Sabtu, 10 Oktober 2015

Tugas-1 Autobiografi Roni Oktavia Hermawan




Tugas-1 Autobiografi Roni Oktavia Hermawan

Kisahku Selama 18 tahun

Nama saya Roni Oktavia Hermawan biasa dipanggil Oni, lahir di Ibukota DKI Jakarta 24 Oktober 1997 putra dari kedua orang tua yang berbeda suku, ibu saya seorang ibu rumah tangga bernama Lilis Ernawati lahir di Jawa Barat lebih tepatnya Tasikmalaya 5 Oktober 1965, dan ayah saya seorang wirausaha rental mobil bernama Ermanto lahir di Bukit Tinggi, Sumatra Barat 8 Januari 1963.



Foto kecil bersama Ibu dan Ayah.

Saya anak terakhir dari 4 bersaudara yang semuanya lahir di Ibukota DKI Jakarta, kakak pertama seorang laki-laki bernama Septian Ermawan (Ryan) lahir tanggal 15 September 1985 jarak umur 12 tahun diatas, kakak ke-dua seorang putri bernama Mariana Ermawan (Rina) lahir tanggal 1 Maret 1987 jarak umur 10 tahun diatas, dan kakak ke-tiga seorang laki-laki bernama Rino Oktora Hermawan (Rino) lahir tanggal 30 Oktober 1993 jarak umur 4 tahun diatas.


Foto bersama keluarga.

Saya lahir disebuah rumah sakit yang berada di Jakarta Pusat lebih tepatnya di daerah Cempaka Putih yang bernama Rs.Islam pada hari Jum’at malam dengan berat 3,7 kg dan tinggi 55 cm. Sejak kecil sampai sekarang saya dibesarkan di daerah Cempaka Putih Utara yang bernama kampung Bonsay. Ibu dan ayah saya selalu bilang kalau saya adalah anak yang paling keras kepala, tidak bisa diatur, emosional, dan tidak seperti kakak-kakak saya yang lainnya.

          Saat kecil saya sering kali dibawa berpergian ke kampung halaman ayah di Sumatra Barat dan ibu di Jawa Barat. Tidak hanya keluarga saya saja yang membawa berpergian tetapi saudara, tetangga, bahkan teman-teman dari kakak pun suka sekali membawa saya berpergian.

Foto-foto saat kecil :








Pada tahun 2002 saya dimasukan ke taman kanak-kanak didekat rumah yang bernama TK Nur Riyadhul Jannah dan lulus pada tahun 2003, kemudian saya melanjutkan sekolah dasar didaerah Cempaka Putih Barat yang bernama SDN CPB 01 Pagi pada tahun 2003 saat umur saya 6 tahun.

          Pada saat kelas 2 SD saya dimasukan pelatihan Taekwondo oleh ayah saya untuk pembentukan mental begitu pula dengan kakak-kakak saya yang semuanya juga dimasukan latihan Taekwono sejak kecil. Saat latihan saya anak yang aktif dalam mencari lawan dengan maju untuk fight dengan teman Taekwondo. saat kelas 4 SD saya berhenti dari Taekwondo disaat sabuk hijau strip biru dikarnakan ingin mencari olahraga lain. Tidak lama setelah itu saya masuk club bola yang berada didaerah Rawasari yang bernama Arcici, selang waktu setahun saya keluar dikarnakan ayah saya tidak melihat bakat bola dalam diri saya kemudian saya dianjurkan untuk masuk Taekwondo lagi tapi saya selalu menolaknya.

Di SD saya termasuk anak yang sangat nakal, selalu menangisi teman yang saya anggap lemah pada waktu itu. Saya adalah tipe anak yang super aktif, periang, nakal dimasa SD. Saat SD saya anak yang sering menjadi pusat perhatian dikarnakan tingkah kekonyolan saya dimasa itu.

Foto-foto saat masa SD :









          Semasa SD adalah masa yang sangat indah dibandingkan masa-masa setelah itu menurut saya, jika saja waktu biasa terulang saya sangat ingin kembali ke masa SD tersebut walau disaat itu banyak sekali larangan dan tidak terlalu bebas seperti saat ini. Momen yang paling tidak biasa dilupakan adalah disaat perpisahaan SD yang diadakan didaerah Puncak Jawa Barat. Sangatlah mengharukan dimana kita dibayangkan jika harus berpisah oleh teman-teman SD dan tidak bisa berkumpul seutuhnya seperti biasanya. Disaat itu saya dan semua teman-teman sangat sedih karna selama 6 tahun bersama, bermain, bercanda, besenang-senang tetapi harus berpisah dan entah kapan lagi bisa disatukan seutuhnya kembali.



Foto saat-saat waktu perpisaan SD yang mengharukan.

Setelah lulus SD saya melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP), saya terpilih dan masuk di SMP Negri 183 Jakarta Pusat yang terletak di daerah Cempaka Baru dan tidak jauh dari rumah saya. Saat di SMP tingkah saya berubah 360 derajat menjadi anak yang lebih pendiam, kalem, dan dingin. Bahkan guru matematika saya berkata kepada semua teman dikelas jika saya orang yang berbahaya,dan di ibaratkan saya ini adalah pembunuh berdarah dingin dikarnakan banyak masalah disekolah tetapi guru melihat saya adalah anak yang pendiam.

Sejujurnya saya masuk di SMP ini bukan dari keinginan hati saya tetapi saya masuk SMP ini karna kesalahan kakak saya dalam memasukan urutan SMP yang dipilih, dikiranya urutan pemilihan bukan menjadi masalah jadi kakak saya memasukan nama sekolah ini diurutan pertama dan akhirnya saya terpilih langsung disekolah ini.

          Bisa dibilang saya menyesal masuk sekolah ini tetapi walau bagai mana pun sekolah tersebut saya harus tetap lanjutkan karna ini sudah menjadi keputusan, “nasi sudah menjadi bubur” begitu kata orang-orang. Tetapi dari penyesalan ini saya mencoba untuk mengikhlaskan dan membuat nasi yang sudah menjadi bubur tersebut tidak terbuang begitu saja dan akhirnya saya mendapat banyak teman disekolah dan juga diluar sekolah, pada saat SMP saya sering mengadakan goes bersama teman-teman dihari minggu saat car free day disepanjang jalan Medan Merdeka sampai Gelora Bung Karno Senayan.



Saat berkumpul bersama teman-teman goes saat SMP.

            Tidak hanya goes saja tetapi sering kali disaat pulang sekolah ataupun waktu kosong saya isi dengan bermain band bersama teman-teman yang berbeda, aku dan mereka selalu bermimpi menjadi band Internasional tetapi mimpi itu pun belum terwujud sampai detik ini, tetapi didalam fikiran saya, saya percaya bahwa tuhan mempunyai rencana lain dibalik dari keinginan saya ini.


Foto ketika latihan band bersama teman-teman saat SMP.

Pada saat akhir kelas 8 SMP saya kembali melanjutkan latihan Taekwondo hingga sabuk biru dan saya ikut dalam lomba kejuaraan antar daerah dan mendapat medali emas pertama saya. Tidak lama setelah itu saya keluar dikarnakan kesibukan yang padat menjelang ujian kelulusan.

          Setelah menyelesaikan ujian yang amat banyak dan rumit sekolah mengadakan perpisahan diwilayah Jawa Barat yaitu didaerah Situlembang. Suasana perpisahan SMP tidaklah seperti perpisahan SD yang sangat mengharukan tersebut, entah kenapa saya tidak merasakan kesedihan saat dibayangkan akan berpisah dengan teman-teman SMP.

Foto-foto saat masa SMP :






          Setelah lulus dari SMP saya kemudian memilih Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dasar dari saya memilih SMK tepatnya otomotif ialah karna sejak kecil saya senang dengan mobil dan motor yang berhubungan dengan otomotif, dari SMP saya senang sekali mengutak-atik motor itu juga yang membuat saya ingin mendalami otomotif, dan juga cerita teman-teman yang bilang jika di SMK lebih banyak peraktek dibanding teorinya, kalau bisa dibilang saya orang yang susah menyerap ilmu dari teori, itulah alasan saya memilih SMK agar saya lebih mudah mendapatkan ilmu. Dikeluarga hanya saya saja yang masuk SMK, kakak-kakak saya semuanya setelah lulus dari SMP melanjutkan ke SMA, ini yang membuat saya agak kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah dikarnakan dalam keluarga saya tidak ada yang berasal dari SMK jurusan otomotif.

          Sekolah saya bernama SMKN 54 Jakarta Pusat atau yang lebih dikenal dengan sebutan STM 14 Kemayoran yang terletak dekat pintu air dan kelurahan Serdang, Kemayoran. Hari pertama dibuka dengan masa orientasi siswa (MOS). Saat MOS saya mendapat cukup banyak teman yang berasal dari sekolah yang berbeda. Saat MOS berjalan diadakan perwakilan kelompok untuk maju menyumbangkan lagu dan disaat itu saya terpilih untuk maju mewakili kelompok saya bersama seorang teman saya yang baru saja saya kenal. Pada saat itu saya bermain guitar+vocal dan teman saya bermain bass. Semua yang tampil didepan sangatlah bagus tetapi juri menunjuk kita sebagai juara runner up dan memberikan sertifikat serta hadiah. Dari kemenangan itu teman saya mengajak untuk bermain band bersama teman-temannya. Saya sangat tidak percaya diri dikarnakan saya tidak mahir bermain alat musik dan menurut saya suara saya tidak lah bagus atau biasa saja.

Pada hari pertama masuk sekolah di SMK saya bertekad untuk mendapatkan ilmu otomotif sebanyak-banyaknya tetapi semua itu tidak berjalan sesuai yang saya fikirkan. Awal semester 2 saya harus belajar di PUSLATDIKJUR yang berada disebelah gedung sekolah SMKN 1 Budi Utomo atau yang dikenal dengan sebutan Boedoet. Alasan dipindahkannya pembelajaran dikarnakan pembangunan gedung baru SMKN 54 Jakarta, itulah yang membuat saya dan semua murid SMKN 54 Jakarta yang merasakan menjadi terganggu pembelajaraannya dikarnakan fasilitas yang kurang lengkap dan dipakai banyak sekolah untuk praktek.




Foto ketika berada di PUSLATDIKJUR.

Pada semester 3 saat dimana para murid harus PKL atau lebih dikenalnya dengan magang. Saya dan dua teman saya magang disebuah perusahaan bengkel mobil yang cukup besar yang berada dipusat industri Jakarta Timur. Nama perusahaan tersebut ialah PT Suzuki Indomobil Buana Strada yang bertepatan disebelah terminal Pologadung. Banyak ilmu yang saya dapat dari magang disana, saya diberi waktu hanya 3 bulan saja untuk magang dan itu sangatlah kurang buat saya karna waktu sesingkat itu tidak cukup untuk menguasai semuanya jadi saya hanya mendapatkan ilmu yang menurut saya masih sangatlah kurang dikarnakan disekolah tidak ada pendalam dari praktek tersebut.

          Pada saat akhir semester ke 5 kami sudah bisa pindah kembali dan merasakan gedung baru tetapi perpindahan tersebut tidaklah membuat saya senang dikarnakan bukan gedung barulah yang saya banggakan, untuk apa memiliki gedung baru jika saya miskin ilmu.

Perpindahan ini masih belum bisa mengoptimalkan pembelajaran kami, tetapi kami sudah dituntut belajar penuh untuk menghadapi ujian-ujian kelulusan, disaat sekolah lain sudah mempelajari mesin Fuel Injection (FI), mesin disel terbaru bahkan mesin hybrit (mesin bertenaga listrik) dan mesin modern lainnya, kami masih belajar tentang mesin 2 stroke, 4 stroke karburator, dan mesin disel lama. Pembelajaran kami sangatlah ketinggalan jauh dari sekolah-sekolah negri lain. Walau pembelajaran sekolah saya terlampau jauh dengan sekolah lain, tetap saja tekad saya untuk mencari ilmu dibidang otomotif tidaklah surut, saya mencari tau ilmu dengan belajar dari mekanik mobil dan motor dibengkel dan membaca artikel-artikel di internet yang menjelaskan tentang cara kerja mesin modern tersebut.

          Cukup miris ketika ilmu yang diharapkan tidak sepenuhnya didapatkan, tidak diadakannya kunjungan industri yang sangatlah penting bagi pembelajaran murid SMK dikarnakan adanya larangan dari gubernur yang tidak memperbolehkan seluruh sekolah di Jakarta mengadakan perjalanan keluar, tidak diadakannya perpisahan murid dan guru dan juga tidak ada buku tahunan.




Foto seusai acara sekolah.

Foto-foto saat masa masih SMK :











Setelah lulus dari SMK saya berniat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, universitas yang saya incar pada waktu itu adalah universitas Politeknik Negri Jakarta (PNJ) dikarnakan universitas inilah yang menurut saya sangat bagus untuk ilmu teknik. Tetapi keinginan saya tidak terkabul dikarnakan saya tidak lulus dalam ujian tes masuk, dari sana saya tidak berputus asa karna mungkin tuhan mempunyai rencana lain dibalik kegagalan saya ini.

Tidak berhenti dari situ saya langsung mendaftar ke Universitas Negri Jakarta (UNJ), pilihan pertama saya saat itu adalah jurusan pariwisata dan yang ke-dua adalah transportasi, pilihan saya memanglah tidak sejalan dengan jurusan yang seharusnya saya memilih jurusan teknik. Pilihan saya ini tentu saja ada alasannya, saya memilih jurusan yang berbeda dikarnakan janji kepada diri sendiri yang pernah berjanji jika saya tidak masuk di universitas PNJ saya tidak akan memilih jurusan teknik di universitas lain karna saya ingin mencoba untuk berpindah jalur untuk mendalami ilmu tidak pasti (sosial) seperti jurusan pariwisata ini.

Akhirnya saya terpilih dijurusan pariwisata UNJ, saya memilih jurusan pariwisata dikarnakan teman saya alumni di pariwisata UNJ angkatan 2013/2014, dia menjelaskan banyak tentang pembelajaran pariwisata bisa dibilang tidak susah dan tidak begitu mudah juga, yang paling penting dari pariwisata hanya kesopanan dalam berpakaian, keramahan, tata cara bahasa, penghafalan, bisa berbahasa asing dan juga pembelajarannya lebih kepada peraktek lapangan seperti contohnya observasi. Teman saya juga bilang bahwa dalam dunia kerja pariwisata banyak membuka lowongan kerja atau juga bisa membuka usaha sendiri.

Itulah mengapa saya memilih jurusan pariwisata dikarnakan banyak hal yang menurut saya bagus dalam dunia pekerjaan yang tidak dituntut untuk bekerja kepada orang lain tetapi bisa menyediakan lahan pekerjaan untuk orang banyak. Semoga ini bukan pilihan yang salah dan bisa membawa ku kepada kesuksesan dunia dan akhirat.

Sekian dari kisah Autobiografi saya yang berjudul “Kisahku Selama 18 Tahun” mohon maaf jika ada foto atau bukti yang tidak lengkap, karna pada tahun 2013 terjadi bencana kebakaran besar didaerah tempat saya tinggal yang membuat sebagian berkas hangus terbakar. Semoga kalian semua dapat mengertikannya. Cukup sampai disini tugas Autobiografi, saya mengucapkan terimakasih.

Nama         : Roni Oktavia Hermawan
Kelas          : Pariwisata B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar