Sesentola dan burung Garuda
(Sulawesi tengah)
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT karena telah
melimpahkan rahmat dan hidayatnya kepada penulis , hanya kepada-Nya syukur
diucapkan atas selesainya Tugas mata kuliah Sejarah Indonesia mengenai Folklore
Indonesia dengan judul “
Sesentola dan burung Garuda”. Postingan ini dibuat untuk memenuhi tugas 3 mata kuliah
Sejarah Indonesia. Semua keberhasilan yang dicapai tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak selama proses penyelesaian tugas mata kuliah Sejarah Indonesia
ini, terima kasih kepada kedua orang tua yang telah memberi dukungan dan samangat,
kepada seluruh pengajar dan staf di Prodi Usaha Jasa Pariwisata Universitas
Negeri Jakarta terutama kepada Bapak Shobierien Rasyid selaku dosen pembimbing
yang telah banyak membantu dan mengajarkan penulis selama ini. Penulis mengakui
masih banyak kekurangan yang terdapat dalam tugas ini. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran agar kedepannya dapat membuat tugas yang
lebih baik lagi dari sebelumnya. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang
membacanya dan memberikan informasi lebih.
Jakarta, 1 January 2016
Penyusun
Pendahuluan
Provinsi Sulawesi Tengah dibentuk tahun 1964. Sebelumnya Sulawesi Tengah merupakan salah satu wilayah keresidenan di bawah Pemerintahan Provinsi Sulawesi Utara-Tengah. Provinsi yang beribukota di Palu ini terbentuk berdasarkan Undang-undang No. 13/1964.
Seperti di daerah lain di Indonesia, penduduk asli Sulawesi Tengah merupakan percampuran antara bangsa Wedoid dan negroid. Penduduk asli ini kemudian berkembang menjadi suku baru menyusul datangnya bangsa Proto-Melayu tahun 3000 SM dan Deutro-Melayu tahun 300 SM. Keberadaan para penghuni pertama Sulawesi Tengah ini diketahui dari peninggalan sejarah berupa peralatan dari kebudayaan Dongsong (perunggu) dari zaman Megalitikum.
Perkembangan selanjutnya banyak kaum migran yang datang dan menetap di wilayah Sulawesi Tengah. Penduduk baru ini dalam kehidupan kesehariannya bercampur dengan penduduk lama sehingga menghasilkan percampuran kebudayaan antara penghuni lama dan baru. Akhirnya, suku-suku bangsa di Sulawesi Tengah dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu, Palu Toraja, Koro Toraja, dan Poso Toraja.
Pada abad ke 13, di Sulawesi Tengah sudah berdiri beberapa kerajaan seperti Kerajaan Banawa, Kerajaan Tawaeli, Kerajaan Sigi, Kerajaan Bangga, dan Kerajaan Banggai. Pengaruh Islam ke kerajaan-kerajaan di Sulawesi Tengah mulai terasa pada abad ke 16. Penyebaran Islam di Sulawesi Tengah ini merupakan hasil dari ekspansi kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan. Pengaruh yang mula-mula datang adalah dari Kerajaan Bone dan Kerajaan Wajo.
Pengaruh Sulawesi Selatan begitu kuat terhadap Kerajaan-Kerajaan di Sulawesi Tengah, bahkan sampai pada tata pemerintahan. Struktur pemerintahan kerajaan-kerajaan di Sulawesi Tengah akhirnya terbagi dua, yaitu, yang berbentuk Pitunggota dan lainnya berbentuk Patanggota.
Pitunggota adalah suatu lembaga legislatif yang terdiri dari tujuh anggota dan diketuai oleh seorang Baligau. Struktur pemerintahan ini mengikuti susunan pemerintahan ala Bone dan terdapat di Kerajaan Banawa dan Kerajaan Sigi. Struktur lainnya, yaitu, Patanggota, merupakan pemerintahan ala Wajo dan dianut oleh Kerajaan Palu dan Kerajaan Tawaeli. Patanggota Tawaeli terdiri dari Mupabomba, Lambara, Mpanau, dan Baiya.
Pangaruh lainnya adalah datang dari Mandar. Kerajaan-kerajaan di Teluk Tomini adalah cikal bakalnya berasal dari Mandar. Pengaruh Mandar lainnya adalag dengan dipakainya istilah raja. Sebelum pengaruh ini masuk, di Teluk Tomini hanya dikenal gelar Olongian atau tuan-tuan tanah yang secara otonom menguasai wilayahnya masing-masing. Selain pengaruh Mandar, kerajaan-kerajaan di Teluk Tomini juga dipengaruhi Gorontalo dan Ternate. Hal ini terlihat dalam struktur pemerintahannya yang sedikit banyak mengikuti struktur pemerintahan di Gorontalo dan Ternate tersebut. Struktur pemerintahan tersebut terdiri dari Olongian (kepala negara), Jogugu (perdana menteri), Kapitan Laut (Menteri Pertahanan), Walaapulu (menteri keuangan), Ukum (menteri perhubungan), dan Madinu (menteri penerangan).
Dengan meluasnya pengaruh Sulawesi Selatan, menyebar pula agama Islam. Daerah-daerah yang diwarnai Islam pertama kali adalah daerah pesisir. Pada pertengahan abad ke 16, dua kerajaan, yaitu Buol dan Luwuk telah menerima ajaran Islam. Sejak tahun 1540, Buol telah berbentuk kesultanan dan dipimpin oleh seorang sultan bernama Eato Mohammad Tahir.
Mulai abad ke 17, wilayah Sulawesi Tengah mulai masuk dalam kekuasaan kolonial Belanda. Dengan dalih untuk mengamankan armada kapalnya dari serangan bajak laut, VOC membangun benteng di Parigi dan Lambunu. Pada abad ke 18, meningkatkan tekanannya pada raja-raja di Sulawesi Tengah. Mereka memanggil raja-raja Sulawesi Tengah untuk datang ke Manado dan Gorontalo untuk mengucapkan sumpah setia kepada VOC. Dengan begitu, VOC berarti telah menguasai kerajaan-kerajaan di Sulawesi Tengah tersebut.
Permulaan abad ke 20, dengan diikat suatu perjanjian bernama lang contract dan korte verklaring, Belanda telah sepenuhnya menguasai Sulawesi Tengah, terhadap kerajaan yang membangkang, Belanda menumpasnya dengan kekerasan senjata. Pada permulaan abad ke 20 pula mulai muncul pergerakan-pergerakan yang melakukan perlawanan terhadap kolonial Belanda. Selain pergerakan lokal, masuk pula pergerakan-pergerakan yang berpusat di Jawa. Organisasi yang pertama mendirikan cabang di Sulawesi Tengah adalah Syarikat Islam (SI), didirikan di Buol Toli-Toli tahun 1916. Organisasi lainnya yang berkembang di wilayah ini adalah Partai Nasional Indonesia (PNI) yang cabangnya didirikan di Buol tahun 1928. organisasi lainnya yang membuka cabang di Sulawesi Tengah adalah Muhammadiyah dan PSII.
Perlawanan rakyat mencapai puncaknya tanggal 25 Januari 1942. Para pejuang yang dipimpin oleh I.D. Awuy menangkap para tokoh kolonial seperti Controleur Toli-Toli De Hoof, Bestuur Asisten Residen Matata Daeng Masese, dan Controleur Buol de Vries. Dengan tertangkapnya tokoh-tokoh kolonial itu, praktis kekuasaan Belanda telah diakhiri. Tanggal 1 Februari 1942, sang merah putih telah dikibarkan untuk pertama kalinya di angkasa Toli-Toli. Namun keadaan ini tidak berlangsung lama karena seminggu kemudian pasukan Belanda kembali datang dan melakukan gempuran.
Meskipun telah melakukan gempuran, Belanda tidak sempat berkuasa kembali di Sulawesi Tengah karena pada waktu itu, Jepang mendarat di wilayah itu, tepatnya di Luwuk tanggal 15 Mei 1942. dalam waktu singkat Jepang berhasil menguasai wilayah Sulawesi Tengah. Di era Jepang, kehidupan rakyat semakin tertekan dan sengsara seluruh kegiatan rakyat hanya ditujukan untuk mendukung peperangan Jepang. Keadaan ini berlangsung sampai Jepang menyerah kepada Sekutu dan disusul dengan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Pada awal kemerdekaan, Sulawesi tengah merupakan bagian dari provinsi Sulawesi. Sebagaimana daerah lainnya di Indonesia, pasca kemerdekaan adalah saatnya perjuangan mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diraih. Rongrongan terus datang dari Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia. Belanda menerapkan politik pecah-belah dimana Indonesia dijadikan negara serikat. Namun akhirnya bangsa Indonesia dapat melewati rongrongan itu dan ada tanggal 17 Agustus 1950 Indonesia kembali menjadi negara kesatuan.
Sejak saat itu, Sulawesi kembali menjadi salah satu provinsi di Republik Indonesia dan berlangsung hingga terjadi pemekaran tahun 1960. Pada tahun tersebut Sulawesi dibagi dua menjadi Sulawesi Selatan-Tenggara yang beribukota di Makassar dan Sulawesi Utara-Tengah yang beribukota di Manado. Pada tahun 1964, Provinsi Sulawesi Utara-Tengah dimekarkan menjadi provinsi Sulawesi Utara yang beribukota di Manado dan Sulawesi Tenagh yang beribukota di Palu.
CERITA
RAKYAT SULAWESI TENGAH
Pada zaman dahulu, di daerah Sulawesi tengah,
hiduplah sepasang suami istri. Mereka memiliki seseorang anak laki-laki yang
mereka beri nama Sesentola. Sejak di lahirkan terlihat ada tanda-tanda
keajaiban pada diri anak itu. Ia amat kuat minum susu.terkadang ia menangis
karena merasa kurang kurang kenyang. Sampai-sampai ibunya sering kebingungan
melihat keadaanya.
“Pak
, anak kita masih lapar, padahal air susuku sudah habis. Apa yang harus kita
lakukan ?” Tanya istri bingung .
“sebaiknya kita beri tambahan makanan saja”
ujar suaminya.
“tapi. Bukankah bisa membahayakan pencernaanya
jika anak kita yang masih bayi ini di beri makanan orang dewasa ?”
“kita harus bagaimana lagi. Buk ? jika tidak
diberi makanan tambahan, ia pasti akan menangis terus.”
Mereka kemudian memutuskan untuk member bubur
kepada anak mereka. Namun rupanya sepiring bubur tidak cukup mengenyangkanya
Sesentola. Sekali makan sesentola yang masih bayi itu bisa menghabiskan 2-3
piring nasi. Demikian seterusnya, semakin haru ia semakin kuat makan, hingga
berlanjut pada usia remaja.
Sebenarnya
di balik itu, Sesentola memiliki kekuatan yang luar biasa yang tidak diketahui
oleh orang tuanya. Kekuatan itu baru Nampak pada suatu hari, ketika sang ayah
mengajak sesentola untuk menjala ikan di sungai.
“
sesentola, ayo cepat ambil jala itu. Pasti sudah banyak ikan yang tersangkut di
dalamny!” ia memerintah sesentola untuk
mengangkat jala di dasar sungai.
“ Baiklah,
ayah” jawab sesentola patuh dan langsung menceburkan diri ke dalam sungai, ia
tak kunjung muncul ke permukaan, dan ayahnya mulai terlihat cemas. Sampai
kemudian Nampak beberapa ekor buaya mengapung, sebagian dari mereka mulai naik
ke darat, ayah sesentola panik dan lari menyelamatkan diri.
Sesampainya
di rumah ia menceritakan hal itu kepada istrinya.
“bu
Sesentola tenggelam di dasar sungai. Mungkin dia sudah mati di makan buaya.”
Baru saja
sang suami berkata demikian, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari depan
rumah.
“ayah. Aku
pulang! Lihatlah yang aku bawa ini.”
Pasangan
suami istri itu tersentak kaget.
“ pak,
bukankah itu suara anak kita, sesentola?” Tanya sang istri.
Dengan perasaan yang cemas, sang suami segera keluar. Betapa
terkejutnya karena ia mendapati sesentola sedang mamanggul seekor buaya besar.”
Sesentosa sumeringah cerah.
Sang bapak
pun terdiam. Ia tidak percaya dengan apa yang di saksikanya. Anaknya telah
tumbuh menjadi pemuda perkasa dan sakti.
Meski
begitu, dalam kurun waktu yang cukup lama, sesentola masih saja punya nafsu
makan yang besar. Dalam sehari, ia mampu menghabiskan nasi sebakul.
Hingga kedua orang tuanya semakin tak mampu lagi memenuhi
tuntutan isi perutnya.
Ia pun sadar diri dan merasa sudah saatnya untuk berhenti
membebani kedua orang tunya. “ jika ayah dan ibu sudah tidak mampu lagi
menghidupkanku, lebih baik aku pergi. Aku akan mencari penghidupan sendiri.”
Kata sesentola.
“ baiklah anakku, bawalah benda pusaka ini.” Ujar sang ibu
seraya menyerhkan panah bermata tiga dan cincin pusaka peninggalan leluhur
mereka.
“ ingatlah, saat kau hendak menggunakan panah ini, harus
disertai menyebut bagian tubuh musuh yang hendak kau bidik, jika kau menyebut
mata, anak panah ini akan mengenai mata musuhmu. Jika kau sebut jantung. Anak
panah ubu akan mengenai dada musuhmu,” jelas ayah sesentola.
“dan, jika kau sakit, rendamlah cincin ini kedalama air.
Kemudian teteskanlah air itu di bagian tubuhmu yang sakit. Niscaya kau akan
segera sembuh.” Sambung ibu sesentola.
“terima kasih ayah, ibu, jagalah diri kalian baik-baik,”
sesentola berpamitan kepada kedua orang tuanya.
Ia pun
melangkah pergi meninggalkan kampong halaman nya. Hingga akhirnya ia tiba di
sebuah ibu kota kerajaan. Namun, aneh nya kota itu sangat sepi seperti tidak
berpenghuni.
“Hai. Kemana penduduk di kota ini?”
Sesentola penasaran. Ia berjalan memperhatikan lingkungan
sekitar kerajaan itu.
Di salah
satu pojok kota, tampak sebuah rumah megah. Tapi sebagian temboknya telah
runtuh. Sesentola berpikir bahwa rumah itu pastilah istana raja. Ia masuk ke
dalam melalui tembok yang runtuh tadi. Tapi, yang dia dapati di sana istana itu
kosong, tak seorang pun ada di sana.
Sesentola mengamati sekelilingnya. Di tengah ruangan, terdapat
sebuah gendang itu. Tapi baru saja ia hendak memukulnya, tiba-tiba terdengar
suara seorang wanita.
“Hai, jangan kau pukul gendang ini. Aku ada di dalamnya.” Seru
suara itu
“ayo cepat… sembunyi di dalam sini!”
Ia lalu menarik tangan sesentola.
Begitu
masuk ke dalam gendang itu, sesentola terkejut mendapati seseorang gadis
cantik.
“siapa kau dan kenapa bersembunyi di sini?” Tanya sesentola
heran.
“hussttttt ….. jangan keras-keras, nanti garuda itu dating
menyerang lagi,” kata perempuan itu. “Namaku Lemontonda, tinggal aku
satu-satunya manusia yang masih hidup di negri ini. Penduduk lainya telah mati
di serang burung garuda yang sangat ganas itu,” ungkap lemontonda sambil
berbisik.
“jangan takut, Lemontonda ,aku mungkin bisa melawan garuda itu,”
“jangan garuda itu sangat kuat dan sakti.”
“tenang saja, aku akan menghadapinya dengan senjata pusakaku
ini,” sesentola menunjukan senjata nya.
Beberapa
saat kemudian seekor garuda dating dan terbang berputar-putar di atas istana.
Lemontonda meringkuk ketakutan. Ia membenamkan wajahnya di balik lutut.
Dengan gagah dan berani, sesentola keluar dari gendang itu, ia
lalu membidik sasarannya. Begitu anak pahanya terlepas dari busurnya, tak lupa
sesentola berbisik seperti pesan ibunya “Tancapkan ke mata!”
Anak panah segera melesat, tepat menembus mata garuda. Tapi
meski buta garuda itu belum tewas. Ia masih saja berputar putar di di angkasa.
“berhati-hatilah, sesentola!” pekik lemontonda dari balik
persembunyianya.
“baiklah, tolong kau siapkan segelas air untuk merendam cincin
ini. Jika kau melihat aku jatuh dan terluk, tolong kau teteskan airnya ke
mataku,”
Pinta sesentola seraya menyerahkan cincinya kepada lemontonda.
Tak
beberapa lama kemudian , garuda itu melintas kembali. Kali ini dalam radius
jarak yang sangat dekat. Sesentola segera bersiap membidik. Tak lupa tentu saja
ia menyebut tempat yang ingin disasarnya. “ tancakan ke leher!”
Anak panah itu meluncur laksana petir, seketika langsung
menembus leher sang garuda. Garuda raksasa itu pun tumbang, tubuhnya jatuh
menimpa sesentola hingga pingsan.
Melihat sesentosa pingsan , lemontonda pun segera meneteskan air
rendaman cincin pusaka ke mata pemuda itu. Tak berapa lama sesentola segera
siuman. Ia Nampak bugar seperti sebelumnya. Namun, tak Nampak kegembiraan dari
wajah lemontonda. Ekspresi wajahnya masih Nampak sedih seperti sedia kala.
“ mengapa kau tidak bergembira ?”
Tanya sesentola
“maaf tuan,aku telah banyak melihat kematian di negri ini aku
piker tadi kau sudah mati” jawab lemontonda.
“tuan, apa cincin sakti ini bisa membangkitkan orang yang sudah
mati? Aku akan melakukan apapun untuk mu, tolong hidupkan kembali orang tuaku,”
pinta lemontonda kemudian.
Sesentola menyanggupi permintaan lemontonda. Konon dengan
kesaktian nya sesentola berhasil menghidupkan kembali seluruh penduduk negri
itu. Iapun akhirnya menikah dengan lemontonda dan diangkat menjadi raja di
negri itu.
Selanjutnya sesentola memboyong orang tuanya ke istana. Mereka
pun hidup berbahagia.
BUKTI
OTENTIK
Sudah tau kan burung garuda merupakan lambang dari Negara kita
Republik Indonesia?
Burung Garuda memiliki lambang pancasia di dadanya dan memiliki
warna keemasan yang melambangkan keagungan dan kejayaan. Ia juga memiliki
paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan keperkasaan.
Oh, ya, jumlah bulu pada garuda pancasila melambangkan hari
proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945, yaitu antara
lain tergambar pada :
17 helai bulu pada masing-masing sayap
8 helai bulu pada ekor
19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor
45 helai bulu di leher
SARAN
Bagaimana ceritanya?
Menarik tidak untuk disimak dan menambah pengetahuan kita. Rasanya saya ingin
sekali berkunjung ke sana ingin mendengar langsung cerita dari masyarakat
setempat
Dengan melihat pesan
moral diatas dapat menjadikan suatu tambahan informasi yang dapat diambil.
Mungkin cerita-cerita
rakyat hanya mitos, namun itu semua harus kita lestarikan dan kita turunkan
kepada generasi berikutnya. Kita harus patut bangga denga apa yang Indonesia
punya dan mungkin masih banyak dari kita yang belum tahu seutuhnya tentang
cerita-cerita rakyat dan masih belum mengenalnya
Jika kita sudah suka
membaca folklore dari Indonesia kita akan terus di buat ketagihan untuk membaca
cerita yang lainnya, banyak sekali folklore yang Indonesia punya, Nah! jangan
hanya sampai disini membaca Folklorenya, mari membaca folklore Indonesia
lainnya agar pengetahuan kita tentang folklore Indonesia kita bertambah dan
kita bisa ikut melestarikan dan menjaga kebudayaan dan kekayaan yang Indonesia
miliki
Mungkin hanya ini yang
dapat saya sampaikan mengenai Folore kurang lebihnya mohon maaf dan semoga di
waktu lain saya dapat menceritalan hal lainnya, Terima Kasih sudah membaca.
DAFTAR PUSTAKA
Cerita rakyat nusantara,Dini ayu
HILMAN HAWARI
(4423154554)
KELAS A UJP 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar