PERMASALAHAN WISATA BAHARI DI PALABUHAN RATU
Indonesia memiliki laut yang sangat luas, Sumber daya kelautan dengan aneka ragam ekosistem Flora, Fauna serta gejala alam dengan keindahan pemandangan merupakan potensi yang dapat di kembangkan dan dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteran masyarakat, salah satunya menjadi kawasan wisata yang dapat menarik wisatawan untuk datang.
Indonesia memiliki laut yang sangat luas, Sumber daya kelautan dengan aneka ragam ekosistem Flora, Fauna serta gejala alam dengan keindahan pemandangan merupakan potensi yang dapat di kembangkan dan dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteran masyarakat, salah satunya menjadi kawasan wisata yang dapat menarik wisatawan untuk datang.
Pantai
Palabuhanratu, atau lebih populer sebagai Pantai Pelabuhan Ratu,
adalah sebuah tempat wisata
di pesisir Samudera Hindia di selatan Jawa barat. Lokasinya terletak
sekitar 60 km ke arah selatan dari Kota
Sukabumi.
Pantai
ini dikenal memiliki ombak yang sangat kuat dan karena itu berbahaya bagi
perenang pantai. Topografinya berupa perpaduan antara pantai yang curam dan
landai, tebing karang terjal, hempasan ombak, dan hutan cagar alam.
Karena
tempat ini mempunyai daya tarik sendiri, Presiden Soekarno mendirikan tempat
peristirahatannya pada tahun 1960 di
Tenjo Resmi. Selain itu, atas inisiatif Soekarno pula didirikanlah Samudera Beach Hotel, salah satu
hotel mewah pertama yang dibangun di Indonesia pada kurun waktu yang sama
dengan Hotel Indonesi, Bali Beach Hotel, dan Toko Serba
Ada "Sarinah", yang
kesemuanya menggunakan dana Pampasan
perang dari Jepang.
Sumber alam yang dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata adalah berupa taman
laut, pesisir pantai, flora berupa hutan, keaneka ragaman
fauna dan berbagai bentuk ekosistem khusus. Pengertian wisata bahari ini adalah
suatu kegiatan wisata yang berkaitan dengan laut, pantai dan danau.
Selain ekosistem yang di tawarkan sebagai daya tarik
wisata, saat ini telah di kemas berbagai event yang diselenggarakan di laut,
pantai dan wilayah sekitarnya. Antara lain :
1.
Olahraga air, acara yang didukung oleh
peralatan modern seperti speedboat, diving, snorkling, surfing dan lain-lain.
2.
Tradisional, acara yang diselenggarakan
yang didasarkan pada adat dan budaya masyarakat setempat misalnya pesta nelayan
yaitu suatu ritual sebagai bentuk syukur atas berlimpahnya hasil tangkapan
ikan.
3.
Ekonomi Edukatif, bisa berupa kunjungan
ke tempat pelelangan ikan, melihat proses penarikan jaring dari laut oleh
nelayan.
4.
Kuliner, sebagai suatu tempat yang khas,
laut tentu saja menyajikan makanan yang bertemakan olahan hasil laut segar hal
ini merupakan salah satu daya tarik wisata bahari.
5.
Ekowisata bahari, menyajikan ekositem
alam khas alam laut berupa hutan mangrove, taman laut serta fauna baik fauna
dilaut maupun sekitar pantai.
Pemanfaatan dan penegmbangan potensi wisata bahari
ini, harus tetap menjamin kelestarian lingkungan hidup serta kearifan budaya
masyarakat setempat dengan tujuan sebagai berikut :
1.
Menjaga tetap berlangsungnya ekologis
yang tetap mendukung sistem kehidupan.
2.
Melindungi keaneka ragaman hayati.
3.
Menjamin kelestarian dan pemanfaatan
spesies dan ekosistemnya.
Objek wisata yang menjadi andalan
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yakni objek wisata laut Palabuhan Ratu dipenuhi
sampah organik maupun anorganik di sepanjang garis pantai.
"Kami
mengakui sampah tersebut menggangu, khususnya bagi wisatawan yang datang untuk
berwisata di Palabuhanratu," kata Seketaris Dinas Pariwisata, Kebudayaan,
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sukabumi, Jujun Junaeni, Senin (17/2).
Menurut Jujun, sampah tersebut berasal dari sungai-sungai kecil yang ada di sekitar pantai, kemudian sampah dari laut yang terbawa ke pantai dan limbah dari masyarakat serta restauran yang ada di bibir pantai. Diakuinya, sampah-sampah tersebut memang sulit untuk dibersihkan apalagi saat musim hujan seperti ini karena volume sampah akan terus bertambah setiap harinya.
Selain itu, keterbatasan petugas kebersihan pantai juga menjadi salah satu penyebab sampah-sampah seperti plastik, ranting dan sisa bungkus makanan lainnya sulit untuk dibersihkan, karena satu titik pantai hanya ada 10 orang petugas kebersihan.
Untuk menanggulangi masalah sampah di pantai ini, pihaknya juga sudah membentuk satuan tugas kebersihan yang anggotanya dari Dinas Kebersihan, Disparbudpora, pengelola pantai, pemilik rumah makan dan lembaga swadaya masyarakat."Satgas ini juga dibiayai oleh APBD dan setiap harinya melakukan pembersihan di areal pantai pada pagi, siang dan sore hari, namun jika volume sampah meningkat maka petugas tersebut membersihkan sampah hampir sepanjang waktu," tambahnya.
Menurut Jujun, sampah tersebut berasal dari sungai-sungai kecil yang ada di sekitar pantai, kemudian sampah dari laut yang terbawa ke pantai dan limbah dari masyarakat serta restauran yang ada di bibir pantai. Diakuinya, sampah-sampah tersebut memang sulit untuk dibersihkan apalagi saat musim hujan seperti ini karena volume sampah akan terus bertambah setiap harinya.
Selain itu, keterbatasan petugas kebersihan pantai juga menjadi salah satu penyebab sampah-sampah seperti plastik, ranting dan sisa bungkus makanan lainnya sulit untuk dibersihkan, karena satu titik pantai hanya ada 10 orang petugas kebersihan.
Untuk menanggulangi masalah sampah di pantai ini, pihaknya juga sudah membentuk satuan tugas kebersihan yang anggotanya dari Dinas Kebersihan, Disparbudpora, pengelola pantai, pemilik rumah makan dan lembaga swadaya masyarakat."Satgas ini juga dibiayai oleh APBD dan setiap harinya melakukan pembersihan di areal pantai pada pagi, siang dan sore hari, namun jika volume sampah meningkat maka petugas tersebut membersihkan sampah hampir sepanjang waktu," tambahnya.
Adapun
Upacara Nelayan di Palabuhan ratu,
Upacara adat
yang hidup dan berkembang di Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat merupakan wujud
nyata perilaku masyarakat yang menjunjung tinggi para leluhur mereka. Salah satunya
adalah upacara Labuh Saji yang dilaksanakan oleh masyarakat nelayan sebagai
ungkapan syukur kepada Sang Hyang Widi yang memberikan kesejahteraan dalam
kehidupan mereka. Upacara adat labuh saji merupakan tradisi turun-temurun
nelayan Palabuhanratu untuk memberikan penghormatan kepada seorang putri
bernama Nyi Putri Mayangsagara atas perhatiannya terhadap kesejahteraan
nelayan. Mayangsagara mulai melakukan upacara labuh saji sebagai tradisi
tahunan sejak abad ke-15 untuk memberikan bingkisan kepada Nyi Roro Kidul yang
waktu itu dipercaya sebagai penguasa laut selatan. Mayangsagara melakukan
upacara itu agar rakyatnya mendapat kesejahteraan dari pekerjaan mereka sebagai
nelayan. Mitos yang berkembang
menyatakan, Nyi Putri Mayangsagara merupakan putri Raden Kumbang Bagus Setra
dan Ratu Puun Purnamasari yang berkuasa di Kerajaan Dadap Malang (kini masuk
wilayah Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi). Bagus Setra adalah
keturunan Kerajaan Pakuan (Bogor) yang meninggalkan kerajaan dan memilih berdiam
di Dadap Malang karena konflik internal. Dalam syukuran nelayan, sepasang ayah
dan putrinya yang digambarkan sebagai Mayangsagara dan Bagus Setra diarak dari
Pendapa Kabupaten Sukabumi ke dermaga Palabuhanratu. Mayangsagara dan Bagus
Setra yang naik delman menjadi pusat perhatian ribuan pengunjung dalam setiap
kali perayaan syukuran nelayan. Berlokasi di Kelurahan Pelabuhanratu Kabupaten
Sukabumi, dilaksanakan setiap tanggal 6 April (Hari Nelayan). Labuh
(melabuh/menjatuhkan ) sesajen ke laut dengan harapan agar hasil tangkapan
berlimpah setiap tahun dan memelihara hubungan baik dengan Nyi Roro Kidul. Dahulu sesajen yang
digunakan berupa kepala kerbau/kambing, namun sekarang diganti dengan
menaburkan benih ikan, benur (bibit udang), dan tukik (anak penyu) ke tengah
teluk Pelabuhanratu.Tukik dan sidad adalah wujud kesuburan laut. Untuk itulah,
nelayan menebarnya ke laut dengan harapan laut Palabuhanratu tetap subur dan
memberikan banyak ikan bagi setiap nelayan yang turun ke laut.
Kehidupan Nelayan Pantai Pelabuhan Ratu
Pantai Pelabuhan Ratu juga terkenal dengan gelombang
air laut (ombak) yang tinggi dan stabil sehingga menjadi tempat tujuan bagi
para pecinta surfing dibulan Mei hingga Oktober ketika kondisi ombak sedang
tinggi. Beberapa tempat surfing yang biasa sering didatangi wisatawan seperti
Batu Guram, Karang Sari, Cimaja, Karang Haji, Indicator, Sunset Beach, Ujung
Genteng dan Tujuh Ombak. Diatas batu karang yang menjorok ke pantai kita bisa
melihat deburan ombak yang menabrak karang dengan suara yang bergemuruh serta
aktifitas para nelayan setempat yang sedang mencari ikan dikejauhan pantai.
Jika kita beruntung kita dapat menemui tradisi-tradisi masyarakat setempat yang
biasa dilakukan dipinggir pantai seperti acara pesta laut dengan melarungkan
kepala kerbau dan sesaji lainnya ke tengah laut yang biasa di selenggarakan
setiap tanggal 5 April. Acara tahunan lainnya yaitu rutial mandi suci yang
biasa disebut masyarakat setempat Ngabungbang. Telepas dari semua itu Pantai
Pelabuhan Ratu juga merupakan surganya penyu, Pantai Pelabuhan Ratu terkenal
sebagai tempat bertelur dan berbiaknya penyu. Kita tentu berharap semoga
keseimbangan alam yang terdapat di Pelabuhan Ratu terus tetap terjaga baik itu
pesona alamnya dan ekosistem kehidupan sekitarnya.
PERMASALAHAN
Indonesia
memiliki laut dan pesisir pantai yang sangat luas sehingga berpotensi menjadi
objek wisata yang bagus, namun selepas dari itu pengelolaan objek-objek wisata
tersebut terkadang kurang maksimal atau kurang memadai sehingga mengurangi daya
tarik dari objek wisata tersebut, salah satu contoh misalnya di daerah
Kabupaten Sukabumi di Kecamatan Palabuhanratu yang memiliki panjang pantai
sepanjang 117 kilometer dari Cibareno Sampai Ujung Genteng, Namun pengeloalaan
daerah wisata di pantai tersebut sangat kurang memadai dan terawat seperti
halnya sebagai berikut :
1.
Banyaknya sampah di area pesisir pantai
yang banyak di kunjungi wisatawan lokal maupun interlokal, seperti di pantai
Karang pamulang, Pantai Citepus, Pantai Karang Hawu, Ujung Genteng dan
disekitar pantai lainya.
2.
Akses Perjalanan yang kurang baik
membuat wisatawan kurang nyaman dalam perjalanan menuju destinasi wisata
tersebut.
3.
Kurang nya Coast Guard, sehingga
banyaknya kecelakaan di pantai karna kurangnya penjagaan dipantai.
4.
Minimnya Tour Guide, sehingga kurangnya
pemanduan wisatawan di daerah pantai dan sekitarnya tersebut.
5.
Banyaknya kegiatan Nelayan yang tidak
disiplin yang sesuai sehingga mengganggu ekosistem dibawah laut, contoh nya
terumbu karang rusak akibat penggunaan jaring pukat harimau dalam proses
penangkapan ikan dilaut.
6.
Tata kelola infrastruktur yang di area
wisatawan di sekitar pantai, contohnya bale-bale yang sudah rusak dan belum
diperbaiki sehingga fungsi daripada bale-bale tersebut tidak bisa digunakan
sesuai fungsi nya karna kondisi nya sudah tidak layak pakai.
7.
Tidak adanya ciri khas cendramata
ditempat wisata tersebut contohnya di Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi.
8.
Kurangnya Fasilitas penyewaan alat
olahraga air, contohnya berupa papan Surfing.
9.
Kurangnya
petugas kebersihan di daerah pantai tersebut.
10. Adanya pembangunan PLTU
11. Kurangnya Promosi atau pengiklanan tentang wisata di Pelabuhan Ratu
12. Kurang adanya pertambahan sarana dan prasarana serta
permainan hiburan di Pelabuhan
Ratu
13. Belum terselesaikannya Infrastruktur
jalur jalan Selatan
SOLUSI
1. Seharusnya perbanyak atau dipertambahnya tempat
pembuangan sampah disekitar area pantai.
Sebagaimana
dikatakan Sulaiman, lelaki yang kini genap berusia 40 tahun, dan juga bekerja sebagai staf Dinas Pariwisata Sukabumi, menyatakan bahwa,
Ada dua hal yang selama ini masih menjadi kendala dalam menciptakan kawasan
pantai Pelabuhan Ratu yang asri, yang pertama adalah masalah kebersihan fisik,
yaitu sampak yang semakin hari volumenya semakin banyak, hingga merusak
pemandangan pantai, sebenarnya kami dari Dinas Pariwisata Sukabumi, telah
mengerahkan 33 personil untuk membersihkannya pantai dari pagi hingga siang
hari, namun semakin banyaknya pengunjung maka semakin banyak pula sampah yang
dihasilkan dan itu sudah menjadi resiko tiap objek wisata di manapun, tegas
Sulaiman.
Namun yang menjadi pertanyaan, bagaimana manajemen pengelolaannya ??, pertanyaan ini mulai dijawab oleh Sulaiman sambil membukakan buku data APBD, Ia menyatakan, Yah,, lagi-lagi masalah dana yang menjadi kendala kami. Meminta dana dari pemerintah, tidak segampang membalikkan telapak tangan, semua ada prosedur dan ada yang harus di prioritaskan,. Bila pihak kami ingin meminta dana tambahan, maka harus mengajukan proposal yang harus di setujui dari tingkat RT, RW, Desa, Kabupaten, provinsi, pusat dan setelah melalui proses yang panjang,
Dana dari hasil penjualan tiket masuk objek wisata Pelabuhan ratu tersebut nantinya harus disetorkan kepada Dinas Pariwisata untuk kemudian disampaikan ke Pemerintah Daerah sebagai pendapatan asli daerah ke dalam APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah). Setelah itu baru diproses – dengan proses yang panjang tentunya – sehingga dapat diperoleh dana yang dianggap sesuai untuk perawatan Pantai Pelabuhan ratu. Pemerintah juga memiliki skala prioritas dalam memberikan kucuran dana, yang mana pemerintah lebih memprioritaskan bidang pendidikan dan kesehatan yang masih di anggap kurang pada tahun ini.
Namun yang menjadi pertanyaan, bagaimana manajemen pengelolaannya ??, pertanyaan ini mulai dijawab oleh Sulaiman sambil membukakan buku data APBD, Ia menyatakan, Yah,, lagi-lagi masalah dana yang menjadi kendala kami. Meminta dana dari pemerintah, tidak segampang membalikkan telapak tangan, semua ada prosedur dan ada yang harus di prioritaskan,. Bila pihak kami ingin meminta dana tambahan, maka harus mengajukan proposal yang harus di setujui dari tingkat RT, RW, Desa, Kabupaten, provinsi, pusat dan setelah melalui proses yang panjang,
Dana dari hasil penjualan tiket masuk objek wisata Pelabuhan ratu tersebut nantinya harus disetorkan kepada Dinas Pariwisata untuk kemudian disampaikan ke Pemerintah Daerah sebagai pendapatan asli daerah ke dalam APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah). Setelah itu baru diproses – dengan proses yang panjang tentunya – sehingga dapat diperoleh dana yang dianggap sesuai untuk perawatan Pantai Pelabuhan ratu. Pemerintah juga memiliki skala prioritas dalam memberikan kucuran dana, yang mana pemerintah lebih memprioritaskan bidang pendidikan dan kesehatan yang masih di anggap kurang pada tahun ini.
2. Seharusnya
memperlebar jalur perjalanan untuk ke Pelabuhan Ratu supaya wisatawan nyaman
melintasi jalur menuju ke Pelabuhan Ratu otomatis/secara tidak langsung para
wisatawan yang hendak ingin berwisata di Pantai Pelabuhan Ratu atau pun
melintasi daerah sekitar disana merasa lebih nyaman dan aman.
3. Seharusnya diperbanyak Petugas Pantai dan rambu rambu
dilaut supaya wisatawan bisa langsung lebih berhati hati dengan cara melihat
rambu saat berenang dan bermain disekitar pesisir pantai yang mendekati kelaut
dan agar para wisatawan juga merasa lebih aman berada dan bermain didaerah
pesisir pantai.
4. Seharusnya dinas Pariwisata Pelabuhan Ratu lebih banyak
menyediakan Tour Guide untuk para Turis Lokal maupun Interlokal untuk berwisata
ke Pelabuhan Ratu supaya mengetahui Kota Pelabuhan Ratu dan rute rute setiap
perjalan ketempat Destinasi wisata di Pelabuhan Ratu
5. Seharusnya pihak dari dinas perikanan lebih mempertegas
dan mempertekankan kepada POMAL ( Polisi Militer Angkatan Laut ) untuk bekerja
lebih serius dan lebih baik lagi untuk mempereda atau meminimalisir nelayan
nelayan yang bandel dan tidak disiplin yang sesuai sehingga
mengganggu ekosistem dibawah laut, contoh nya terumbu karang rusak akibat
penggunaan jaring pukat harimau dalam proses penangkapan ikan dilaut.
6. Seharusnya pihak dari dinas kebersihan dan keamanan serta
warga pribumi yang berada disekitar Pelabuhan Ratu harus lebih perduli terhadap
pra sarana yang disediakan disekitar pantai pelabuhan ratu seperti bale bale
dan tempat istirahat semacamnya yang disediakan.
7. Seharusnya warga pribumi yang berada disekitar Pelabuhan
Ratu harus lebih kreatif sehingga bisa membuat aksesoris atau semacamnya untuk
oleh oleh khas dari pelabuhan ratu disisi lain juga warga sekitar yang kreatif
tersebut pasti mendapat keuntungan secara galangsung devisa negara juga pasti
mengalami kenaikan.
8. Seharusnya warga pribumi yang berada disekitar Pelabuhan
Ratu membuat penyewaan seperti papan surfing dan semacamnya disitu juga warga
bisa membuka pelatihan untuk surfing pasti juga hal tersebut menguntungkan bagi
warga tersebut.
9. Seharusnya Pemerintah tepatnya di bidang kebersihan lebih
tegas dan memperbanyak orang untuk dipekerjakan dibidang kebersihan sehingga
petugas kebersihan didaerah ataupun disekitar Pantai Pelabuhan Ratu menjadi
bertambah dan banyak disisi lain juga warga sekitar atau pribumi nya mengalami
berkurangnya pengangguran.
10. Untuk mengantisipasi dan meminimalkan potensi dampak
yang diakibatkan oleh pembangunan PLTU
khususnya pada aspek lingkungan dan sosial, maka semua pihak terkait perlu
memperhatikan dan memahami serta mematuhi peraturan dan kebijakan terkait baik
berupa Regulasi, Undang-Undang, Hukum, Peraturan Pemerintah, dan lain
sebagainya, serta memiliki komitmen untuk melaksanakannya dengan baik, benar
dan penuh tanggung jawab.
11. Seharusnya Warga setempat atau pribumi yanng ada di
sekitar Pelabuhan Ratu khususnya serta Warga Indonesia yang perduli terhadap
perekonomian Indonesia yaitu dibidang pariwisata harus lebih menawarkan ke
negara negara tetangga atau negara luas tentang wisata wisata yang ada di
negara Indonesia khususnya wisata di Pantai Pelabuhan Ratu agar devisa negara
juga semakin bertambah.
12. Seharusnya Dinas Pariwisata atau pemerintah mendukung
atau men-support wisata kita yang ada di daerah Pantai Pelabuhan Ratu dengan
cara membangun dan membuat sarana dan prasarana serta hibur hiburan di sekitar
Pantai Pelabuhan Ratu seperti Flying Fox, tempat Karaokean, Point Ball, Volly
Pantai, Sepak bola Pantai dan lain sebagainya.
Jadi, Solusi dari setiap Permasalahan di Wisata Bahari
adalah
Mantan Menteri Kelautan Prof Rohmin Dahuri dalam sesinya menyampaikan
pentingnya mengatasi tantangan di bidang wisata bahari seperti masalah
konektivitas, sarana prasarana, promosi dan pemasaran, serta pengembangan
produk pariwisata.
"Solusinya cuma satu yaitu Indonesia incorporated. Dimana sektor swasta, pemerintah, serta rakyat mengeluarkan effort terbaik untuk memajukan wisata bahari di Indonesia, dengan dibantu oleh GAHAWISRI juga," ujar dia.
GAHAWISRI merupakan asosiasi yang mewadahi para pelaku usaha wisata bahari dari seluruh Indonesia. Mewakili Kementerian Kelautan & Perikanan (KKP), Dirjen Pesisir & Pulau-pulau Kecil M Eko Budianto, mengatakan KKP telah melakukan upaya untuk mengembangkan iklim usaha yang baik dengan menciptakan regulasi untuk kepastian hukum bagi para pelaku usaha.
"Selain itu, KKP juga menyiapkan aturan klasifikasi Diving Site yang sesuai dengan sertifikasi penyelam," tambah Eko.
GAHAWISRI diharapkan mampu mendukung kinerja pemerintah dalam mencapai target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2019.
"Solusinya cuma satu yaitu Indonesia incorporated. Dimana sektor swasta, pemerintah, serta rakyat mengeluarkan effort terbaik untuk memajukan wisata bahari di Indonesia, dengan dibantu oleh GAHAWISRI juga," ujar dia.
GAHAWISRI merupakan asosiasi yang mewadahi para pelaku usaha wisata bahari dari seluruh Indonesia. Mewakili Kementerian Kelautan & Perikanan (KKP), Dirjen Pesisir & Pulau-pulau Kecil M Eko Budianto, mengatakan KKP telah melakukan upaya untuk mengembangkan iklim usaha yang baik dengan menciptakan regulasi untuk kepastian hukum bagi para pelaku usaha.
"Selain itu, KKP juga menyiapkan aturan klasifikasi Diving Site yang sesuai dengan sertifikasi penyelam," tambah Eko.
GAHAWISRI diharapkan mampu mendukung kinerja pemerintah dalam mencapai target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2019.
13. Wakil Gubernur Jabar, H. Dede Yusuf mengatakan pembangunan di wilayah
Jabar selatan akan dipercepat, terutama
pembangunan infrastruktur jalan. Salah satu upayanya, status jalan di
jalur pantai selatan akan ditingkatkan statusnya menjadi jalan nasional.
“Pihak PU (pekerjaan umum-red) pusat sudah menyetujuinya. Dengan
peningkatan status jalan ini, anggaran untuk pembangunannya akan dibantu
pemerintah pusat sehingga tidak semua dibebankan pada anggaran provinsi.
Sementara pemda sendiri, membantu masalah perawatan dan pemeliharaannya saja,”
ungkap Dede Yusuf dalam jumpa pers di Hotel Augusta Palabuhanratu, Minggu
(2/11).
Dede
menjelaskan, pembangunan jalan di jalur selatan di antaranya difokuskan untuk
menggali berbagai potensi Sumber Daya Alam (SDA) lokal di daerah sekaligus
mengembangkan sektor pariwisata.
Daftar Pustaka :
- https://wisatapantaiselatan.wordpress.com/
- http://laukfpik.blogspot.co.id/2014/03/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
- http://travelling-qu.blogspot.co.id/2013/16/wisata-bahari.html?m=1
NAMA : Vidya Nurul Aini
NIM : 4423154284
KELAS : UJP-A 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar