Mengulik Permasalahan Terhadap Destinasi
Wisata Indonesia
17 Agustus 1945
dikenal sebagai hari kemerdekaan negara Indonesia. Sudah 70 tahun negara ini
merdeka tentunya sudah banyak pula perubahan-perubahan terjadi di negara yang
kita cintai ini, termasuk dalam bidang pariwisata.
Indonesia
dikenal dengan kekayaan alamnya yang melimpah, negara dengan ribuan pulau yang
sangat indah, lautan yang luas dan mempesona. tak heran jika dari tahun ke
tahun jumlah wisatawan dari mancanegara semakin meningkat pesat, ditambah lagi
dengan keramah tamahan masyarakatnya membuat Indonesia semakin dikenal Dunia.
Pariwisata
di Indonesia sudah menjadi salah satu sektor penting dalam penerimaan devisa
negara,yaitu menjadi urutan ketiga dari sektor minyak dan gas bumi pada tahun
2009. Data tahun 2014 mengatakan bahwa wisatawan yang datang dan mengunjungi Indonesia
mencapai 9,4 juta orang atau meningkat 7,05% dari tahun sebelumnya.
Daya
tarik wisatawan yang datang ke indonesia selain dengan kekayaan alam dan
keindahan pemandangannya, faktor kebudayaan juga menjadi daya tarik sendiri
bagi turis asing untuk mengunjungi Indonesia. Bali, menjadi daya tarik utama
destinasi pariwisata di Indonesia sudah memberikan bukti yang jelas bahwa
wisatawan dari mancanegara tidak hanya menikmati pemandangannya saja tetapi
mereka juga ingin mengenal tradisi adat istiadat dan budaya setempat.
Tidak
hanya bali, Indonesia juga mempunyai situs-situs destinasi wisata yang tak
kalah menarik bagi wisatawan asing untuk datang ke Indonesia dan mengenal
kebudayaanya seperti Candi Prambanan, Candi Borobudur, Toraja , Yogyakarta dan
Minangkabau.
Indonesia
memang dikenal dengan banyak kebudayaan dan tempat wisata lainnya. Dari tahun
ke tahun Indonesia semakin melahirkan tempat wisata-wisata baru yang selama ini
belum terjamah oleh masyarak luas. Meskipun Indonesia menjadi salah satu
destinasi yang banyak menjadi daya tarik wisatawan asing, hal ini ternyata
tidak membuat tempat wisata yang ada di Indonesia luput dari kekurangan.
Seperti
yang telah dibahas, Indonesia mempunyai keragaman budaya dan tempat-tempat
wisata yang sangat unik, hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan
asing yang ingin mengenal dan berkunjung ke Indonesia. Kita sebagai warga negara
Indonesia patut berbangga hati akan hal ini tetapi bukan berarti pariwisata di
Indonesia jauh dari masalah-masalah yang jika tidak kita benahi mungkin
perlahan-lahan akan mencoreng nama baik Indonesia sendiri.
Permasalahan-permasalahan
pariwisata yang terjadi di Indonesia beragam bentuknya, mau itu dari segi
konektivitas, promosi dan pemasaran, serta pengembangan produk wisata. Hal ini
dapat kita lihat dengan masih banyaknya tempat-tempat wisata di Indonesia yang
masih belum banyak diketahui oleh para wisatawan lokal maupun wisatawan asing.
Bukan hanya dari segi konektivitas,promosi maupun pemasaran, pengembangan
produk tempat wisatapun juga masih banyak kekurangan, baik itu dari segi
transportasi menuju tempat wisata itu ataupun objek wisata yang masih
biasa-biasa saja (tidak adanya pembenahan), kurangnya kerajasama dengan
masyarakat sekitar juga menjadikan salah satu permasalahan pengembangan tempat
wisata menjadi lamban, padahal jika hal ini ditanggapi dengan serius pariwisata
di Indonesia akan semakin maju dan dapat memajukan perekonomian warga
Indonesia.
Saat ini saya akan mencoba untuk membahas apa
saja permasalahan pariwisata yang terjadi di Indonesia melalui beberapa
destinasi wisatanya. Destinasi wisata yang akan saya ambil adalah destinasi
yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Beberapa waktu yang lalu, saya
telah mengunjungi beberapa destinasi wisata yang ada di kota Yogyakarta seperti
Candi Prambanan, Candi Borobudur, Kraton Ratu Boko, Pantai Parangtritis, Jalan
Malioboro, Tugu Yogyakarta, dan Pantai Indrayanti.
Yogyakarta
adalah kota dengan banyak keindahan di dalamnya. Kota ini menjadi salah satu
tempat wisata yang wajib di kunjungi oleh wisatawan lokal ataupun wisatawan
asing. Dimulai dari wisata candi, wisata pantai atau wisata kulinernya membuat
kota ini memberikan banyak kenangan bagi para tamunya. Namun seperti yang telah
dibahas sebelumnya, pariwisata di Indonesia tidak akan luput dari kekurangan
termasuk tempat-tempat wisata yang terdapat di kota Yogyakarta. Apa saja
permasalahannya? Apa penyebabnya? Dan bagaimana solusinya?
Di
bawah ini saya akan mencoba untuk memaparkan permasalahan tempat wisata di kota
Yogyakarta:
- Destinasi Wisata Candi Prambanan
Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu
terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Kompleks candi ini
terletak di kecamatan Prambanan, Sleman dan kecamatan Prambanan, Klaten. Candi
ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di
Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Di candi ini
memiliki beberapa candi kecil yang tepat mengarah ke beberapa arah mata angin.
Candi prambanan sejatinya memiliki 240 candi tetapi kini hanya tersisa 18
candi.
Keindahan candi ini membuat para wisatawan
lokal ataupun wisatawan asing tertarik untuk mengunjungi candi ini. Tidak hanya
sejarahnya saja yang menjadi rasa penasaran bagi para wisatawan, Candi
Prambanan juga memiliki spot-spot indah untuk berfoto. Namun, keindahan candi
ini tidak diimbangi dengan keindahan fasilitasnya sendiri. Di Candi ini masih
kekurangan fasilitas seperti toilet dan musholla untuk beribadahnya orang
muslim, dikarenakan halamannya yang sangat luas untuk menempuh ke toiletpun jauh
dan susah untuk dicari, begitu juga dengan musholla yang ada di candi, untuk
beribadahpun para wisatawan harus berjalan jauh. memperbanyak toilet dan
musholla di lokasi strategis di dalam lingkungan candi sepertinya dapat menjadi
solusi yang baik agar para pengunjung Candi Prambanan dapat mengakses toilet
dan musholla dengan mudah.
- Destinasi Wisata Candi Borobudur
Candi Borobudur adalah sebuah candi Buddha
yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Borobudur adalah salah satu
candi atau kuil Buddha terbesar di dunia sekaligus salah satu monumen terbesar
di dunia.
Sama halnya dengan Candi
Prambanan, dengan keunikan dan keindahannya Candi Borobudur juga memiliki daya
tarik bagi para wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Namun candi Borobudur
juga memiliki beberapa kekurangan seperti masih kurangnya interpretasi pada
bangunan,seingga banyak sebagian dari wisatawan yang menyentuh bangunan candi yang
seharusnya tidak boleh disentuh, kurangnya pengawasan dari penjaga candi,
kurangnya pengaturan untuk memasuki candi sehingga sering kali terjadinya
menumpukan pengunjung di bagian tangga candi yang membuat wisatawan kesusahan
untuk menaiki dan menuruni candi, fasilitas seperti toilet yang susah untuk
dicari, dan jalan keluar dari lokasi candi yang sangat berbelit-belit, hal ini
bisa sangat menyusahkan dan mempersulit pengunjung untuk keluar menuju area
parkir. seharusnya pemerintah maupun pengelola candi bisa mengatur alur
kepadatan pengunjung sehingga tidak terjadinya desak-desakan ketika menaiki
atau menuruni candi ini, pengelola tempat wisata harus bisa memberikan
pengamanan yang tegas sehingga tidak ada lagi wisatawan yang berani melanggar
peraturan yang ada, dan pengelola tempat wisata juga seharusnya memberikan
pelayanan fasilitas sehingga tidak menyulitkan para wisatawan seperti halnya
toilet dan jalan menuju pintu keluar yang tidak jarang membuat wisatawan
tersesat di dalam area candi.
- Destinasi Wisata Kraton Ratu Boko
Candi Ratu Baka atau Candi Ratu Boko diduga
kuat merupakan bekas kraton ( istana raja). Pendapat ini berdasarkan pada
kenyataan yang terdapat pada sisa-sisa bangunan yang berbentuk benteng dan
terdapat parit kering sebagai struktur pertahanan. Sisa-sisa pemukiman penduduk
juga ditemukan di sekitaran situs ini. Situs Ratu Boko merupakan kompleks
profan, lengkap dengan gerbang masuk pendopo, tempat tinggal, kolam pemandian,
hingga pagar pelindung.
Pemerintah pusat sekarang memasukan kompleks
Situs Ratu Boko ke dalam satu BUMN yang bernama PT. Taman Wisata Candi
bersamaan dengan Candi Borobudur dan Candi Prambanan setalah kedua nama candi
terakhir ini dimasukan ke dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO.
Selain sejarahnya, daya tarik wisatawan
mengujungi situs ini adalah untuk
melihat sunset dikarenakan letak situs ini yang
berada di atas bukit. Namun ada beberapa kekurangan yang menjadikan
keindahan dari Situs Ratu Boko ini berkurang, seperti kurangnya penjagaan di
dalam Situs Boko, tidak adanya pusat informasi, banyaknya warung yang berjualan
di dalam kawasan Situs Boko yang tak enak dipandang, dan kawasan Situs Boko
yang gersang. Warung yang berada di dalam kawasan Situs Boko tidak harus
dihilangkan, hanya saja sebaiknya ditata dengan baik misalkan para pengelola
tempat wisata memberikan tempat khusus untuk berjualan seperti yang terdapat di
Candi Prambanan dan Candi Borobudur, dan para pengelola tempat wisata juga bisa
melakukan reboisasi agar halaman situs tidak begitu gersang dan wisatawan pun
juga tidak begitu kepanasan saat berjalan mengelili Situs Ratu Boko ini.
- Destinasi Wisata Pantai Parangtritis
Parangtritis adalah salah satu pantai yang
cukup terkenal di Yogyakarta selain pantai Samas, Baron, Kukup, Krakal dan
Glagah. Keunikan dari pantai ini adalah pasirnya berbentuk bukit-bukit kecil
yang disebut gumuk, ombaknya yang besar dan di pantai ini juga terdapat
olahraga udara. Di pantai ini juga ada fasilitas bermain ATV, kereta kuda dan
kuda dapat disewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat. Parangtritis juga
sudah dikelola cukup baik oleh pemerintah, mulai dari fasilitas penginapannya
dan pasar yang menjajakan souvenir khas pantai parangtritis.
Namun kebersihan tetap menjadi salah satu
masalah utama untuk permasalahan wisata
Indonesia. Kebersihan tempat wisata adalah salah satu masalah wajib yang harus
diperhatikan tidak hanya bagi para pengelola wisata saja tetapi para wisatawan
juga seharusnya bekerjasama untuk menjaga tempat wisata demi kebaikan bersama.
Bukti permasalahan ini dapat dilihat pada objek wisata Pantai Parangtritis. Di
pantai ini masih banyak sampah-sampah yang dibiarkan begitu saja, baik itu
sampah bawaan dari laut ataupun sampah dari para pengunjung itu sendiri.
Kurangnya tempat sampah di pantai ini membuat tempat wisata ini menjadi kumuh.
Pantai ini juga tidak begitu ditata dengan bagus dan rapi, jika para pengelola
bisa sedikit lebih memperhatikan kembali dan memberikan kreatifitas untuk
tataan pantai ini, Parangtritis bisa menjadi sebuah destinasi wisata pantai
yang sangat eksotis.
- Tugu Yogyakarta
Tugu Yogyakarta adalah lambang atau simbol
dari kota Yogyakarta. Siapa yang tidak tahu dengan tugu ini ? orang Yogya
bilang “belum sah ke Yogya namanya jika belum ke Malioboro atau ke Tugu Yogya”.
Tugu ini selalu didatangi oleh wisatawan
setiap harinya.
Tugu yang bentuk bulat panjang dengan bola
kecil dan ujung yang runcing di bagian atasnya ini juga sering dikenal dengan
sebutan Tugu Pal Putih. Kalau kita melihat ke arah utara dari Kraton
Yogyakarta, kita akan menemukan bahwa Jalan Malioboro, Margo Utomo, Tugu Yogya,
dan Jalan A.M Sangadji akan membentuk satu garis lurus yang mengarah ke puncak
Gunung Merapi.
Lalu apa yang menjadi permasalahan wisata di
Tugu ini? Sekilas diperhatikan mungkin tidak terlihat kekurangan dan permasalah
wisata di Tugu ini, karena ini hanyalah sebuah Tugu. Tapi coba perhatikan pada
wisatawan yang sering berkunjung ke Tugu ini, tidak heran jika di daerah Tugu
Yogya ini menjadi ramai. Apa faktor buruknya? Jika tidak diperhatikan dan tidak
adanya penjagaan di sekitar Tugu untuk para wisatawan, kawasan Tugu Yogya ini
bisa menyebabkan jatuhnya korban jiwa dari kecelakaan karena Tugu ini berlokasi
tepat di perempatan jalan dan tidak adanya penjagaan khusus. Jika para
wisatawan tidak berhati-hati pada saat menyeberangi atau jalan di sekitaran
Tugu, ini bisa menyebabkan bencana yang sangat fatal. Seharusnya pemerintah
menyediakan pengamanan yang baik seperti mengadakan penjagaan di sakitaran
Tugu.
- Jalan Malioboro
Jalan Malioboro adalah kawasan jalan dari
tiga jalan di Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke
perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para
pedagang kaki lima dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual
berbagai makanan khas Jogja salah satunya adalah gudeg dan di sini juga menjadi
tempat berkumpulnya para seniman yang sering mengekspresikan kemampuan mereka
dalam membuat sebuah seni seperti bermain alat musik, melukis, hapening art,
pantomim, dll.
Sama halnya dengan Tugu Yogyakarta, kita juga
tidak bisa melihat kekurangan dari destinasi wisata ini tetapi jika kita
perhatikan dengan seksama banyak sekali wisatawan lokal maupun wisatawan asing
berkunjung di Jalan ini khususnya pada malam hari. Kepadatan pengunjung juga
bisa membuat terjadinya kejadian yang tidak diinginkan seperti pencopetan,
kecelakaan, dll. Kepadatan ini terjadi karena
rasa penasaran wisatawan yang ingin mengunjungi Jalan ini, ditambah lagi dengan
banyaknya pedagang-pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang koridor
toko-toko dan pinggiran Jalan Malioboro. Bahaya lainnya juga bisa kita
perhatikan dengan banyaknya kendaraan seperti becak dan andong yang beroperasi
di Jalan Malioboro ini. Seharusnya pengelola wisata dapat menata tempat wisata
ini dengan baik, misal memberikan tempat khusus untuk pedagang-pedagang kaki
lima dan memberikan ruang khusus untuk para pengguna kendaraan becak dan andong,
juga meningkatkan penjagaan di kawasan ini sehingga para wisatawan dapat
menikmati suasana Jalan Malioboro ini dengan tenang dan nyaman tanpa harus
berdesak-desakkan dan tanpa rasa khawatir.
Seperti yang telah dibahas dalam beberapa
poin di atas, sangat jelas sekali bahwa pariwisata di Indonesia masih harus
melakukan banyak pembenahan mulai dari segi konektifitas, keamanan, kenyamanan,
penataan, bahkan kebersihan. Para pengelola wisata masih harus meningkatkan
kreatifitas dalam meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia.
Permasalahan pariwisata Indonesia ini tidak
hanya terjadi di Yogyakarta saja, masih banyak di daerah-daerah lain yang
permasalahannya tidak jauh berbeda dengan destinasi wisata yang ada di
Yogyakarta. Tidak hanya destinasi wisata darat saja, destinasi wisata baharipun
juga mempunyai banyak permasalahan yang harus dibenahi oleh para pengelola
wisata. Kurangnya interprestasi dan memperbaiki setiap fasilitas yang ada di
pantai bukan hanya di pantai yang sudah terkenal saja, memperdayakan masyarakat
sekitar agar terjadinya pemerataan ekonomi, perbaikan infrastruktur jalan
menuju tempat wisata, memikirkan keberlanjutan masa depan pantai, maksudnya
keasrian dan keindahan pantai harus tetap dijaga tidak hanya pada saat pantai
itu terkenal saja, harus adanya inovasi-inovasi baru sehingga pengunjung tidak
mudah bosan, dan pastinya memperhatikan fasilitas pengamanan dan kebersihan
seperti tempat sampah. Hal ini pastinya juga harus ada kerja sama antara
pemerintah dan warga sekitar tempat wisata agar apa yang direncanakan dapat
berjalan dengan lancar.
Permasalahan seperti yang saya paparkan di
atas bukanlah sebuah permasalahan sepele, terlihat kecil namun dapat berdampak
terhadap kenyamanan wisatawan dan berpengaruh kepada kemajuan pariwisata dan
perekonomian di Indonesia. Dengan membangun dan melahirkan tempat-tempat wisata
yang baru saja kita sudah dapat memajukan perekonomian di Indonesia dan
mensejahterakan rakyat Indonesia, tentunya harus di imbangi dengan kreatifitas,
promosi dan pemasaran agar semuanya berjalan dengan baik. Peran anak muda
terlebih kepada mahasiswa yang menjadi penerus bangsa ini sangat dibutuhkan
khususnya di bidang ilmu pariwisata. Sangat disayangkan rasanya jika kita
sebagai mahasiswa pariwisata tidak dapat membangun inovasi-inovasi baru untuk
memajukan dunia pariwisata Indonesia. Tidak hanya untuk dinikmati saja, kita
juga bertanggung jawab penuh dalam hal ini. Apalagi tahun ini adalah tahun
dimana persaingan MEA dimulai, jika Indonesia tidak dapat memajukan masyarakatnya
sendiri dalam bidang usaha mikro yang mandiri, pariwisata adalah salah satu
alternatif yang mampu menjadi wadah dan tempat bagi para pengusaha mikro
menjual dagangannya karena pariwisata adalah salah satu bidang usaha yang tak
akan pernah mati, apapun yang ada di dunia ini tanpa kita sadari adalah bagian
dari pariwisata. Dengan melahirkan inovasi-inovasi baru dalam bidang
pariwisata, kita sudah dapat meningkatkan pemasukan devisa negara.
Begitu kaya dan begitu banyak tempat atau
destinasi wisata yang ada di Indonesia ini, begitu pula dengan masalahnya yang
semakin lama semakin menumpuk dan belum terselesaikan secara menyeluruh. Apa
yang sudah saya tuliskan kali ini adalah hasil dari apa yang sudah saya
rasakan. Seperti yang kita ketahui bersama, dari banyaknya destinasi wisata
yang ada di Indonesia masih banyak pula pungutan-pungutan liar yang terdapat di
tempat-tempat wisata tersebut yang sangat merugikan wisatawan. Dan masih banyak
juga wisatawan yang belum bisa merubah pola pikir dan mentalnya untuk bekerja
sama dalam membantu menjaga sebuah destinasi wisata. Seperti kejadian objek
wisata di Aceh atau festival lampu di Jawa yang ramai di perbincangkan
akhir-akhir ini, bagaimana para wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata
masih belum bisa bijaksana dalam menikmati dan merawat objek wisata tersebut.
Dari hal tersebut, yang harus dilakukan
adalah adanya perubahan pola pikir yang harus dirubah agar para pengunjung atau
wisatawan mengerti dan lebih bijak dalam menikmati suatu objek wisata di
Indonesia. Selain itu, adanya sanksi yang mampu membuat para wisatawan mematuhi
rambu atau aturan yang berlaku di lokasi wisata tertentu. Sanksi yang diberikan
tidaklah harus memberatkan, sanksi sosial misalnya apabila wisatawan ketahuan
merusak fasilitas yang ada di lokasi wisata tersebut, atau apabila kesalahan
yang dilakukan tersebut sudah melewati batas sewajarnya, tindak pidana patut
untuk di berlakukan. Hal ini bertujuan agar wisatawan mengerti bahwa selain
kita menikmati pemandangan atau apa yang tersaji di objek wisata tersebut, kita
juga harus ikut serta dalam membantu menjaga dan merawat segala yang ada di
objek wisata tersebut agar tetap terlihat bersih dan indah yang tentunya hal
ini juga berdampak baik untuk keberlangsungan kemajuan pariwisata di Indonesia.
Daftar Pustaka
- http://travel.detik.com/read/2015/04/28/143940/2900389/1382/solusi-masalah-wisata-bahari-pemerintah--pelaku-usaha-mesti-kompak
- https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan , diunduh pada 7 Desember 2015 pukul 10.17
- https://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur
- https://id.wikipedia.org/wiki/Situs_Ratu_Baka , diunduh pada 16 Maret 2015 pukul 08.55
- https://id.wikipedia.org/wiki/Parangtritis,_Kretek,_Bantul , diunduh pada 11 Maret 2015 pukul 12.30
- https://id.wikipedia.org/wiki/Tugu_Yogyakarta , diunduh pada 9 November 2015 pukul 05.21
- https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Malioboro
- https://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata_di_indonesia , diunduh pada 23 Agustus 2015 pukul 09.11
Jehan Nathasa Pujy
4423155099
Usaha Jasa Pariwisata (B)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar