Folklore Indonesia Cerita Rakyat Lutung Kasarung
Kata
Pengantar
Dengan menyebut
nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Penulis panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan folklore Indonesia tentang
lutung kasarung.
Tidak lupa saya haturkan terima kasih kepada Dosen Pengantar Sejarah Bapak Shobirien. Folklor tentang
lutung kasarung ini saya susun dengan maksimal mungkin untu memenuhi Tugas 3.
Untuk itu saya memohon maaf jika terdapat kekurangan. Akhir kata saya berharap
semoga dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Bekasi, 07 Januari 2016
Penyusun
Definisi Folklor
A. Hakikat Folklor
Folklor adalah pengidonesiaan dari
kata Inggris Folklore yang baerasal dari dua kata yaitu Folk dan Lore.
Folk sama artinya dengan kolektif (collectivity). Menurut
Dunles adalah sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik, sosial
dan kebudayaan, sehingga dapat dibedakan dari kelompok lainnya. Ciri-ciri
pengenal fisik itu antara lain dapat berwujud: warna kulit yang sama, bentuk
rambut yang sama, mata pencaharian yang sama, bahasa yang sama, taraf
pendidikan yang sama, dan agama yang sama. Namun yang lebih penting lagi bahwa
mereka telah memiliki suatu tradisi, yaitu suatu kebudayaan yang telah mereka
warisi secara turun-temurun sedikitnya dua generasi yang dapat mereka akui
sebagai milik bersama. Disamping itu bahwa mereka sadar akan identitas kelompok
mereka. Jadi folk adalah sinonim dari kolektif, yang juga memiliki
cirri-ciri prngrnal fisik atau kebudayaan yang sama, serta mempunyai kesadaran
kepribadian sebagai kesatuan masyarakat.
Lore adalah tradisi folk, yaitu sebagai kebudayaan yang
diwariskan secara turun-temurun secara lisan atau melalui suatu contoh yang
disertai gerak isyarat atau alat Bantu pengingat.
Definisi folklore secara
keseluruhan adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan
diwariskan turun-temurun, diantara kolektif macam apa saja , secara tradisional
dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai
dengan gerak isyarat atau alat Bantu pengingat,
B. CIRI UTAMA PENGENAL FOLKOR
(1) Penyebaran dan pewarisannya
biasanya dilakukan secara lisan.
(2) Folkor bersifat tradisional, yakni
disebarkan dalam bentuk relatif atau dalam bentuk standar dalam waktu yang lama
minimal dua generasi.
(3) Folklor ada (exist) dalam
versi-versi bahkan varian-varian yang berbeda. Hal ini
diakibatkan oleh cara penyebarannya dari mulut ke mulut (lisan), biasanya bukan
melalui cetakan atau rekaman sehingga oleh proses lupa folklore mudah mengalami
perubahan.
(4) Folklor bersifat anonim, nama
penciptanya sudah tidak diketahui lagi.
(5) Biasanya mempunya bentuk berumus
atau berpola. Cerita rakyat bisanya selalu mempergunakan kata-kata klise
seperti “bulan empat belas hari”.
(6) Folklor mempunyai kegunaan
(function) dalam kehidupan bersama suatu kolektif. Cerita rakyat misalnya
sebagai alat pendidik, pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan
terpendam.
(7) Folklor bersifat pralogis,
yauti mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan ligika umum. Ciri folkor
ini berlaku bagi folklore lisan dan sebagain lisan.
(8) Folklor menjadi milik bersama
dari kolektif tertentu. Hal ini disebabkan Karen penciptanya yang pertama sudah
tidak ada sehingga setiap anggota kolektif yang bersangkutan merasa
memilikinya.
(9) Folklor umumnya bersifat polos
dan lugu, sehingga sering terlihat kasar, terlalu spontan. Hal ini dapat
dimengerti apabila mengingat bahwa banyak folklor merupakan proteksi emosi
manusia yang paling jujur manifestasinya.
C. SEJARAH PERKEMBANGAN FOLKLOR
Orang yang pertama kali
memperkenalkan istilah folklor ke dalam dunia ilmu pengetahuan adalah William
John Thoms, seorang ahli kebudayaan antik (antiquarian) Inggris. Istilah itu
pertama kali diperkenalakan pada waktu ia menerbitkan sebuah aruikelnya dalam
bentuk surat terbuka dalam majalah The Athenaeum No. 982, tanggal 22
Agustus 1846, dengan mempergunakan nama samaran Ambrose Merton. Dalam surat
terbuka itu, Thoms mengakui bahwa dialah yang menciptakan istilah folkore
untuk sopan santun inggris, takhayul, balada, dan sebagainya dari masa lampau,
yang sebelumnya disebut dengan istilah antiquities, popular antiquities,
atau popular literature.
Minat terhadap antiquities
timbul di Inggris pada masa kebangkitan romantisme dan nasionalisme abad ke-19,
yang pada masa itu kebudayaan rakyat jelata, yang dianggap hamper punah, sangat
disanjung-sanjung.
Yang dikemukakan disini ialah pada
waktu diciptakannya istilah folklore dalam kosa kata bahasa Inggris
belum ada istilah kebudayaan pada umumnya, sehingga ada kemungkinan istilah
baru folklore dapat digunakan orang untuk menyatakan kebudayaan pada
umumnya. Namun hal itu tidak terjadi, karena E.B Tylor pada tahun 1865
memperkenalkan istilah culture ke dalam bahasa Inggris. Istilah itu
pertama kalinya ia ajukan di dalam karangannya yang berjudul Researches into
the Early History of Mankind an the Development of Civilization (1865).
Istilah culture ini kemudian ia uaraikan lebih lanjut dalam bukunya yang
berjudul Primitive Culture (1871), dengan arti: Kesatuan yang
menyeluruh yang terdiri dari pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum,
adapt istiadat, dan semua kemampuan serta kebiasaan yang diperoleh manusia
sebagai anggota masyarakat.
Biarpun istilah culture diperkenalkan
lebih lambat 16 tahun dari istilah folklore, namun nasib telah
menentukan istilah itu telah berhasil mengeser istilah folklore untuk
diidentikan dengan kebudayan pada umumnya; sedangkan istilah folklore
hanya dipergunakan dalam arti kebudayaan yang lebih khusus, yaitu bagian
kebudayaann yang diwariskan secara lisan saja.
Menurut Jan Harold Brunvand
dalam Danandjaja (2002) seorang ahli folklor AS, folklor dapat digolongkan ke
dalam tiga kelompok besar berdasarkan tipenya:
(1) folkor lisan (verbal folklore),
(2) folklor sebagian lisan (partly
verbal folklore),
dan
(3) folklor bukan lisan (non verbal
folklore). Selanjutnya pengelompokan ini diuraikan oleh Danandjaja (2002),
seperti yang terlihat pada table berikut ini:
Folklor lisan
Folklor lisan bentuknya murni lisan.
Bentuk-bentuk (genre) folklor yang termasuk pada kelompok ini antara lain : (1)
bahasa rakyat (folk speech) seperti logat, julukan, pangkat tradisional,
dan titel kebangsawanan; (2) ungkapan tradisional, seperti peribahasa, pepatah,
dan pomeo; (3) pertanyaan tradisional, seperti teka-teki; (4) puisi rakyat,
seperti pantun, gurindam, dan syair; (5) cerita prosa rakyat, seperti mite,
legenda, dan dongeng; dan (6) nyanyian rakyat. (kentongan tanda bahaya di Jawa
atau bunyi gendang untuk mengirim berita seperti yang dilakukan di Afrika), dan
musik rakyat.
Folklor sebagian lisan
Folklor yang bentuknya merupakan
campuran unsur lisan dan unsur bukan lisan. Kepercayaan rakyat misalnya, yang
oleh orang “modern” seringkali disebut takhyul itu, terdiri dari pernyataan
yang bersifat lisan ditambah dengan gerak isyarat yang dianggap mempunyai makna
gaib, seperti tanda salib bagi orang Kristen Katolik yang dianggap dapat
melindungi seseorang dari gangguan hantu, atau ditambah dengan benda material
yang dianggap berkhasiat untuk melindungi diri atau dapat membawa rezeki,
seperti batu-batu permata tertentu. Bentuk-bentuk folklor yang tergolong dalam
kelompok besar ini, selain kepercayaan rakyat, adalah permainan rakyat, teater rakyat,
tari rakyat, adat-istiadat, upacara, pesta rakyat, dan lain-lain.
Folklor bukan lisan
Folklor yang bentuknya bukan lisan,
walaupun cara pembuatannya diajarkan secara lisan. Kelompok besar ini dapat
dibagi menjadi dua subkelompok, yakni yang material dan yang bukan
material. Bentukbentuk folklor yang tergolong yang material antara lain:
arsitektur rakyat (bentuk rumah asli daerah, bentuk lumbung padi, dan
sebagainya), kerajinan tangan rakyat, pakaian dan perhiasan tubuh adat, makanan
dan minuman rakyat, dan obat-obatan tradisional. Sedangkan yang termasuk yang
bukan material antara lain: gerak isyarat tradisional (gesture), bunyi
isyarat untuk komunikasi rakyat
Folklor Lisan
Merupakan folkor yang bentuknya
murni lisan, yaitu diciptakan, disebarluaskan, dan diwariskan secara lisan.
Folkor jenis ini terlihat pada:
(a) Bahasa rakyat adalah bahasa yang
dijadikan sebagai alat komunikasi diantara rakyat dalam suatu masyarakat atau
bahasa yang dijadikan sebagai sarana pergaulan dalam hidup sehari-hari.
Seperti: logat,dialek, kosa kata bahasanya, julukan.
(b) Ungkapan tradisional adalah
kelimat pendek yang disarikan dari pengalaman yang panjang. Peribahasa biasanya
mengandung kebenaran dan kebijaksanaan. Seperti, peribahasa, pepatah.
(c) Pertanyaan tradisional
(teka-teki)
(d) Puisi rakyat adalah kesusastraan
rakyat yang sudah memiliki bentuk tertentu. Fungsinya sebagai alat kendali
sosial, untuk hiburan, untuk memulai suatu permainan, mengganggu orang lain.
Seperti: pantun, syair, sajak.
(e) Cerita prosa rakyat, merupakan
suatu cerita yang disampaikan secara turun temurun (dari mulut ke mulut) di
dalam masyarakat.Seperti: mite, legenda, dongeng.
(f) Nyanyian rakyat, adalah sebuah
tradisi lisan dari suatu masyarakat yang diungkapkan melalui nyanyian atau
tembang-tembang tradisional. Berfungsi rekreatif, yaitu mengusir kebosanan
hidup sehari-hari maupun untuk menghindari dari kesukaran hidup sehingga dapat
manjadi semacam pelipur lara. Seperti: lagu-lagu dari berbagai daerah.
2) Folklor Sebagian Lisan
Merupakan folklor yang bentuknya
merupakan campuran unsur lisan dan bukan lisan. Folklor ini dikenal juga
sebagai fakta sosial. Yang termasuk dalam folklor sebagian lisan, adalah:
(a) Kepercayaan rakyat (takhyul),
kepercayaan ini sering dianggap tidak berdasarkan logika karena tidak bisa
dipertanggungjawabkan secara ilmiah, menyangkut kepercayaan dan praktek
(kebiasaan). Diwariskan melalui media tutur kata.
(b) Permainan rakyat, disebarkan
melalui tradisi lisan dan banyak disebarkan tanpa bantuan orang dewasa. Contoh:
congkak, teplak, galasin, bekel, main tali,dsb.
(c) Teater rakyat
(d) Tari Rakyat
(e) Pesta Rakyat
(f) Upacara Adat yang berkembang di
masyarakat didasarkan oleh adanya keyakinan agama ataupun kepercayaan
masyarakat setempat. Upacara adat biasanya dilakukan sebagai ungkapan rasa
terima kasih pada kekuatan-kekuatan yang dianggap memberikan perlindungan dan
kesejahteraan kepada mereka.
3) Folklor Bukan Lisan
Merupakan folklor yang bentuknya
bukan lisan tetapi cara pembuatannya diajarkan secara lisan. Biasanya
meninggalkan bentuk materiil(artefak). Yang termasuk dalam folklor bukan lisan:
(a) Arsitektur rakyat (prasasti,
bangunan-banguna suci)
Arsitektur merupakan sebuah seni
atau ilmu merancang bangunan.
(b) Kerajinan tangan rakyat
Awalnya dibuat hanya sekedar untuk
mengisi waktu senggang dan untuk kebutuhan rumah tangga.
(c) Pakaian/perhiasan tradisional
yang khas dari masing-masing daerah
(d) Obat-obatan tradisional (kunyit
dan jahe sebagai obat masuk angin)
(e) Masakan dan minuman tradisional
b. Mitologi
Mite (myth)
berarti cerita yang memiliki latar
belakang sejarah, dipercayai oleh masyarakat sebagai cerita yang benar-benar
terjadi, dianggap suci, banyak mengandung hal-hal gaib, dan umumnya ditokohi
oleh dewa atau setengah dewa.
Mitologi
adalah ilmu tentang kesusastraan
yang menagndung konsep tentang dongeng suci, kehidupan para dewa, dan makhluk
halus dalam suatu kebudayaan.
Peristiwanya terjadi di dunia lain,
atau di dunia yang bukan dunia seperti yang kita kenal sekarang, dan terjadi
pada masa lampau yang lama.
Cerita yang dimilki setiap suku
bangsa di indonesia biasanya terkait dengan sejarah kehidupan masyarakat di
suatu daerah, seperti awal mula masyarakat menempati suatu daerah. Kisah
tentang terjadinya alam semesta, dunia, manusia pertama, terjadinya maut,
bentuk khas binatang, bentuk topografi, dan gejala alam serta petualangan para
dewa, kisah percintaan, hubungan kekerabatan, kisah perang mereka, dunia
dewata, makanan pokok.
Cerita-cerita yang terkandung dalam
mite bukanlah sejarah tetapi didalamnya terdapat unsur-unsur sejarahnya.
Contoh mite:
Dewi Sri dari Jawa Tengah dan Bali
Nyai Pohaci dari Jawa Barat
Nyai Roro Kidul Laut Selatan dari
Yogyakarta
c. Legenda
Legenda adalah prosa rakyat yang
dianggap oleh yang punya cerita sebagai suatu kejadian yang sungguh-sungguh
pernah terjadi.
· Legenda bersifat sekuler
(keduniawian) terjadi pada masa yang belum begitu lampau dan bertempat di dunia
seperti yang kita kenal sekarang.
· Legenda ditokohi oleh manusia, meskipun
ada kalanya mempunyai sifat luar biasa, dan seringkali dibantu mahkluk-mahkluk
gaib.
· Legenda sering dianggap sebagai
“sejarah” kolektif (folk history). Meskipun dianggap sebagai sejarah tetapi
kisahnya tidak tertulis maka legenda dapat mengalami distorsi sehingga
seringkali dapat jauh berbeda dengan kisah aslinya.
Contoh Legenda:
Legenda Sunan Bonang, Tangkuban
Perahu (Sangkuriang) dari Jawa Barat, Putmaraga dari Banjarmasin (Kalimantan),
Pinisi (Sawerigading) dari Sulawesi, Hang Tuah dari Aceh.
Dongeng adalah”cerita pendek”
kolektif kesusastraan lisan.
Diceritakan untuk hiburan, meskipun
banyak juga yang melukiskan kebenaran, berisikan pelajaran (moral), atau bahkan
sindiran.
e. Lagu-lagu Daerah
Lagu adalah syair-syair yang
ditembangkan dengan irama yang menarik.
Lagu daerah adalah lagu yang
menggunakan bahasa daerah.
