Minggu, 11 Oktober 2015

Tugas-1 Autobiografi Mehita Rahayu

18 Tahun Warna-Warni Pelangiku


Nama saya Mehita Rahayu, seorang anak perempuan bungsu yang lahir pada hari Senin tanggal 12 Mei 1997 di RS. Muhammadiyah Jakarta dari pasangan Bapak Wagiman yaitu karyawan swasta serta seorang seniman musik (gamelan) dan Ibu Mulyatni seorang ibu rumah tangga dengan bisnis kecil-kecilan yaitu menjahit. Lahir di bulan Mei dan karena ketertarikan bapak saya dengan film India, maka muncullah ide memberi nama ‘Mehita’ dan karena nama merupakan sebuah doa dari orang tua yang diharapkan akan terjadi pada anaknya, ditambahkanlah ‘Rahayu’ yang berarti ‘selamat’ dalam bahasa Jawa.
foto sewaktu bayi

Meskipun di akte kelahiran tertulis bahwa saya anak keempat namun pada kenyataannya saya hanya memiliki seorang kakak perempuan bernama Dyah Murbarani yang lahir pada 17 Juni 1987. Mengapa bisa demikian? Dahulu ibu saya pernah bercerita bahwa saat beliau melahirkan anak kedua yang berjenis kelamin laki-laki pada tanggal 26 Mei 1994, keesokan harinya bayi yang baru lahir itu meninggal karena mengalami kesulitan bernafas. Akhirnya kakak saya itu dikuburkan dan diberi nama Raven Wicaksono. Lalu kakak saya yang selanjutnya juga sudah meninggal karena saat ibu saya mengandung, beliau mengalami keguguran pada usia kandungan memasuki umur tiga bulan. Janin kakak ketiga saya pun diberi nama Setu dan dimakamkan bersama Mas Raven di pemakaman Taman Asri. Itulah mengapa di akte saya adalah anak keempat.

bersama keluarga sewaktu bayi
Sejak lahir saya tinggal di sebuah rumah yang beralamat di Jalan Saman no.15 RT.003/07 Gaga, Larangan, Tangerang, Banten. Dengan kondisi gang kecil dan rumah menempel satu sama lain, membuat kami para penghuninya sangat dekat dan sangat terasa suasana kekeluargaan. Ada satu kejadian yang tak terlupkaan oleh saya saat berumur sekitar dua tahun, saya mengendarai sepeda roda tiga dan saya nyebur ke got hahahaha. Hari-hari terisi dengan kegiatan bermain, selaaalu bermain. Gang rumah saya sangat ramai karena banyak anak kecilnya. Pagi hingga siang hari saya dan teman-teman habiskan untuk bermain sepeda, rumah-rumahan, main petak umpet di kebun sebelah rumah, dan yang tak ketinggalan adalah kegiatan jajan bersama. Selain bermain, kami juga melakukan kegiatan positif yaitu mengaji baca Iqra setiap sore setelah ashar. Ternyata masa-masa balita sebelum mengenal sekolah adalah masa yang paling menyenangkan, karena kami tidak perlu repot memikirkan PR, tugas sekolah haha.

saya( baju kuning) dan teman bermain di rumah
Memasuki usia lima tahun, pada bulan Juni tahun 2002 saya didaftarkan ke TK Islam Amanah. Berlokasi tidak jauh dari rumah, setiap harinya saya berangkat bersama bapak-ibu, dan saya selalu ditunggui oleh ibu. Hingga pada suatu saat TK saya mengalami renovasi dan kami dipindahkan ke gedung baru yang berjarak hanya longkap dua rumah dari gedung lama. Di TK saya belajar membaca, menulis, mewarnai, dan banyak lagi kegiatan lainnya. TK saya sering mengadakan jalan-jalan ke luar sekolah. Pernah ada kegiatan lomba mewarnai di Taman Mini Indonesia Indah, dan tidak saya sangka saya menjadi juara di lomba tersebut, saya mendapatkan sebuah piala. Lalu ada juga lomba memindahkan air di Ancol dan saya menjadi juara lagi. Setelah dari Ancol, kami menuju Sea World, di sana kami melihat banyak jenis ikan di sebuah akuarium raksasa. Selain itu, TK saya pernah mengadakan acara ke Masjid Raya Al Azhom di Tangerang untuk melakukan praktek ibadah haji.

foto sewaktu TK

TK saya juga pernah merayakan Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April. Hari itu saya dan anak perempuan lainnya dandan menggunakan kebaya atau baju adat dari daerah kami masing-masing.  Karena saya berasal dari Jawa, saya mengenakan kebaya hitam khas Jawa dan konde ala kadarnya karena saat TK rambut saya sangat sedikit, bahkan cenderung bisa disebut “tidak punya rambut” untuk kalangan anak kecil perempuan. Namun dengan keahlian perias salon, akhirnya konde ala kadarnya pun jadi ahahhaha. Di hari itu saya bete karena saya malu mengenakan make-up dan harus keluar rumah dan saat di foto pun saya jadi cemberut.Tidak terasa satu tahun sudah saya jalani dengan penuh kegembiraan dan canda tawa, bermain bersama teman-teman semua. Sampai tiba suatu masa perpisahan TK, saya berpidato di depan semua murid dan orang tua murid serta para guru, karyawan dan kepala yayasan. Pada akhir acara, saya diberikan piala “Murid Berprestasi” yang mungkin semua murid juga diberikan piala itu agar kami terus semangat memasuki sekolah dasar hahahaha.
saat perpisahan TK
Setelah lulus dari TK, ibu saya mencoba memasukkan saya ke SDN Larangan 03 yang berlokasi tidak jauh dari TK saya. Setelah mencari informasi tanggal test masuk sekolah tersebut, saya dan beberapa teman saya serta ibu kami berangkat bersama untuk test. Alhamdulillah banyak lulusan dari TK Amanah yang bisa lolos test dan masuk ke SD tersebut.Memulai sekolah dengan suasana baru meski banyak teman lama dari TK, membuat saya mudah beradaptasi. Menjadi anak yang cenderung cerewet membuat saya dikenal oleh para guru. Kehadiran ibu saya dan ibu teman-teman saya dari zaman TK juga sudah membuat suasana ramai di sekolah ketika jam pulang. Ibu saya dan teman-temannya adalah penggerak perkumpulan makan bareng di bawah pohon rindang dengan membawa masakan yang telah di rencanakan sebelumnya sembari menunggu anak pulang sekolah. Dari situlah para guru mulai akrab dengan suasana kekeluargaan orang tua murid. Terlihat aktif dengan kegiatan di sekolah, ibu saya pun dipilih untuk menjadi anggota komite sekolah dan hal itu membuat saya semakin dekat dengan ibu saya karena kegiatan di SD banyak sekali yang ikut melibatkan komite dan termasuk ibu saya.

foto sewaktu SD

                Kelas satu saya akhiri tanpa prestasi yang memuaskan. Lalu kelas dua saya berakhir dengan mendapatkan juara tiga, di bawah perolehan sahabat kecil saya bernama Dini. Hingga pada kelas enam ada lomba try out tingkat SD se-Kecamatan Larangan yang diselenggarakan di An Nurmaniyah dengan peserta sejumlah 600 orang. Dari sekolah saya terpilih dua puluh orang untuk mengikuti lomba tersebut. Dengan persiapan yang seadanya karena pemberitahuan mendadak, saya dan teman saya lainnya mengerjakan soal dengan semampu kami. Setelah usai menegerjakan soal-soal try out, kami hanya bisa tertawa karena banyak sekali soal yang kami tidak mengerti, terutama soal agama islam, bahasa Arab, dan biologi. Namun tanpa diduga-duga, saya, dan dua teman saya dipanggil lagi untuk pemberian hadiah, ternyata saya mendapat urutan ke-14. Kami mendapatkan sejumlah uang, program beasiswa untuk bersekolah di An Nurmaniyah dan sertifikat.
                Setelah usai melaksanakan UN, ujian praktek, ujian sekolah, dan segala macam ujian lainnya, sekolah saya mengadakan acara perpisahan di puncak. Acara yang berlangsung selama dua hari satu malam itu sangat berkesan bagi saya. Di malam itu saya dan lima teman saya menampilkan suatu karya tarian daerah, adapula teman saya dengan penghayatan yang luar biasa membacakan puisi untuk guru-guru kami. Ada juga renungan malam, acara yang membuat kami semua menangis mengingat semua jasa guru-guru kami serta merenungi kesalahan yang telah kami perbuat kepada orang tua kami dan semua pengajar serta staff yang ada di SD. Dari kegiatan itulah yang mempererat rasa persatuan kami semua. Beruntung setelah kelulusan kami saat ini masih dapat berkumpul walaupun tidak lengkap.

Mendapatkan hasil nem yang cukup bagus, membuat saya percaya diri untuk mendaftar ke SMP negeri di SMPN 206 Jakarta Barat. Setelah sekian lama menunggu hasil pengumuman, ternyata saya di terima di sekolah tersebut bersama dengan sahabat saya yang bernama Novi. Masuk di sekolah baru dan dengan jarak rumah ke sekolah cukup jauh, membuat saya harus diantarkan oleh orang tua saya. Berbeda dengan semasa TK-SD, saat SMP saya lebih sering diantar-jemput oleh bapak saya. Bapak sayalah yang selalu memenuhi kehadiran undangan rapat, pengambilan rapot, dan selalu menemani kegiatan saya di luar sekolah. Pada tahun pertama di SMP, saya menjadi siswa yang cukup aktif dengan mengikuti ekstrakurikuler paskibra. Jadwal latihan yang padat membuat saya harus pulang lebih malam, namun momen seperti itulah yang membuat saya dan bapak saya semakin dekat.
 Singkat cerita kelas tujuh telah berlalu yang terisi dengan prestasi mendapat juara 3 saat kenaikan kelas. Kelas delapan pun dimulai, saya mendapatkan kelas 8.4 yang lagi-lagi saya terpisah dengan Novi. Meskipun beda kelas, tetapi kami sering pulang bareng naik angkot karena rumah kami berdekatan. Selama kelas dua saya lebih memilih untuk fokus les sekaligus mempersiapkan UN. Dengan jerih payah datang pagi pulang malam, akhirnya usaha saya membuahkan hasil, nilai saya meningkat. Hasil paling manis dari les selama setahun itu adalah ketika kenaikan kelas tiga pada bulan Juni 2011, saya mendapatkan juara 1 untuk pertama kalinya dalam hidup. Kebahagian saya sangat memuncak pada saat itu, orang tua dan keluarga pun ikut bahagia. Naik ke kelas Sembilan, ada hal tidak menyenangkan yang terjadi dalam hidup saya. Hari Selasa 20 Desember 2011 pukul 03.45 dini hari bapak saya sudah pergi untuk selama-lamanya di usia 49 tahun. Beliau meninggal karena diabetes, serangan jantung dan komplikasi akibat merokok selama sekitar 28 tahun. Untuk itu, bagi perokok yang membaca tulisan ini saya mohon sayangilah tubuh dan keluarga Anda untuk berhenti merokok serta yang bukan perokok jauhilah rokok sejak sekarang.

Foto terakhir lebaran th.2011 sebelum bapak meninggal
Mungkin hikmah yang dapat diambil dari kejadian ini adalah untuk membuat saya menjadi pribadi yang mandiri dan dewasa serta bertanggung jawab. Sebagai pekerja seni gamelan, keluarga saya memang sudah sering ditinggal pergi menginap oleh bapak terutama hari Sabtu dan Minggu. Mengingat hal itu, saya merasa bapak saya hanya pergi menginap sementara lalu pasti akan pulang. Beruntungnya dengan mindset seperti itu, saya lancar dalam menghadapi segala jenis ujian termasuk UN dan lulus dengan hasil memuaskan. Hasil UN memuaskan membuat saya keterima di sekolah favorit SMAN 90 Jakarta Selatan. Tanpa disadari, sejak TK, SD, SMP dan SMA saya kembali satu sekolah dengan Novi membuat saya dengannya semakin nempel. Kami selalu berangkat dan pulang bersama. Sejak masuk SMA, kemandirian saya meningkat pesat. Karena akses menuju sekolah sulit dicapai dengan angkot, saya dan Novi bergantian membawa motor untuk ke sekolah.

perpisahan kelas

Banyak kisah menarik saya di SMA, salah satunya tentang percintaan. Awal bulan September kelas sepuluh, entah mengapa saya jatuh cinta pada pandangan pertama dengan kakak kelas beda setahun dengan saya. Meski saya tidak tau namanya, saya sangat senang bila bertemu dengannya. Akhirnya setelah sekian lama, tanggal 20 Desember 2012 saya tau nama dia karena dia juga ikut menjadi panitia acara Ninety Paskibra Competition X. Kedekatan kami dimulai setelah pembubaran panitia NPC X bulan Maret 2013 yang membuat saya semakin semangat bersekolah hahaha. Kelas sepuluh saya lalui dengan hati yang berbunga karena jatuh cinta dan membuat nilai saya meningkat. Hampir setiap hari chattingan membuat saya semakin nyaman.
Kesibukan yang saya jalani di kelas 11 sekaligus sebagai panitia NPC XI dan kesibukan “si dia” yang sudah kelas dari situlah hubungan semakin tidak jelas serta adanya konflik, hingga akhirnya bulan Februari 2014, saya dan “si dia” mulai terpisah perlahan-lahan dan hati saya pun sangat hancur hingga saya lebih suka untuk menyendiri. Beruntung saya masih punya banyak teman yang dapat merangkul saya melewati kesedihan.

bersama calvin jeremy di NPC XI
Maret 2014 saya mengikuti kegiatan Goes to Campus, banyak hal menyenangkan yang saya lakukan dengan teman seangkatan. Kami berkeliling ke Unpad lalu menuju Dieng, Wonosobo lanjut lagi ke UGM Jogja setelah itu Candi Borobudur, Malioboro, pusat kesenian sendra tari Ramayana dan terkhir kami menuju ke Undip Semarang. Kegiatan yang berlangsung selama lima hari empat malam itu membuat saya dan teman sekelas saya semakin dekat dan makin terasa seperti keluarga sendiri.
                Senin, 12 Mei 2014 tepat di hari ulang tahun saya yang ke-17 saya diberi kejutan diberi kue ulang tahun oleh kakak dan ibu saya sebelum berangkat ke sekolah. Saat di kelas banyak teman yang mengucapkan selamat kepada saya, tapi anehnya saya dijauhi dan dikacangin teman-teman ekskul paskib. Bahkan Novi pun yang selalu pulang bareng tidak mengucapkan ulang tahun ke saya. Saya sedih dan bertanya-tanya di dalam hati apa yang sebenarnya terjadi. Hari Selasa sekolah berjalan dengan biasa saja dan tanpa ada reaksi dari teman-teman paskib.
Saat saya sedang solat magrib, ada tamu dan ternyata anak paskib yaitu Novi, Heidy, Syifa, Liana, Della, Megasel yang datang untuk memberi surprise. Tanpa diduga-duga mereka membawa tamu spesial yaitu “si dia” yang di atas telah saya ceritakan. Yeaaaayyyy!!! Kebahagiaan saya tak terukur saat itu, terima kasih banyak untuk kalian semua telah membantu mempertemukan saya dan diaJ. Setelah kejadian malam itu, hubungan saya dan “si dia” itu semakin membaik sebagai adik-kakak. Berkat “si dia” saya belajar bahwa arti cinta sesungguhnya bukanlah harus untuk memiliki namun cinta itu adalah kasih sayang yang dengan ikhlas kita berikan tanpa mengharapkan pamrih. Naik ke kelas 12, saya berusaha meningkatkan nilai yang sempat menurun di kelas 11. Beruntung guru-guru sangat efektif dalam mengajar, jadi saya mampu sedikit memperbaiki nilai. Ikut bimbel membuat saya banyak teman dan banyak info dari sekolah lain. Saya sangat menyukai pelajaran kimia, biologi dan matematika karena guru-guru yang mengajar sangat baik dan tegas. Walaupun saya menyukai ketiga pelajaran tersebut, nilai UN matematika dan biologi saya sangat jauh di bawah harapan. Tetapi alhamdulillah Neunzig 2015 (nama angkatan saya) berhasil lulus 100%.
foto dengan kelas 10

foto dengan kelas 11 - 12
foto wisuda perpisahan kelas

Dengan melalui berbagai jalur, banyak dari teman-teman saya yang berhasil masuk perguruan tinggi negeri ataupun ikatan dinas. Saya yang tidak mendapat PTN melalui jalur undangan, berjuang di test ujian tulis. Merasa tidak ada hasil yang menggembirakan membuat saya introspeksi diri dan pada tanggal 15 Juni 2015 tepat di ulang tahun alm. Bapak saya, saya memutuskan untuk (belajar) berhijab.  Ternyata rezeki saya berada di akhir, Alhamdulillah tanggal 10 Agustus 2015 saya mendapatkan kabar gembira bahwa saya berhasil masuk Universitas Negeri Jakarta melalui jalur penmaba di jurusan Usaha Jasa Pariwisata. Tanpa pernah menyangka akan memiliki keluarga baru, pada tanggal 26 September 2015 ibu saya menikah lagi dengan pria yang pernah menjadi temannya semasa SD.
Walaupun saya banyak terpisah dengan teman-teman SMA, Alhamdulillah saya, Reyhan dan Heidy teman seperjuangan sejak kelas 10 masih sering berkumpul. Mereka adalah tempat sharing hidup, ilmu, dan pengalaman.

dengan karang taruna

dengan sahabat kecil (Anis,Saya,Dini)

Heidy dan Reyhan saat bertemu
foto bersama UJP A 2015
Demikianlah warna-warni pelangi dalam delapan belas tahun hidup saya, semoga bisa ikut memberi warna bagi pembaca. Terima kasihJ.

KelasA-Mehita Rahayu

Tugas-1 Autobiografi Afifah Nur Faridah


Kisah Hidup 18 Tahun yang Tidak Cukup Untuk di Ceritakan dalam 15000 karakter.

Periode Balita

Assalamualaikum Wr. Wb. Perkenalkan nama saya Afifah Nur Faridah, orang-orang biasa memanggil saya dengan nama panggilan Afi. Untuk orang-orang yang baru mengenal saya mungkin ia berfikir bahwa nama panggilan saya seperti ajang kontes ditelevisi swasta pada waktu lalu, namun tidak bagi orang-orang yang sudah mengenal saya sejak lama. Saya lahir di Jakarta tepatnya di RSAB Harapan Kita pada tanggal 7 Maret 1997. Saya terlahir di keluarga sederhana. Nama ayah saya Drs. Sujana dan Ibu saya Meylda Labolo. Ayah saya bekerja sebagai wiraswasta sedangkan ibu saya adalah ibu rumah tangga. Saya anak ke dua dari tiga bersaudara. Saya memiliki seorang kakak yang bernama Nazuah Ushwatun Hassanah, selisih umur saya dengan dia adalah empat tahun. Saat ini ia sedang melanjutkan studi S1-nya sambil bekerja di perusahaan swasta di Jakarta. Dan saya memiliki seorang adik yang bernama Jihan Fajriati Mardhiyah, selisih umur saya dengan dia adalah lima tahun. Saat ini ia duduk dibangku sekolah menengah pertama negeri di Jakarta. Saya sangat bersyukur karena memiliki keluarga yang sayang kepada saya. Dahulu saya pernah tinggal di rumah lama saya yang berletak di jalan Nurdin 3 tetapi sekarang saya berpindah kediaman ke jalan Makaliwe 3 didaerah yang sama yaitu Grogol, Jakarta Barat. Hobi saya adalah jalan-jalan dan mendengarkan lagu.
 
Mama saya menggendong saya saat baru lahir ke dunia.

 
Saya, Papa dan Kakak
Saya saat umur 8 bulan



Saya dan kakak saya.


Saya dan adik saya sewaktu liburan di Bali

 
Saya dan tante saat ulang tahun ke-4
 
Foto saat liburan di puncak.

Periode Taman Kanak-kanak

Sejak kecil saya sangat di didik oleh kedua orang tua saya. Pada waktu itu saya ingin didaftarkan oleh kedua orang tua saya di Play Group, namun saya tidak mau. Akhirnya pada tahun 2002 saya  bersekolah TK kecil di Sumbangsih Grogol. Saya masih ingat sekali dengan guru-guru yang membimbing saya pada waktu itu : yaitu Ibu Yati, Ibu Vera, Ibu Sum, dan Ibu Nur. Lalu setelah TK kecil saya melanjutkan TK besar. Selama TK orang tua saya selalu mengikut sertakan saya dalam acara-acara yang ada di TK saya seperti lomba menari, dan mewarnai. Sejak kecil saya sudah diperkenalkan dengan tari-tarian daerah, pada waktu itu saya senang sekali bisa belajar menari daerah yang dilatih oleh guru saya di TK Sumbangsih Grogol. Mama saya selalu mengantarkan saya ketika saya ingin pergi kesekolah, tetapi pada waktu saya kecil mama saya juga berkeja di perusahaan di Jakarta. Jadi pada saat pulang saya menaiki jemputan yang ada disekolah untuk pulang kerumah. 
Foto saat pelepasan TK Sumbangsih 2.

 
Foto bersama teman saya di TK.
 
Saat pentas menari (Saya memakai baju biru muda)
 
Foto setelah mendapatkan piala dan dinyatakan lulus TK.


Periode Sekolah Dasar

Lalu pada tahun 2003 saya melanjutkan jenjang pendidikan Sekolah Dasar di SDS Sumbangsih Grogol 2 yang terlelak di jalan Muwardi. Selama kelas satu sampai dengan tiga saya selalu mendapatkan rangking 3 besar. Saya mempunyai banyak pengalaman sewaktu saya sd. Saya masih hafal sekali dengan guru-guru yang telah mengajarkan saya di Sekolah Dasar. Saya juga mengikuti kegiatan dokter kecil. Pada setiap hari Senin apel pagi saya selalu mendapatkan tugas untuk mengawasi teman-teman saya dari belakang barisan. Saya juga mengikuti kegiatan Dokter Kecil se-Jakarta yang pada waktu itu acaranya diadakan di Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Dari kecil saya juga sudah diajarkan oleh orang tua saya untuk menabung, hingga pada waktu sd saya sering sekali menabung di bank Niaga. Dengan cara menabung orang tua saya telah mengajarkan betapa pentingnya menjalankan pola hidup yang sangat hemat dengan tidak menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak penting. Sewaktu SD saya juga ikut serta dalam paduan suara, pelatihnya bernama Bapak Sihotang. Dia telah mengajarkan hal yang tadinya saya tidak ketahui. Ia juga mengajarkan saya cara bermain alat musik seperti pianika dan recorder. Saya juga dituntut untuk bisa menjadi konduktor paduan suara dan saya adalah siswa yang menurut guru saya tersebut baik dalam memimpin panduan suara. Lalu saya ditunjuk sebagai konduktor disalah satu lomba paduan suara antar sekolah sekecamatan Grogol. Saya sangat senang, karena saya telah dipercayai oleh guru saya untuk menjadi konduktor dan hasil dari lomba tersebut kita mendapatkan juara 1. Selain itu saya juga pernah mengikuti lomba ensambel  antar sekolah, saya memainkan alat music pianika. Saya dan teman-teman saya mendapatkan juara 2. Saya juga senang bermain basket. Saya mengikuti esktrakulikuler Basket di SD saya. Teman-teman saya pun waktu SD kebanyakan laki-laki, etsss tapi jangan salah saya juga punya teman perempuan banyak. Tahun demi tahun saya lewati, pada akhirnya saya telah duduk di kelas 6 SD, dimana pada masa itu saya harus mengikuti Ujian Akhir Semester Berstandart Nasional (UASBN). Sebelum mengikuti UASBN saya dan angkatan saya harus melewati ujian praktek terlebih dahulu. Ya! Saya ingat sekali saat saya sedang ujian praktek Bahasa Inggris, saya membawakan story telling tentang Barbie mariposa. Saya memeraktekan semua ceritanya dengan menggunakan Barbie mariposa yang dimiliki oleh adik saya. Lalu saya mengikuti praktek Agama Islam, pada waktu itu praktek tersebut diwajibkan siswanya harus mempraktekan sholat wajib dan menghafal afalan yang sudah ditentukan oleh guru saya. Dan tibalah akhirnya ketika saya dan teman-teman saya mengikuti UASBN. Panitia UASBN di SD saya telah menyediakan sarapan sebelum kami semua mengikuti ujian tersebut, mama saya salah satu panitianya hahaha. Ketika Ujian selesai kami pun diberikan makan siang terlebih dahulu sebelum pulang, betapa senangnya ketika kami semua diberikan makanan gratis hehehe. Saat semua ujian telah kita lewati beberapa hari setelah kita ujian, sekolah saya telah membuat acara untuk refreshing setelah ujian. Saya ingat sekali pada waktu itu kita semua berangkat keluar kota tepatnya di Sukabumi. Kita mengikuti Outbound dan acara-acara yang seru lainnya. Kami melepaskan segala beban setelah mengikuti Ujian. Setalah acara itu kami pulang ke Jakarta dan menunggu detik-detik hasil pengumuman. Kami mengikuti acara pelepasan yang diadakan oleh sekolah waktu itu acara tersebut diadakan di Gedung Olah Raga Jakarta Barat. Betapa deg-degannya saya dan teman-teman saya saat menunggu hasil pengumuman tersebut. Dan akhirnya saya dan teman-teman saya dinyatakan lulus.
 
Foto bersama teman di SD.

Setelah menari di acara pelepasan murid kelas VI.

Foto saat acara pelepasan angkatan 2009.






Periode SMP

Pada tahun 2009, Setelah saya lulus dari SD saya melanjutkan ke SMP. Pada waktu itu saya tidak memilih sekolah Negeri seperti teman-teman saya, tapi saya melanjutkan sekolah di SMP Sumbangsih Grogol yang kebetulan itu adalah sekolah swasta yang satu lingkungan dengan SD dan SMP saya. Setengah semester berjalan… lalu mama saya menyarankan saya agar pindah sekolah ke SMP Negeri di daerah Jakarta Barat. Entah dengan alasan apa saya dianjurkan pindah oleh Mama saya. Akhirnya Kelas             VII semester 2 saya pindah ke SMPN 111 Jakarta Barat yang beralamat di JL. Bhakti VII No.2, Palmerah, Kota Jakarta Barat. Saya pada saat itu berhadapan dengan lingkungan yang baru, saya sendiri adalah tipe orang yang mudah sekali untuk beradaptasi. Jadi pada waktu itu saya sudah mengenal anak-anak di SMP tersebut (keren ya haha). Inget sekali pada waktu saya masuk hari pertama ada teman saya yang teriak dari lantai 3 “Afiiiiiii….” Wah saya kaget sekali lah tiba-tiba ada yang teriak dan ternyata itu teman saya. Saya ditempatkan di kelas VII-5 saya bertemu dengan teman-teman baru yang sangat baik dan ramah begitu juga dengan walikelas saya yang bernama Ibu Rukiyah. Ohya waktu saya pindah saya gak gitu aja pindah ke SMPN 111 ini, saya harus mengikuti tes terlebih dahulu, karna pada waktu itu yang mau pindah banyak juga loooh. Mungkin ada beberapa yang tidak keterima karna tidak lulus tes kali ya hehe. Setiap hari saya diantar jemput oleh ojek saya (setia banget kan dia wkwk) Lalu saya beranjak ke kelas VIII-5 dimana pada saat itu masa-masa santai, apalagi wali kelas saya dapat yang baik juga nama beliau adalah Ibu Nanik dia adalah guru tata busana disekolah saya. Saya paling kesel sekali sama pelajaran tata busana, karna saya kurang sabar untuk membuat pola, lalu habis itu dijait dan lain sebagainya. Menurut saya itu rumit sekali, hanya orang-orang yang suka dan minat yang bisa melakukannya. Saya sekelas juga pernah dihukum karna bolos pelajaran Bahasa Inggris, Padahal saya suka sekali dengan pelajaran tersebut tapi saya tidak suka dengan gurunya hahaha. Saya juga mempunyai teman yang sangat akrab. Kami semua ber-12 terdiri dari Sarah, Linda, Novita, Iis, Yana, Khansa, Diana, Lia, Nadya, Anira, Nabilla dan saya Afi. Kami selalu bermain bersama, setelah pulang sekolah kami selalu duduk-duduk santai atau yang biasa disebut nongkrong didepan ruang BK sampai sore. Kami kemana-mana selalu ber-12 sampai satu angkatan tau kalo kita itu susah sekali dipisahkan haha. Kami juga welcome dengan semua teman kami yang ingin bermain bersama. Waktu itu ada acara study tour dari SMP saya ke Bandung. Kami ber-12 berencana untuk menggunakan pakaian yang senada agar terlihat kompak, akhirnya kami menggunakan kaos yang sengaja kami beli bersama-sama pada waktu itu. Sangat disayangkan kami ber-12 tidak sebis semua karna rata-rata dari kami semua tidak sekelas. Disana kita mengunjungi museum Boscha dan tempat pemerasan susu sapi. Foto-fotolah kita disana. Teman saya Khansa dan Lia  di tempat pemerasan susu sapi tiba-tiba pada saat itu mereka kerasukan, memang sih mereka berdua memang bisa melihat makhluk-makhluk gaib, lalu kami mengantarkannya ke mesjid hingga pada akhirnya mereka berdua siuman dan menceritakan apa yang telah terjadi terhadap mereka sebelumnya. Tidak lupa juga sebelum balik ke Jakarta saya seangkatan mampir membeli oleh-oleh untuk keluarga dirumah. Lalu setelah study tour selesai kami mengikuti Ujian kenaikan kelas untuk melanjutkan ke kelas IX. Saya dinyatakan naik ke kelas IX dan saya mendapatkan kelas IX-9 yang wali kelasnya bernama Ibu Rita. Dia adalah guru BK saya, dia sangat cantik dan baik hati. Kelas saya terletak di lantai 2 diujung sekali sebelah dengan toilet pria. Sangat menyedihkan hahaha eh tapi kelas saya tidak sama sekali menyedihkan. Saya sangat beruntung bisa masuk didalam kelas tersebut karna teman-temannya yang asik dan selalu saja membuat ulah setiap harinya haha. Saya juga mempunyai grup yang berisikan banyak sekali anggotanya sebut saja “morbon Family” terdiri dari laki-laki dan perempuan. Kami sangat kompak sekali hingga akhirnya pada waktu itu kami membuat jaket bersamaan yang bertuliskan “Morbon” arti dari Morbon sendiri itu adalah doa ibu. Sebenarnya saya waktu itu diajak oleh salah satu teman saya untuk masuk kedalam Family tersebut. Lalu lama kelamaan anggotanya semakin banyak dan kita mempunyai basecamp/tongkrongan yang tempatnya sangat nyaman didaerah Slipi, Jakarta Barat. Hari demi hari berlalu. Pada waktu itu di SMP saya diadakan Buku Tahunan Sekolah dan saya adalah anggota dari kepanitian tersebut. Kelas saya waktu itu foto bertempat di bangunan tua didaerah wisata kota tua, Jakarta Barat bertemakan Rock N roll. Lalu setelah foto BTS tibalah saatnya kita mengikuti Ujian Nasional untuk melanjutkan ke jenjang SMA. Ujian berlangsung selama 3 hari. Setelah ujian selesai saya dan teman-teman saya pergi ke Dunia Fantasia tau yang lebih dikenal dengan Dufan untuk mencari hiburan setelah kami mengikuti ujian nasional yang begitu sulit. Lalu 2 minggu berikutnya kami pergi ke Goa Buniayu Sukabumi, Jawa Barat. Segala persiapan telah kami rencanakan sebelumnya, kebetulan pemilik penginapannya adalah Ibunya teman saya. Jadi kami digratiskan untuk tempat menginapnya haha, lalu disana kami menelusuri goa selama 5 jam. Banyak sekali pengalaman yang kita dapatkan disana selama 3 hari 2 malam. Setelah itu kami pulang ke Jakarta dan menunggu hasil pengumuman dan wisuda yang telah direncanakan oleh pihak sekolah. Lalu kami mengikuti acara pelepasan yang diadakan di lapangan SMP 111, acara demi acara berlangsung dan tibalah saatnya pengumuman saya dinyatakan “LULUS” lalu kami menaiki panggung dan diberikan ucapan selamat oleh kepala sekolah dan guru-guru smp saya lalu dikalungi piagam oleh wali kelas saya yaitu Ibu Rita. Masa-masa SMP saya sangat tidak bisa untuk dilupakan, karena saya bisa kenal dengan teman-teman banyak, guru-guru yang berbagai macam sikapnya, pengalaman dan lain2. Lalu saya dan teman-teman saya memilih SMA masing-masing dengan pilihannya sendiri, saya ber-12 tidak ada yang satu SMA. Dan kamipun jarang bertemu lagi.


 
Foto saya dan teman-teman saat kelas VIII-5
 
Photo shoot BTS IX-9

Morbon Family.

Panitia BTS SMPN 111

Foto Wisuda



Bersama Sarah dan Novita.
Bersama BK Family.
SMPN 111 2012.



Pediode SMA

Pada tahun 2012, Setelah SMP saya melanjutkan sekolah ke SMA, waktu itu saya memilih 3 SMA Negeri di Jakarta Barat tetapi saya ternyata masuk ke SMA pilihan ke-3 yaitu SMAN 23 yang terletak di Jl. Mandala Utara, Grogol petamburan, Kota Jakarta Barat. Saya termasuk siswa yang mendapatkan nilai Nem yang besar namun saya terpental dari pilihan ke-1 dan ke-2. Mengapa saya memilih SMA ini dipilhan ke-3 karena papa saya menginginkan saya bersekolah yang jaraknya tidak jauh dari rumah, karena SMA 23 adalah sekolah yang dekat dari rumah saya jadi saya memilih SMA tersebut di pilihan ke-3. Mama saya menawarkan saya untuk mengikuti gelombang ke-2 namun saya menolaknya, saya berfikir buat apa saya ikut gelombang ke-2 saya takut tidak diterima di SMA Negeri pada waktu itu. Karena hidup adalah pilihan, akhirnya saya memilih SMAN 23 menjadi SMA saya untuk 3 tahun kedepan. Lalu saya melakukan verifikasi data-data setelah saya dinyatakan lulus. Setelah itu saya mengikuti Pra MOS selama 3 hari. Lalu saya masuk ke kelas X-5 saya bertemu teman-teman yang beraneka ragam. Pada saat itu wali kelas saya seorang guru musik yang bernama Ibu Rinta dia sosok guru yang sangat baik. Setelah sekolah selama beberapa minggu saya dan beberapa teman saya sering bermain bersama hingga pada akhirnya kami terbentuk sebuah kelompok yang beranggotakan 8 orang. Terdiri dari saya, Alma, Aca, Bella, Uci, Revita, Erna, dan Firdha. Kami selalu bermain bersama-sama pada saat itu hingga akhirnya kita dipisahkan saat kenaikan kelas ke kelas XI IPS 3. Saya memilih jurusan IPS, karena pada dasarnya saya tidak terlalu suka berhitung dan lebih suka menghafal. Ada salah satu teman saya yang masuk ke jurusan IPA, tapi tak bisa dipungkiri kebersamaan kita tetap berjalan seiring dengan berjalannya waktu. Kami masih suka bermain bersama, suka nginep dihotel-hotel di Jakarta bersama-sama, dan melakukan hal lainnya bersama-sama. Saya sangat beruntung sekali mempunyai teman-teman seperti mereka, walaupun terkadang kasih suka beradu pendapat satu sama lain. Seperti kata orang-orang masa-masa SMA adalah masa yang sangat sulit untuk dilupakan, iya saya setuju. Banyak sekali kenangan-kenagan yang indah dan buruk yang terjadi selama masa SMA berlangsung. Setelah itu saya naik ke kelas XII IPS 3 dimana pada saat itu kita harus benar-benar belajar untuk Ujian Nasional pada bulan April nanti. Pendalaman Materi yang pada waktu itu membuat murid-muridnya menjadi pulang sore harus dijalani demi mendapatkan nilai yang baik pada nantinya. Lalu saya menyarankan untuk mengadakan Buku Tahunan Sekolah di SMA saya, lalu teman-teman seangkatan saya menyetujuinya. Saya ditunjuk sebagai Wakil Panitia tersebut. Tema BTS 23’15 adalah “Fashion” kelas saya memilih tema “Retro” kami semua memilih tempat untuk photo shoot di Hot Road CafĂ© dibilangan Jakarta Selatan. Setelah kegiatan tersebut saya menjalani hari demi hari seperti biasanya sampai tiba saat ujian nasional berlangsung. Saya duduk dibarisan belakang pada waktu itu, saya sangat matang untuk mengikuti ujian tersebut. Intinya pada waktu SMA saya memang masih sangat labil karena kita masih mencari jati diri kita masing-masing. Saya juga bertekad untuk masuk ke Universitas Negeri manapun dan juga ingin sekali masuk ke STPB. Lalu beberapa bulan kemudian kami seangkatan dinyatakan lulus 100% dan mengikuti wisuda yang telah diadakan oleh pihak sekolah dan panitia yang ada.

 
Foto pada saat kelas X-5.

Foto disaat praktek membuat lubang biopori.

XI IPS 3.

 
Panitia BTS 23'15

Saya dan teman-teman.

XII IPS 3

Foto saat merayakan ulang tahun Frau Rosa.

 
Saat atletik di Gelora Bung Karno.
 
Foto saat setelah Ujian Nasional selesai.
 
Foto saat wisuda 23'15.

Angkatan 23 2015.



Periode Sekarang  

Waktu SMA saya memang mengikuti bimbel didekat SMP saya, saya selalu belajar setiap harinya agar bisa lulus tes SBMPTN karna waktu itu saya tidak diterima di SNMPTN memang belum rezeki yasudah akhirnya saya rutin belajar untuk bisa lulus di tes berikutnya yaitu SBMPTN, saya sebenarnya sangat ragu karena pada SNMPTN saya sudah ditolak oleh universitas negeri yang saya inginkan namun dengan keyakinan yang begitu kuat saya mengikuti tes tersebut namun apa daya saya pun tidak diterima lewat jalur SBMPTN. Kemudian saya mengikuti tes STPB di Bandung. Tes demi tes saya ikuti namun saya gagal entah mungkin saat tes wawancara pengujinya tidak puas dengan jawaban saya. Mulai dari situ saya sangat frustasi mau kuliah dimana saya. Orang tua saya sudah menganjurkan untuk kuliah di swasta saja “Sudahlah Fi, Daftar Trisakti aja ambil Akuntansinya” itu kata kedua orang tua saya. Sebenarnya saya sangat setengah hati untuk mengambil jurusan itu karena saya tidak suka menghitung tapi itu keinginan orang tua saya, saya mencoba untuk menuruti keinginan tersebut akhirnya saya daftar di universitas tersebut. Lalu saya bilang kepada mama saya “Ma, Afi mau coba ujian mandirinya UNJ. Gimana?” lalu mama saya bilang “Terserah Afi kalau mau ya daftar saja” begitu pula dengan papa saya berkata seperti itu. Saya sangat penasaran ingin sekali ikut ujian mandiri tersebut, karena saya dari SMP sudah bertujuan ingin masuk ke dunia pariwisata. Namun sempat goyah karena ditolak oleh STPB. Akhirnya saya mendaftar Penmaba UNJ. Saya memilih pilihan pertama yang disarankan oleh papa saya yaitu S1 Akuntansi dan pilihan kedua ya passion saya yaitu D3 Usaha Jasa Pariwisata. Pada tanggal 1 Agustus 2015 saya mengikuti tes tersebut di Gedung Dewi Sartika lantai 9. Saya tes bersama teman saya, saya bilang sama teman “Kalau tes ini ga lulus yaudah gapapa, anggep aja undian ya haha” Dan waktu itu tepat tanggal 10 Agustus 2015 Saya dinyatakan LULUS di D3 Usaha Jasa Pariwisata UNJ. Betapa bahagianya saya pada waktu itu. Padahal pada saat itu saya sudah mendaftar Universitas Trisakti dan tinggal melanjutkan tahap-tahap berikutnya. Tapi dengan hati yang yakin saya lebih memilih UJP UNJ. Sebelumnya saya tidak ingin membuka website tersebut sebenarnya, karena sudah berfikir kalau saya tidak akan diterima. Saya mengikuti serangkaian acara MPA yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Sosial. Dan sekarang saya adalah mahasiswi Usaha Jasa Pariwisata 2015, yap keinginan saya didengar oleh Allah. Alhamdulillah sekali. Saya berharap Keinginan-keinganan saya lainnya bisa terkabul dan UJP 2015 bisa terus bersama dan kompak selama 3 tahun kedepan dan seterusnya. Aamiin Ya Rabbal Alaamiin. 




Untuk pertama kalinya mengenakan almamater UNJ.

 
Bersama Vivi, Jeje, Bayu, Firhan dan Ica.

Teman-teman bimbel.

 
Foto keluarga saya.
Sebenarnya banyak sekali pengalaman-pengalaman yang saya ingin ceritakan, namun “Words Can’t Describe” hehehe.. 

Sekian. Assalamualaikum Wr. Wb. 



Afifah Nur Faridah
Usaha Jasa Pariwisata class A.