Minggu, 11 Oktober 2015

Tugas 1 - Rhea Sari Puspita

18 Tahun Melaju Seperti Roller Coaster




(Foto saya dari bayi sampai dengan sekarang)

Nama saya Rhea Sari Puspita, saya lahir di Bogor yang sering di juluki sebagai “Kota Hujan” atau  “Kota Seribu Angkot” tempatnya di Rs. Salak, saya lahir pada tanggal 21 Oktober 1997 tepatnya pada hari Selasa. Nama ayah saya Ahmad Sofyan dan nama ibu saya Mamnunah. Saya mempunyai seorang adik laki-laki yang bernama Muhammad Rayhan Rizki Fadhillah. Saya dan keluarga saya tinggal di Jalan Pembangunan No.1 Rt02/05 Kedung Halang Bogor, Bogor Utara. Saya sedikit ingin bercerita masa dimana ibu saya berjuang untuk melahirkan saya. Pada saat ibu saya mengalami kontraksi perut, ia langsung bergegas menuju rumah sakit terdekat yang diantarkan oleh ibunya ibu saya tepatnya yang sekarang menjadi nenek saya, keluarga yang dirumah langsung menghubungi ayah saya yg sedang bekerja di Jakarta. Pada saat itu ibu saya masuk ke RS sekitar pukul 5 sore, banyak rintangan yang ia hadapi saat melahirkan saya. Leher saya pada saat itu kelilit ari-ari, dokter yang menangani ibu saya langsung memberitahukan keluarga bahwa ibu saya harus melakukan operasi caesar namun ibu saya berusaha sekuat tenaga untuk melahirkan saya secara normal, dengan usahanya akhirnya saya lahir dengan normal pada pukul 10 malam. Tanpa disadari ternyata kelahiran saya berbarengan dengan tetangga ibu saya, namun pada saat itu dia lahir lebih dulu dari ibu saya. Tetangga ibu saya lahir dengan seorang anak laki-laki dan ibu saya melahirkan dengan seorang anak perempuan yaitu saya.

                                                    
             (Foto saat saya bayi)                  
                               
Saat saya bayi kata ibu saya, saya tidak menyukai susu formula tetapi saya lebih suka “ASI”. Susu dan botol dot dari rumah sakit yang diberikan kepada ibu saya diberikan kembali ke tetangga ibu saya untuk anaknya yang lahir bareng dengan saya. Saya adalah seorang bayi perempuan yang sangat lucu (menurut tante saya) dengan rambut yang sangat tebal dan berkulit putih banyak orang yang ingin menggendong saya. Saya sempat ingat masa lalu saya, saat saya berulang tahun yang ke-2 dengan menggunakan dress bermotif kotak-kotak warna kuning pada saat itu saya merayakan ulang tahun pada malam hari bersama keluarga saya, pada saat saya ingin meniup lilin yang tertancap di kue dengan tiba-tiba listrik di rumah saya padam, saya merasa takut dengan kegelapan sehingga saya menangis, itu adalah kejadian yang tak terlupakan.


Ketika saya berumur 4 tahun adik saya lahir ke dunia. Akhirnya...saya mempunyai seorang adik laki-laki yang begitu tampan yang bernama Muhammaad Rayhan Rizki Fadhillah. Umur saya pun semakin bertambah, pada saat umur 5 tahun saya memasuki sekolah taman kanak-kanak tempatnya di TK An-Nur dekat rumah. Saya selalu dibekalkan jajanan ringan oleh ibu saya untuk saya makan ketika  istirahat nanti. Saya selalu diantar oleh ibu saya ke sekolah dengan mengajak adik laki-laki saya, tetapi ketika pulang saya tak pernah meminta ibu saya untuk menjemputnya, melainkan pulang bareng bersama teman-teman. Ketika saya kecil, saya selalu bermain bersama cowo biasa dipanggil “si tomboy” oleh orang-orang disekitar. Saya selalu ikut permainan cowo dari mulai main kelereng, layangan, bahkan saya sering bermain tembak-tembakan dan rambut saya pun dulu bondol seperti anak cowo.

  
                                   (Foto saat kelas III SD)         (Foto saat kelas I SD) 
Pada saat umur 7 tahun kurang saya memasuki SD kelas I. Saya sekolah di SDN Kedung Halang 3 Bogor Utara. Sejak kelas I SD saya sangat suka bermain sepeda, sepeda siapaun selalu saya pinjam ketika yang punya nya sedang tidak menggunakan. Sampai suatu hari saya pernah mengikuti lomba balap sepeda dengan teman-teman saya dan pada saat itu saya terjatuh dari sepeda sehingga dagu saya terluka, padahal keesokan harinya saya tampil kesenian tari dengan menggunakan dua buah batok kelapa di sekolah sebagai acara penglepasan siswa-siswi kelas VI, saat saya ingin naik ke panggung saya diledeki oleh guru saya, ia berkata “rhea punya jenggot ya? (sambil memegang dagu)” dan saya pun hanya menunduk malu. Sebenarnya saya tidak ingin tampil dalam acara tersebut namun saya tetap dipaksa tampil oleh guru-guru. Saya sangat malu sekali pada saat itu, untung tidak ada dokumentasinya. Jika ada dokumentasinya mungkin saat ini saya sedang tertawa karena melihat foto itu. Ketika saya kelas II  SD waktu itu saya sedang jalan pulang ke rumah bersama teman-teman saya ada seorang ibu hamil mendakati saya dan dia berkata “de ibu boleh pegang rambutnya ga?” saya melihat wajah ibu nya dan merasa takut, akhirnya ibu hamil itu mengusap rambut saya dan dia ingin rambut anaknya yang akan lahir nanti seperti saya dengan rambut yang tebal dan hitam. Masa saya kelas II SD adalah masa yang paling saya ingat dan paling saya takuti karena dulu saya pernah hampir mau diculik oleh dua orang bapak-bapak yang mengendarai mobil jeep, dia merayu saya dengan memberikan saya coklat dan permen lalu dia mengajak saya untuk ikut dengan nya, untungnya pada saat itu saya tidak menerima nya dan saya langsung lari pulang kerumah sambil menangis di jalan dan sampainya dirumah saya langsung ditanya oleh ibu saya mengapa saya menangis, saya pun menjelaskan kepada ibu saya sambil tersedu-sedu karena takut, semenjak itu saya di antar jemput oleh ibu saya ya walaupun sekolah dan rumah saya sangat berdekatan agar kejaadian tersebut tidak terulang kembali. Ini bagaikan cerita di televisi. Saat saya kelas V SD saya sudah mulai menyukai lawan jenis hanya sekedar suka-sukaan selayaknya anak SD zaman dulu, ya bisa dibilang saya mulai centil pada saat itu. Saat itu saya menyukai teman sekalas saya yang berinisial “A”. Masa centil itu hanya berlangsung sebentar. Saat itu saya mulai memfokuskan belajar untuk Ujian Nasional nanti dengan mengikuti les di wali kelas saya, walaupun Ujian Nasional akan dilaksanakan 1 tahun lagi saya tetap semangat belajar.

                               
  (Foto saya bersama Adinda Siti Maulida, Syifa Herliani, Kharisma Destia, Putri Adekayanty)
Tahun 2009 saya mulai memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 19 Bogor tempatnya di Villa Bogor Indah. Saya masuk SMPN 19 melalui jalur tes. Dulu saat saya sedang mengikuti tes SMP ayah saya pernah berjanji jika saya keterima di SMP Negeri, ia akan membelikan saya sebuah handphone berkamera. Alhamdulillah saat itu saya keterima di SMP Negeri 19 dan saya keterima di kelas unggulan. Masa SMP adalah masa yang sangat saya rindukan. Masa dimana saya sudah mulai pacaran, mulai jatuh cinta. Tak hanya mempunyai seorang pacar saya pun mempunyai 3 orang sahabat saat SMP yang bernama Adinda Siti Maulida, Putri Adekayanty, dan Syifa Herliani. Kita berempat sangat menyukai pelajaran Matematika. Saya ingat dulu guru matematika saya pernah membuat perjanjian “Jika kalian mendapatkan nilai ulangan matematika 3 terbesar dikelas akan ibu kasih voucher jajan gratis di kantin” pada saat itu saya semangat belajar untuk mendapatkan nilai ulangan matematika yang besar. Jika saya mendapatkan nilai matematika yang besar pasti orang tua saya bangga dan dapat hadiah dari guru. Akhirnya, saya berhasil memperoleh itu semua. Nilai ulangan saya termasuk ke dalam 3 terbesar di kelas. Saya pun mendapatkan selembar kertas kecil yang bertuliskan “Selamat anda mendapatkan voucher jajan gratis di kantin sebesar Rp 10.000,-“. Saat istirahat tiba saya langsung menukarkan voucher tersebut dengan sebungkus batagor dan segelas es teh manis yang ada di kantin. Saya sangat merasa bangga. Sebenarnya itu adalah motivasi yang diberikan oleh guru agar siswa-siswa nya semangat dalam belajar karena saat itu Ujian Nasional akan segera tiba. Ya tepat pada bulan April tahun 2012, rasa nya deg-degan menghadapi itu semua. Namun, waktu pun terus berputar dan Ujian Nasional pun telah saya lalui dengan memperoleh Nem 35,90.

                  
(Foto saya dengan Krisna rizki)                 (Foto saat saya SMA)
Tahun 2012 saya memasuki Sekolah Menengah Akhir (SMA) bisa dibilang ini adalah tahap akhir sekolah menuju kesuksesan. Jika yang ingin melanjutkan bisa dilanjutkan ke Perguruan Tinggi. Lagi-lagi ayah saya berjanji jika saya keterima di SMA Negeri, ia akan membelikan sebuah smartphone untuk saya. Saya pernah mengikuti tes di SMA Negeri 2 Bogor, dulu sekolah tersebut adalah Sekolah Bertaraf Internasional, namun saat pengumuman tiba dengan selembar kertas yang dilapisi dengan amplop ternyata kertas tersebut tertuliskan “Maaf anda tidak diterima” saat membaca surat itu rasanya seperti kehilangan masa depan saya, saya sangat kecewa sekali dengan hasilnya. Seiring berjalan nya waktu saya mencoba melupakan kejadian itu dan move on dengan mencoba mengikuti tes di SMA Negeri, yang saya pilih adalah SMA Negeri 8 Bogor. Alhamdulillah pada saat pengumuman saya diterima di SMA Negeri 8 Bogor tempatnya di Btn Ciparigi Kedung Halang, lagi-lagi sekolah saya dekat dengan rumah dan saya diberikan hadiah oleh ayah. Sebenarnya saya masuk Negeri bukan karena mengincar hadiah dari ayah, saya ingin membanggakan kedua orang tua saya. Masa SMA adalah masa yang paling indah seindah-indahnya, ya sedikit lebay. Sejak kelas X saya mempunyai seorang pacar yang bernama Krisna Rizki, hingga sekarang saya masih menjalin hubungan dengan nya. Oh iya saat saya kelas X saya pernah dimusuhi oleh teman saya cowo tapi sedikit kemayu, hanya gara-gara maslah sepele dan saya tidak tahu masalah itu apa. Dan akhirnya tiba-tiba dia meminta maaf kepada saya karena sudah memusuhi saya dengan  masalah sepele entah sampai saat ini saya tidak tahu masalah nya apa. Kelas XI saya mempunyai teman baru karena saat itu mulai pembagian jurusan ipa/ips. Saya masuk di jurusan ipa ya sesuai dengan cita-cita saya yang ingin menjadi guru kimia. Karena saya ingin menjadi guru kimia akhirnya saya mencoba untuk menyukai pelajaran kimia walaupun saat kelas XI guru kimia nya tidak detail menjelaskan nya. Saya mencoba untuk menjawab soal-soal yang diberikan nya dengan menjawab di papan tulis. Saya sering sekali menjawab pertanyaan yang ia berikan namun saat pembagian raport saya sangat kecewa sekali dengan nya karena teman saya yang jarang mengerjakan soal diberikan nilai yang cukup besar sedangkan nilai saya dibawah teman saya. Ini semua berasa tidak adil. Semenjak itu saya sedikit benci dengan pelajaran kimia. Berjalan nya waktu saat kelas XII saya berusaha untuk menyukai kembali pelajaran tersebut bahkan semua pelajaran yang di UN kan pun saya berusaha untuk menyukainya. Untuk UN apapun kan saya lakukan hehe. Saat mendekati Ujian Nasional banyak sekali orang-orang yang menjual kunci jawaban dan lumayan banyak pula orang-orang yang membeli kunci jawaban, saya heran dengan orang-orang yang membeli kunci jawaban UN memangnya semua jawaban itu benar? Belum tentu. Saya sempat berfikir siapakah pelaku dibalik kecurangan itu semua. Saat itu saya di tawarkan oleh teman saya untuk patungan membeli kunci jawaban dan harganya pun cukup mahal. Saat Ujian Nasional pun tiba saya sempat pesimis karena sebagian besar teman-teman saya memegang kunci jawaban, namun saya hanya mengandalkan ingatan rumus-rumus yang tersimpan di sebagian otak saya. Kita sebagai manusia hanya berusaha dan berdoa, selanjutnya hanya Allah yang tahu mana yang baik untuk umatnya.

(Foto saya saat ini)
Kelulasan SMA pun di umumkan...alhamdulillah berkat doa kedua orang tua saya, akhirnya saya lulus ya walaupun hasilnya tidak cukup memuaskan setidaknya tahun depan saya tidak mengulang UN. Setelah lulus saya langsung mencari informasi tentang Perguruan Tinggi Negeri. Oh iya sebelum saya daftar ke UNJ saya sempat di tolak oleh 4 PTN, 1 diantaranya kedininasan. Sebelum UN dilaksanakan saya mencoba ikut jalur SNMPTN di Universitas Soedirman dan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati namun saya gagal, tahap selanjutnya saya mencoba daftar lewat jalur raport di Institut Pertanian Bogor, karena saya sangat menyukai pelajaran kimia maka saya memilih prodi Kimia (diploma) dan mencoba di Akademik Kimia Analisis namun saya gagal lagi. Dari situ saya pasrah sampai-sampai saya melewatkan kesempatan lewat jalur SBMPTN. Setelah SBMPTN saya bangkit kembali dan mencoba daftar PENMABA UNJ. Saya tak berharap banyak, saya pasrah. Saya hanya meminta yang terbaik kepada Allah. Tak disangka-sangka ternyata yang daftar PENMABA sangat banyak. Dari situ saya merasa pesimis karena saingan nya sangat banyak. Allah berkata lain alhamdulillah akhirnya saya diterima di UNJ dengan jurusan Pariwisata. Dan...saya kini resmi menjadi mahasiswi UNJ. Oh iya tanggal 21 Oktober nanti saya akan memasuki usia 18 tahun hehehe, tidak terasa kini saya sudah dewasa.

Rhea Sari Puspita - A UJP

5 komentar:

  1. Tetaplah jadi rhea yang saya kenal dari SD-sekarang.. Walaupun nama saya tidak tercantumkan sebagai teman rhea��

    BalasHapus
  2. Semangat terus teh,,, doa ibu sllu buat kmu

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Sangat menarik, inspiratif, dan tetap semangat untuk mengejar kesuksesan.
    "Tanpa sebuah proses hal yang kita inginkan tidak akan menjadi apa-apa"

    BalasHapus
  5. semangat terus rhea,semangat pantang menyerahnya jangan diilangin yah,dewasanya lebih bisa banggain orang tua amiinn..ciyeee yang besok ultah

    BalasHapus