Contoh:
Bungong Jeumpa, Ampar-ampar Pisang,
Yamko Rambe Yamko, Butet, Kampung nan Jauh di Mato.
f. Upacara
Upacara merupakan rangkaian tindakan
atau perbuatan yang terikat pada aturan-aturan tertentu (adat istiadat, agama,
dan kepercayaan)
Contoh:
Upacara penguburan, mendirikan
rumah, membuat perahu, upacara memulai perburuan, dan upacara perkabungan,
upacara pengukuhan kepala suku, upacara sebelum berperang
Lutung Kasarung
.
Pada
zaman dahulu kala hiduplah seorang putri bernama Purbasari. Dia merupakan anak
bungsu dari Prabu Tapa Agung yang merupakan raja kerajaan pasir batang.
Purbasari memiliki enam orang kakak perempuan yaitu Purbararang, Purbadewata,
Purbaendah, Purbakancana, Purbamanik dan Purbaleuih.
Purbasari
sangat baik sifat dan kelakuannya. Dia lembut, manis budi, dan suka menolong.
Siapapun juga yang membutuhkan pertolongan dengan senang hati dibantunya.
Selain hatinya yang baik. Purbasari juga memiliki paras yang cantik dan
rupawan, setiap orang yang melihatnya pasti jatuh hati pada pandangan pertama.
Sayangnya kecantikan dan kebaikan hati purbasari tidak menurun dari kakak
sulungnya Purbararang yang berperangai sangat buruk. Walaupun cantik
Purbararang sangat kasar, sombong, kejam dan iri hati terhadap siapapun juga.
Setelah
bertahta dalam waktu yang cukup lama, Prabu Tapa Agung berniat turun tahta.
Telah dipikirkan masak-masak, bahwa untuk melanjutkan kepemimpinannya dia akan
menunjuk Purbasari. Sang Prabu telah mengamati selama puluhan tahun bahwa
Purbasari adalah sosok yang paling pantas menggantikannya, bukan Purbararang
walaupun Purbararang adalah anak sulungnya. Pemikirian dari sang Prabu yang
bijaksana ini terutama karena sifat dan perilaku anak sulungnya yang buruk.
Prabu Tapa agung khawatir, jika Purbararang menjadi Raja maka ketentraman dan
kedamaian kehidupan rakyat akan terganggu dan bahkan menjadi rusak akibat
kepemimpinan Purbararang yang memiliki sifat sangat buruk.
Dihadapan
seluruh pembesar kerajaan dan juga ketujuh putrinya raja, Prabu Tapa Agung
menyerahkan takhtanya kepada Purbasari. Prabu Tapa Agung lantas meninggalkan
istana kerajaannya untuk memulai hidup barunya sebagai pertapa.
Purbararang
sangat marah luar biasa mendapati takhta Kerajaan Pasir Batang diserahkan
kepada adik bungsunya dan tidak kepada dirinya. Maka, berselang satu hari sejak
penobatan Purbasari menjadi Ratu Kerajaan Pasir Batang, Purbararang menghubungi
Indrajaya tunangannya. Keduanya kemudian meminta bantuan nenek sihir untuk mencelakai
Purbasari.
Nenek
sihir jahat memberikan boreh (zat berwarna hitam yang dibuat dari tumbuhan)
kepada Purbararang. Nenek sihir itu berkata.” Semburkan boreh ini kewajah dan
seluruh tubuh dari Purbasari.”
Purbararang
segera melaksanakan pesan dari si nenek sihir. Boreh itu disemburkan ke wajah
dan seluruh tubuh Purbasari. Akibatnya diseluruh tubuh Purbasari bermunculan
bercak-bercak hitam yang mengerikan. Dengan kondisi tersebut Purbararang
memiliki alsan untuk mengusir Purbasari dari istana.
“
Orang yang dikutuk hingga memiliki penyakit mengerikan ini tidak pantas menjadi
Ratu kerajaan Pasir Batang. Sudah seharusnya dia diasingkan ke hutan agar
penyakitnya tidak menular.” Kata Purbararang.
Purbararang
kemudian mengambil tahta Kerajaan Pasir Batang. Dia memerintahkan Uwak Batara
yang merupakan penasihat istana mengasingkan Purbasari ke hutan.
Ketika
Purbasari tengah diasingkan dihutan, terjadilah masalah besar di khayangan.
Pangeran Guru Minda tidak berkenan menikah dengan bidadari khayangan seperti
yang diperintahkan Sunan Ambu ibunya. Pangeran Guruminda hanya berkenan menikah
dengan perempuan yang kecantikannya setara dengan Sunan Ambu ibunya.
Sunan
ambu menjelaskan bahwa sosok perempuan yang secantik dirinya hanya akan ditemui
Pangeran Guruminda di dunia manusia. Namun jika pangeran Guruminda bersikeras
ingin menemui wanita sesuai keinginannya itu, dia harus pergi ke dunia tidak
dalam bentuk pangeran Guruminda yang gagah dan tampan, melainkan harus dalam
wujud penyamaran berupa lutung.” Lutung kasarung namamu.” Kata sunan Ambu.”
Apakah engkau bersedia melakukannya?”
Pangeran
Guruminda menyatakan kesediannya. Setelah menjelma menjadi seekor Lutung
Kasarung, Pangeran Guru Minda segera turun ke dunia manusia. Dia tiba di hutan.
Dalam waktu singkat saja Lutung Kasarung sudah menjadi raja para lutung dan
kera dihutan tersebut. Hal ini sangat wajar karena tidak ada kera dan lutung
yang mampu menandingi kesaktian, kecerdasan dan kekuatan dari Pangeran
Guruminda.
Lutung
Kasarung mengetahui keburukan dan kekejaman dari Purbararang yang bertakhta
sebagai ratu di kerajaan Pasir Batang. Lutung Kasarung atau Pangeran Guruminda
benar-benar ingin memberi pelajaran kepada Ratu yang kejam tersebut. Maka,
ketika dia mendengar rencana Purbararang mencari hewan kurban di hutan, Lutung
Kasarung membiarkan dirinya ditangkap oleh orang-orang suruhan Purbararang.
Sebelum
dijadikan hewan kurban, Lutung Kasrung tiba-tiba mengamuk dan menimbulkan
kerusakan di istana Pasir Batang. Para prajurit kerajaan Pasir Batang yang
berniat menangkapnya dibuat tidak berdaya. Kalang kabut semua yang berniat
meringkusnya. Lutung Kasarung sepertinya menunjukan permusuhan dengan semua
prajurit Kerajaan Pasir Batang.
Melihat
kondisi prajuritnya yang terus terdesak. Purbararang meminta Uwak Barata untuk
menjinakan Lutung Kasarung. Anehnya saat Uwak Batara maju ke medan laga, Lutung
Kasarung seperti tidak berniat menyakiti Uwak Batara. Bahkan saat Uwak Batara
menangkapnya Lutung Kasarung tidak melawan. Purbararang segera meminta Uwak
Batara membuang Lutung Kasarung ke hutan dimana Purbasari diasingkan. Dia
menghendaki Purbasari tewas dimangsa Lutung Kasarung yang dianggapnya sebagai
hewan buas.
Uwak
Batara Lengser membawa Lutung Kasarung ke hutan dimana Purbasari diasingkan.
Uwak Batara Lengser yakin bahwa Lutung Kasarung bukanlah hewan biasa, oleh
karena itu dia memberikan pesan kepada Lutung Kasarung saat mereka bertemu
Purbasari.” Lutung, puteri yang saat ini ada didepanmu adalah putri dari Prabu
Tapa Agung. Ia adalah Putri yang baik hati dan seharusnya menjadi Ratu Kerajaan
Pasir Batang. Hanya karena kekuatan jahatlah dia diasingkan dan tersingkir ke
hutan ini. Oleh karena itu hendaklah engkau menjaga junjungan kami ini.”
Lutung
Kasarung menganggukan kepala tanda mengerti. Maka sejak saat itu Lutung Kasarung
menjadi penjaga sekaligus menjadi sahabat dekat Purbasari. Dengan hadirnya
Lutung Kasarung disisinya membuat kesedihan Purbasari perlahan sirna. Dia
mendapatkan sahabat yang menghibur dan melindunginya. Untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, Lutung Kasarung memerintahkan para kera untuk membawa makanan dan
buah-buahan untuk Purbasari. Kelembutan hati, kebaikan dan sifat baik Purbasari
membuat Lutung Kasarung semakin lama semakin sayang kepada Purbasari. Sedangkan
sikap tanggung jawab, kepemimpinan dan kecerdasan dari Lutung Kasarung membuat
Purbasari menjadi jatuh cinta. Semakin lama mereka merasa tidak dapat
dipisahkan lagi.
Tanpa
diketahui Purbasari, Lutung Kasarung memohon kepada ibundannya Sunan Ambu untuk
dibuatkan taman yang indah dengan tempat pemandian untuk Purbasari. Sunan ambu
lantas memerintahkan para dewa dan para bidadari turun ke bumi untuk mewujudkan
keinginan dari putranya. Para Dewa dan Bidadari membuatkan taman dan tempat
mandi yang sangat indah untuk Purbasari. Pancurannya terbuat dari emas murni.
Dinding dan lantainya terbuat dari batu pualam. Air telaga yang mengalir
berasal dari telaga kecil yang murni bersih dan dengan doa-doa dari para dewa.
Para Dewa dan Bidadari menyebut taman yang indah itu Jamban Salaka. Selain
dibuatkan telaga dan taman yang indah, para bidadari menyiapkan beberapa
pakaian indah untuk Purbasari. Pakaian itu sangat indah dan lembut. Terbuat
dari awan yang lembut dengan hiasan batu-batu permata dari dalam lautan. Tidak
ada pakaian di dunia ini yang mampu menandingi keindahan pakaian Purbasari.
Pada
saat melihat telaga dengan pancuran yang indah. Purbasari segera berniat mandi
untuk membersihkan diri. Pada saat itulah boreh kutukan yang menempel di wajah
dan tubuhnya perlahan sirna. Kecantikannya telah kembali. Lutung Kasarung yang
melihat hal tersebut menjadi terperangah tidak menyangka orang yang selama ini
disayangi ternyata wanita yang sangat cantik mempesona. Bahkan kecantikan
Purbasari dapat mengalahkan kecantikan dari Sunan Ambu. Lutung Kasarung dan
Purbasari sangat senang dengan keadaan ini. Walaupun Purbasari telah kembali
kewujudnya yang cantik rupawan, kasih sayang Purbasari terhadap Lutung Kasarung
tidak berkurang, malah bisa dikatakan semakin bertambah.
Kabar
mengenai kembalinya kecantikan Purbasari didengar Purbararang. Purbararang
tidak percaya dengan berita ini, dia masih percaya diri karena tahu bahwa boreh
yang disemburkan kepada Purbasari mengandung kutukan yang sangat jahat dan
kuat. Purbararang lantas mengajak tunangannya untuk melihat kebenaran berita
tersebut. Betapa kagetnya dia melihat Purbasari telah kembali kesosok nya yang
cantik rupawan. Purbasari terlihat semakin mempesona dengan balutan pakaian
dari para bidadari.
Rambut
purbasari lebih panjang dari rambut purbararang dan Purbararang pum khawatir,
telah kembalinya kecantikan adiknya Purbasari akan mengancam takhta yang saat
ini dikuasainya. Dia pun memutar otak mencari cara untuk kembali menyingkirkan
adiknya tersebut, bahkan kali ini dia berniat menyingkirkan Purbasari untuk
selama-lamanya. Purbararang lantas menantang Purbasari untuk beradu panjang
rambut. Katanya.” Jika rambutku lebih panjang dibandingkan rambut Purbasari,
maka leher Purbasari harus dipenggal algojo kerajaan.”
Purbararang
menelan kekecewaan yang besar setelah terbukti rambutnya yang sebetis kalah
panjang dengan rambut Purbasari yang sepanjang tumit. Purbararang sangat malu
mendapati kekalahannya. Untuk menutupi kekalahannya. Purbararang mengemukakan
tantangan baru untuk Purbasari. Tidak tanggung-tanggung tantangan ini diucapkan
didepan seluruh masyarakat Kerajaan Pasir Batang. Dengan suara lantang agar
didengar warga masyarakat, Purbararang berkata.” Jika wajah tunanganmu lebih
tampan dibandingkan wajah tunanganku, takhta Pasir Batang akan kuserahkan
kepadamu. Namun jika sebaliknya, maka engkau hendaklah merelakan lehermu
dipenggal algojo kerajaan.”
Purbasari
paham dia tidak akan mampu menang pada tantangan kali ini. Namun cintanya
kepada Lutung Kasarung membuatnya tegar. Dia menggenggam tangan Lutung
Kasarung. “ Aku mencintaimu dan ingin engkau menjadi suamiku.” Ucapnya kepada
Lutung Kasarung. Air mata berlinang mengalir dikedua pipinya. Lutung Kasrung
balas menggenggam tangan Purbasari kemudian mengusap air mata dipipi putri
cantik jelita itu.
Purbararang
tertawa terbahak-bahak.” Monyet hitam itu tunanganmu?”
“
Iya.” Jawab Purbasari lantang dan mantap.
Sebelum
Purbararang memerintahkan algojo untuk memenggal Purbasari. Lutung Kasarung
tiba-tiba duduk bersila dengan mata terpejam. Mulutnya terlihat komat-kamit.
Tiba-tiba asap tebal menyelimuti tubuh Lutung Kasarung. Tidak dalam waktu yang
lama, asap tebal menghilang, sosok lutung kasarung dengan wajah jelek, menghilang
seiring berlalunya asap pekat. Berganti dengan sosok Pangeran guru Minda yang
sangat tampan dan gagah.
Lutung
Kasarung berubah menjadi Pangeran guruminda yang tampan. Terperanjatlah semua
yang hadir ditempat itu mendapati keajaiban yang luar biasa tersebut. Betapa
tampannya Pangeran Guru Minda, bahkan sangat jauh melebihi ketampanan Indrajaya
tunangan dari Purbararang. Pangeran Guruminda lantas mengumumkan bahwa ratu
kerajaan Pasri Batang yang sebenarnya adalah Purbasari. Purbararang telah
mengalami kekalahan dari tantangan yang dibuatnya sendiri.
Dalam
kondisi seperti itu, Purbararang tidak dapat menyangkal dan mau tidak mau
mengakui kekalahannya. Tidak ada lagi yang dapati diperbuatnya selain
menyerakan takhta kerajaan pasri batang kepada adiknya Purbasari. Dia pun
memohon ampun atas kejahatan yang telah dilakukannya bersama Indrajaya
tunangannya. Dengan kebaikan hatinya, Purbasari memaafkan kesalahan kakak
sulungnya itu.
Purbasari
memaafkan kesalahan Purbararang dan sejak saat itu Purbasari kembali bertakhta
sebagai Ratu. Segenap rakyat sangat bergembira menyambut ratu mereka yang baru,
dan sekaligus terlepas dari belenggu pemerintahan Purbararang yang jahat.
Mereka semakin berbahagia mengetahuii bahwa Ratu Mereka Purbasari menikah
dengan Pangeran guruminda yang tampan dan gagah. Purbasari dan Pangeran
guruminda pun hidup berbahagia.
Penutup
Amanat yang dapat
diambil dari cerita di atas adalah jadilah orang yang baik dan jujur dan
janganlah sekali-kali iri terhadap apa yang dimiliki orang lain. Semoga Cerita
Rakyat Lutung Kasarung tersebut di atas bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Ambil amanatnya dan jadikan hal itu sebagai pegangan hidup. Dan cerita
rakyat sangat penting untuk dijaga dan dilestarikan, agar terus turun menurun
pada anak cucu kita kelak. Semoga…….
Demikianlah Tugas ini
saya buat kurang lebihnya mohon dimaafkan. Karena saya hanya manusia biasa
dengan penuh kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Allah semata. Terima
kasih. Wassalamualaikum wr.wb.
Sumber :
http://dongengceritarakyat.com/cerita-rakyat-indonesia-lutung-kasarung/
http://www.dongeng.web.id/cerita-rakyat-lutung-kasarung-dan-putri-purbasari.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar