Jumat, 09 Oktober 2015

TUGAS-1 Autobiografi Nur Hirmayani Kartika S


                18 TAHUN TUMBUH DENGAN CERITA YANG BERAGAM


Nama saya  Nur Hirmayani Kartika Surizka. banyak orang mengatakan nama saya terlalu panjang tetapi menurut saya masih banyak orang diluar sana yang nama panjangnya melebihi nama saya. Nama adalah doa jadi kedua orang tua kita pasti tidak sembarang memberikan nama kepada anaknya. Ini adalah arti dari nama saya yang diberikan kepada kedua orang tua saya.
                'Nur' adalah nama dari nenek saya yang diturunkan kepada cucu perempuannya yang lahir pertama yang berarti Cahaya.'Hir' adalah singkatan nama dari ayah. 'May' adalah bulan lahir. 'Yani' adalah singkatan dari nama ibu. 'kartika' dalam kamus bahasa indonesia berarti bintang. 'Su' adalah nama depan uyut. 'Rizka' adalah modifikasi dari kata rezeki. Jika digabungkan berarti Cahaya bintang Hidri dan Royani dibulan Mei yang membawa rezeki.Seperti itulah penjelasan dari kedua orang tua saya ketika saya menannyakan arti dari nama saya.
                Nama panggilan saya Rizka namun, dirumah saya memiliki nama panggilan berbeda yaitu Chika. Jadi dulu ketika masih kecil saya tidak bisa menyebutkan huruf R karena itu saya menyebutkan nama saya sendiri menjadi Chika termasuk kedua orang tua saya dan sampai saat ini orang-orang terdekat disekitar saya memanggil dengan sebutan Chika.

kumpulan foto bayi
umur 7 bulan

                Saya lahir di Jakarta, 28 Mei 1997. Tepatnya di Rumah Bersalin Yuliana pada hari Rabu pukul 15.50 WIB dengan berat badan 2.8 kg dan panjang 48 cm. Yang lahir dari seorang ibu yang telah mengandung saya selama sembilan bulan dan telah mempertaruhkan nyawanya pada saat melahirkan saya. Ia bernama Royani Kartika Dewi kelahiran Bekasi, 16 Januari 1973 dan pendamping hidupnya yang setia menemani pada saat proses melahirkan tidak lain ia adalah ayah saya Ahmad Hidri kelahiran Sengkang, 1 Januari 1971. Kedua orang tua saya menikah pada 28 Oktober tahun 1995 dan sekarang memiliki 3 orang anak.Kedua orang tua saya seorang wisausaha. Ibu saya dibidang kue dan ayah saya dibidang birojasa dan ayah saya aktif dilembaga-lembaga sosial seperti LSM, PNPM Mandiri dan lain-lain.

foto akta kelahiran
                Ada yang unik pada saat prosesi akad nikah kedua orang tua saya pada saat itu pakaian adat yang digunakan mereka tidak seragam. Karena ayah saya berasal dari Sulawesi Selatan ia mengenakan baju adat Bodo dan ibu saya mengenakan baju adat sunda. walaupun perbedaan suku tidak mengurangi rasa cinta dan kasih sayang mereka berdua.
saat akad nikah kedua orang tua saya
saat seserahan pernikahan ayah dan ibu saya
                Saya anak pertama dari 3 bersaudara.adik pertama saya bernama Zahwa Khaerunnisa lahir Bekasi, 24 November 2004 sekarang berumur 9th dan duduk dibangku Sekolah Dasar kelas lima. BAnyak orang mengatakan kami berdua sangat mirip sekali. Lalu yang kedua bernama Ahmad Qoyyum lahir  Bekasi 30 September 2009 berumur 6th. Dia menjadi laki-laki terganteng kedua setelah ayah ayah saya dirumah.

                Dari saya lahir hingga berumur 4th tinggal di Jakarta Pusat tepatnya Johar Baru. kami tinggal di sebuah rumah bergang kecil, padat penduduk dan jika hujan turun banjir sampai sepinggang. Alasan kedua orang tua saya pada saat itu memilih tinggal di johar baru karena dekat dengan tempat kerjanya.Disaat kedua orang tua saya bekerja saya di asuh oleh nenek saya yang bernama Andi Nur Cayya.Saya biasa memanggilnya puang karena dalam bahasa bugis puang digunakan untuk memanggil orang yang dihormati. Nenek saya ini sangat sayang sekali dengan saya.hobinya adalah menjahit, baju-baju saya ketika masih kecil rata-rata adalah hasil dari jahitannya.
saya dan nenek saya (puang)
                Pengalaman saya saat bayi berumur 7 bulan adalah sudah diajak oleh kedua orang saya ikut tour dari kantornya ke Bali. Ketika saya diajak berfoto bersama orang bule saya cembetut bahkan sampai menangis tetapi berbeda ketika saya diajak berfoto bersama orang lokal saya tersenyum.
saya dengan nenk saya beserta orang bule
saya dengan ayah saya berseta orang bule
saya dengan kedua orang tua dan nenek saya saat dibali
                Hal yang masih terekam dimemori otak saya sampai saat ini adalah ketika saya sedang bermain di aula dekat rumah tiba-tiba ada seorang pemuda memanggil saya lalu berkata "dek, kalungnya mau copot sini dibenerin dulu" Bukannya dibenerin tapi malah kalung yang saya pakai diambil dan pemuda itu langsung pergi meninggalkan aula tempat saya bermain. Setelah saya sadar bahwa kalung yang saya pakai tidak ada saya hanya bisa menangis ketakutan karena yang ada dalam fikiran saya saat itu orang itu adalah penjahat. Akibat dari kejadian itu selama seminggu saya tidak lagi bermain di aula itu karena takut akan bertemu penjahat itu lagi.

                Pada tahun 2001 saya dan kedua orang tua saya akhirnya pindah ke Bekasi Utara. Dan membeli rumah tepatnya di Perumahan Alinda Kencana 2 blok B1 no. 25 RT003 RW027 Kel. Kaliabang Tengah Kec. Bekasi Utara. Kami pindah dengan alasan di Jakarta sering sekali banjir.Pada saat itu perumahan ini masih jarang yang menempati masih banyak sawah dimana-mana.Di gang rumah saya hanya ada enam rumah yang sudah ditempati.

                Saat berumur 5th saya memasuki TK. Islam Darul Hikmah yang jaraknya tidak jauh dari rumah. Di TK saya selama dua tahun, mulai dari tingkatan A sampai B. Karena jaraknya sangat dekat dari rumah setiap berangkat dan pulang saya berjalan kaki. Disana saya memiliki guru favorit namanya bu Ilo dia baik dan perhatian sekali kepada semua anak-anak. Ia mengajar dengan sabar, selalu mengingatkan untuk membawa bekal setiap hari, mengingatkan untuk selalu mengerjakan tugas, dan mengajarkan hal-hal baik. Ketika TK saya sudah senang menari dan menggambar.ini adalah foto saat saya menari di TK.

                Kejadian yang saya ingat ketika TK adalah saat saya dan teman saya Ririn dilarang menaiki prosotan oleh teman saya Novi. Kami disuruh bersender di tembok sampai jam istirahat habis. Rasanya pas itu pengen banget dorong Novi tapi dia bertiga bersama anak laki-laki yang nakal-nakal.Saya dan Ririn hanya bisa menangis pada saat itu.Keesokan harinya Novi meminta maaf dan saya memaafkannya.Saya juga memiliki teman yang istimewa namannya Uni walaupun dia tuna runggu tapi dia baik sekali.Dia putih, tinggi, cantik dan rambutnya ikal.Dia hanya ingin bermain dengan saya, dia selalu meminjamkan pensil warna, mainan sampai berbagi bekal makanan kepada saya.Saya akhirnya tamat TK pada tahun 2003.
Ijazah TK saya
saya dengan ibu saya

                Lalu saya melanjutkan di sebuah SD Negeri Perwira 4 tepatnya di jl. Kaliabang Nangka jaraknya sekitar 2km dari rumah. Karena sekolahnya berdampingan dari SDN Perwira 1 sampai dengan 7 jadi betapa ramai dan macetnya pada saat jam masuk sekolah dan jam pulang sekolah. Dulu saat SD saya dikenal cengeng karena telat 2 menit saya belum dijemput saya pasti nangis sampai-sampai kepala sekolah saya dulu yang membujuk saya ketika belum dijemput untuk tidak menangis lagi. Hampir semua teman sekelas saya saat kelas 1 dan kelas 2 ditunggu oleh orang tuanya sampai dengan jam sekolah selesai saya merengek minta ditungguin juga tetapi bukan dengan orang tua saya melainkan dengan nenek saya. Kelas 3 SD saya sudah tidak ditunggu lagi oleh nenek saya, saya mulai belajar mandiri sedikit-sedikit walaupun keliatannya tidak mandiri karena saya berangkat dan pulang menaiki mobil jemputan.Sampai dengan kelas 4 saya baru mulai berani naik sepeda bersama teman-teman saya.

                Ada kejadian lucu ketika saya sedang senang-senangnya berkeliling komplek dengan sepeda. Sore hari saya dan teman saya Ria berkeliling menggunakan sepeda melewati sebuah rumah yang memelihara anjing. Ketika lewat tiba-tiba anjing itu menggonggong kami ketakutan dan mulai mempercepat gowesan sepeda, merasa anjing itu mengejar kami makin mempercepat dua kali lipat sampai nafas rasanya mau habis.kami ngebut bukan main sampai akhirnya anjing itu lelah mengejar kami beristirahat dan mengatur nafas kembali. Keesokan harinya ketika ingin berangkat sekolah saya ingin menjemput Ria tetapi tidak mau melewati rumah itu lagi dan saya memilih melewati jalan pintas lewat kali. Tidak dikejar anjing memang tetapi makin parah dari dikejar anjing.saya terjatuh bersama sepeda saya dan tercebur dikali. Basah semua baju, tas dan buku-buku saya yang membuat saya tidak jadi kesekolah.

                Masuk ke kelas 6 saya ditempatkan di 6A karena dari kelas 1 sampai 5 saya selalu di B. Saya dikenalkan oleh Ria dengan temannya namanya Hani dia murid pindahan. Pertamanya saya menganggap dia orang yang 'sok kenal' sampai pada akhirnya saya merasa dia orang yang mengasikan.Hampir setiap pulang sekolah dan sore hari saya main kerumahnya.Karena kedekatan saya dengan Ria dan Hani saya sudah menganggap mereka berdua bagian dari keluarga saya. Walaupun beda SMP,SMA sampai Universitas kami tetap berteman baik.
saya bersama Ria dan Hani
                Saat SD saya mengikuti ekskul vokal dan tari. Saya aktif menjadi anggota paduan suara. Saya juga menjadi anggota dokter kecil yang bertugas pada setiap upacara membantu orang-orang yang saat upacara sakit. Sebelum menjadi dokter kecil ada pelatihannya terlebih dahulu. Pelatihan dilaksanakan selama tiga hari, setelah mengikuti pelatihan baru di sah kan menjadi anggota dokter kecil. Selain bertugas pada saat upacara saya dijadwalkan bertugas menjaga UKS pada hari Jumat.




         Akhirnya saya lulus dari SD Negeri Perwira 4 dan melanjutkan ke SMP Negeri 37 Bekasi. Pada awalnya saya tidak suka bahkan tidak tertarik sama sekali dengan SMP yang akan menjadi tempat saya menuntut ilmu selama tiga tahun. Alasan saya tidak suka karena sekolah itu baru dan ketika saya masuk saya masih menjadi angkatan ke-2. Sekolah yang hanya memiliki satu bangun persis seperti sekolah pada film laskar pelangi perbedaannya bangunannya baru dan masih sangat kuat. Karena hanya memiliki satu bangunan jadi sisanya masih menumpang di SD Kaliabang Tengah. Saya sempat kecewa hingga akhirnya saya tidak mengikuti Masa Orientasi Siswa. Saya menyadari itu adalah kesalahan saya karena saya kurang bekerja keras saat belajar untuk UASBN dan akhirnya nem saya jatuh kepada pilihan sekolah ke-3. Setelah tiga hari berdiam diri dirumah karena tidak mengikuti MOS akhirnya saya masuk sekolah. Awal saya masuk saya tidak mengenal siapapun karena tidak satu pun teman di SD saya yang masuk ke SMP 37. Seiring berjalannya waktu saya mulai terbiasa dengan sekolah saya saat itu dan mulai akrab dengan teman-teman yang lainnya. Karena setelah saya fikir lagi tidak ada gunannya menyesali yang telah terjadi. Selama SMP saya sering mendapatkan peringkat dikelas walaupun peringkat tertinggi yang saya dapat hanya peringkat 3 tetapi saya selalu masuk kedalam 10 besar. Saya juga aktif kembali sebagai anggota padus dan anggota ekskul PMR. Pengalaman saya saat SMP adalah ketika mengikuti perlombaan PMR lalu saya dan teman-teman memenangkan perlombaan tandu juara 3.

                Selanjutnya, saya melanjutkan ke SMA Negeri 14 Bekasi letaknya tidak jauh dari rumah saya bahkan sekolahnya depan belakang dengan TK saya. Saat saya baru merasakan yang namanya MOS ternyata rasanya sangat melelahkan karena harus membawa ini itu belum lagi dikerjain oleh kakak OSIS. Ketika masuk kelas 10 saya bertemu dengan seorang guru fisika namanya Bu Rina. Ia guru yang tegas dan banyak anak-anak bilang ia guru yang galak. Walaupun demikian ia menjadi guru favorit saya saat itu karena saat menerangkan sangat jelas. Dari situ saya ingin masuk IPA dan benar saya melanjutkan di kelas 11 Ipa 1.

                Pengalaman saya saat kelas 10 adalah ketika sekolah saya mengadakan acara “EKPARASI” yaitu acara pentas seni yang diikuti oleh seluruh siswa sekolah. Pensi ini berbeda dengan pensi pada umumnya. Pensi ini adalah bentuk pengambilan nilai seni. Untuk siswa kelas 10 adalah membuat stand untuk berjualan makanan dan minuman dari daerah yang telah ditentukan. Kebetulan saat itu kelas saya mendapatkan daerah Palembang dan Ambon. Satu kelas bekerja sama untuk membuat stand berbentuk rumah adat kami mengerjakan hingga larut malam. Tidak sia-sia usaha saya dan teman-teman saya akhirnya kami mendapatkan juara 2.
saya bersama teman-teman di kelas 10.4
                Di kelas 11 saya aktif lagi menjadi anggota paduan suara dan anggota ekskul seni. Saya pernah mengikuti lomba paduan suara tingkat SMA di Bekasi namun sekolah saya tidak mendapatkan juara tapi bagi saya itu adalah sebuah pengalaman karena mengajarkan disiplin waktu saat latihan dan mengajarkan kebersamaan. Walaupun kami belum menang dalam perlombaan tapi kami pernah menjadi perwakilan paduan suara di kecamatan Bekasi pada saat hari Kemerdekaan Indonesia. Teman-teman dikelas 11 saya sangat mengasikan kami pernah memenangkan lomba dalam class meeting yaitu juara lomba bakiak, sporter terbaik, dan futsal putra.
foto bersama di kelas 11 Ipa 1

                Naik kekelas 12 lagilagi saya ditempatkan di 12 Ipa 1 saya mendapatkan wali kelas yang tegas dan sangat disiplin. Dia mengajarkan kepada muridnya agar rajin, disiplin, dan yang terpenting bagi dia adalah menjadi seorang yang jujur. Karena beliau saya memotifasikan diri agar selalu belajar dengan giat agar lulus dengan nilai yang bagus dan masuk kepurguruan tinggi negeri.  Teman-teman di kelas 12 tidak jauh berbeda dari kelas 11 karena hampir setengahnya adalah teman-teman saya yang sama saat dikelas 12. Masa kelas 12 adalah masa yang menyenagkan diakhir SMA dan masa-masa yang melelahkan karena setiap hari dari pagi sampai sore ada Pendalaman Materi.
foto sekelas ketika merayakan ulang tahun Ibu Adelina
foto di sela-sela sesi foto buku tahunan
Akhirnya saya lulus dari SMA walau sedikit berat karena akan berpisah dengan sahabat-sahabat saya yang telah menjadi teman seperjuangan selama di SMA serta guru-guru yang telah membimbing saya menjadi lebih baik lagi.
foto wisuda bersama ibu saya

foto sekelas saat perpisahan
ijazah SMA
                Saat itu saya ingin sekali melanjutkan pendidikan ke Politeknik Negeri Jakarta jurusan MICE karena saya ingin sekali menjadi pemilik EO dan bekerja sebagai promotor acara konser-konser. Saya juga daftar jalur mandiri rapot di Politeknik Multimedia Jakarta jurusan teknik grafika dan penerbitan tetapi ditolak. Saya coba-coba mendaftar di IPB melalui jalur PMDK D3 jurusan Manajemen Informasi dan ditolak lagi. Lalu kedua orang tua saya menyarankan mendaftar SNMPTN di UNJ awalnya saya tidak tertarik karena saya tidak ingin menjadi seorang guru karena yang ada difikiran saya UNJ identik dengan menjadi guru. Tapi akhirnya saya menuruti saran kedua orang tua saya mendatar SNMPTN di UNJ jurusan PLS pilihan pertama, Manajemen Pendidikan pilihan kedua, dan Bahasa Indonesia pada pilihan ketiga dan saya ditolak lagi. Kemudian saya ikut mendaftar PMDK-PN di PNJ jurusan MICE dan POLMED jurusan Penerbitan ditolak lagi. Saya tidak menyerah akhirnya saya belajar untuk mengejar di SBMPTN dan SIMAK UI dan lagi-lagi ditolak. Sampai-sampai saya patah semangat untuk kuliah di Universitas Negeri. Tetapi berkat kedua orang tua dan sahabat-sahabat saya yang selalu menyemangati, saya mencoba lagi mengikuti tes PENMABA UNJ jurusan pertama yang saya ambil adalah pendidikan bahasa jerman dan yang kedua adalah usaha jasa pariwisata. Hampir setiap hari saya belajar ditemani dengan sahabat-sahabat saya kali ini saya berusaha semaksimal mungkin agar tidak ada lagi kata “maaf anda tidak lulus”. Dan benar akhirnya saya diterima di Universitas Negeri Jakarta dengan jurusan Usaha Jasa Pariwisata. Semoga dengan masuknya saya di prodi Usaha Jasa Pariwisata saya bisa menggapai mimpi saya sebagai seorang pemilik EO.
saat melakukan tugas observasi tempat wisata

ketika selesai kuliah perdana bersama teman-teman dari SMA
 Nur Hirmayani Kartika Surizka
Usaha Jasa Pariwisata Kelas A 2015

4 komentar:

  1. So sweet bgt ada akuh!!❤️❤️

    BalasHapus
  2. Terkesan cerita saat kamu kecil kuyyy,, gak ada foto sama akunya sihhh, foto mafia kurang:(
    Miss chika as cikuy{}

    BalasHapus
  3. Cerita yang kalungnya diambil boljug la yaa... gaada guenya jd sedih:(

    BalasHapus
  4. Semangat dan tetap menginspirasi ya sahabatkuuuuuu❤💙

    BalasHapus