Pelestarian Objek Wisata di Daerah
Terpencil
PENDAHULUAN
Pariwisata di Indonesia mulai
menggeliat. Bahkan Indonesia dalam pariwisatanya berupaya untuk menarik
wisatawan asing dengan program visit Indonesia. Selain di Indonesia, masing
masing propinsi juga mempunyai rencana sendiri. Hal ini dengan tujuan menarik
para wisatawan. Namun, apa yang terjadi? gencarnya promosi wisata yang ada di
Indonesia tidak dibarengi dengan tingkah laku para wisatawan yang tidak
mengindahkan tempat wisata maupun berperilaku buruk. Hal ini berdampak kurang
baik untuk pariwisata yang ada di Indonesia. Cukup banyak aset wisata yang ada
di Indonesia yang perlu kita lestarikan. Mengenal wisata daerah sendiri, perlu
untuk sebagai upaya wujud melestarikan wisata daerah.
Tujuan pengembangan pariwisata di Indonesia terlihat dengan jelas dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1969, khususnya Bab II Pasal 3, yang menyebutkan “Usaha-usaha pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu pengembangan “industri pariwisata” dan merupakan bagian dari usaha pengembangan dan pembangunan serta kesejahtraan masyarakat dan Negara” (Yoeti, 1996: 151).
Tujuan pengembangan pariwisata di Indonesia terlihat dengan jelas dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1969, khususnya Bab II Pasal 3, yang menyebutkan “Usaha-usaha pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu pengembangan “industri pariwisata” dan merupakan bagian dari usaha pengembangan dan pembangunan serta kesejahtraan masyarakat dan Negara” (Yoeti, 1996: 151).
Berdasarkan Instruksi Presiden tersebut, dikatakan bahwa tujuan
pengembangan pariwisata di Indonesia
adalah:
(1)Meningkatkan pendapatan devisa pada khususnya dan pendapatan negara dan masyarakat pada umumnya, perluasan kesempatan serta lapangan kerja, dan mendorong kegiatan-kegiatan industri penunjang dan industri-industri sampingan lainnya.
(1)Meningkatkan pendapatan devisa pada khususnya dan pendapatan negara dan masyarakat pada umumnya, perluasan kesempatan serta lapangan kerja, dan mendorong kegiatan-kegiatan industri penunjang dan industri-industri sampingan lainnya.
(2)Memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia.
(3)Meningkatkan
persaudaraan/persahabatan nasional dan internasional.
Dalam tujuan di atas, jelas terlihat bahwa industri pariwisatadikembangkan
di Indonesia dalam rangka mendatangkan dan meningkatkan devisa negara (state
revenue). Dengan kata lain, segala usaha yang berhubungan dengan kepariwisataan
merupakan usaha yang bersifat komersial dengan tujuan utama mendatangkan devisa
negara.
Di samping itu, pengembangan kepariwisataan juga bertujuan untuk
memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia. Ini
berarti, pengembangan pariwisata diIndonesia tidak telepas dari potensi
yang dimiliki oleh Indonesia untuk mendukung pariwisata tersebut.
Indonesia memiliki keragaman budaya yang sangat menarik. Keragaman budaya ini
dilatari oleh adanya agama, adat istiadat yang unik, dan kesenian yang dimiliki
oleh setiap suku yang ada di Indonesia. Di samping itu, alamnya yang indah akan
memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik itu alam pegunungan (pedesaan),
alam bawah laut, maupun pantai.
Kebudayaan Indonesia agar
bisa dinikmati sebagai daya tarik bagi wisatawan memerlukan sarana pengungkap.
Artinya, agar orang lain memahami kebudayaan Indonesia diperlukan
suatu alat pengungkap yang mampu mendeskripsikan kebudayaan itu secara utuh.
Alat pengungkap kebudayaan itu tiada lain bahasa, yang dalam hal ini adalah
bahasa Indonesia.
Kebudayaan dalam arti luas sebagai hasil cipta karsa dan karya manusia tentu akan terus berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia dan perkembangan zaman. Oleh karena itu, pesatnya perkembangan pariwisata di Indonesia juga membawa implikasi terhadap perkembangan kebudayaan Indonesia termasuk perkembangan bahasa Indonesia sebagai sarana pengungkap kebudayaan Indonesia.
Kebudayaan dalam arti luas sebagai hasil cipta karsa dan karya manusia tentu akan terus berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia dan perkembangan zaman. Oleh karena itu, pesatnya perkembangan pariwisata di Indonesia juga membawa implikasi terhadap perkembangan kebudayaan Indonesia termasuk perkembangan bahasa Indonesia sebagai sarana pengungkap kebudayaan Indonesia.
Banyaknya tempat wisata di Indonesia membuat beberapa objek yang terpencil terabaikan dan tidak dilestarikan. Fokus wisatawan yang hanya menaruh minat pada objek wisata yang terkenal, membuat objek – objek wisata lain tidak diperhatikan. Demi menambah jumlah wisatawan dan memajukan daerah-daerah terpencil, objek wisata terpencil harus ditingkatkan pelestariannya dan juga pengembangannya. Banyak factor permasalahan yang menyebabkan hal itu terjadi.
PENGERTIANPELESTARIAN
Filosofi pelestarian didasarkan pada kecenderungan manusia
untuk melestarikan nilai-nilai budaya pada masa yang telah lewat namun memiliki
arti penting bagi generasi selanjutnya. Namun demikian tindakan pelestarian
makinmenjadi kompleks jika dihadapkan pada kenyataan sebenarnya. Tindakan
pelestarianyang dimaksudkan guna menjaga karya seni sebagai kesaksian sejarah,
kerap kali berbenturan dengan kepentingan lain, khususnya dalam kegiatan
pembangunan.
James Mastron (1982),mengungkapkan
bahwa hal ini menggambarkan begitukompleksnya masalah yang ada dalam aktivitas
pelestarian.Lewat kajian historis terhadap peristiwa-peristiwa penting di masa
lampau,kita yang hidup sekarang bisa mempelajari pola tingkah laku (behavioral
patterns)manusia dan menganalisisnya demi kepentingan hidup kita sekarang dan
masa-masaselanjutnya.
Sejarah eksistensi
sebuah peradaban tidak hanya dapat ditelusuri lewat historiografi ataupun
catatan aktivitas pejuangan masyarakatnya. Selain misalnyamemerinci kajian
geologis, masih banyak saksi bisu lainnya yang bisa menceritakan perjalanan
masa lalu sebuah kota, terutama ketika kota tersebut mengalami masakejayaan.
Salah satu dari saksi bisu itu adalah bangunan-bangunan tua,
yang banyak di antaranya menyimpan catatan sejarah autentik.Pelestarian secara
umum dapat didefinisikan sebagai suatu usaha atau kegiatanuntuk merawat,
melindungi dan mengembangkan objek pelestarian yang memilikinilai guna untuk
dilestarikan. Namun sejauh ini belum terdapat pengertian yang bakuyang
disepakati bersama. Berbagai pengertian dan istilah pelestarian cobadiungkapkan
oleh para ahli perkotaan dalam melihat permasalahan yang timbul berdasarkan
konsep dan persepsi tersendiri. Berikut pernyataan para ahli :
1.Nia Kurmasih Pontoh
(1992:36),
mengemukakan bahwa konsep awal pelestarian adalah konservasi,
yaitu upaya melestarikan dan melindungisekaligus memanfaatkan sumber daya suatu
tempat dengan adaptasi terhadapfungsi baru, tanpa menghilangkan makna kehidupan
budaya.
PENGERTIAN OBJEK WISATA
Obyek Wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang
merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut.
Menurut SK. MENPARPOSTEL No.: KM. 98 / PW.102 / MPPT-87, Obyek Wisata adalah
semua tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun
dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat
yang dikunjungi wisatawan.
Obyek wisata dapat berupa wisata alam seperti gunung, danau, sungai,
pantai, laut, atau berupa obyek bangunan seperti museum,benteng, situs
peninggalan sejarah, dan lain-lain.
Suatu tempat/daerah agar dapat dikatakan sebagai objek wisata harus
memenuhi hal pokok berikut.
1. Adanya something to see. Maksudnya adalah sesuatu yang menarik untuk
dilihat.
2. Adanya something to buy. Maksudnya adalah sesuatu yang menarik dan
khas untuk dibeli.
3. Adanya something to do. Maksudnya adalah sesuatu aktivitas yang dapat
dilakukan di tempat itu.
Umumnya di beberapa daerah atau negara, untuk memasuki suatu Objek Wisata
para wisatawan diwajibkan untuk membayar biaya masuk atau karcis masuk yang
merupakan biaya retribusi untuk pengemabangan dan peningkatan kualitas Objek
Wisata tersebut. Beberapa Objek Wisata ada yang dikelola oleh Pemerintah dan
adapula yang dikelola oleh pihak swasta. Objek Wisata yang dikelola oleh pihak
swasta dapat berupa Objek Wisata alami maupun buatan
MASALAH
-Kurangnya Pemasaran suatu objek wisata sehingga objek
tersebut belum banyak yang mengetahui.
-Kurangnya minat wisatawan mancanegara maupun lokal untuk
mengunjungi objek wisata yang sulit dijangkau ataupun tidak di ketahui.
-Tidak ada/Kurangnya kesadaran pemerintah untuk mengembangkan
objek-objek wisata yang daerahnya terpencil dan sulit dijangkau.
-Tidak ada/Kurangnya kesadaran dari masyarakat lokal yang
terpencil untuk mengembangkan juga tempat tinggal atau tempat asal mereka agar
daerah mereka lebih dikenal dan juga bisa mensejahterakan mereka.
-Kurangnya penyebaran informasi bagi fasilitator.
-Aksesibilitas yang tidak diperhatikan oleh pemerintah daerah
untuk mempermudah pada wisatawan luar untuk datang, tak hanya wisatawan namun
juga masyarakat yang tinggal di daerah setempat.
-Dominasi objek wisata yang telah terkenal dan telah
dikembangkan oleh pemerintah membuat daerah terpencil semakin tidak dikenal.
-Kurangnya pengembangan lokasi wisata untuk menyambut
wisatawan yang datang.
SOLUSI
-Adanya pengembangan khusus yang berasal dari pemerintah
maupun masyarakat setempat untuk membuat objek wisata tersebut lebih dikenal
dan lebih terekspos. Contoh pengembangannya, seperti:
a) Attractions
Dalam konteks
pengembangan agrowisata, atraksi yang dimaksud adalah, hamparan kebun/lahan
pertanian, keindahan alam, keindahan taman, budaya petani tersebut serta segala
sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas pertanian tersebut.
b) Facilities
Fasilitas yang diperlukan
mungkin penambahan sarana umum, telekomunikasi, hotel dan restoran pada
sentra-sentra pasar.
c) Infrastructure
Infrastruktur yang
dimaksud dalam bentuk Sistem pengairan, Jaringan komunikasi, fasilitas
kesehatan, terminal pengangkutan, sumber listrik dan energi, system pembuangan
kotoran/pembungan air, jalan raya dan system keamanan.
d) Transportation
Transportasi umum,
Bis-Terminal, system keamanan penumpang, system Informasi perjalanan, tenaga
Kerja, kepastian tariff, peta kota/objek wisata.
e) Hospitality
Keramah-tamahan
masyarakat akan menjadi cerminan keberhasilan sebuah system pariwisata yang
baik.
Segala hal dan
keadaan yang nyata, yang dapat di raba maupun tidak, di garap, di atur,
dan di sediakan sedemikian rupa, sehingga dapat bermanfaat. Di manfaatkan
atau di wujudkan sebagai kemampuan faktor dan unsur yang di perlukan atau
menentukan bagi usaha dalam pengembangan pariwisata baik itu berupa
suasana, keadaan, benda maupun jasa di sebut, sebagai potensi wisata (tour
pontency) (Darmadjati 1995). Dari kamus besar bahasa Indonesia,
menerangkan definisi potensi adalah kemampuan yang mempunyai nilai untuk
di kembangkan. Sedangkan yang dimaksud potensi wisata adalah suatu asset yang di
miliki oleh suatu daerah tujuan wisata yang di manfaatkan untuk
kepentingan ekonomi dengan tidak mengesampingkan aspek sosial budaya.
Berikut dua bentuk potensi wisatayaitu:
a. Site
Atraction. Suatu tempat yang di jadikan obyek wisata seperti tempat-tempat
tertentu yang menarik.
b. Event
Atraction yaitu suatu kejadian yang menarik untuk di jadikan momen
kepariwisataan seperti pameran, pesta kesenian,
upacara keagamaan, konfrensi dan lain-lain.
Semua pengembangan
tersebut dapat membuat banyaknya wisatawan yang akan menaruh minat untuk
mengunjungi objek wisata tersebut.
-Akses yang dipermudahkan untuk para wisatwan luar demi
membuat kenyamanan selama perjalanan, begitu juga dengan masyarakat setempat
yang ikut mendukung untuk menjaga jalanan yang telah dibuat senyaman mungkin.
-Menyebarkan informasi tentang objek wisata tersebut melalui
berbagai macam media. Seperti:
A. Atraksi
Wisata (Tourist Attraction)
Pada peragaan
diatas dapat kita lihat dengan jelas, bahwa masyarakat wisatawan berkunjung
ke suau tempat, daerah atau Negara, disebabkan oleh daya tarik yang memikatnya.
Sesuatu yang menarik dan mengakibatkan wisatawan berkunjung ke suatu
tempat, daerah, negara itu yang disebut daya tarik, atau atraksi wisata. Berbagai
negara yang menjadi daerah tujuan wisata itupun dilatarbelakangi oleh berbagai
daya tarik yang cukup memikat, sehingga calon wisatawan memutuskan untuk
dapat berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata.
B. Kemudahan (fasilitation)
Salah satu hal penting
untuk pengembangan pariwisata adalah kemudahaan (fasilitation).
Tidak jarang wisatawan berkunjung ke suatu tempat, daerah, atau Negara,
karena tertarik oleh kemudahan kemudahan yang dapat diperoleh.Demikian pulah
sebaliknya tidak kurang wisatawan batal berkunjung ke suatu tempat,
daerah, atau negara, karena merasa tidak memperoleh kemudahan. Kemudahan
yang dimaksud antara lain dalam hal memperoleh informasi,mengurus dokumen
perjalana, membawa barang, uang dan lain lain. Informasi merupakan satu
hal yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia, terutama di era
globalisasi. Informasi yang diperlukan oleh wisatawanbiasanya yang menyangkut
hal-hal elementer dan umum, seperti visa, iklim, mata uang lokal, pakaian,
bahasa suku/bangsa, kehidupan sehari-hari, letak penduduk. Tentu saja
diperlikan informasi yang lebih rinci, misalnya; atraksi wisata, hotel, alat-alat
transportasi (udara, darat, laut), makanan dan minuman lokal, harga dan lain-lain.
Informasi semacam itu pada umumnya dapat dibedakan melalui bahan bahan
informasi. Agar calon wisatawan dapat memperoleh bahan-bahan informasi,
termaksud dengan mudah, maka setiap jenis media informasi perlu untuk
dimanfaatkan untuk dipublikasikan ke seluruh negara sumber wisatawan.
C.Aksesibilitas (Acessibility)
Salah satu komponen
penting dalam kegiatan pariwisata adalah aksesibilitas atau kelancaran
masyarakat dari satu tempat ke tempat lainnya perpindahan tersebut bisa
dalam jarak dekat, menengah ataupun jauh. Untuk melakukan perpindahan itu
tentu saja diperlukan alat alat transportasi. Ketika melakukan perjalanan, berbagai
bentuk keinginan yang terlintas dalam benak wisatawan, ada yang ingin cepat,
adapula yang santai-santai saja. Berdasarkan latar belakang wisatawan ada yang
sanggup membayar mahal adapula yang tidak sanggup membayar mahal tetapi
biasanya lebih banyak yang ingin murah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
maka berbagai kemudahan transpotasi dapat dinikmati secara cepat dan
nyaman.
D.Akomodasi (Accomoodation)
Akomoodasi merupakan
istilah yang menerangkan semua jenis sarana yang menyediakan tempat
penginapan bagi masyarakat yang sedang dalam perjalanan. Dalam kata atau
istila akomoodasi tercakup hotel, mootel, wisma, pondok wisata, vila,
aparteman, karavan, perkemahan, kapal pesiar, yachi, pondok remaja (youth hostel),
dan sebagainya. Jadi kata atau istilah akomodasi mencakup pengertian yang
sangat luas jika diartikan berdasarkan jenisnya.
E.Jasa Boga (food
and beverages)
Makan dan minum juga
merupakan merupakan hal yang amat penting, bagi tiap manusia dan khususnya
wisatawan. Tidak jarang wisatawan melakukan perjalanan wisata mengunjugi
suatu tempat didorong oleh alasan makanan atauminuman. Oleh sebab itu,
wisatawan biasanya menaruh harapan untuk mendapatkan makanan atau minuman
yang enak baik makanan atau minuman yang telah dikenalinya maupaun karena
inigin mencoba makanan atau minunanbaru yang belum pernah dinikmatinya. Di
Indonesia jika kita berkunjung ke setiap daerah, masing masing daerah
memiliki makanan atau minuman yang kahas. Untuk memenuhi kebutuhan makan,
dan minum para wisatawan, diWamena juga menyediakan beberapa rumah makan (Restorant).
F. Perusahaan Perjalanan (Tour
Operation)
Dalam suatu aktifitas
perjalanan yang menempuh jarak cukup jauh, tentunya membutuhkan jasa
perantara guna memfasilitasi dari daerah asal wisatawan, ke daerah tujuan
wisata hingga pulang. Para wisatawan tentunya akandiperhadapkan dengan tiga
pilihan apakah hendak melakukan perjalanan dengan menggunakan jalur
transportasi darat, laut, atau udara. Jika sudah ditentukan, maka
tentunnya calon penumpang harus membeli tiket keberangkatan.Selanjutnya
diperhadapkan dengan dua pilihan lagi apakah pembelian tiket dilakukan
pada perusahaan perjalanan atau langsung. Berikut uraian tentang agen perjalanan.
a. Agen perjalanan
Di luar negeri perusahaan
perjalanan digolongkan kedalam dua kelompok besar, yaitu “Agent Perjalanan (Trave
Agent)” dan “operator perjalanan (Tour Operator)”. Agen
perjalanan sendiri dikenal dengan berbagai istilah sepertitour and
travel services, travel services, travel bureau, atau tourist
bureau. Sedangkan tour operator juga dikenal dengan istilah yang
kegiatannya serupa tapi tidak sama: whole saler.
b. Biro
Perjalanan wisata.
Jika diatas dijelaskan
bahwa, fungsi utama suatu Agen Perjalanan Wisata adalah sebagai perantara
dalam menjual produk perusahaan lain kepada wisatawan (konsumen), maka
fungsi utama Biro Perjalanan Wisata justru sebaliknya yakni membuat produk
dalam bentuk paket-paket wisata. Produk yang dimaksud dapat dijual
oleh Biro Perjalanan Wisata yang bersangkutan kepada wisatawan (konsumen)
atau dijual melalui Agen Perjalan Wisata.
G. Toko Cenderamata (Souvenir
art Shop)
Untuk memenuhi minat
wisatawan yang berkunjung ke Desa Wollo, disini juga disediakan berbagai
jenis cenderamata yang sangat fariatif dan berciri khas tersendiri. Bagi
wisatawan yang hendak membeli cenderamata, merekaberkunjung ke beberapa tempat,
yang menyediakan cenderamata bagi para wisatawan baik lokal, nasional,
maupun internasional. Cenderamata disediakan di beberapa art shop antara
lain: Baliem Indah Art shop, Baliem Valley art shop, Duta baliem Art shop,
dan Paradise souvenir art shop.
-Diadakannya acara khusus, dengan mengangkat suku adat atau
budaya yang masyarakat setempat miliki bisa digunakan unutk menari minat
wisatawan.
Dengan masalah dan solusi yang terinci, maka bisa disimpulkan
bahwa pelestarian atau pengembangan objek wisata di Indonesia dapat berjalan lancer
jika ada kesadaran juga kemauan dari pihak internal untuk mengubah ataupun
membuat tempat itu menjadi lebih dikenal, namun dengan itu juga sebaiknya
masyarakat mempunyai kesadaran untuk menjaga, dan wisatawan ikut membantu. Bagaimanapun
juga, ciptaan Tuhan seharusnya dijaga, agar masih bisa dikunjungi hingga
berpuluh-puluh tahun kedepan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar