Senin, 04 Januari 2016

TUGAS 2 - SOLUSI UNJ UNTUK PARIWISATA INDONESIA



Pemberdayaan Wisatawan Terhadap Pelestarian Terumbu Karang

Kita telah mengetahui bahwa Indonesia adalah Negara maritim dan Negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia mempunyai sekitar 17.000 pulau kecil dan besar. Dengan potensi yang sangat besar, Indonesia seharusnya sudah menjadi Negara yang makmur dan kaya akan wisata-wisatanya. Namun sayangnya hal ini masih belum terwujud. Salah satu cara untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara yang sangat indah dan makmur adalah dengan melestarikan kekayaan terumbu karang di laut-laut Indonesia. Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-usul, Morfologi dan Fisiologi. Terumbu karang Indonesia merupakan sumber daya alam yang berharga, namun keberadaannya sangat terancam. Indonesia dikenal sebagai pusat distribusi terumbu karang untuk seluruh Indo-Pasifik, memiliki area terumbu karang seluas 60.000 km2. Identitas terumbu karang Indonesia di dunia makin dikenal karena bagian dari coral triangle atau segitiga karang dunia. Ada enam negara yang di dalamnya yaitu Indonesia, Filipina, Malaysia, Timor Leste, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon. Raja Ampat di Papua Barat, merupakan wilayah yang kaya akan terumbu karang. Di perairan Raja Ampat terdapat sedikitnya 537 jenis karang dan 1074 jenis ikan. Catatan tersebut menasbihkan Raja Ampat sebagai kepulauan yang mengoleksi jenis terumbu karang terbanyak di dunia. Selain di Raja Ampat wilayah yang terkenal dengan terumbu karangnya terdapat di Kepulauan Derawan (Kalimantan Timur), Pulau Banda (Maluku), Nusa Penida (Bali), Pulau Komodo (Nusa Tenggara Timur), Bunaken (Sulawesi Utara), Kepulauan Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Teluk Cendrawasih (Papua).
Pertumbuhan karang dan penyebarannya ini tergantung pada kondisi lingkungannya yang kita ketahui tidak selalu tetap karena adanya gangguan yang berasal dari alam atau aktivitas manusia. Disamping itu terumbu karang mempunyai fungsi yang sangat penting sebagai tempat mencari makanan dan rumah dari berbagai biota laut dijumpai pada terumbu karang. Beberapa jenis ikan tersebut adalah ikan kepe-kepe dan betol ia menghabiskan seluruh waktunya di terumbu karang, sedangkan ikan lain seperti ikan hiu atau ikan kuwe lebih banyak menggunakan waktunya di terumbu karang untuk mencari makan. Udang, lobster, ikan scorpion dan beberapa jenis ikan karang lainnya diterumbu karang bagi mereka adalah sebagai tempat bersarang dan memijah. Di sekitar terumbu karang juga terdapat ikan yang warnanya sangat indah. Jika rumahnya saja dalam kondisi yang tidak baik atau bahkan hancur, bisa anda bayangkan berapa banyak makhluk hidup yang terancam punah diperkirakan lebih dari 3.000 spesies. Fungsi terumbu karang yang lainnya adalah berrmanfaat sebagai pelindung ekosistem pantai. Terumbu karang akan menahan dan memecah energi gelombang sehingga mencegah terjadinya abrasi dan kerusakan di sekitarnya, lalu bermanfaat sebaga laboratorium alam untuk penunjang pendidikan dan penelitian. Mengapa disebut sebagai laboratorium alam? Karena penelitian akan menghasilkan informasi penting dan akurat sebagai dasar pengelolaan yang lebih baik. Selain itu, masih banyak jenis ikan dan organisme laut serta zat-zat yang terdapat di kawasan terumbu karang yang belum pernah diketahui manusia sehingga perlu penelitian yang lebih intensif untuk mengetahui isi biota laut tersebut. Bermanfaat sebagai sumber obat-obatan dengan pemanfaatan terumbu karang banyak terdapat bahan-bahan kimia yang diperkirakan bisa menjadi obat bagi manusia. Saat ini banyak penelitian mengenai bahan-bahan kimia tersebut untuk dipergunakan untuk mengobati berbagai manusia. Bermanfaat sebagai keindahan terumbu karang sangat potensial untuk wisata bahari. Masyarakat disekitar terumbu karang dapat memanfaatkan hal ini dengan mendirikan pusat-pusat penyelaman, restoran, penginapan sehingga pendapatan mereka bertamba. Selain itu objek wisata terumbu karang yang bagus akan menarik minat wisatawan sehingga meyediakan alternatif pendapatan bagi masyarakat sekitar. Diperkirakan sekitar 20 juta penyelam , menyelam dan menikmati terumbu karang per tahun. Diperkirakan terumbu karang bisa menjadi potensi masa depan untuk sumber lapangan kerja bagi rakyat Indonesia. Banyaknya keunikan terumbu karang menjadi keindahan tersendiri  sehingga menimbulkan minat masyarakat atau wisatawan yang sangat tinggi.
Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang masih terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m dibawah permukaan laut. Beberapa jenis terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan tidak memerlukan cahaya, namun terumbu karang tersebut tidak bersimbiosis dengan zoomxanhellae dan tidak membentuk karang. Untuk dapat bertumbuh dan berkembang biak secara baik, terumbu karang membutuhkan kondisi lingkungan hidup yang optimal, yaitu pada suhu hangat sekitar diatas 20 derajat celcius.  Terumbu karang juga memilih hidup di lingkungan perairan yang jernih dan tidak berpolusi. Hal ini dapat berpengaruh pada penetrasi cahaya oleh terumbu karang. Jenis-jenis terumbu karang yang ada di Indonesia adalah Terumbu karang tepi ( fringing reefs), Terumbu karang penghalang (barrier reefs), Terumbu karang cincin ( atolls), Terumbu karang datar/Gosong terumbu (patch reefs). Berdasarkan zonasi ada 2 yang terumbu yang menghadap angin dan terumbu membelakangi angin. Berdasarkan kepada kemampuan memproduksi kapur terdapat 2 yaitu karang hermatipik dan karang ahermatipik. Berdasarkan bentuk dan tempat tumbuh terdapat terumbu atau reef, karang atau koral, karang terumbu dan terumbu karang.
Masalah yang dihadapi adalah kurangnya kepedulian masyarakrat ataupun wisatawan akan pentingnya terumbu karang. Sangat di sayangkan terumbu karang yang sangat bermanfaat bagi kita,di rusak oleh tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab. Jika terus menerus kita biarkan, Maka menurut penelitian 20-40 tahun lagi anak cucu kita tidak bisa merasakan indahnya terumbu karang karena sudah punah. Agar hal tersebut tidak terjadi, mari kita bersama menyelamatkan terumbu karang kita. Banyak upaya yang dapat di lakukan dalam menyelamatkanya. Banyak sekali perilaku yang dilakukan oleh manusia dengan semena-mena seperti  membuang sampah ke laut dan pantai, membawa pulang atau menyentuh terumbu karang saat menyelam, membuang jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja akan merusak terumbu karang yang berada di bawahnya, reklamasi pantai, penangkapan ikan dengan cara yang salah seperti menggunakan bom ikan, potas ataupun racun. Jika wilayah pesisir tidak dikelola dengan baik dapat mengancam keselamatan terumbu karang akibat sedimentasi dan pencemaran perairan laut. Menurut pengamatan yang saya lihat masalah fisik akibat aktivitas pembangunan karena adanya pengerukan dan pengurungan  dan limbah pencemaran. Dengan terus menerusnya terjadinya kerusakan terumbu karang akan mengakibatkan rusaknya terumbu karang dan akan banyak mempengaruhi status keanekaragaman hayati laut yang ada di Indonesia. Masalah yang terjadi pada saat manusia beraktivitas dilaut yaitu dengan adanya pencemaran dari pelabuhan, tumpahan minyak, pembuangan sampah dari atas kapal dan masih banyak lagi.
Menurut Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti, Satu hal yang dikhawatirkan saat ini adalah penyelundupan terumbu karang dari berbagai perairan Indonesia. Karena itu aktivitas ilegal, dia meyakini akan sulit mendeteksi langsung. “Namanya penyelundupan, pasti mengambil dulu dari laut. Pasti, ambilnya juga tidak benar. Padahal, kalau legal, sudah jelas tak akan pernah ada izin karena terumbu karang bisa menjaga sumber ikan,” ungkapnya. Menurut Susi, perusakan dan penyelundupan terumbu karang bisa dikategorikan kegiatan destructive karena memang merusak. “Kami akan tindak destructive illegal fishing, karena terumbu karang rumah ikan di lautan.”
Menurut Kepala Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) LIPI Suharsono, kekayaan terumbu karang di Indonesia harusnya dapat dijaga dengan baik. Karena, terumbu karang Indonesia merupakan yang terbaik di dunia. “Sebagian besar, kerusakan terumbu karang karena ulah manusia. Biasanya, perusakan dilakukan dengan sengaja ataupun tidak melalui penangkapan ikan dengan racun dan bom, pengambilan karang, sedimentasi dan over fishing,” tuturnya. Lalu ia menjelaskan bahwa pada 2006, hanya 5,2 persen terumbu karang yang kondisinya sangat baik; 24,2 persen dalam kondisi baik; 37,3 persen dalam kondisi sedang; dan 33,1 persen dalam kondisi buruk. Ia mengaku sangat perihatin dengan kondisi tersebut dan mengajak semua untuk terjun langsung melestarikan kekayaan alam yang sangat indah tersebut.


Kita sebagai mahasiswa seharusnya mempunyai solusi untuk mengatasi kerusakan terumbu karang tersebut. Dibutuhkannya kepeduliaan dan kesadaran yang sangat tinggi. Menurut saya kalau perlu diadakannya pembelajaran tentang pentingnya melestarikan terumbu karang di setiap daerah , dengan begitu kita telah merasa peduli dengan  keberadaan terumbu karang yang hampir punah.

                                            

*      Lakukan dan gunakan prinsip 3R (reduce-reuse-recycle) dan hemat energi. Terumbu karang termasuk ekosistem yang peka terhadap perubahan iklim. Kenaikan suhu sedikit saja dapat memicu pemutihan karang (coral bleaching). Pemutihan karang yang besar dapat diikuti oleh kematian missal terumbu karang. Jika kita melakukan untuk penguangan dampak global warning itu sangat membantu kehidupan terumbu karang.

*      Tidak melakukan penangkapan ikan dengan cara yang salah, seperti pemakaian bom ikan

*      Menjaga kondisi perairan agar bebas dari polusi.

*      Tidak melakukan reklamasi pantai secara sembarangan.

*      Tidak melakukan pembangunan pemukiman diareal sekitar terumbu karang.

*      Tidak membuang jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja akan merusak terumbu karang yang berada di bawahnya.

*      Tidak melakukan pemborosan air, semakin banyak air yang digunakan maka semakin banyak pula limbah air yang dihasilkan dan dibuang ke laut.

*      Tidak melakukan penambangan secara sembarangan

*      Buanglah sampah pada tempatnya. Yang terjadi saat yang lalu kebanyakan manusia membuang sampah ke sungai lalu alirannya bermuara kelaut sehingga banyak ikan-ikan yang memakan sampah tersebut, kebanyakan sampah yang dibuang adalah sampah plastic dengan begitu sampah tersebut sudah sangat mengganggu kehidupan  terumbu karang dan biota laut lainnya karena tercemar oleh sampah plastic tersebut.

*      Bergabunglah dengan organisasi pencinta lingkungan, luangkan lah waktu kalian untuk mengikut organisasi tersebut. Dengan bergabung disuatu organisasi kalian bisa bertukar informasi, berbagi ilmu dan pengetahuan, berpendapat serta berdiskusi dengan teman-teman yang terlibat dan bergabung didalam organisasi tersebut.

*      Pemerintah membuat Konservasi, Konservasi atau pelestarian terumbu karang sangat penting dilakukan, mengingat adanya terumbu karang yang rusak oleh kegiatan manusia yang memanfaatkan berbagai macam cara untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan melakukan penangkapan yang tidak bertanggung jawab yang menimbulkan dampak yang begitu besar di masa yang akan datang. Konservasi atau pelestarian terumbu karang ini berfungsi untuk mengembalikan ekosistem terumbu karang yang telah rusak pada keadaan sebelumnya.

*      Bergabung dengan relawan-relawan pencinta alam ataupun terjun langsung aktif dengan kegiatan lingkungan. Dengan begitu selain mendapatkan ilmu kalian juga mendapat berbagai pengalaman jika melakukan pelestarian terumbu karang secara langsung.

*      Untuk para penyelam yang baru atau pemula, sebaiknya menyelam diperairan yang tidak ber terumbu karang. Karena mereka belum memiliki pegalaman menyelam sebelumnya, di khawatirkan dia secara tidak langsung bisa merusak terumbu karang yang berada di perairan saat ia menyelam.

*      Melakukan kampanye kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pelestarian terumbu karang. Dengan melakukan hal ini diharapkan masyarakat atau wisatawan dapat tergerak hatinya untuk melestarikan terumbu karang tersebut.
*      Tidak membeli seperti souvenir atau mengumpulkan benda apapun dari laut
bagi penyelam pemuda atau pemula sebaiknya melakukan penyelaman yang tidak ada terumbu karangnya.
*      Penegakan pembuatan undang-undang yang tegas. Diharapkan para wisatawan atau masyarakat tidak menyelundupkan terumbu karang lalu dibawa pulang kerumah atau ke daerah asalnya.
*      Pembangunan wilayah pesisir. Hal ini sangat diperlukan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir. Akan tetapi pembangunan yang akan dilakukan haruslah bermanfaat bagi masyarakat dan memperhatikan kelestarian lingkungan, sehingga pembangunan yang dilakukan dapat memberikan dampak positif tanpa harus mengurangi atau pun mengganggu fungsi lingkungan dimasa yang akan datang. Didalam pembangunan, khususnya pembangunan wilayah pesisir banyak pihak-pihak yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Oleh karena itu dalam melakukan pembangunan di wilayah pesisir harus diterapkan prinsip pembangunan terpadu dan berkelanjutan
*      Pengembangan Ekowisata Pesisir dan Laut. Bertujuan untuk meningkatkan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat pesisir melalui pemanfaatan potensi wilayah pesisir dan laut secara berkelanjutan. Saat ini, wilayah potensi wilayah pesisir dan laut masih banyak yang belum dimanfaatkan secara optimal. Menurut Budiharsono hal ini diakibatkan oleh relatif rendahnya kualitas sumber daya manusia dan lemahnya kondisi sosial dan ekonomi masyarakat pesisir.
*      Pengembangan Sarana dan Prasarana menjadi kawasan ekowisata belum bisa lengkap apabila tidak terdapat sarana dan prasarana pendukung di kawasan tersebut. Sarana dan prasarana ini sangat bermanfaat untuk menarik pengunjung atau peminat ekowisata. Dengan adanya sarana dan prasarana, maka nilai jual daerah ekowisata akan meningkat karena pengunjung akan merasakan kenyamanan di kawasan tersebut. Dan bisa melakukan kegiatan pelestarian terumbu karang.

Dalam melakukan pelestarian terumbu karang terdapat pula strategi untuk mengolalanya :
Pengelolaan terumbu karang bisa dilakukan dengan berbagai pendekatan.  White and Alcala (1988) dalam Sondita dan Bachtiar (2002) mengelompokan pendekatan dasar menjadi 7 macam yaitu:
1. Membagi wilayah. Pendekatan konservasi ini membagi terumbu karang menjadi beberapa macam wilayah yang digunakan untuk bermacam-macam keperluan dan level penggunaan.
2 Menutup temporer. Konservasi dilakukan dengan cara menutup terumbu selama bererapa waktu (minggu, bulan) pada musim reproduksi hewan atau tanaman yang penting untuk dilindungi.
3. Menutup dan membuka selama beberapa waktu. Pendekatan ini membolehkan penggunaan terumbu karang selama beberapa waktu yang diselingi oleh penutupan untuk mengembalikan terumbu dari dampak penggunaannya.
4. Menutup permanen suatu wilayah kecil yang terpilih ( suaka laut/perikanan).
5 Menentukan suatu level penggunaan yang dipebolehkan. Jika melewati daya dukungnya, penggunaan terumbu karang yang berlebihan dapat bersifat merusak.  Oleh karena itu, pengaturan tentang batas maksimal penyelam perhari atau batas penangkapan ikan per tahun merupakan aturan pengelolaan yang perlu dipikirkan.
6. Melarang atau membatasi alat-alat eksploitasi yang tidak dapat diterima.  Misalnya, jaring yang berukuran kecil atau muro-ami yang batunya menyentuh terumbu.
7. Membuat batas-batas ukuran penangkapan.  Pengambilan spesies-spesies yang diijinkan diatur dengan ketentuan batas-batas maksimum atau minimum untuk menjamin bahwa biota yang boleh ditangkap sempat bertelur sebelum mati.
Ada pula 4 pilar utuk solusi yang ada dalam masalah terumbu karang tersebut adalah :
1.      Pilar pendidikan
Dalam pilar ini melibatkan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, kami mengusulkan bahwa adanya pemberian langkah konkrit tentang pemeliharaan terumbu karang dari tingkat pendidikan dasar hingga tinggi yang dikonsep secara berkelanjutan. Karena dengan demikian sejak diniakan tertanam pengetahuan tentang penyebab, dampak, dan upaya mengurangi kerusakan terumbu karang sehingga akan tumbuh kesadaran dan timbulnya perilaku positif yang mendukung upaya penanggulangan terumbu karang.

2.      Pilar Pemerintahan
Dalam hal ini instansi pemerintahan yang terkait seperti Badan Lingkungan Hidup. Mengeluarkan kebijakan dan pengawasan tentang memeliharakan kestabilan ekosistem di dalam laut.Ikut serta dalam memelihara kelestarian di dalam laut. Dan semua kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan haruslah diawasi secara ketat dan tegas agar tidak ada tindakan  penyelewengan. Selain itu terumbu karang juga bisa dijadikan pemerintah sebagai objek wisata yang dapat meningkatkan pendapatan .

3.      Pilar Masyarakat
Dalam hal ini Lembaga Kemasyarakatan dapat melakukan pensosialisasin dan pengawasan di lingkungan. Masyarakat juga berperan penting dalam menjaga kelestarian terumbu karang, khususnya bagi para nelayan dengan cara tidak menggunakan racun atau bom untuk menangkap ikan , hal itu akan memicu kerusakan ekosistem terumbu karang.

4.      Pilar hukum
Lembaga-lembaga hukum menegakakkan hukum secara tegas dan adil atas tindak penyelewengan yang dilakukan oleh oknum yang merusak kelestarian ekosistem terumbu karang, dan harus dihukum sesuai dengan UU yang berlaku.Pilar hukum merupakan pilar yang tegas dan nyata sanksinya.

Dalam empat pilar tersebut terdapat hubungan yang saling berkaitan. Dengan adanya solusi dan upaya pelestarian terumbu karang tersebut diharapkan para masyarakat dan wisatawan bisa sadar dan mau untuk melestarikan kehidupan terumbu karang sehingga dari generasi ke generasi bisa merasakan dan melihat indahnya terumbu karang.






DAFTAR PUSTAKA



Nama     : Afifah Nur Faridah
NIM       : 4423154630
KELAS  : UJP A 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar