Rabu, 06 Januari 2016

Tugas-2 Solusi UNJ untuk Pariwisata Indonesia



         
            PERMASALAHAN WISATA BAHARI DI PALABUHAN RATU

Indonesia memiliki laut yang sangat luas, Sumber daya kelautan dengan aneka ragam ekosistem Flora, Fauna serta gejala alam dengan keindahan pemandangan merupakan potensi yang dapat di kembangkan dan dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteran masyarakat, salah satunya menjadi kawasan wisata yang dapat menarik wisatawan untuk datang.
Pantai Palabuhanratu, atau lebih populer sebagai Pantai Pelabuhan Ratu, adalah sebuah tempat wisata di pesisir Samudera Hindia di selatan Jawa barat. Lokasinya terletak sekitar 60 km ke arah selatan dari Kota Sukabumi.
Pantai ini dikenal memiliki ombak yang sangat kuat dan karena itu berbahaya bagi perenang pantai. Topografinya berupa perpaduan antara pantai yang curam dan landai, tebing karang terjal, hempasan ombak, dan hutan cagar alam.
Karena tempat ini mempunyai daya tarik sendiri, Presiden Soekarno mendirikan tempat peristirahatannya pada tahun 1960 di Tenjo Resmi. Selain itu, atas inisiatif Soekarno pula didirikanlah Samudera Beach Hotel, salah satu hotel mewah pertama yang dibangun di Indonesia pada kurun waktu yang sama dengan Hotel Indonesi, Bali Beach Hotel, dan Toko Serba Ada "Sarinah", yang kesemuanya menggunakan dana Pampasan perang dari Jepang.
Sumber alam yang dapat dimanfaatkan  sebagai objek wisata adalah berupa taman laut, pesisir pantai, flora berupa hutan, keaneka ragaman fauna dan berbagai bentuk ekosistem khusus. Pengertian wisata bahari ini adalah suatu kegiatan wisata yang berkaitan dengan laut, pantai dan danau.
Selain ekosistem yang di tawarkan sebagai daya tarik wisata, saat ini telah di kemas berbagai event yang diselenggarakan di laut, pantai dan wilayah sekitarnya. Antara lain :
1.    Olahraga air, acara yang didukung oleh peralatan modern seperti speedboat, diving, snorkling, surfing dan lain-lain.
2.    Tradisional, acara yang diselenggarakan yang didasarkan pada adat dan budaya masyarakat setempat misalnya pesta nelayan yaitu suatu ritual sebagai bentuk syukur atas berlimpahnya hasil tangkapan ikan.
3.    Ekonomi Edukatif, bisa berupa kunjungan ke tempat pelelangan ikan, melihat proses penarikan jaring dari laut oleh nelayan.
4.    Kuliner, sebagai suatu tempat yang khas, laut tentu saja menyajikan makanan yang bertemakan olahan hasil laut segar hal ini merupakan salah satu daya tarik wisata bahari.
5.    Ekowisata bahari, menyajikan ekositem alam khas alam laut berupa hutan mangrove, taman laut serta fauna baik fauna dilaut maupun sekitar pantai.


Pemanfaatan dan penegmbangan potensi wisata bahari ini, harus tetap menjamin kelestarian lingkungan hidup serta kearifan budaya masyarakat setempat dengan tujuan sebagai berikut :
1.    Menjaga tetap berlangsungnya ekologis yang tetap mendukung sistem kehidupan.
2.    Melindungi keaneka ragaman hayati.
3.    Menjamin kelestarian dan pemanfaatan spesies dan ekosistemnya.
 Objek wisata yang menjadi andalan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yakni objek wisata laut Palabuhan Ratu dipenuhi sampah organik maupun anorganik di sepanjang garis pantai.
"Kami mengakui sampah tersebut menggangu, khususnya bagi wisatawan yang datang untuk berwisata di Palabuhanratu," kata Seketaris Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sukabumi, Jujun Junaeni, Senin (17/2).

Menurut Jujun, sampah tersebut berasal dari sungai-sungai kecil yang ada di sekitar pantai, kemudian sampah dari laut yang terbawa ke pantai dan limbah dari masyarakat serta restauran yang ada di bibir pantai. Diakuinya, sampah-sampah tersebut memang sulit untuk dibersihkan apalagi saat musim hujan seperti ini karena volume sampah akan terus bertambah setiap harinya.

Selain itu, keterbatasan petugas kebersihan pantai juga menjadi salah satu penyebab sampah-sampah seperti plastik, ranting dan sisa bungkus makanan lainnya sulit untuk dibersihkan, karena satu titik pantai hanya ada 10 orang petugas kebersihan.

Untuk menanggulangi masalah sampah di pantai ini, pihaknya juga sudah membentuk satuan tugas kebersihan yang anggotanya dari Dinas Kebersihan, Disparbudpora, pengelola pantai, pemilik rumah makan dan lembaga swadaya masyarakat."Satgas ini juga dibiayai oleh APBD dan setiap harinya melakukan pembersihan di areal pantai pada pagi, siang dan sore hari, namun jika volume sampah meningkat maka petugas tersebut membersihkan sampah hampir sepanjang waktu," tambahnya.
       Adapun Upacara Nelayan di Palabuhan ratu, Upacara adat yang hidup dan berkembang di Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat merupakan wujud nyata perilaku masyarakat yang menjunjung tinggi para leluhur mereka. Salah satunya adalah upacara Labuh Saji yang dilaksanakan oleh masyarakat nelayan sebagai ungkapan syukur kepada Sang Hyang Widi yang memberikan kesejahteraan dalam kehidupan mereka. Upacara adat labuh saji merupakan tradisi turun-temurun nelayan Palabuhanratu untuk memberikan penghormatan kepada seorang putri bernama Nyi Putri Mayangsagara atas perhatiannya terhadap kesejahteraan nelayan. Mayangsagara mulai melakukan upacara labuh saji sebagai tradisi tahunan sejak abad ke-15 untuk memberikan bingkisan kepada Nyi Roro Kidul yang waktu itu dipercaya sebagai penguasa laut selatan. Mayangsagara melakukan upacara itu agar rakyatnya mendapat kesejahteraan dari pekerjaan mereka sebagai nelayan.   Mitos yang berkembang menyatakan, Nyi Putri Mayangsagara merupakan putri Raden Kumbang Bagus Setra dan Ratu Puun Purnamasari yang berkuasa di Kerajaan Dadap Malang (kini masuk wilayah Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi). Bagus Setra adalah keturunan Kerajaan Pakuan (Bogor) yang meninggalkan kerajaan dan memilih berdiam di Dadap Malang karena konflik internal. Dalam syukuran nelayan, sepasang ayah dan putrinya yang digambarkan sebagai Mayangsagara dan Bagus Setra diarak dari Pendapa Kabupaten Sukabumi ke dermaga Palabuhanratu. Mayangsagara dan Bagus Setra yang naik delman menjadi pusat perhatian ribuan pengunjung dalam setiap kali perayaan syukuran nelayan. Berlokasi di Kelurahan Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi, dilaksanakan setiap tanggal 6 April (Hari Nelayan). Labuh (melabuh/menjatuhkan ) sesajen ke laut dengan harapan agar hasil tangkapan berlimpah setiap tahun dan memelihara hubungan baik  dengan Nyi Roro Kidul. Dahulu sesajen yang digunakan berupa kepala kerbau/kambing, namun sekarang diganti dengan menaburkan benih ikan, benur (bibit udang), dan tukik (anak penyu) ke tengah teluk Pelabuhanratu.Tukik dan sidad adalah wujud kesuburan laut. Untuk itulah, nelayan menebarnya ke laut dengan harapan laut Palabuhanratu tetap subur dan memberikan banyak ikan bagi setiap nelayan yang turun ke laut.

       Kehidupan Nelayan Pantai Pelabuhan Ratu
Pantai Pelabuhan Ratu juga terkenal dengan gelombang air laut (ombak) yang tinggi dan stabil sehingga menjadi tempat tujuan bagi para pecinta surfing dibulan Mei hingga Oktober ketika kondisi ombak sedang tinggi. Beberapa tempat surfing yang biasa sering didatangi wisatawan seperti Batu Guram, Karang Sari, Cimaja, Karang Haji, Indicator, Sunset Beach, Ujung Genteng dan Tujuh Ombak. Diatas batu karang yang menjorok ke pantai kita bisa melihat deburan ombak yang menabrak karang dengan suara yang bergemuruh serta aktifitas para nelayan setempat yang sedang mencari ikan dikejauhan pantai. Jika kita beruntung kita dapat menemui tradisi-tradisi masyarakat setempat yang biasa dilakukan dipinggir pantai seperti acara pesta laut dengan melarungkan kepala kerbau dan sesaji lainnya ke tengah laut yang biasa di selenggarakan setiap tanggal 5 April. Acara tahunan lainnya yaitu rutial mandi suci yang biasa disebut masyarakat setempat Ngabungbang. Telepas dari semua itu Pantai Pelabuhan Ratu juga merupakan surganya penyu, Pantai Pelabuhan Ratu terkenal sebagai tempat bertelur dan berbiaknya penyu. Kita tentu berharap semoga keseimbangan alam yang terdapat di Pelabuhan Ratu terus tetap terjaga baik itu pesona alamnya dan ekosistem kehidupan sekitarnya.
     PERMASALAHAN
Indonesia memiliki laut dan pesisir pantai yang sangat luas sehingga berpotensi menjadi objek wisata yang bagus, namun selepas dari itu pengelolaan objek-objek wisata tersebut terkadang kurang maksimal atau kurang memadai sehingga mengurangi daya tarik dari objek wisata tersebut, salah satu contoh misalnya di daerah Kabupaten Sukabumi di Kecamatan Palabuhanratu yang memiliki panjang pantai sepanjang 117 kilometer dari Cibareno Sampai Ujung Genteng, Namun pengeloalaan daerah wisata di pantai tersebut sangat kurang memadai dan terawat seperti halnya sebagai berikut :
1.      Banyaknya sampah di area pesisir pantai yang banyak di kunjungi wisatawan lokal maupun interlokal, seperti di pantai Karang pamulang, Pantai Citepus, Pantai Karang Hawu, Ujung Genteng dan disekitar pantai lainya.
2.      Akses Perjalanan yang kurang baik membuat wisatawan kurang nyaman dalam perjalanan menuju destinasi wisata tersebut.
3.      Kurang nya Coast Guard, sehingga banyaknya kecelakaan di pantai karna kurangnya penjagaan dipantai.
4.      Minimnya Tour Guide, sehingga kurangnya pemanduan wisatawan di daerah pantai dan sekitarnya tersebut.
5.      Banyaknya kegiatan Nelayan yang tidak disiplin yang sesuai sehingga mengganggu ekosistem dibawah laut, contoh nya terumbu karang rusak akibat penggunaan jaring pukat harimau dalam proses penangkapan ikan dilaut.
6.      Tata kelola infrastruktur yang di area wisatawan di sekitar pantai, contohnya bale-bale yang sudah rusak dan belum diperbaiki sehingga fungsi daripada bale-bale tersebut tidak bisa digunakan sesuai fungsi nya karna kondisi nya sudah tidak layak pakai.
7.      Tidak adanya ciri khas cendramata ditempat wisata tersebut contohnya di Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi.
8.      Kurangnya Fasilitas penyewaan alat olahraga air, contohnya berupa papan Surfing.
9.      Kurangnya petugas kebersihan di daerah pantai tersebut.
10. Adanya pembangunan PLTU
11. Kurangnya Promosi atau pengiklanan tentang wisata di Pelabuhan Ratu
12. Kurang adanya pertambahan sarana dan prasarana serta permainan hiburan di          Pelabuhan Ratu
13. Belum terselesaikannya Infrastruktur jalur jalan Selatan

SOLUSI
1. Seharusnya perbanyak atau dipertambahnya tempat pembuangan sampah disekitar area          pantai. Sebagaimana dikatakan Sulaiman, lelaki yang kini genap berusia 40 tahun, dan juga bekerja sebagai staf  Dinas Pariwisata Sukabumi, menyatakan bahwa, Ada dua hal yang selama ini masih menjadi kendala dalam menciptakan kawasan pantai Pelabuhan Ratu yang asri, yang pertama adalah masalah kebersihan fisik, yaitu sampak yang semakin hari volumenya semakin banyak, hingga merusak pemandangan pantai, sebenarnya kami dari Dinas Pariwisata Sukabumi, telah mengerahkan 33 personil untuk membersihkannya pantai dari pagi hingga siang hari, namun semakin banyaknya pengunjung maka semakin banyak pula sampah yang dihasilkan dan itu sudah menjadi resiko tiap objek wisata di manapun, tegas Sulaiman.

Namun yang menjadi pertanyaan, bagaimana manajemen pengelolaannya ??, pertanyaan ini mulai dijawab oleh Sulaiman sambil membukakan buku data APBD, Ia menyatakan,  Yah,, lagi-lagi masalah dana yang menjadi kendala kami. Meminta dana dari pemerintah, tidak segampang membalikkan telapak tangan, semua ada prosedur dan ada yang harus di prioritaskan,. Bila pihak kami ingin meminta dana tambahan, maka harus mengajukan proposal yang harus di setujui dari tingkat RT, RW,  Desa, Kabupaten, provinsi, pusat dan setelah melalui proses yang panjang,

Dana dari hasil penjualan tiket masuk objek wisata Pelabuhan ratu  tersebut nantinya harus disetorkan kepada Dinas Pariwisata untuk kemudian disampaikan ke Pemerintah Daerah sebagai pendapatan asli daerah ke dalam APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah). Setelah itu baru diproses – dengan proses yang panjang tentunya – sehingga dapat diperoleh dana yang dianggap sesuai untuk perawatan Pantai Pelabuhan ratu. Pemerintah juga memiliki skala prioritas dalam memberikan kucuran dana, yang mana pemerintah lebih memprioritaskan bidang pendidikan dan kesehatan yang masih di anggap kurang pada tahun ini.
2. Seharusnya memperlebar jalur perjalanan untuk ke Pelabuhan Ratu supaya wisatawan nyaman melintasi jalur menuju ke Pelabuhan Ratu otomatis/secara tidak langsung para wisatawan yang hendak ingin berwisata di Pantai Pelabuhan Ratu atau pun melintasi daerah sekitar disana merasa lebih nyaman dan aman.
3. Seharusnya diperbanyak Petugas Pantai dan rambu rambu dilaut supaya wisatawan bisa langsung lebih berhati hati dengan cara melihat rambu saat berenang dan bermain disekitar pesisir pantai yang mendekati kelaut dan agar para wisatawan juga merasa lebih aman berada dan bermain didaerah pesisir pantai.
4. Seharusnya dinas Pariwisata Pelabuhan Ratu lebih banyak menyediakan Tour Guide untuk para Turis Lokal maupun Interlokal untuk berwisata ke Pelabuhan Ratu supaya mengetahui Kota Pelabuhan Ratu dan rute rute setiap perjalan ketempat Destinasi wisata di Pelabuhan Ratu
5. Seharusnya pihak dari dinas perikanan lebih mempertegas dan mempertekankan kepada POMAL ( Polisi Militer Angkatan Laut ) untuk bekerja lebih serius dan lebih baik lagi untuk mempereda atau meminimalisir nelayan nelayan yang bandel dan tidak disiplin yang sesuai sehingga mengganggu ekosistem dibawah laut, contoh nya terumbu karang rusak akibat penggunaan jaring pukat harimau dalam proses penangkapan ikan dilaut.
6. Seharusnya pihak dari dinas kebersihan dan keamanan serta warga pribumi yang berada disekitar Pelabuhan Ratu harus lebih perduli terhadap pra sarana yang disediakan disekitar pantai pelabuhan ratu seperti bale bale dan tempat istirahat semacamnya yang disediakan.
7. Seharusnya warga pribumi yang berada disekitar Pelabuhan Ratu harus lebih kreatif sehingga bisa membuat aksesoris atau semacamnya untuk oleh oleh khas dari pelabuhan ratu disisi lain juga warga sekitar yang kreatif tersebut pasti mendapat keuntungan secara galangsung devisa negara juga pasti mengalami kenaikan.
8. Seharusnya warga pribumi yang berada disekitar Pelabuhan Ratu membuat penyewaan seperti papan surfing dan semacamnya disitu juga warga bisa membuka pelatihan untuk surfing pasti juga hal tersebut menguntungkan bagi warga tersebut.
9. Seharusnya Pemerintah tepatnya di bidang kebersihan lebih tegas dan memperbanyak orang untuk dipekerjakan dibidang kebersihan sehingga petugas kebersihan didaerah ataupun disekitar Pantai Pelabuhan Ratu menjadi bertambah dan banyak disisi lain juga warga sekitar atau pribumi nya mengalami berkurangnya pengangguran.
10. Untuk mengantisipasi dan meminimalkan potensi dampak yang diakibatkan oleh  pembangunan PLTU khususnya pada aspek lingkungan dan sosial, maka semua pihak terkait perlu memperhatikan dan memahami serta mematuhi peraturan dan kebijakan terkait baik berupa Regulasi, Undang-Undang, Hukum, Peraturan Pemerintah, dan lain sebagainya, serta memiliki komitmen untuk melaksanakannya dengan baik, benar dan penuh tanggung jawab.
11. Seharusnya Warga setempat atau pribumi yanng ada di sekitar Pelabuhan Ratu khususnya serta Warga Indonesia yang perduli terhadap perekonomian Indonesia yaitu dibidang pariwisata harus lebih menawarkan ke negara negara tetangga atau negara luas tentang wisata wisata yang ada di negara Indonesia khususnya wisata di Pantai Pelabuhan Ratu agar devisa negara juga semakin bertambah.
12. Seharusnya Dinas Pariwisata atau pemerintah mendukung atau men-support wisata kita yang ada di daerah Pantai Pelabuhan Ratu dengan cara membangun dan membuat sarana dan prasarana serta hibur hiburan di sekitar Pantai Pelabuhan Ratu seperti Flying Fox, tempat Karaokean, Point Ball, Volly Pantai, Sepak bola Pantai dan lain sebagainya.
Jadi, Solusi dari setiap Permasalahan di Wisata Bahari adalah Mantan Menteri Kelautan Prof Rohmin Dahuri dalam sesinya menyampaikan pentingnya mengatasi tantangan di bidang wisata bahari seperti masalah konektivitas, sarana prasarana, promosi dan pemasaran, serta pengembangan produk pariwisata.

"Solusinya cuma satu yaitu Indonesia incorporated. Dimana sektor swasta, pemerintah, serta rakyat mengeluarkan effort terbaik untuk memajukan wisata bahari di Indonesia, dengan dibantu oleh GAHAWISRI juga," ujar dia.

GAHAWISRI merupakan asosiasi yang mewadahi para pelaku usaha wisata bahari dari seluruh Indonesia. Mewakili Kementerian Kelautan & Perikanan (KKP), Dirjen Pesisir & Pulau-pulau Kecil M Eko Budianto, mengatakan KKP telah melakukan upaya untuk mengembangkan iklim usaha yang baik dengan menciptakan regulasi untuk kepastian hukum bagi para pelaku usaha.

"Selain itu, KKP juga menyiapkan aturan klasifikasi Diving Site yang sesuai dengan sertifikasi penyelam," tambah Eko.

GAHAWISRI diharapkan mampu mendukung kinerja pemerintah dalam mencapai target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2019.
   
 13. Wakil Gubernur Jabar, H. Dede Yusuf mengatakan pembangunan di wilayah Jabar selatan akan dipercepat, terutama pembangunan infrastruktur jalan. Salah satu upayanya, status jalan di jalur pantai selatan akan ditingkatkan statusnya menjadi jalan nasional.
“Pihak PU (pekerjaan umum-red) pusat sudah menyetujuinya. Dengan peningkatan status jalan ini, anggaran untuk pembangunannya akan dibantu pemerintah pusat sehingga tidak semua dibebankan pada anggaran provinsi. Sementara pemda sendiri, membantu masalah perawatan dan pemeliharaannya saja,” ungkap Dede Yusuf dalam jumpa pers di Hotel Augusta Palabuhanratu, Minggu (2/11).
Dede menjelaskan, pembangunan jalan di jalur selatan di antaranya difokuskan untuk menggali berbagai potensi Sumber Daya Alam (SDA) lokal di daerah sekaligus mengembangkan sektor pariwisata.



 Daftar Pustaka :
  1. https://wisatapantaiselatan.wordpress.com/
  2. http://laukfpik.blogspot.co.id/2014/03/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
  3. http://travelling-qu.blogspot.co.id/2013/16/wisata-bahari.html?m=1
    NAMA : Vidya Nurul Aini
NIM : 4423154284
KELAS : UJP-A 2015








Tidak ada komentar:

Posting Komentar