Kurang nya Kesadaran Melestarikan Objek Wisata Daerah
Salah satu objek wisata sejarah
yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah maupun masyarakat daerah adalah
Gedung Juang 45 Bekasi yang terletak di Jl. Sultan Hasanudin, kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten
Bekasi. Padahal bangunan ini
menyimpan banyak sejarah sebelum kemerdekaan. Gedung Juang 45 Tambun, Bekasi
merupakan saksi bisu perjuangan para pahlawan ketika merebut kemerdekaan untuk
Indonesia. Sebelum Revolusi Nasional, bangunan ini bernama Landhuis Tamboen atau Gedung
Tinggi. Gedung Juang 45 Tambun ini disebut juga Gedung Tinggi, namun karena
peninggian jalan raya dan spanduk-spanduk yang terpasang menutupi keindahan
Gedung Juang Tambun. Begitu besar nilai sejarah yang ada di gedung ini. Pada
saat perang kemerdekaan melawan Belanda, Gedung Juang Tambun Bekasi dijadikan tempat
pertahanan oleh para pejuang kemerdekaan yang berpusat di wilayah Tambun dan
Cibarusah.
Gedung Juang 45 Tambun juga menjadi tempat perundingan
pertukaran tawanan antara Belanda dengan para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Pejuang kemerdekaan Indonesia dipulangkan oleh Belanda ke wilayah Bekasi dan
tentara Belanda dipulangkan ke Batavia melalui Stasiun
Tambun yang lintasan rel nya tepat berada di belakang gedung
ini. Pada tahun 1943 tentara Jepang
mengambil alih Gedung Juang 45 Tambun ini dan dijadikannya sebagai salah satu
pusat kekuatan dalam menjajah Indonesia. Namun
pada akhir masa penjajahan bangsa Jepang, pejuang kemerdekaan Indonesia
berhasil merebut kembali tempat tersebut. Pada tahun 1945, KNI (Komite Nasonal
Indonesia) menjadikan Gedung Juang 45 Tambun sebagai kantor Kabupaten Jatinegara.
Tidak hanya menjadi kantor kabupaten Jatinegara saja, Gedung Juang 45 juga
dijadikan sebagai tempat pertahanan dan pusat komando dalam perjuangan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari tentara sekutu yang hendak menjajah
Indonesia kembali. Pada akhir tahun 1947 Gedung Juang Tambun dikuasai
oleh Belanda setelah melakukan serangan bertubi-tubi hingga tahun 1949. Namun
tahun 1950 pejuang Indonesia dapat merebut
kembali gedung ini. Pada tahun 1951 gedung ini diisi
oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan
Darat. Dan sempat dijadikan sebagai tempat perkuliahan bagi
mahasiswa Akademi Pembangunan Desa (APD) yang merupakan cikal bakal pembangunan
perguruan tinggi di Bekasi, dan kini dikenal dengan Universitas Islam 45
(Unisma). Manfaat lain gedung
ini, juga sempat digunakan sebagai Kantor BP-7 dan Kantor Legiun Veteran. Tahun 1999 , gedung ini pernah menjadi
kantor sekretariat Pemilu dan Dinas Kebersihan serta Pertamanan. Bahkan Gedung
Juang 45 Tambun sempat diabadikan dalam film “Lebak Membara”,
Sungguh sangat disayangkan,
gedung bersejarah ini dapat terlupakan nilai sejarah nya karena kurang
nya masyarakat sekitar mengetahui keberadaan gedung ini. Untuk jatuh cinta pada negeri sendiri
yaitu Indonesia, kita perlu tahu sejarah tentang Indonesia. Sama hal nya dengan
daerah tempat kita tinggal, untuk mencintai tempat tinggal kita, kita harus
tahu sejarah daerah kita. Di setiap tempat yang kita pijak, pasti memiliki
sejarah tersendiri. Begitu pun daerah tempat kita tinggal.
Menurut bapak Buson selaku
penjaga gedung yang sudah menjaga sejak tahun 1998 bersama 6 teman lainnya ini
mengatakan bahwa, pada tahun 2005 terjadi pembongkaran besar-besaran, dimana
gedung ini diperbaiki atap dan plapon nya. Karena rusak nya atap membuat banyak
nya hewan seperti kelelawar menempati tempat ini, tepat nya di lantai atas.
Sehingga gedung ini memiliki aroma yang tidak sedap. Itu sebab nya diadakan
pembongkaran besar-besaran untuk memperbaiki yang bocor.
Awal nya jika pembetulan tersebut
sudah selesai, gedung ini akan dijadikan perpustakaan dan museum. Tetapi hal
yang diharapkan itu tidak terwujud karena hasil dari perbaikan tersebut
membuahkan hasil yang sedikit. Karena setelah perbaikan itu, dijadikan lah
gedung ini sebagai tempat perpustakaan yang tidak berjalan lama, hanya 5 bulan.
Karena atap bocor membuat kelelawar masuk dan menempati gedung tersebut
membuat aroma tidak sedap lagi, perpustakaan pun dipindahkan lagi ke Cikarang.
Sebelumnya perpustakaan ini ditempatkan di Gedung Juang 45 Tambun di lantai
2. Gedung yang kotor dan tidak terawat hanya di bagian atas saja, atau
lantai 2. Sedangkan lantai 1 sering dibersihkan oleh penjaga dan masih
berfungsi sebagai temat kantor. Tidak lama setelah dipindahkannya perpustakaan
ke Cikarang, lantai 1 ditempati oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum), namun tidak
berjalan lama juga, hanya bertahan kurang lebih 1 tahun. Sejak tahun 2007 lah
gedung ini mulai di kosongkan dan tidak terawatt, bahkan sebagian lapangan
beralih fungsi menjadi Kantor Dinas Pemadam Kebakaran.
Sejak perbaikan gedung yang dilakukan
pada tahun 2005 lalu, gedung ini menjadi terkesan angker dan seram. Bahkan
banyak stasiun tv yang menjadikan Gedung Juang 45 ini sebagai tempat syuting
acara horor. Mulai dari situ lah acara yang menyangkut mistis mulai berdatanagn
ke gedung bersejarah ini. Namun karena begitu banyaknya acara-acara TV
yang dating meliput dan orang-orang berdatanangan untuk melakukan uji nyali,
membuat putra daerah di sana protes. karena sudah membuat image Gedung Juang 45
Tambun menjadi seram. Padahal gedung ini seharusnya dilestarikan keindahaan
nya, dan diciptakan agar menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi. Para petugas yang bertugas disana
bahkan mengatakan tidak pernah merasa diganggu oleh makhluk seperti itu.
Permasalahan
yang ada di sini adalah, gedung ini sudah tidak terawat lagi. Bapak Buson
selaku narasumber berkata bahwa sudah mengajukan untuk perbaikan gedung dan
mengajuakn untuk menjadikan Gedung Juang 45 ini sebagai cagar alam atau objek
wisata. Namun sudah 2 tahun sejak hari pengajuan itu, belum juga ada balasan.
Beberapa masyarakat pun ikut memberikan dorongan dalam hal pengajuan tersebut.
Solusi yang bisa
dilakukan adalah seperti yang kita ketahui, begitu penting melestariakn
tempat-tempat bersejarah, agar anak cucu kita dapat melihat peninggalan-peninggalan
bersejarah dan dapat merasakan begitu besarnya perjuangan para pejuang Republik
Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari para penjajah. Benar sekali jika
mengambil keputusan untuk menjadikan Gedung Juang 45 Tambun sebagai
perpustakaan dan museum, tempat penyimpanan peninggalan masa lalu Bekasi.
Gedung ini bisa menjadi sebuah tempat mencari ilmu, tempat mengenang perjuangan
para pahlawan, tempat mencari tahu sejarah Bekasi dan sekaligus tempat wisata
agar generasi selanjutnya bisa mengenal akan sejarah di daerah nya.
Pemerintah
mungkin masih mempertimbangkan menjadikan Gedung Juang 45 Bekasi ini sebagai
museum. Karena mempertimbangkan hal itu begitu lama, yaitu sudah 2 tahun
lamanya, maka alangkah baiknya perbaikan tersebut dilakukan oleh masyarakat
sekitar. Memang dengan dukungan atau dorongan masyarakat dalam pengajuan
perbaikan kepada pemerintah merupakan bentuk partisipasi dan bentuk perhatian
terhadap gedung bersejarah ini yaitu Gedung Juang 45, tetapi karena tidak
adanya respon dari pemerintah bukan kah lebih baik masyarakat maju untuk
memperbaiki Gedung Juang 45 Bekasi yang sudah hialng fungsi sejarahnya?
Masyarakat
memiliki peran besar terhadap apa saja yang ada di sekitar daerah nya, terlebih
peranan besar terhadap tempat bersejarah. Masyarakat bisa saja memperbaiki
gedung tersebut sendiri dengan mengumpulkan donatur atau sponsor atau bahkan
investor - investor untuk membantu menutupi keuangan pembangunan. Jika
meminta para investor untuk membantu, ketika Gedung Juang 45 Tambun dibuka dan
ditarifkan per orang, pendapatan tersebut dapat dibagi rata dengan para
investor. Jika mendapat uang pembangunan dari donator, pendapatan yang ada
dapat dimasukan kedalam kas. Dan tidak lepas dari untuk menggaji para pekerja
yang bertugas dan untuk pembetulan bagian-bagian bangunan yang sekiran nya
mengalami kerusakan dan harus segera ditangani. Selain dijadikan museum,
karena halaman sekitar Gedung Juang 45 Tambun ini begitu luas, bisa saja dibuat
Pentas Seni, Taman Rakyat dan Taman Bacaan Masyarakat agar membuat Gedung ini
menarik untuk dikunjungi.
Dan berhentilah
mengumumkan bahwa Gedung Juang 45 Bekasi merupakan tempat yang seram atau
angker. Hal itu membuat image dari gedung ini menjadi buruk. Karena seharusnya
tempat sejar ini dilestarikan dan dikunjungi untuk dicari tahu nilai
bersejarahnya, agar memiliki pengetahuan tentang sejarh negeri nya. Bukan malah
untuk mencari-cari penampakan hantu yang belum tentu ada di gedung ini. Dengan
ada nya desas-desus seperti itu, memang ada yang tertarik tapi tidak menutup
kemungkinan malah sedikit yang tertarik untuk datang karena desas-desus yang
mengatakan bahwa gedung ini angker.
Bapak Buson
mengatakan bahwa banyak mahasiswa yang datang ke Gedung Juang 45 Tambun dan
mewawancarai beliau seputar Gedung Juang ini untuk tugas dari sekolah dan
kampus, ada juga yang dating untuk mengetahui sejarah dari gedung ini. Bahkan
banyak yang bertanya mengapa gedung ini tidak dijadikan cagar alam saja ,
karena pemuda-pemudi Bekasi harus tahu sejarah tempat tinggal nya.
Bisa ditarik
sebuah pemahaman dari apa yang bapak Buson sampaikan kepada saya, yaitu pemuda
pemudi butuh mengetahui sejarah, dan beberapa dari pemuda-pemudi membutuhkan
informasi tentang gedung ini untuk tugas nya, entah untuk makalah atau untuk
pembuatan tugas dalam bentuk lain nya, dan beberapa yang datang untuk
mengetahui sejarah nya pun bisa saja akan mereka post di blog mereka
masing-masing sebagai informasi untuk teman-teman lain nya. Itu sebabnya
pembangunan perpustakaan dan museum merupakan keputusan yang paling tepat dan
harus dilaksanakan segera mungkin.
Dengan membuat
museum, para pelajar dapat mengetahui sejarah Bekasi di Gedung Juang 45 Tambun
ini. Didalam Gedung Juang 45 dapat menyimpan benda-benda sejarah, contoh nya
kursi yang dipakai pada masa dahulu kala. Selain menyimpan, museum ini dapat
merawat yaitu mencegah dan menanggulangi kerusakan terhadap koleksi museum
tersebut,. Juga dapay mengamankan yaitu melindungi atau menjaga koleksi dari
kerusakan yang terjadi dengan sengaja oleh tangan-tangan manusia yang
jahil, atau faktor alam. Dan memanfaatkan koleksi museum tersebut, selain itu
dapat juga dilakukan pelaksanaan kegiatan seperti penelitian. Biasa nya para
pelajar membutuhkan tempat-tempat penelitian yang memiliki nilai sejarah
Di lantai atas
bisa dibangun kembali perpustakaan yang dulu pernah ada namun hanya bertahan 5
bulan. Sangat penting sekali perpustakaan ini, karena di zaman yang global dan
modern ini, anak-anak bangsa butuh akan pengetahuan yang tinggi. Selain
pelajaran dari guru, orang tua, lingkungan, informatika, ilmu pengetahuan bisa
digali lebih dalam dengan membaca buku. Pendidikan sekarang telah menjadi
kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar bisa melewati kehidupan
yang penuh dengan tantangan dan pertanyaan. “Buku adalah gudang ilmu”,
begitulah kaliamat yang tidak asing lagi di telinga para pendengar. Dimana kita
bisa mendapatkan buku? Tentu saja salah satu nya bisa didapat di perpustakaan.
Di perpustakaan
lah kita dapat memperoleh berbagai sumber informasi, dan banyak juga manfaat
lain yang dapat kita peroleh melalui perpustakaan. P erpustakaan
adalah fasilitas atau tempat menyediakan sarana bahan bacaan. Apa yang ada di
dalam perpustakaan? Yaitu sederetan buku-buku yang tersusun rapi di dalam
rak. Buku-buku yang ada di perpustakaan pun be mulai dari pendidikan untuk
berbagai bidang, bukiu sejarah khusus Gedung Juang 45 Tambun sampai buku bacaan
kanak-kanak, agar yang datang ke perpustakaan ini bisa dari berbagai usia, dan
tentunya dari pelajar-pelajar dengan jurusan yang berbeda-beda.
Karena tempat di
lantai 2 besar, selain untuk menaruh buku-buku di dalam rak, bisa juga
disediakan tempat duduk beserta meja nya untuk para pengunjung yang datang.
Sehingga para pengunjung dapat membaca koleksi buku dari perpustakaan tersebut
dengan nyaman. Jika para pengunjung merasa nyaman dan senang, kemungkinan para
pengunjung datang kembali sangat lah besar, bahkan para pengunjung bisa saja
merekomendsikan Gedung Juang 45 Tambun ke beberapa rekan mereka.
Karena halaman
yang ada di Gedung Juang 45 Tambun sangat lah besar, untuk menarik perhatian
pengunjung bisa di bangun sebuah sanggar seni. Sanggar seni termasuk ke dalam jenis pendidikan nonformal.pada
sanggar seni ini, dapat ditampilakan lukisan-lukisan yang menceritakan tentang
perjuangan Indonesia melawan para penjajah dan yang terpenting adalah lukisan
yang menceritakan kisah sejarah dari Gedung Juang 45 Tambun ini. Selain
lukisan-lukisan, dapat di tampilkan juga sebuah drama yang menceritakan sejarah
juga, yang dapat ditampilkan pada hari tertentu. Drama yang ditampilkan pun
dikemas semenarik mungkin dan sejelas mungkin alur cerita nya agar para
pengunjung mengerti apa yang disampaikan oleh pemain drama. Bisa di kombinasi
juga dengan irama-irama lagu, yaitu drama musical. Sehingga menjadi salah satu
hal yang dapat menarik perhatian pengunjung untuk menyaksikan drama tersebut.
Dapat juga
diatur penjadwalan nya dengan menampilkan drama-drama yang berbeda judul dan
alur ceritanya. Sebagai contoh, untuk minggu pertama drama yang ditampilkan
drama sejarah saat Indonesia dijajah oleh Belanda, di minggu kedua menampilkan
drama saat Jepang menjajah Indonesia, dan begitu selanjutnya untuk
minggu-minggu berikut nya. Mengapa diadakaan penjadwalan tersebut? Agar
pengunjung tidak bosan dengan alur cerita yang itu-itu saja. Dan bisa sesekali
menampilkan drama lain, namun tetap dengan unsur nilai sejarah. Kerajinan
tangan pun bisa ditam[ilkan di sini. Dan yang pasti merupakan hasil karya anak
bangsa Indonesia. Dengan begitu, ketertariakn para pengunjung bisa menjadi
tinggi.
Lalu
dijadikan pula sebagai taman rakyat sebagian tempat tersebut. Taman rakyat ini
dapat dijadikan sebagai tempat umum untuk beraktivitas, antara
lain untuk aktivitas sosial, pentas seni dan sebagai nya. Taman rakyat ini bisa
dibagi menjadi empat tempat. Untuk tempat pertama yaitu Gedung Juang 45 Tambun,
yang di dalam nya terdapat museum dan perpustakaan, sebagai pusat informasi,
baik dari segi sejarah maupun pendidikan lain nya. Kemudian
di bagian yang kedua terdapat sanggar seni, untuk menyaksikan
pertunjukan-pertunjukan drama yang dibawakan oleh pihak dari sanggar seni, dan
melihat-lihat lukisan yang ada, juga melihat-lihat beragam koleksi buatan
tangan karya anak bangsa.
Bagian ketiga merupakan tempat
para pedagang yang menjual makanan. Makanan yang disajikan atau dijual adalah
makanan khas dari Jawa Barat. Selain sebagai tempat untuk mengenalkan sejarah
Indonesia, tempat ini juga bisa mengenalkan makanan khas dari Jawa Barat.
Dimana berfungsi untuk para pengunjung yang ingin merasakan makanan tradisional
khas daerah ini. Dan yang terakhir dibagian ke empat, merupakan tempat untuk
duduk-duduk atau bersantai sambil menikmati pemandangan Gedung Juang 45 Tambun.
Dan menyaksikan berbagai aktivitas lainnya di sekeliling gedung bersejarah ini.
Dengan menjadikan Gedung Juang 45
Tambun sebagai museum dengan di dalam nya terdapat perpustakaan, dapat
membangkitkan ingatan terhadap para pejuang. Selain itu, begitu luas nya
halaman di sekeliling Gedung Juang 45 Tambun ini, kemudian di bangun sanggar
seni dan taman rakyat, dapat menarik perhatian pengunjung untuk datang.
Sekian pembahasan dari masalah yang dipaparkan penulis beserta beberapa solusi. Terimakasih atas bantuan dan dorongan yang diberikan oleh beberapa pihak. Penulis tahu bahwa tulisan ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Dan penulis berharap semoga solusi-solusi tersebut dapat diterima dengan baik.
Sekian pembahasan dari masalah yang dipaparkan penulis beserta beberapa solusi. Terimakasih atas bantuan dan dorongan yang diberikan oleh beberapa pihak. Penulis tahu bahwa tulisan ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Dan penulis berharap semoga solusi-solusi tersebut dapat diterima dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. "Gedung Juang Tambun". https://id.wikipedia.org/wiki/Gedung_Juang_Tambun (13 Mei 2015
Detiknews. "Lantaran Kumuh dan Terkesan Angker Gedung Juang 45 Kerap Jadi Lokasi Uji Nyali". http://news.detik.com/berita/2869933/lantaran-kumuh-dan-terkesan-angker-gedung-juang-45-kerap-jadi-lokasi-uji-nyali (26 Maret 2015)
Urban Cikarang. "Gedung Juang Tambun Riwayatmu Kini". http://urbancikarang.com/v2/page.php?halaman=Gedung%20Juang%20Tambun%20Riwayatmu%20Kini#.VoPzUPl97IV (30 Maret 2015)
Nama : Citra Ayu Lusiana
(4423155002)
Kelas : Usaha Jasa
Pariwisata B 2015
yang ini keren juga nihh, top deh cit tulisannyaaaaa
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussbagai seseorang yg tinggal di Bekasi, cukup malu juga sih karna baru kali ini denger dan baca artikel kl di Bekasi ada tpt wisata bersejarah yg namanya Gedung Juang karna mungkin kurangnya kesadaran utk expose tpt ini. Well, thanks banget udh mengangkat Gedung Juang 45 dan nambah wawasan. Semoga bisa dikembangin lagi biar makin bnyak org yang tau 😊
BalasHapusas alwyas sllu bagus
BalasHapusUdah lama ga ketemu cit.. Kapan ke YAI?hehe.. Oh iya lu sekarang masuk pariwisata toh
BalasHapusGood cit jujur ya gw sebagai orang bekasi sebelum gw baca tulisan lu ini gw ga tau sama sekali tentang gedung juang ini apa tapi setalah gw baca gw tahu bahwa di bekasi ada tempah bersejarah yaitu gedung juaang good job cit kembangkan terus tulisan lu cit bikin tulisan yg menambah wawasan bagi yg bacanya jugaa keren deh pokoknya cit The best 👍👍👍
BalasHapusBener banget. Gedung juang yang aturan dikenal masyarakat dan dirawat, malah terlupakan. Bahkan warga bekasi yang belum tau tempat bersejarah ini. Kembangkan terus ya cit, angkat wisata lain yg mulai mendapat sedikit perhatian.
BalasHapusWah ternyata ada tempat bersejarah dibekasi yang aku gak tau keberadaannya dan latar belakang sejarahnya, makasih tulisan ini sudah membuat aku jadi lebih paham tentang daerah bekasi.
BalasHapusDemi apapun baru tau di bekasi ada tempat yang good heard about ya gedung juang, kalo gak ada artikel lo ini mungkin gue gak bakal tau cit, godd job shay 😘
BalasHapusDi bekasi ada gedung juang cit ? Yampun gue baru tau di bekasi ada gedung bersejarah. Bagus cit lu buat blog kya gni. Kembangin trs ya wawasan lu. Fighting :)
BalasHapusWah baru tau nih ada gedung juang di bekasi. keren deh tulisan nya, menambah wawasan tentang daerah tinggal. terus berkarya ya, paparkan lagi hal-hal menarik yang tersembunyi ditulisan kamu. semangat!
BalasHapusTernyata di bekasi ada tempat bersejarah juga ya cit, baru tau loh. Thanks for good information :)
BalasHapus