Minggu, 11 Oktober 2015

Tugas-1 Autobiografi Shita Salsabilla

Kisah Selama 19 Tahun

Saya dengan Eyang

Nama saya Shita Salsabilla. Saya lahir di Medan pada tanggal 10 Desember 1995. Saya anak kedua dari empat bersaudara. Kakak saya bernama Tasha Khalida Larasati berulang tahun di tiap 26 Mei dan pada tanggal 24 Oktober nanti akan melaksanakan wisuda S1di Paramadina sebagai Sarjana Manajemen. Adik pertama saya bernama Muhammad Alghazali berulang tahun pada tiap 21 Oktober dan pada saat ini menjejakkan kaki di kelas 3 SMPN 8 Bekasi dan. Lalu adik kedua saya bernama Muhammad Zakky Hadzami berulang tahun di tiap 25 Februari yang merupakan anak kesayangan bagi semua orang di dalam keluarga saya yang sekarang berumur 9 tahun. Lalu kedua orang tua saya bernama Muhammad Taufik Usman dan Shagrinutami Dixie. Ayah saya bekerja di sebuah perusahaan swasta bernama Air Marindo yang menawarkan paket jasa umroh dan haji. Ayah saya lahir di Jakarta pada tanggal 29 Mei 1969 dan Bunda saya lahir di Bogor pada tanggal 20 Oktober 1969. Orang tua saya menikah di tahun 1991. Alamat rumah saya di Bumi Mutiara Blok JF 12 No. 1 RT 03 RW 030, Jatiasih, Bekasi. Namun untuk sementara waktu saya tinggal di rumah Nenek saya yang berada di Komplek Raya Housing Blok B No. 9A, Pondok Gede. Hobi saya yang baru saya temukan pada beberapa tahun belakangan adalah membaca namun saya lebih tertarik membaca Filsafat, Zaman Pra-Sejarah lebih tepatnya Zaman Dinosaurus, dan Sastra-Sastra Indonesia.

Periode Balita


            Saya menjadi satu-satunya anak Ayah dan Bunda saya yang lahir di luar Pulau Jawa. Bunda saya melahirkan saya di Medan dikarenakan Ayah saya sedang melaksanakan dinas kerja disaat Ayah saya bekerja di Sempati Air. Namun keluarga saya hanya menetap 3 tahun saja di Medan dikarenakan Ayah saya diberikan tugas untuk dinas kembali ke Jakarta pada tahun 1998. Bunda saya pernah bercerita, “Disaat tahun 1998, Ayah dan Bunda takut sekali untuk pergi keluar rumah untuk membeli kaleng susu dikarenakan adanya peristiwa ’98 tapi kamu itu waktu kecil gendut sekali dan mirip sekali seperti orang Chinese. Dan disaat kamu bayi, Ayah dan Bunda di tiap bulannya harus membelikan minimal 3 kaleng susu besar karena setiap hari, kamu minum susu sekitar 15 dot dan ketika kamu gelisah di malam hari, kamu selalu mengompol”.
            Saya dengan Nenek

Periode TK

            Saya TK di TK Bunda yang berdekatan dengan rumah pada umur 5 tahun. Ketika pada periode ini, saya tidak mengingat banyak hal namun di TK ini saya menemukan sahabat pertama saya yang bernama Maesitoh Harum yang berulang tahun pada tanggal 3 Agustus nanti. Sahabat saya ini gemar sekali untuk selalu tersenyum dan memiliki wajah yang sungguh mempesona. Ketika saya lulus dari TK Bunda, saya tidak langsung beranjak bersekolah di Sekolah Dasar dikarenakan umur saya yang belum mencukupi dan bagi saya menunggu selama satu tahun pada periode ini sungguh sangat lama sehingga ada satu hal yang pernah saya lakukan, saya berkata kepada diri saya sendiri, “untuk apa aku melamun dan berdiam diri? Mengapa aku tidak melakukan suatu hal yang berguna?”. Namun memang anak kecil tetap anak kecil, perkataan itu hanya sebagai pertanyaan yang terngiang sebentar saja lalu saya tetap bermain tanpa memperdulikan belajar maupun memikirkan kedepannya.

Periode SD

            Saya bersekolah di SDN Jatiasih 8 yang dimana kakak dan adik terakhir saya bersekolah di sekolah yang sama. Saya masuk Sekolah Dasar pada umur 7 tahun. Pada waktu saya di kelas 1B, saya mempunyai wali kelas yang berbeda dari yang lain. Wali kelas saya bernama Ibu Ning. Ia satu-satunya wali kelas yang terbilang galak disaat siswa/i baru datang ke sekolah ini. Dan ketika saya di kelas, saya selalu khawatir jika Bunda saya menghilang dari pandangan saya maka saya selalu berlari dari tempat saya duduk ke jendela terdekat untuk memastikan bahwa Bunda saya tidak pergi meninggalkan saya di sekolah sendirian sehingga membuat wali kelas saya memarahi saya di tiap harinya dan saya menemukan teman-teman yang masih berhubungan baik dengan saya sampai saat ini dan mempunyai kegemaran baru yaitu memakai jepitan yang terbilang banyak di kepala saya. Di dalam periode ini, untuk pertama kalinya disaat saya kelas 6, saya mempunyai niat untuk tidak inginnya bermain lagi dengan teman-teman dekat rumah dikarenakan saya ingin belajar terus menerus untuk Ujian Nasional yang pertama dalam hidup saya. Namun saya keliru membedakan antara waktu tes Ujian Sekolah dan tes Ujian Nasional. Saya bersungguh-sungguh mengerjakan soal-soal tes Ujian Sekolah dan satu hari sebelum Ujian Nasional dilaksanakan, saya jatuh sakit dan membuat saya hilang fokus sehingga nilai hasil Ujian Sekolah saya lebih besar dibanding Ujian Nasional.

Periode SMP

                                 Saya dengan teman-teman SMP saya (Rhada, Nadya dan Lucia)

            Di Kota Bekasi jika ingin melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, hanya diberikan satu pilihan sekolah negeri yang ketika gagal maka tidak ada pilihan lain selain bersekolah di sekolah swasta. Saya diberikan pilihan dari Bunda saya untuk mengikuti tes mandiri yang dilaksanakan di sekolah yang terbilang favorit pada saat itu. Namun saya gagal dan orang tua saya merasa kecewa akan hasil tes saya. Lalu, saya akhirnya melanjutkan jenjang pendidikan saya dengan bersekolah di swasta. Saya bersekolah di SMP Permata Sakti dan di angkatan saya terdiri dari 3 kelas. Pada masa saya, sekolah swasta memiliki pandangan buruk dari warga sekitar yang terkesan buruk, ugal-ugalan, tidak baik dan yang lain sebagainya sehingga membuat orang tua saya khawatir apakah saya akan terbawa arus pergaulan yang terbilang ekstrim ini atau tidak. Namun ternyata justru di sekolah inilah saya menemukan sahabat-sahabat baru saya yang sampai saat ini selalu bercengkrama sekalipun hanya melalui sebatas layar handphone. Mereka bernama Fitri Rizka Maulia, Rizka Ayu Amalia, dan Nanda Isyana. Di dalam periode ini, saya mencoba beberapa hal baru, saya ingin menjadi siswi yang aktif dalam kegiatan yang positif dan saya mencoba menjadi anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah atau biasa disebut OSIS menjabat sebagai bagian Lingkungan Hidup dan pada kelas 8, saya mengikuti ekstrakurikuler Karate dan mendapatkan beberapa sertifikat hasil dari ujian kenaikan sabuk dan saya berhenti mengikuti ekstrakurikuler Karate dikarenakan dilarangnya bagi siswa/i kelas 9 untuk melanjutkan mengikuti ekstrakurikuler yang kami ikuti.

beberapa sertifikat hasil mengikuti ekstrakurikuler karate


Periode SMA

            Saya mengingat pada masa lalu saya bahwa dengan berat hati orang tua saya merelakan saya untuk bersekolah di sekolah swasta yang terbilang biayanya cukup mahal di tiap bulannya, dan saya tidak ingin hal itu berulang kembali maka saya berusaha lebih keras lagi dengan cara belajar dan belajar terus menerus. Dan hal itu membuahkan hasil. Saya diterima di SMAN 7 Bekasi bilangan Kranggan dekat Cibubur. Ketika saya memulai beradaptasi di lingkungan baru ini, tentunya ada beberapa hal yang tidak terduga. Contohnya ketika saya dengan hati yang senang diterima di sekolah negeri kembali, saya terkaget-kaget dengan sistem yang diterapkan di sekolah saya yaitu dengan menggunakannya “Sistem SKS” yang dimana saya tidak tahu-menahu sama sekali dengan sistem tersebut alhasil ketika di kelas 10 semester 1, adanya banyak mata pelajaran yang gagal saya selesaikan dengan baik dan saya mengulang dengan teman-teman seangkatan yang terbilang gagal juga. Dengan adanya sistem yang terbilang bebas untuk datang kapan saja sesuai jadwal yang ada di hari tersebut, maka gerbang sekolah selalu terbuka yang dimanfaatkan lain oleh siswa yang berniat untuk cepat pulang sebelum jadwal belajarnya selesai. Dengan adanya absen kebanyakan siswa yang bolong, guru-guru berencana untuk mengubah sistem tersebut dengan sistem yang biasa diterapkan di sekolah yang lain. Lalu pada kelas 12 semester 2, diubahnya lah sistem tersebut menjadi sistem biasa.

kado ucapan selamat ulang tahun dari sahabat saya, Dea Atika Faustina my lovely whaley

kado ucapan selamat ulangtahun dari adik paling menyebalkan namun penuh cinta ya

Ketika ada pergantian kepala sekolah pada kelas 10 semester 2, SMAN 7 tetap menggunakan “Sistem SKS” namun tidak adanya jeda antar pelajaran yang terlalu lama sehingga bisa dibilang “Semi-Sistem SKS” yang membuat kebanyakan siswa tidak terbiasa dengan sistem baru tersebut sehingga butuh waktu cukup lama untuk menyesuaikan sistem baru tersebut. Pada kelas 10, saya ingin menjadi bagian Organisasi Siswa Intra Sekolah namun dengan dilarangnya dari orang tua dikarenakan jarak sekolah menuju rumah yang terlalu jauh dan kemungkinan besar akan selalu pulang larut malam dan mengganggu waktu belajar ketika adanya rapat dadakan maka saya beralih dengan mengikuti ekstrakurikuler Tae Kwon Do dan saya mendapatkan beberapa sertifikat hasil ujian kenaikan sabuk walaupun niat saya ingin melanjutkan lanjutan sabuk dari Karate disaat saya SMP. Dan saya berhenti dari Tae Kwon Do dikarenakan ujian kenaikan sabuk dilakukan tiap 3 bulan sekali dengan biaya cukup mahal.

 beberapa sertifikat hasil mengikuti ekstrakurikuler taekwondo

Lalu disaat saya kelas 12, yang seharusnya kami selalu up to date mengenai ujian-ujian dari berbagai Universitas terutama Perguruan Tinggi Negeri menjadi siswa/i terbelakang dikarenakan guru-guru Tata Usaha yang kurang gencar memberikan kami informasi sehingga banyak dari kami bertumpu keberuntungan melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau biasa disebut SNMPTN dengan seleksi rapot namun persiapan saya yang kurang matang sehingga saya gagal di jalur SNMPTN tersebut dan saya melanjutkan keinginan untuk menjadi mahasiswi Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau biasa disebut SBMPTN dengan tes mandiri antar kota di seluruh Indonesia. Saya mendapatkan lokasi tes SBMPTN di SMK 2 Bina Bangsa yang cukup jauh dari rumah saya, saya diantar dan ditunggu oleh Ayah saya yang sangat berharap putrinya bisa lolos di tes seleksi saat ini dan ketika menit-menit sebelum tes seleksi, Ayah mengirimkan sebuah pesan teks yang berisi, “kerjakan dengan baik. Ayah tahu kamu pasti bisa mengerjakannya” yang mampu membuat saya lebih bersemangat dan ingin membahagiakan kedua orang tua namun kenyataan berkata lain saya gagal untuk kedua kalinya dan saya terlalu pupus untuk menyadari bahwa saya gagal untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri di tahun 2014. Saya mengikuti beberapa tes lainnya di tahun ini, saya mengikuti tes Penmaba UNJ, tes Bank BCA, tes Pramugari Garuda Indonesia, tes Kedinasan,dan tes yang lainnya. Namun, memang mungkin bukan jalannya untuk bisa melanjutkan jenjang pendidikan di tahun 2014.

                                           
hasil dari tes Pramugari Garuda Indonesia

Dengan tekad yang masih percaya bahwa saya mampu mendapatkan Perguruan Tinggi Negeri, maka saya berniat untuk mengikuti tes di tahun 2015. Maka pada Januari, saya memulai belajar sehingga pada bulan Mei dengan adanya tes SBMPTN dan banyak tes Ujian Mandiri, saya ingin mencoba beberapa tes yang diadakan termasuk tes SIMAK UI lalu ada tes UNDIP dan tes PENMABA UNJ. Pada tahun 2014, saya mengikuti kurang lebih 8 tes dan pada tahun 2015 saya mengikuti 4 tes dan ketika saya mengikuti tes SBMPTN saya memilih jurusan Geografi dan Sastra Inggris. Saya mendapatkan lokasi ujian di SMA Martia Bhakti Bekasi bersama teman smp saya yang memilih jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia. Hasil kami berdua sama, kami gagal dan saya mencoba untuk mengikuti tes yang lainnya dengan memilih jurusan Sastra Inggris dan Manajemen di Universitas Diponegoro dan dengan hasil yang sama maka saya mengikuti tes PENMABA di UNJ dengan memilih jurusan D3 Tata Boga dan D3 Usaha Jasa Pariwisata. Dan dengan pesatnya perkembangan Pariwisata di Indonesia dan minat saya memang dasarnya ingin memperkenalkan Indonesia lebih dalam maka saya memilih jurusan Usaha Jasa Pariwisata dan saya memilih Tata Boga karena saya menyukai bidang pattiserie. Alhamdulillah untuk tes kali ini saya mendapatkan hasil yang berbeda,saya mendapatkan kata “lulus” untuk diterimanya di Usaha Jasa Pariwisata Universitas Negeri Jakarta dan saya akan selalu mengingat ekspresi Ayah dan Bunda ketika saya memberitahukan kelulusan yang saya tunggu dari tahun lalu. Memang benar nyatanya usaha tak pernah membohongkan hasil.



Kata "lulus" kali ini adalah awal dari perjalanan hidup yang masih panjang dan sampai saat ini saya masih akan terus selalu berusaha untuk mendapatkan kata "lulus" untuk membuat keluarga terutama Ayah dan Bunda bangga memiliki saya. 




Shita Salsabilla
Kelas A Usaha Jasa Pariwisata

8 komentar:

  1. Agak sulit sebenernya mendeskripsikan masa masa dulu, apalagi nengingat kejadian kejadian yg begitu rinci dan di tulis dengan cukup rapi dan bagus

    BalasHapus
  2. ternyata sebagai temanmu shita. aku
    belum tau betul semua tentang kamu:( aku
    merasa gagal jd teman wkwk. tapi tapi keren bgt dehhh ini bisa inget bgtt masalalu wkwk foto fotonya lucu pula. aku suka yang ucapan
    dr ega wkwk kocak. semangat ya shitaku kuliahnya! huehehe senang membaca ini

    BalasHapus
  3. ternyata sebagai temanmu shita. aku
    belum tau betul semua tentang kamu:( aku
    merasa gagal jd teman wkwk. tapi tapi keren bgt dehhh ini bisa inget bgtt masalalu wkwk foto fotonya lucu pula. aku suka yang ucapan
    dr ega wkwk kocak. semangat ya shitaku kuliahnya! huehehe senang membaca ini

    BalasHapus
  4. ternyata sebagai temanmu shita. aku
    belum tau betul semua tentang kamu:( aku
    merasa gagal jd teman wkwk. tapi tapi keren bgt dehhh ini bisa inget bgtt masalalu wkwk foto fotonya lucu pula. aku suka yang ucapan
    dr ega wkwk kocak. semangat ya shitaku kuliahnya! huehehe senang membaca ini

    BalasHapus
  5. Perjuangan mu sungguh luar biasaaaaaaa. Dan akhirnya perjuangan nya ngga sia-sia ya hihi. Selamat ya yang udah keterima di UNJ, sukses terus Shita☺️ Missyu

    BalasHapus
  6. Kangen main kerumah lu yang jauh dr 7 itu hihihihi😂

    BalasHapus
  7. Pertama-tama selamat untuk Shita yang sudah diterima di jurusan Pariwisata, FIS, UNJ. Saya termasuk orang yang senang berkenalan dengan Shita, karena ternyata Shita bisa membaur dengan kondisi yang terjadi di kampus. Berbicara mengenai tulisan yang Shita tampilkan, saya termasuk orang yang tidak bisa menjelaskan secara rinci tentang kronologi atau jejak masa lalu mulai dari lahir sampai masa-masa sekolah. Berbeda dengan Shita yang menjelaskan hal tersebut dengan baik dan saya salut atas prestasi yang sudah didapat Shita (sebenernya gue gak yakin itu ceritanya bener apa kagak).

    Mengenai kampus, tentu banyak hal yang bisa Shita lihat (yaiyalah kampus kan gede). Jadi jangan terpaku sama jurusan saja. Sukses buat Shita! Semoga apa yang dicita-citakan Shita di kampus bisa tercapai. Amin! Sudah dulu ya (gue gak tau mau nulis apaan lagi. Capek juga ngarang bebas gini).

    BalasHapus
  8. Halo Shitaku, cieee ada namaku dalam postinganmu hahahaha(?)
    Aku saja sangat senang sekali ketika mendengar bahwa kamu diterima di UNJ, apalagi ayah bundamu bukan?
    Satu SMP dan Akhirnya satu kampus lagi, walaupun beda jurusan hihi, kusenang sekaliii.
    Jadi Shitaku ini sewaktu bayi mirip ega ya? hahaa


    Tetap semangat Shitaa
    Teruslah menjadi wanita yang paling berbahagia.
    Kuingin berteman/bersahabat/besaudara denganmu sampai kita gendong bayi kita sendiri sambil gandeng suami masing-masing HAHAHHAHA. Tentunya besama Rizkakita dan Nandakita juga.

    Love
    Ftrrzkm :*

    BalasHapus