Menambah pengalaman
hidup baru di umur 18 tahun.
Pada hari Sabtu, 26 Juli 1997 di Bekasi, saya
Juliana Rahmawati telah dilahirkan oleh seorang ibu yang bernama Sarwati dan mempunyai
ayah yang bernama R.Agus Kurniawan. Ayah
saya seorang wirausaha dan ibu saya seorang ibu rumah tangga. Saya adalah anak
perempuan pertama yang baru mereka miliki, lalu kedua orangtua saya dibantu juga dengan nenek
dan kakek saya merawat, melindungi, membesarkan hingga saat ini saya berumur 18
tahun. Sejak saya belita saya telah dibiasakan dipanggil dengan nama ‘amah’
diambil dari sebutan singkat nama tengah saya. Karena saya masih balita belum
bisa berbicara dengan lancar, jadi mereka mengajarkan saya dari hal kecil
dengan membahasakan nama saya seperti itu. Dan hal kecil lain yang diajarkan
oleh kedua orangtua saya pada waktu saya balita saya diajarkan caranya berjalan
dengan dipancing memkai bola tiup plastik yang besar. Bola itu dilemparkan,
sementara saya disuruh berjalan mengejarnya dengan posisi saya sedang berdiri
dan baru bisa berdiri pada waktu umur saya kuranglebih 3 tahun itu dibantu juga
dengan pegangan tangan ibu saya, lama kelamaanpun efeknya bekerja, saya pun
bisa berjalan dengan lancar. Gambar ini adalah waktu umur saya 3 tahun dengan saudara sepupu saya
Seiring berjalannya
waktu, umur saya pun beranjak 5 tahun dan
kedua orangtua saya berniat memasuki saya ke sekolah TK Harapan II di
Bekasi saya dibimbing, diajarkan, dikenalkan dengan cara membaca dan menulis. Gambar ini adalah waktu umur saya 5
tahun
Dan saya pun menunjukkan bakat saya, dengan mengikuti perlombaan menari dan
menyanyi pada pentas seni di TK Harapan II Bekasi tersebut dengan hasil membawa
pulang piala sebagai juara III lomba
menyanyi itu. Berkat itu, saya pun masuk ke sekolah tingkat favorite di daerah
rumah saya yaitu SD Negeri Durenjaya III di Bekasi tanpa syarat karena saya
sudah lancar membaca dan menulis, selama 6 tahun saya menuntut ilmu di SD itu,
saya pun banyak mengikuti kegiatan nonformal. Saya bersama kelompok saya terpilih
mewakilkan SD saya mengikuti lomba jambore pramuka tingkat ranting se-kota Bekasi dan hasilnya kelompok
saya mendapat juara harapan di acara lomba tersebut yang hanya mendapat
sertifikat penghargaan. Dan saya mewakilkan mengikuti acara persami waktu saya masih kelas 5 SD. Lalu pada acara pensi perpisahan kelas 6 saya menampilkan tarian modern pada
jaman itu. Ketika pengambilan rapor saya kelas 5 SD saya diomeli oleh ibu saya
karena peringkat kelas saya menurun. Yang seharusnya saya selalu mendapat
peringkat 2 dari saya kelas 1 SD, saat itu peringkat saya menurun dan
nilai-nilai sayapun menurun dari nilai saya dikelas sebelumnya. Saya berjanji
dengan ibu saya agar belajar lebih giat lagi dan akan memperbaikki nilai saya.
Pada waktu UN pun tiba. Waktu ini yang paling saya tunggu-tunggu dan katanya UN
itu menakutkan. Dan benar waktu UN hari pertama dimulai, saya pun deg-degan.
Untung sekali saya sudah dibimbing oleh guru dan ibu saya dirumah untuk hal UN
ini. Dan hasilnya saya pun mendapat nem yang memuaskan, saya diterima masuk ke
SMP negeri pada waktu itu yang memenuhi syarat. Saya masuk di SMP Negeri 18
kota Bekasi. Di smp saya juga mengikuti kegiatan nonformal dari sekolah. Saya
mengikuti kegiatan PMR walaupun saya tidak mengikuti diklat seleksi anggota,
karena orangtua saya tidak mengijinkan saya mengikuti acara tersebut. Pada saat
studytour kelas 7 tiba, gambar ini adalah waktu kami study tour ke taman
matahari
saya merasa sangat senang sekali karena bisa
jalan-jalan bersama teman-teman sekelas dan juga bisa merasakan keseruan dari
sahabat saya, ya waktu saya kelas 7 saya punya sahabat mereka saya anggap
sahabat karena mereka selalu perduli kepada saya, selalu ada disaat saya senang
maupun susah. Tapi, waktu kenaikan kelas 8 kami terpisah kelasnya, ketika
mereka mengajak saya main bersama, saya dan salahsatu sahabat saya itu tidak
bisa karena jadwal kelas kita berbeda. Saya kedapatan masuk sekolah siang dan 2
orang sahabat saya kedapatan masuk pagi, disitulah kami terpecah dengan
sendirinya, kami jarang bermain bersama lagi. Saya di kelas 8 juga mempunyai
teman-teman yang baik, yg selalu ada disaat saya dalam kondisi apapun. Kami
menamai kumpulan sahabat kami yaitu 3
angels, ya kami adalah 3 perempuan. Gambar ini adalah kami pada pertemuan tahun 2013 bulan juli lalu pada saat saya mentraktir mereka
dihari ulangtahun saya
Waktu kenaikan kelas 9 saya terkejut karena saya dipersatukan lagi dengan sahabat-sahabat saya kelas
7, kami disatu kelas yang sama lagi pada kelas 9. K ami pun
berkumpul dan bermain bersama lagi. Sahabat saya itu sampai membuat nama
panggilan untuk kumpulan kami, yaitu STMJ diambil dari inisial nama depan
masing-masing. Lucunya, ada teman sekelas saya yang ngeledek saya, dia berkata
“STMJ? Singkatannya susu, telur, madu, jahe? Lo jahe ya kan inisial lo J kan? Pantes cocok sama muka haha” dia sangat
menyebalkan. Lalu sahabat saya membela saya dan menyerang dia dengan kata-kata candaan juga. Dari saya kelas 7 saya masih mendapat peringkat 10 besar, orangtua
saya bangga akan hal itu. Ibu saya
berkata “kalau sampai kelas 9 kamu tetap bertahan di peringkatmu, ibu akan
membuatkan kamar tidur untukmu sendiri” saya senang mendengar hal itu karena
saya sangat menginginkan kamar tidur sendiri. Karena pada saat itu saya masih
tidur berdua dengan adik saya. Tapi, peringkat saya hanya bertahan sampai kelas 8.
Kelas 9 saya hanya tergolong sampai
peringkat 15 saja, dan saya tidak dibuatkan kamar tidur sendiri dan tetap tidur
berdua dengan adik saya yang umur kami berbeda jarak 7 tahun. Adik saya adalah
seorang perempuan.
Pada waktu UN SMP tiba, saya belum mempunyai
persiapan yang matang karena saya mengakui waktu saya berumur 14 tahun itu adalah
masa-masa paling malas untuk saya belajar. karena saya sudah cukup senang
mempunyai sahabat dan teman-teman yang seru, asik, perduli itu dan waktu
perpisahan adalah hal yang paling menyedihkan yang saya fikirkan pada saat saya
masih SMP. Sementara waktu terus berjalan, siap tidak siap UN sudah datang dan
saya harus melaluinya. Ya hasilnya nem UN SMP saya pun pas-pasan nilainya. Akhirnya saya terpaksa untuk masuk
ke SMA Muhammadiyah 09 Bekasi. Saya agak sirik dengan teman-teman SMP saya yang
masuk SMA favorite negeri pada waktu itu sedangkan saya masuk SMA islam swasta
yang masuk persyaratannya hanya ditest membaca al-quran dan wawancara. Tapi
kelas 10 saya mencoba aktif mencoba menyukai aktifitas di sekolah dan saya
mengikuti berbagai organisasi yaitu IPM yang seperti OSIS kalau di SMA lain. di
IPM saya belajar caranya berdebat menjadi anggota sidang suatu acara resmi,
saya belajar caranya menjadi MC, saya belajar caranya menyamapikan kultum
didepan banyak orang, saya belajar caranya memimpin sebuah acara besar karena saya terpilih menjadi ketua
MOPDB tahun 2014 pada waktu itu, waktu itu saya berumur 17 tahun kelas 12,
memang tidak mudah menjadi ketua yang seluruh kegiatan harus dipastikan oleh
saya sendiri bahwa kegiatan itu berjalan dengan lancar, dan hasilnya yang dibantu
juga oleh teman-teman panitia acara MOPDB tahun 2014 di SMA saya berjalan
dengan lancar dan baik dipandangan kepala sekolah dan para guru SMA saya,
walaupun dampaknya selesai acara suara saya serak dan saya masuk angin karena saya tidak menjaga pola makan saya,
saya senang karena hasilnya dipandang baik dan guru pembimbing IPM kami
mengatakan bahwa IPM tahun angkatan kami adalah tahun angkatan kepengurusan
yang paling bertanggungjawab dalam melaksanakan tugasnya dan saya juga
berkali-kali dipilih membawakan sebuah acara menjadi MC pada acara resmi IPM.
Dan selain IPM pun saya mengikuti kepanduan HW, basket, dan tapak suci. Saya belajar dari dari dasar
teknik bermain basket dan angkatan saya yang mendorong tim basket di SMA saya
bangkit lagi, karena kata pelatih basket kami tim basket sudah tidak berjalan
lagi sejak beberapa tahun lalu. Dan mulai bangkit lagi karena angkatan saya
yang mengajukan kepada kepala sekolah dan guru yang bersangkutan.
Sehubungan dengan Hizbul Wathan, Saya pun jadi merasakan caraya bertahan hidup mandiri
jauh dari orangtua dan keluarga. Pada
acara HW ada acara yg namanya MOHW, yaitu
Masa Orientasi Hizbul Wathan. Gambar ini adalah kegiatan kami selama disana
Acara
tersebut dipuncak gunung bundar pada waktu itu, saya menginap 3 hari 2 malam pada saat itu dengan membawa bahan makanan yang dimasak sendiri disana. Disana saya
benar-benar merasakan hal yang baru saya rasakan dan menarik. Seakan-akan kami yang berangkat ke
sana sudah saling mengenal dekat satu sama lain padahal kami berbeda kelas dan angkatan
disekolah dan baru saling mengenal namanya saja. Saya belajar banyak akan hal
itu. Waktu perlombaan antar lembaga SMA Muhammadiyah dimulai saya dan kelas
angkatan saya diajukan untuk ikutserta dalam lomba tersebut. Dan hasilnya saya
mendapat juara 3 dalam lomba kultum, dan perwakilan kelas saya mendapat juara 3
juga dalam lomba cerdascermat islami pada saat itu.
Benar kalau terkenal quotes “masa-masa SMA adalah
masa yang paling indah” dan saya menambahkan “masa-masa SMA adalah masa
pencarian jatidiri dan masa dimana pengalaman banyak ditemukan” ketika saya kelas
11 saya begitu santai walaupun saya masuk di kelas Ipa 1. Banyak orang-orang
mengatakan bahwa anak ipa biasanya kaku, ga asik, ga perduli sesama,gurunya
galak, ga kompak, pelajarannya susah dan
semacamnya. Tapi menurut saya mereka salah. Gambar ini adalah kebersamaan kelas
kami dengan guru Biologi sekaligus walikelas kami yang akrab dipanggil Pak Pam
Dan gambar ini adalah kebersamaan kami bersama guru
Fisika kami yang akrab dipanggil Ibu Kiki
Waktu itu
kami sedang bermain dirumah salahsatu teman saya dan cuaca tidak mendukung,
pada hari itu hujan turun. Ketika kedua teman saya sampai ketempat kami
berkumpul dia kehujanan karena dia abis membeli makanan untuk kami, jelas dia
basah kuyup, dan kami tidak tega melihatnya. Akhirnya teman saya menceletuskan
ide agar kami juga ikutan bermain hujan. Dan kebetulan di tempat kami berkumpul
di rumah teman saya itu langganan banjir, dan kamipun jadi malah bermain
banjir-banjiran disana. Orang-orang sekitar yang melihat kami ada yang
berteriak mengeledek da nada yang menertawai kami karena kami sudah besar tapi
masih seperti anak kecil bermain banjir dan hujan-hujanan seperti itu, tapi
kami tidak menganggap mereka semua, kami asik melakukan aktivitas kami bermain
air dan terasa sekali kebersamaan kekompakkan kami saat itu.
Dan itu alasan mengapa saya bilang anggapan
orang-orang yang bilang anak ipa itu kaku dan tidak kompak itu salah. Jika mereka
ada dikelas angkatan saya dan berteman dengan teman-teman saya mereka tidak akan
merasakan itu semua, saya di kelas ipa 1 pun tetap tidak turun peringkat saya
tetap tergolong peringkat 10 besar saya tidak melupakan hal akademik saya. Sejak
kenaikan kelas 12 saya merasa sedih da nada sedikit fikiran untuk menghadapi UN
yang katanya UN jaman saya itu jika nilainya kurang dari kkm yaitu diatas 5,00
maka harus diulang mengikuti UN kembali. Saya mendengar hal itu terpacu untuk
mencoba fokus pada tujuan itu dan dibantu dengan dorongan orangtua saya,
sahabat saya, dan teman-teman kelas angkatan saya juga kami saling menyemangati
satu sama lain. Selesai UN seperti biasa ada yang namanya perpisahan, satu
angkatan diSMA saya yaitu kelas IPA maupun IPSnya ikutserta semua. Karena acara
perpisahan itu pun menentukan pengumuman
hasil kelulusan kami, kami berangkat ke Garut kami mengunjungi berbagai tempat
disana dan tiba saat pengumuman hasil kelulusan pada acara malam hari, kami
semua merasakan hal yang sama yaitu ada rasa galau, deg-degan jadi satu
semuanya. Pada saat dibagikan Alhamdulillah kami lulus semuanya dan kami sujud
syukur semuanya, acara perpisahan kamipun berjalan dengan baik, seru dan pecah
sekali. Saya sangat bahagia saat itu,
Berjalannya waktu, kami sangat sedih menerima
kenyataan bahwa kami tidak bisa sekelas bersama lagi karena sudah berpisah,
tapi kami sadar perpisahan kami adalah awal kami untuk menggapai cita-cita kami
masing-masing. Walaupun kami sekarang sudah sama-sama menjalankan aktivitas
masing-masing kami sering berkumpul, berbagi cerita bersama menyamakan jadwal
kosong kami. Karena diantara kami ada yang menetap diluar kota, ada yang di Bandung,
di Bogor bahkan yang paling jauh ada yang di Jogja. Sejak mereka tau saya lolos
lewat jalur test mandiri di UNJ jurusan pariwisata D3 mereka saling mengucapkan
kalimat bahagia ke saya dan ada sebagian yang mengeledek saya dengan kata candaannya.
Saya yang masuk ke pariwisata dengan latar belakang saya anak ipa itu saya agak
bingung mau meneruskan atau tidak, tapi disisi lain saya suka pergi berwisata. Dari
kecil saya sudah diperkenalkan dengan alam, dan ke tempat-tempat wisata
lainnya. dan hobi saya memang travelling, walaupun paling jauh hanya ke luar
kota saja. Tapi saya menikmati perjalannya, saya selalu ingin tahu dan melihat
pemandangannya setiap kali saya sedang dalam perjalanan kemanapun.dan ini yang membuat saya meneruskan
kuliah di jurusan pariwisata ini, saya ingin tahu lebih jauh tentang pariwisata
ini dan ingin menggapai cita-cita saya, ingin membuat kedua orangtua saya
selalu bangga kepada anak perempuan pertamanya ini, walaupun baru hal-hal kecil
yang bisa saya lakukan sekarang di umur saya yang sudah 18 tahun ini. Banyak
pengalaman yang telah saya lalui dan diumur 18 tahun ini pengalaman saya sedang
dimulai didunia perguruan tinggi UNJ ini, saya mulai merasakan rasanya menjadi
seorang mahasiswi. Saya akan menjalankan dan menikmati prosesnya. Harapan saya ingin
lulus tepat 3 tahun semoga terkabul dan saya menjadi lebih baik lagi. Aamiin.
JULIANA
RAHMAWATI (4423154428)
KELAS
A USAHA JASA PARIWISATA 2015
bagussss biografinya
BalasHapussalam tourism!
ciee kan gayanya anak unj wkwkwkwk
BalasHapusjul masak kagak ada cerita tentang kita berdua? wkwk
BalasHapussukses dah semoga dapet nilai bagus
Jul keren bangets biografi u jul.terharu gue ngebacanya jul
BalasHapusBagus autobiografinya ;) ternyata menarik juga :v .
BalasHapusFighting jul'-'9
Aseekkkk mantan ga di ceritain jul? Hahaha😁
BalasHapusSukses buat kuliahnya jul👏