Rabu, 07 Oktober 2015

Tugas 1 Autobiografi Juliana Rahmawati




 Menambah pengalaman hidup baru di umur 18 tahun. 
 

Pada hari Sabtu, 26 Juli 1997 di Bekasi, saya Juliana Rahmawati telah dilahirkan oleh seorang ibu yang bernama Sarwati dan mempunyai ayah yang  bernama R.Agus Kurniawan. Ayah saya seorang wirausaha dan ibu saya seorang ibu rumah tangga. Saya adalah anak perempuan pertama yang baru mereka miliki, lalu  kedua orangtua saya dibantu juga dengan nenek dan kakek saya merawat, melindungi, membesarkan hingga saat ini saya berumur 18 tahun. Sejak saya belita saya telah dibiasakan dipanggil dengan nama ‘amah’ diambil dari sebutan singkat nama tengah saya. Karena saya masih balita belum bisa berbicara dengan lancar, jadi mereka mengajarkan saya dari hal kecil dengan membahasakan nama saya seperti itu. Dan hal kecil lain yang diajarkan oleh kedua orangtua saya pada waktu saya balita saya diajarkan caranya berjalan dengan dipancing memkai bola tiup plastik yang besar. Bola itu dilemparkan, sementara saya disuruh berjalan mengejarnya dengan posisi saya sedang berdiri dan baru bisa berdiri pada waktu umur saya kuranglebih 3 tahun itu dibantu juga dengan pegangan tangan ibu saya, lama kelamaanpun efeknya bekerja, saya pun bisa berjalan dengan lancar. Gambar ini adalah waktu umur saya 3 tahun  dengan saudara sepupu saya 


 Seiring berjalannya waktu, umur saya pun beranjak 5 tahun dan  kedua orangtua saya berniat memasuki saya ke sekolah TK Harapan II di Bekasi saya dibimbing, diajarkan, dikenalkan dengan cara membaca dan  menulis. Gambar ini adalah waktu umur saya 5 tahun 


Dan saya pun menunjukkan bakat saya,  dengan mengikuti perlombaan menari dan menyanyi pada pentas seni di TK Harapan II Bekasi tersebut dengan hasil membawa pulang piala sebagai  juara III lomba menyanyi itu. Berkat itu, saya pun masuk ke sekolah tingkat favorite di daerah rumah saya yaitu SD Negeri Durenjaya III di Bekasi tanpa syarat karena saya sudah lancar membaca dan menulis, selama 6 tahun saya menuntut ilmu di SD itu, saya pun banyak mengikuti kegiatan nonformal. Saya bersama kelompok saya terpilih mewakilkan SD saya mengikuti lomba jambore pramuka tingkat  ranting se-kota Bekasi dan hasilnya kelompok saya mendapat juara harapan di acara lomba tersebut yang hanya mendapat sertifikat penghargaan. Dan saya mewakilkan mengikuti acara persami  waktu saya masih  kelas 5 SD. Lalu pada acara pensi  perpisahan  kelas 6 saya menampilkan tarian modern pada jaman itu. Ketika pengambilan rapor saya kelas 5 SD saya diomeli oleh ibu saya karena peringkat kelas saya menurun. Yang seharusnya saya selalu mendapat peringkat 2 dari saya kelas 1 SD, saat itu peringkat saya menurun dan nilai-nilai sayapun menurun dari nilai saya dikelas sebelumnya. Saya berjanji dengan ibu saya agar belajar lebih giat lagi dan akan memperbaikki nilai saya. Pada waktu UN pun tiba. Waktu ini yang paling saya tunggu-tunggu dan katanya UN itu menakutkan. Dan benar waktu UN hari pertama dimulai, saya pun deg-degan. Untung sekali saya sudah dibimbing oleh guru dan ibu saya dirumah untuk hal UN ini. Dan hasilnya saya pun mendapat nem yang memuaskan, saya diterima masuk ke SMP negeri pada waktu itu yang memenuhi syarat. Saya masuk di SMP Negeri 18 kota Bekasi. Di smp saya juga mengikuti kegiatan nonformal dari sekolah. Saya mengikuti kegiatan PMR walaupun saya tidak mengikuti diklat seleksi anggota, karena orangtua saya tidak mengijinkan saya mengikuti acara tersebut. Pada saat studytour kelas 7 tiba, gambar ini adalah waktu kami study tour ke taman matahari
 
saya merasa sangat senang sekali karena bisa jalan-jalan bersama teman-teman sekelas dan juga bisa merasakan keseruan dari sahabat saya, ya waktu saya kelas 7 saya punya sahabat mereka saya anggap sahabat karena mereka selalu perduli kepada saya, selalu ada disaat saya senang maupun susah. Tapi, waktu kenaikan kelas 8 kami terpisah kelasnya, ketika mereka mengajak saya main bersama, saya dan salahsatu sahabat saya itu tidak bisa karena jadwal kelas kita berbeda. Saya kedapatan masuk sekolah siang dan 2 orang sahabat saya kedapatan masuk pagi, disitulah kami terpecah dengan sendirinya, kami jarang bermain bersama lagi. Saya di kelas 8 juga mempunyai teman-teman yang baik, yg selalu ada disaat saya dalam kondisi apapun. Kami menamai kumpulan sahabat kami yaitu  3 angels, ya kami adalah 3 perempuan. Gambar ini adalah  kami pada pertemuan  tahun 2013 bulan  juli lalu pada saat saya mentraktir mereka dihari ulangtahun saya

Waktu kenaikan kelas 9 saya terkejut  karena saya  dipersatukan lagi dengan sahabat-sahabat saya kelas 7,  kami disatu  kelas yang sama lagi pada kelas 9. K ami pun berkumpul dan bermain bersama lagi. Sahabat saya itu sampai membuat nama panggilan untuk kumpulan kami, yaitu STMJ diambil dari inisial nama depan masing-masing. Lucunya, ada teman sekelas saya yang ngeledek saya, dia berkata “STMJ? Singkatannya susu, telur, madu, jahe? Lo jahe ya kan inisial  lo J kan? Pantes cocok sama muka haha” dia sangat menyebalkan. Lalu sahabat saya membela saya dan menyerang dia dengan  kata-kata candaan  juga. Dari saya  kelas 7 saya  masih mendapat peringkat 10 besar, orangtua saya bangga akan  hal itu. Ibu saya berkata “kalau sampai kelas 9 kamu tetap bertahan di peringkatmu, ibu akan membuatkan kamar tidur untukmu sendiri” saya senang mendengar hal itu karena saya sangat menginginkan kamar tidur sendiri. Karena pada saat itu saya masih tidur berdua dengan adik saya. Tapi,  peringkat saya hanya bertahan sampai kelas 8. Kelas  9 saya hanya tergolong sampai peringkat 15 saja, dan saya tidak dibuatkan kamar tidur sendiri dan tetap tidur berdua dengan adik saya yang umur kami berbeda jarak 7 tahun. Adik saya adalah seorang perempuan.

Pada waktu UN SMP tiba, saya belum mempunyai persiapan yang matang karena saya mengakui waktu saya berumur 14 tahun itu adalah masa-masa paling malas untuk saya belajar. karena saya sudah cukup senang mempunyai sahabat dan teman-teman yang seru, asik, perduli itu dan waktu perpisahan adalah hal yang paling menyedihkan yang saya fikirkan pada saat saya masih SMP. Sementara waktu terus berjalan, siap tidak siap UN sudah datang dan saya harus melaluinya.  Ya hasilnya  nem UN SMP saya pun pas-pasan  nilainya. Akhirnya saya terpaksa untuk masuk ke SMA Muhammadiyah 09 Bekasi. Saya agak sirik dengan teman-teman SMP saya yang masuk SMA favorite negeri pada waktu itu sedangkan saya masuk SMA islam swasta yang masuk persyaratannya hanya ditest membaca al-quran dan wawancara. Tapi kelas 10 saya mencoba aktif mencoba menyukai aktifitas di sekolah dan saya mengikuti berbagai organisasi yaitu IPM yang seperti OSIS kalau di SMA lain. di IPM saya belajar caranya berdebat menjadi anggota sidang suatu acara resmi, saya belajar caranya menjadi MC, saya belajar caranya menyamapikan kultum didepan banyak orang, saya belajar caranya memimpin sebuah  acara besar karena saya terpilih menjadi ketua MOPDB tahun 2014 pada waktu itu, waktu itu saya berumur 17 tahun kelas 12, memang tidak mudah menjadi ketua yang seluruh kegiatan harus dipastikan oleh saya sendiri bahwa kegiatan itu berjalan dengan lancar, dan hasilnya yang dibantu juga oleh teman-teman panitia acara MOPDB tahun 2014 di SMA saya berjalan dengan lancar dan baik dipandangan kepala sekolah dan para guru SMA saya, walaupun dampaknya selesai acara suara saya serak dan saya masuk angin  karena saya tidak menjaga pola makan saya, saya senang karena hasilnya dipandang baik dan guru pembimbing IPM kami mengatakan bahwa IPM tahun angkatan kami adalah tahun angkatan kepengurusan yang paling bertanggungjawab dalam melaksanakan tugasnya dan saya juga berkali-kali dipilih membawakan sebuah acara menjadi MC pada acara resmi IPM. Dan selain IPM pun saya mengikuti kepanduan HW, basket, dan  tapak suci. Saya belajar dari dari dasar teknik bermain basket dan angkatan saya yang mendorong tim basket di SMA saya bangkit lagi, karena kata pelatih basket kami tim basket sudah tidak berjalan lagi sejak beberapa tahun lalu. Dan mulai bangkit lagi karena angkatan saya yang mengajukan kepada kepala sekolah dan guru yang bersangkutan.

Sehubungan dengan Hizbul Wathan, Saya pun  jadi merasakan caraya bertahan hidup mandiri jauh dari orangtua dan  keluarga. Pada acara HW ada acara yg namanya MOHW, yaitu  Masa Orientasi Hizbul  Wathan. Gambar ini adalah kegiatan kami selama disana

 Acara tersebut dipuncak gunung bundar pada waktu itu, saya menginap 3 hari 2 malam  pada saat  itu dengan  membawa bahan  makanan  yang dimasak sendiri disana. Disana saya benar-benar merasakan hal yang baru saya rasakan dan  menarik. Seakan-akan kami yang berangkat ke sana sudah saling mengenal dekat satu sama lain padahal kami berbeda kelas dan angkatan disekolah dan baru saling mengenal namanya saja. Saya belajar banyak akan hal itu. Waktu perlombaan antar lembaga SMA Muhammadiyah dimulai saya dan kelas angkatan saya diajukan untuk ikutserta dalam lomba tersebut. Dan hasilnya saya mendapat juara 3 dalam lomba kultum, dan perwakilan kelas saya mendapat juara 3 juga dalam lomba cerdascermat islami pada saat itu.

Benar kalau terkenal quotes “masa-masa SMA adalah masa yang paling indah” dan saya menambahkan “masa-masa SMA adalah masa pencarian jatidiri dan masa dimana pengalaman banyak ditemukan” ketika saya kelas 11 saya begitu santai walaupun saya masuk di kelas Ipa 1. Banyak orang-orang mengatakan bahwa anak ipa biasanya kaku, ga asik, ga perduli sesama,gurunya galak,  ga kompak, pelajarannya susah dan semacamnya. Tapi menurut saya mereka salah. Gambar ini adalah kebersamaan kelas kami dengan guru Biologi sekaligus walikelas kami yang akrab dipanggil Pak Pam

Dan gambar ini adalah kebersamaan kami bersama guru Fisika kami yang akrab dipanggil Ibu Kiki


 Waktu itu kami sedang bermain dirumah salahsatu teman saya dan cuaca tidak mendukung, pada hari itu hujan turun. Ketika kedua teman saya sampai ketempat kami berkumpul dia kehujanan karena dia abis membeli makanan untuk kami, jelas dia basah kuyup, dan kami tidak tega melihatnya. Akhirnya teman saya menceletuskan ide agar kami juga ikutan bermain hujan. Dan kebetulan di tempat kami berkumpul di rumah teman saya itu langganan banjir, dan kamipun jadi malah bermain banjir-banjiran disana. Orang-orang sekitar yang melihat kami ada yang berteriak mengeledek da nada yang menertawai kami karena kami sudah besar tapi masih seperti anak kecil bermain banjir dan hujan-hujanan seperti itu, tapi kami tidak menganggap mereka semua, kami asik melakukan aktivitas kami bermain air dan terasa sekali kebersamaan kekompakkan  kami saat itu.

Dan itu alasan mengapa saya bilang anggapan orang-orang yang bilang anak ipa itu kaku dan tidak kompak itu salah. Jika mereka ada dikelas angkatan saya dan berteman dengan teman-teman saya mereka tidak akan merasakan itu semua, saya di kelas ipa 1 pun tetap tidak turun peringkat saya tetap tergolong peringkat 10 besar saya tidak melupakan hal akademik saya. Sejak kenaikan kelas 12 saya merasa sedih da nada sedikit fikiran untuk menghadapi UN yang katanya UN jaman saya itu jika nilainya kurang dari kkm yaitu diatas 5,00 maka harus diulang mengikuti UN kembali. Saya mendengar hal itu terpacu untuk mencoba fokus pada tujuan itu dan dibantu dengan dorongan orangtua saya, sahabat saya, dan teman-teman kelas angkatan saya juga kami saling menyemangati satu sama lain. Selesai UN seperti biasa ada yang namanya perpisahan, satu angkatan diSMA saya yaitu kelas IPA maupun IPSnya ikutserta semua. Karena acara  perpisahan itu pun menentukan pengumuman hasil kelulusan kami, kami berangkat ke Garut kami mengunjungi berbagai tempat disana dan tiba saat pengumuman hasil kelulusan pada acara malam hari, kami semua merasakan hal yang sama yaitu ada rasa galau, deg-degan jadi satu semuanya. Pada saat dibagikan Alhamdulillah kami lulus semuanya dan kami sujud syukur semuanya, acara perpisahan kamipun berjalan dengan baik, seru dan pecah sekali. Saya sangat bahagia saat  itu,

Berjalannya waktu, kami sangat sedih menerima kenyataan bahwa kami tidak bisa sekelas bersama lagi karena sudah berpisah, tapi kami sadar perpisahan kami adalah awal kami untuk menggapai cita-cita kami masing-masing. Walaupun kami sekarang sudah sama-sama menjalankan aktivitas masing-masing kami sering berkumpul, berbagi cerita bersama menyamakan jadwal kosong kami. Karena diantara kami ada yang menetap diluar kota, ada yang di Bandung, di Bogor bahkan yang paling jauh ada yang di Jogja. Sejak mereka tau saya lolos lewat jalur test mandiri di UNJ jurusan pariwisata D3 mereka saling mengucapkan kalimat bahagia ke saya dan ada sebagian yang mengeledek saya dengan kata candaannya. Saya yang masuk ke pariwisata dengan latar belakang saya anak ipa itu saya agak bingung mau meneruskan atau tidak, tapi disisi lain saya suka pergi berwisata. Dari kecil saya sudah diperkenalkan dengan alam, dan ke tempat-tempat wisata lainnya. dan hobi saya memang travelling, walaupun paling jauh hanya ke luar kota saja. Tapi saya menikmati perjalannya, saya selalu ingin tahu dan melihat pemandangannya setiap kali saya sedang dalam  perjalanan  kemanapun.dan ini yang membuat saya meneruskan kuliah di jurusan pariwisata ini, saya ingin tahu lebih jauh tentang pariwisata ini dan ingin menggapai cita-cita saya, ingin membuat kedua orangtua saya selalu bangga kepada anak perempuan pertamanya ini, walaupun baru hal-hal kecil yang bisa saya lakukan sekarang di umur saya yang sudah 18 tahun ini. Banyak pengalaman yang telah saya lalui dan diumur 18 tahun ini pengalaman saya sedang dimulai didunia perguruan tinggi UNJ ini, saya mulai merasakan rasanya menjadi seorang mahasiswi. Saya akan menjalankan dan menikmati prosesnya. Harapan saya ingin lulus tepat 3 tahun semoga terkabul dan saya menjadi lebih baik lagi. Aamiin.

JULIANA RAHMAWATI (4423154428)
KELAS A USAHA JASA PARIWISATA 2015

6 komentar:

  1. bagussss biografinya
    salam tourism!

    BalasHapus
  2. jul masak kagak ada cerita tentang kita berdua? wkwk
    sukses dah semoga dapet nilai bagus

    BalasHapus
  3. Jul keren bangets biografi u jul.terharu gue ngebacanya jul

    BalasHapus
  4. Bagus autobiografinya ;) ternyata menarik juga :v .
    Fighting jul'-'9

    BalasHapus
  5. Aseekkkk mantan ga di ceritain jul? Hahaha😁
    Sukses buat kuliahnya jul👏

    BalasHapus