Rabu, 06 Januari 2016

Tugas-3 Folklore Indonesia

KATA PENGANTAR
Segala ucapan syukur yang terutama kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat serta karunia-Nya kepada kita sehingga artikel ini dapat terselesaikan dengan lancar dan tanpa tekecuali ucapan terima kasih kepada dosen mata kuliah Sejarah Indonesia Drs. M. Shobirienur Rasyid  karena beliau telah memberikan inspirasi dan pengajaran materi Sejarah Indonesia yang maksimal kepada penulis sehingga tugas ini dapat terselesaikan sesuai rencana.
Artikel Folklore ini dibuat dan disusun berdasarkan sumber sekunder dari internet. Penulis berharap semoga artikel ini dapat bermanfaat kepada pembaca dan dapat menjadi pengetahuan baru kepada pembaca.Penulis  menyadari kemungkinan adanya kekurangan atau kesalahan yang tidak disengaja. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca akan penulis terima dengan rasa syukur dan semoga bermanfaat.


                                                                                                Jakarta, 6 Januari 2016
                                                                                                                        




Pendahuluan

Latar Belakang
Karya sastra adalah ciptaan yang disampaikan dengan komunikatif tentang maksud penulisuntuk tujuan esterika. Karya-karya ini sering menceritakan sebuah kisah, baik dalam atau ketigaorang pertama, dengan plot dan melalui penggunaan berbagai perangkat sastra yang terkaitdengan waktu mereka (Ilyas 2008:163).Karya sastra bersumber pada kenyataan yang hidup dalam masyarakat. Peristiwa-periatiwaitu diungkapkan sastrawan secara artistik dan imajinatif berupa penderitaan, pengembiraan, cintakasih, kebencian, keberanian, perjuangan serta segala peristiwa yang dialami manusia. Bahasayang dipakai tidak lugas (apa adanya), tetapi bersifat menyaran, konotatif, banyak terdapatmakna sampingan. Pembaca diharapkan bisa memberikan interprentasinya dalam mencari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sehingga tercapai kepuasan batin (Ilyas 2011:329).Karya sastra terbentuk dari dua unsure yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsurintrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur ekstrinsik adalah unsuryang berada di luar karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi isi karya sastraitu sendiri secara keseluruhan (Darmawati,2002:345).Indonesia merupakan negara yang mempunyai ragam budaya, budaya tersebut selalu diiringidengan mitos-mitos daerah setempat salah satunya adalah cerita rakyat.
Cerita rakyat merupakancerminan tradisi budaya setempat atau cerita masa lampau yang merupakan cirri khas suku bangsa dengan culture yang berbeda dan terkadang dihubungkan dengan legenda atau terjadinya peristiwa alam seperti halnya terbentuknya seperti halnya terbentuknya gunung, danau, danmasih banyak lagi.Salah satunya cerita rakyat yang unik berasal dari daerah Bengkulu, Sumatera Selatan.Sebagian besar cerita ini banyak mengandung unsur kerajaan Hal tersebut dapat di mengertikarena pada latar belakang masyarakat pada cerita tersebut dilahirkan dari keturunan kerajaan.Cerita tersebut memiliki mitos-mitos yang wajib kita ketahui, seperti asal mula Batu Berambai bisa dikatakan memiliki tradisi kebudayaan yang cukup kental. Selain itu, cerita ini pun dapat dikaitkan dengan terbentuknya daerah tersebut.

MITOS RAKYAT BENGKULU
Legenda Rakyat di Indonesia ini begitu banyak sehingga takkan habis untuk selalu diceritakan. Begitu bbanyak pesan moral yang dapat diambil dari berbagai cerita yang ada. Salah satu cerita rakyat yang mengandung pesan moral yang begitu dalam adalah Legenda mengenai Batu Berambai yang berasal dari Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu ini, legenda yang berkisah mengenai sebuah batu berbulu panjang yang menurut legenda merupakan penjelmaan seorang puteri.
                                                                                               
            
Pembahasan
                                                                                  
Batu Berambai adalah sebuah batu berbulu panjang yang terletak di sekitar Tapak Hitam dan Tapak Batu, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Menurut Cerita, Batu Berambai tersebut merupakan penjelmaan seorang puteri raja yang bernama Putri Renong Bulan. Mengapa Putri Renong Bulan menjelma menjadi Batu Berambai? Ikuti kisahnya dalam cerita Legenda Batu Berambai  berikut ini!
***
Alkisah, di daerah Rejang, Bengkulu ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang bernama Ratu. Dia adalah seorang pemimpin yang berhikmat, adil dan bijaksana. Di bawah kepemimpinannya, kerajaan tersebut berkembang menjadi sebuah kerajaan yang aman dan makmur. Ratu mempunyai seorang putra bernama Raden Serang Irang dan seorang putrid bernama Putri Renong Bulan.
Raden Serang Irang adalah seorang pangeran yang memliki perawakan tampan dan berbudi pekerti luhur. Selain itu, ia juga mahir bermain silat dan menguasai ilmu peperangan. Tidak seorang pun di negeri itu yang mampu mengalahkan kepandaiannya. Sebagai putra tertua, ia senantiasa menjaga dan melindungi adiknya. Siapa pun yang berani menggangu sang adik, maka dia akan membelanya dan melindunginya walaupun nyawa taruhannya.
Sementara itu, Putri Renong Bulan adalah seorang putrid yang cantik jelita nan rupawan. Wajahnya cerah dan berseri-seri memancarkan sinar keanggunan. Rambutnya panjang terurai dan berwarna hitam berkilauan. Senyumannya pun sangat manis dan murah seolah-olah memancarkan sinar kebahagiaan. Selain memiliki kecantikan yang luar biasa, Putri Renong Bulan juga memiliki sifat lemah lembut dan amat pandai menenung. Ia hamper setiap hari nenghabiskan waktunya menenun kain dengan corak yang indah. Dengan segala yang dimiliknya tersebut, maka bukan suatu hal yang mengherankan jika Putri Renong Bulan menjadi kebanggaan keluarga istana.

Suatu hari, ketika Putri Renong Bulan sedang asyik menenung dan Raden Serang Irang sedang berlatih silat, tiba-tiba dipanggil oleh sang ayah untuk menghadap. Keduanya pun menghentikan kegiatan mereka dan segera memenuhi panggilan dari sang ayah.

“Ada apa, Ayah? Kenapa ayah tiba-tiba memanggil kami menghadap?” Tanya Raden Serang Irang penasaran.
Ratu hanya tersenyum sambil mengelus-elus jenggotnya yang sudah memutih.
“Begini, Putra-Putriku.Umur ayah sudah semakin tua dan tidak lama lagi Ayah akan meninggalkan kalian,” kata Ratu.
“Kenapa Ayah berkata begitu? Bukankah Ayah masih tampak sehat-sehat saja?” Tanya Putri Renong Bulan heran.
“Kamu benar, Putriku. Meskipun Ayah tampak sehat, namun Ayah mempunyai firasat bahwa Ayah tidak akan lama lagi hidup di dunia ini,” ungkap Ratu, “Oleh karena itu, jagalah diri kalian masing-masing!”

Selanjutnya, Ratu berpesan kepada putra-putrinya dengan ungkapan berikut.
“Jika ingin merasakan asin, makanlah garam!Jika ingin merasakan pedas, makanlah cabai!”“Kalau mau terpuji, berkelakuanlah yang baik terhadap sesama!” lanjutnya, “Putraku Serdang,jagalah adikmu baik- baik!”. “Baik, Ayah. Kami akan selalu ingat semua Ayah,” jawab Raden Serdang.

Tak berapa berselang, Ratu meninggal dunia. Seluruh keluarga istana dan rakyat negeri itu berkabung. Semuanya merasa sedih karena kehilangan seorang raja adil dan bijaksana. Namun,kesedihan tersebut tidak berlangsung lama karena tujuh hari setelah Ratu dimakamkan, RadenSerdang Irang dilantik menjadi raja. Ia seorang pemimpin yang adil dan bijaksana mewarisi sifat-sifat kempimpinan ayahnya. Bahkan, sejak menjadi raja, kerajaan tersebut mengalami perkembangan yang cukup pesat. Ia rajin menjalin hubungan kerjasama dengan kerajaan-kerajaan lain. Kerajaan pertama yang diajak kerjasama adalah kerajaan Sungai Lemau yang juga dipimpin oleh seorang raja muda. Kedua raja muda itu saling mengunjungi satu sama lain kekerajaan masing-masing.

Suatu hari, ketika berkunjung ke kerajaan Raja Serdang, Raja Sungai Lemau bertemu denganPutri Renong Bulan. Ia terpesona melihat kencatikan dan kemolekan perangai sang Putri. Sejak itulah, Raja Sungai Lemau jatuh hati dan berniat untuk melamar Putri Renong Bulan. Makadisampaikanlah niat itu kepada Raden Serdang.
“Wahai, sahabatku! Bagaimana kalau hubungan persahabatan ini kita lebih dekatkan lagi?” pinta Raja Sungai Lemau.Raja Serdang pun mengerti maksud pertanyaan sahabatnya itu. Namun, ia tidak bisa langsung menjawabnya.
“Maaf, saudaraku. Saya tidak berhak menjawab pertanyaan itu,” ucap Raja Serdang, “Menurut
adat di negeri ini, yang bersangkutanlah yang berhak menjawabnya. Oleh karena itu, saya akan menanyakan hal ini kepada Putri Renong Bulan.
”Saat ditanya, Putri Renong Bulan hanya diam. Hal ini menandakan bahwa sang Putri bersedia menerima lamaran tersebut.

Pada hari yang disepakati, mereka pun ditunangkan. Pernikahan mereka akan dilangsungkan pada bulan depan. Sejak bertunangan dengan sang Putri, Raja Sungai Lemau semakin rajin berkunjung ke kerajaan Raja Serdang.Sementara itu di tempat lain, tersebutlah seorang raja yang bertahta di sebuah kerajaan besar dan megah di Pulau Perca, Aceh. Raja itu sudah lama mendengar mengenai kebesaran dan kemegahan kerajaan Raden Serdang. Tidak hanya itu, kerajaan Raden Serdang juga sudah terkenal memiliki seorang putri yang cantik jelita hingga ke berbagai negeri.Raja Pulau Perca negeri yang mendengar kabar tersebut segera mengirim utusan untuk melamar Putri Renong Bulan bagi putra mahkotanya.

Utusan itu berangkat ke Rejang bersama beberapa pengawal melalui laut dan sungai dengan menggunakan kapal besar. Setiba di istana RajaSerdang, utusan itu segera menyampaikan lamaran putra mahkota kerajaan mereka. Lamaran mereka pun langsung ditolak oleh Raja Serdang karena adiknya telah bertunangan. Rupanya,utusan raja dari Aceh itu tidak rela menerima penolakan tersebut.Mereka tetap memaksa untuk menikahkan sang putri dengan putra mahkota kerajaan mereka.Raja Serdang pun bersi-keras untuk menolak lamaran itu sehingga terjadilah pertempuran sengit antara kedua kerajaan.

Dalam pertempuran tersebut, Raden Serdang memimpin langsung pasukannya dengan gagah berani sehingga pasukan kerajaan dari Aceh tersebut terpukul mundur.Meski demikian, Raden Serdang bersama pasukannya tetap berjaga-jaga.Mereka mendirikan sebuah benteng dari aur (bambu) dan duri yang sangat kokoh mengelilingi kerajaan sehingga sulit ditembus oleh pasukan dari Aceh. Sementara itu, pasukan kerajaan dari Aceh yang terpukul mundur tidak langsung kembali ke negerinya. Mereka tetap berada di atas kapal yang bersandar di pelabuhan. Setelah mengadakan perundingan, mereka mengirim seorang utusan untuk memata-matai Raja Serdang dan pasukannya yang sedang berjaga-jaga di sekitar benteng.
Suatu pagi, seorang perempuan dari kerajaan  Raden Serdang keluar dari benteng hendak mencariikan di sungai. Utusan yang telah menyamar sebagai penduduk setempat segera mencegat  perempuan itu.
.“Maaf, Bu. Bolehkah saya mengganggu sebentar?” sapa utusan itu.
“Ya, silakan! Barangkali ada yang bisa saya bantu,” jawab perempuan itu.
“Sebenarnya, apa yang amat disukai oleh penduduk di sini?” tanya utusan itu.Dengan polosnya, perempuan itu pun menjawab bahwa penduduk Negeri Rejang amat menyukai uang. Setelah itu, perempuan berlalu tanpa merasa curiga sedikit pun. Sementara itu, sang utusan segera kembali ke kapal untuk melapor kepada panglimanya.

Mendengar laporan tersebut, sang panglima segera memerintahkan pasukannya memenuhi aur dan duri dengan uang kertas.Rakyat Raja Serdang yang tergiur melihat melihat uang kertas tersebut beramai-ramai menebang aur sehingga terbukalah benteng yang selama ini sulit ditembus. Melihat hal itu, pasukan dari kerajaan Aceh tidak menyia-nyiakan kesempatan. Mereka segera masuk ke dalam istana dan berhasil mengalahkan Raja Serdang dan pasukannya. Raja Serdang pun tewas dalam penyerangan itu, sedangkan Putri Renong Bulan berhasil ditawan. Ia pun meronta-ronta minta dilepaskan saat hendak dibawa naik ke kapal.
“Kakak Serdang, tolong aku!” teriak Putri Renong Bulan memanggil kakaknya.
“Sudahlah, Putri. Tidak akan ada lagi orang yang bisa menolongmu. Kakak dan tunanganmu sudah tewas,” ujar panglima perang Aceh.
“Pasukan! Ayo kembangkan layar kapal, kita segera tinggalkan negeri ini!” seru sang panglima.
Beberapa saat kemudian, kapal itu bergerak meninggalkan pelabuhan. Sang putri hanya bias meratapi nasib yang menimpa kakak dan para kerabatnya. Hatinya sangat sedih dan air matanya terus menetes membasahi pipinya yang kemerah-merahan. Begitu kapal tersebut sampai dimuara sungai, sang Putri melihat Tapak Hitam dan Tapak Batu yang mengapit muara. Secara diam-diam, ia mendekati bibir kapal.
Rupanya, sang Putri ingin bunuh diri karena putus asa.
“Daripada memberi malu,lebih baik mati bunuh diri,” ucapnya lirih.
Usai berucap demikian, sang Putri kemudian melompat dari kapal dan terjun ke dalam air. Pada saat ia melompat, rambutnya yang panjang tetap terurai. Ajaibnya,tubuh sang Putri perlahan-lahan berubah menjadi batu dengan rambut terurai. Batu penjelmaan Putri Renong Bulan itu kemudian dinamakan Batu Berambai, yang artinya batu berbulu halus dan panjang. 









                                 



Unsur Intrinsik dalam cerita Legenda Batu Berambai
Tema
  Tema adalah ide pokok yang mendasari suatu karya sastra. Untuk menentukan tema, pembaca harus menyimpulkan keseluruhan isi cerita, tidak hanya berdasarkan bagian-bagiantentu cerita saja.Setelah membaca keseluruhan dari cerita legenda tersebut, dapat dituliskan bahwa temadari cerita tersebut mengangkat moral. Hal ini disebabkan tokoh yang bernama Raja Pulau Perca,mempunyai watak yang tidak baik. Hal ini tertuju saat beliau yang tidak mau berhenti mengejar-ngejar sang putri.

Tokoh/Penokohan

Tokoh dalam cerita rakyat legenda ini terdiri dari enam tokoh yaitu, Raja Ratu, RadenSerang Irang, Putri Renong Bulan, Raja Sungai Lemau, dan Raja Pulau Perca. Penokohan darikeenam tokoh tersebut adalah :
a.Raja Ratu
Raja Ratu adalah tokoh protagonist. Hal ini disebabkan tokoh ini merupakan tokoh yangsangat disegani oleh rakyat-rakyatnya. Berikut tanda yang menunjukkan Raja Ratu.
1.Bijaksana
Tokoh Raja Ratu Merupakan tokoh yang sangat bijaksana terhadap rakyat-rakyatnyamaupun anak-anaknya. Berikut kutipannya :
Raja Ratu Ia adalah seorang pemimpin yang adil dan bijaksana. Di bawahkepemimpinannya, kerajaan tersebut berkembang menjadi sebuah kerajaan yang
aman dan makmur.”

b. Raden Serang Irang
Raden Serang Irang adalah tokoh Protagonis. Ini disebabkan tokoh ini merupakann tokohyang mempunyai watak baik, jujur, berbudi pekerti, dan bijaksana. Berikut tanda-tandayang dimiliki Raden Serang Irang.
1.Baik
Tokoh Raden Serang Irang mempunyai sifat baik karena dia berbudi pekerti luhursehinga dia disegani oleh masyarakat sekita. Berikut kutipannya :
“seorang pangeran yang tampan dan berbudi pekerti luhur. Selain itu, ia juga mahirbermain silat dan menguasai ilmu peperangan. Tak seorang pun di negeri itu yangmampu mengalahkan kepandaiannya. Sebagai putra tertua, ia senantiasa menjagadan melindungi adiknya. Siapa pun yang berani mengganggu sang adik, maka diaakan membelanya walaupun nyawa taruhannya”.




2.Bijaksana
Tokoh Raden Serang Irang mempunyai sifat bijaksana karena dia tidak mudahmengambil keputusan, seperti pada saat Raja Sungai Lemau ingin melamar PutriRenong Bulan. Berikut kutipannya :
“Maaf, saudaraku. Saya tidak berhak menjawab pertanyaan itu,” ucap RajaSerdang, “Menurut adat di negeri ini, yang bersangkutanlah yang berhak
menjawabnya. Oleh karena itu, saya akan menanyakan hal ini kepada Putri Renong
 Bulan”.

c.Putri Renong Bulan
Putri Renong Bulan adalah tokoh Protagonis. Hal ini disebabkan karena tokoh inimempunyai watak yang jujur, baik, dan berbudi pekerti.Berikut kutipan yang menandai Putri Renong Bulan :
1.Cantik dan Berbudi luhur
   Tokoh Putri Renong Bulan mempunyai sifat cantik dan berbudi luhur karena sang putri   mempunyai pesona yang sangat memikat dan perawakannya yang lemahlembut. Berikut kutipannya :
“Putri Renong Bulan adalah seorang putri yang cantik nan rupawan. Wajahnya
cerah dan berseri-seri memancarkan sinar keanggunan. Rambutnya panjang teruraidan berwarna hitam berkilauan. Senyumnya pun sangat manis dan murah seolah-olah memancarkan sinar kebahagiaan. Selain memiliki kecantikan yang luar biasa, Putri Renong Bulan juga memiliki sifat lemah lembut dan amat pandai menenung. Iahampir setiap hari menghabiskan waktunya menenun kain dengan corak yang indah. Dengan segala yang dimiliki tersebut, maka tidaklah mengerankan jika sang putrimenj
adi kebanggaan keluarga istana.”

d.Raja Sungai Lemau
Tokoh Raja Sungai Lemau adalah tokoh Protagonis, hal ini disebabkan karena sang tokohmempunyai watak yang mau menolong, baik hati, dan jujur. Berikut hal yang menandaiRaja Sungai Lemau :
1.Tokoh Raja Sungai Lemau mempunyai sifat yang mau diajak kerjasama dalam bidang apapun, dan senangtiasa membatu sahabatnya. Berikut kutipannya:
“Kerajaan pertama yang diajak kerjasama adalah kerajaan Sungai Lemau yang juga
dipimpin oleh seorang raja muda. Kedua raja muda itu saling mengunjungi satu sama lainke kerajaan masing-masing”.


e.Raja Pulau Perca
Tokoh Raja Pulau Perca adalah tokoh antagonis, hal ini disebabkan karena tokoh inimempunyai watak yang jahat, tidak mau mengalah pada seseorang. Berikut ini hal yangmenandai Raja Pulau Perca.
1.Keras kepala
Tokoh Raja Pulau Perca mempunyai watak yang keras kepala. Hal ini disebabkankarena kegigihannya untuk mendapatkan sang Putri Renong Bulan, walaupun sang putrid sudah mempunyai calon suaminya.

Berikut kutipannya :
“ Raja Pulau Perca negeri yang mendengar kabar tersebut segera mengirim utusanuntuk melamar Putri Renong Bulan bagi putra mahkotanya.Utusan itu berangkat ke Rejang bersama beberapa pengawal melalui laut dan sungaidengan menggunakan kapal besar. Setiba di istana Raja Serdang, utusan itu segeramenyampaikan lamaran putra mahkota kerajaan mereka. Lamaran mereka punlangsung ditolak oleh Raja Serdang karena adiknya telah bertunangan. Rupanya,utusan raja dari Aceh itu tidak rela menerima penolakan tersebut. Mereka tetap memaksa untuk menikahkan sang putri dengan putra mahkota kerajaanmereka. Raja Serdang pun bersi-keras untuk menolak lamaran itu sehingga terjadilah pertempuran sengit antara kedua kerajaan”.




Alur

   Menurut Darmawati (2010:61) alur adalah keseluruhan jalinan peristiwa yangmembentuk satu kesatuan yang disebut cerita. Alur yang terbentuk dalam cerita ini adalah alurmaju. Berikut tahapan alur dalam cerita legenda batu berambai.

1.Tahapan Perkenalan
   Tahap ini dimana permulaan suatu cerita dimulai dengan suatu kejadian, tetapi bel;umada ketegangan. Di tahap ini berisi pengenalan tokoh, reaksi antarpelaku, penggambaranfisik, dan penggambaran tempat. Berikut kutipannya :
“Alkisah, di daerah Rejang, Bengkulu ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorangraja bernama Ratu. Ia seorang pemimpin yang adil dan bijaksana. Di bawahkepemimpinannya, kerajaan tersebut berkembang menjadi sebuah kerajaan yang amandan makmur. Ratu mempunyai seorang putra bernama Raden Serang Irang dan seorang putri bernama Putri Renong Bulan. Raden Serang Irang adalah seorang pangeran yang tampan dan berbudi pekerti luhur.Selain itu, ia juga mahir bermain silat dan menguasai ilmu peperangan. Tak seorang pundi negeri itu yang mampu mengalahkan kepandaiannya. Sebagai putra tertua, ia senantiasa menjaga dan melindungi adiknya. Siapa pun yang berani mengganggu sangadik, maka dia akan membelanya walaupun nyawa taruhannya.Sementara itu, Putri Renong Bulan adalah seorang putri yang cantik nan rupawan.Wajahnya cerah dan berseri-seri memancarkan sinar keanggunan. Rambutnya panjangterurai dan berwarna hitam berkilauan. Senyumnya pun sangat manis dan murah seolah-olah memancarkan sinar kebahagiaan.
Selain memiliki kecantikan yang luar biasa, Putri Renong Bulan juga memiliki sifatlemah lembut dan amat pandai menenung. Ia hampir setiap hari menghabiskan waktunyamenenun kain dengan corak yang indah. Dengan segala yang dimiliki tersebut, makatidaklah mengerankan jika sang putri menjadi kebanggaan keluarga istana”.

2.Menuju ketahap Pertikaian
   Ialah dimana tahap terjadinya pertentangan antarpelaku (awalmula pertentanganselanjutnya). Dala cerita ini, tahap pertikaian terjadi dimulai ketika Raja Perca mengirimutusannya untuk melamar Putri Renong Bulan, namun niat baik tersebut di tolak olehkakaknya sang putrid yaitu Raden Serang Irang. Berikut kutipannya :
“Sementara itu di tempat lain, tersebutlah seorang raja yang bertahta di sebuah
kerajaan besar dan megah di Pulau Perca, Aceh. Raja itu sudah lama mendengarmengenai kebesaran dan kemegahan kerajaan Raden Serdang. Tidak hanya itu, kerajaan Raden Serdang juga sudah terkenal memiliki seorang putri yang cantik jelita hingga keberbagai negeri. Raja Pulau Perca negeri yang mendengar kabar tersebut segera mengirim utusan untukmelamar Putri Renong Bulan bagi putra mahkotanya. Utusan itu berangkat ke Rejangbersama beberapa pengawal melalui laut dan sungai dengan menggunakan kapal besar.Setiba di istana Raja Serdang, utusan itu segera menyampaikan lamaran putra mahkotakerajaan mereka. Lamaran mereka pun langsung ditolak oleh Raja Serdang karenaadiknya telah bertunangan. Rupanya, utusan raja dari Aceh itu tidak rela menerima
 penolakan tersebut”.


3.Komplikasi atau tahap penanjakan konflik
    Keteganagn dirasakan mulai semakin berkembang dan rumit terjadi pada tahap ini ( nasib pelaku semakin sulit diduga). Dalam cerita ini, komplikasi dimulai ketika Raja PulauPerca menantang Raden Serang Irang untuk berperang, dan perang pun terjadi namun perang tersebut dikalahkan oleh para rombongan Raja Pulau Perca. Berikut kutipannya :
“Raja Serdang pun bersi-keras untuk menolak lamaran itu sehingga terjadilah pertempuran sengit antara kedua kerajaan.Dalam pertempuran tersebut, Raden Serdangmemimpin langsung pasukannya dengan gagah berani sehingga pasukan kerajaan dari Aceh tersebut terpukul mundur. Meski demikian, Raden Serdang bersama pasukannyatetap berjaga-jaga. Mereka mendirikan sebuah benteng dari aur (bambu) dan duri yang sangat kokohmengelilingi kerajaan sehingga sulit ditembus oleh pasukan dari Aceh. Sementara itu, pasukan kerajaan dari Aceh yang terpukul mundur tidak langsungkembali ke negerinya. Mereka tetap berada di atas kapal yang bersandar di pelabuhan. Setelah mengadakan perundingan, mereka mengirim seorang utusan untuk memata-matai Raja Serdang dan pasukannya yang sedang berjaga-jaga di sekitar benteng”.

4.Klimaks
    Merupakan ketegangan yang semakin memuncak (perubahan nasib pelaku sesuaimulai dapat diduga, kadang pula tidak terbukti pada akhir cerita). Klimaks dalam ceritaini tercapai ketika para pasukan Raja Pulau Perca dapat memasuki kerajaan Raden SerangIrang dengan cara menebar uang di atas aur bamboo dan berduri itu. Berikut kutipannya :
“Suatu pagi, seorang perempuan dari kerajaan Raden Serdang keluar dari benteng
hendak mencari ikan di sungai. Utusan yang telah menyamar sebagai penduduk setempat
 segera mencegat perempuan itu.“Maaf, Bu. Bolehkah saya mengganggu sebentar?” sapautusan itu.“Ya, silakan! Barangkali ada yang bisa saya bantu,” jawab perempuanitu.
“Sebenarnya, apa yang amat disukai oleh penduduk di sini?” tanya utusan
itu. Dengan polosnya, perempuan itu pun menjawab bahwa penduduk Negeri Rejangamat menyukai uang.
Setelah itu, perempuan berlalu tanpa merasa curiga sedikit pun.Sementara itu, sang utusan segera kembali ke kapal untuk melapor kepada panglimanya. Mendengar laporan tersebut, sang panglima segera memerintahkan pasukannyamemenuhi aur dan duri dengan uang kertas. Rakyat Raja Serdang yang tergiur melihat melihat uang kertas tersebut beramai-ramai menebang aur sehingga terbukalah benteng yang selama ini sulit ditembus.Melihat hal itu, pasukan dari kerajaan Aceh tidak menyia-nyiakan kesempatan. Mereka segera masuk ke dalam istana dan berhasil mengalahkan Raja Serdang dan pasukannya. Raja Serdang pun tewas dalam penyerangan itu, sedangkan Putri Renong Bulan berhasil ditawan. Ia pun meronta-ronta minta dilepaskan
 saat hendak dibawa naik ke kapal.“Kakak Serdang, tolong aku!” teriak Putri Renong Bulan memanggil kakaknya.“Sudahlah, Putri. Tidak akan ada lagi orang yang bisamenolongmu. Kakak dan tunanganmu sudah tewas,” ujar panglima perang Aceh.“Pasukan! Ayo kembangkan layar kapal, kita segera tinggalkan negeri ini!” seru sang panglima”.



5.Tahap penyelesaian
    Tahap akhir cerita pada bagian ini terdapat penjelasan mengenai nasib-nasib yang dialamioleh para tokoh dalam cerita setelah konflik terjadi.19Dalam cerita ini akhirnya, Putri Renong Bulan akhirnya dibawa kekapal untuk pergi bersama Raja Pulau Lemau beserta pasukannya.

Pesan Moral
Demikian cerita Legenda Batu Berambai dari daerah Rejang, Bengkulu, Indonesia. Cerita di atas termasuk kategori legenda yang mengandung pesan-pesan moral. Salah satu pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas adalah bahwa keutamaan sifat setia seperti yang dimiliki oleh Putri Renong Bulan. Karena kesetiaannya kepada keluarga dan kerabatnya, ia rela mengorbankan nyawanya daripada menjadi istri seorang pangeran dari keluarga yang suka bertindak sewenang-wenang dan suka memaksakan kehendak

Daftar Pustaka :

MOSSAD NICO DEMUS 
(4423155202) UJP 2015 B


Tidak ada komentar:

Posting Komentar