Kamis, 07 Januari 2016

Tugas 3 - Folklore Indonesia

MENGENAL TARIAN SAMAN

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga para penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Sejarah Indonesia yang mengupas tentang Asal usul Tarian Saman” ini. Tidak lupa selawat serta salam semoga tercurah limpah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw. beserta keluarganya,  sahabat-sahabatnya dan sampailah kepada kita selaku umatnya.
Dalam penulisan makalah ini  para penulis banyak sekali menghadapi kesulitan, tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Pada kesempatan kali ini kami ucapkan  terima kasih  kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini, terlebih kepada dosen mata kuliah Sejarah Indonesia yaitu Bapak Shobierien Nur Rasyid.
Tak ada gading yang tak retak. Para penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat berbagai kekurangan. Untuk itu, saran  dan kritik yang bersifat membangun dari Bapak/Ibu Pembimbing sangat kami harapkan untuk kesempurnaan pembuatan tugas di waktu yang akan datang.
TARI SAMAN
            Indonesia memiliki beragam suku di tanah air dari sabang sampai marauke sehingga Indonesia menjadi kaya akan kebudayaan dari seluruh suku tersebut. Kebudayaan tersebut dapat berupa tarian,bahasa,nyanyian,olahraga,pakaian, dan adat istiadat.
Banyak unsur yang melatarbelakangi lahirnya kebudayaan, salah satunya adalah unsur kepercayaan. Dari sekian banyak kepercayaan yang ada di Tanah Air ini, salah satunya yang paling berpengaruh adalah Islam. Islam memberikan warna yang khas dalam sebagian besar kebudayaan yang ada di negeri ini mulai baik tari, bahasa, nyanyian, adat-istiadat, dan lain sebagainya.
Seni tari adalah seni yang menggunakan gerakan tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan mengungkapkan perasaan, maksud danpikiran. Tarian merupakan perpaduan dari beberapa unsur yaitu raga, irama, dan rasa.
Tari adalah desakan perasaan manusia di dalam dirinya yang mendorongnya untuk mencari ungkapan yang berupa gerak-gerak yang ritmis. Menurut Corrie Hartong, ahli tari dari Belanda, mengajukan batasan tari yang berbunyi tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan didalam ruang.
Tari adalah gerakan tubuh sesuai dengan irama yang mengiringinya.
Tari juga berarti ungkapan jiwa manusia melalui gerak ritmis, sehingga dapat menimbulkan daya pesona. Yang dimaksud ungkapan jiwa adalah meliputi cetusan rasa dan emosional yang disertai kehendak. Menurut Dr Soedarsono, tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak-gerak ritmis yang indah.
Gerakan pada seni tari diiringi dnegan musik untuk mengatur gerakan penari dan menyampaikan pesan yang dimaksud. Seni tari memiliki geraka berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berjalan.  Gerakan pada tari tidak realistis tetapi ekpresif fan estetis. Agar sebuah tarian harmonis, tarian harus memiliki unsur tersebut. Gerakan seni tari melibatkan anggota badan. Unsur- unsur anggota badan tersebut didalam membentuk gerak tari dapat berdiri sendiri, bergabung ataupun bersambungan.
Jenis-jenis dari tari adalah
TARI TRADISIONAL

Tari tradisional merupakan sebuah bentuk tarian yang sudah lama ada. Tarian ini diwariskan secara turun temurun. Sebuah tarian tradisional biasanya mengandung nilai filosofis, simbolis dan relegius. Semua aturan ragam gerak tari tradisional, formasi, busana, dan riasnya hingga kini tidak banyak berubah

TARI TRADISIONAL KLASIK

Tari tradisional klasik dikembangkan oleh para penari kalangan bangsawan istana. Aturan tarian biasanya baku atau tidak boleh diubah lagi. Gerakannya anggun dan busananya cenderung mewah. Fungsi : sebagai sarana upacara adat atau penyambutan tamu kehormatan. Contoh : Tari Topeng Kelana (Jawa Barat), Bedhaya Srimpi (Jawa Tengah), Sang Hyang (Bali), Pakarena dan pajaga (Sulawesi Selatan)

TARI TRADISIONAL KERAKYATAN

Berkembang di kalangan rakyat biasa. Gerakannya cenderung mudah Ditarikan bersama juga iringan musik. Busananya relatif sederhana. Sering ditarikan pada saat perayaan sebagai tari pergaulan. Contoh: Jaipongan (Jawa Barat), payung (Melayu), Lilin (Sumatera Barat)

TARI KREASI BARU

Merupakan tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Dirancang menurut kreasi penata tari sesuai dengan situasi kondisi dengan tetap memelihara nilai artistiknya. Tari kreasi baik sebagai penampilan utama maupun sebagai tarian latar hingga kini terus berkembang dengan iringan musik yang bervariasi, sehingga muncul istilah tari modern. .Pada garis besarnya tari kreasi dibedakan menjadi dua golongan yaitu:

1. Tari Kreasi Baru Berpolakan Tradisi
Yaitu tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi, baik dalam koreografi, musik/karawitan, rias dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun ada pengembangan tidak menghilangkan esensiketradisiannya.

2. Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi (Non Tradisi)
Tari Kreasi yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi, musik, rias dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun tarian ini tidak menggunakan pola-pola tradisi, tidak berarti sama sekali tidak menggunakan unsur-unsur tari tradisi, mungkin saja masih menggunakannya tergantung pada konsep gagasan penggarapnya. Tarian ini disebut juga tari modern, yang istilahnya berasal dari kata Latin “modo” yang berarti baru saja.

TARI KONTEMPORER

Gerakan tari kontemporer simbolik terkait dengan koreografi bercerita dengan gaya unik dan penuh penafsiran. Seringkali diperlukan wawasan khusus untuk menikmatinya. iringan yang dipakai juga banyak yang tidak lazim sebagai lagu dari yang sederhana hingga menggunakan program musik komputer seperti Flutyloops.
Di antara beraneka ragam tarian dari pelosok Indonesia, tari saman termasuk dalam kategori seni tari yang sangat menarik. Keunikan tari saman ini terletak pada kekompakan geraknya yang sangat menabjubkan. Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti irama music yang harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakan satu tubuh, terus menari dengan kompak, mengikuti dendang lagu yang dinamis. Tidak salah jika tari saman banyak memikat hati para penikmat seni tari.
Aceh merupakan Provinsi yang terletak paling ujung sebelah barat dari kepulauan Indonesia. Dijuluki dengan Serambi Mekah, dan memiliki beraneka ragam budaya dan kesenian tradisional, terdiri dari Alat musik tradisional AcehLagu Daerah AcehTradisi dan Tarian Tradisional. Untuk Tarian Tradisional, Aceh dikenal memiliki jenis tari yang sudah mendunia, bahkan sudah mendapat pengakuan dari Badan dunia PBB. Tari Saman, adalah seni tradisional yang berasal dari Aceh.
Di antara beragamnya seni tari adat yang berasal dari suku-suku Indonesia, tari saman merupakan salah satu tari adat yang masuk dalam kategori sangat unik. Keunikan tari saman bukan hanya terletak pada gerakan penarinya yang kompak, melainkan juga pada harmonisasi lagu dan paduan suara yang mengiringinya. Keunikannya ini pula yang membuat tari asal Tanah Aceh ini menjadi sangat terkenal, bukan hanya di dalam negeri, tapi juga di seluruh mancanegara. Nah, berikut ini, mari kita bahas keunikan tari saman mulai dari sejarah, asal usul, gerakan, lagu, paduan suaranya dan kostum penarinya.
Tari Saman adalah sebuah tarian Suku Gayo. Suku Gayo atau "urang gayo" adalah sebuah suku bangsa yang mendiami dataran tinggi Gayo di Provinsi Aceh bagian tengah, Populasinya berjumlah kurang lebih 600.000 jiwa. Orang Gayo secara mayoritas terdapat di kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah (sekitar 30 - 45%) dan Gayo Lues (sekitar 50 - 70%) dan sebagian wilayah Aceh Tenggara dan 3 Kecamatan di Aceh Timur yaitu Serbejadi, Peunaron, dan Simpang Jernih. Suku Gayo beragama Islam dan mereka dikenal taat dalam agamanya dan mereka menggunakan Bahasa Gayo dalam percakapan sehari-hari mereka.yang biasa. Tarian ini ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian saman mempergunakan Bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Tari saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011
Sejarah dan Asal Usul Tari Saman




Di antara beraneka ragam tarian dari pelosok Indonesia, tari saman termasuk dalam kategori seni tari yang sangat menarik. Keunikan Tari Saman ini terletak pada kekompakan gerakannya yang sangat menakjubkan. Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti irama musik yang harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh, terus menari dengan kompak, mengikuti dendang lagu yang dinamis. Sungguh menarik, bukan? Tak salah jika tari saman banyak memikat hati para penikmat seni tari. Bukan hanya dari Indonesia, tapi juga dari mancanegara. Sekarang, mari kita ulas lebih dalam lagi mengenai tarian unik ini.
Sejarah Tari Saman
Mengapa tarian ini dinamakan tari Saman? Tarian ini di namakan Saman karena diciptakan oleh seorang Ulama Gayo bernama Syekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Namun, kemudian ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu media dakwah.



Biasanya, tari saman ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung). Namun seiring perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang hingga penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat digolongkan sebagai tari hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu, peristiwa atau upacara tertentu.  
Tari Saman dapat ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.
Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis.


Makna dan Fungsi
Tari Saman dijadikan sebagai media dakwah. Sebelum Saman dimulai, tampil pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat. Pemuka adat memberikan nasehat-nasehat yang berguna kepada para pemain dan penonton. Syair-syair yang di antunkan dalam tari Saman juga berisi petuah-petuah dan dakwah. Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan.
Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.
Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan berkesinambungan, pemainnya terdiri dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara grup tamu dengan grup sepangkalan (dua grup). Penilaian dititik beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.
Namun dewasa ini, fungsi tarian saman menjadi bergeser. Tarian ini jadi lebih sering berfungsi sebagai media hiburan pada pesta-pesta, hajatan, dan acara-acara lain.
Paduan Suara
Paduan Suara dan Lagu Tari Saman Berbeda dengan pertunjukan tari pada umumnya, pada pertunjukan tari saman yang asli, Anda tidak akan menemukan iringan irama alat musik apapun. Satu-satunya irama yang digunakan untuk menyelaraskan gerakan tari ini adalah suara dari para penari itu sendiri. Mereka akan bertepuk tangan, tepuk dada, paha, dan lantai atau kadang menyanyikan syair tersendiri untuk menyingkronkan gerakan antara penari satu dengan penari lainnya. Untuk syair dari nyanyian lagu tari saman sendiri biasanya merupakan sebuah pepatah dan nasihat yang bermakna begitu dalam. Syair-syair tersebut berisi pesan moril ajaran Islam yang seharusnya diresapi oleh setiap para pendengarnya. Bagi seorang syekh atau pemandu tari, menyanyikan lagu tari saman juga tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Ada 5 aturan atau cara baku yang harus ditaati dalam menyanyikan lagu tari saman ini. Kelima aturan tersebut antara lain: Rengum ata auman yang diawali oleh pemandu. Dering yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari. Redet atau lagu singkat dengan nada pendek melegenda. Semoga dengan artikel kali ini, kita menjadi semakin sadar bahwa warisan budaya nenek moyang kita ternyata memiliki prestisi yang sangat agung dan tinggi nilainya. Kewajiban bagi kita untuk terus melestarikan dan memperkenalkannya pada generasi-generasi selanjutnya agar ia tidak hilang ditelan oleh sang waktu. yang dinyanyikan oleh salah satu penari di bagian tengah. Syekh atau lagu yang dinyanyikan dengan suara panjang tinggi sebagai tanda perubahan gerakan. Saur atau lagu yang diulangi bersama oleh semua penari setelah dinyanyikan oleh seorang penari solo. Paduan Suara dan Lagu Tari Saman Arti dan Makna Tari Saman Terlepas dari beragam keunikannya, tari saman bagi masyarakat Aceh memiliki arti dan makna yang sangat dalam. Tarian ini melambangkan tingginya sopan santun, pendidikan, kebersamaan, kekompakan dan kepahlawanan masyarakat Aceh yang religius. Pesan dakwah yang terkandung dalam setiap syairnya juga memiliki nilai tersendiri. Nasehat-nasehat dengan makna begitu dalam tersirat kental dalam syair lagu tari ini. Nah, itulah informasi tentang keunikan tari saman asal Aceh yang melegenda. Semoga dengan artikel kali ini, kita menjadi semakin sadar bahwa warisan budaya nenek moyang kita ternyata memiliki prestisi yang sangat agung dan tinggi nilainya. Kewajiban bagi kita untuk terus melestarikan dan memperkenalkannya pada generasi-generasi selanjutnya agar ia tidak hilang ditelan oleh sang waktu.
Nyanyian
Tari saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut syekh. Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Tarian ini khususnya ditarikan oleh para pria.
Nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Cara menyanyikan lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam:
  1. Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat.
  2. Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
  3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
  4. Syekh, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.
  5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.
Gerakan Tari Saman
Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika menyebarkan agama Islam, syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno, kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah Islam demi memudahkan dakwahnya.  

Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.

Tarian Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik, karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo). Selain itu, ada 2 baris orang yang menyanyi sambil bertepuk tangan dan semua penari Tari Saman harus menari dengan harmonis. Dalam Tari Saman biasanya, temponya makin lama akan makin cepat supaya Tari Saman menarik.

Penari

Pada umumnya, tari Saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki. tetapi jumlahnya harus ganjil. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, tarian ini juga dimainkan oleh kaum perempuan. Pendapat Lain mengatakan tarian ini ditarikan kurang dari 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.
 
Namun, perkembangan di era modern menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Di sinilah peran Syeikh, ia harus mengatur gerakan dan menyanyikan syair-syair tari Saman.

Kostum Tari Saman
Kostum atau busana khusus saman terbagi dari tiga bagian yaitu:
  • Pada kepala: bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat persegi. Dua segi disulam dengan benang seperti baju, sunting kepies.
  • Pada badan: baju pokok/ baju kerawang (baju dasar warna hitam, disulam benang putih, hijau dan merah, bahagian pinggang disulam dengan kedawek dan kekait, baju bertangan pendek) celana dan kain sarung.
  • Pada tangan: topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam penggunaan warna, menurut tradisi mengandung nilai-nilai tertentu, karena melalui warna menunjukkan identitas para pemakainya. Warna-warna tersebut mencerminkan kekompakan, kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian dan keharmonisan.
Tari saman memang sangat menarik. Pertunjukkan tari Saman tidak hanya populer di negeri kita sendiri, namun juga populer di mancanegara seperti di Australia dan Eropa. Baru-baru ini tari saman di pertunjukkan di Australia untuk memperingati bencana besar tsunami pada 26 Desember 2006 silam. Maka dari itu, kita harus bangga dengan kesenian yang kita miliki, dan melestarikannya agar tidak punah.

Tari saman punya banyak nama. Bukan hanya tari seribu tangan, tapi juga Saman Gayo di Aceh Tenggara dan Tengah, Saman Lokop di Aceh Timur , dan Saman Aceh Barat di Aceh Barat .
Tarian tradisional Melayu ini asal mulanya dari daerah Aceh Tenggara tepatnya di dataran tinggi Gayo. Nama "Saman " diambil dari nama pencipta dan pengembang tari Saman yaitu Syeikh Saman . Ia adalah salah seorang ulama yang menyebarkan agama Islam di Aceh . Itu sebabnya syair atau lagu yang digunakan dalam tari saman adalah bahasa Arab dan Aceh. Biasanya syair yang dipakai dalam tari saman berisi pesan-pesan dakwah, sindiran, pantun nasehat, dan pantun percintaan.
Tarian saman diduga berasal dari tarian Melayu kuno karena tari saman menggunakan dua gerakan yang umum digunakan dalam tarian Melayu kuno: tepuk tangan dan tepuk dada. Menurut cerita, Syeikh Saman menyebarkan agama Islam sambil mempelajari tarian Melayu kuno. Supaya dakwahnya lebih mudah, Syeikh Saman menggunakan syair-syair dakwah dengan gerakan-gerakan tari. Sampai sekarang, tari saman yang sifatnya religius ini masih dipakai sebagai alat penyampaian pesan dakwah

Pertunjukan Tari Saman dari Masa ke Masa 
Dahulu, tari saman ditampilkan dalam upacara adat tertentu. Salah satunya adalah upacara memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sekarang, tari saman juga ditampilkan dalam acara-acara kenegaraan seperti kunjungan tamu-tamu negara atau dalam pembukaan festival dan acara lainnya.
Pada masa penjajahan Belanda, pertunjukan tari saman dilarang karena katanya mengandung unsur magis yang bisa menyesatkan. Namun larangan ini tidak dihiraukan oleh masyarakat Aceh. Tari saman pun terus berkembang pesat sampai sekarang. Selain itu, tari saman tidak hanya dipertunjukkan di NAD tapi juga di kota-kota lain di Indonesia. Tari saman bahkan sudah sampai ke negara-negara tetangga dan Eropa.

Mari Menari!  Kalau dilihat dari jumlah gerakan tubuh, tari saman bisa dikatakan tari yang sederhana. Tetapi gerakannya beragam, antara lain: gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring, dan gerak lengek. Keunikan tari saman adalah gerakan tangannya yang dinamis, perubahan posisi duduk para penari, dan goyangan badan yang dihentakkan ke kiri atau kanan ketika syair lagu dinyanyikan. Tari saman tidak menggunakan musik loh, hanya syair yang dinyanyikan serta suara tepukan tangan, dada, dan paha.
Pada umumnya, tari saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki dengan jumlah ganjil. Namun dalam perkembangan selanjutnya tari saman juga ditarikan oleh perempuan. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa tarian ini ditarikan oleh 10 orang. Delapan orang penari dan dua orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi. Seorang Syeikh ditunjuk sebagai pengatur gerakan dan penyanyi syair-syair lagu untuk tarian ini.
Para penari saman memakai kostum seragam khas Aceh : bulan teleng di kepala, penutup leher, dan gelang di kedua pergelangan tangan. Sebelum menari, para penari duduk berbaris memanjang ke samping dengan lutut ditekuk. Syeikh duduk di tengah-tengah para penari lainnya kemudian menyanyikan syair atau lagu yang diikuti dengan berbagai gerakan oleh penari yang lain. Gerakan dan lagu yang dinyanyikan memiliki hubungan yang dinamis, sinkron, dan memperlihatkan kekompakkan. Tarian ini diawali dengan satu gerakan lambat, dengan tepuk tangan, tepuk dada, dan paha, serta mengangakat tangan ke atas secara bergantian. Semakin lama, gerakan tarian ini semakin cepat hingga tari saman pun berakhir.

PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil mengenai asal-usul Tari Saman, dapat disimpulkan yaitu Seni tari adalah seni yang menggunakan gerakan tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan mengungkapkan perasaan, maksud danpikiran. Tarian merupakan perpaduan dari beberapa unsur yaitu raga, irama, dan rasa. Dan juga tari memiliki berbagai macam jenis seperti tari klasik, temporer, dll.
Di antara beragamnya seni tari adat yang berasal dari suku-suku Indonesia, tari saman merupakan salah satu tari adat yang masuk dalam kategori sangat unik. Tari Saman adalah sebuah tarian Suku Gayo. Suku Gayo atau "urang gayo" adalah sebuah suku bangsa yang mendiami dataran tinggi Gayo di Provinsi Aceh bagian tengah, Tarian ini di namakan Saman karena diciptakan oleh seorang Ulama Gayo bernama Syekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Namun, kemudian ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu media dakwah.
Tarian ini jadi lebih sering berfungsi sebagai media hiburan pada pesta-pesta, hajatan, dan acara-acara lain. Satu-satunya irama yang digunakan untuk menyelaraskan gerakan tari ini adalah suara dari para penari itu sendiri. Nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Pada umumnya, tari Saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki. tetapi jumlahnya harus ganjil. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, tarian ini juga dimainkan oleh kaum perempuan. Pendapat Lain mengatakan tarian ini ditarikan kurang dari 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.

SARAN
Saran yang dapat kita ambil tentang Tari Saman adalah, sebaiknya kita sebgai mahasiswa harus lebih mengetahui informasi mengenai Tarian-tarian yang berada di Indonesia, bukan hanya Tari Saman saja. Dan kita juga perlu mengembangkan tarian tarian yang ada di Indonesia, agar kita tetap menjaga kebudayaan yang berada di Negara kita.

DAFTAR PUSTAKA

NAMA; ELVARA MANOPO
NIM: 4423155022
KELAS: B UJP 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar