Minggu, 11 Oktober 2015

Tugas 1 - Autobiografi Jehan Nathasa Pujy


                          Suka Duka Hidup 18 Tahun


         Aku Jehan Nathasa Pujy. Lahir pada tanggal 10 November 1996 dari rahim seorang Ibu yang bernama Yenny, Ayahku John Trismen yang pada saat itu bekerja disalah satu perusahaan asuransi di kota Padang. Aku mempungai kakak laki-laki yang sering Aku panggil dengan sebutan Abang. Aditya Pujy Pratama itulah namanya, saat itu dia masih duduk di bangku SD, salah satu sekolah di kota Padang. Cerita ini Aku tulis dari kisah-kisah perjalanan hidup keluargaku yang sering diceritakan oleh Ibuku saat Aku sudah menduduki sekolah menengah pertama atau yang sering disebut SMP.

                                                         


          

         Suara tangisan bayi yang baru lahir pecah disaat-saat yang menegangkan. Seorang Ibu yang harus bertengkar dengan maut untuk mempertahankan hidupnya, akhirnya dengan izin Tuhan ia dapat melanjutkan hidupnya dan mengurus anak kedua yang baru saja ia lahirkan. Anak itu adalah Aku. Kelahirankudi rumah sakit An-nisa kota Padang, pada jam 10.00 malam membuat kebahagian untuk seluruh keluarga besarku.Tetapi Ibuku tidak begitu bahagia karena dalam kondisi yang masih lemah, sosok seorang suami tidak datang menemaninya. Hebatnya, Ibuku bisa menyembunyikan segala kesedihannya kala itu karena ia merasa sudah terbiasa dengan kondisi dan sikap Ayahku yang seperti itu. Saat Aku pertama kali dibawa ke rumah, Aku masih menjadi bayi yang tidak tahu apa-apa. Aku masih begitu polos dan bersih untuk mengetahui segala kesuraman yang ada di rumah itu. Saat Ibuku memulai aktifitas bekerjanya kembali, Aku diasuh oleh nenekku dan seorang pembantu rumah tangga yang biasa dipanggil “mbak” . Semua masih berjalan dengan baik, Akupun semakin tumbuh tinggi dan menjadi anak yang aktif. Aku suka bernyanyi hingga membuat panggung sendiri di depan halaman rumahku yang tidak begitu luas, Aku suka bermain layaknya anak-anak kecil sebayaku. Kala itu Aku menjadi anak yang berani dan centil. Ibuku bilang, Aku suka menggoda tetangga depan rumahku dan mengajak beliau bermain, Aku juga suka menjadi anak yang hilang-hilangan, Ibuku kewalahan jika tahu Aku bermain di luar rumah karena jika Aku sudah di luar, Ibuku akan sulit menemukanku dan mengajakku pulang. 


         Aku rasa pada saat itu semua masih baik-baik saja, hingga akhirnya Ayahku menjadi salah satu karyawan yang di PHK oleh perusahaan tempat Ia bekerja. Mengetahui hal itu, Ibuku sedikit kecewa tetapi Ia ikhlas dan merusaha untuk menuruskan karir yang Ia geluti pada saat ini. Ibuku adalah seorang pegawai Bank Danamon walaupun Ibuku tidak selesai dalam menyelesaikan perkuliahannya, Ibuku sudah menjadi kepala bagian di bank tersebut. Tetapi tidak lama setelah Ayahku di PHK, Ibuku memutuskan untuk mundur dari jabatannya dan memilih untuk tidak bekerja di bank tersebut. Semua itu karena Ayahku. Ibuku tidak tahan akan semua hujatan dan fitnah yang diberikan Ayahku kepada Ibuku. Memang Ibuku adalah seorang wanita yang cantik,cerdas, dan mandiri. Siapa yang tidak suka dengan wanita yang seperti itu, tetapi Ibuku bukanlah orang yang gampang menerima segala rayuan dan godaan karena Ibuku adalah sosok wanita yang masih punya hargai diri dan menghargai keluarga. Bapakku hanya termakan kecemburuan dan ketakutan yang berlebihan sehingga membuat Ibuku memilih untuk mengakhiri karirnya padahal disaat itu Ibuku tau hanya Dialah satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan perekonomian keluargaku setelah Ayahku dipecat dari kantornya.

         
          Kini semuanya berubah. Aku masih menjadi anak yang polos hanya bisa menjalani kebahagian yang Aku buat sendiri. Keadaan keluargaku pada saat itu masih tidak jelas. Semenjak di PHK, Ayahku sama sekali tidak mencari pekerjaan pengganti bahkan pada saat itu Ayahku menjadi seorang lelaki yang hanya pulang lalu duduk di warung tempat Ia dan teman-temannya berkumpul. Ibuku juga tidak memutuskan untuk mencari pekerjaan lagi karena Ibuku telah disibukkan dengan aktifitas wajibnya yaitu sebagai ibu rumah tangga dan mengasuh dua orang anaknya yang masih sangat kecil dan ditambah dengan kandungannya yang semakin besar. Mengetahui hal ini, Kakekku sangat iba kepada Ibuku dan mengajak Ibuku beserta keluarga pindah ke Payakumbuh. 

          Pada usiaku yang ke-5 tahun, Untuk pertama kalinya Aku memasuki bangku taman kanak-kanak. Di sekolahku yang baru ini, Aku masih bisa bermain dan bernyanyi seperti kesukaanku saat balita dulu. Di sekolah ini Aku mulai menjadi anak yang lebih aktif lagi dalam berbagai kegiatan, Aku menjadi salah satu pemimpin drum band di TK-ku dulu sebagai pemegang stick mayor yang lebih dikenal dengan mayoret, lalu juga mengikuti berbagai kegiatan di TK-ku dulu seperti senam bersama, fashion show, dan tarian daerah. Diwaktu masih berada di taman kanak-kanak, Aku juga seorang anak yang malas. Mungkin karena sifat mudah bosan yang Aku miliki membuat Aku mulai rajin untuk tidak menghadiri kelasku. Aku pernah dipaksa oleh Ibuku untuk masuk kelas. Disaat Ibuku hendak menghantarkanku ke sekolah, Aku merengek hingga menangis tetapi Ibuku tetap memaksaku. Setibanya di sekolah, Aku tetap tidak mau turun. Akhirnya guru-guruku-pun turun tangan untuk membawaku masuk kedalam kelas. Kalau diingat-ingat lagi sangat memalukan memang.





















           Setahun sudah usai, Akupun lulus dari taman kanak-kanak. Ini saatnya Aku melanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar. Dahulu Aku memulai kelas pertamaku di salah satu yayasan prayoga di kota Payakumbuh. Aku memulai sekolah baruku dengan kegiatan belajar yang biasa seperti teman sebayaku lakukan. Di sekolah ini Aku juga selalu mengikuti kegiatan pensi setiap tahunnya, Aku menjadi salah satu pengisi acara saat itu. Aku dan teman-temanku membuat suatu dance untuk ditampilkan nantinya, dan aku juga sering mengikuti kegiatan diluar sekolah seperti modeling. Tetapi Aku tidak bertahan lama di sekolah ini. Disaat kenaikan kelas 4 Aku dipindahkan oleh orangtuaku ke sekolah negeri yang jaraknya tidak jauh dari sekolahku dulu. Aku sangat tidak setuju pada saat itu karena Aku sudah mulai nyaman dan terbiasa dengan teman-temanku yang sekarang. Aku bisa saja berbohong dan mencari cara bagaimana supaya orangtuaku tidak jadi memindahkan Aku tetapi aku bukanlah tipe orang yang bisa berbohong dan membuat-buat alasan. Buktinya saja waktu aku membicarakan kembali kepada Ibuku bahwa Aku tidak ingin pindah, Aku memberikan alasan yang benar-benar sangat tidak tepat. Bahkan karena alasan tersebut, hingga sekarang Aku masih suka tertawa sendiri jika mengingatnya. Alasannya adalah “Aku tidak terbiasa dan tidak bisa memakai jilbab” ya, di Sumatera Barat memang pada saat itu sudah mewajibkan siswa-siswa dari TK-SMA Negeri untuk memakai jilbab.

          
           Tanpa bisa berbuat apa-apa lagi, akhirnya hari itupun tiba. Aku masuk sebagai siswa baru di kelas 4b SD Negeri 26 Bunian kota Payakumbuh. Aku sempat menangis waktu itu, adikku yang baru masuk kelas 1 di sekolah itu melihatku dan menertawakanku. Sangat malu rasanya. Dulu Aku adalah anak yang penakut dan cengeng. Aku takut dengan perubahan-perubahan baru yang tidak Aku inginkan, tetapi untuk ruang lingkup rumah Aku adalah anak yang berani. Buktinya, Aku sering bermain dengan teman-teman abangku karena hal itu dulu Aku juga sering dimarahi oleh Ayahku. Tidak baik seorang perempuan bermain dengan laki-laki tetapi itu tidak membuat Aku jera, Aku tetap bermain dengan mereka bahkan beribadah bersama mereka dan di shaf yang sama. Aneh bukan? Dulu Aku memang seorang anak yang ingin mencoba segala hal.


          Kepindahan Aku di sekolah itu tidak menjadi penghalang bagiku untuk melanjutkan segala kegiatan-kegiatan yang dulu pernah Aku lakukan di sekolah sebelumnya. Aku tetap dipilih menjadi seorang mayoret utama untuk memimpin club drumband sekolahku untuk perlombaan 17 Agustus. Aku juga sering mengikuti ajang kompetisi fashion show diluar sekolah walaupun aku tidak mengikuti sanggar khusus manapun.           Pada saat kenaikan kelas 6, Aku dan keluargaku memutuskan untuk pindah kembali ke kota Padang. Abangku yang saat itu sudah memasuki Sekolah Menengah Atas sama sekali tidak merasa keberatan, Akupun juga begitu. Aku pindah ke SD Negeri 16 Simpang Haru bersama adikku. Adikku saat itu masih duduk dikelas 3 SD. Berbeda di sekolah sebelumnya, di SD Negeri 16 Simpang Haru Aku sama sekali tidak mengikuti kegiatan apapun di sekolah tersebut. Aku hanya sebagai siswa tanpa aktifitas atau kegiatan di dalam sekolah. Mengingat Aku sudah berada di kelas 6 SD dan tidak lama lagi akan ada Ujian Nasional Akupun memutuskan untuk mengikuti bimbingan belajar disalah satu yayasan yang ada di kota Padang.

          
         Hari besarpun tiba, Aku mengikuti semua rangkaian ujian nasional dengan baik.walaupun waktu itu kondisi kesehatanku memburuk namun dengan izin Tuhan Aku bisa menjalani segala rangkaian ujian dengan mulus. Hingga hari kelulusanpun tiba, Aku bisa membuat kedua orangtuaku bangga dengan kelulusanku. Rasanya tidak menyangka Aku bisa beranjak remaja secepat ini. Akhirnya Aku melanjutkan pendidikanku ke SMP Kartika 1-7 Padang.


           SMP Kartika adalah sekolah dibawah yayasan TNI angkatan darat. Untuk hari pertama masuk Aku melakukan kegiatan Orientasi Siswa Baru barsama teman-temanku lainnya. Di orientasi tersebut Aku mengikuti salah satu rangkaian yaitu PBB yang dibina langsung oleh salah satu tentara. Orientasi tersebut berlangsung selama seminggu dan di hari terakhir yaitu hari penutupan orientasi siswa baru sekolahku membawa Aku dan teman-teman yang lainnya ke markas TNI dengan berjalan kaki sekitar lima kilometer. Di markas TNI itu kami semua mengadakan acara yang mengasikan dan berjalan dengan lancar. Hari ini adalah hari pertama Aku menjadi siswi SMP. Aku menjalani segala kegiatan sekolah dengan baik hingga akhir tengah semester, bahkan Akupun menjadi siswi peringkat 1 di kelasku. Hal yang tidak pernah aku duga sebelumnya, yang Aku tau Aku adalah siswi yang malas, siswi yang tidak peduli akan nilai tapi ternyata Tuhan menunjukan sisi lain dari diriku yang tidak pernah Aku bayangkan sebelumnya. Akupun pulang dengan kebahagiaan yang tak terduga, aku bisa melihat kebahagian dan kebanggaan orangtuaku di sana, adikku yang masih duduk di kelas 4 kala itu ternyata juga menunjukkan prestasinya dengan berhasil menjadi peringkat III di kelasnya. Walaupun peringkat Aku pada saat duduk di bangku SMP tidak bisa selalu Aku pertahankan tetapi Aku cukup bangga dengan diriku sendiri dengan selalu bisa masuk 5 besar selama berada di sekolah tersebut. Walaupun peringkat kelasku selalu naik-turun-naik-turun itu tidak menjadi penghalang bagiku untuk melakukan segala kegiatan di dalam sekolah. Di kelas 9 Aku pernah menjadi ketua pramuka di sekolahku, Aku juga pernah menjadi Osis seksi bidang kewarganegaraan, dan Aku selalu menjadi partner guru olahragaku disetiap kali ada mata pelajaran olahraga.



      Masa-masa SMP yang hanya berjalan 3 tahun membuatku menjadi banyak anak yang berkembang, Aku belajar menjadi siswi yang aktif dan Aku juga menjadi siswi yang dikenal oleh guru-guruku bukan karena kebandelanku tetapi karena kepatuhanku. Aku patut bersyukur dengan itu semua. Mengingat sebentar lagi akan ujian nasional, Akupun mulai rajin mencari dan berfikir kemana nantinya Aku akan melanjutkan pendidikanku. Ke SMA kah? Apa Aku akan memilih SMK ? Dan akhirnya keputusanku berakhir di SMK. Pendaftaran siswa-siswi barupun dibuka. Banyak dari mereka-mereka yang sebaya denganku berharap akan diterima disalah satu sekolah yang mereka pilih, Akupun begitu. Dengan harap-harap cemas Aku menunggu berita di sekolah manakah Aku lulus, rasanya seperti ketakutan yang amat mengerikan bagiku. Dan Alhamdulillah dengan izin Tuhan Aku diterima disalah satu SMK favorit di kota Padang yaitu SMK Negeri 9 Padang, dengan jurusan patiseri.

           
          Patiseri adalah jurusan jasa boga yang hanya fokus pada pembuatan dessert atau makanan penutup, itulah yang akan aku praktikan dalam dua kali seminggu bahkan tiga kali seminggu.          Sebelum Aku melakukan kegiatan belajar dan sah menjadi siswi SMK N 9 Padang, pastinya Aku harus menjalani orientasi siswa baru seperti saat SMP dulu. Acara itu diadakan selama satu minggu. Hingga kegiatan orientasi selesai, Aku masih belum bisa melakukan kegiatan belajar di sekolah baruku karena pada saat itu akan tiba puasa ramadhan. Ya, di Padang itu adalah salah satu kegiatan yang wajib diikuti oleh siswa-siswi dari SD hingga SMA. Kegiatan itu berjalan selama satu bulan selama bulan Ramadhan. Aku menjadi salah satu peserta dan menjadi panitia pesantren untuk siswa tingkat SMP, di sana Aku membimbing adik-adik dalam menjalani kegiatan pesantren tersebut dan diakhir kegiatan tepatnya setelah satu bulan menjalani kegiatan tersebut, akan ada acara muhasabah untuk seluruh peserta dari tingkat SD hingga SMA. Segala kegiatan-kegiatan islami dilakukan pada bulan tersebut untuk pembekalan diri sendiri.
         Akhirnya, Aku dapat melakukan kegiatan belajar di sekolah baruku setelah satu bulan mengikuti kegiatan pesantren ramadhan. Aku mempunyai banyak teman baru dan kegiatan baru. Aku juga sering diajak untuk mengikuti fashion show oleh kakak kelasku dan Aku juga sering diajak untuk ikut latihan tari tradisional di sanggar milik guru kesenianku. Semenjak mengikuti latihan tentunya Aku juga sering menghadiri acara-acara yang mengundang sanggar guruku. Dengan begitu, Aku merasa mempunyai kemampuan baru lagi dan Aku berharap kemampuanku bisa selalu bertambah seiring berjalannya.

                                                     

                                                     

                                                      
             

              Di setiap suka pasti akan ada duka. Setelah Aku mendapatkan segala kegiatan yang baru dan membuatku bahagia, keadaan keluargaku membuatku harus semakin berusaha lagi untuk menggapai cita-citaku. Disaat Aku harus menerima keputusan kedua orangtuaku untuk bercerai, disaat itulah sifat diriku menjadi keras dan ambisius. Pada saat itu, Aku harus menerima segalanya dengan ikhlas, segala cobaan yang diberikan oleh Tuhan kepadaku. Di satu sisi Aku harus tetap fokus untuk menjalani kegiatan belajar dan mengikuti ujian akhir dengan baik tapi di sisi lain aku juga harus bisa ikhlas dengan kondisi buruk hubungan kedua orangtuaku, ditambah lagi pada saat itu nenek yang benar-benar Aku sayangi pergi meninggalkanku untuk selama-lamanya. Aku benar-benar terpuruk rasanya. Namun ada sosok lelaki yang mungkin pada saat itu memang dihadirkan untuk menemaniku dan menghiburku. Aku merasa sedikit tenang dengan kehadirannya. Selain sosok Ibuku, dia jugalah yang menjadi salah satu motivasiku untuk mencapai cita-citaku yaitu menjadi seorang pramugari. Setelah lulus dari SMK, Aku memutuskan untuk ke Jakarta mengikuti tahapan seleksi pramugari Garuda Indonesia. Singkat cerita, Aku gagal pada tahapan tes kesehatan tapi aku tidak putus asa. Aku mencoba untuk tetap mengikuti seleksinya dan mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi. Pada akhirnya, Aku lulus di salah satu perguruan tinggu yang ada di Jakarta yaitu Universitas Negeri Jakarta. Walaupun memang pada saat ini Aku belum bisa menjadi seorang pramugari tetapi setidaknya salah satu cita-citaku terwujud dengan diterimanya Aku di UNJ. Aku sangat membuat Ibuku bangga pada saat itu dan Akupun juga bahagia.


            Pada saat ini. Aku menjadi salah satu mahasiswi aktif di Universitas Negeri Jakarta setelah mengikuti beberapa agenda pembekalan. Aku juga mulai mengikuti berbagai organisasi kampus maupun organisasi didalam fakultas. Aku berharap dengan semua yang bisaku raih dan Aku lakukan pada saat ini, Aku bisa menjadi anak yang dapat membanggakan dan menaikan derajat kedua orangtuaku terutama Ibuku. Karena beliaulah Aku bisa meraih semua ini. Terimakasih Ibu, Aku sangat mencintai dan merindukanmu.



                                                    
                            Fotoku bersama Ibu, Adek, dan Abangku di makam Opa & Oma
                                         
                                                   
                                                        Fotoku dengan memakai Almamater UNJ

7 komentar:

  1. Mengharukan :')
    Memotivasi jg :')
    Pokoknya itu deh

    BalasHapus
  2. autobiografi yang menarik dari seornag mahisiswi yang baru memulai perkuliahannya

    BalasHapus
  3. Tulisannya sangat menyentuh. Bisa menjadi pelecut untuk memotivasi lebih baik lg untuk saya khususnya dan umumnya untuk masyarakat luas. Sukses!

    BalasHapus
  4. be tough n keep stronger! jadikan motivasi untuk menjadi sukses dan dapat menginspirasi banyak orang :)

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus