Kamis, 07 Januari 2016

Solusi UNJ Untuk Pariwisata Indonesia

Masalah Kebersihan dan Fasilitas yang ada di destinasi wisata Indonesia
Pentingnya menjaga kebersihan sudah diajarkan semenjak kita kecil. Tema kebersihan pun sudah dimasukkan dalam kurikulum pelajaran kita sejak kelas 1 SD, bahkan lebih kecil lagi. Makanya kita sangat tahu bahwa membuang sampah sembarangan merupakan perilaku tidak terpuji. Dan sangat faham bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman.
Anehnya, sampai sebesar ini ternyata kita belum bisa menerapkan nilai kebersihan secara utuh. BUKTINYA: Lihat saja tempat-tempat wisata di negeri kita tercinta ini, tak ada yang bebas dari masalah sampah. UNESCO World Heritage Site candi borobudur pun bisa-bisanya bau pesing di mana-mana!
Ulah siapakah? Tak lain tak bukan pelakunya adalah kita! *Kita? Loe aja kale!* Setidaknya sebagian dari kita; Bangsa Indonesia.
Sudah, nggak usah muna. Coba ingat-ingat, waktu jalan-jalan ke pantai kapan hari, bungkus snack dan cemilan anda buang di mana? Trus waktu mendaki gunung tahun lalu, botol air mineral yang sudah habis anda buang di mana? Trus waktu nongkrong di alun-alun kota tempo hari, puntung rokok atau bungkus permen anda buang di mana?
Buang sembarangan kan?! Sekalipun ada yang berakhlak mulia membuang sampah pada tempatnya, itu cuma 1 dari 10 orang.Sudah, tak usah membuat seribu alasan sejuta dalih. Karena mau alasan apa pun membuang sampah sembarangan tetap saja perbuatan tercela. Dan itu menunjukkan rendahnya akhlak kita.
Tak tahu siapa yang salah. Apakah sistem pendidikan kita yang sebegitu lemahnya sampai-sampai menanamkan cinta kebersihan ke sanubari siswa-siswi indonesia saja gagal? Ataukah orang Indonesia memang dasarnya bebal? Entahlah..
Yang jelas, kalau kebersihan saja tgak bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, jangan harap kita bisa menerapkan nilai-nilai luhur lain seperti kejujuran, tanggung jawab, keberanian dll.

Indonesia memiliki banyak destinasi wisata yang beragam dan unik. Destinasi tersebut tersebar dari ujung timur hingga ke barat. Terdiri dari destinasi wisata alam ataupun buatan. Pariwisata berada di urutan ke 4 perekonomian Indonesia. Karena jika kita gali dan telaah banyak tempat indah dan menakjubkan yang hanya ada di Indonesia. Contohnya saja danau Labuan Cermin di Kalimantan,   disana kita bisa menemukan dalam satu danau terdapat dua mata air di dalamnya. Mata air diatas adalah mata air tawar sedangkan yang ada di bawahnya mata air asin, dan kedua mata air itu tidak tercampur sama sekali. Di dunia hanya ada 2 tempat yang memiliki ini dan salah satunya Indonesia. Namun sayangnya walaupun potensi wisata kita tinggi tidak didukung dengan kebersihan dan fasilitas umum yang memadai, banyak tempat wisata yang tidak terjaga kebersihan oleh para pengunjung dan tidak lengkapnya atau nyamannya fasilitas yang tersedia disana.
Menurut penuturan Kadek Fendy Sutrisna dalam blognya “ingatlah satu hal permasalahan ini adalah saat kita mengundang tamu untuk berkumpul dirumah kita, rumah kita akan semakin kotor dan rusak apabila kita tidak berusaha untuk mengajak tamu bersama – sama menjaga kebersihan rumah kita” maksud dari perkataan itu adalah jika kita tidak mengajak dan mengingatkan wisatawan lokal maupun internasional tentang kebersihan lingkungan. Maka kita pula yang akan merugi karena destinasi wisata yang seharusnya indah,asri dan nyaman. Menjadi destinasi yang dikotori oleh sampah dan pemandangan yang tidak indah.
Ada beberapa destinasi yang saya teliti bagaimana keadaan tempat tersebut. Seperti kalian tau Pantai Kuta di Bali adalah sebuah destinasi wisata yang terkenal akan keindahan pantainya, besar akan ombaknya dan suasana tropis yang nyaman bagi wisatawan internasional yang biasa hidup di negara yang memiliki iklim dingin. Kalau kalian tengok pantai kuta akhir – akhir ini sangatlah menyedihkan. Banyak sampah bekas pengunjung atau pun bekas acara persembahyangan yang berserakan di Pantai itu, membuat pemandangan yang ada menjadi tidak sedap dipandang mata. Kurangnya fasilitas pendukung seperti tempat sampah menjadi alasan para pengunjung membuang sampah sembarangan.
Selain pantai kuta ada juga sebuah hutan lindung yang dijadikan tempat wisata yaitu Gunung Pancar. Gunung Pancar berada di Kabupaten Sentul. Sebuah hutan lindung yang seharusnya bersih dan hijau akan rerumputan. Namun yang sebenarnya terjadi disana sangatlah berbeda, banyak sekali sampah disana yang berserakan dibuang sembarang oleh para pengunjung disana. Dan yang lebih parahnya lagi adalah beberapa batu dan pohon yang  ada disana menjadi bahan coret – coretan oleh para pengunjung yang tidak bertanggung jawab. Alasan mengapa banyak sampah yang adalah sama kurangnya fasilitas pendukung seperti tempat sampah menjadi alasan para pengunjung membuang sampah sembarangan.
Lalu ada di belahan pinggir kota Indramayu ada sebuah destinasi ekowisata yang didirikan oleh persero Pertamina yaitu Hutan Bakau Karang Song. Tempat yang asri dan masih terjaga akan kebersihan dan kealamian dari pohon – pohon bakau yang ada disana. Bahkan jembatan untuk jalan para pengunung dibuat dari pohon rotan agar tidak mencemari lingkungan sekitar. Namun kekurangan dari tempat ini adalah fasilitas yang tersedia. Setelah kita berjalan melewati hutan bakau pasti sangatlah lelah. Namun tepat berteduh disini sangatlah sedikit. Udara panas karena berdekatan dengan pantai membuat cuaca disana sangatlah panas. Sedangkan tempat berteduh sangatlah sedikit. Jalan menuju tempat ini pun sangat sulit dan sempit. Fasilitas pendukung seperti toko kelontong, rumah makan dan tempat tunggu bagi yang ingin menyewa perahu pun sangatlah sempit dan terbatas. Bahkan perahu yang tersedia disana sangatlah sedikit hanya ada 5 perahu yang tersedia.
Destinasi yang satu ini berada di Ibu Kota Jakarta. Yaitu Kawasan Kota Tua, yang banyak berdiri gedung – gedung masa kolonial. Suasana khas masa kolonial sangat terasa disana, khusunya beberapa gedung yang pernah menjadi atau digunakan pada masa itu seperti Museum Fatahillah yang dulu menjadi Balai Kota Batavia, Museum Wayang yang sempat menjadi Gereja, lalu Museum Seni Rupa yang dulunya adalah Bekas Pengadilan. Yang sangat disayangkan dari destinasi ini adalah bagaimana kebersihan disana sangat tidak terawat dan terjaga. Bahkan tempat yang dikhususkan untuk makan dan jajanan sangatlah kumuh dan tidak tergaja kebersihannya. Banyak bau tidak sedap tercium dimana – mana. Membuat sangat tidak nyaman berada disana. Memang destinasi ini salah satu destinasi yang murah meriah, namun tidak mungkin itu menjadi alasan untuk tidak terjanganya kebersihan yang ada disana. Banyak pengairan yg tidak berjalan baik disana. Kurangnya tempat sampah pula yang menjadi alasan utamanya. Namun beberapa pedangan yang ada disana terkadang malah membuang sampah sembarangan disana. Membuat semakin kumuhnya Kawasan Kota Tua tersebut. Selain masalah kebersihan, di Kawasan Kota Tua juga kurang akan fasilitas pendukung keagamaan seperti musholla. Memang ada beberapa musholla yang tersedia disana. Namun sangat tidaklah nyaman ada disana. Mushola tersebut berada di salah satu gedung tua yang ada disana.  Dari tempat wudhu sampai tenpat sholatnya pun sangat tidak meyakinkan akan kebersihannya. Padahal bagi kami umat muslim sangat lah wajib sholat ditempat yag bersih dan suci. Sedagkan tempat yang tersedia seperti gubuk, penuh debu dan kotoran yang berbau. Lalu fasilitas kendaraan, Kawasan Kota Tua adalah lokasi yang terbentang luas bukan hanya Museum Fatahillah saja. Memang tersedia penyewaan sepeda disana namun biaya yang harus dikeluarkan sangatlah mahal hanya untuk berkeliling saja. Kurangnya tempat parkir juga salah satu kekurangan di Kawasan Kota Tua. Karena hal itu banyak kendaraan yang parkir sembarangan dan menimbulakn kemacetann dijalan yang berada di Kawasan Kota Tua.
Yang baru baru ini terjadi ada di destinasi Taman Bunga Baturaden. Taman bunga yang seharusnya indah akan keindahan bunga yang ada disana. Malah rusak oleh tangan dan kelakuan jelek para pengunjung yang datang kesana. Banyak bunga yang diinjak-injak sembarangan oleh para pengunjung hanya untuk mendapatkan foto yang bagus. Sungguh terlalu memang. Hanya untuk mendapatkan hasil foto untuk dipamerkan keteman-temannya dan sombong di media sosial dia melakukan hal itu.
salah satu stasiun padat dan yang banyak digunakan untuk menuju tempat wisata baik di Bogor maupun di wilayah Jakarta. Tapi alangkah kotornya stasiun ini. Terlihat kepulan asap dari sampah yang dibakar dan tak tahu bagaimana ceritanya ada kasur yang teronggok di pinggir rel kereta. Apakah kasur itu dibuang atau lagi dijemur, yang pasti terlihat sekali kumuhnya.

Ketika saya ke Kota Bima, banyak berhenti di pantai Amahami. Pantai ini merupakan andalan dari Kota Bima, banyak digunakan sebagai tempat nongkrong bagi yang berkunjung ke Kota Bima. Tetapi kondisi pantai sangat tidak terurus. Sampah dari laut tidak dibersihkan. Yang ada bukan menonton keindahan pantai tapi menonton penduduk yang sedang memunguti kerang di sela-sela kotornya sisi pantai.



Solusinya
Oleh karena itu, marilah kita semua menjaga objek pariwisata kita agar jumlah wisawatan meningkat kembali. Selain itu, pariwisata merupakan salah satu aset bangsa ini, penambah devisa negara dan menjadi salah satu tempat mata pencaharian warga sekitar wisata. Untuk mendukung semua itu, cobalah anda praktekkan beberapa hal dibawah ini saat anda berada di salah satu destinasi wisata. Pertama. Untuk menjaga agar kelestarian alam daerah wisata yang kita kunjungi tetap terjaga dan indah adalah tentu saja dengan tidak membuang sampah sembarangan, baik itu sampah yang dibawa dari rumah maupun yang baru dibeli dilokasi wisata. Kedua. Usahakan untuk tidak berbuat jahil dan jangan sampai merusak apapun yang ada disekitar tempat wisata yang anda kunjungi. Ketiga.Tanamkan didalam hati anda yang paling dalam sebelum berangkat ketempat wisata yang dituju bahwa tidak akan merusak, mencuri atau apapun yang bisa membuat keindahan objek wisata yang anda kunjungi menjadi berkurang. Ke empat. Saat sampai ditempat wisata yang anda kunjungi, sebelum anda berkeliling menikmati keindahan tempat wisata tersebut, cobalah untuk meminta pengarahan mengenai aturan-aturan yang berlaku di tempat wisata yang dikunjungi. Kelima. Jauhkan sikap acuh tak acuh yang selama ini melekat pada diri anda saat berada ditempat wisata yang anda kunjungi, jika ingin tempat wisata tersebut tetap terjaga keindahannya. Ke enam. Budayakanlah untuk selalu melestarikan objek wisata yang anda kunjungi dimana pun anda berada. Ke tujuh. Jika tidak bisa merawat dan menjaga, usahakanlah untuk tidak merusak apapun yang ada dilokasi wisata yang anda kunjungi. Ke delapan. Ramahlah pada lingkungan sekitar wisata yang anda kunjungi.
 bẹrbagai aktifitas atau aksi yang dilakukan olẹh masyarakat intẹrnasionaldalam mẹnjaga lingkungan pẹsisir. Salah satu lẹmbaga intẹrnasional yaitu OcẹanConcẹrvacy sẹcara rutin mẹlakukan kampanyẹ bẹrsih pantai (coastal clẹanup
 Lembaga ini melakukan standarisasi terhadap pencemar yang ditemukan di pesisir,danau dan laut serta melakukan analisis terhadap hasil tersebut.

Tujuan dan manfaat
Bagi masyarakat sekitar, kegiatan ini dapat memberikan contoh dan pengertianmengenai metode kegiatan bersih pantai dengan menggunakan standar internasional.Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan kebersihan pantai bagimasyarakat setempat.
Menurut Hutabarat dan Evans (1985), permasalahan pencemaran lingkungan pantai dan pesisir ini akan berdampak pada kerusakan organisme yang hidup di daerahtersebut. Sebagai contoh, sampah atau pencemar lainnya dapat meracuni fitoplanktonyang pada akhirnya dapat menurunkan kesuburan suatu perairan. Lebih lanjut Hutabaratdan Evans (1985) menyampaikan beberapa pencemar pesisir dan lautan yang harusdiwaspadai, diantaranya adalah pencemaran minyak, pencemaran logam berat, pestisidadan sampah. Jenis pencemar inilah yang menjadi permasalahan utama di beberapa Kegiatan Bersih Pantai lokasi wisata pantai di Indonesia. Berbagai usaha menjaga kebersihan di daerah pesisir  pantai tersebut akan sangat penting. Kegiatan bersih pantai (Coastal Cleanup) ini merupakan bagian dari upaya warga dunia untuk perduli terhadap kebersihan lingkungan pesisir.


Kegiatan ini bersifat internasional dan melibatkan para relawan untuk melakukan kegiatan bersih pantai dengan metode survey, biasanya dilakukan dalam periode yang bersamaan. Sehingga dikenal pula dengan International Coastal Cleanup (ICC) yang dilakukansecara serentak di berbagai pesisir pantai di seluruh dunia. Kegiatan ini jugamemberikan kesempatan bagi masyarakat, wisatawan serta relawan dari Indonesiauntuk dapat berpartisipasi dalam kampanye kebersihan pesisir pantai ini.ICC merupakan konsep kegiatan yang efektif untuk meningkatkan kesadaranmasyarakat terhadap pencemaran pesisir pantai melalui pengalaman langsung surveydan mengambil sampah secara langsung Sumber pencemaran pesisir pantai berasal dari sampah yang dihasilkan darikehidupan masyarakat sehari-hari yang dibuang melalui sungai atau saluranlainnya.


Setiap orang menghasilkan sampah yang mudah terlihat dan sudah dianggapmaklum.3.
Solusi yang terbaik adalah mengembangkan komunitas masyarakat yang peduli danhandal untuk mencegah pencemaran tersebut serta mengembangkan masyarakatuntuk memiliki orientasi daur ulang.
kegiatan walaupun dalam kuantitas yang kecil. Sehingga semua peserta menyatakandukungannya untuk dilakukan ICC secara rutin. Selain itu para peserta juga menyarankan agar disediakan tempat sampah di lokasi wisata. Hal ini terungkap karena minimnya sarana kebersihan seperti tempat sampah tadi, sehinggatentunya akan menyulitkan wiatawan untuk membuang sampah.
Berdasarkan kegiatan dan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa konsep dan kegiatan ICC mampu meningkatkan pemahaman warga dan wisatawanterhadap pentingnya kebersihan pantai. Kedua, kegiatan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan kepedulian warga terhadap beberapa jenis pencemar di sekitar pantai. perlunya keberlanjutan program serta penambahan fasilitas kebersihan di lokasi pantai tersebut
Tips dan Trik yang mudah, tepat dan efektif menyadarkan masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan?
Berikut Tips dan trik menjaga kebersihan lingkungan:
1. Dimulai dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada masyarakat bagaimana menjaga kebersihan lingkungan.
2. Selalu Libatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
3. Sertkan para pemuda untuk ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan.
4. Perbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan anda;
5. Pekerjakan petugas kebersihan lingkungan dengan memberi imbalan yang sesuai setiap bulannya.
6. Sosialisakan kepada masyarakat untuk terbiasa memilah sampah rumah tangga menjadi sampah organik dan non organik.
7. Pelajari teknologi pembuatan kompos dari sampah organik agar dapat dimanfaatkan kembali untuk pupuk;
8. Kreatif, Dengan membuat souvenir atau kerajinan tangan dengan memanfaatkan sampah.
9. Atur jadwal untuk kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan.
Menurut Yoeti dalam bukunya Pengantar Ilmu Pariwisata. (Tazkia, 2012), mengatakan : “Prasarana kepariwisataan adalah semua fasilitas yang memungkinkan agar sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang sehingga dapat memberikan pelayanan untuk memuaskan kebutuhan wisatawan yang beraneka ragam”. Prasarana tersebut antara lain :

a. Perhubungan : jalan raya, rel kereta api, pelabuhan udara dan laut.

b. Instalasi pembangkit listrik dan instalasi air bersih.

c. Sistem telekomunikasi, baik itu telepon, telegraf, radio, televisi,

d. Pelayanan kesehatan baik itu puskesmas maupun rumah sakit.

e. Pelayanan keamanan baik itu pos satpam penjaga obyek wisata maupun pos-pos polisi untuk menjaga keamanan di sekitar obyek wisata.

f. Pelayanan wistawan baik itu berupa pusat informasi ataupun kantor pemandu wisata.

g. Pom bensin

h. Dan lain-lain. (Yoeti cit. Tazkia, 2012)

Sarana kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan hidup serta kehidupannya tergantung pada kedatangan wisatawan (Yoeti cit. Tazkia, 2012). Sarana kepariwisataan tersebut adalah :

a. Perusahaan akomodasi : hotel, losmen, bungalow.

b. Perusahaan transportasi : pengangkutan udara, laut atau kereta api dan bus-bus yang melayani khusus pariwisata saja.

c. Rumah makan, restaurant, depot atau warung-warung yang berada di sekitar obyek wisata dan memang mencari mata pencaharian berdasarkan pengunjung dari obyek wisata tersebut.

d. Toko-toko penjual cinderamata khas dari obyek wisata tersebut yang notabene mendapat penghasilan hanya dari penjualan barang-barang cinderamata khas obyek tersebut.

e. Dan lain-lain. (Yoeti cit. Tazkia, 2012)

Dalam pengembangan sebuah obyek wisata sarana dan prasarana tersebut harus dilaksanakan sebaik mungkin karena apabila suatu obyek wisata dapat membuat wisatawan untuk berkunjung dan betah untuk melakukan wisata disana maka akan menyedot banyak pengunjung yang kelak akan berguna juga untuk peningkatan ekonomi baik untuk komunitas di sekitar obyek wisata tersebut maupun pemerintah daerah (Tazkia, 2012). Pembangunan infrastruktur jalan sangat penting bagi para wisatawan yang ingin menikmati indahnya alam di lokasi wisata. Meskipun medan jalan menuju obyek wisata agak sulit dijangkau, namun apabila kualitas jalannya bagus akan menjadi tantangan tersendiri bagi wisatawan. Sebaliknya, jika akses jalan menuju obyek wisata banyak yang rusak dan berlubang, pengunjung akan menjadi bosan (Joehastanti, 2012). Hal ini dapat dilakukan dengan meniru langkah Pemerintah Kota Palembang. Menurut Juliartha (2009), program khusus yang dilakukan Pemerintah Kota Palembang, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan antara lain, yaitu :

a. Kerjasama dengan daerah lain seperti Pesta Wisata Nusantara di Jakarta, Road Show

dan Travel Dialog di Makasar, Festival Budaya (Majapahit Travel Fair di Surabaya),

b. Pemberian kemudahan izin sektor swasta yang bergerak di bidang pariwisata.

c. Calender Of Event Pariwisata Regional dan International.

d. Memperbaiki sarana dan prasarana pendukung, serta promosi wisata melalui berbagai media.

e. Penertiban dan pemberian keleluasaan bagi travel agent dan tour travel.

Solusi sekarang bagi kepariwisataan di Pulau Bawean yaitu dengan menambah jadwal pelayanan. Tapi penambahan kapal tetap perlu, karena kenyataannya memang masih kurang. Kalau ini tidak segera dilakukan akan menjadi boomerang, karena bisa menimbulkan kekecewaan bagi wisatawan dan bisa menjadi enggan kembali. Dan perlu ditingkatkan upaya dan strategi untuk menarik investor.

Menurut Ayurai (2011) iklim investasi yang positif dapat ditingkatkan melalui upaya-upaya berkesinambungan yang dilakukan oleh para birokrat dan para pelaku ekonomi di lokalitas-lokalitas tempat investasi dalam hal-hal berikut ini:

a. Memberikan kepastian hukum atas peraturan-peraturan pada tingkat pusat dan daerah serta menghasilkan produk hukum yang berkaitan dengan kegiatan penanaman modal sehingga tidak memberatkan beban tambahan pada biaya produksi usaha.

b. Memelihara keamanan dari potensi gangguan kriminalitas oleh oknum masyarakat terhadap aset-aset berharga perusahaan, terhadap jalur distribusi barang dan gudang serta pada tempat-tempat penyimpanan barang jadi maupun setengah jadi.

c. Memberikan kemudahan yang paling mendasar atas pelayanan yang ditujukan pada para investor, meliputi perijinan investasi, imigrasi, kepabeanan, perpajakan dan pertahanan wilayah.

d. Memberikan secara selektif rangkaian paket insentif investasi yang bersaing. e. Menjaga kondisi iklim ketenagakerjaan yang menunjang kegiatan usaha secara berkelanjutan.

Bagi kepentingan para penanam modal asing maka selain iklim investasi tersebut, kehadirannya masih perlu didukung oleh adanya ketentuan-ketentuan dan perlakuan yang tidak diskriminatif, yang diberikan pada para pengusaha lokal atau domestik dalam arena memperebutkan pangsa pasar. Sudah selayaknya jika para pemilik modal asing menginginkan adanya perlindungan dan jaminan investasi atas ancaman terjadinya resiko nasionalisasi dan eksproriasi. Merekapun menginginkan adanya jaminan dalam hak untuk dapat mentransfer laba maupun deviden, dan hak untuk melakukan penyelesaian hukum melalui arbitrase internasional.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.kompasiana.com/harjasaputra/sampah-dan-wisata-masalah-klasik-tak-bertepi_5511563f8133117d44bc5fac
http://jtstour.blogspot.co.id/2014/11/perlunya-menjaga-kebersihan-pantai-agar.html


Nama : Andya Nafisa Yasmine
NIM : 4423154202
KELAS : UJP A 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar