Kisah Selama 19 Tahun
Saya dengan Eyang
Nama saya Shita
Salsabilla. Saya lahir di Medan pada tanggal 10 Desember 1995. Saya anak kedua
dari empat bersaudara. Kakak saya bernama Tasha Khalida Larasati berulang tahun
di tiap 26 Mei dan pada tanggal 24 Oktober nanti akan melaksanakan wisuda S1di
Paramadina sebagai Sarjana Manajemen. Adik pertama saya bernama Muhammad
Alghazali berulang tahun pada tiap 21 Oktober dan pada saat ini menjejakkan
kaki di kelas 3 SMPN 8 Bekasi dan. Lalu adik kedua saya bernama Muhammad Zakky
Hadzami berulang tahun di tiap 25 Februari yang merupakan anak kesayangan bagi
semua orang di dalam keluarga saya yang sekarang berumur 9 tahun. Lalu kedua
orang tua saya bernama Muhammad Taufik Usman dan Shagrinutami Dixie. Ayah saya
bekerja di sebuah perusahaan swasta bernama Air Marindo yang menawarkan paket
jasa umroh dan haji. Ayah saya lahir di Jakarta pada tanggal 29 Mei 1969 dan
Bunda saya lahir di Bogor pada tanggal 20 Oktober 1969. Orang tua saya menikah
di tahun 1991. Alamat rumah saya di Bumi Mutiara Blok JF 12 No. 1 RT 03 RW 030,
Jatiasih, Bekasi. Namun untuk sementara waktu saya tinggal di rumah Nenek saya
yang berada di Komplek Raya Housing Blok B No. 9A, Pondok Gede. Hobi saya yang
baru saya temukan pada beberapa tahun belakangan adalah membaca namun saya lebih
tertarik membaca Filsafat, Zaman Pra-Sejarah lebih tepatnya Zaman Dinosaurus,
dan Sastra-Sastra Indonesia.
Periode Balita
Saya
menjadi satu-satunya anak Ayah dan Bunda saya yang lahir di luar Pulau Jawa.
Bunda saya melahirkan saya di Medan dikarenakan Ayah saya sedang melaksanakan
dinas kerja disaat Ayah saya bekerja di Sempati Air. Namun keluarga saya hanya
menetap 3 tahun saja di Medan dikarenakan Ayah saya diberikan tugas untuk dinas
kembali ke Jakarta pada tahun 1998. Bunda saya pernah bercerita, “Disaat tahun
1998, Ayah dan Bunda takut sekali untuk pergi keluar rumah untuk membeli kaleng
susu dikarenakan adanya peristiwa ’98 tapi kamu itu waktu kecil gendut sekali dan
mirip sekali seperti orang Chinese.
Dan disaat kamu bayi, Ayah dan Bunda di tiap bulannya harus membelikan minimal
3 kaleng susu besar karena setiap hari, kamu minum susu sekitar 15 dot dan
ketika kamu gelisah di malam hari, kamu selalu mengompol”.
Saya dengan Nenek
Periode TK
Saya
TK di TK Bunda yang berdekatan dengan rumah pada umur 5 tahun. Ketika pada
periode ini, saya tidak mengingat banyak hal namun di TK ini saya menemukan
sahabat pertama saya yang bernama Maesitoh Harum yang berulang tahun pada
tanggal 3 Agustus nanti. Sahabat saya ini gemar sekali untuk selalu tersenyum
dan memiliki wajah yang sungguh mempesona. Ketika saya lulus dari TK Bunda,
saya tidak langsung beranjak bersekolah di Sekolah Dasar dikarenakan umur saya
yang belum mencukupi dan bagi saya menunggu selama satu tahun pada periode ini sungguh sangat lama sehingga ada satu hal yang pernah saya lakukan, saya
berkata kepada diri saya sendiri, “untuk apa aku melamun dan berdiam diri? Mengapa
aku tidak melakukan suatu hal yang berguna?”. Namun memang anak kecil tetap anak kecil, perkataan itu hanya sebagai pertanyaan yang terngiang sebentar saja lalu saya tetap bermain tanpa memperdulikan belajar maupun memikirkan kedepannya.
Periode SD
Saya
bersekolah di SDN Jatiasih 8 yang dimana kakak dan adik terakhir saya
bersekolah di sekolah yang sama. Saya masuk Sekolah Dasar pada umur 7 tahun.
Pada waktu saya di kelas 1B, saya mempunyai wali kelas yang berbeda dari yang
lain. Wali kelas saya bernama Ibu Ning. Ia satu-satunya wali kelas yang
terbilang galak disaat siswa/i baru datang ke sekolah ini. Dan ketika saya di
kelas, saya selalu khawatir jika Bunda saya menghilang dari pandangan saya maka
saya selalu berlari dari tempat saya duduk ke jendela terdekat untuk memastikan
bahwa Bunda saya tidak pergi meninggalkan saya di sekolah sendirian sehingga
membuat wali kelas saya memarahi saya di tiap harinya dan saya menemukan
teman-teman yang masih berhubungan baik dengan saya sampai saat ini dan
mempunyai kegemaran baru yaitu memakai jepitan yang terbilang banyak di kepala
saya. Di dalam periode ini, untuk pertama kalinya disaat saya kelas 6, saya
mempunyai niat untuk tidak inginnya bermain lagi dengan teman-teman dekat rumah
dikarenakan saya ingin belajar terus menerus untuk Ujian Nasional yang pertama
dalam hidup saya. Namun saya keliru membedakan antara waktu tes Ujian Sekolah
dan tes Ujian Nasional. Saya bersungguh-sungguh mengerjakan soal-soal tes Ujian
Sekolah dan satu hari sebelum Ujian Nasional dilaksanakan, saya jatuh sakit dan
membuat saya hilang fokus sehingga nilai hasil Ujian Sekolah saya lebih besar
dibanding Ujian Nasional.
Periode SMP
Saya dengan teman-teman SMP saya (Rhada, Nadya dan Lucia)
Di
Kota Bekasi jika ingin melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, hanya
diberikan satu pilihan sekolah negeri yang ketika gagal maka tidak ada pilihan
lain selain bersekolah di sekolah swasta. Saya diberikan pilihan dari Bunda
saya untuk mengikuti tes mandiri yang dilaksanakan di sekolah yang terbilang
favorit pada saat itu. Namun saya gagal dan orang tua saya merasa kecewa akan
hasil tes saya. Lalu, saya akhirnya melanjutkan jenjang pendidikan saya dengan
bersekolah di swasta. Saya bersekolah di SMP Permata Sakti dan di angkatan saya
terdiri dari 3 kelas. Pada masa saya, sekolah swasta memiliki pandangan buruk
dari warga sekitar yang terkesan buruk, ugal-ugalan, tidak baik dan yang lain
sebagainya sehingga membuat orang tua saya khawatir apakah saya akan terbawa
arus pergaulan yang terbilang ekstrim ini atau tidak. Namun ternyata justru di
sekolah inilah saya menemukan sahabat-sahabat baru saya yang sampai saat ini
selalu bercengkrama sekalipun hanya melalui sebatas layar handphone. Mereka bernama Fitri Rizka Maulia, Rizka Ayu Amalia,
dan Nanda Isyana. Di dalam periode ini, saya mencoba beberapa hal baru, saya
ingin menjadi siswi yang aktif dalam kegiatan yang positif dan saya mencoba
menjadi anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah atau biasa disebut OSIS menjabat
sebagai bagian Lingkungan Hidup dan pada kelas 8, saya mengikuti
ekstrakurikuler Karate dan mendapatkan beberapa sertifikat hasil dari ujian
kenaikan sabuk dan saya berhenti mengikuti ekstrakurikuler Karate dikarenakan
dilarangnya bagi siswa/i kelas 9 untuk melanjutkan mengikuti ekstrakurikuler
yang kami ikuti.
beberapa sertifikat hasil mengikuti ekstrakurikuler karate
Periode SMA
Saya
mengingat pada masa lalu saya bahwa dengan berat hati orang tua saya merelakan
saya untuk bersekolah di sekolah swasta yang terbilang biayanya cukup mahal di
tiap bulannya, dan saya tidak ingin hal itu berulang kembali maka saya berusaha
lebih keras lagi dengan cara belajar dan belajar terus menerus. Dan hal itu
membuahkan hasil. Saya diterima di SMAN 7 Bekasi bilangan Kranggan dekat
Cibubur. Ketika saya memulai beradaptasi di lingkungan baru ini, tentunya ada
beberapa hal yang tidak terduga. Contohnya ketika saya dengan hati yang senang
diterima di sekolah negeri kembali, saya terkaget-kaget dengan sistem yang
diterapkan di sekolah saya yaitu dengan menggunakannya “Sistem SKS” yang dimana
saya tidak tahu-menahu sama sekali dengan sistem tersebut alhasil ketika di
kelas 10 semester 1, adanya banyak mata pelajaran yang gagal saya selesaikan
dengan baik dan saya mengulang dengan teman-teman seangkatan yang terbilang
gagal juga. Dengan adanya sistem yang terbilang bebas untuk datang kapan saja
sesuai jadwal yang ada di hari tersebut, maka gerbang sekolah selalu terbuka
yang dimanfaatkan lain oleh siswa yang berniat untuk cepat pulang sebelum
jadwal belajarnya selesai. Dengan adanya absen kebanyakan siswa yang bolong,
guru-guru berencana untuk mengubah sistem tersebut dengan sistem yang biasa
diterapkan di sekolah yang lain. Lalu pada kelas 12 semester 2, diubahnya lah
sistem tersebut menjadi sistem biasa.
kado ucapan selamat ulang tahun dari sahabat saya, Dea Atika Faustina my lovely whaley
kado ucapan selamat ulangtahun dari adik paling menyebalkan namun penuh cinta ya
Ketika ada pergantian
kepala sekolah pada kelas 10 semester 2, SMAN 7 tetap menggunakan “Sistem SKS”
namun tidak adanya jeda antar pelajaran yang terlalu lama sehingga bisa
dibilang “Semi-Sistem SKS” yang membuat kebanyakan siswa tidak terbiasa dengan
sistem baru tersebut sehingga butuh waktu cukup lama untuk menyesuaikan sistem
baru tersebut. Pada kelas 10, saya ingin menjadi bagian Organisasi Siswa Intra
Sekolah namun dengan dilarangnya dari orang tua dikarenakan jarak sekolah
menuju rumah yang terlalu jauh dan kemungkinan besar akan selalu pulang larut
malam dan mengganggu waktu belajar ketika adanya rapat dadakan maka saya
beralih dengan mengikuti ekstrakurikuler Tae Kwon Do dan saya mendapatkan
beberapa sertifikat hasil ujian kenaikan sabuk walaupun niat saya ingin
melanjutkan lanjutan sabuk dari Karate disaat saya SMP. Dan saya berhenti dari
Tae Kwon Do dikarenakan ujian kenaikan sabuk dilakukan tiap 3 bulan sekali
dengan biaya cukup mahal.
beberapa sertifikat hasil mengikuti ekstrakurikuler taekwondo
Lalu disaat saya kelas
12, yang seharusnya kami selalu up to
date mengenai ujian-ujian dari berbagai Universitas terutama Perguruan
Tinggi Negeri menjadi siswa/i terbelakang dikarenakan guru-guru Tata Usaha yang
kurang gencar memberikan kami informasi sehingga banyak dari kami bertumpu
keberuntungan melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau
biasa disebut SNMPTN dengan seleksi rapot namun persiapan saya yang kurang
matang sehingga saya gagal di jalur SNMPTN tersebut dan saya melanjutkan
keinginan untuk menjadi mahasiswi Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur Seleksi
Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau biasa disebut SBMPTN dengan tes
mandiri antar kota di seluruh Indonesia. Saya mendapatkan lokasi tes SBMPTN di
SMK 2 Bina Bangsa yang cukup jauh dari rumah saya, saya diantar dan ditunggu
oleh Ayah saya yang sangat berharap putrinya bisa lolos di tes seleksi saat ini
dan ketika menit-menit sebelum tes seleksi, Ayah mengirimkan sebuah pesan teks
yang berisi, “kerjakan dengan baik. Ayah tahu kamu pasti bisa mengerjakannya”
yang mampu membuat saya lebih bersemangat dan ingin membahagiakan kedua orang
tua namun kenyataan berkata lain saya gagal untuk kedua kalinya dan saya
terlalu pupus untuk menyadari bahwa saya gagal untuk masuk Perguruan Tinggi
Negeri di tahun 2014. Saya mengikuti beberapa tes lainnya di tahun ini, saya
mengikuti tes Penmaba UNJ, tes Bank BCA, tes Pramugari Garuda Indonesia, tes
Kedinasan,dan tes yang lainnya. Namun, memang mungkin bukan jalannya untuk bisa
melanjutkan jenjang pendidikan di tahun 2014.
hasil dari tes Pramugari Garuda Indonesia
Dengan tekad yang masih percaya
bahwa saya mampu mendapatkan Perguruan Tinggi Negeri, maka saya berniat untuk mengikuti
tes di tahun 2015. Maka pada Januari, saya memulai belajar sehingga pada bulan
Mei dengan adanya tes SBMPTN dan banyak tes Ujian Mandiri, saya ingin mencoba
beberapa tes yang diadakan termasuk tes SIMAK UI lalu ada tes UNDIP dan tes
PENMABA UNJ. Pada tahun 2014, saya mengikuti kurang lebih 8 tes dan pada tahun
2015 saya mengikuti 4 tes dan ketika saya mengikuti tes SBMPTN saya memilih
jurusan Geografi dan Sastra Inggris. Saya mendapatkan lokasi ujian di SMA Martia
Bhakti Bekasi bersama teman smp saya yang memilih jurusan Ilmu Komunikasi di
Universitas Indonesia. Hasil kami berdua sama, kami gagal dan saya mencoba
untuk mengikuti tes yang lainnya dengan memilih jurusan Sastra Inggris dan
Manajemen di Universitas Diponegoro dan dengan hasil yang sama maka saya
mengikuti tes PENMABA di UNJ dengan memilih jurusan D3 Tata Boga dan D3 Usaha
Jasa Pariwisata. Dan dengan pesatnya perkembangan Pariwisata di Indonesia dan minat saya memang
dasarnya ingin memperkenalkan Indonesia lebih dalam maka saya memilih jurusan
Usaha Jasa Pariwisata dan saya memilih Tata Boga karena saya menyukai bidang pattiserie. Alhamdulillah untuk tes
kali ini saya mendapatkan hasil yang berbeda,saya mendapatkan kata “lulus”
untuk diterimanya di Usaha Jasa Pariwisata Universitas Negeri Jakarta dan saya
akan selalu mengingat ekspresi Ayah dan Bunda ketika saya memberitahukan
kelulusan yang saya tunggu dari tahun lalu. Memang benar nyatanya usaha tak
pernah membohongkan hasil.
Kata "lulus" kali ini adalah awal dari perjalanan hidup yang masih panjang dan sampai saat ini saya masih akan terus selalu berusaha untuk mendapatkan kata "lulus" untuk membuat keluarga terutama Ayah dan Bunda bangga memiliki saya.
Shita Salsabilla
Kelas A Usaha Jasa Pariwisata
Agak sulit sebenernya mendeskripsikan masa masa dulu, apalagi nengingat kejadian kejadian yg begitu rinci dan di tulis dengan cukup rapi dan bagus
BalasHapusternyata sebagai temanmu shita. aku
BalasHapusbelum tau betul semua tentang kamu:( aku
merasa gagal jd teman wkwk. tapi tapi keren bgt dehhh ini bisa inget bgtt masalalu wkwk foto fotonya lucu pula. aku suka yang ucapan
dr ega wkwk kocak. semangat ya shitaku kuliahnya! huehehe senang membaca ini
ternyata sebagai temanmu shita. aku
BalasHapusbelum tau betul semua tentang kamu:( aku
merasa gagal jd teman wkwk. tapi tapi keren bgt dehhh ini bisa inget bgtt masalalu wkwk foto fotonya lucu pula. aku suka yang ucapan
dr ega wkwk kocak. semangat ya shitaku kuliahnya! huehehe senang membaca ini
ternyata sebagai temanmu shita. aku
BalasHapusbelum tau betul semua tentang kamu:( aku
merasa gagal jd teman wkwk. tapi tapi keren bgt dehhh ini bisa inget bgtt masalalu wkwk foto fotonya lucu pula. aku suka yang ucapan
dr ega wkwk kocak. semangat ya shitaku kuliahnya! huehehe senang membaca ini
Perjuangan mu sungguh luar biasaaaaaaa. Dan akhirnya perjuangan nya ngga sia-sia ya hihi. Selamat ya yang udah keterima di UNJ, sukses terus Shita☺️ Missyu
BalasHapusKangen main kerumah lu yang jauh dr 7 itu hihihihi😂
BalasHapusPertama-tama selamat untuk Shita yang sudah diterima di jurusan Pariwisata, FIS, UNJ. Saya termasuk orang yang senang berkenalan dengan Shita, karena ternyata Shita bisa membaur dengan kondisi yang terjadi di kampus. Berbicara mengenai tulisan yang Shita tampilkan, saya termasuk orang yang tidak bisa menjelaskan secara rinci tentang kronologi atau jejak masa lalu mulai dari lahir sampai masa-masa sekolah. Berbeda dengan Shita yang menjelaskan hal tersebut dengan baik dan saya salut atas prestasi yang sudah didapat Shita (sebenernya gue gak yakin itu ceritanya bener apa kagak).
BalasHapusMengenai kampus, tentu banyak hal yang bisa Shita lihat (yaiyalah kampus kan gede). Jadi jangan terpaku sama jurusan saja. Sukses buat Shita! Semoga apa yang dicita-citakan Shita di kampus bisa tercapai. Amin! Sudah dulu ya (gue gak tau mau nulis apaan lagi. Capek juga ngarang bebas gini).
Halo Shitaku, cieee ada namaku dalam postinganmu hahahaha(?)
BalasHapusAku saja sangat senang sekali ketika mendengar bahwa kamu diterima di UNJ, apalagi ayah bundamu bukan?
Satu SMP dan Akhirnya satu kampus lagi, walaupun beda jurusan hihi, kusenang sekaliii.
Jadi Shitaku ini sewaktu bayi mirip ega ya? hahaa
Tetap semangat Shitaa
Teruslah menjadi wanita yang paling berbahagia.
Kuingin berteman/bersahabat/besaudara denganmu sampai kita gendong bayi kita sendiri sambil gandeng suami masing-masing HAHAHHAHA. Tentunya besama Rizkakita dan Nandakita juga.
Love
Ftrrzkm :*