Senin, 04 Januari 2016

tugas 3-folklor indonesia

Sesentola dan burung Garuda
(Sulawesi tengah)
                                                                                     

KATA PENGANTAR

     Segala puji bagi Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan hidayatnya kepada penulis , hanya kepada-Nya syukur diucapkan atas selesainya Tugas mata kuliah Sejarah Indonesia mengenai Folklore Indonesia dengan judul “ Sesentola dan burung Garuda”. Postingan ini dibuat untuk memenuhi tugas 3 mata kuliah Sejarah Indonesia. Semua keberhasilan yang dicapai tidak lepas dari bantuan berbagai pihak selama proses penyelesaian tugas mata kuliah Sejarah Indonesia ini, terima kasih kepada kedua orang tua yang telah memberi dukungan dan samangat, kepada seluruh pengajar dan staf di Prodi Usaha Jasa Pariwisata Universitas Negeri Jakarta terutama kepada Bapak Shobierien Rasyid selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dan mengajarkan penulis selama ini. Penulis mengakui masih banyak kekurangan yang terdapat dalam tugas ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran agar kedepannya dapat membuat tugas yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya dan memberikan informasi lebih.


Jakarta, 1 January 2016



Penyusun
Pendahuluan



Provinsi Sulawesi Tengah dibentuk tahun 1964. Sebelumnya Sulawesi Tengah merupakan salah satu wilayah keresidenan di bawah Pemerintahan Provinsi Sulawesi Utara-Tengah. Provinsi yang beribukota di Palu ini terbentuk berdasarkan Undang-undang No. 13/1964.

Seperti di daerah lain di Indonesia, penduduk asli Sulawesi Tengah merupakan percampuran antara bangsa Wedoid dan negroid. Penduduk asli ini kemudian berkembang menjadi suku baru menyusul datangnya bangsa Proto-Melayu tahun 3000 SM dan Deutro-Melayu tahun 300 SM. Keberadaan para penghuni pertama Sulawesi Tengah ini diketahui dari peninggalan sejarah berupa peralatan dari kebudayaan Dongsong (perunggu) dari zaman Megalitikum.

Perkembangan selanjutnya banyak kaum migran yang datang dan menetap di wilayah Sulawesi Tengah. Penduduk baru ini dalam kehidupan kesehariannya bercampur dengan penduduk lama sehingga menghasilkan percampuran kebudayaan antara penghuni lama dan baru. Akhirnya, suku-suku bangsa di Sulawesi Tengah dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu, Palu Toraja, Koro Toraja, dan Poso Toraja.

Pada abad ke 13, di Sulawesi Tengah sudah berdiri beberapa kerajaan seperti Kerajaan Banawa, Kerajaan Tawaeli, Kerajaan Sigi, Kerajaan Bangga, dan Kerajaan Banggai. Pengaruh Islam ke kerajaan-kerajaan di Sulawesi Tengah mulai terasa pada abad ke 16. Penyebaran Islam di Sulawesi Tengah ini merupakan hasil dari ekspansi kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan. Pengaruh yang mula-mula datang adalah dari Kerajaan Bone dan Kerajaan Wajo.

Pengaruh Sulawesi Selatan begitu kuat terhadap Kerajaan-Kerajaan di Sulawesi Tengah, bahkan sampai pada tata pemerintahan. Struktur pemerintahan kerajaan-kerajaan di Sulawesi Tengah akhirnya terbagi dua, yaitu, yang berbentuk Pitunggota dan lainnya berbentuk Patanggota.

Pitunggota adalah suatu lembaga legislatif yang terdiri dari tujuh anggota dan diketuai oleh seorang Baligau. Struktur pemerintahan ini mengikuti susunan pemerintahan ala Bone dan terdapat di Kerajaan Banawa dan Kerajaan Sigi. Struktur lainnya, yaitu, Patanggota, merupakan pemerintahan ala Wajo dan dianut oleh Kerajaan Palu dan Kerajaan Tawaeli. Patanggota Tawaeli terdiri dari Mupabomba, Lambara, Mpanau, dan Baiya.

Pangaruh lainnya adalah datang dari Mandar. Kerajaan-kerajaan di Teluk Tomini adalah cikal bakalnya berasal dari Mandar. Pengaruh Mandar lainnya adalag dengan dipakainya istilah raja. Sebelum pengaruh ini masuk, di Teluk Tomini hanya dikenal gelar Olongian atau tuan-tuan tanah yang secara otonom menguasai wilayahnya masing-masing. Selain pengaruh Mandar, kerajaan-kerajaan di Teluk Tomini juga dipengaruhi Gorontalo dan Ternate. Hal ini terlihat dalam struktur pemerintahannya yang sedikit banyak mengikuti struktur pemerintahan di Gorontalo dan Ternate tersebut. Struktur pemerintahan tersebut terdiri dari Olongian (kepala negara), Jogugu (perdana menteri), Kapitan Laut (Menteri Pertahanan), Walaapulu (menteri keuangan), Ukum (menteri perhubungan), dan Madinu (menteri penerangan).

Dengan meluasnya pengaruh Sulawesi Selatan, menyebar pula agama Islam. Daerah-daerah yang diwarnai Islam pertama kali adalah daerah pesisir. Pada pertengahan abad ke 16, dua kerajaan, yaitu Buol dan Luwuk telah menerima ajaran Islam. Sejak tahun 1540, Buol telah berbentuk kesultanan dan dipimpin oleh seorang sultan bernama Eato Mohammad Tahir.

Mulai abad ke 17, wilayah Sulawesi Tengah mulai masuk dalam kekuasaan kolonial Belanda. Dengan dalih untuk mengamankan armada kapalnya dari serangan bajak laut, VOC membangun benteng di Parigi dan Lambunu. Pada abad ke 18, meningkatkan tekanannya pada raja-raja di Sulawesi Tengah. Mereka memanggil raja-raja Sulawesi Tengah untuk datang ke Manado dan Gorontalo untuk mengucapkan sumpah setia kepada VOC. Dengan begitu, VOC berarti telah menguasai kerajaan-kerajaan di Sulawesi Tengah tersebut.

Permulaan abad ke 20, dengan diikat suatu perjanjian bernama lang contract dan korte verklaring, Belanda telah sepenuhnya menguasai Sulawesi Tengah, terhadap kerajaan yang membangkang, Belanda menumpasnya dengan kekerasan senjata. Pada permulaan abad ke 20 pula mulai muncul pergerakan-pergerakan yang melakukan perlawanan terhadap kolonial Belanda. Selain pergerakan lokal, masuk pula pergerakan-pergerakan yang berpusat di Jawa. Organisasi yang pertama mendirikan cabang di Sulawesi Tengah adalah Syarikat Islam (SI), didirikan di Buol Toli-Toli tahun 1916. Organisasi lainnya yang berkembang di wilayah ini adalah Partai Nasional Indonesia (PNI) yang cabangnya didirikan di Buol tahun 1928. organisasi lainnya yang membuka cabang di Sulawesi Tengah adalah Muhammadiyah dan PSII.

Perlawanan rakyat mencapai puncaknya tanggal 25 Januari 1942. Para pejuang yang dipimpin oleh I.D. Awuy menangkap para tokoh kolonial seperti Controleur Toli-Toli De Hoof, Bestuur Asisten Residen Matata Daeng Masese, dan Controleur Buol de Vries. Dengan tertangkapnya tokoh-tokoh kolonial itu, praktis kekuasaan Belanda telah diakhiri. Tanggal 1 Februari 1942, sang merah putih telah dikibarkan untuk pertama kalinya di angkasa Toli-Toli. Namun keadaan ini tidak berlangsung lama karena seminggu kemudian pasukan Belanda kembali datang dan melakukan gempuran.

Meskipun telah melakukan gempuran, Belanda tidak sempat berkuasa kembali di Sulawesi Tengah karena pada waktu itu, Jepang mendarat di wilayah itu, tepatnya di Luwuk tanggal 15 Mei 1942. dalam waktu singkat Jepang berhasil menguasai wilayah Sulawesi Tengah. Di era Jepang, kehidupan rakyat semakin tertekan dan sengsara seluruh kegiatan rakyat hanya ditujukan untuk mendukung peperangan Jepang. Keadaan ini berlangsung sampai Jepang menyerah kepada Sekutu dan disusul dengan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada awal kemerdekaan, Sulawesi tengah merupakan bagian dari provinsi Sulawesi. Sebagaimana daerah lainnya di Indonesia, pasca kemerdekaan adalah saatnya perjuangan mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diraih. Rongrongan terus datang dari Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia. Belanda menerapkan politik pecah-belah dimana Indonesia dijadikan negara serikat. Namun akhirnya bangsa Indonesia dapat melewati rongrongan itu dan ada tanggal 17 Agustus 1950 Indonesia kembali menjadi negara kesatuan.

Sejak saat itu, Sulawesi kembali menjadi salah satu provinsi di Republik Indonesia dan berlangsung hingga terjadi pemekaran tahun 1960. Pada tahun tersebut Sulawesi dibagi dua menjadi Sulawesi Selatan-Tenggara yang beribukota di Makassar dan Sulawesi Utara-Tengah yang beribukota di Manado. Pada tahun 1964, Provinsi Sulawesi Utara-Tengah dimekarkan menjadi provinsi Sulawesi Utara yang beribukota di Manado dan Sulawesi Tenagh yang beribukota di Palu.




CERITA RAKYAT SULAWESI TENGAH

Pada zaman dahulu, di daerah Sulawesi tengah, hiduplah sepasang suami istri. Mereka memiliki seseorang anak laki-laki yang mereka beri nama Sesentola. Sejak di lahirkan terlihat ada tanda-tanda keajaiban pada diri anak itu. Ia amat kuat minum susu.terkadang ia menangis karena merasa kurang kurang kenyang. Sampai-sampai ibunya sering kebingungan melihat keadaanya.


       “Pak , anak kita masih lapar, padahal air susuku sudah habis. Apa yang harus kita lakukan ?” Tanya istri bingung .

“sebaiknya kita beri tambahan makanan saja” ujar suaminya.

“tapi. Bukankah bisa membahayakan pencernaanya jika anak kita yang masih bayi ini di beri makanan orang dewasa ?”

“kita harus bagaimana lagi. Buk ? jika tidak diberi makanan tambahan, ia pasti akan menangis terus.”

Mereka kemudian memutuskan untuk member bubur kepada anak mereka. Namun rupanya sepiring bubur tidak cukup mengenyangkanya Sesentola. Sekali makan sesentola yang masih bayi itu bisa menghabiskan 2-3 piring nasi. Demikian seterusnya, semakin haru ia semakin kuat makan, hingga berlanjut pada usia remaja.

                Sebenarnya di balik itu, Sesentola memiliki kekuatan yang luar biasa yang tidak diketahui oleh orang tuanya. Kekuatan itu baru Nampak pada suatu hari, ketika sang ayah mengajak sesentola untuk menjala ikan di sungai.

                “ sesentola, ayo cepat ambil jala itu. Pasti sudah banyak ikan yang tersangkut di dalamny!”  ia memerintah sesentola untuk mengangkat jala di dasar sungai.

                “ Baiklah, ayah” jawab sesentola patuh dan langsung menceburkan diri ke dalam sungai, ia tak kunjung muncul ke permukaan, dan ayahnya mulai terlihat cemas. Sampai kemudian Nampak beberapa ekor buaya mengapung, sebagian dari mereka mulai naik ke darat, ayah sesentola panik dan lari menyelamatkan diri.

                Sesampainya di rumah ia menceritakan hal itu kepada istrinya.

                “bu Sesentola tenggelam di dasar sungai. Mungkin dia sudah mati di makan buaya.”
                Baru saja sang suami berkata demikian, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari depan rumah.
                “ayah. Aku pulang! Lihatlah yang aku bawa ini.”

                Pasangan suami istri itu tersentak kaget.
                “ pak, bukankah itu suara anak kita, sesentola?” Tanya sang istri.

Dengan perasaan yang cemas, sang suami segera keluar. Betapa terkejutnya karena ia mendapati sesentola sedang mamanggul seekor buaya besar.” Sesentosa sumeringah cerah.

                Sang bapak pun terdiam. Ia tidak percaya dengan apa yang di saksikanya. Anaknya telah tumbuh menjadi pemuda perkasa dan sakti.

                Meski begitu, dalam kurun waktu yang cukup lama, sesentola masih saja punya nafsu makan yang besar. Dalam sehari, ia mampu menghabiskan nasi sebakul.
Hingga kedua orang tuanya semakin tak mampu lagi memenuhi tuntutan isi perutnya.

Ia pun sadar diri dan merasa sudah saatnya untuk berhenti membebani kedua orang tunya. “ jika ayah dan ibu sudah tidak mampu lagi menghidupkanku, lebih baik aku pergi. Aku akan mencari penghidupan sendiri.” Kata sesentola.

“ baiklah anakku, bawalah benda pusaka ini.” Ujar sang ibu seraya menyerhkan panah bermata tiga dan cincin pusaka peninggalan leluhur mereka.

“ ingatlah, saat kau hendak menggunakan panah ini, harus disertai menyebut bagian tubuh musuh yang hendak kau bidik, jika kau menyebut mata, anak panah ini akan mengenai mata musuhmu. Jika kau sebut jantung. Anak panah ubu akan mengenai dada musuhmu,” jelas ayah sesentola.

“dan, jika kau sakit, rendamlah cincin ini kedalama air. Kemudian teteskanlah air itu di bagian tubuhmu yang sakit. Niscaya kau akan segera sembuh.” Sambung ibu sesentola.

“terima kasih ayah, ibu, jagalah diri kalian baik-baik,” sesentola berpamitan kepada kedua orang tuanya.

                Ia pun melangkah pergi meninggalkan kampong halaman nya. Hingga akhirnya ia tiba di sebuah ibu kota kerajaan. Namun, aneh nya kota itu sangat sepi seperti tidak berpenghuni.

“Hai. Kemana penduduk di kota ini?”
Sesentola penasaran. Ia berjalan memperhatikan lingkungan sekitar kerajaan itu.

                Di salah satu pojok kota, tampak sebuah rumah megah. Tapi sebagian temboknya telah runtuh. Sesentola berpikir bahwa rumah itu pastilah istana raja. Ia masuk ke dalam melalui tembok yang runtuh tadi. Tapi, yang dia dapati di sana istana itu kosong, tak seorang pun ada di sana.
Sesentola mengamati sekelilingnya. Di tengah ruangan, terdapat sebuah gendang itu. Tapi baru saja ia hendak memukulnya, tiba-tiba terdengar suara seorang wanita.

“Hai, jangan kau pukul gendang ini. Aku ada di dalamnya.” Seru suara itu
“ayo cepat… sembunyi di dalam sini!”
Ia lalu menarik tangan sesentola.

                Begitu masuk ke dalam gendang itu, sesentola terkejut mendapati seseorang gadis cantik.
“siapa kau dan kenapa bersembunyi di sini?” Tanya sesentola heran.

“hussttttt ….. jangan keras-keras, nanti garuda itu dating menyerang lagi,” kata perempuan itu. “Namaku Lemontonda, tinggal aku satu-satunya manusia yang masih hidup di negri ini. Penduduk lainya telah mati di serang burung garuda yang sangat ganas itu,” ungkap lemontonda sambil berbisik.

“jangan takut, Lemontonda ,aku mungkin bisa melawan garuda itu,”

“jangan garuda itu sangat kuat dan sakti.”

“tenang saja, aku akan menghadapinya dengan senjata pusakaku ini,” sesentola menunjukan senjata nya.

                Beberapa saat kemudian seekor garuda dating dan terbang berputar-putar di atas istana. Lemontonda meringkuk ketakutan. Ia membenamkan wajahnya di balik lutut.

Dengan gagah dan berani, sesentola keluar dari gendang itu, ia lalu membidik sasarannya. Begitu anak pahanya terlepas dari busurnya, tak lupa sesentola berbisik seperti pesan ibunya “Tancapkan ke mata!”

Anak panah segera melesat, tepat menembus mata garuda. Tapi meski buta garuda itu belum tewas. Ia masih saja berputar putar di di angkasa.

“berhati-hatilah, sesentola!” pekik lemontonda dari balik persembunyianya.

“baiklah, tolong kau siapkan segelas air untuk merendam cincin ini. Jika kau melihat aku jatuh dan terluk, tolong kau teteskan airnya ke mataku,”
Pinta sesentola seraya menyerahkan cincinya kepada lemontonda.

                Tak beberapa lama kemudian , garuda itu melintas kembali. Kali ini dalam radius jarak yang sangat dekat. Sesentola segera bersiap membidik. Tak lupa tentu saja ia menyebut tempat yang ingin disasarnya. “ tancakan ke leher!”

Anak panah itu meluncur laksana petir, seketika langsung menembus leher sang garuda. Garuda raksasa itu pun tumbang, tubuhnya jatuh menimpa sesentola hingga pingsan.

Melihat sesentosa pingsan , lemontonda pun segera meneteskan air rendaman cincin pusaka ke mata pemuda itu. Tak berapa lama sesentola segera siuman. Ia Nampak bugar seperti sebelumnya. Namun, tak Nampak kegembiraan dari wajah lemontonda. Ekspresi wajahnya masih Nampak sedih seperti sedia kala.

“ mengapa kau tidak bergembira ?”
Tanya sesentola

“maaf tuan,aku telah banyak melihat kematian di negri ini aku piker tadi kau sudah mati” jawab lemontonda.
“tuan, apa cincin sakti ini bisa membangkitkan orang yang sudah mati? Aku akan melakukan apapun untuk mu, tolong hidupkan kembali orang tuaku,” pinta lemontonda kemudian.

Sesentola menyanggupi permintaan lemontonda. Konon dengan kesaktian nya sesentola berhasil menghidupkan kembali seluruh penduduk negri itu. Iapun akhirnya menikah dengan lemontonda dan diangkat menjadi raja di negri itu.
Selanjutnya sesentola memboyong orang tuanya ke istana. Mereka pun hidup berbahagia.



BUKTI OTENTIK

Sudah tau kan burung garuda merupakan lambang dari Negara kita Republik Indonesia?

Burung Garuda memiliki lambang pancasia di dadanya dan memiliki warna keemasan yang melambangkan keagungan dan kejayaan. Ia juga memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan keperkasaan.

Oh, ya, jumlah bulu pada garuda pancasila melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945, yaitu antara lain tergambar pada :

17 helai bulu pada masing-masing sayap
8 helai bulu pada ekor
19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor
45 helai bulu di leher



 SARAN

Bagaimana ceritanya? Menarik tidak untuk disimak dan menambah pengetahuan kita. Rasanya saya ingin sekali berkunjung ke sana ingin mendengar langsung cerita dari masyarakat setempat
Dengan melihat pesan moral diatas dapat menjadikan suatu tambahan informasi yang dapat diambil.
Mungkin cerita-cerita rakyat hanya mitos, namun itu semua harus kita lestarikan dan kita turunkan kepada generasi berikutnya. Kita harus patut bangga denga apa yang Indonesia punya dan mungkin masih banyak dari kita yang belum tahu seutuhnya tentang cerita-cerita rakyat dan masih belum mengenalnya
Jika kita sudah suka membaca folklore dari Indonesia kita akan terus di buat ketagihan untuk membaca cerita yang lainnya, banyak sekali folklore yang Indonesia punya, Nah! jangan hanya sampai disini membaca Folklorenya, mari membaca folklore Indonesia lainnya agar pengetahuan kita tentang folklore Indonesia kita bertambah dan kita bisa ikut melestarikan dan menjaga kebudayaan dan kekayaan yang Indonesia miliki

Mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan mengenai Folore kurang lebihnya mohon maaf dan semoga di waktu lain saya dapat menceritalan hal lainnya, Terima Kasih sudah membaca.

DAFTAR PUSTAKA

Cerita rakyat nusantara,Dini ayu

HILMAN HAWARI
(4423154554)
KELAS A UJP 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar