Jumat, 06 November 2015

Tugas-1 Autobiografi Yumna Sakinah

18 Tahun Perjalanan Hidupku

Nama saya Yumna Sakinah,lahir di bidan Nurma Pulo Gebang,Jakarta Timur pada tanggal 23 November 1997,anak dari pasangan Ravi Wasismo dan Yani Khairiah. Ibu saya berasal dari Kalimantan Barat,suku melayu dan Ayah saya berasal dari Jawa tengah. Saya memiliki seorang adik yang bernama Rijal Alif.
  


Pada bulan November ketika saya lahir,krisis moneter sedang berada di puncaknya.                      
Berikut Periode 18 tahun hidup saya :

A. Periode Balita
   Pada umur 4 bulan ,kakek saya dari bapak yang bernama Tarbu meninggal dunia. Pada usia 6 bulan terjadi kekacauan di Jakarta sebagai dampak dari krisis moneter yang menyebabkan Presiden Soeharto turun dari jabatannya setelah 32 tahun berkuasa.
Pada umur 1,3 tahun saya dan keluarga pindah ke Babelan,karena alasan ekonomi. Pada umur 2 tahun saya pergi ke Kalimantan untuk pertama kalinya melihat kakek dari pihak Ibu. 3 bulan setelahnya,kakek saya meninggal dunia. Pada usia 3,5 tahun saya dan keluarga pindah kembali ke Pulo Gebang. Pada tanggal 04 Agustus 2001 Ibu saya melahirkan adik laki-laki,saya merasa sangat senang hingga saya selalu menjaga adik saya.



B. Periode TK
 Pada umur 4,5 tahun saya menangis karena saya ingin masuk TK seperti teman-teman ,akhirnya Ibu mendaftarkan saya di TKIT Al-Husnayain.Tetapi usia saya belum mencukupi untuk masuk TK B,seharusnya saya berada di TK A. Saya menangis kembali mendengar hal itu. Akhirnya dengan terpaksa Ibu saya mengizinkan. Di TK saya mendapat pengalaman baru dengan mengikuti perlombaan,dan manasik haji. Setelah 1 tahun berlalu,saya lulus dari TK.


      
C. Periode SD
 Pada umur 6 tahun,saya melanjutkan SD di  Al-Husnayain . Tetapi kelas 2,saya pindah ke daerah Bogor dan melanjutkan sekolah di SDN Jati Luhur 1. Disana saya menjadi pendiam,dan tidak banyak bergaul. Di Kelas 3 saya pindah ke SDIT AN-NISA,disana saya mendapatkan banyak teman.
Karena saya mulai merasa harus mempunyai banyak teman disini. Pada waktu saya  kelas 4,saya diceritakan oleh teman saya bahwa gedung sekolah kami berhantu. Dikatakan kalau sekolah kami dulunya adalah rumah sakit. Kami semua merinding dibuatnya. Lalu,ketika teman saya menceritakan bahwa kelas kami dulunya merupakan kamar mayat dan tempat terdengarnya suara langkah kaki,kami semua segera berlari keluar kelas.
Waktu saya berumur 11 tahun kelas 6, saya merasa mulai dikucilkan. Saya tidak tahu apa sebabnya. Kemudian saya memberanikan diri untuk bertanya kepada salah satu teman yang mengucilkan saya. Ternyata menurut mereka,saya memiliki sifat egois dan pemarah. Saya mulai mengerti dan mulai sedikit demi sedikit menghilangkan sifat buruk saya. Akhirnya teman-teman saya mulai mendekati saya lagi. Dikelas 6 ini,saya selalu pergi ke perpustakaan setelah makan siang untuk mengisi waktu istirahat.
 Seminggu sebelum Ujian Nasional datang,kami mengikuti acara mabit. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari dua malam. Kami semua diajarkan untuk shalat dhuha dan shalat malam bersama. Kami juga diberikan materi bagaimana kami menghadapi Ujian Nasional. Kemudian dihari terakhir,kami melakukan do’a bersama untuk meminta di permudah dan dilancarkan dalam Ujian Nasional.
Ujian Nasional telah berlalu,saya dan teman-teman perempuan yang lain akan menampilakan tarian saman yang berasal dari Sumatra pada acara pengumuman kelulusan. Kami semua berlatih untuk menampilkan yang terbaik. Hari pengumuman tiba,kami semua sedang bersiap dan merias diri untuk acara pembukaan. Tiba-tiba, saya di panggil keatas panggung untuk mengambil penghargaan murid terajin membaca di perpustakaan. Saya merasa terkejut karena hal tersebut,saya tersenyum dan merasa senang. Setelah itu,saya dan teman-teman yang lain menampilkan tarian di panggung untuk kami persembahkan kepada para orang tua dan tamu undangan yang hadir di acara tersebut. Hal ini merupakan pengalaman pertama bagi saya.
Pengumuman kelulusan dibacakan,dan kami semua dinyatakan lulus. Kami semua berteriak gembira dan mengucapkan Alhamdulillah bersama.



D. Periode SMP
 Saya mulai memasuki bangku SMP pada umur 12 tahun,saya bersekolah di SMPIT YAPIDH. Disini saya dikejutkan dengan pelajaran yang sangat banyak dengan total mata pelajaran 24. Dan juga kelas yang dipisahkan dengan laki-laki. Berbeda sewaktu saya duduk di bangku TK dan SD,saya dengan mudahnya berteman dengan laki-laki. Selain itu,saya terkejut dengan peraturannya yang sangat disiplin. Namun,saya mulai terbiasa dengan hal itu. Disini saya bertemu kembali dengan teman dari TK dan SD. Kami mulai bercerita dan tertawa mengenang masa lalu kami.
Di SMP,saya juga mendapatkan banyak teman dan sahabat dekat.


 
Sahabat saya bernama Fauziyah. Walaupun di berasal dari keluarga yang berada,namun dia tetap memiliki sifat sederhana. Itulah yang membuat saya senang berteman dengannya. Kami memang terpisah sewaktu kami kelas 1 SMP. Tapi kemudian kami mulai merasa akrab di kelas 2 SMP dan 3 SMP. Saya memiliki keinginan untuk melanjutkan SMA di negri. Namun takdir berkata lain. Ibu saya tidak mengizinkan,saya diberitahu untuk masuk pesantren Darul Qur’an di daerah Cikarang. Tetapi Ayah saya tidak mengizinkan saya di Pesantren,dengan alasan tidak ingin jauh dari saya.
Waktu terus berlalu hingga masa smp kami akan berakhir dan bersiap untuk menghadapi Ujian Nasional. Kami semua dengan giatnya selalu shalat dhuha dan beberapa kali shalat malam. Tidak lupa juga,saya dan teman-teman belajar dan bertanya satu sama lain apabila ada mata pelajaran yang belum kami mengerti. Kami juga mengikuti Pendalaman Materi (PM)  setelah selesai jam sekolah.

Ujian Nasional telah berlalu,berbeda dengan sekolah lain yang telah tenang dan libur. Kami semua harus belajar kembali untuk menghadapi ujian bahasa arab. Benar-benar hal yang mengejutkan saya. Setelah selesai semua ujian,kami semua  diliburkan. Hari pengumuman yang dinanti telah tiba,kami semua dinyatakan lulus. Kami semua langsung mengucapkan Alhamdulillah dan melakukan sujud syukur.
           
E. Periode SMA
  Pada umur 15 tahun saya bersekolah di SMAIT YAPIDH,karena Ibu saya sudah mulai merasa tenang dan nyaman saya bersekolah disana. Saya juga mulai terbiasa dengan pelajaran yang bertambah banyak. Saya semakin banyak mendapatkan teman dan pengalaman di SMA.
  




Pada umur 16 tahun di kelas 1 SMA semester 2,saya terpilih menjadi anggota osis untuk divisi kedisiplinan. Sebelum saya diresmikan menjadi anggota OSIS,saya harus mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK). Di LDK, saya dilatih menjadi pemimpin dan pengurus yang baik,serta bertanggung jawab untuk sekolah. Kami juga diberi perintah dari bidang kesiswaan,untuk menjadi panitia MOS pada bulan puasa. Benar-benar rintangan yang berat bagi kami. Tapi kami dengan senang dan semangat melaksanakan perintah tersebut. Saya dipilih menjadi panitia di seksi konsumi,saya mendapatkan pengalaman baru di seksi konsumsi ini. Bagaimana rasanya mengatur jadwal konsumsi dan membeli konsumsi dengan jumlah yang banyak.



Kelas 2 SMA semester pertama, Saya dan teman-teman dari osis,menjadi panitia dalam acara perlombaan se-Bekasi antar SMP,saya menjadi panitia di seksi perlengkapan. Benar-benar pengalaman berharga dalam mengatur,menjaga,membeli dan mencari barang- barang yang diperlukan. Saya juga membantu dalam mencari dana usaha,ternyata tidak semudah yang saya bayangkan dalam mencari dana untuk suatu acara. Dengan adanya semangat dan usaha dari kami semua, kami berhasil melaksanakan acara tersebut dengan lancar dan meriah. Benar-benar pengalaman pertama saya menjadi panitia di acara yang besar.

Pada saat saya 17 tahun,saya dan teman-teman naik ke kelas 3 SMA. Pada saat saya ulang tahun saya diberi kejutan oleh teman-teman saya dengan di lemparkan tepung dan telur,mereka juga membawa kue sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Saya benar-benar terkejut dan terharu melihatnya.Kami diberi perintah dari ketua bidang kesiswaan untuk menjadi panitia MOS. Kami dipilih kembali dengan alasan,kami memiliki semangat yang besar menjadi panitia disetiap acara. Saya juga dipilih oleh ketua OSIS menjadi panitia di seksi perlengkapan. Alasan mengapa ketua OSIS memilih kembali saya dalam seksi perlengkapan ,karena saya lebih terlihat bagus dan rapi di seksi tersebut.

Waktu terus berjalan,semester dua telah selesai. Maka bagi kami untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi Ujian Nasional yang menentukkan masa depan kami. Apakah kami ingin melanjutkan ke jenjang universitas,atau bekerja. Saya memiliki keinginan untuk masuk Universitas negri. Awalnya saya ingin berkuliah di Bandung. Tetapi kedua orang tua saya tidak mengizinkan. Kemudian saya mencari universitas negri yang berada di Jakarta. Saya menemukan UNJ di Rawamangun,Jakarta Timur. Awalnya saya ragu dan berfikir saya tidak akan di terima di UNJ.
Saya dan teman-teman mengikuti jalur snmptn dan saya mendaftar di UNJ sastra inggris. Tetapi saya tidak diterima. Saya mulai berfikiran buruk,tapi kemudian saya menghilangkan fikiran itu dan selalu berfikir positif. Setelah itu saya dan teman-teman belajar dengan giat dan selalu berdo’a untuk diberikan kemudahan dalam Ujian Nasional dan ujian masuk universitas negri.
Kami semua berfikir apa yang akan kami lakukan untuk merehat diri setelah Ujian Nasional dan ujian bahasa arab sudah selesai. Kami memutuskan untuk pergi berlibur bersama ke pulau Tidung selama 3 hari 2 malam.
Ujian Nasional telah berlalu,pengumuman kelulusanpun di bacakan. Kami semua dinyatakan lulus,kami tentu saja berteriak gembira dan melakukan sujud syukur.

                                                    

 
Beberapa minggu setelah pengumuman,saya dan teman-teman pergi berlibur ke Pulau Tidung dari pelabuhan Muara Angke Dengan kapal nelayan,hal itu merupakan pengalaman pertama saya. Begitu sampai disana saya sempat terkejut dengan kepadatan penduduk disana. Saya fikir sama seperti yang dibicarakan orang yang masih sedikit penduduknya. Tapi begitu saya melihat-lihat sekitar tempat penginapan sudah dimana-mana. Besoknya kami pergi ke tempat Jembatan Cinta,dikatakan orang-orang yang datang ke jembatan itu,apabila membawa orang yang di cintainya maka akan berjodoh.
   
Sejarah dari Jembatan Cinta itu sendiri,ada seorang pemuda yang jatuh hati kepada seorang gadis yang berasal dari Pulau Tidung kecil. Mereka berdua selalu menggunakan Jembatan itu untuk bertemu satu sama lain. Besok sorenya kami melihat Sunset di pinggiran pantai,kemudian besoknya, kami menyebrangi laut lagi untuk melihat penangkaran penyu di Pulau Pramuka.
Setelah satu bulan berlalu,saya dan teman-teman melaksanakan wisuda di daerah Jati Kramat,di Balai pertemuan. Disana kami merasakan perasaan yang berdebar-debar karena kami akan di panggil satu persatu maju kedepan untuk diberikan sertifikat.


     

Setelah mengikuti SBMPTN,saya tetap tidak di terima di UNJ dan universitas negri lainnya. Saya mulai merasa gelisah dan sedih. Kemudian saya mulai mencari tahu jalur ujian PENMABA di UNJ. Sayapun mendaftar dan memilih D3 prodi usaha jasa pariwisata dan S1 Pendidikan luar sekolah. Saya memilih usaha jasa pariwisata karena saya ingin memiliki travel dan bisa mengembangkan pariwisata di Indonesia dan Kalimantan. Saya mulai belajar dengan giat dan sungguh-sungguh,karena saya tahu salah satu keinginan terbesar saya adalah masuk universitas negri.
Hari dimana ujian PENMABA telah selesai saya hanya bisa pasrah dan banyak berdo’a kepada Allah. Seminggu lebih telah berlalu, tibalah waktu pengumuman hasil ujian PENMABA. Saya sudah merasa takut terlebih dulu,karena banyak teman saya yang saya kenal ketika ujian PENMABA dan teman di SD tidak di terima. Saya membuka website UNJ dan menuliskan nomer peserta saya kemudian saya tekan enter. Dan muncul gambar seperti ini,

Saya berteriak mengucapkan alhamdulillah,dan segera saya memeluk Ibu saya dan memberitahunya. Saya senang sekali dan terharu,walaupun dimata orang hanya D3.Tapi,untuk saya dan keluarga saya merupakan kebahagiaan yang besar. 2 teman saya dari SMA,yaitu Fauziyah dan Qonita juga diterima di UNJ Fakultas Bahasa dan Seni. Sementara saya berada di Fakultas Ilmu Sosial. Sewaktu kami Masa Pengenalan Akademik (MPA),kami bertemu dan berbincang-bincang tentang MPA fakultas kami.

Di umur saya yang 18 tahun,saya berkuliah di UNJ pada Fakultas Ilmu Sosial jurusan Sejarah dan prodi Pariwisata. Disini saya mendapatkan teman-teman dan senior baru. Mendapatkan banyak ilmu dari banyak dosen,dan juga mendapatkan tanggung jawab baru.

Kelas B-Yumna Sakinah









    






11 komentar:

  1. Perjalanan hidup yang menarik yaa. Dari masih kecil sampe sekarang udah kuliah. Alhamdulillah, banget. Usaha kamu terbayar, nggak nyerah untuk dapetin PTN dan pilihan kamu tetep UNJ. Keren banget. Meski nggak dapet Sasing, tapi Allah knows The best for you. Lanjutkan!

    BalasHapus
  2. seru banget! menurut aku kamu jadiin novel aja, aku terharu baca part yang SMP, sukses terus yaa, nanti kalo jadi tour guide, aku di gratisiin yaa *eh, sedih yaa.. kita sekampus tapi susah banget buat cuma sekedar "makan bareng", bener-bener kerasa banget masa-masa dulu yang 6 tahun bareng ketemu mulu, sekarang baru tau arti berharganya waktu :)

    BalasHapus
  3. Perjalanan yang sangat menyenangkan dan mengasyikan yaa kak yumna,bisa jalan-jalan bersama teman-teman dan melewati masa smp dan sma dengan seru. terus sukses kedepannya yaa kak yumna

    BalasHapus
  4. Waaww yumnaa...terharu bgt bacanyaa. dr kecil smpe kuliah udh mulai bnyk perubahan hehe
    semangat trus yumnaaa!!!!

    BalasHapus
  5. Saya salut dengan kamu yang berani untuk mengungkapkap kekurangan kamu dan berani dalam merubah kekuranganmu,benar-benar luar biasa. Kelihatannya kehidupan SMA kamu banyak teman dan mengalami hal-hal yang menyenangkan bersama teman-temanmu dalam bentuk perjalanan bersama,dan itu merupakan hal yang hebat :D.Belum tentu semua orang mengalami hal tersebut.

    BalasHapus
  6. Menurut saya,kamu sudah bagus dalam bercerita perjalanan hidup kamu sendiri.Namun,kamu harus terus belajar untuk memilih uraian kata yang tepat supaya cerita kamu lebih bagus lagi ke depannya,terus semangat yaa nak.

    BalasHapus
  7. WIHHHH keren autobiografinya. perasaan dulu gue masih ngajarin lu baca itung dah sekaranf udah bikin autobiografi aja hahaha. Sukses selalu sepupu tersayaang :))

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Autobiografinya menarik sekali... Ga terasa yaa tahun demi tahun berganti...yumna udah kuliah aja sekarang perasaan dulu masih bayi hahaha...sukses selalu yumna sakinah!

    BalasHapus
  10. Hebat euy Yumna...Terus menulis dan membaca ya, Yumna.
    Ditunggu cerita-cerita seru lainnya :)

    BalasHapus