Masalah Kebersihan dan Fasilitas
yang ada di destinasi wisata Indonesia
Pentingnya menjaga kebersihan sudah diajarkan
semenjak kita kecil. Tema kebersihan pun sudah dimasukkan dalam kurikulum
pelajaran kita sejak kelas 1 SD, bahkan lebih kecil lagi. Makanya kita sangat
tahu bahwa membuang sampah sembarangan merupakan perilaku tidak terpuji. Dan
sangat faham bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman.
Anehnya,
sampai sebesar ini ternyata kita belum bisa menerapkan nilai kebersihan secara
utuh. BUKTINYA: Lihat saja tempat-tempat wisata di negeri kita tercinta ini,
tak ada yang bebas dari masalah sampah. UNESCO World Heritage Site candi borobudur pun bisa-bisanya bau pesing di
mana-mana!
Ulah
siapakah? Tak lain tak bukan pelakunya adalah kita! *Kita? Loe aja kale!* Setidaknya sebagian dari kita;
Bangsa Indonesia.
Sudah,
nggak usah muna.
Coba ingat-ingat, waktu jalan-jalan ke pantai kapan hari, bungkus snack dan
cemilan anda buang di mana? Trus waktu mendaki gunung tahun lalu, botol air
mineral yang sudah habis anda buang di mana? Trus waktu nongkrong di alun-alun
kota tempo hari, puntung rokok atau bungkus permen anda buang di mana?
Buang sembarangan kan?! Sekalipun ada yang berakhlak mulia
membuang sampah pada tempatnya, itu cuma 1 dari 10 orang.Sudah, tak usah
membuat seribu alasan sejuta dalih. Karena mau alasan apa pun membuang sampah
sembarangan tetap saja perbuatan tercela. Dan itu menunjukkan rendahnya akhlak
kita.
Tak tahu siapa yang salah. Apakah sistem pendidikan
kita yang sebegitu lemahnya sampai-sampai menanamkan cinta kebersihan ke sanubari
siswa-siswi indonesia saja gagal? Ataukah orang Indonesia memang dasarnya
bebal? Entahlah..
Yang jelas, kalau kebersihan saja tgak bisa kita
terapkan dalam kehidupan sehari-hari, jangan harap kita bisa menerapkan
nilai-nilai luhur lain seperti kejujuran, tanggung jawab, keberanian dll.
Indonesia
memiliki banyak destinasi wisata yang beragam dan unik. Destinasi tersebut
tersebar dari ujung timur hingga ke barat. Terdiri dari destinasi wisata alam
ataupun buatan. Pariwisata berada di urutan ke 4 perekonomian Indonesia. Karena
jika kita gali dan telaah banyak tempat indah dan menakjubkan yang hanya ada di
Indonesia. Contohnya saja danau Labuan Cermin di Kalimantan, disana kita bisa menemukan dalam satu danau
terdapat dua mata air di dalamnya. Mata air diatas adalah mata air tawar
sedangkan yang ada di bawahnya mata air asin, dan kedua mata air itu tidak
tercampur sama sekali. Di dunia hanya ada 2 tempat yang memiliki ini dan salah
satunya Indonesia. Namun sayangnya walaupun potensi wisata kita tinggi tidak
didukung dengan kebersihan dan fasilitas umum yang memadai, banyak tempat
wisata yang tidak terjaga kebersihan oleh para pengunjung dan tidak lengkapnya atau
nyamannya fasilitas yang tersedia disana.
Menurut
penuturan Kadek Fendy Sutrisna dalam blognya “ingatlah satu hal permasalahan
ini adalah saat kita mengundang tamu untuk berkumpul dirumah kita, rumah kita
akan semakin kotor dan rusak apabila kita tidak berusaha untuk mengajak tamu
bersama – sama menjaga kebersihan rumah kita” maksud dari perkataan itu adalah
jika kita tidak mengajak dan mengingatkan wisatawan lokal maupun internasional
tentang kebersihan lingkungan. Maka kita pula yang akan merugi karena destinasi
wisata yang seharusnya indah,asri dan nyaman. Menjadi destinasi yang dikotori
oleh sampah dan pemandangan yang tidak indah.
Ada beberapa
destinasi yang saya teliti bagaimana keadaan tempat tersebut. Seperti kalian
tau Pantai Kuta di Bali adalah sebuah destinasi wisata yang terkenal akan
keindahan pantainya, besar akan ombaknya dan suasana tropis yang nyaman bagi
wisatawan internasional yang biasa hidup di negara yang memiliki iklim dingin.
Kalau kalian tengok pantai kuta akhir – akhir ini sangatlah menyedihkan. Banyak
sampah bekas pengunjung atau pun bekas acara persembahyangan yang berserakan di
Pantai itu, membuat pemandangan yang ada menjadi tidak sedap dipandang mata.
Kurangnya fasilitas pendukung seperti tempat sampah menjadi alasan para
pengunjung membuang sampah sembarangan.
Selain pantai
kuta ada juga sebuah hutan lindung yang dijadikan tempat wisata yaitu Gunung
Pancar. Gunung Pancar berada di Kabupaten Sentul. Sebuah hutan lindung yang
seharusnya bersih dan hijau akan rerumputan. Namun yang sebenarnya terjadi
disana sangatlah berbeda, banyak sekali sampah disana yang berserakan dibuang
sembarang oleh para pengunjung disana. Dan yang lebih parahnya lagi adalah beberapa
batu dan pohon yang ada disana menjadi
bahan coret – coretan oleh para pengunjung yang tidak bertanggung jawab. Alasan
mengapa banyak sampah yang adalah sama kurangnya fasilitas pendukung seperti
tempat sampah menjadi alasan para pengunjung membuang sampah sembarangan.
Lalu ada di
belahan pinggir kota Indramayu ada sebuah destinasi ekowisata yang didirikan
oleh persero Pertamina yaitu Hutan Bakau Karang Song. Tempat yang asri dan
masih terjaga akan kebersihan dan kealamian dari pohon – pohon bakau yang ada
disana. Bahkan jembatan untuk jalan para pengunung dibuat dari pohon rotan agar
tidak mencemari lingkungan sekitar. Namun kekurangan dari tempat ini adalah
fasilitas yang tersedia. Setelah kita berjalan melewati hutan bakau pasti
sangatlah lelah. Namun tepat berteduh disini sangatlah sedikit. Udara panas
karena berdekatan dengan pantai membuat cuaca disana sangatlah panas. Sedangkan
tempat berteduh sangatlah sedikit. Jalan menuju tempat ini pun sangat sulit dan
sempit. Fasilitas pendukung seperti toko kelontong, rumah makan dan tempat
tunggu bagi yang ingin menyewa perahu pun sangatlah sempit dan terbatas. Bahkan
perahu yang tersedia disana sangatlah sedikit hanya ada 5 perahu yang tersedia.
Destinasi
yang satu ini berada di Ibu Kota Jakarta. Yaitu Kawasan Kota Tua, yang banyak
berdiri gedung – gedung masa kolonial. Suasana khas masa kolonial sangat terasa
disana, khusunya beberapa gedung yang pernah menjadi atau digunakan pada masa
itu seperti Museum Fatahillah yang dulu menjadi Balai Kota Batavia, Museum
Wayang yang sempat menjadi Gereja, lalu Museum Seni Rupa yang dulunya adalah
Bekas Pengadilan. Yang sangat disayangkan dari destinasi ini adalah bagaimana
kebersihan disana sangat tidak terawat dan terjaga. Bahkan tempat yang
dikhususkan untuk makan dan jajanan sangatlah kumuh dan tidak tergaja
kebersihannya. Banyak bau tidak sedap tercium dimana – mana. Membuat sangat
tidak nyaman berada disana. Memang destinasi ini salah satu destinasi yang
murah meriah, namun tidak mungkin itu menjadi alasan untuk tidak terjanganya
kebersihan yang ada disana. Banyak pengairan yg tidak berjalan baik disana. Kurangnya
tempat sampah pula yang menjadi alasan utamanya. Namun beberapa pedangan yang
ada disana terkadang malah membuang sampah sembarangan disana. Membuat semakin
kumuhnya Kawasan Kota Tua tersebut. Selain masalah kebersihan, di Kawasan Kota
Tua juga kurang akan fasilitas pendukung keagamaan seperti musholla. Memang ada
beberapa musholla yang tersedia disana. Namun sangat tidaklah nyaman ada
disana. Mushola tersebut berada di salah satu gedung tua yang ada disana. Dari tempat wudhu sampai tenpat sholatnya pun
sangat tidak meyakinkan akan kebersihannya. Padahal bagi kami umat muslim
sangat lah wajib sholat ditempat yag bersih dan suci. Sedagkan tempat yang tersedia
seperti gubuk, penuh debu dan kotoran yang berbau. Lalu fasilitas kendaraan,
Kawasan Kota Tua adalah lokasi yang terbentang luas bukan hanya Museum
Fatahillah saja. Memang tersedia penyewaan sepeda disana namun biaya yang harus
dikeluarkan sangatlah mahal hanya untuk berkeliling saja. Kurangnya tempat
parkir juga salah satu kekurangan di Kawasan Kota Tua. Karena hal itu banyak
kendaraan yang parkir sembarangan dan menimbulakn kemacetann dijalan yang
berada di Kawasan Kota Tua.
Yang baru
baru ini terjadi ada di destinasi Taman Bunga Baturaden. Taman bunga yang
seharusnya indah akan keindahan bunga yang ada disana. Malah rusak oleh tangan
dan kelakuan jelek para pengunjung yang datang kesana. Banyak bunga yang
diinjak-injak sembarangan oleh para pengunjung hanya untuk mendapatkan foto
yang bagus. Sungguh terlalu memang. Hanya untuk mendapatkan hasil foto untuk
dipamerkan keteman-temannya dan sombong di media sosial dia melakukan hal itu.
salah
satu stasiun padat dan yang banyak digunakan untuk menuju tempat wisata baik di
Bogor maupun di wilayah Jakarta. Tapi alangkah kotornya stasiun ini. Terlihat
kepulan asap dari sampah yang dibakar dan tak tahu bagaimana ceritanya ada
kasur yang teronggok di pinggir rel kereta. Apakah kasur itu dibuang atau lagi
dijemur, yang pasti terlihat sekali kumuhnya.
Ketika
saya ke Kota Bima, banyak berhenti di pantai Amahami. Pantai ini merupakan
andalan dari Kota Bima, banyak digunakan sebagai tempat nongkrong bagi yang
berkunjung ke Kota Bima. Tetapi kondisi pantai sangat tidak terurus. Sampah
dari laut tidak dibersihkan. Yang ada bukan menonton keindahan pantai tapi
menonton penduduk yang sedang memunguti kerang di sela-sela kotornya sisi
pantai.
Solusinya
Oleh karena itu,
marilah kita semua menjaga objek pariwisata kita agar jumlah wisawatan
meningkat kembali. Selain itu, pariwisata merupakan salah satu aset bangsa ini,
penambah devisa negara dan menjadi salah satu tempat mata pencaharian warga
sekitar wisata. Untuk mendukung semua itu, cobalah anda praktekkan beberapa hal
dibawah ini saat anda berada di salah satu destinasi wisata. Pertama. Untuk
menjaga agar kelestarian alam daerah wisata yang kita kunjungi tetap terjaga
dan indah adalah tentu saja dengan tidak membuang sampah sembarangan, baik itu
sampah yang dibawa dari rumah maupun yang baru dibeli dilokasi wisata. Kedua.
Usahakan untuk tidak berbuat jahil dan jangan sampai merusak apapun yang ada
disekitar tempat wisata yang anda kunjungi. Ketiga.Tanamkan didalam hati anda
yang paling dalam sebelum berangkat ketempat wisata yang dituju bahwa tidak
akan merusak, mencuri atau apapun yang bisa membuat keindahan objek wisata yang
anda kunjungi menjadi berkurang. Ke empat. Saat sampai ditempat wisata yang
anda kunjungi, sebelum anda berkeliling menikmati keindahan tempat wisata
tersebut, cobalah untuk meminta pengarahan mengenai aturan-aturan yang berlaku
di tempat wisata yang dikunjungi. Kelima. Jauhkan sikap acuh tak acuh yang
selama ini melekat pada diri anda saat berada ditempat wisata yang anda
kunjungi, jika ingin tempat wisata tersebut tetap terjaga keindahannya. Ke
enam. Budayakanlah untuk selalu melestarikan objek wisata yang anda kunjungi
dimana pun anda berada. Ke tujuh. Jika tidak bisa merawat dan menjaga,
usahakanlah untuk tidak merusak apapun yang ada dilokasi wisata yang anda
kunjungi. Ke delapan. Ramahlah pada lingkungan sekitar wisata yang anda
kunjungi.
bẹrbagai
aktifitas atau aksi yang dilakukan olẹh masyarakat intẹrnasionaldalam mẹnjaga
lingkungan pẹsisir. Salah satu lẹmbaga intẹrnasional yaitu OcẹanConcẹrvacy sẹcara
rutin mẹlakukan kampanyẹ bẹrsih pantai (coastal clẹanup
Lembaga ini melakukan
standarisasi terhadap pencemar yang ditemukan di pesisir,danau dan laut serta
melakukan analisis terhadap hasil tersebut.
Tujuan dan manfaat
Bagi masyarakat sekitar, kegiatan ini dapat memberikan contoh dan pengertianmengenai metode kegiatan bersih pantai dengan menggunakan standar internasional.Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan kebersihan pantai bagimasyarakat setempat.
Menurut Hutabarat dan Evans (1985), permasalahan pencemaran lingkungan pantai dan pesisir ini akan berdampak pada kerusakan organisme yang hidup di daerahtersebut. Sebagai contoh, sampah atau pencemar lainnya dapat meracuni fitoplanktonyang pada akhirnya dapat menurunkan kesuburan suatu perairan. Lebih lanjut Hutabaratdan Evans (1985) menyampaikan beberapa pencemar pesisir dan lautan yang harusdiwaspadai, diantaranya adalah pencemaran minyak, pencemaran logam berat, pestisidadan sampah. Jenis pencemar inilah yang menjadi permasalahan utama di beberapa Kegiatan Bersih Pantai lokasi wisata pantai di Indonesia. Berbagai usaha menjaga kebersihan di daerah pesisir pantai tersebut akan sangat penting. Kegiatan bersih pantai (Coastal Cleanup) ini merupakan bagian dari upaya warga dunia untuk perduli terhadap kebersihan lingkungan pesisir.
Tujuan dan manfaat
Bagi masyarakat sekitar, kegiatan ini dapat memberikan contoh dan pengertianmengenai metode kegiatan bersih pantai dengan menggunakan standar internasional.Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan kebersihan pantai bagimasyarakat setempat.
Menurut Hutabarat dan Evans (1985), permasalahan pencemaran lingkungan pantai dan pesisir ini akan berdampak pada kerusakan organisme yang hidup di daerahtersebut. Sebagai contoh, sampah atau pencemar lainnya dapat meracuni fitoplanktonyang pada akhirnya dapat menurunkan kesuburan suatu perairan. Lebih lanjut Hutabaratdan Evans (1985) menyampaikan beberapa pencemar pesisir dan lautan yang harusdiwaspadai, diantaranya adalah pencemaran minyak, pencemaran logam berat, pestisidadan sampah. Jenis pencemar inilah yang menjadi permasalahan utama di beberapa Kegiatan Bersih Pantai lokasi wisata pantai di Indonesia. Berbagai usaha menjaga kebersihan di daerah pesisir pantai tersebut akan sangat penting. Kegiatan bersih pantai (Coastal Cleanup) ini merupakan bagian dari upaya warga dunia untuk perduli terhadap kebersihan lingkungan pesisir.
Kegiatan ini bersifat internasional dan melibatkan para relawan untuk melakukan kegiatan bersih pantai dengan metode survey, biasanya dilakukan dalam periode yang bersamaan. Sehingga dikenal pula dengan International Coastal Cleanup (ICC) yang dilakukansecara serentak di berbagai pesisir pantai di seluruh dunia. Kegiatan ini jugamemberikan kesempatan bagi masyarakat, wisatawan serta relawan dari Indonesiauntuk dapat berpartisipasi dalam kampanye kebersihan pesisir pantai ini.ICC merupakan konsep kegiatan yang efektif untuk meningkatkan kesadaranmasyarakat terhadap pencemaran pesisir pantai melalui pengalaman langsung surveydan mengambil sampah secara langsung Sumber pencemaran pesisir pantai berasal dari sampah yang dihasilkan darikehidupan masyarakat sehari-hari yang dibuang melalui sungai atau saluranlainnya.
Setiap orang menghasilkan sampah yang mudah terlihat dan sudah dianggapmaklum.3.
Solusi yang terbaik adalah mengembangkan komunitas masyarakat yang peduli danhandal untuk mencegah pencemaran tersebut serta mengembangkan masyarakatuntuk memiliki orientasi daur ulang.
kegiatan walaupun dalam kuantitas yang kecil. Sehingga semua peserta menyatakandukungannya untuk dilakukan ICC secara rutin. Selain itu para peserta juga menyarankan agar disediakan tempat sampah di lokasi wisata. Hal ini terungkap karena minimnya sarana kebersihan seperti tempat sampah tadi, sehinggatentunya akan menyulitkan wiatawan untuk membuang sampah.
Berdasarkan kegiatan dan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa konsep dan kegiatan ICC mampu meningkatkan pemahaman warga dan wisatawanterhadap pentingnya kebersihan pantai. Kedua, kegiatan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan kepedulian warga terhadap beberapa jenis pencemar di sekitar pantai. perlunya keberlanjutan program serta penambahan fasilitas kebersihan di lokasi pantai tersebut
Tips dan Trik yang
mudah, tepat dan efektif menyadarkan masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga
kebersihan lingkungan?
Berikut Tips dan trik
menjaga kebersihan lingkungan:
1. Dimulai dari diri
sendiri dengan cara memberi contoh kepada masyarakat bagaimana menjaga
kebersihan lingkungan.
2. Selalu Libatkan
tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat
akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
3. Sertkan para pemuda
untuk ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan.
4. Perbanyak tempat
sampah di sekitar lingkungan anda;
5. Pekerjakan petugas
kebersihan lingkungan dengan memberi imbalan yang sesuai setiap bulannya.
6. Sosialisakan kepada
masyarakat untuk terbiasa memilah sampah rumah tangga menjadi sampah organik
dan non organik.
7. Pelajari teknologi
pembuatan kompos dari sampah organik agar dapat dimanfaatkan kembali untuk
pupuk;
8. Kreatif, Dengan
membuat souvenir atau kerajinan tangan dengan memanfaatkan sampah.
9. Atur jadwal untuk
kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan.
Menurut Yoeti dalam
bukunya Pengantar Ilmu Pariwisata. (Tazkia, 2012), mengatakan : “Prasarana
kepariwisataan adalah semua fasilitas yang memungkinkan agar sarana
kepariwisataan dapat hidup dan berkembang sehingga dapat memberikan pelayanan
untuk memuaskan kebutuhan wisatawan yang beraneka ragam”. Prasarana tersebut
antara lain :
a. Perhubungan : jalan
raya, rel kereta api, pelabuhan udara dan laut.
b. Instalasi
pembangkit listrik dan instalasi air bersih.
c. Sistem
telekomunikasi, baik itu telepon, telegraf, radio, televisi,
d. Pelayanan kesehatan
baik itu puskesmas maupun rumah sakit.
e. Pelayanan keamanan
baik itu pos satpam penjaga obyek wisata maupun pos-pos polisi untuk menjaga
keamanan di sekitar obyek wisata.
f. Pelayanan wistawan
baik itu berupa pusat informasi ataupun kantor pemandu wisata.
g. Pom bensin
h. Dan lain-lain. (Yoeti
cit. Tazkia, 2012)
Sarana kepariwisataan
adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik
secara langsung maupun tidak langsung dan hidup serta kehidupannya tergantung
pada kedatangan wisatawan (Yoeti cit. Tazkia, 2012). Sarana kepariwisataan
tersebut adalah :
a. Perusahaan
akomodasi : hotel, losmen, bungalow.
b. Perusahaan
transportasi : pengangkutan udara, laut atau kereta api dan bus-bus yang
melayani khusus pariwisata saja.
c. Rumah makan,
restaurant, depot atau warung-warung yang berada di sekitar obyek wisata dan
memang mencari mata pencaharian berdasarkan pengunjung dari obyek wisata
tersebut.
d. Toko-toko penjual
cinderamata khas dari obyek wisata tersebut yang notabene mendapat penghasilan
hanya dari penjualan barang-barang cinderamata khas obyek tersebut.
e. Dan lain-lain.
(Yoeti cit. Tazkia, 2012)
Dalam pengembangan
sebuah obyek wisata sarana dan prasarana tersebut harus dilaksanakan sebaik
mungkin karena apabila suatu obyek wisata dapat membuat wisatawan untuk
berkunjung dan betah untuk melakukan wisata disana maka akan menyedot banyak
pengunjung yang kelak akan berguna juga untuk peningkatan ekonomi baik untuk
komunitas di sekitar obyek wisata tersebut maupun pemerintah daerah (Tazkia,
2012). Pembangunan infrastruktur jalan sangat penting bagi para wisatawan yang
ingin menikmati indahnya alam di lokasi wisata. Meskipun medan jalan menuju
obyek wisata agak sulit dijangkau, namun apabila kualitas jalannya bagus akan
menjadi tantangan tersendiri bagi wisatawan. Sebaliknya, jika akses jalan
menuju obyek wisata banyak yang rusak dan berlubang, pengunjung akan menjadi
bosan (Joehastanti, 2012). Hal ini dapat dilakukan dengan meniru langkah
Pemerintah Kota Palembang. Menurut Juliartha (2009), program khusus yang
dilakukan Pemerintah Kota Palembang, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
antara lain, yaitu :
a. Kerjasama dengan
daerah lain seperti Pesta Wisata Nusantara di Jakarta, Road Show
dan Travel Dialog di
Makasar, Festival Budaya (Majapahit Travel Fair di Surabaya),
b. Pemberian kemudahan
izin sektor swasta yang bergerak di bidang pariwisata.
c. Calender Of Event
Pariwisata Regional dan International.
d. Memperbaiki sarana
dan prasarana pendukung, serta promosi wisata melalui berbagai media.
e. Penertiban dan
pemberian keleluasaan bagi travel agent dan tour travel.
Solusi sekarang bagi
kepariwisataan di Pulau Bawean yaitu dengan menambah jadwal pelayanan. Tapi
penambahan kapal tetap perlu, karena kenyataannya memang masih kurang. Kalau
ini tidak segera dilakukan akan menjadi boomerang, karena bisa menimbulkan
kekecewaan bagi wisatawan dan bisa menjadi enggan kembali. Dan perlu
ditingkatkan upaya dan strategi untuk menarik investor.
Menurut Ayurai (2011)
iklim investasi yang positif dapat ditingkatkan melalui upaya-upaya
berkesinambungan yang dilakukan oleh para birokrat dan para pelaku ekonomi di
lokalitas-lokalitas tempat investasi dalam hal-hal berikut ini:
a. Memberikan kepastian
hukum atas peraturan-peraturan pada tingkat pusat dan daerah serta menghasilkan
produk hukum yang berkaitan dengan kegiatan penanaman modal sehingga tidak
memberatkan beban tambahan pada biaya produksi usaha.
b. Memelihara keamanan
dari potensi gangguan kriminalitas oleh oknum masyarakat terhadap aset-aset
berharga perusahaan, terhadap jalur distribusi barang dan gudang serta pada
tempat-tempat penyimpanan barang jadi maupun setengah jadi.
c. Memberikan
kemudahan yang paling mendasar atas pelayanan yang ditujukan pada para
investor, meliputi perijinan investasi, imigrasi, kepabeanan, perpajakan dan
pertahanan wilayah.
d. Memberikan secara
selektif rangkaian paket insentif investasi yang bersaing. e. Menjaga kondisi
iklim ketenagakerjaan yang menunjang kegiatan usaha secara berkelanjutan.
Bagi kepentingan para
penanam modal asing maka selain iklim investasi tersebut, kehadirannya masih
perlu didukung oleh adanya ketentuan-ketentuan dan perlakuan yang tidak
diskriminatif, yang diberikan pada para pengusaha lokal atau domestik dalam
arena memperebutkan pangsa pasar. Sudah selayaknya jika para pemilik modal
asing menginginkan adanya perlindungan dan jaminan investasi atas ancaman
terjadinya resiko nasionalisasi dan eksproriasi. Merekapun menginginkan adanya
jaminan dalam hak untuk dapat mentransfer laba maupun deviden, dan hak untuk
melakukan penyelesaian hukum melalui arbitrase internasional.
http://jtstour.blogspot.co.id/2014/11/perlunya-menjaga-kebersihan-pantai-agar.html
Nama : Andya Nafisa Yasmine
NIM : 4423154202
KELAS : UJP A 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar