Solusi Permasalahan
& Pengembangan
Kepariwisataan Di Pulau Bawean
Kepariwisataan Di Pulau Bawean
I. PENDAHULUAN
Letak geografis Pulau Bawean kira-kira 05o 52’ LS dan 112o38’ BT
dengan panjang pantai sekitar 65 km, merupakan pulau yang terpencil namun
menempati posisi yang sangat strategis karena memiliki potensi perikanan yang
besar. Dikelilingi perairan yang berkarang dan subur. Pulau Bawean banyak
didatangi perahu/kapal ikan baik lokal maupaun pendatang, sehingga memiliki
prospek baik sebagi pusat produksi dan pemasaran hasil perikanan (Hadisubroto
dan Djamal, 1992). Selain itu, Pulau Bawean juga memiliki potensi sebagai pulau
wisata. Menurut (Masbuh, 2008) Pulau Bawean merupakan pulau kecil yang
menyimpan banyak potensi dibidang pariwisata, terutama keindahan alamnya.
Keindahan ini belum dimaksimalkan selagi memiliki potensi sebagai destinasi
objek pariwisata alam. Selain wisata alam, Bawean juga mempunyai potensi objek
wisata sejarah, budaya, dan kerajinan.
Sejumlah obyek wisata alam yang ada antara lain Pantai Ria Gili
Barat, kampung nelayan yang indah dan bersih, Danau Kastoba, Pantai Selayar,
hamparan pasir putih, sumber air panas, serta air terjun yang memiliki daya
tarik tersendiri. Masih ada empat pantai lainnya di gugusan kepulauan ini yaitu
pantai Tinggen dan makam panjang. Di ujung pantai Tinggen terdapat makam
Sembodo yang biasa di sebut makam panjang dengan panjang 11 meter dan lebar 2
meter. Di pantai ini ombak sangat tenang sehingga memungkinkan wisatawan untuk
berlayar dengan perahu sampan atau rakit sambil memancing. Pantai Labuhan yang
juga berombak tenang. Rumah Pesanggrahan peninggalan Kolonial yang bersih dan
asri pintu dan jendela besar dan tinggi, dikejauhan tampak barikade penahan
gelombang yang dibuat oleh belanda. Terumbu karang yang masih alami diharapkan
bisa menarik jumlah wisatawan mancanegara maupun domestik. Prioritas peluang
pengembangan wisata bahari di Pulau Bawean dapat diarahkan ke beberapa lokasi
yaitu: Pantai Tanjung Geen, Taman Laut Noko, Pulau Gili Barat dan Timur, Pantai
Pasir Putih, dan Pantai Labuhan Tanjung Ori dan Labuhan Kumalasa. Kondisi
wilayah yang bergunung dan berbukit dengan hutan yang tumbuh di atasnya
menjadikan pulau yang hanya memiliki dua kecamatan ini memiliki udara yang
sejuk dan air pegunungan yang bersih. Wilayah hutan yang berstatus Cagar Alam
dan Suaka Margasatwa membuat hutan Bawean terus terjaga dan menghiasi
gunung-gunungnya. Keberadaan Rusa Bawean yang merupakan satwa endemik pulau
tersebut menjadikannya layak sebagai tujuan riset. Objek wisata lainnya yang
turut menghiasi Pulau Bawean adalah keanekaragaman seni budaya dan sejarahnya.
II. POTENSI WISATA DI PULAU BAWEAN
Sebagai pulau memiliki jarak yang cukup jauh dan tingkat
eksploitasi yang masih rendah dibandingkan dengan pulau utama yaitu Pulau Jawa,
Bawean memiliki berbagai jenis objek wisata yang meliputi darat dan
laut/pantainya. Berbagai objek wisata tersebut terbagi dalam wisata alam, seni,
kerajinan (souvenir), budaya dan sejarah serta kuliner. Sejauh mana potensi
Pulau Bawean dapat dilihat jenis-jensi wisatanya di bawah ini.
1. Anyaman Pandan Bawean
Salah satu produk andalan asal Bawean yang memiliki potensi
besar adalah produk anyaman pandan. Produk anyaman berbahan baku daun pandan di
Pulau Bawean selama ini berupa tikar. Dari hasil survey yang dilakukan oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gresik beberapa waktu yang lalu,
jumlah perajin anyaman pandan yang tersebar di 3 (tiga) desa di Pulau Bawean
tercatat 184 orang.
2. Budaya Bawean
Letak geografis Bawean yang terpencil membuat masyarakat di
kepulauan Gresik itu punya seni budaya yang khas. Berbagai budaya diserap
masyarakat nelayan di perairan Laut Jawa itu. Mulai budaya Jawa, Madura,
Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi ( Hurek, 2007).
3. Obyek Wisata
Alam
Menurut Ramli (2009) Objek wisata alam di Bawean terdiri dari pantai, pulau, air terjun, air panas dan danau yang tersebar di berbagai desa di Pulau Bawean.
4. Wisata Kuliner
Wisata kuliner di Pulau Bawean memiliki berbagai macam menu
khas. Desa Sawahmulya memiliki menu khas, antara lain kela kuning kerapu, bali
ikan kerapu, ayam bakar, kerapu goreng, rajungan kuah bali, dan tongkol bakar.
Menurut Cuk Sugrito, budayawan Bawean, kela kuning kerapu merupakan jenis
makanan parau (perahu). Maksudnya masakan tesebut awalnya dibuat di kapal oleh
para lelaki yang sedang melaut. Karena itu, bumbu dan cara memasaknya sangat
sedrhanan. ” Tinggal dicampur-campur, selain karena praktis, bahan masakan ini
mudah dijumpai dilaut. Memasak kela kerapu kuning yaitu bumbunya hanya bawang
merah dan putih yang dihaluskan bersama merica dan direbus dengan daun serai.
Ikan dimasukkan saat rebusan kuah sudah mendidih. Karena itulah, daging kerapu
masih bagus, kenyal dan tidak hancur (Ramli, 2009)..
Makanan khas lainnya yaitu koncok-koncok dan ketan srikaya.
Koncok-kocok adalah makanan yang, baik bentuk maupun rasanya sangat mirip
dengan empek-empek Palembang. Bedanya, koncok-koncok dibuat dengan daging ikan
tongkol yang memang lebih mudah ditemui di Bawean dibandinkan ikan
tenggiri(Ramli, 2009).
Nama Koncok-Koncok bermula karena makanan itu sendiri awalnya
adalah bagian ujung dari adonan yang akan dibuat kerupuk ikan. Sedangkan bagian
tengahnya dijadikan kerupuk. Dalam bahasa Bawean, koncok-koncok berarti bagian
ujuang. Asal katanya adalah koncok yang bermakna ujung. Namun sekarang karena
sudah menjadi makanan khas yang diminati banyak orang, bagian tengah dari
adonan yang mau dibuat kerupuk ini tak hanya ujungnya saja, bagian tengahnya
juga. Dan perbedaan lainnya koncok-koncok dengan adonan kerupuk adalah lebih
banyak menggunakan ikan. Koncok-koncok lebih terasa ikannya (Anonim, 2013)..
5. Ekowisata
Ekowisata atau ekoturisme merupakan sustu kategori rekreasi yang
melibatkan sejumlah orang untuk mengunjungi suatu tempat dan membelanjakan
seluruh atau sebagian uangnya demi memperoleh pengalaman berinteraksi dengan
komunitas biologi yang luar biasa (misalnya: savanna Afrika, savana Baluran dan
Alas Purwo-Jawa Timur, Kepulauan Galapagos, dan terumbu karang
Wakatobi-Sulawesi Tenggara). Ekowisata juga seringkali dirancang untuk melihat
spesies flagship tertentu (misalnyav Gajah), atau tarsiud dan burung Maleo
serta Rangkong Sulawesi (Indrawan et al. 1998). Salah satu ekowisata yang mulai
berkembang di Bawean yaitu rusa Bawean. Rusa Bawean (Axis kuhlii) merupakan
rusa asli Indonesia yang endemic di Pulau Bawean. Kecilnya habitat asli mereka
(180 km2) menjadikan rusa Bawean sebagai satu-satunya rusa di dunia yang sangat
terisolasi. Di habitat aslinya, rusa Bawean diperkirakan hanya tinggal 300-400
ekor (Blouch dan Atmoseordirdjo, 1987).
III. PERMASALAHAN DI PULAU BAWEAN
Masalah adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan suatu
keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang
menghasilkan situasi yang membingungkan (Vardiansah, 2008). Hal inialah yang
menghampari dan terjadi Pulau Bawean. Bahkan, ada yang mengatakan Pulau Bawean
adalah Pulau Seribu Masalah, artinya pulau yang memiliki banyak masalah.
Menurut Setiawan (2013), pemerintah seakan-akan menganak tirikan
Pulau Bawean dan menganggap Pulau Bawean adalah daerah lain karena mungkin
jaraknya yang jauh serta adat dan bahasa yang lain dari orang Gresik pada umumnya.
Hal ini sangat disayangkan karena justru dengan budaya dan potensi yang ada di
Pulau Bawean akan menjadikan value added yang akan melengkapi pembentukan
sebuah daerah tujuan wisata.Pulau Bawean punya banyak sekali obyek wisata yang
bisa dikembangkan, pantai-pantai yang indah didukung dengan keindahan bukit dan
gunung, keanekaragaman hayati, keindahan bawah laut serta di dukung dengan
kebudayaan dan adat istiadat islami menjadikan Pulau Bawean layak dikembangkan
sebagai Daerah Tujuan Wisata.Tapi ada banyak hal yang perlu diperhatikan
sebelum membicarakan tentang masalah pengembangan pariwisata di Pulau Bawean.
Masalah infrastruktur yang termasuk listrik, sarana transportasi dan akomodasi
serta jalan utama, harus lebih diperhatikan karena hal tersebut berdampak pada
kenyamanan para tourist yang datang ke Pulau Bawean.
Sementara itu, lapangan terbang perintis Pulau Bawean memiliki
landasan pacu sepanjang 1.200 meter, dan saat ini sudah terbangun 900 meter dan
tinggal 300 meter yang belum selesai (Maruli, 2013). Ditambah lagi masalah
kerusakan lingkungan. Dalam Media Bawean (2008), masalah kerusakan alam Pulau
Bawean sangat besar dan bisa terlihat disemua titik yang ada. Diantaranya
akibat penebangan pohon dan pengambilan batu oleh para pengusaha asal Bawean
sendiri. Bila hal ini dibiarkan, maka dampaknya akan lebih fatal pada
lingkungan yang ada.
Permasalahan diatas ditegaskan oleh Rumli, S. E. yang termuat
dalam Media Bawean (2012). Menurutnya ada 3 hal permasalahan urgent di Pulau
Bawean, yaitu :
1. Masalah transportasi laut dan udara. Kapal yang saat ini
beroperasi kurang masksimal, karena cuman dilayani 1 kapal saja. Semestinya 2
kapal, supaya bisa melayani dengan maksimal, dan ada persaingan pelayanan.
Sementara transportasi udara masih dalam taraf penyelesaian.
2. Masalah kelistrikan. Sampai saat ini kayak suara tokek, hidup
mati dan masih ada 10 ribu lebih warga Bawean belum menikmati listrik.
3. Masalah infrastruktur jalan lingkar Bawean yang belum beres,
ini semua di tahun 2012 berarti belum baik, perlu perjuangan maksimal dari
semua elemen masyarakat.yang dipelopori oleh putra Bawean berhasil ditanah
Jawa.
Selain itu, kurangnya promosi atau srategi promosi yang tidak
tepat merupakan borok bagi kemajuan pariwisata di Pulau Bawean. Padahal Pulau
Bawean memiliki banyak obyek wisata baik wisata bahari hingga wisata
sejarahnya. Borok-borok ini harus ditangani dan diberikan solusi atau obat yang
ampuh demi mencegah penyebaran borok-borok yang lain sehingga memicu bau busuk
dan luka berupa masalah-masalah yang kian carut-marut.
IV. SOLUSI PERMASALAHAN DI PULAU BAWEAN
1. Masalah Kelistrikan
Saat ini istilah listrik sudah akrab didengar dalam kehidupan
sehari-hari. Hampir aktivitas manusia modern sudah menggunakan listrik sebagai
pembantu bahkan sebagai penopang utama aktivitasnya. Jika diterjemahkan secara
umum, listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel atau
penghantar lainnya (Susanta dan Agustoni, 2007).
Sebagian besar energi yang terpakai selama ini berasal dari
sumber-sumber seperti minyak bumi, batubara dan gas. Sumber-sumber energi
tersebut dalam pemanfaatannya menimbulkan banyak masalah, antara lain
pencemaran dari zat sisa pembakaran yang berbahaya bagi kelangsungan hidup
manusia. Selain bahaya yang ditimbulkan, pemakaian bahan-bahan tersebut untuk
pembangkit listirk juga kurang efisien. Bahan-bahan tersebut juga tidak dapat
diperbaharui, sehingga untuk kelangsungan hidup manusia, perlu dicari sumber
energi baru yang dapat diperbaharui atau tidak akan habis (Widaryanto, 2004).
Listrik di Indonesia ada yang dihasilkan dari energi yang dapat diperbaharui
dan ada pula yang dihasilkan dari energi yang tidak dapat diperbaharui.
Pembangkit listrik yang dapat diperbaharui misalnya pembangkit listrik tenaga
air (PLTA). Masalah yang kerap timbul menyangkut listrik adalah kekurangan
supply daya dari PLN. Dari 80 MegaWatt daya yang dibutuhkan, hanya 37 MegaWatt
yang terpenuhi. Akibatnya, pemadaman listrik secara bergiliran pun tidak dapat
dihindarri. Selain itu, pemanfaatan genset secara individu menyebabkan
pemborosan BBM dan pencemaran udara (Susanta dan Sutjahjo, 2007.
2. Perbaikan Saran dan Prasarana sebagai Solusi Pariwisata
Menurut Yoeti dalam bukunya Pengantar Ilmu Pariwisata. (Tazkia,
2012), mengatakan : “Prasarana kepariwisataan adalah semua fasilitas yang
memungkinkan agar sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang sehingga
dapat memberikan pelayanan untuk memuaskan kebutuhan wisatawan yang beraneka
ragam”. Prasarana tersebut antara lain :
a. Perhubungan : jalan raya, rel kereta api, pelabuhan udara dan
laut.
b. Instalasi pembangkit listrik dan instalasi air bersih.
c. Sistem telekomunikasi, baik itu telepon, telegraf, radio,
televisi,
d. Pelayanan kesehatan baik itu puskesmas maupun rumah sakit.
e. Pelayanan keamanan baik itu pos satpam penjaga obyek wisata
maupun pos-pos polisi untuk menjaga keamanan di sekitar obyek wisata.
f. Pelayanan wistawan baik itu berupa pusat informasi ataupun
kantor pemandu wisata.
g. Pom bensin
h. Dan lain-lain. (Yoeti cit. Tazkia, 2012)
Sarana kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan yang
memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung maupun tidak
langsung dan hidup serta kehidupannya tergantung pada kedatangan wisatawan
(Yoeti cit. Tazkia, 2012). Sarana kepariwisataan tersebut adalah :
a. Perusahaan akomodasi : hotel, losmen, bungalow.
b. Perusahaan transportasi : pengangkutan udara, laut atau
kereta api dan bus-bus yang melayani khusus pariwisata saja.
c. Rumah makan, restaurant, depot atau warung-warung yang berada
di sekitar obyek wisata dan memang mencari mata pencaharian berdasarkan
pengunjung dari obyek wisata tersebut.
d. Toko-toko penjual cinderamata khas dari obyek wisata tersebut
yang notabene mendapat penghasilan hanya dari penjualan barang-barang
cinderamata khas obyek tersebut.
e. Dan lain-lain. (Yoeti cit. Tazkia, 2012)
Dalam pengembangan sebuah obyek wisata sarana dan prasarana
tersebut harus dilaksanakan sebaik mungkin karena apabila suatu obyek wisata
dapat membuat wisatawan untuk berkunjung dan betah untuk melakukan wisata
disana maka akan menyedot banyak pengunjung yang kelak akan berguna juga untuk
peningkatan ekonomi baik untuk komunitas di sekitar obyek wisata tersebut
maupun pemerintah daerah (Tazkia, 2012). Pembangunan infrastruktur jalan sangat
penting bagi para wisatawan yang ingin menikmati indahnya alam di lokasi
wisata. Meskipun medan jalan menuju obyek wisata agak sulit dijangkau, namun
apabila kualitas jalannya bagus akan menjadi tantangan tersendiri bagi
wisatawan. Sebaliknya, jika akses jalan menuju obyek wisata banyak yang rusak
dan berlubang, pengunjung akan menjadi bosan (Joehastanti, 2012). Hal ini dapat
dilakukan dengan meniru langkah Pemerintah Kota Palembang. Menurut Juliartha
(2009), program khusus yang dilakukan Pemerintah Kota Palembang, melalui Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan antara lain, yaitu :
a. Kerjasama dengan daerah lain seperti Pesta Wisata Nusantara
di Jakarta, Road Show
dan Travel Dialog di Makasar, Festival Budaya (Majapahit Travel
Fair di Surabaya),
b. Pemberian kemudahan izin sektor swasta yang bergerak di
bidang pariwisata.
c. Calender Of Event Pariwisata Regional dan International.
d. Memperbaiki sarana dan prasarana pendukung, serta promosi
wisata melalui berbagai media.
e. Penertiban dan pemberian keleluasaan bagi travel agent dan
tour travel.
Solusi sekarang bagi kepariwisataan di Pulau Bawean yaitu dengan
menambah jadwal pelayanan. Tapi penambahan kapal tetap perlu, karena
kenyataannya memang masih kurang. Kalau ini tidak segera dilakukan akan menjadi
boomerang, karena bisa menimbulkan kekecewaan bagi wisatawan dan bisa menjadi
enggan kembali. Dan perlu ditingkatkan upaya dan strategi untuk menarik
investor.
Menurut Ayurai (2011) iklim investasi yang positif dapat
ditingkatkan melalui upaya-upaya berkesinambungan yang dilakukan oleh para
birokrat dan para pelaku ekonomi di lokalitas-lokalitas tempat investasi dalam
hal-hal berikut ini:
a. Memberikan kepastian hukum atas peraturan-peraturan pada
tingkat pusat dan daerah serta menghasilkan produk hukum yang berkaitan dengan
kegiatan penanaman modal sehingga tidak memberatkan beban tambahan pada biaya
produksi usaha.
b. Memelihara keamanan dari potensi gangguan kriminalitas oleh
oknum masyarakat terhadap aset-aset berharga perusahaan, terhadap jalur
distribusi barang dan gudang serta pada tempat-tempat penyimpanan barang jadi
maupun setengah jadi.
c. Memberikan kemudahan yang paling mendasar atas pelayanan yang
ditujukan pada para investor, meliputi perijinan investasi, imigrasi,
kepabeanan, perpajakan dan pertahanan wilayah.
d. Memberikan secara selektif rangkaian paket insentif investasi
yang bersaing. e. Menjaga kondisi iklim ketenagakerjaan yang menunjang kegiatan
usaha secara berkelanjutan.
Bagi kepentingan para penanam modal asing maka selain iklim
investasi tersebut, kehadirannya masih perlu didukung oleh adanya
ketentuan-ketentuan dan perlakuan yang tidak diskriminatif, yang diberikan pada
para pengusaha lokal atau domestik dalam arena memperebutkan pangsa pasar.
Sudah selayaknya jika para pemilik modal asing menginginkan adanya perlindungan
dan jaminan investasi atas ancaman terjadinya resiko nasionalisasi dan
eksproriasi. Merekapun menginginkan adanya jaminan dalam hak untuk dapat
mentransfer laba maupun deviden, dan hak untuk melakukan penyelesaian hukum
melalui arbitrase internasional.
3. Strategi Promosi Wisata Bawean
Interpretasi merupakan suatu alat bantu yang data menterjemahkan
keindahan dan keunikan sumberdaya manusia dan alam sehingga bisa dinikmati
secara utuh oleh pengunjung atau wisatawan. Pulau Bawean dengan berbagai
keunikan dan keindahan sumberdaya alam dan manusianya sangat membutuhkan adanya
interpretasi. Tujuannya adalah memberikan pengetahuan lebih kepada wisatawan
agar ketika datang ke suatu objek ada nilai lebih yang diperoleh, baik secara
ilmiah maupun tidak. Bahkan sebagai media promosi bagi calon wisatwan. Interpretasi
Pulau Bawean saat ini sangat minim sekali, maka dari itu perlu usaha yang lebih
maksimal dan optimal agar tercipta suatu media interpretasi yang efektif namun
tetap efisien. Media interpretasi yang diperlukan berupa ruang penunjung atau
pusat informasi wisata Pulau Bawean yang bisa menggunakan kantor UPT wisata
yang terdapat di Pulau Bawean. Pusat informasi ini nantinya disediakan segala
informasi wisata Pulau Bawean berupapapan informasi obyek-obyek yang ada dan
peta jalur interpretasi. Saat ini informasi yang ada berupa dokumentasi objek
dan kegiatan pengunjung di salah satu objek wisata (Ramli, 2009). Bisa juga
diwujudkan dalam bentuk website, video yang diupload dalam sebuah website atau
media social seperti twitter dan facebook.
Adapun caranya
dijelaskan sebagai berikut :
a. Promosi Website
a. Promosi Website
Website sama halnya dengan took yang membutuhkan promosi agar
dikenal oleh banyak orang. Ada banyak cara untuk mempromosikan suatu website.
Teknik promosi yang sering digunakan oleh para webmaster adalah optimalisasi
SEO (Wahana Komputer, 2010). Untuk itu, optimalisasi serach engine (SEO) sangat
diperlukan karena website kita bersaing dengan puluhan juta wesite lainnya di
seluruh dunia untuk masuk ke dalam indeks mesin penacri sperti Google, Yahoo,
dan lain sebagainya. Misalnya, ketika pengunjung mengetikkan kata Lembaga
Sosial di Tangerang, maka akan muncul website www.binainsanmulia.org pada
halaman pertama Google. Untuk melakukan teknik optimalisasi mesin pencari atau
SEO, ada beberapa langkah, yakni :
• Optimalisasikan nama domain dnegan memilih nama domain yang
familiar, misalnya pusat souvenir, aqiqah center, dan sebagainya. Atau pilihlah
nama web yang unik sperti renpiz.com, alibaba.com, dan lain sebagainya.
• Optimalisasikan nama web pada mesin mencari dengan cara
mendaftarkan langusng pada Google, Yahoo, dan lain sebagainya. Contoh alamat
pendaftaran :
www.docs.yahoo.com/info/suggest/, www.google.com/addurl.htm,
www.addurl.altavista.com/sites/addurl/newurl
• Optimalisasikan keyword dengan bantuan Freeadwordstool.com,
dengan situs tersebut akan dibantu oleh Google Adwords untuk mendapatkan
keyword yang cocok untuk web.
• Optimalisasi konten website yakni membuat pengunjung tertarik
pada web. Dapat juga dengan memberikan artikel yang bermanfaat bagi pengunjung
sehingga link menuju web semakin banyak.
• Optimalisasiakn iklan web pada situs iklan baris di internet.
Semakin banyak situs yang mencantumkan nama web, sehingga senakin mudah search
engine mengindeks web. Selain kita di atas, ada beberapa hal yang perlu juga
diperhatikan, misalnya loading website harus cepat, kata-kata tajuk utama harus
menarik, menyediakan berbagai barang gratisan untuk pengunjung, misalnya ebook
gratis, software gratis, wallpaper gratis, dan lain sebagainya (Nurhadi, 2010).
b. Promosi lewat Facebook dan Twitter
Karena adanya fitur pencariannya yang canggih serta dukungan
berbagai aplikasi yang tersedia, melalui Facebook dengan mudah memperoleh
teman, bahkan teman semasa sekolah yang telah lama tidak berjumpa, sampai
dengan teman dari teman, teman sekerja, atau teman yang ada daftar email-nya
pada akun email, semua di-support oleh Facebook (Yuhefizar, 2009). Begitu pula
dengan Twitter. Twitter adalah sebuah microblog yang dapat mengirimkan status
atau pesan dalam 140 karakter. Twitter menjadi microblog terpopuler di duna
karena kemudahan dan tampilan yang sederhana. Dengan Twitter informasi dapat
dengan mudah dan cepat terkirim. Kelebihan tersebut membuat banyak orang
termasuk artis, tokoh politik, organisasi, pelaku bisnis memanfaatkan Twitter
sebagai bagian dari hidup mereka (Pudyastomo, 2010). Keduanya dapat dijadikan
media promosi pariwisata di Pulau Bawean.
c. Promosi lewat Youtube
Jika kita memiliki dana lebih atau memiliki kreativitas lebih.
Kita bisa membuta sebuah ilklan mini dalam bentuk video. Ikan dalam bentuk video
tersebut tidak selalu harus disiarkan melalaui media televiss yang berbiaya
mahal. Ikan video tersebut bisa kita unggah (upload) ke Facebook dan juga
Youtube, supaya banyak orang bisa melihatnya (Salim, 2010).
YouTube merupaka snitus video sharing yang berfungsi sebagai
media untuk berbagi video secara online. Dengan slogan “Broadcast Yourself”,
situs ini memberikan kebebasan dan kemudahan kepada siapa pun untuk meng-upload
dan men-download video yang masuk database-nya. Selain itu, dengan slogan tersebut,
YouTube berusaha meciptakan citra sebagai sebuah situs yang memiliki funsi sama
dengan sebuah televise yang menawarkan beragam video dari beragam acara
(Jubilee Enterprise, 2008).
Meskipun beberapa video tentang Bawean telah diunggah di YouTube
tetapi masih ada kekurangan, diantaranya tidak menjelaskan secara jelas
mengenai macam-macm obyek wisata di Pulau bawean, Peta wisata, jadwal
keberangkatan ke Pulau Bawean, Jam atraksi atau daya tarik wisata masing-msaing
jenis Obyeak wisata, ketersediaan transportasi. Sebaiknay jiak ingin mengupload
sebuah video dibuat satu obyek wisata per video yang isinya anataar lain
keindahannya, jalr perjalanan, transportasi, biaya perjalana, jadwal kapal ke
bawean, ulasan tentang penginapan terdekat atau dari harga paliang murah ke
mahal sehingga dengan jelas agara tergambar obyek wisata yang akan dikunjungi
dan juga mempermudah akses dan meningkatnya keunjungan ke Pulau Bawean. Menurut
konsultan pemasaran on-line Saman Kouretchian,ada empat alasan mengapa pebisnis
on-line perlu memasarkan produknya lewat media sosial YouTube.
• Jangkauan dan kemudahan akses YouTube
YouTube tidak lagi menjadi media sosial yang hanya digunakan
oleh generasi muda. Riset menyebutkan, lebih dari 800 juta orang membuka media
sosial YouTube paling tidak sekali sebulan. Riset lain menunjukkan bahwa per
hari, lebih dari 400 juta orang mengakses YouTube dari ponselnya. Data-data ini
membuktikan betapa luasnya jangkauan YouTube. Jika seller membuat video produk
dan mengunggahnya ke YouTube, artinya seller menawarkan produknya kepada pasar
yang populasinya sangat besar. Selain itu, berbagai jenis smartphone kini
memungkinkan pengguna untuk mengakses YouTube dari ponselnya. Semua orang bisa
mengakses YouTube di manapun dan kapanpun mereka mau. Kemudahan akses ini
menjadikan YouTube sebagai media sosial yang tepat bagi seller untuk
mempromosikan produknya.
• Video = promosi audio-visual
Kelebihan video dibanding materi posting lainnya adalah dapat
menampilkan gambar dan suara di saat yang bersamaan. Video dapat menciptakan
keterikatan emosional yang lebih baik dibanding teks atau gambar saja. Jika
seller mampu menciptakan keterikatan emosional antara calon buyer dan produknya
lewat video, artinya jumlah buyer potensial akan bertambah. Akan muncul rasa
ketertarikan dan keingintahuan calon buyer terhadap produk yang dijual seller.
Hal ini tentu akan membuat calon buyer tertarik untuk melakukan pembelian.
Selain itu, video adalah cara terbaik untuk memamerkan produk
seller. Lewat video, seller dapat memberikan gambaran tentang petunjuk
penggunaan produk, menginformasikan peluncuran produk baru, dan
mempresentasikan keunggulan serta nilai lebih yang dimiliki produk.
• YouTube = jalan pintas menuju media sosial lainnya
Setelah melihat video produk, calon buyer biasanya akan melihat
YouTube channel milik seller. Kemudian, calon buyer akan mencari informasi
produk yang lebih lengkap lewat website, fanpage, atau akun Twitter milik
seller. Dengan kata lain, YouTube adalah jalan pintas menuju media sosial lain
yang digunakan seller dalam berbisnis on-line.
• Lebih murah saat beriklan
Beriklan di YouTube jauh lebih murah dibanding beriklan dengan
teknik pay-per-click seperti lewat Facebook, Google, atau Bing. YouTube memberikan
fasilitas beriklan yang sama dengan teknik pay-per-click, namun dengan biaya
iklan yang lebih ringan. Bahkan, pilihan memunculkan video iklan di YouTube
lebih variatif, misalnya saat sebelum atau sesudah sebuah video diputar,
melalui fasilitas search, atau melalui display panel. Selain itu, YouTube
memberikan akses untuk membaca data analitik mengenai kesuksesan video iklan
yang dibuat seller dalam mempromosikan produknya.
(Anonim, 2013).
d. Redirect (Mengalihkan Web)
Lewat UU ITE, Menkominfo membuat gebrakan untuk menghambat
penyebaran pornografi lewat media internet. Per 1 April 2008, satu demi satu,
situs-situs porno dalam dan luar negeri mulai dihambat dengan berbagai cara.
Salah satunya menggandeng Asosiasi Penyedia Jasa Internet untuk bersama-sama
melakukan sensor pornografi dengan cara memblokir alamat situs porno pada
backbone jaringan mereka (Set, 2009). Apa kaitan pemblokiran ini dengan promosi
wisata di Pulau Bawean. Secara singkat, saat kata atau situs diketik melalui
browser sperti Internet Explorer atau Mozilla Firefox maka secara otomatis
server proxy akan mengirimkan sebuah data yang berupa website yang telah di
request client untuk di akses, tetapi apabila diizikan maka server maka website
akan terbuka.
e. Promosi lewat Radio Online
Di sisi lain, teknologi lama yang masih bermanfaat semkain
lenyap dengan adanya kemajuan teknologi, sebgai contoh adalah radio. Radio
(istilah secara umum) dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai sarana
penyampai informasi. Radio adalah media elektronik termurah, baik pemancar
maupaun penerimannya. Namun sekarang hampir sulit kita jumpai masyarakata yang
masih memiliki radio.
Saat ini semua orang bisa membuat stasiun radio radio online
atau radio streaming, karena saat ini ada banyak sekali layanan penyedia
hosting untuk radio streaming, baik yang berbayar maupun yang gratis, dan
tutorial cara membuat radio streaming juga banyak sekali di internet.
Masalahnya adalah, jika radio tidak dipromosikan, maka pendengarnya sedikit,
atau bahkan tidak ada. Untuk itu kita harus mencari cara agar radio kita
didengar oleh banyak orang. Berbeda dengan radio konvensional, radio streaming
jumlahnya sangat banyak, dan orang tidak akan tau kalau kita tidak
memperkenalkan stasiun radio kita kepada para pengguna internet. Adapun langkah
bisa dilakukan dengan cara yaitu :
1. membuat website untuk radio, misalnya www.namaradio.com, atau
lebih mutrah membuat di blogspot.com
2. Masukkan player radio di halaman situs , agar pegunjung bisa
langsung mendengar saat website dibuka.
3. Bangun komunitas pendengar di jejaring sosial, buatlah group
facebook atau Fanspage untuk berinteraksi dengan pendengar, jangan lupa buat
akun twitter, karena di twitter lebih mudah untuk viral marketing.
4. Masukkan Radio ke direktori stasiun radio seperti
NusaRadio.com karena banyak pengunjung yang menyukai musik, tentunya pengguna
internet yang suka mendengarkan radio, dan datang ke situs tersebut untuk
mendengarkan radio.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Potensi Energi Angin. . Diakses tanggal 18 Juni 2013.
Anonim. 2012. Anyaman Pandan, Bawean. . Diakses tanggal 17 Juni 2013.
Anonim. 2013. 4 Kelebihan Berbisnis Lewat YouTube. . Diakses tanggal 18 Juni 2013.
Anonym. 2013. Koncok-Koncok, Kuliner Khas Pulau Bawean. . Diakses tanggal 17 Juni 2013.
Ayurai. 2011. Investansi dan Penanaman Modal. http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/files/2011/05/2011@Ayu-Rai-12.-Strategi-Dalam-Menarik-Penanaman-Modal-Asing.rtf. Diakses tanggal 18 Juli 2013.
Dalom. 2011. Desain Dan Uji Unjuk Kerja Kincir Angin. Jurnal Austenit Vol. 3 No. 2 : 47-52.
Hadisubroto, I. dan R. djamal. 1992. Usaha Perikanan Pancing Tangan (Kakap Merah dan Kerapu) di Desa Sungai Teluk-Bawean. JUrnal Penilitian Perikanan Laut No.68 : 37-47.
Heriyanto dan Kiswanto. 2003. Dampak Kebijakan APBN pada Perkembangan Usaha Kecil. Jurnal Analisis Sosial Vol. 8 No.1 :63-85.
Hurek, L. 2007. Gado-Gado Budaya Bawean. . diakses tanggal 17 Juni 2013.
Idahrama. 2012. Cara Promosi Radio Streaming/Radio Online. . Diakses tanggal 18 Juni 2013.
Ilhamsyah. 2012. Ranformasi Media Periklanan dalam Sosial Media (Analisa Iklan pada Fan Page Facebook Wrp). Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.1 No.1 : 1-10.
Jubilee Enterprise. 2008. Seri Penuntun Praktis : Membuat Sendiri Video di YouTube.com. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Marsudi, D. 2005. Pembangkitan Energi Listrik. Erlangga, Jakarta.
Maruli, A. 2013. Lapangan terbang Bawean ditargetkan selesai Juli 2013. . Diakses tanggal 18 Juni 2013.
Masbuh, A. 2008. Perancangan Media Promosi Pulau Bawean Sebagai Tempat Tujuan Utama Wisata Alam Kabupaten Gresik. Makalah. Program S1 Desain Omunikasi Visual. STIKOM. http://ppta.stikom.edu/upload/upload/file/08420100007makalah%20Abdullah%20Masbuh.pdf. Diakses tanggal 20 Juni 2013.
Media Bawean. 2008. Kerusakan Alam Bawean. . diakses tanggal 18 Juni 2013.
Media Bawean. 2012. 3 Masalah Urgent di Pulau Bawean Tahun 2013 Harus Tuntas dan Selesai.. Diakses tanggal 18 Juni 2013.
Raharjo, P. dan E. T. Utami. 2012. Aplikasi Penerima Radio Streaming Online Pada Smartphone Berbasis Java. JTET Vol. 1 No. 2 : 66-74.
Ramli, M. 2009. Strategi Pengembangan Wisata di Pulau Bawean Kabupaten Gresik. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Rumadi. 2010. Damai bersama Gus Dur. Penerbit Buku Kompas, Jakarta.
Rusbiantoro, D, 2008. Global warming for beginner[s]: pengantar komprehensif tentang pemanasan global. Niaga Swadaya, Jakarta.
Salim, J. 2010. Briliant Marketing. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Septiadi, D., P. Nanlohy, M. Souissa, F. Y. Rumlawang. 2009. Proyeksi Potensi Energi Surya sebagai Energi Terbarukan (Studi Wilayah Ambon dan Sekitarnya). Jurnal Meteorologi Dan Geofisika Vol. 10 No. 1 : 22 – 28.
Set, A. 2009. Teen Dating Vioence. Kanisius, Yogyakarta.
Setiawan, D. K. 2013. I Was Born in Bawean Island. . Diakses tanggal 18 Juni 2013.
Susanta, G and Agustoni, S. 2007. Kiat Hemat Bayar Listrik.: Niaga Swadaya, Jakarta.
Susanta, G dan H. Sutjahjo. 2007. Akankah Indonesia Tenggelam Akibat Pemanasan Global. Niaga Swadaya, Jakarta.
Syah, A. N. A. 2006. Biodiesel Jarak Pagar; Bahan Bakar Alternatf yang Ramah Lingkungan. PT AgroMedia Pustaka, Jakarta.
Wangsadinata, W. dan G. Suprayitno. 2008. Rooseno : Jembatan dan Menjembatani. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
Anonim. 2012. Anyaman Pandan, Bawean. . Diakses tanggal 17 Juni 2013.
Anonim. 2013. 4 Kelebihan Berbisnis Lewat YouTube. . Diakses tanggal 18 Juni 2013.
Anonym. 2013. Koncok-Koncok, Kuliner Khas Pulau Bawean. . Diakses tanggal 17 Juni 2013.
Ayurai. 2011. Investansi dan Penanaman Modal. http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/files/2011/05/2011@Ayu-Rai-12.-Strategi-Dalam-Menarik-Penanaman-Modal-Asing.rtf. Diakses tanggal 18 Juli 2013.
Dalom. 2011. Desain Dan Uji Unjuk Kerja Kincir Angin. Jurnal Austenit Vol. 3 No. 2 : 47-52.
Hadisubroto, I. dan R. djamal. 1992. Usaha Perikanan Pancing Tangan (Kakap Merah dan Kerapu) di Desa Sungai Teluk-Bawean. JUrnal Penilitian Perikanan Laut No.68 : 37-47.
Heriyanto dan Kiswanto. 2003. Dampak Kebijakan APBN pada Perkembangan Usaha Kecil. Jurnal Analisis Sosial Vol. 8 No.1 :63-85.
Hurek, L. 2007. Gado-Gado Budaya Bawean. . diakses tanggal 17 Juni 2013.
Idahrama. 2012. Cara Promosi Radio Streaming/Radio Online. . Diakses tanggal 18 Juni 2013.
Ilhamsyah. 2012. Ranformasi Media Periklanan dalam Sosial Media (Analisa Iklan pada Fan Page Facebook Wrp). Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.1 No.1 : 1-10.
Jubilee Enterprise. 2008. Seri Penuntun Praktis : Membuat Sendiri Video di YouTube.com. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Marsudi, D. 2005. Pembangkitan Energi Listrik. Erlangga, Jakarta.
Maruli, A. 2013. Lapangan terbang Bawean ditargetkan selesai Juli 2013. . Diakses tanggal 18 Juni 2013.
Masbuh, A. 2008. Perancangan Media Promosi Pulau Bawean Sebagai Tempat Tujuan Utama Wisata Alam Kabupaten Gresik. Makalah. Program S1 Desain Omunikasi Visual. STIKOM. http://ppta.stikom.edu/upload/upload/file/08420100007makalah%20Abdullah%20Masbuh.pdf. Diakses tanggal 20 Juni 2013.
Media Bawean. 2008. Kerusakan Alam Bawean. . diakses tanggal 18 Juni 2013.
Media Bawean. 2012. 3 Masalah Urgent di Pulau Bawean Tahun 2013 Harus Tuntas dan Selesai.. Diakses tanggal 18 Juni 2013.
Raharjo, P. dan E. T. Utami. 2012. Aplikasi Penerima Radio Streaming Online Pada Smartphone Berbasis Java. JTET Vol. 1 No. 2 : 66-74.
Ramli, M. 2009. Strategi Pengembangan Wisata di Pulau Bawean Kabupaten Gresik. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Rumadi. 2010. Damai bersama Gus Dur. Penerbit Buku Kompas, Jakarta.
Rusbiantoro, D, 2008. Global warming for beginner[s]: pengantar komprehensif tentang pemanasan global. Niaga Swadaya, Jakarta.
Salim, J. 2010. Briliant Marketing. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Septiadi, D., P. Nanlohy, M. Souissa, F. Y. Rumlawang. 2009. Proyeksi Potensi Energi Surya sebagai Energi Terbarukan (Studi Wilayah Ambon dan Sekitarnya). Jurnal Meteorologi Dan Geofisika Vol. 10 No. 1 : 22 – 28.
Set, A. 2009. Teen Dating Vioence. Kanisius, Yogyakarta.
Setiawan, D. K. 2013. I Was Born in Bawean Island. . Diakses tanggal 18 Juni 2013.
Susanta, G and Agustoni, S. 2007. Kiat Hemat Bayar Listrik.: Niaga Swadaya, Jakarta.
Susanta, G dan H. Sutjahjo. 2007. Akankah Indonesia Tenggelam Akibat Pemanasan Global. Niaga Swadaya, Jakarta.
Syah, A. N. A. 2006. Biodiesel Jarak Pagar; Bahan Bakar Alternatf yang Ramah Lingkungan. PT AgroMedia Pustaka, Jakarta.
Wangsadinata, W. dan G. Suprayitno. 2008. Rooseno : Jembatan dan Menjembatani. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
HILMAN HAWARI
(4423154454)
UJP A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar