Sabtu, 10 Oktober 2015

Tugas 1- Autobiografi Darin Nabilah

17 Tahun Dalam Suka Maupun Duka

Assalamualaikum Wr Wb
                Hai, nama saya Darin Nabilah orang-orang bisa memanggil saya dengan Darin, saya lahir di Jakarta di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Muhammadiyah  31 Desember 1997 hari Rabu pukul 12.57 WIB. Saya di lahirkan dari ibu bernama Ansyoriah lahir di Jakarta 14 November 1971 dan Ayah bernama Sofyan lahir di Tasikmalaya 15 Februari 1960, saya merasa bangga mempunyai orang tua yang sangat menyanyangi saya sepenuh hati, saya anak ke dua dari empat bersaudara yang mempunyai satu kakak dan dua adik laki-laki. Kakak saya yang biasa saya panggil Aa itu (Sebutan dalam bahasa sunda yang berarti kakak laki-laki)bernama Alghifari Pratama lahir di Jakarta 4 Februari 1994, dan Adik laki-laki saya terlahir sebagai adik Kembar berjenis kelamin laki-laki yang bernama M.Faturahman Amarullah dan M.Fatah aulia Rahman lahir di Jakarta 24 Oktober 2006.
Saya tinggal di daerah Jakarta Selatan disini saya tinggal dari keluarga besar Kakek Nenek saya dan semua anak dari Kakek Nenek saya tinggal disini atau om dan tante saya tetapi dalam satu keluarga besar saya berpisah rumah satu keluarga dengan keluarga lain. Saat umur saya menginjak 3 Tahun tepatnya tahun 2000 saya dan keluarga kecil saya berpindah ke Karawang di karenakan ayah saya bekerja di Perum Peruri yang kantonya berada di Karawang, di Karawang kami tidak lama hanya 2 tahun tinggal disana, lalu saya dan keluarga saya pindah ke kampung halaman ayah saya yaitu di Tasikmalaya pada tahun 2002 tepatnya saya umur 5 tahun, disana keluarga saya tinggal bersama kakek nenek saya dan saya saat itu telah memasuki TK, TK yang bernama Nurul Iman,  kakak saya juga memasuki Sekolah Dasar kelas 3 dan ayah saya pun tidak tinggal disini karna dia bekerja di Karawang. Di Tasikmalaya ibu dan ayah saya mempunyai toko baju di salah satu pasar Tasik yang cukup besar, sehabis saya sekolah saya selalu mampir ke toko tersebut disana ada ibu saya serta pegawai ibu saya, saya menunggu hingga toko itu tutup lalu pulang bersama ibu menaiki kuda delman karna saya tidak mungkin pulang sendiri dan ibu saya juga menyuruh saya menunggu hingga pulang bersama supaya aman. Namun saat saya tinggal di Tasikmalaya juga hanya menjalan 1 tahun saja karna ayah saya terserang sakit Darah tinggi dan Stroke ringan ayah saya di rawat di Rumah sakit Jakarta, saat itu keluarga saya kembali ke Jakarta dan tinggal di Jakarta sampai sekarang.

Ini foto saya saat umur 1 tahun, foto ini berada di Jakarta.


Ini foto saya saat umur 5 tahun dan memperingati Hari Kartini di Tasikmalaya.


Foto ini saat saya umur 1 tahun 5 bulan, saya sedang bersama om dan sepupu-sepupu saya di Jakarta.



Saya dan kakak saya di Jakarta.


Di tanggal 31 desember saat berumur 5 tahun saya merayakannya di Jakarta.


Saat memasuki tahun 2003 saya berumur 6 tahun saya memasuki Sekolah Dasar di Jakarta, saya bersekolah di SD Negri 17 Pagi, saya sangat senang saat pertama kali memasuki sekolah dasar. Di SD yang bersamaan juga saya satu sekolah dengan sepupu-sepupu saya bernama Rizki, Helmi. Di Sekolah saya juga mempunyai beberapa teman baik bernama Diana, Eva, Lisa, Ersa, Laras. Mereka teman baik saya semasa kecil, kita sering bermain sehabis pulang sekolah dengan menaiki sepedah kami masing-masing, kami bermain banyak hal main masak-masakan di kebun dekat dengan rumah , bermain lompat tali, bermain barbie. Kami sangat senang dan nyaman sekali hingga pertemanan kami pun masih berlangsung hingga sekarang, tidak lupa juga saya di sekolah lumayan bisa mengikuti pelajaran, di sekolah saya juga pernah mendapat peringkat. 
Di tahun 2006 adalah tahun yang menggembirakan karna ibu saya telah mengandung anaknya yang ke 3atau mengandung adik saya, saya sangat senang dan tiak sabar menunggu kedatangan adik saya, sampai pada bulan oktober tanggal 24 ibu saya melahirkan anaknya yang ke 3 hari itu juga bertepatan dengan hari raya Idul Fitri saat jam 8 pagi selesainya kami semua umat Islam melakukan sholat Ied ibu saya melahirkan adik saya dengan proses sesar karna adik saya kembar mungkin saat itu ibu saya tidak kuat melahirkan normal, saya dan keluarga sangat senang akan kedatangan adik kecil yang sangat mengemaskan. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan karna memberikan keluarga yang bahagia sekarang.
  Saat 2009 keluarga kami merasakaan duka cita karna kakek saya tercinta meninggal dunia, saya pada saat itu kelas 6 dan berumur 12 tahun merasakaan kehilangan sosok kakek. Kakek saya meninggal karna sakit serangan jantung, ia meninggalkan seorang nenek, 5 orang anak dan 12 cucu. Keluarga kami sangat meraskan kehilangan, kehilangan sosok ayah, sosok bapak, sosok kakek. Dan saya berharap kesedihan ini tidak berlangsung lama.

Foto ini saat saya memasuki Sekolah Dasar dan pertama kali memakai seragam sekolah.


Foto bersama adik saya saat saya berumur 11 tahun di Jakarta.

Foto saya bersama Kakek, Nenek dan sepupu saya bernama Bang Dika, Bang Kiki, Ilham, Helmi dan kakak Algi, saat saya berumur 5 tahun di Jakarta.



Foto bersama keluarga kecil saya yaitu Ayah, Ibu, Kakak, dan kedua adik saya.


Saat tahun 2009 tahun yang saya tunggu-tunggu akhirnya saya tamat Sekolah Dasar, saya lulus dengan hasil yang cukup memuaskan. Dan akhienya saya melanjutkan kejenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), saya bersekolah di SMP Negri 16 Jakarta Selatan. Di sekolah saya juga mempunyai banyak teman baik, saya mempunyai teman yang baik, yang selalu ada untuk saya bernama Tasha, Holy, Tami, Septi, Elda, Alges. Saya dan teman saya selalu bermain sepulang sekolah di rumah teman saya Elda, yang rumahnya dekat dengan sekolah sehingga cukup berjalan kaki saja. Saya senang mempunyai teman saya semasa SMP yang mengerti satu sama lain, yang selalu ada saat kesusahan, yang selalu membuat tawa canda dimanapun. Di SMP saya dan teman-teman saya mempunyai sebuah nama pertemanan kami yaitu HALDETST itu ada nama singkatan dari nama depan saya dan teman-teman saya. Semasa SMP saya suka melanggar peraturan yang di sekolah saya, saya pernah keluar kelas dan tidak mengikuti pelajaran dan lebih suka di Perpustakaan, saya juga sering lebih datang terlambat sehingga saya sering mendapat hukuman dari guru piket, saya di hukum mengelilingi lapangan denga  lompat kodok, dihukum mencatat tulisan ‘saya tidak akan terlambat lagi’ sebanyak 2halaman buku. Itu adalah masa-masa SMP yang menyenangkan dan tidak bisa saya lupakan hingga sekarang, terkadang saya memikirkan ingin kembali ke masa-masa SMP tetapi semua sudah berbeda hingga saatnya saya dan angkatan saya lulus SMP dan pasti akan berpisah dengan teman-teman saya, saya tahu ini sulit tetapi ini memang hal yang harus saya jalani, hingga tahun 2012 saya dan teman seangkatan saya lulus 100%, saya merasa senang sekali akhirnya saya bisa lulus begitu juga teman-teman saya, saya melanjutkan ke SMA, dan teman0teman saya begitu juga sama. Sedih rasanya saya dan teman-teman berpisah sekolah semua, dan saya dan teman-teman sudah berjanji akan terus selamanya tidak akan melupakan pertemanan kami hingga sekarang.


Foto ini adalah saat saya SMP.




Foto ini bersama sahabat saya yaitu Tasha, Holy, Septi, Alges, Elda (kurang Tami)



Akhirnya ini adalah pertama masuk SMA, saya bersekolah di SMA Dharma Karya, Jakarta Selatan. Saya sekolah disitu sebenarnya dengan berat hati karna saya tidak menginginkannya, saya memang lebih mau bersekolah di SMA Negri tetapi apa daya memang nilai saya kurang untuk mencapai itu. Semua itu berubah hingga saya menemukan teman baik di sekolah SMA saya, dan membuat lingkungan saya begitu nyaman. Di SMA saya memilih Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), karna jelas saya tidak begitu menyukai pelajaran IPA.

Pada akhirnya tahun 2013 tanggal 26 Januari di hari Sabtu pagi, hari itu adalah hari libur sekolah. Pagi itu saya di bangunkan Ayah saya dan disuruh mandi, saya langsung melakukan itu, tetapi Ayah saya sedang sakit, ia sakit dan saya tidak bisa menjelaskan sakit itu seperti apa, dan Ibu saya membawa Ayah saya ke Rumah Sakit Pertamina Jakarta, disana Ayah saya sudah tidak sadarkan diri. Dan saya melihat Ayah saya seperti itu telah di pasangkan alat-alat dokter yang telah berada di tubuh serta di mulut Ayah saya. Ayah saya sedang di ruang ICU dan ia telah mengalami masa-masa kritis, saya melihat Ibu saya telah berada di samping Ayah saya, saya yang berada di ruang itu akhirnya saya keluar karna waktu sudah menujukan waktu Magrib, saya hedak sholat dan berdoa meminta kepada Allah supaya di hilangkan penyakit Ayah saya. Mungkin Allah berkehendak lain, selesinya saya sholat saya melihat Ibu saya telah menangis histeris, dan saya melihat Ayah saya telah di copot alat-alatnya. Tidak menyangka apa yang terjadi saya merasa hancur, tidak bisa dikatakan seberapa sedihnya ketika kehilangan sosok Ayah, dan saya tidak pernah merasakan rasanya disayangi oleh Ayah, tidak pernah merasakan kasih sayang cium tulu oleh Ayah saya lagi. Ayah saya dimakamkan di TPU Tanah Kusir keesokan harinya saat ayah telat menutup usianya. Semua rasa kehilangan itu juga terlihat kepada Ibu saya, Ayah saya meninggalkan seorang istri yang dicintainya dan empat orang anak. Hingga saat kejadian tersebut saya lebih sering mendiamkan diri, tidak banyak bicara, dan itupun menganggu proses belajar saya saat SMA.

Di SMA saya juga mempunyai sahabat baik yaitu Opi, Aura, Olivia, Vivi dan Gima. Mereka seperti kedua keluarga saya, mereka membuat semangat saya bangkit, mereka juga sering menghibur saya ketika saya sedih, begitu pun sebaliknya. Kami dimanapun kapanpun selalu bersama hingga orang-orang pun bosan melihat kami selalu membuat kehebohan dikelas, dikantin. Ya memang saya dan sahabatnya orangnya tidak bisa diam, selalu mencari kehebohan hingga sering wakil Kepala Sekolah memanggil kami dan sedikit memberi peringatan akibat ulah kami di sekolah. Semasa SMA adalah masa-masa yang indah, masa-masa yang tidak pernah terlupakan, karna masa-masa itu adalah dimana kami lebih membaur kepada teman atau lingkungan berebeda ketika SMP dan SD saya yang masih mengandalkan orang tua. Saat SMA pun saya sering mendapat hukuman dari guru, entah karna sering terlambat dan sudah tiga kali Ibu saya dipanggil karna akibat saya sering terlambat, saya juga pernah tidak diperbolehkan sekolah karna perlakuan terlambat saya sudah kelewat batas, dan saya juga pernah di hukum karna seragam saya terlalu kecil sehingga seragam saya di coret-coret guru dan di gunting supaya saya tidak bisa memakainya lagi. Memang saya dan sahabat saya bukan anak yang suka menatuhi peraturan, itu adalah masa-masa kelabilan anak SMA dan masa-masa yang indah karna mempunyai teman sekaligus sahabat yang baik, dan saat saya SMA juga tidak melupakan status saya sebagai pelajar dan saya tidak melupakan belajar saya. Di SMA saya juga mempunyai seorang teman dekat laki-laki atau disebut kekasih, ia bernama Bagus, saya dan Bagus menjalin 
hubungan hingga sekarang.

Hingga tahun 2015, tahun dimana saatnya saya dan angkatan SMA saya menuju Ujian Nasional, saya senang sekaligus sedih mengahapi itu, senang akhirnya bisa lulus sebagai seorang pelajar dan sedih telah meninggalkan teman saya teman terbaik saya semasa SMA, sehabis telah melakukan Ujian Nasional akhirnya saya bebas, bebas karna tidak pusing-pusing memikirkan sekolah, belajar. Dan saya juga merasa seih pasti karna saya dan sahabat saya akan berpisahhal itu pasti akan terjadi, hingga saatnya pengumuman tiba akhirnya sekolah saya mendapatkan kabar gembira karna lulus dengan 100%, senang sekali rasanya dan tidak lupa melakukan corat-coret baju dan itu pasti dilakukan seorang pelajar sehabis ia lulus dari sekolahnya.

Akhirnya saya melepas status saya sebagai seorang pelajar hingga tiba saatnya untuk melanjutkan menjadi Mahasiswa, saya dan sahabat memikirkan itu untuk kemana kami akan melanjutkan ke Universitas mana, akhirnya pada bulan Agustus saya mengikuti Ujian Mandiri di Universitas Negri Jakarta, memang saya hanya memilih Universitas itu tidak mengikuti ujian-ujian lain di Universitas lain. Saya memilih jurusan Usaha Jasa Pariwisata dan Manajemen Pemasaran. Saat pengumuman tiba saya melihat akhirnya saya lolos ujian tersebut dengan jurusan Usaha Jasa Pariwisata, saya senang akhirnya saya bisa berkuliah dan tentu saja sangat bersyukur sekali Allah bertindak adil kepada saya. Memang ada sedihnya saat saya dan sahabat saya berpisah karna tidak bisa menjutkan ke universitas bersama, padahal saya sangat mengaharapkan kami bisa bersama kembali tetapi Allah memang mempunyai jalan yang terbaik, saya juga bangga karna sahabat saya bisa melanjutkan ke Universitas dan ada juga yang lanjut ke Sekolah Pelayaran karna mengikuti orang tuanya.

Pada saat memasuki dunia perkuliahan memang beda saat menjalani sebagai seorang pelajar, beda rasanya, beda suasana, teman yang berbeda, mungkin memang ini hanya awal karna baru bebarapa bulan saya di Universitas Negri Jakarta ketika saya menulis ini. Saya berharap saat saya kuliah mendapatkan nilai memuaskan dan lancar-lancar saja hingga lulus.


Foto bersama sahabat saya Aura, Olivia, Opi, Vivi dan Gima di kelas sekolah.







Foto saya di pemakaman Ayah saya tercinta.


Foto bersama teman saya di sekitar sekolah.






Foto bersama sahabat saya ketika pelepasan wisuda di Jakarta.




Foto bersama keluarga kecil saya sekarang Ibu, Kakak dan Adik saya.


Begitulah perjalanan saya selama 17 tahun lamanya, tidak semua perjalanan hidup menyenangkan dan tidak semua perjalanan hidup itu menyedihkan. Tetapi Allah mempunyai jalan yang indah, Allah telah mempersiapkan kita kedepannya seperti apa, sekenario Allah lebih indah darpada sekenario kita sendiri. Jadi saya sangat bersyukur hingga sekarang masih ada yang menyayangi saya sepenuh hati keluarga dan teman-teman saya. Hanya itu yang bisa saya ceritakan tentang perjalanan hidup saya, kalo memang ada kata-kata yang kurang mohon dimaklumkan. Semoga nilai saya dalam membuat tugas Sejarah Kehiduan bisa memuaskan.


Wassalamualaikum Wr Wb.

9 komentar:

  1. Terharu rin bacanya.ya tapi.menarik kok bagus ceritanya

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  3. bagus ceritanyaaa, semangat darin :)

    BalasHapus
  4. Darin ceritanya bagus. Miss you!!:)

    BalasHapus
  5. Sukses terus, dan mudah mudahan akan selalu percaya dengan skenario allah, kita boleh berencana, tapi tetap allah yang akan menentukan. Hehe

    BalasHapus
  6. Autobiografinya keren, alur ceritanya enak dibaca

    BalasHapus
  7. Sukses terus, dan mudah mudahan akan selalu percaya dengan skenario allah, kita boleh berencana, tapi tetap allah yang akan menentukan. Hehe

    BalasHapus