Sejarah Pulau
Onrust
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas folklore Indonesia ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak Drs.
M.Shobirienur Rasyid selaku Dosen mata kuliah kami yang telah memberikan tugas
ini kepada saya.
Saya sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai sejarah Indonesia. saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan tugas yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan tugas ini di waktu yang akan datang.
Saya sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai sejarah Indonesia. saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan tugas yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan tugas ini di waktu yang akan datang.
Pengertian
Folklore
Sebelum
saya masuk pada topik utama, ada baiknya jika saya menjelaskan terlebih dahulu
apa yang dimaksud dengan Folklore dan macam-macam jenis Folklore.
Kata folklore merupakan pengindonesiaan dari bahasa
Inggris folklore, berasal dari dua kata folk dan lore. Kata folk berarti
sekelompok orang yang memiliki cirri pengenal fisik, social dan kebudayaan
sehingga dapat dibedakan dari kelompok kelompok social lainnya. Ciri pengenal
itu antara lain: warna kulit, bentuk rambut, mata pencaharian, dsb. Kata lore
merupakan tradisio dari folk, yaitu sebagian kebudayaan yang diwariskan secara
lisan atau melalui salah satu contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau
alat bantu pengingat.
Folklore adalah bagian dari kebudayaan yang disebarkan atau diwariskan secara tradisional baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai isyarat atau alat bantu poengingat.
Sedangakn menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Folklor adalah adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun, tetapi tidak dibukukan.
Adapun ciri-ciri folklor adalah sebagai berikut:
Folkor diciptakan, disebarkan, dan diwariskan secara lisan (dari mulut ke mulut) dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Folklor bersifat tradisional, tersebar di wilayah (daerah tertentu) dalam bentuk relatif tetap, disebarkan diantara kelompok tertentu dalam waktu yang cukup lama(paling sedikit 2 generasi).
Folklor menjadi milik bersama dari kelompok tertentu, karena pencipta pertamanya sudah tidak diketahui sehingga setiap anggota kolektif yang bersangkutan merasa memilikinya (tidak diketahui penciptanya)
Folklor mempunyai kegunaan dalam kehidupan bersama. Diantaranya sebagai alat pendidik, pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan yang terpendam.
Folklor terdiri atas banyak versi
Mengandung pesan moral
Mempunyai bentuk/berpola
Bersifat pralogis
Lugu, polos
Menurut Jan Harold Brunvard, ahli folklor dari Amerika Serikat, folklor dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok besar berdasarkan tipenya, yaitu:
1) Folklor Lisan
Merupakan folkor yang bentuknya murni lisan, yaitu diciptakan, disebarluaskan, dan diwariskan secara lisan.
Folkor jenis ini terlihat pada:
(a) Bahasa rakyat adalah bahasa yang dijadikan sebagai alat komunikasi diantara rakyat dalam suatu masyarakat atau bahasa yang dijadikan sebagai sarana pergaulan dalam hidup sehari-hari. Seperti: logat,dialek, kosa kata bahasanya, julukan.
(b) Ungkapan tradisional adalah kelimat pendek yang disarikan dari pengalaman yang panjang. Peribahasa biasanya mengandung kebenaran dan kebijaksanaan. Seperti, peribahasa, pepatah.
(c) Pertanyaan tradisional (teka-teki)
Menurut Alan Dundes, teka-teki adalah ungkapan lisan tradisional yang mengandung satu atau lebih unsur pelukisan, dan jawabannya harus diterka.
(d) Puisi rakyat adalah kesusastraan rakyat yang sudah memiliki bentuk tertentu. Fungsinya sebagai alat kendali sosial, untuk hiburan, untuk memulai suatu permainan, mengganggu orang lain. Seperti: pantun, syair, sajak.
(e) Cerita prosa rakyat, merupakan suatu cerita yang disampaikan secara turun temurun (dari mulut ke mulut) di dalam masyarakat.Seperti: mite, legenda, dongeng.
(f) Nyanyian rakyat, adalah sebuah tradisi lisan dari suatu masyarakat yang diungkapkan melalui nyanyian atau tembang-tembang tradisional. Berfungsi rekreatif, yaitu mengusir kebosanan hidup sehari-hari maupun untuk menghindari dari kesukaran hidup sehingga dapat manjadi semacam pelipur lara. Seperti: lagu-lagu dari berbagai daerah.
2) Folklor Sebagian Lisan
Merupakan folklor yang bentuknya merupakan campuran unsur lisan dan bukan lisan. Folklor ini dikenal juga sebagai fakta sosial. Yang termasuk dalam folklor sebagian lisan, adalah:
(a) Kepercayaan rakyat (takhyul), kepercayaan ini sering dianggap tidak berdasarkan logika karena tidak bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah, menyangkut kepercayaan dan praktek (kebiasaan). Diwariskan melalui media tutur kata.
(b) Permainan rakyat, disebarkan melalui tradisi lisan dan banyak disebarkan tanpa bantuan orang dewasa. Contoh: congkak, teplak, galasin, bekel, main tali,dsb.
(c) Teater rakyat
(d) Tari Rakyat
(e) Pesta Rakyat
(f) Upacara Adat yang berkembang di masyarakat didasarkan oleh adanya keyakinan agama ataupun kepercayaan masyarakat setempat. Upacara adat biasanya dilakukan sebagai ungkapan rasa terima kasih pada kekuatan-kekuatan yang dianggap memberikan perlindungan dan kesejahteraan kepada mereka.
3) Folklor Bukan Lisan
Merupakan folklor yang bentuknya bukan lisan tetapi cara pembuatannya diajarkan secara lisan. Biasanya meninggalkan bentuk materiil(artefak). Yang termasuk dalam folklor bukan lisan:
(a) Arsitektur rakyat (prasasti, bangunan-banguna suci)
Arsitektur merupakan sebuah seni atau ilmu merancang bangunan.
(b) Kerajinan tangan rakyat
Awalnya dibuat hanya sekedar untuk mengisi waktu senggang dan untuk kebutuhan rumah tangga.
(c) Pakaian/perhiasan tradisional yang khas dari masing-masing daerah
(d) Obat-obatan tradisional (kunyit dan jahe sebagai obat masuk angin)
(e) Masakan dan minuman tradisional.
Folklore adalah bagian dari kebudayaan yang disebarkan atau diwariskan secara tradisional baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai isyarat atau alat bantu poengingat.
Sedangakn menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Folklor adalah adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun, tetapi tidak dibukukan.
Adapun ciri-ciri folklor adalah sebagai berikut:
Folkor diciptakan, disebarkan, dan diwariskan secara lisan (dari mulut ke mulut) dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Folklor bersifat tradisional, tersebar di wilayah (daerah tertentu) dalam bentuk relatif tetap, disebarkan diantara kelompok tertentu dalam waktu yang cukup lama(paling sedikit 2 generasi).
Folklor menjadi milik bersama dari kelompok tertentu, karena pencipta pertamanya sudah tidak diketahui sehingga setiap anggota kolektif yang bersangkutan merasa memilikinya (tidak diketahui penciptanya)
Folklor mempunyai kegunaan dalam kehidupan bersama. Diantaranya sebagai alat pendidik, pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan yang terpendam.
Folklor terdiri atas banyak versi
Mengandung pesan moral
Mempunyai bentuk/berpola
Bersifat pralogis
Lugu, polos
Menurut Jan Harold Brunvard, ahli folklor dari Amerika Serikat, folklor dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok besar berdasarkan tipenya, yaitu:
1) Folklor Lisan
Merupakan folkor yang bentuknya murni lisan, yaitu diciptakan, disebarluaskan, dan diwariskan secara lisan.
Folkor jenis ini terlihat pada:
(a) Bahasa rakyat adalah bahasa yang dijadikan sebagai alat komunikasi diantara rakyat dalam suatu masyarakat atau bahasa yang dijadikan sebagai sarana pergaulan dalam hidup sehari-hari. Seperti: logat,dialek, kosa kata bahasanya, julukan.
(b) Ungkapan tradisional adalah kelimat pendek yang disarikan dari pengalaman yang panjang. Peribahasa biasanya mengandung kebenaran dan kebijaksanaan. Seperti, peribahasa, pepatah.
(c) Pertanyaan tradisional (teka-teki)
Menurut Alan Dundes, teka-teki adalah ungkapan lisan tradisional yang mengandung satu atau lebih unsur pelukisan, dan jawabannya harus diterka.
(d) Puisi rakyat adalah kesusastraan rakyat yang sudah memiliki bentuk tertentu. Fungsinya sebagai alat kendali sosial, untuk hiburan, untuk memulai suatu permainan, mengganggu orang lain. Seperti: pantun, syair, sajak.
(e) Cerita prosa rakyat, merupakan suatu cerita yang disampaikan secara turun temurun (dari mulut ke mulut) di dalam masyarakat.Seperti: mite, legenda, dongeng.
(f) Nyanyian rakyat, adalah sebuah tradisi lisan dari suatu masyarakat yang diungkapkan melalui nyanyian atau tembang-tembang tradisional. Berfungsi rekreatif, yaitu mengusir kebosanan hidup sehari-hari maupun untuk menghindari dari kesukaran hidup sehingga dapat manjadi semacam pelipur lara. Seperti: lagu-lagu dari berbagai daerah.
2) Folklor Sebagian Lisan
Merupakan folklor yang bentuknya merupakan campuran unsur lisan dan bukan lisan. Folklor ini dikenal juga sebagai fakta sosial. Yang termasuk dalam folklor sebagian lisan, adalah:
(a) Kepercayaan rakyat (takhyul), kepercayaan ini sering dianggap tidak berdasarkan logika karena tidak bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah, menyangkut kepercayaan dan praktek (kebiasaan). Diwariskan melalui media tutur kata.
(b) Permainan rakyat, disebarkan melalui tradisi lisan dan banyak disebarkan tanpa bantuan orang dewasa. Contoh: congkak, teplak, galasin, bekel, main tali,dsb.
(c) Teater rakyat
(d) Tari Rakyat
(e) Pesta Rakyat
(f) Upacara Adat yang berkembang di masyarakat didasarkan oleh adanya keyakinan agama ataupun kepercayaan masyarakat setempat. Upacara adat biasanya dilakukan sebagai ungkapan rasa terima kasih pada kekuatan-kekuatan yang dianggap memberikan perlindungan dan kesejahteraan kepada mereka.
3) Folklor Bukan Lisan
Merupakan folklor yang bentuknya bukan lisan tetapi cara pembuatannya diajarkan secara lisan. Biasanya meninggalkan bentuk materiil(artefak). Yang termasuk dalam folklor bukan lisan:
(a) Arsitektur rakyat (prasasti, bangunan-banguna suci)
Arsitektur merupakan sebuah seni atau ilmu merancang bangunan.
(b) Kerajinan tangan rakyat
Awalnya dibuat hanya sekedar untuk mengisi waktu senggang dan untuk kebutuhan rumah tangga.
(c) Pakaian/perhiasan tradisional yang khas dari masing-masing daerah
(d) Obat-obatan tradisional (kunyit dan jahe sebagai obat masuk angin)
(e) Masakan dan minuman tradisional.
Pembahasan
Pulau Onrust merupakan salah satu pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta yang letaknya berdekatan dengan Pulau Bidadari. Pulau Onrust merupakan salah satu bagian dari Kepulauan Seribu. Pulau ini tak
jauh dari Pulau Kelor, Pulau Bidadari, dan Pulau Cipir(Kahyangan)Pada masa kolonial Belanda, rakyat
sekitar menyebut pulau ini adalah Pulau Kapal karena di pulau ini sering sekali
dikunjungi kapal-kapal Belanda sebelum menuju Batavia. Di dalam pulau ini terdapat
banyak peninggalan arkeologi pada masa kolonial Belanda dan juga sebuah rumah
yang masih utuh dan dijadikan Museum Pulau Onrust. Pulau Onrust adalah salah satu pulau yang menyimpan sejarah masa kolonial Belanda.
Reruntuhan sisa bangunan bersejarah berupa benteng, meriam, hingga ribuan
artefaknya menjadi saksi sejarah yang hidup dan dapat kamu lihat hingga saat
ini. Hanya melihatnya saja bisa membuatmu merinding; terbayang bagaimana semua
peninggalan tersebut saat masih aktif digunakan di masa perang. Di Onrust ada
kuburan Belanda dan reruntuhan rumah sakit penyakit menular. Hanya berupa
sisa-sisa tembok, nyaris tak berbentuk.
Nama 'Onrust' sendiri diambil dari bahasa Belanda yang berarti
'Tidak Pernah Beristirahat' atau dalam bahasa Inggrisnya adalah 'Unrest'. Ada sumber lain yg
mengatakan bahwa nama Onrust tersebut diambil dari nama penghuni pulau yang
masih keturunan bangsawan Belanda, yaitu Baas Onrust Cornelis van der Walck.
Pada zaman dahulu Pulau Onrust dan pulau-pulau lain di Teluk
Jayakarta (sekarang disebut Kepulauan Seribu) pernah menjadi tempat
peristirahatan keluarga raja-raja Banten. Namun kemudian terjadi sengketa
antara Kerajaan Banten dan Jayakarta hingga tidak pernah ada upaya
penyelesaian. Jayakarta merasa memiliki pulau ini karena lokasinya dekat (di
hadapan Kota Jayakarta), sedangkan Banten mempunyai hak atas pulau tersebut
sebab seluruh Kepulauan Seribu merupakan bagian dari teritorial kekuasaannya.
Saat Belanda datang dan gagal memonopoli perdagangan di Banten kemudian
mengalihkan perhatiannya ke Jayakarta dengan menggunakan salah satu pulau di
Teluk Jayakarta, yakni Pulau Onrust.
Pada tanggal 10-13 November 1610 terjadi perjanjian antara Belanda
(diwakili L. Hermit) dan Jayakarta (diwakili Pangeran
Jayakarta) yang
isinya memperbolehkan orang-orang Belanda mengambil kayu untuk pembuatan
kapal-kapalnya di Teluk Jayakarta. Melihat banyak kapal yang berlayar ke Asia, terutama Asia Tenggara, dan tinggal beberapa lama,
sering memerlukan perbaikan kapal akibat perjalanan panjang, maka VOC berniat
untuk membangun sebuah galangan kapal di teluk tersebut. Niat tersebut
diijinkan oleh pangeran dengan menggunakan Pulau Onrust. Pembangunan dimulai
tahun 1613.
Tahun 1615 VOC mendirikan sebuah galangan kapal
dan sebuah gudang kecil. Selain sebagai galangan kapal, Jan
Pieterzoon Coen mengharapkan Onrust menjadi koloni, sehingga VOC mengirim keluarga Cina ke Onrust dengan segala
fasilitasnya. Kemudian tahun 1618 Coen menjadikan Onrust sebagai
pulau pertahanan terhadap akibat memuncaknya ancaman Banten dan Inggris. Hingga
Coen memerintahkan penyerbuan ke Pelabuhan
Sunda Kelapa pada tahun 1619, dan memindahkan pelabuhan ke muara Sungai Ciliwung tersebut dan mengganti namanya
sebagai Batavia.
Pembangunan sarana fisik terus dilakukan. Tahun 1656 dibangun sebuah benteng kecil bersegi empat dengan 2 bastion(bangunan yang menjorok
keluar berfungsi sebagai pos pengintai). Tahun 1671 diperluas menjadi benteng persegi
lima denganbastion pada
tiap tahap sudutnya, namun tidak simetris yang semuanya terbuat dari bata dan
karang. Kemudian tahun 1674 dibangun gudang-gudang
penyimpanan barang, gudang penyimpanan besi dan dok tancap yang semuanya
dikerjakan oleh 74 tukang kayu dan 6 tukang lainnya. Pada tahun yang sama
dibangun sebuah kincir angin untuk keperluan penggergajian
kayu. Tahun 1691 dibangun sebuah kincir angin yang
kedua, terdapat 148 abdi kompeni dan 200 budak pada tahun 1695.
Tahun 1770, Captain Sir James T. Cook dan kapalnya HMS Endeavour sempat
singgah di pulau ini untuk mengisi perbekalan sebelum melanjutkan
penjelajahannya ke Australia. Menurut catatan Cook, di pulau ini ada benteng
Belanda dan penggergajian kayu
Tahun 1800 Inggris melakukan
blokade terhadap Batavia, dan pertama kali mengepung Onrust dan sekitarnya.
Semua bangunan yang terdapat di permukaan Onrust tersebut dimusnahkan. Setelah
hancur, tahun 1803 Belanda
merencanakan pembangunan kembali atas Onrust sesuai dengan rencana DM. Barbier,
namun baru selesai pembangunannya tahun 1810 dihancurkan lagi oleh Inggris dan menduduki Onrust
sampai 1816. Tahun 1827 baru mendapat perhatian dan pada tahun 1828 pembangunan dimulai dengan mempekerjakan orang-orang
Cina, dan tahanan. Pulau-pulau lain di sekitarnya seperti Pulau
Bidadari (dahulu bernama Pulau Sakit),Pulau
Cipir (Pulau Kahyangan) dan Pulau
Kelor dibangun untuk menjadi pendukung
pulau ini.
Dan 1848 kegiatan berjalan kembali. Tahun 1856 area pelabuhan ditambah lagi dengan sebuah dok terapung yang
memungkinkan perbaikan kapal laut. Setelah Pelabuhan Tanjung Priok dibangun tahun 1883, Onrust kehilangan perannya dalam dunia perkapalan dan
pelayaran. Baru kemudian 1905 Onrust mendapat perhatian lagi dengan didirikannya
stasiun cuaca di pulau ini dan Pulau
Kuyper (Cipir). Dan pada awal abad 20,
P. Onrust dimanfaatkan sebagai sanatorium TBC.
Tahun 1911 Onrust diubah fungsinya menjadi karantina Haji hingga tahun 1933. Para calon haji dibiasakan dulu dengan udara laut, karena
saati itu untuk mencapai Tanah Suci harus naik kapal laut selama berbulan-bulan
lamanya, dan kemudian sebagai pos karantina jemaah haji yang kembali.
Selama
tahun 1933 sampai 1940 dijadikan
sebagai tempat tawanan para pemberontak yang terlibat dalam "Peristiwa Kapal
Tujuh" (HNLMS
Zeven Provincien), Ketika pecahPerang
Dunia II tahun 1939, pulau ini dipakai Belanda sebagai kamp tawanan, yg isinya
orang-orang Jerman yg bermukim di Hindia
Belanda, yg dicurigai sebagai mata2 musuh.
Tahun 1942 setelah Jepang menguasai Batavia, Onrust dijadikan tempat penjara
bagi para penjahat kriminal kelas berat.
Antara
September 1945 - Januari 1946 sempat kembali dimanfaatkan kembali oleh Sekutu
sebagai tempat tawanan orang-orang Jerman yang ada di Indonesia, termasuk 6
orang awak U-Boat U-195. Tawanan
perang ini selanjutnya dipindahkan ke Malang, karena Belanda kuatir mereka akan dibebaskan oleh pejuang2
kemerdekaan RI.
Pada masa Indonesia merdeka pulau ini dimanfaatkan
sebagai Rumah Sakit Karantina, terutama bagi penderita penyakit menular di bawah pengawasan Departemen KesehatanRI hingga awal 1960-an. Tahun 1960 - 1965 dimanfaatkan untuk penampungan
para gelandangan dan pengemis, selain itu juga dimanfaatkan untuk latihan
militer. Pulau ini sempat terbengkalai, dianggap tak bertuan hingga tahun 1968 terjadi pembongkaran dan
pengambilan material bangunan secara besar-besaran oleh penduduk atas ijin
kepolisian setempat. Tahun 1972 Gubernur DKI
Jakarta Ali Sadikin mengeluarkan SK (Surat Keputusan)
yang menetapkan Pulau Onrust sebagai pulau bersejarah. Kini, Pulau Onrust, juga
Pulau Cipir, Pulau Bidadari, Pulau Kelor dan Pulau Edam, oleh Pemerintah Indonesia
ditetapkan sebagai daerah Suaka Taman Purbakala Kepulauan Seribu
Pulau
Onrust. Konon James Cook, sang penemu benua Australia pernah singgah untuk
memperbaiki kapalnya yang rusak di Pulau Onrust. Hal itu diceritakan kembali
pada diorama miniatur pulau Onrust dalam museum yang terbuka untuk umum di
pulau tersebut. Tidak berhenti di situ, sekitar tahun 1911-1933 pulau ini
pernah menjadi tempat persinggahan bagi para calon jemaah yang hendak
menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Sisa reruntuhannya masih bisa dilihat
sampai sekarang. tahun
1960 - 1965, Onrust difungsikan untuk penampungan para gelandangan dan
pengemis. Selain itu juga dijadikan tempat latihan militer.
Pulau
ini kemudian terbengkalai dan dianggap tak bertuan hingga tahun 1968 terjadi
pembongkaran dan pengambilan material bangunan secara besar-besaran oleh
penduduk atas izin kepolisian setempat.
Sampai
kemudian tahun 1972 Gubernur DKI Jakarta kala itu mengeluarkan SK yang
menyatakan Pulau Onrust sebagai pulau bersejarah.
Di
Pulau Onrust Anda akan menemukan banyak makam keramat tak bernama dengan
bendera merah putih dipancangkan di dekatnya. Kabarnya, makam petinggi DI/TII
Kartosoewirjo yang dieksekusi pada era Soekarno juga terdapat di sini.
Di
pulau ini Anda juga akan menemukan sebuah kompleks pemakaman Belanda yang di
tengahnya terdapat sebuah pohon tua yang ukurannya sangat besar.
Pulau
Onrust juga tak lepas dari cerita misteri tentang kemunculan sosok wanita
Belanda bernama Maria. Sosok Maria sudah dikenal di kalangan nelayan dan warga
Kepulauan Seribu. Menurut tutur cerita yang beredar, Maria meninggal dan dimakamkan
di Pulau Onrust dengan mengenakan gaun pengantin saat menanti kekasihnya yang
telah lama pergi.
Noni Belanda bernama Maria Van de Velde.
Namun
Maria mati bukan karena bunuh diri, melainkan karena penyakit pes yang pada
masa itu mewabah di pulau ini. Kabarnya, pada hari-hari tertentu sosok hantu
Maria suka menampakkan diri di sekitar area makamnya.
Di atas petilasan Maria
yang bisa dijumpai di pulau ini tertulis puisi karyanya berbahasa belanda yang
berisi kesedihan hatinya. Selain Maria, terdapat juga sebuah makam kembar yang
dipercaya milik salah satu pejuang DI/TII pada masa perjuangan Soekarno.
"Sosok Maria bagi sebagian warga di sini memang sudah tak
asing lagi. Namun justru itulah yang menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk
datang dan melihat langsung petilasannya," ujar Fauzani, tour guide dari
GoffinID kepada Beritasatu.com.
Beberapa cerita yang juga sempat beredar dari berbagai sumber
mengatakan bahwa terdapat sebuah terowongan rahasia bawah laut yang
menghubungkan pulau Kelor dan Onrust. Selain itu, Onrust juga pernah diyakini
menyimpan harta karun berupa emas dan perhiasan peninggalan Belanda. Pada masa
pemerintahan Presiden Soeharto pernah dilakukan penggalian terhadap harta karun
tersebut, namun kenyataannya hal itu tidak pernah ditemukan hingga sekarang.
"Dulu terowongan dan harta karun emas itu pernah diselidiki
dan digali pada masa pemerintahan presiden Soeharto, namun hasilnya
nihil," kata Fauzani.
Pulau Onrust memiliki pemandangan yang juga menyenangkan. Hamparan laut membiru
berpadu dengan pulau kelam penuh misteri merupakan pemandangan eksotis yang
bisa anda temukan di sini.
Selain perairannya yang jernih dan bening, mata kita akan
menatap kagum pada berbagai situs sejarah. Benda-benda tersebut seolah
berbicara kepada kita bahwa Pulau Onrust menjadi saksi bisu atas kekejian
penjajah Belanda. Maka, sangat ideal bila kita mengajak serta anak-anak saat
mengunjungi pulau yang satu ini. Mereka, nantiya tidak hanya menikmati desisan
angin pantai. Mereka bisa pula memeroleh informasi penting berkaitan sejarah
masa lampau yang pernah terjadi di pulau tersebut.
Museum Pulau
Onrust
Yang sangat menarik adalah Museum Pulau Onrust,di mana sebelumnya adalah rumah tinggal dokter yang memeriksa jemaah haji (1911-1933).Bangunan museum yang berbentuk huruf ‘L’,banyak memiliki ruangan-ruangan,layaknya seperti rumah tinggal,memiliki halaman belakang yang dipagar beton, ditumbuhi beberapa pohon yang menghiasi halaman ini.Di museum ini,banyak sekali peninggalan-peninggalan bersejarah yang dapat kita lihat,antara lain : jangkar,sepatu besi,2 buah meriam yang ada didepan,botol kaca,batu-batuan ; seperti aneka batu bata Belanda,bata karang bekas pondasi bangunan,bekas batu ubin lantai,pecah-pecahan keramik,maket kapal phinisi,maket pulau Onrust masa lalu dan sekarang dan banyak yang lainnya
Yang sangat menarik adalah Museum Pulau Onrust,di mana sebelumnya adalah rumah tinggal dokter yang memeriksa jemaah haji (1911-1933).Bangunan museum yang berbentuk huruf ‘L’,banyak memiliki ruangan-ruangan,layaknya seperti rumah tinggal,memiliki halaman belakang yang dipagar beton, ditumbuhi beberapa pohon yang menghiasi halaman ini.Di museum ini,banyak sekali peninggalan-peninggalan bersejarah yang dapat kita lihat,antara lain : jangkar,sepatu besi,2 buah meriam yang ada didepan,botol kaca,batu-batuan ; seperti aneka batu bata Belanda,bata karang bekas pondasi bangunan,bekas batu ubin lantai,pecah-pecahan keramik,maket kapal phinisi,maket pulau Onrust masa lalu dan sekarang dan banyak yang lainnya
Area Arkeologi
Pulau Onrust
Dari depan dermaga memasuki Pulau Onrust,kita dapat melihat tugu prasasti Pulau Onrust dengan beberapa anak tangga,dari sini sampai hampir seluruh Pulau Onrust merupakan area arkeologi yang didominasi oleh sisa-sisa bangunan berupa pondasi dan sebagian dinding bangunan yang sudah tidak berbentuk lagi.Dengan di tandai papan nama,dengan jelas kita dapat mengetahui bahwa bangunan tersebut dahulunya digunakan untuk apa,seperti bekas barak karantina haji yang jumlahnya ada 35 buah.Terdapat juga bekas komplek makam Belanda,dan bekas benteng Belanda,serta bangunan yang masih utuh,yaitu bekas rumah tinggal dokter untuk memeriksa haji (1911-1933) yang sekarang menjadi Museum Pulau Onrust,serta bekas penjara yang digunakan oleh Jepang (1942) untuk tahanan dan mengadu kekuatan para tahanan penjara.Area arkeologi Pulau Onrust banyak ditumbuhi oleh pohon-pohon dengan sekala cukup besar dan rindang, membuat Pulau Onrust tampak hijau dan cukup membuat pengunjung tidak kepanasan bila menyusuri Pulau Onrust.
Dari depan dermaga memasuki Pulau Onrust,kita dapat melihat tugu prasasti Pulau Onrust dengan beberapa anak tangga,dari sini sampai hampir seluruh Pulau Onrust merupakan area arkeologi yang didominasi oleh sisa-sisa bangunan berupa pondasi dan sebagian dinding bangunan yang sudah tidak berbentuk lagi.Dengan di tandai papan nama,dengan jelas kita dapat mengetahui bahwa bangunan tersebut dahulunya digunakan untuk apa,seperti bekas barak karantina haji yang jumlahnya ada 35 buah.Terdapat juga bekas komplek makam Belanda,dan bekas benteng Belanda,serta bangunan yang masih utuh,yaitu bekas rumah tinggal dokter untuk memeriksa haji (1911-1933) yang sekarang menjadi Museum Pulau Onrust,serta bekas penjara yang digunakan oleh Jepang (1942) untuk tahanan dan mengadu kekuatan para tahanan penjara.Area arkeologi Pulau Onrust banyak ditumbuhi oleh pohon-pohon dengan sekala cukup besar dan rindang, membuat Pulau Onrust tampak hijau dan cukup membuat pengunjung tidak kepanasan bila menyusuri Pulau Onrust.
Area Dermaga dan
pantai sisi Barat
Turun dari kapal,memasuki area dermaga Pulau Onrust,di sini kita dapat melihat cukup banyak kapal-kapal kayu milik nelayan yang ditambatkan disepanjang dermaga dan pinggir pantai.Tampak jelas Pulau Khayangan atau Pulau Cipir di depan dermaga dengan sisa-sisa peninggalan benteng Belanda.Sedangkan Pulau Bidadari,dapat kita lihat dengan jelas dari dermaga di sebelah kiri atau berada disebelah kanan jika dilihat dari sisi barat pantai Pulau Onrust.Pantai sisi barat yang berada di belakang (depan : dermaga),pantainya cukup bersih dengan dipenuhi beton-beton penahan abrasi air laut,Pulau Kelor dengan bekas benteng lingkar-nya cukup jelas kita lihat dari sini,yang bersebelahan tidak jauh dengan Pulau Bidadari.Aktifitas memancing ikan, sangat cocok dan tentunya mengasyikkan di area pantai sisi barat dan dekat dermaga.
Turun dari kapal,memasuki area dermaga Pulau Onrust,di sini kita dapat melihat cukup banyak kapal-kapal kayu milik nelayan yang ditambatkan disepanjang dermaga dan pinggir pantai.Tampak jelas Pulau Khayangan atau Pulau Cipir di depan dermaga dengan sisa-sisa peninggalan benteng Belanda.Sedangkan Pulau Bidadari,dapat kita lihat dengan jelas dari dermaga di sebelah kiri atau berada disebelah kanan jika dilihat dari sisi barat pantai Pulau Onrust.Pantai sisi barat yang berada di belakang (depan : dermaga),pantainya cukup bersih dengan dipenuhi beton-beton penahan abrasi air laut,Pulau Kelor dengan bekas benteng lingkar-nya cukup jelas kita lihat dari sini,yang bersebelahan tidak jauh dengan Pulau Bidadari.Aktifitas memancing ikan, sangat cocok dan tentunya mengasyikkan di area pantai sisi barat dan dekat dermaga.
Setali tiga uang dengan Pulau Onrust, Pulau Kelor yang berlokasi
tak jauh darinya, juga berkesan sebagai destinasi sejarah. Di pulau ini, kita
bisa mengunjungi benteng kuno peninggalan Belanda saat bertempur melawan
Portugis pada abad 17.
Terletak pada 6-02-3 LS dan 106-44-0 BT ,Pulau Onrust
dapat dicapai dalam waktu -/+ 20 menit dari Marina Ancol Jakarta,atau dari pelabuhan
lainnya seperti Muara Angke dan Muara Kamal.’Onrust’ menurut bahasa Belanda
artinya “tanpa istirahat” atau ‘unrest’ dalam bahasa Inggris artinya
sibuk,sedangkan penduduk setempat menyebutnya Pulau Kapal.Dinamakan
demikian,karena pada abad 17-18 pulau ini sangat ramai disinggahi kapal- kapal
VOC dan tempat perbaikan-pembuatan kapal,sehingga pulau ini sangat sibuk
sekali.
Antara tahun 1803-1810 Pulau Onrust digempur Inggris,dan
terakhir pada tahun 1810 armada Inggris dipimpin oleh Admiral Edward Pellow
menghancurkan sarana dan prasarana Pulau Onrust.Pada tahun 1848 mulailah Pulau Onrust
dan sekitarnya oleh belanda difungsikan kembali sebagai pangkalan angkatan
laut,namun prasarana-sarana ini hancur berat akibat gelombang tidal letusan
gunung Krakatau tahun 1883,dan kemudian tahun 1911-1933 Pulau Onrust diubah
fungsinya sebagai karantina haji.Pada awal masa kemerdekaan,Pulau Onrust
dimanfaatkan sebagai Rumah Sakit Karantina bagi penderita penyakit
menular,dibawah pengawasan Depertemen Kesehatan RI hingga tahun 1960.Dan
selanjutnya hingga tahun 1965,pulau ini digunakan untuk penampungan ‘gepeng’
gelandangan-pengemis,serta tempat latihan militer.Dan tahun 1968 terjadi penjarahan
besar-besaran di pulau ini,sehingga bangunan-bangunan bersejarah tinggal puing-puingnya
saja
Sumber : brosur Pulau Onrust
Sumber : brosur Pulau Onrust
Kesimpulan
Pulau
Onrust merupakan sebuah
destinasi wisata sekaligus fakta bersejarah yang menarik. Wisatawan akan
mereguk keindahan pulaunya yang dikelilingi pantai berair jernih nan biru.
Situs-situs
bersejarah juga mengajarkan kepada kita, bahwa dahulu memang tempat tersebut
menjadi basis pertahanan bagi tentara penjajah di negeri ini. Namun, satu hal
yang pasti, keindahan alam Pulau Onrust tak akan pernah tergerus hanya karena
tempat tersebut dulu pernah menjadi saksi bisu penjajahan Belanda di tanah
airMeskipun memiliki masa lalu yang kelam dan menyimpan misteri, namun Pulau
Onrust punya pemandangan alam yang sangat indah. Hamparan laut biru dan pantai
berpasir putih menjadi view eksotis khas pulau ini.
Wisatawan
juga bisa mengunjungi pulau ini dari resort Pulau Bidadari. Sedangkan
perjalanan dari Jakarta melalui Marina Ancol menuju Pulau Bidadari dapat
menggunakan perahu reguler setiap hari. Atau bisa juga dari Pelabuhan Muara
Kamal dengan menyewa kapal nelayan.
Penutup
Penulis menyadari bahwa
artikel ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus
dan details dalam menjelaskan tentang artikel di atas dengan sumber – sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Semoga artikel
yang saya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembacanya, mohon maaf atas segala
kekurangan yang terdapat pada artikel yang saya tulis ini. Akhir kata saya
ucapkan terima kasih.
Daftar Pustaka
M. Rama Mulyana
UJP B 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar