19 Tahun yang Penuh dengan Suka Cita
Nama saya Deadra Dimitri. Keluarga
dan teman-teman biasa memanggil saya Dimi. banyak yang bertanya apakah saya
keturunan Rusia atau Uni Soviet karena nama belakang saya, saya hanya bisa
tersenyum bila ada yang bertanya demikian, tapi saya tidak memiliki keturunan
Rusia ataupun Uni Soviet, nama itu saya dapat dari mendiang kakek saya Rd. Uam
Rusdana Kusumah.kebetulan kakek saya memang sangat suka mengulik nama-nama
unik,saya sendiri sangat bangga dengan nama yang diberikan beliau, kakek saya
bilang arti nama Deadra Dimitri adalah (kekasih lembah alam) beliau memberikan
nama ini juga tentunya dengan harapan bahwa saya dapat mencintai dan menghargai
alam ini. Saya sendiri keturunan Jawa dan Sunda. Ayah saya bernama Sudibyo berasal
dari Solo dan ibu saya Devigia berasal dari tatar sunda. Saya anak ke empat
dari limabersaudara, saya mempunyai satu kakak perempuan, dua kakak laki-laki,
dan satu adik lelaki.
Saya sendiri berasal dari daerah
Garut Jawa Barat, sebuah kota kecil yang dikelilingi dengan suguhan pemandangan
pegunungan, saya lahir pada tanggal 27 januari tahun 1996. Sejak kecil
kira-kira usia empat sampai lima tahun saya sudah senang menyanyi dan
bercerita, saya selalu menceritakan semua kejadian yang saya alami sampai apa
yang saya mimpikan kepada orang-orang terdekat dirumah, saya mulai bersekolah
sejak umur 5 tahun, kala itu saya masuk di taman kanak-kanak dekat rumah saya.
Saya tergolong pemalas, saya jarang masuk sekolah saaat saya TK, ayah sering
menegur karena saya selalu membuat alasan agar tidak perlu berangkat ke
sekolah, tapi untungnya saya dapat lulus tepat waktu. Memasuki jenjang Sekolah
Dasar saya pindah ke Jakarta.Saya sekolah di daerah Rawamangun.Saya hanya
bersekolah selama dua tahun disini, selanjutnya saya kembali lagi ke Garut dan
meneruskan pendidikan saya sampai jenjang SMAdisana. Alasan saya kembali ke
kota ini juga sangat klasik seperti alasan anak kecil pada umumnya, saya bilang
pada kakek dan nenek saya bahwa saya tidak mau jauh dari mamah dan bapak.Nenek
saya sempat tidak memberi izin dengan alasan supaya saya belajar berani dan
mandiri jika jauh dari orangtua.Saya menurut dan bersekolah sampai kelas dua di
Jakarta.Tahun ketiga saya kembali meminta supaya saya bisa bersekolah di Garut,
dan nenek saya memberikan izin.
Saya sekolah di SD Pamekarsari II
di Garut, pertama bersekolah saya merasa canggung karena merasa sedikit asing
dengan lingkungan baru, kebetulan SD tersebut juga bukan sekolah yang jaraknya dekat
dengan rumah, tapi untungnya saya bersekolah bersama sepupu saya di sekolah
tersebut, sepupu saya ini anak dari adik ayah saya, kami juga seumuran jadi
kami terbilang sangat dekat. Oh iya di sekolah dasar ini banyak sekali
pengalaman yang saya dapat, saya pernah mengikuti perlombaan latihan baris
berbaris di kabupaten sebagai perwakilan dari sekolah. Perlu diketahui postur
tubuh saya itu kecil tapi guru saya bilang saya paling berani mengakjukan diri
sebagai pemimpin untuk perlombaan tersebut, mungkin karena saya masih kecil
jadi saya merasa percaya diri, jika saya ingat lagi pengalaman tersebut, saya
hanya bisa tertawa, mengingat sekarang saya menjadi sedikit pemalu ketika harus
tampil di hadapan banyak orang. Sedikit bercerita tentang keluarga saya, ayah
saya yang kebetulan keturunan solo memiliki cara didik yang sangat tegas kepada
anak-anak nya, mungkin hal ini diterapkan mengingat dulu kakek saya atau ayah
dari ayah saya juga sangat tegas dalam mendidik putra-putri nya, ayah saya
sangat disiplin, terutama dalam hal waktu, jika salah satu dari anaknya ada
yang pulang telat, sudah pasti gudang rumah kami yang akan menjadi tempat kami
tidur sampai hukumannya selesai, saya memiliki pengalaman yang buruk dengan
gudang rumah ini, dari situ saya tidakberani lagi pulang telat, pernah suatu
kali saat saya dihukum di gudang saya merasa ada sosok yang memperhatikan saya,
maklum saya kan tinggal di daerah pedesaan, hal-hal seperti itu pasti masih
sangat sering terjadi, ayah saya juga mengajarkan bahwa kami harus bertanggung
jawab pada apapun, termasuk tugas. Tapi karena saya memang termasuk orang yang
agak pemalas dan sering terlambat dalam mengerjakan tugassaya jadi lebih banyak
dapat teguran dari ayah saya. Ayah saya lahir dari pasangan Rd. Riyadi dan
Lilih Marsilah, sedangkan ibu saya lahir dari pasangan Rd. Uam Rusdana dan Agan
Mintarsih.Saya belum sempat mengetahui banyak bagaimana sosok kakek dan nenek
dari ayah saya, karena mereka wafat saat saya belum lahir, saya lebih banyak
mengenal kakek dan nenek dari ibu saya, kebetulan juga saya sempat tinggal bersama
mereka di Jakarta. Ibu saya adalah sosok yang sangat lembut, jika ayah saya
tengah memarahi saya, pasti ibu saya yang datang menjadi penolong dan
melindungi saya, meskipun pada akhirnya beliau juga akan sedikit marah, tetapi
saya merasa sangat bahagia dibesarkan di lingkungan keluarga seperti ini.
Saya tinggal di garut bersama
keluarga saya, tapi kaka saya yang nomor tiga tinggal dan sekolah di Jakarta,
kaka saya yang bernama Dirham Damara memang sudah dari kecil ikut dengan kakek
dan nenek di Jakarta, jadi yang tinggal di garut hanya saya, mamah, bapak,
kakak perempuan, kaka laki-laki, dan adik lelaki saya yang bungsu. Kakak
perempuan saya bernama Dika Pitaloka, sekarang dia sudah menikah dan tinggal
bersama suaminya di daerah Tasikmalaya.Kakak lelaki saya yang nomor dua bernama
Rusdinar, kakak saya ini masih tinggal di Garut, sedangkan kakak saya Dirham
Damara saat ini tengah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Negeri
Jakarta, dan adik saya yang bungsu bernama Dilar Danata saat ini sudah SMA
kelas 2.Memasuki jenjang SMP saya aktif ikut paduan suara sekolah, kebetulan
sejak kecil saya sangat suka menyanyi, saya sekolah di SMP 1 Tarogong
Kidul.Kebetulan di SMP saya kembali satu sekolah bersama sepupu saya lagi, tapi
kelas kami berbeda. Memasuki usia 12 tahun saya mulai aktif mengikuti berbagai
kegiatan di kampung saya. Mulai dari mengikuti berbagai kegiatan pemuda pemudi
nya, seperti berpartisipasi ikut memeriahkan ulang tahun Negara Republik
Indonesia atau biasa kita sebut 17 Agustusan, saat acara 17 an saya biasa
mengikuti paduan suara dan pawai keliling desa dengan atribut yang biasa
digunakan saat 17 an. Saya juga sering mengikuti lomba-lomba yang
diselenggarakan saata 17 tahun tersebut. Ada pengalaman yang tidak bisa saya
lupakan, saat ulang tahun kemerdekaan republikIndonesia, saya mengikuti lomba
membaca puisi untuk yang pertama kali, masih ingat dalam benak saya bagaimana
gugup nya saya ketika harus naik ke atas panggung dan membacakan sebuah puisi
di depan banyak orang. Saya membacakan puisi karya SH. Abidin yang berjudul
“pahlawan kecil” tepuk tangan riuh saat saya menyelesaikan puisi tersebut,
senyum bahagia mengembangdi wajah saya.
Memasuki SMA adalah fase yang
banyak meninggalkan cerita dalam hidup ini, pada fase ini saya mengalami banyak
konflik dan tentunya pengalamn baru yang menyenangkan dan banyak memberikan
pembelajaran. Saya bersekolah di SMA 6 Garut, saya mengikuti organisasi teater sekolah
saya ini, banyak pelajaran yang saya dapatkan selama saya mengikuti organisi
ini. Oh iya Teater dari sekolah saya ini juga sudah sering menjadi juara di
beberapa acara, termasuk pada acara festival teater nusantara yang diadakan di
Jogjakarta. Memasuki kelas 11 saya mengambil jurusan bahasa, saya sangat
tertarik dengan bahasa, terlebih pada sastra Indonesia, saya sangat suka ketika
saya bisa merangkai kata menjadi sesuatu yang memiliki makna atau arti yang
indah, karena saya fikir dengan kata, saya dapat meluapkan semua perasaan lewat
tulisan atau ucapan yang dirangkai dengan tata bahasa yang lebih indah, selain
itu saya memilih jurusan bahasa karena saya ingin menguasai bahasa asing dengan
lebih baik lagi, contohnya bahasa inggris, saya sangat ingin bisa menguasai
bahasa ini, karena saya memiliki cita-cita dapat bekerja di sebuah kedutaan luar
negeri, ada juga cita-cita saya yang lain, selain bercita-cita ingin menjadi
seorang penyanyi, saya juga bercita-cita dapat keliling dunia, dan bertemu
dengan banyak orang. Karena ini saya memilih jurusan bahasa . Di kelas ini juga
saya mengalami konflik yang sempat membuat saya merasa kehilangan percaya diri,
saya sempat tidak bertegur sapa dengan kawan-kawan saya di kelas karena salah
paham, saya sempat merasa sangat tidak nyaman dan ingin pindah dari sekolah,
namun kedua orangtua saya mengajarkan saya untuk berani menghadapi masalah,
mungkin ini yang dimaksud SMA memiliki banyak cerita, karena di SMA saya
merasakan semuanya. Persahabatan, perselisihan, dan masih banyak lagi cerita
yang saya dapatkan, SMA adalah masa transisi dimana sifat ke kanak-kanakan saya
harus saya rubah menjadi lebih dewasa, dimana saya merasakan saya menjadi
seorang remaja yang sangat labil atau biasa kita sebut dengan sebutan anak baru
gede (abg). Saya juga memiliki pengalaman yang menyenangkan dimana saya bisa
memenangkan lomba debat dengan menggunakan bahasa inggris sebagai perwakilan
dari sekolah di kabupaten, di SMA juga saya mengalami bagaimana rasanya
mengagumi sosok idola sekolah, saya sempat menyukai kaka kelas saya yang
kebetulan salah seorang tim basket sekolah, pastinya hampir semua remaja
merasakan ini, terlebih remaja putri. Kebetulan senior yang saya kagumi ini
seorang yang pintar dan pandai di kelas nya mungkin karena saya terlalu sering
menonton drama remaja ya jadi tipe-tipe yang saya suka seperti itu. Ada
pengalaman lain yang juga sangat menyenangkan di SMA waktu itu kami melakukan
tamasya bersama, kami pergi ke Dufan. Saya sangat senang tentunya karena saya
berniat tidak akan ikut pulang ke garut, tapi langsung lanjut berlibur di
Jakarta bersama keluarga. Saat sampai di dufan saya sudah merencanakan wahana
apa saja yang akan saya naiki bersama teman-teman. Tapi seketikahari itu
berubah menjadi hari yang sangat membosankan, bagaimana tidak, pertama saya
masuk langit sudah mendung dan gerimis mulai turun, saya bergegas menaiki salah
satu wahana agar saya bisa lanjut menaiki wahana yang lainnya, baru saya
selesai menaiki wahana tersebut, hujan turun dengan derasnnya sampai malam,
alhasil hari itu saya hanya menaiki satu wahana dengan bonus pakaian saya basah
kuyup dan saya sakit selama beberapa hari. Nah kejadian menyenangkan bermula
saat kami hendak pulang, saya dijemput sepupu saya karena
saya akan langsung ke rumah nenek dan tidak pulang ke Garut. Selesai berpamitan
pada guru-guru saya bergegas mencari taksi, karena tidak ada taksi sepupu saya
mengajak saya untuk naik trans Jakarta. Karena jarak parkir bis menuju halte
sangat jauh, kami pun meminta tolong pada security di tempat tersebut, kami
naik motor dengan pa satpam tersebut, lebih parahnya kami naik motor bertiga,
bisa terbayang kan bagaimana saya tertawa sepanjang jalan dengan sepupu saya
itu, saya baru sadar bahwa hari itu tidak sepenuhnya membosankan, dan ternyata
saya masih bisa tertawa lepas dengan sepupu saya.
Saya juga sempat menjabat menjadi
ketua Karang Taruna di kampong saya, saya sedikit rishi awalnya, karena saya
merasa belum memiliki pengalaman apa-apa, tapi sekali lagi ayah saya
menegaskan, bahwa dengan saya terpilih berarti banyak orang yang percaya bahwa
saya memiliki kemampuan untuk memimpin, selain itu ayah saya bilang alasan saya
terpilih karena saya adalah orang yang percaya diri, saya merasa sedikit
termotivasi dengan kata-kata tersebut. Diantara kakak dan adik saya, saya
memang termasuk yang paling aktif dalam setiap acara yang diadakan di kampung
saya, saya banyak terlibat dalam berbagai hal.Apalagi dalam hal menjadi seorang
pembawa acara (mc) itu adalah bagian yang paling saya senangi, selain dapat
berinteraksi dengan banyak orang saya juga merasa sangat nyaman ketika harus
membawakan sebuah acara, apalagi jika disuruh untuk bernyanyi. Pada usia 17
tahun saya mulai memlah-milah mana teman yang benar-benar dapat saya percaya,
ternyata dari sekian banyak teman yang saya miliki hanya beberapa yang
benar-benar dapat saya percaya, saya termasuk orang yang mudah untuk bergaul,
banyak yang bilang sifat saya itu supel, tapi untuk hal-hal yang sangat
berhubungan dengan privasi saya, saya hanya bisa bercerita pada orang yang
memang sudah saya percaya. Saya ini orang yang senang bercerita dan bertukar cerita.
Saat ini saya sudah memasuki
jenjang perkuliahan, saya kuliah di salah satu universitas yang ada di Jakarta
yaitu UNJ (universitas negeri Jakarta).Pastinya pengalaman baru banyak saya
dapatkan saat ini, sekarang saya tinggal di Jl. Pemuda no 8 RT/RW 05/02
Kel.Rawamangun kec.Pulogadung Jakarta Timur.Saya tinggal disini bersama
keluarga dari ibu saya. Saya kuliah di jurusan Pariwisata dan masih semester
awal, awalnya pasti seperti pada umumnya, saya masih malu-malu, terlebih saya
berasal dari daerah, tapi saya sudah mulai sudah mulai terbiasa bergaul,
terlebih kawan-kawan di kampus juga sangat menyenangkan. Saya berharap, disini
saya dapat mendapatkan dan mewujudkan semua impian saya
foto keluarga saat saya berusia 5 tahun |
foto saya saat balita |
foto akta kelahiran saya |
foto saat saya SMA |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar