Rabu, 06 Januari 2016

TUGAS 2- SOLUSI UNJ UNTUK PARIWISATA INDONESIA

Menggali Potensi Industri Kreatif Demi Kemajuan Pariwisata Indonesia
Indonesia terkenal akan pesona alam dan kekayaan budayanya, dari seni tari, seni musik, bentuk-bentuk rumah adat, pakaian tradisional, makanan khas, dll. Terlebih lagi, Indonesia juga terkenal dengan masyarakatnya yang ramah dan sopan. Tentunya, itu semua merupakan daya tarik wisata yang dimiliki oleh Indonesia. Oleh karena itu, tidak bisa dipungkiri bahwa sektor pariwisata merupakan sektor potensial yang dapat meningkatkan penerimaan kas negara sehingga harus mendapat perhatian yang khusus dari Pemerintah karena Indonesia merupakan salah satu pemain penting di industri pariwisata global.
Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, investasi pariwisata tumbuh dari 342,2 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,1 triliun pada 2009 menjadi 602,6 juta dollar AS atau sekitar Rp 7,2 triliun pada 2013. Jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia meningkat rata-rata 8 persen setahun dalam lima tahun terakhir. Pada periode 2005-2012, sektor pariwisata di ASEAN tumbuh rata-rata 8,3 persen per tahun, di atas rata-rata pertumbuhan pariwisata global yang hanya 3,6 persen per tahun.
Di tengah zaman yang kian maju, kegiatan ekonomi kreatif yang bertumpu pada sumberdaya intelektual kian naik pamor menggantikan ekonomi industri yang sangat bergantung pada sumberdaya alam. Jika sumberdaya alam suatu waktu akan habis dieksploitasi, sebaliknya kekayaan intelektual justru selalu terbarukan dan tiada habisnya. Kondisi inilah yang mendorong kegiatan ekonomi kreatif mendapat perhatian khusus sekaligus tumbuh pesat di mancanegara,
Perlu diingat bahwa  ekonomi kreatif jauh berbeda dengan industri kreatif.Ekonomi kreatif merupakan kegiatan ekonomi yang mengandalkan kreatifitas serta ide dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama sedangkan industri kreatif tidak sekedar mengandalkan kreatifitas seseorang namun juga diperlukan ilmu pengetahuan untuk mengembangkannya, seperti penggunaan teknologi.
Presiden SBY ketika saat itu menjabat sebagai kepala negara melakukan reshuffle kabinet dan menunjuk  Mari Elka Pangestu dan Sapta Nirwandar sebagai Menteri dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kementerian pun telah dirubah menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sementara sosok Mari Elka Pangestu sebelumnya  cukup dikenal dalam mengembangkan ekonomi kreatif ketika bertugas di Kementrian Perdagangan.  Industri kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Industri kreatif juga dikenal dengan nama lain Industri Budaya (terutama di Eropa).
Perkembangan industri pariwisata di Tanah Air sangat terkait dengan perkembangan industri kreatif. Kedua industri ini harus berjalan seiring dan saling melengkapi. Rabu (20/8/2014), seusai acara Forum Ekonomi Nusantara yang diselenggarakan harian Kompas dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu menegaskan ”Pariwisata tak bisa dipisahkan dari industri kreatif. Contohnya Dyandra Media International yang termasuk perusahaan penyelenggara MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition). MICE tergolong pariwisata. Untuk menyelenggarakan pertunjukan, perusahaan MICE seperti Dyandra memerlukan industri kreatif, mulai desain pameran, membuat pertunjukan, dan sebagainya,” kata Mari. Dyandra adalah perusahaan di bawah Grup Kompas Gramedia.
Usaha pariwisata secara umum seperti hotel juga melibatkan proses kreatif yang tak sedikit, mulai dari arsitek, cendera mata, kuliner, hingga seni pertunjukan.
”Perkembangan industri pariwisata seiring sejalan dengan industri kreatif,” ujar Mari.
Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, investasi pariwisata tumbuh dari 342,2 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,1 triliun pada 2009 menjadi 602,6 juta dollar AS atau sekitar Rp 7,2 triliun pada 2013.
Jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia meningkat rata-rata 8 persen setahun dalam lima tahun terakhir. Pada periode 2005-2012, sektor pariwisata di ASEAN tumbuh rata-rata 8,3 persen per tahun, di atas rata-rata pertumbuhan pariwisata global yang hanya 3,6 persen per tahun.
Lalu, adakah hubungan antara Industri Kreatif dengan Pariwisata Indonesia?  Industri kreatif tentunya penting bagi Pariwisata Indonesia. Industri kreatif dan Pariwisata bagaikan magnet yang tidak bisa dipisahkan. Tidak bisa dipungkiri bahwa industri kreatif berperan besar bagi Pariwisata Indonesia. Industri kreatif dapat dijadikan sebagai identitas bangsa, mengangkat karakter&kebudayaan lokal
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar mengatakan dampak pertumbuhan pariwisata terbukti mampu menggeliatkan industri kreatif di Kalimantan, seiring dengan peningkatan kunjungan wisatawan ke pulau itu.
Sapta mengutip data Dinas Pariwisata Kaltim sebagai contoh kasus di mana pada 2008 jumlah grup sanggar budaya dan gedung kesenian sebanyak 172 grup dengan 13 gedung kesenian, sedangkan pada 2012 jumlahnya meningkat mencapai 242 grup dengan 17 gedung. Sementara itu jumlah hotel di Kalimantan pada 2012 mencapai 420 unit terdiri dari kelas melati sampai bintang 4 naik 14,05 persen dibandingkan tahun 2008 yang berjumlah 361 unit.
Sapta menyatakan kemajuan pariwisata akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, karena pariwisata mempunyai dampak pengganda yang besar terutama dengan industri kreatif.

Permasalahan
Industri kreatif tidak hanya bertumpu pada satu sektor saja, menurut studi pemetaan industri kreatif yang dilakukan oleh Departemen Perdagangan RI pada 2007 mencantumkan 14 subsektor yaitu periklanan, arsitektur, pasar barang seni, kerajinan, desain, fashion, video-film dan fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan dan piranti lunak komputer, televisi dan radio, serta kegiatan riset dan pengembangan.
Hampir semua sektor tersebut berperan penting dalam memajukan Pariwisata Indonesia, seperti seni arsitektur yang dapat dimanfaatkan untuk menambah kecantikan dari sektor pendukung pariwisata yaitu akomodasi dan restoran, seni pertunjukan yang dapat dimanfaatkan untuk menarik para wisatawan berkunjung ke Indonesia, lalu media informasi seperti televisi dan radio sebagai alat untuk mempromosikan destinasi wisata dan budaya Indonesia. Berbagai studi wisata menunjukkan bahwa daya tarik alam dan budaya merupakan alasan utama dalam setiap pemilihan destinasi wisata.
Kita patut bersyukur bahwa Indonesia dilimpahi oleh pesona alam dan kekayaan budaya yang amat beragam, menjadikan kita memiliki keuntungan lebih  yang tiada duanya. Terlebih, hasil industri kreatif seperti kerajinan, cenderamata, seni pertunjukan, musik dan film mampu memberi nilai tambah pada komponen daya tarik wisata. Sementara itu, untuk pariwisata berbasiskan budaya, para wisatawan sering sekali  ikut terlibat dalam kreativitas komunitas lokal, seperti turut serta dalam belajar membatik.
Dengan demikian, industri kreatif dari budaya masyarakat Indonesia itu akan menyokong perkembangan industri pariwisata di tengah persaingan dengan destinasi wisata lainnya baik regional ASEAN maupun internasional. Di Indonesia, industri kreatif nasional di tahun 2004 mengalami pertumbuhan 8,17%, jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang 5,03% (Gunaryo et. al, 2008). Pertumbuhan yang sangat menjanjikan ini sejalan dengan pertumbuhan industri pariwisata dunia. Industri pariwisata terbukti tetap tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan industri lain, bahkan ketika diterpa gelombang krisis sekalipun. Jelas kiranya bahwa pariwisata dan industri kreatif memang memiliki  peran ataupun  kontribusi positif di masa yang akan datang.
Kemudian, industri kreatif tentunya berperan besar tidak hanya untuk kemajuan pariwisata, namun untuk kemajuan negara pula. Apabila Indonesia dapat mengoptimalkan industri kreatif ini, tentunya akan berdampak pada peningkatan pendapatan negara dan tentunya mensejahterahkan rakyat, karena akan terbuka lebar lapangan pekerjaan serta melalui industri kreatif, tentunya akan menciptakan kondisi yang ramah lingkungan. Melalui industri kreatif, tentunya sanggar-sanggar seni budaya berkembang semakin pesat, bermunculan pusat-pusat kerajinan tangan, berkembangnya dapur-dapur kreatif yang membuat aneka jenis makanan daerah dan tradisional dan terbinanya berbagai keahlian individu yang menopang langsung terhadap majunya Pariwisata Indonesia.
Namun, dibalik banyak manfaat yang diperoleh, perlu diingat bahwa Indonesia masih memiliki beberapa kendala untuk memajukan pariwisata melalui industri kreatif. Beberapa kendala tersebut seperti kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat mengenai industri kreatif, memang benar bahwa Indonesia telah mengenal adanya industri kreatif sejak lama hanya saja industri kreatif baru mendapat perhatian khusus ketika zaman pemerintahan SBY sehingga mengakibatkan kegiatan industri kreatif ini belum berjalan optimal.
Lalu kurangnya pembinaan terhadap sumber daya manusia kita pun turut menjadi kendala. Padahal, sumber daya manusia adalah sektor utama dalam industri kreatif. Lalu, model bisnis industri kreatif yang belum matang, serta resiko usaha yang harus dihadapi turut menambah permasalahan yang dihadapi oleh penggiat industri kreatif Indonesia. Ditambah kurangnya kesadaran masyarakat untuk memajukan industri kreatif kita, contohnya kurang mencintai produk-produk hasil karya anak bangsa dan kurangnya keterampilan dalam bidang teknologi. Lalu institusi industri kreatif pun masih lemah terutama disebabkan oleh belum adanya payung hukum yang mengatur tata kelola masing-masing subsektor industri kreatif.
Tidak bisa dipungkiri bahwa seiring perkembangan zaman yang semakin maju, teknologi pun semakin berkembang pesat. Teknologi yang canggih tentunya dapat menyokong perkembangan industri kreatif semakin maju. Namun, permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia adalah kurangnya keterampilan dalam menggunakan teknologi, seperti komputer.  Perlu diingat bahwa, industri kreatif tidak hanya bertumpu pada hasil pemipikiran atau ide-ide yang cemerlang. Namun, terdapat pula faktor pendukung salah satunya adalah teknologi. Melalui teknologi ide tidak hanya sekedar ide, namun dapat menjadi sebuah karya yang memiliki nilai jual tinggi. Lalu, melalui teknologi hasil pekerjaan tentunya akan berjalan efektif dan efisien.
"Ide hanya tinggal ide bila tidak diikuti dengan ketekunan dan keberanian untuk mengubahnya menjadi produk yang bisa dijual dan bernilai tambah," tutur Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Euis Saedah

Solusi
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa industri kreatif memiliki potensi besar untuk memajukan Pariwisata Indonesia, hanya saja memang terdapat beberapa kendala. Oleh sebab itu, kami sebagai mahasiswi dan mahasiswa Usaha Jasa Pariwisata Universitas Negeri Jakarta turut andil dalam memberikan sedikit solusi untuk permasalahan ini.
Terlebih lagi, karena kita belajar mengenai penyelenggaraan event, yaitu MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) tentunya turut membantu untuk kemajuan industri kreatif. Namun dalam membuat sebuah penyelenggaraan event tentunya dibutuhkan persiapan yang matang sehingga sangat diperlukan bantuan dari semua pihak untuk mengoptimalkannya,
Untuk memajukan pariwisata melalui industri kreatif tentunya dibutuhkan saling kerjasama antara pemerintah dan mayarakat. Pemerintah selaku pembuat kebijakan tentunya tidak akan berjalan apabila tidak ada pelaksananya, yaitu masyarakat begitupun sebaliknya. Berbicara tentang industri, maka unsur-unsur dan karakteristik industri dalam kegiatan produksi, haruslah dijaga dan dikembangkan sehingga lebih adaptif, inovatif serta efesien dan efektif.
Apa yang dilakukan oleh Korea Selatan terhadap industri kreatif mereka yeng melahirkan produk kreatif seperti Boyband-boyband mereka yang mendunia ataupun Gangnam Style, merupakan inspirasi yang bagus untuk dipelajari dan diselaraskan dengan konteks industri kreatif dalam negeri. Yang lebih menarik lagi, Korea dengan pintar memanfaatkan kolaborasi antar unsur industri mereka yang telah mendunia, seperti LG, untuk memasarkan ke luar negeri produk-produk industri kreatif negara itu. Belum beberapa tahun berselang, LG pernah mensponsori kedatangan dan penampilan boyband dari negeri ginseng itu ke Jakarta. Tentu saja yang terangkat tidak saja boyband asal Korea tersebut tapi juga LG sebagai produsen produk-produk elektronik.
Untuk mengembangkan pariwisata melalui industri kreatif, peran teknologi sangat diperlukan.  Oleh sebab itu, Pemerintah harus dapat mengoptimalkan kecanggihan teknologi ini. Pemerintah harus mengambil kebijakan bahwa seminimal mungkin para generasi-generasi muda dapat memiliki keterampilan dalam bidang teknologi, salah satunya adalah komputer. Apabila generasi muda dapat mengunakan komputer dengan baik, tentunya akan mudah bagi mereka untuk mendapatkan berbagai macam sumber informasi melalui internet. Dengan begitu, ilmu pengetahuan yang mereka miliki semakin bertambah dan berdampak pada tingginya kreatifitas mereka.
Lalu, Pemerintah dapat pula membuka pelatihan-pelatihan keterampilan bagi para generasi-generasi muda agar generasi-generasi muda dapat menuangkan kreativitasnya melalui produk-produk yang dihasilkannnya, yang tentunya produk tersebut tetap mencirikan budaya nusantara.  Produk tersebut pun harus dikemas semenarik mungkin agar para wistawan domestik ataupun mancanegara tertarik untuk membeli hasil karya anak bangsa. Produk-produk itu pun dapat dijual di setiap destinasi wisata di Indonesia ataupun di pameran-pameran kebudayaan Indonesia.
 Dengan itu, tentunya tidak hanya akan berdampak positif dalam bidang ekonomi, seperti akan meningkatkan pendapatan negara dan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat namun juga berdampak positif bagi sektor lain yaitu pariwisata, dengan adanya produk-produk lokal yang menarik tentunya akan membuat wisatawan lokal maupun asing tertarik untuk membelinya. Produk ini pun dapat dijadikan sebagai  alat untuk mempromosikan Pariwisata Indonesia ke mancanegara. Lalu, pemerintah pun dapat menyelenggarakan pameran-pameran kebudayaan indonesia sebagai nilai tambah daya tarik wisata. Kemudian, masyarakat pun harus turut berkontribusi untuk memajukan industri kreatif dengan membeli produk produk dalam negeri. 
Dalam dunia pariwisata, kita tidak hanya mengenal destinasi wisata saja, namun terdapat sektor pendukung seperti akomodasi dan restoran. Seni arsitektur di dalamnya tentunya diperlukan untuk menambah kecantikan dan daya tarik wisata. Indonesia pun kaya dengan kebudayaannya, tarian maupun musik daerah. Hal tersebut, dapat pula dimanfaatkan untuk menarik para wisatawan berkunjung ke Indonesia dengan menyelenggarakan beberapa seni pertunjukan. Dengan begitu tentunya turut melestarikan kebudayaan Indonesia. Lalu, subsektor industri kreatif lain yang dapat dimanfaatkan adalah media informasi yaitu televisi dan radio. Media tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengangkat daerah-daerah terpencil yang sebenarnya memiliki potensi pariwisata yang besar sekaligus turut mempromosikan destinasi wisata dan budaya Indonesia.
 Sebenarnya untuk tingkat kreativitas para generasi-generasi muda Indonesia dibidang perfilman sudah tidak diragukan lagi. Generasi-generasi muda bangsa kita seringkali mempersembahkan film-film berkualitas dengan   mengambil lokasi di destinasi-destinasi menarik yang berada di Indonesia, salah satu film yang terkenal adalah Laskar Pelangi. Melalui film Laskar Pelangi, Film tersebut terbukti sukses sebab di awal-awal pemutaran film tersebut sukses ditonton jutaan orang. Film ini mengambil lokasi di Bangka Belitung, sebuah provinsi yang terkenal dengan kecantikan alamnya, salah satunya adalah pantai. Melalui film tersebut tentunya turut mensukseskan pariwisata di Indonesia, memperkenalkan keindahan suatu destinasi wisata serta budaya di daerah tersebut melalui film membuat para wisatawan tertarik untuk mengunjungi provinsi Bangka Belitung.
Lalu, Pemerintah pun juga harus membuat kebijakan yang tepat dalam mensukseskan kegiatan industri kreatif, dengan kepastian hukum yang jelas tentunya akan membuat penggiat industri kreatif akan terus menghasilkan karya-karya terbaik mereka. Selain itu, dengan kepastian hukum yang jelas tentunya akan tercipta suasana yang kondusif.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/08/22/naptdu-pariwisata-terbukti-geliatkan-industri-kreatif
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Industri_kreatif




 Herlina Indah Puspari
 UJP A 2015
 4423154

Tidak ada komentar:

Posting Komentar