Jumat, 01 Januari 2016

Solusi UNJ untuk Pariwisata Indonesia


Kurang nya Kesadaran Melestarikan Objek Wisata Daerah


Salah satu objek wisata sejarah yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah maupun masyarakat daerah adalah Gedung Juang 45 Bekasi yang terletak di Jl. Sultan Hasanudin, kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Padahal bangunan ini menyimpan banyak sejarah sebelum kemerdekaan. Gedung Juang 45 Tambun, Bekasi merupakan saksi bisu perjuangan para pahlawan ketika merebut kemerdekaan untuk Indonesia. Sebelum Revolusi Nasional, bangunan ini bernama Landhuis Tamboen atau Gedung Tinggi. Gedung Juang 45 Tambun ini disebut juga Gedung Tinggi, namun karena peninggian jalan raya dan spanduk-spanduk yang terpasang menutupi keindahan Gedung Juang Tambun. Begitu besar nilai sejarah yang ada di gedung ini. Pada saat perang kemerdekaan melawan Belanda, Gedung Juang Tambun Bekasi dijadikan tempat pertahanan oleh para pejuang kemerdekaan yang berpusat di wilayah Tambun dan Cibarusah.
Gedung Juang 45 Tambun juga menjadi tempat perundingan pertukaran tawanan antara Belanda dengan para pejuang kemerdekaan Indonesia. Pejuang kemerdekaan Indonesia dipulangkan oleh Belanda ke wilayah Bekasi dan tentara Belanda dipulangkan ke Batavia melalui Stasiun Tambun yang lintasan rel nya tepat berada di belakang gedung ini. Pada tahun 1943 tentara Jepang mengambil alih Gedung Juang 45 Tambun ini dan dijadikannya sebagai salah satu pusat kekuatan dalam menjajah Indonesia. Namun pada akhir masa penjajahan bangsa Jepang, pejuang kemerdekaan Indonesia berhasil merebut kembali tempat tersebut. Pada tahun 1945, KNI (Komite Nasonal Indonesia) menjadikan Gedung Juang 45 Tambun sebagai kantor Kabupaten Jatinegara. Tidak hanya menjadi kantor kabupaten Jatinegara saja, Gedung Juang 45 juga dijadikan  sebagai tempat pertahanan dan pusat komando dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari tentara sekutu yang hendak menjajah Indonesia kembali. Pada akhir tahun 1947  Gedung Juang Tambun dikuasai oleh Belanda setelah melakukan serangan bertubi-tubi hingga tahun 1949. Namun tahun 1950  pejuang Indonesia dapat merebut kembali gedung ini. Pada tahun 1951 gedung ini diisi oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat. Dan sempat dijadikan sebagai tempat perkuliahan bagi mahasiswa Akademi Pembangunan Desa (APD) yang merupakan cikal bakal pembangunan perguruan tinggi di Bekasi, dan kini dikenal dengan Universitas Islam 45 (Unisma). Manfaat lain gedung ini, juga sempat digunakan sebagai Kantor BP-7 dan Kantor Legiun Veteran.  Tahun 1999 , gedung ini pernah menjadi kantor sekretariat Pemilu dan Dinas Kebersihan serta Pertamanan. Bahkan Gedung Juang 45 Tambun sempat diabadikan dalam film “Lebak Membara”, 
Sungguh sangat disayangkan, gedung bersejarah ini dapat terlupakan  nilai sejarah nya karena kurang nya masyarakat sekitar mengetahui keberadaan gedung ini. Untuk jatuh cinta pada negeri sendiri yaitu Indonesia, kita perlu tahu sejarah tentang Indonesia. Sama hal nya dengan daerah tempat kita tinggal, untuk mencintai tempat tinggal kita, kita harus tahu sejarah daerah kita. Di setiap tempat yang kita pijak, pasti memiliki sejarah tersendiri. Begitu pun daerah tempat kita tinggal.
Menurut bapak Buson selaku penjaga gedung yang sudah menjaga sejak tahun 1998 bersama 6 teman lainnya ini mengatakan bahwa, pada tahun 2005 terjadi pembongkaran besar-besaran, dimana gedung ini diperbaiki atap dan plapon nya. Karena rusak nya atap membuat banyak nya hewan seperti kelelawar menempati tempat ini, tepat nya di lantai atas. Sehingga gedung ini memiliki aroma yang tidak sedap. Itu sebab nya diadakan pembongkaran besar-besaran untuk memperbaiki yang bocor.
Awal nya jika pembetulan tersebut sudah selesai, gedung ini akan dijadikan perpustakaan dan museum. Tetapi hal yang diharapkan itu tidak terwujud karena hasil dari perbaikan tersebut membuahkan hasil yang sedikit. Karena setelah perbaikan itu, dijadikan lah gedung ini sebagai tempat perpustakaan yang tidak berjalan lama, hanya 5 bulan. Karena  atap bocor membuat kelelawar masuk dan menempati gedung tersebut membuat aroma tidak sedap lagi, perpustakaan pun dipindahkan lagi ke Cikarang. Sebelumnya perpustakaan ini ditempatkan di Gedung Juang 45 Tambun di lantai 2. Gedung yang kotor dan tidak terawat hanya di bagian atas saja, atau lantai 2. Sedangkan lantai 1 sering dibersihkan oleh penjaga dan masih berfungsi sebagai temat kantor. Tidak lama setelah dipindahkannya perpustakaan ke Cikarang, lantai 1 ditempati oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum), namun tidak berjalan lama juga, hanya bertahan kurang lebih 1 tahun. Sejak tahun 2007 lah gedung ini mulai di kosongkan dan tidak terawatt, bahkan sebagian lapangan beralih fungsi menjadi Kantor Dinas Pemadam Kebakaran.
Sejak perbaikan gedung yang dilakukan pada tahun 2005 lalu, gedung ini menjadi terkesan angker dan seram. Bahkan banyak stasiun tv yang menjadikan Gedung Juang 45 ini sebagai tempat syuting acara horor. Mulai dari situ lah acara yang menyangkut mistis mulai berdatanagn ke gedung bersejarah ini. Namun karena begitu banyaknya acara-acara TV yang dating meliput dan orang-orang berdatanangan untuk melakukan uji nyali, membuat putra daerah di sana protes. karena sudah membuat image Gedung Juang 45 Tambun menjadi seram. Padahal gedung ini seharusnya dilestarikan keindahaan nya, dan diciptakan agar menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi. Para petugas yang bertugas disana bahkan mengatakan tidak pernah merasa diganggu oleh makhluk seperti itu.
Permasalahan yang ada di sini adalah, gedung ini sudah tidak terawat lagi. Bapak Buson selaku narasumber berkata bahwa sudah mengajukan untuk perbaikan gedung dan mengajuakn untuk menjadikan Gedung Juang 45 ini sebagai cagar alam atau objek wisata. Namun sudah 2 tahun sejak hari pengajuan itu, belum juga ada balasan. Beberapa masyarakat pun ikut memberikan dorongan dalam hal pengajuan tersebut. 


Solusi yang bisa dilakukan adalah seperti yang kita ketahui, begitu penting melestariakn tempat-tempat bersejarah, agar anak cucu kita dapat melihat peninggalan-peninggalan bersejarah dan dapat merasakan begitu besarnya perjuangan para pejuang Republik Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari para penjajah. Benar sekali jika mengambil keputusan untuk menjadikan Gedung Juang 45 Tambun sebagai perpustakaan dan museum, tempat penyimpanan peninggalan masa lalu Bekasi.  Gedung ini bisa menjadi sebuah tempat mencari ilmu, tempat mengenang perjuangan para pahlawan, tempat mencari tahu sejarah Bekasi dan sekaligus tempat wisata agar generasi selanjutnya bisa mengenal akan sejarah di daerah nya.
Pemerintah mungkin masih mempertimbangkan menjadikan Gedung Juang 45 Bekasi ini sebagai museum. Karena mempertimbangkan hal itu begitu lama, yaitu sudah 2 tahun lamanya, maka alangkah baiknya perbaikan tersebut dilakukan oleh masyarakat sekitar. Memang dengan dukungan atau dorongan masyarakat dalam pengajuan perbaikan kepada pemerintah merupakan bentuk partisipasi dan bentuk perhatian terhadap gedung bersejarah ini yaitu Gedung Juang 45, tetapi karena tidak adanya respon dari pemerintah bukan kah lebih baik masyarakat maju untuk memperbaiki Gedung Juang 45 Bekasi yang sudah hialng fungsi sejarahnya?
Masyarakat memiliki peran besar terhadap apa saja yang ada di sekitar daerah nya, terlebih peranan besar terhadap tempat bersejarah. Masyarakat bisa saja memperbaiki gedung tersebut sendiri dengan mengumpulkan donatur atau sponsor atau bahkan investor - investor untuk membantu menutupi keuangan pembangunan. Jika meminta para investor untuk membantu, ketika Gedung Juang 45 Tambun dibuka dan ditarifkan per orang, pendapatan tersebut dapat dibagi rata dengan para investor. Jika mendapat uang pembangunan dari donator, pendapatan yang ada dapat dimasukan kedalam kas. Dan tidak lepas dari untuk menggaji para pekerja yang bertugas dan untuk pembetulan bagian-bagian bangunan yang sekiran nya mengalami kerusakan dan harus segera ditangani. Selain dijadikan museum, karena halaman sekitar Gedung Juang 45 Tambun ini begitu luas, bisa saja dibuat Pentas Seni, Taman Rakyat dan Taman Bacaan Masyarakat agar membuat Gedung ini menarik untuk dikunjungi.
Dan berhentilah mengumumkan bahwa Gedung Juang 45 Bekasi merupakan tempat yang seram atau angker. Hal itu membuat image dari gedung ini menjadi buruk. Karena seharusnya tempat sejar ini dilestarikan dan dikunjungi untuk dicari tahu nilai bersejarahnya, agar memiliki pengetahuan tentang sejarh negeri nya. Bukan malah untuk mencari-cari penampakan hantu yang belum tentu ada di gedung ini. Dengan ada nya desas-desus seperti itu, memang ada yang tertarik tapi tidak menutup kemungkinan malah sedikit yang tertarik untuk datang karena desas-desus yang mengatakan bahwa gedung ini angker.
Bapak Buson mengatakan bahwa banyak mahasiswa yang datang ke Gedung Juang 45 Tambun dan mewawancarai beliau seputar Gedung Juang ini untuk tugas dari sekolah dan kampus, ada juga yang dating untuk mengetahui sejarah dari gedung ini. Bahkan banyak yang bertanya mengapa gedung ini tidak dijadikan cagar alam saja , karena pemuda-pemudi Bekasi  harus tahu sejarah tempat tinggal nya.
Bisa ditarik sebuah pemahaman dari apa yang bapak Buson sampaikan kepada saya, yaitu pemuda pemudi butuh mengetahui sejarah, dan beberapa dari pemuda-pemudi membutuhkan informasi tentang gedung ini untuk tugas nya, entah untuk makalah atau untuk pembuatan tugas dalam bentuk lain nya, dan beberapa yang datang untuk mengetahui sejarah nya pun  bisa saja akan mereka post di blog mereka masing-masing sebagai informasi untuk teman-teman lain nya. Itu sebabnya pembangunan perpustakaan dan museum merupakan keputusan yang paling tepat dan harus dilaksanakan segera  mungkin.
Dengan membuat museum, para pelajar dapat mengetahui sejarah Bekasi di Gedung Juang 45 Tambun ini. Didalam Gedung Juang 45 dapat menyimpan benda-benda sejarah, contoh nya kursi yang dipakai pada masa dahulu kala. Selain menyimpan, museum ini dapat merawat yaitu mencegah dan menanggulangi kerusakan terhadap koleksi museum tersebut,. Juga dapay mengamankan yaitu melindungi atau menjaga koleksi dari kerusakan yang terjadi dengan sengaja oleh tangan-tangan manusia yang  jahil, atau faktor alam. Dan memanfaatkan koleksi museum tersebut, selain itu dapat juga dilakukan pelaksanaan kegiatan seperti penelitian. Biasa nya para pelajar membutuhkan tempat-tempat penelitian yang memiliki nilai sejarah
Di lantai atas bisa dibangun kembali perpustakaan yang dulu pernah ada namun hanya bertahan 5 bulan. Sangat penting sekali perpustakaan ini, karena di zaman yang global dan modern ini, anak-anak bangsa butuh akan pengetahuan yang tinggi. Selain pelajaran dari guru, orang tua, lingkungan, informatika, ilmu pengetahuan bisa digali lebih dalam dengan membaca buku. Pendidikan sekarang telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar bisa melewati kehidupan yang penuh dengan tantangan dan pertanyaan. “Buku adalah gudang ilmu”, begitulah kaliamat yang tidak asing lagi di telinga para pendengar. Dimana kita bisa mendapatkan buku? Tentu saja salah satu nya bisa didapat di perpustakaan.
Di perpustakaan lah kita dapat memperoleh berbagai sumber informasi, dan banyak juga manfaat lain yang dapat kita peroleh melalui perpustakaan. P erpustakaan adalah fasilitas atau tempat menyediakan sarana bahan bacaan. Apa yang ada di dalam perpustakaan? Yaitu sederetan  buku-buku yang tersusun rapi di dalam rak. Buku-buku yang ada di perpustakaan pun be mulai dari pendidikan untuk berbagai bidang, bukiu sejarah khusus Gedung Juang 45 Tambun sampai buku bacaan kanak-kanak, agar yang datang ke perpustakaan ini bisa dari berbagai usia, dan tentunya dari pelajar-pelajar dengan jurusan yang berbeda-beda.
Karena tempat di lantai 2 besar, selain untuk menaruh buku-buku di dalam rak, bisa juga disediakan tempat duduk beserta meja nya untuk para pengunjung yang datang. Sehingga para pengunjung dapat membaca koleksi buku dari perpustakaan tersebut dengan nyaman. Jika para pengunjung merasa nyaman dan senang, kemungkinan para pengunjung datang kembali sangat lah besar, bahkan para pengunjung bisa saja merekomendsikan Gedung Juang 45 Tambun ke beberapa rekan mereka.
Karena halaman yang ada di Gedung Juang 45 Tambun sangat lah besar, untuk menarik perhatian pengunjung bisa di bangun sebuah sanggar seni. Sanggar seni termasuk ke dalam jenis pendidikan nonformal.pada sanggar seni ini, dapat ditampilakan lukisan-lukisan yang menceritakan tentang perjuangan Indonesia melawan para penjajah dan yang terpenting adalah lukisan yang menceritakan kisah sejarah dari Gedung Juang 45 Tambun ini. Selain lukisan-lukisan, dapat di tampilkan juga sebuah drama yang menceritakan sejarah juga, yang dapat ditampilkan pada hari tertentu. Drama yang ditampilkan pun dikemas semenarik mungkin dan sejelas mungkin alur cerita nya agar para pengunjung mengerti apa yang disampaikan oleh pemain drama. Bisa di kombinasi juga dengan irama-irama lagu, yaitu drama musical. Sehingga menjadi salah satu hal yang dapat menarik perhatian pengunjung untuk menyaksikan drama tersebut.
Dapat juga diatur penjadwalan nya dengan menampilkan drama-drama yang berbeda judul dan alur ceritanya. Sebagai contoh, untuk minggu pertama drama yang ditampilkan drama sejarah saat Indonesia dijajah oleh Belanda, di minggu kedua menampilkan drama saat Jepang menjajah Indonesia, dan begitu selanjutnya untuk minggu-minggu berikut nya. Mengapa diadakaan penjadwalan tersebut? Agar pengunjung tidak bosan dengan alur cerita yang itu-itu saja. Dan bisa sesekali menampilkan drama lain, namun tetap dengan unsur nilai sejarah. Kerajinan tangan pun bisa ditam[ilkan di sini. Dan yang pasti merupakan hasil karya anak bangsa Indonesia. Dengan begitu, ketertariakn para pengunjung bisa menjadi tinggi.
Lalu dijadikan pula sebagai taman rakyat sebagian tempat tersebut. Taman rakyat ini dapat dijadikan sebagai tempat umum untuk beraktivitas, antara lain untuk aktivitas sosial, pentas seni dan sebagai nya. Taman rakyat ini bisa dibagi menjadi empat tempat. Untuk tempat pertama yaitu Gedung Juang 45 Tambun, yang di dalam nya terdapat museum dan perpustakaan, sebagai pusat informasi, baik dari segi sejarah maupun pendidikan lain nya. Kemudian di bagian yang kedua terdapat sanggar seni, untuk menyaksikan pertunjukan-pertunjukan drama yang dibawakan oleh pihak dari sanggar seni, dan melihat-lihat lukisan yang ada, juga melihat-lihat beragam koleksi buatan tangan karya anak bangsa.
Bagian ketiga merupakan tempat para pedagang yang menjual makanan. Makanan yang disajikan atau dijual adalah makanan khas dari Jawa Barat. Selain sebagai tempat untuk mengenalkan sejarah Indonesia, tempat ini juga bisa mengenalkan makanan khas dari Jawa Barat. Dimana berfungsi untuk para pengunjung yang ingin merasakan makanan tradisional khas daerah ini. Dan yang terakhir dibagian ke empat, merupakan tempat untuk duduk-duduk atau bersantai sambil menikmati pemandangan Gedung Juang 45 Tambun. Dan menyaksikan berbagai aktivitas lainnya di sekeliling gedung bersejarah ini.
Dengan menjadikan Gedung Juang 45 Tambun sebagai museum dengan di dalam nya terdapat perpustakaan, dapat membangkitkan ingatan terhadap para pejuang. Selain itu, begitu luas nya halaman di sekeliling Gedung Juang 45 Tambun ini, kemudian di bangun sanggar seni  dan taman rakyat, dapat menarik perhatian pengunjung untuk datang.

Sekian pembahasan dari masalah yang dipaparkan penulis beserta beberapa solusi. Terimakasih atas bantuan dan dorongan yang diberikan oleh beberapa pihak. Penulis tahu bahwa tulisan ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Dan penulis berharap semoga solusi-solusi tersebut dapat diterima dengan baik.






DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. "Gedung Juang Tambun".  https://id.wikipedia.org/wiki/Gedung_Juang_Tambun (13 Mei 2015

Detiknews.  "Lantaran Kumuh dan Terkesan Angker Gedung Juang 45 Kerap Jadi Lokasi Uji Nyali".  http://news.detik.com/berita/2869933/lantaran-kumuh-dan-terkesan-angker-gedung-juang-45-kerap-jadi-lokasi-uji-nyali (26 Maret 2015)

Urban Cikarang. "Gedung Juang Tambun Riwayatmu Kini". http://urbancikarang.com/v2/page.php?halaman=Gedung%20Juang%20Tambun%20Riwayatmu%20Kini#.VoPzUPl97IV (30 Maret 2015)




Nama : Citra Ayu Lusiana (4423155002)

Kelas : Usaha Jasa Pariwisata B 2015  

12 komentar:

  1. yang ini keren juga nihh, top deh cit tulisannyaaaaa

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. sbagai seseorang yg tinggal di Bekasi, cukup malu juga sih karna baru kali ini denger dan baca artikel kl di Bekasi ada tpt wisata bersejarah yg namanya Gedung Juang karna mungkin kurangnya kesadaran utk expose tpt ini. Well, thanks banget udh mengangkat Gedung Juang 45 dan nambah wawasan. Semoga bisa dikembangin lagi biar makin bnyak org yang tau 😊

    BalasHapus
  4. Udah lama ga ketemu cit.. Kapan ke YAI?hehe.. Oh iya lu sekarang masuk pariwisata toh

    BalasHapus
  5. Good cit jujur ya gw sebagai orang bekasi sebelum gw baca tulisan lu ini gw ga tau sama sekali tentang gedung juang ini apa tapi setalah gw baca gw tahu bahwa di bekasi ada tempah bersejarah yaitu gedung juaang good job cit kembangkan terus tulisan lu cit bikin tulisan yg menambah wawasan bagi yg bacanya jugaa keren deh pokoknya cit The best 👍👍👍

    BalasHapus
  6. Bener banget. Gedung juang yang aturan dikenal masyarakat dan dirawat, malah terlupakan. Bahkan warga bekasi yang belum tau tempat bersejarah ini. Kembangkan terus ya cit, angkat wisata lain yg mulai mendapat sedikit perhatian.

    BalasHapus
  7. Wah ternyata ada tempat bersejarah dibekasi yang aku gak tau keberadaannya dan latar belakang sejarahnya, makasih tulisan ini sudah membuat aku jadi lebih paham tentang daerah bekasi.

    BalasHapus
  8. Demi apapun baru tau di bekasi ada tempat yang good heard about ya gedung juang, kalo gak ada artikel lo ini mungkin gue gak bakal tau cit, godd job shay 😘

    BalasHapus
  9. Di bekasi ada gedung juang cit ? Yampun gue baru tau di bekasi ada gedung bersejarah. Bagus cit lu buat blog kya gni. Kembangin trs ya wawasan lu. Fighting :)

    BalasHapus
  10. Wah baru tau nih ada gedung juang di bekasi. keren deh tulisan nya, menambah wawasan tentang daerah tinggal. terus berkarya ya, paparkan lagi hal-hal menarik yang tersembunyi ditulisan kamu. semangat!

    BalasHapus
  11. Ternyata di bekasi ada tempat bersejarah juga ya cit, baru tau loh. Thanks for good information :)

    BalasHapus