Tugas-1
Autobiografi Roni Oktavia Hermawan
Kisahku Selama 18 tahun
Nama saya Roni Oktavia Hermawan biasa dipanggil Oni, lahir di
Ibukota DKI Jakarta 24 Oktober 1997 putra dari kedua orang tua yang berbeda
suku, ibu saya seorang ibu rumah tangga bernama Lilis Ernawati lahir di Jawa
Barat lebih tepatnya Tasikmalaya 5 Oktober 1965, dan ayah saya seorang
wirausaha rental mobil bernama Ermanto lahir di Bukit Tinggi, Sumatra Barat 8
Januari 1963.
Foto kecil bersama Ibu dan Ayah.
Saya anak terakhir dari 4 bersaudara yang semuanya lahir di
Ibukota DKI Jakarta, kakak pertama seorang laki-laki bernama Septian Ermawan (Ryan)
lahir tanggal 15 September 1985 jarak umur 12 tahun diatas, kakak ke-dua
seorang putri bernama Mariana Ermawan (Rina) lahir tanggal 1 Maret 1987 jarak
umur 10 tahun diatas, dan kakak ke-tiga seorang laki-laki bernama Rino Oktora
Hermawan (Rino) lahir tanggal 30 Oktober 1993 jarak umur 4 tahun diatas.
Foto bersama keluarga.
Saya lahir disebuah rumah sakit yang berada di Jakarta Pusat
lebih tepatnya di daerah Cempaka Putih yang bernama Rs.Islam pada hari Jum’at
malam dengan berat 3,7 kg dan tinggi 55 cm. Sejak kecil sampai sekarang saya
dibesarkan di daerah Cempaka Putih Utara yang bernama kampung Bonsay. Ibu dan
ayah saya selalu bilang kalau saya adalah anak yang paling keras kepala, tidak
bisa diatur, emosional, dan tidak seperti kakak-kakak saya yang lainnya.
Saat kecil saya sering kali dibawa berpergian
ke kampung halaman ayah di Sumatra Barat dan ibu di Jawa Barat. Tidak hanya
keluarga saya saja yang membawa berpergian tetapi saudara, tetangga, bahkan
teman-teman dari kakak pun suka sekali membawa saya berpergian.
Foto-foto
saat kecil :
Pada tahun 2002 saya dimasukan ke taman kanak-kanak didekat
rumah yang bernama TK Nur Riyadhul Jannah dan lulus pada tahun 2003, kemudian
saya melanjutkan sekolah dasar didaerah Cempaka Putih Barat yang bernama SDN
CPB 01 Pagi pada tahun 2003 saat umur saya 6 tahun.
Pada saat kelas 2 SD saya dimasukan
pelatihan Taekwondo oleh ayah saya untuk pembentukan mental begitu pula dengan
kakak-kakak saya yang semuanya juga dimasukan latihan Taekwono sejak kecil.
Saat latihan saya anak yang aktif dalam mencari lawan dengan maju untuk fight
dengan teman Taekwondo. saat kelas 4 SD saya berhenti dari Taekwondo disaat
sabuk hijau strip biru dikarnakan ingin mencari olahraga lain. Tidak lama
setelah itu saya masuk club bola yang berada didaerah Rawasari yang bernama Arcici,
selang waktu setahun saya keluar dikarnakan ayah saya tidak melihat bakat bola
dalam diri saya kemudian saya dianjurkan untuk masuk Taekwondo lagi tapi saya
selalu menolaknya.
Di SD saya termasuk anak yang sangat nakal, selalu menangisi
teman yang saya anggap lemah pada waktu itu. Saya adalah tipe anak yang super
aktif, periang, nakal dimasa SD. Saat SD saya anak yang sering menjadi pusat
perhatian dikarnakan tingkah kekonyolan saya dimasa itu.
Foto-foto
saat masa SD :
Semasa SD adalah masa yang sangat
indah dibandingkan masa-masa setelah itu menurut saya, jika saja waktu biasa
terulang saya sangat ingin kembali ke masa SD tersebut walau disaat itu banyak
sekali larangan dan tidak terlalu bebas seperti saat ini. Momen yang paling
tidak biasa dilupakan adalah disaat perpisahaan SD yang diadakan didaerah
Puncak Jawa Barat. Sangatlah mengharukan dimana kita dibayangkan jika harus
berpisah oleh teman-teman SD dan tidak bisa berkumpul seutuhnya seperti
biasanya. Disaat itu saya dan semua teman-teman sangat sedih karna selama 6
tahun bersama, bermain, bercanda, besenang-senang tetapi harus berpisah dan
entah kapan lagi bisa disatukan seutuhnya kembali.
Foto saat-saat waktu perpisaan SD yang mengharukan.
Setelah lulus SD saya melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama
(SMP), saya terpilih dan masuk di SMP Negri 183 Jakarta Pusat yang terletak di
daerah Cempaka Baru dan tidak jauh dari rumah saya. Saat di SMP tingkah saya
berubah 360 derajat menjadi anak yang lebih pendiam, kalem, dan dingin. Bahkan
guru matematika saya berkata kepada semua teman dikelas jika saya orang yang
berbahaya,dan di ibaratkan saya ini adalah pembunuh berdarah dingin dikarnakan
banyak masalah disekolah tetapi guru melihat saya adalah anak yang pendiam.
Sejujurnya saya masuk di SMP ini bukan dari keinginan hati
saya tetapi saya masuk SMP ini karna kesalahan kakak saya dalam memasukan
urutan SMP yang dipilih, dikiranya urutan pemilihan bukan menjadi masalah jadi
kakak saya memasukan nama sekolah ini diurutan pertama dan akhirnya saya
terpilih langsung disekolah ini.
Bisa dibilang saya menyesal masuk
sekolah ini tetapi walau bagai mana pun sekolah tersebut saya harus tetap
lanjutkan karna ini sudah menjadi keputusan, “nasi sudah menjadi bubur” begitu
kata orang-orang. Tetapi dari penyesalan ini saya mencoba untuk mengikhlaskan
dan membuat nasi yang sudah menjadi bubur tersebut tidak terbuang begitu saja
dan akhirnya saya mendapat banyak teman disekolah dan juga diluar sekolah, pada
saat SMP saya sering mengadakan goes bersama teman-teman dihari minggu saat car
free day disepanjang jalan Medan Merdeka sampai Gelora Bung Karno Senayan.
Saat berkumpul bersama teman-teman goes saat SMP.
Tidak hanya goes saja tetapi sering
kali disaat pulang sekolah ataupun waktu kosong saya isi dengan bermain band
bersama teman-teman yang berbeda, aku dan mereka selalu bermimpi menjadi band
Internasional tetapi mimpi itu pun belum terwujud sampai detik ini, tetapi
didalam fikiran saya, saya percaya bahwa tuhan mempunyai rencana lain dibalik
dari keinginan saya ini.
Foto ketika latihan band bersama teman-teman saat SMP.
Pada saat akhir kelas 8 SMP saya
kembali melanjutkan latihan Taekwondo hingga sabuk biru dan saya ikut dalam
lomba kejuaraan antar daerah dan mendapat medali emas pertama saya. Tidak lama
setelah itu saya keluar dikarnakan kesibukan yang padat menjelang ujian
kelulusan.
Setelah
menyelesaikan ujian yang amat banyak dan rumit sekolah mengadakan perpisahan
diwilayah Jawa Barat yaitu didaerah Situlembang. Suasana perpisahan SMP
tidaklah seperti perpisahan SD yang sangat mengharukan tersebut, entah kenapa
saya tidak merasakan kesedihan saat dibayangkan akan berpisah dengan
teman-teman SMP.
Foto-foto saat masa SMP :
Setelah lulus
dari SMP saya kemudian memilih Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dasar dari saya
memilih SMK tepatnya otomotif ialah karna sejak kecil saya senang dengan mobil
dan motor yang berhubungan dengan otomotif, dari SMP saya senang sekali
mengutak-atik motor itu juga yang membuat saya ingin mendalami otomotif, dan
juga cerita teman-teman yang bilang jika di SMK lebih banyak peraktek dibanding
teorinya, kalau bisa dibilang saya orang yang susah menyerap ilmu dari teori,
itulah alasan saya memilih SMK agar saya lebih mudah mendapatkan ilmu.
Dikeluarga hanya saya saja yang masuk SMK, kakak-kakak saya semuanya setelah
lulus dari SMP melanjutkan ke SMA, ini yang membuat saya agak kesulitan dalam
mengerjakan tugas sekolah dikarnakan dalam keluarga saya tidak ada yang berasal
dari SMK jurusan otomotif.
Sekolah saya
bernama SMKN 54 Jakarta Pusat atau yang lebih dikenal dengan sebutan STM 14
Kemayoran yang terletak dekat pintu air dan kelurahan Serdang, Kemayoran. Hari
pertama dibuka dengan masa orientasi siswa (MOS). Saat MOS saya mendapat cukup
banyak teman yang berasal dari sekolah yang berbeda. Saat MOS berjalan diadakan
perwakilan kelompok untuk maju menyumbangkan lagu dan disaat itu saya terpilih
untuk maju mewakili kelompok saya bersama seorang teman saya yang baru saja
saya kenal. Pada saat itu saya bermain guitar+vocal dan teman saya bermain
bass. Semua yang tampil didepan sangatlah bagus tetapi juri menunjuk kita
sebagai juara runner up dan memberikan sertifikat serta hadiah. Dari kemenangan
itu teman saya mengajak untuk bermain band bersama teman-temannya. Saya sangat
tidak percaya diri dikarnakan saya tidak mahir bermain alat musik dan menurut
saya suara saya tidak lah bagus atau biasa saja.
Pada hari pertama masuk sekolah di
SMK saya bertekad untuk mendapatkan ilmu otomotif sebanyak-banyaknya tetapi
semua itu tidak berjalan sesuai yang saya fikirkan. Awal semester 2 saya harus
belajar di PUSLATDIKJUR yang berada disebelah gedung sekolah SMKN 1 Budi Utomo
atau yang dikenal dengan sebutan Boedoet. Alasan dipindahkannya pembelajaran
dikarnakan pembangunan gedung baru SMKN 54 Jakarta, itulah yang membuat saya
dan semua murid SMKN 54 Jakarta yang merasakan menjadi terganggu
pembelajaraannya dikarnakan fasilitas yang kurang lengkap dan dipakai banyak
sekolah untuk praktek.
Foto ketika berada di PUSLATDIKJUR.
Pada semester 3 saat dimana para
murid harus PKL atau lebih dikenalnya dengan magang. Saya dan dua teman saya
magang disebuah perusahaan bengkel mobil yang cukup besar yang berada dipusat
industri Jakarta Timur. Nama perusahaan tersebut ialah PT Suzuki Indomobil
Buana Strada yang bertepatan disebelah terminal Pologadung. Banyak ilmu yang
saya dapat dari magang disana, saya diberi waktu hanya 3 bulan saja untuk
magang dan itu sangatlah kurang buat saya karna waktu sesingkat itu tidak cukup
untuk menguasai semuanya jadi saya hanya mendapatkan ilmu yang menurut saya
masih sangatlah kurang dikarnakan disekolah tidak ada pendalam dari praktek
tersebut.
Pada saat
akhir semester ke 5 kami sudah bisa pindah kembali dan merasakan gedung baru
tetapi perpindahan tersebut tidaklah membuat saya senang dikarnakan bukan
gedung barulah yang saya banggakan, untuk apa memiliki gedung baru jika saya
miskin ilmu.
Perpindahan ini masih belum bisa
mengoptimalkan pembelajaran kami, tetapi kami sudah dituntut belajar penuh
untuk menghadapi ujian-ujian kelulusan, disaat sekolah lain sudah mempelajari
mesin Fuel Injection (FI), mesin disel terbaru bahkan mesin hybrit (mesin
bertenaga listrik) dan mesin modern lainnya, kami masih belajar tentang mesin 2
stroke, 4 stroke karburator, dan mesin disel lama. Pembelajaran kami sangatlah
ketinggalan jauh dari sekolah-sekolah negri lain. Walau pembelajaran sekolah
saya terlampau jauh dengan sekolah lain, tetap saja tekad saya untuk mencari
ilmu dibidang otomotif tidaklah surut, saya mencari tau ilmu dengan belajar
dari mekanik mobil dan motor dibengkel dan membaca artikel-artikel di internet
yang menjelaskan tentang cara kerja mesin modern tersebut.
Cukup miris
ketika ilmu yang diharapkan tidak sepenuhnya didapatkan, tidak diadakannya
kunjungan industri yang sangatlah penting bagi pembelajaran murid SMK
dikarnakan adanya larangan dari gubernur yang tidak memperbolehkan seluruh
sekolah di Jakarta mengadakan perjalanan keluar, tidak diadakannya perpisahan
murid dan guru dan juga tidak ada buku tahunan.
Foto seusai acara sekolah.
Foto-foto saat masa masih SMK :
Setelah lulus dari SMK saya berniat
untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, universitas yang saya incar pada waktu
itu adalah universitas Politeknik Negri Jakarta (PNJ) dikarnakan universitas
inilah yang menurut saya sangat bagus untuk ilmu teknik. Tetapi keinginan saya
tidak terkabul dikarnakan saya tidak lulus dalam ujian tes masuk, dari sana
saya tidak berputus asa karna mungkin tuhan mempunyai rencana lain dibalik
kegagalan saya ini.
Tidak berhenti dari situ saya
langsung mendaftar ke Universitas Negri Jakarta (UNJ), pilihan pertama saya
saat itu adalah jurusan pariwisata dan yang ke-dua adalah transportasi, pilihan
saya memanglah tidak sejalan dengan jurusan yang seharusnya saya memilih
jurusan teknik. Pilihan saya ini tentu saja ada alasannya, saya memilih jurusan
yang berbeda dikarnakan janji kepada diri sendiri yang pernah berjanji jika
saya tidak masuk di universitas PNJ saya tidak akan memilih jurusan teknik di
universitas lain karna saya ingin mencoba untuk berpindah jalur untuk mendalami
ilmu tidak pasti (sosial) seperti jurusan pariwisata ini.
Akhirnya saya terpilih dijurusan
pariwisata UNJ, saya memilih jurusan pariwisata dikarnakan teman saya alumni di
pariwisata UNJ angkatan 2013/2014, dia menjelaskan banyak tentang pembelajaran
pariwisata bisa dibilang tidak susah dan tidak begitu mudah juga, yang paling
penting dari pariwisata hanya kesopanan dalam berpakaian, keramahan, tata cara
bahasa, penghafalan, bisa berbahasa asing dan juga pembelajarannya lebih kepada
peraktek lapangan seperti contohnya observasi. Teman saya juga bilang bahwa
dalam dunia kerja pariwisata banyak membuka lowongan kerja atau juga bisa
membuka usaha sendiri.
Itulah mengapa saya memilih jurusan
pariwisata dikarnakan banyak hal yang menurut saya bagus dalam dunia pekerjaan
yang tidak dituntut untuk bekerja kepada orang lain tetapi bisa menyediakan
lahan pekerjaan untuk orang banyak. Semoga ini bukan pilihan yang salah dan
bisa membawa ku kepada kesuksesan dunia dan akhirat.
Sekian dari kisah Autobiografi saya yang berjudul “Kisahku
Selama 18 Tahun” mohon maaf jika ada foto atau bukti yang tidak lengkap, karna
pada tahun 2013 terjadi bencana kebakaran besar didaerah tempat saya tinggal
yang membuat sebagian berkas hangus terbakar. Semoga kalian semua dapat
mengertikannya. Cukup sampai disini tugas Autobiografi, saya mengucapkan
terimakasih.
Nama : Roni
Oktavia Hermawan
Kelas :
Pariwisata B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar