Kamis, 08 Oktober 2015

Tugas-1 Autobiografi Deadra Dimitri

19 Tahun yang Penuh dengan Suka Cita

Nama saya Deadra Dimitri. Keluarga dan teman-teman biasa memanggil saya Dimi. banyak yang bertanya apakah saya keturunan Rusia atau Uni Soviet karena nama belakang saya, saya hanya bisa tersenyum bila ada yang bertanya demikian, tapi saya tidak memiliki keturunan Rusia ataupun Uni Soviet, nama itu saya dapat dari mendiang kakek saya Rd. Uam Rusdana Kusumah.kebetulan kakek saya memang sangat suka mengulik nama-nama unik,saya sendiri sangat bangga dengan nama yang diberikan beliau, kakek saya bilang arti nama Deadra Dimitri adalah (kekasih lembah alam) beliau memberikan nama ini juga tentunya dengan harapan bahwa saya dapat mencintai dan menghargai alam ini. Saya sendiri keturunan Jawa dan Sunda. Ayah saya bernama Sudibyo berasal dari Solo dan ibu saya Devigia berasal dari tatar sunda. Saya anak ke empat dari limabersaudara, saya mempunyai satu kakak perempuan, dua kakak laki-laki, dan satu adik lelaki.

Saya sendiri berasal dari daerah Garut Jawa Barat, sebuah kota kecil yang dikelilingi dengan suguhan pemandangan pegunungan, saya lahir pada tanggal 27 januari tahun 1996. Sejak kecil kira-kira usia empat sampai lima tahun saya sudah senang menyanyi dan bercerita, saya selalu menceritakan semua kejadian yang saya alami sampai apa yang saya mimpikan kepada orang-orang terdekat dirumah, saya mulai bersekolah sejak umur 5 tahun, kala itu saya masuk di taman kanak-kanak dekat rumah saya. Saya tergolong pemalas, saya jarang masuk sekolah saaat saya TK, ayah sering menegur karena saya selalu membuat alasan agar tidak perlu berangkat ke sekolah, tapi untungnya saya dapat lulus tepat waktu. Memasuki jenjang Sekolah Dasar saya pindah ke Jakarta.Saya sekolah di daerah Rawamangun.Saya hanya bersekolah selama dua tahun disini, selanjutnya saya kembali lagi ke Garut dan meneruskan pendidikan saya sampai jenjang SMAdisana. Alasan saya kembali ke kota ini juga sangat klasik seperti alasan anak kecil pada umumnya, saya bilang pada kakek dan nenek saya bahwa saya tidak mau jauh dari mamah dan bapak.Nenek saya sempat tidak memberi izin dengan alasan supaya saya belajar berani dan mandiri jika jauh dari orangtua.Saya menurut dan bersekolah sampai kelas dua di Jakarta.Tahun ketiga saya kembali meminta supaya saya bisa bersekolah di Garut, dan nenek saya memberikan izin.

Saya sekolah di SD Pamekarsari II di Garut, pertama bersekolah saya merasa canggung karena merasa sedikit asing dengan lingkungan baru, kebetulan SD tersebut juga bukan sekolah yang jaraknya dekat dengan rumah, tapi untungnya saya bersekolah bersama sepupu saya di sekolah tersebut, sepupu saya ini anak dari adik ayah saya, kami juga seumuran jadi kami terbilang sangat dekat. Oh iya di sekolah dasar ini banyak sekali pengalaman yang saya dapat, saya pernah mengikuti perlombaan latihan baris berbaris di kabupaten sebagai perwakilan dari sekolah. Perlu diketahui postur tubuh saya itu kecil tapi guru saya bilang saya paling berani mengakjukan diri sebagai pemimpin untuk perlombaan tersebut, mungkin karena saya masih kecil jadi saya merasa percaya diri, jika saya ingat lagi pengalaman tersebut, saya hanya bisa tertawa, mengingat sekarang saya menjadi sedikit pemalu ketika harus tampil di hadapan banyak orang. Sedikit bercerita tentang keluarga saya, ayah saya yang kebetulan keturunan solo memiliki cara didik yang sangat tegas kepada anak-anak nya, mungkin hal ini diterapkan mengingat dulu kakek saya atau ayah dari ayah saya juga sangat tegas dalam mendidik putra-putri nya, ayah saya sangat disiplin, terutama dalam hal waktu, jika salah satu dari anaknya ada yang pulang telat, sudah pasti gudang rumah kami yang akan menjadi tempat kami tidur sampai hukumannya selesai, saya memiliki pengalaman yang buruk dengan gudang rumah ini, dari situ saya tidakberani lagi pulang telat, pernah suatu kali saat saya dihukum di gudang saya merasa ada sosok yang memperhatikan saya, maklum saya kan tinggal di daerah pedesaan, hal-hal seperti itu pasti masih sangat sering terjadi, ayah saya juga mengajarkan bahwa kami harus bertanggung jawab pada apapun, termasuk tugas. Tapi karena saya memang termasuk orang yang agak pemalas dan sering terlambat dalam mengerjakan tugassaya jadi lebih banyak dapat teguran dari ayah saya. Ayah saya lahir dari pasangan Rd. Riyadi dan Lilih Marsilah, sedangkan ibu saya lahir dari pasangan Rd. Uam Rusdana dan Agan Mintarsih.Saya belum sempat mengetahui banyak bagaimana sosok kakek dan nenek dari ayah saya, karena mereka wafat saat saya belum lahir, saya lebih banyak mengenal kakek dan nenek dari ibu saya, kebetulan juga saya sempat tinggal bersama mereka di Jakarta. Ibu saya adalah sosok yang sangat lembut, jika ayah saya tengah memarahi saya, pasti ibu saya yang datang menjadi penolong dan melindungi saya, meskipun pada akhirnya beliau juga akan sedikit marah, tetapi saya merasa sangat bahagia dibesarkan di lingkungan keluarga seperti ini.

Saya tinggal di garut bersama keluarga saya, tapi kaka saya yang nomor tiga tinggal dan sekolah di Jakarta, kaka saya yang bernama Dirham Damara memang sudah dari kecil ikut dengan kakek dan nenek di Jakarta, jadi yang tinggal di garut hanya saya, mamah, bapak, kakak perempuan, kaka laki-laki, dan adik lelaki saya yang bungsu. Kakak perempuan saya bernama Dika Pitaloka, sekarang dia sudah menikah dan tinggal bersama suaminya di daerah Tasikmalaya.Kakak lelaki saya yang nomor dua bernama Rusdinar, kakak saya ini masih tinggal di Garut, sedangkan kakak saya Dirham Damara saat ini tengah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Negeri Jakarta, dan adik saya yang bungsu bernama Dilar Danata saat ini sudah SMA kelas 2.Memasuki jenjang SMP saya aktif ikut paduan suara sekolah, kebetulan sejak kecil saya sangat suka menyanyi, saya sekolah di SMP 1 Tarogong Kidul.Kebetulan di SMP saya kembali satu sekolah bersama sepupu saya lagi, tapi kelas kami berbeda. Memasuki usia 12 tahun saya mulai aktif mengikuti berbagai kegiatan di kampung saya. Mulai dari mengikuti berbagai kegiatan pemuda pemudi nya, seperti berpartisipasi ikut memeriahkan ulang tahun Negara Republik Indonesia atau biasa kita sebut 17 Agustusan, saat acara 17 an saya biasa mengikuti paduan suara dan pawai keliling desa dengan atribut yang biasa digunakan saat 17 an. Saya juga sering mengikuti lomba-lomba yang diselenggarakan saata 17 tahun tersebut. Ada pengalaman yang tidak bisa saya lupakan, saat ulang tahun kemerdekaan republikIndonesia, saya mengikuti lomba membaca puisi untuk yang pertama kali, masih ingat dalam benak saya bagaimana gugup nya saya ketika harus naik ke atas panggung dan membacakan sebuah puisi di depan banyak orang. Saya membacakan puisi karya SH. Abidin yang berjudul “pahlawan kecil” tepuk tangan riuh saat saya menyelesaikan puisi tersebut, senyum bahagia  mengembangdi wajah saya.

Memasuki SMA adalah fase yang banyak meninggalkan cerita dalam hidup ini, pada fase ini saya mengalami banyak konflik dan tentunya pengalamn baru yang menyenangkan dan banyak memberikan pembelajaran. Saya bersekolah di SMA 6 Garut, saya mengikuti organisasi teater sekolah saya ini, banyak pelajaran yang saya dapatkan selama saya mengikuti organisi ini. Oh iya Teater dari sekolah saya ini juga sudah sering menjadi juara di beberapa acara, termasuk pada acara festival teater nusantara yang diadakan di Jogjakarta. Memasuki kelas 11 saya mengambil jurusan bahasa, saya sangat tertarik dengan bahasa, terlebih pada sastra Indonesia, saya sangat suka ketika saya bisa merangkai kata menjadi sesuatu yang memiliki makna atau arti yang indah, karena saya fikir dengan kata, saya dapat meluapkan semua perasaan lewat tulisan atau ucapan yang dirangkai dengan tata bahasa yang lebih indah, selain itu saya memilih jurusan bahasa karena saya ingin menguasai bahasa asing dengan lebih baik lagi, contohnya bahasa inggris, saya sangat ingin bisa menguasai bahasa ini, karena saya memiliki cita-cita dapat bekerja di sebuah kedutaan luar negeri, ada juga cita-cita saya yang lain, selain bercita-cita ingin menjadi seorang penyanyi, saya juga bercita-cita dapat keliling dunia, dan bertemu dengan banyak orang. Karena ini saya memilih jurusan bahasa . Di kelas ini juga saya mengalami konflik yang sempat membuat saya merasa kehilangan percaya diri, saya sempat tidak bertegur sapa dengan kawan-kawan saya di kelas karena salah paham, saya sempat merasa sangat tidak nyaman dan ingin pindah dari sekolah, namun kedua orangtua saya mengajarkan saya untuk berani menghadapi masalah, mungkin ini yang dimaksud SMA memiliki banyak cerita, karena di SMA saya merasakan semuanya. Persahabatan, perselisihan, dan masih banyak lagi cerita yang saya dapatkan, SMA adalah masa transisi dimana sifat ke kanak-kanakan saya harus saya rubah menjadi lebih dewasa, dimana saya merasakan saya menjadi seorang remaja yang sangat labil atau biasa kita sebut dengan sebutan anak baru gede (abg). Saya juga memiliki pengalaman yang menyenangkan dimana saya bisa memenangkan lomba debat dengan menggunakan bahasa inggris sebagai perwakilan dari sekolah di kabupaten, di SMA juga saya mengalami bagaimana rasanya mengagumi sosok idola sekolah, saya sempat menyukai kaka kelas saya yang kebetulan salah seorang tim basket sekolah, pastinya hampir semua remaja merasakan ini, terlebih remaja putri. Kebetulan senior yang saya kagumi ini seorang yang pintar dan pandai di kelas nya mungkin karena saya terlalu sering menonton drama remaja ya jadi tipe-tipe yang saya suka seperti itu. Ada pengalaman lain yang juga sangat menyenangkan di SMA waktu itu kami melakukan tamasya bersama, kami pergi ke Dufan. Saya sangat senang tentunya karena saya berniat tidak akan ikut pulang ke garut, tapi langsung lanjut berlibur di Jakarta bersama keluarga. Saat sampai di dufan saya sudah merencanakan wahana apa saja yang akan saya naiki bersama teman-teman. Tapi seketikahari itu berubah menjadi hari yang sangat membosankan, bagaimana tidak, pertama saya masuk langit sudah mendung dan gerimis mulai turun, saya bergegas menaiki salah satu wahana agar saya bisa lanjut menaiki wahana yang lainnya, baru saya selesai menaiki wahana tersebut, hujan turun dengan derasnnya sampai malam, alhasil hari itu saya hanya menaiki satu wahana dengan bonus pakaian saya basah kuyup dan saya sakit selama beberapa hari. Nah kejadian menyenangkan bermula saat kami hendak pulang, saya dijemput sepupu saya karena saya akan langsung ke rumah nenek dan tidak pulang ke Garut. Selesai berpamitan pada guru-guru saya bergegas mencari taksi, karena tidak ada taksi sepupu saya mengajak saya untuk naik trans Jakarta. Karena jarak parkir bis menuju halte sangat jauh, kami pun meminta tolong pada security di tempat tersebut, kami naik motor dengan pa satpam tersebut, lebih parahnya kami naik motor bertiga, bisa terbayang kan bagaimana saya tertawa sepanjang jalan dengan sepupu saya itu, saya baru sadar bahwa hari itu tidak sepenuhnya membosankan, dan ternyata saya masih bisa tertawa lepas dengan sepupu saya.

Saya juga sempat menjabat menjadi ketua Karang Taruna di kampong saya, saya sedikit rishi awalnya, karena saya merasa belum memiliki pengalaman apa-apa, tapi sekali lagi ayah saya menegaskan, bahwa dengan saya terpilih berarti banyak orang yang percaya bahwa saya memiliki kemampuan untuk memimpin, selain itu ayah saya bilang alasan saya terpilih karena saya adalah orang yang percaya diri, saya merasa sedikit termotivasi dengan kata-kata tersebut. Diantara kakak dan adik saya, saya memang termasuk yang paling aktif dalam setiap acara yang diadakan di kampung saya, saya banyak terlibat dalam berbagai hal.Apalagi dalam hal menjadi seorang pembawa acara (mc) itu adalah bagian yang paling saya senangi, selain dapat berinteraksi dengan banyak orang saya juga merasa sangat nyaman ketika harus membawakan sebuah acara, apalagi jika disuruh untuk bernyanyi. Pada usia 17 tahun saya mulai memlah-milah mana teman yang benar-benar dapat saya percaya, ternyata dari sekian banyak teman yang saya miliki hanya beberapa yang benar-benar dapat saya percaya, saya termasuk orang yang mudah untuk bergaul, banyak yang bilang sifat saya itu supel, tapi untuk hal-hal yang sangat berhubungan dengan privasi saya, saya hanya bisa bercerita pada orang yang memang sudah saya percaya. Saya ini orang yang senang bercerita dan bertukar cerita.

Saat ini saya sudah memasuki jenjang perkuliahan, saya kuliah di salah satu universitas yang ada di Jakarta yaitu UNJ (universitas negeri Jakarta).Pastinya pengalaman baru banyak saya dapatkan saat ini, sekarang saya tinggal di Jl. Pemuda no 8 RT/RW 05/02 Kel.Rawamangun kec.Pulogadung Jakarta Timur.Saya tinggal disini bersama keluarga dari ibu saya. Saya kuliah di jurusan Pariwisata dan masih semester awal, awalnya pasti seperti pada umumnya, saya masih malu-malu, terlebih saya berasal dari daerah, tapi saya sudah mulai sudah mulai terbiasa bergaul, terlebih kawan-kawan di kampus juga sangat menyenangkan. Saya berharap, disini saya dapat mendapatkan dan mewujudkan semua impian saya



foto keluarga saat saya berusia 5 tahun

foto saya saat balita

foto akta kelahiran saya

foto saat saya SMA 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar