“Dibalik Jendela Kehidupan 18 Tahunku ”
Dalam kesempatan kali ini saya akan menceritakan
tentang kehidupan saya dari kecil hingga saat ini beserta keluarga saya dan
prestasi-prestasi saya. Saya adalah Vidya Nurul Aini, biasa dipanggil Vivi.
Saya kuliah di Universitas Negeri Jakarta di Jurusan Sejarah Prodi Usaha Jasa
Pariwisata Angkatan 2015. Saya lulus test jalur Penmaba dan saya sangat bangga
bisa masuk kejurusan Pariwisata sekarang ini, karna memang ini passion saya.
Saya sangat bersyukur dan senang menjalani perkuliahan yang saya jalani
sekarang ini.
KELUARGAKU
Saya Vivi, anak pertama dari tiga bersaudara, saya
mempunyai adek sebanyak 2orang, adik pertama saya perempuan yang bernama Farah
Salsabilla Azzahra, adik saya yang kedua bernama Muhammad Fariz Ar-Rasyid. Adik
saya yang perempuan berumur 12 tahun yang menduduki bangku Sekolah Menengah
Pertama di SMPN 52 Cipinang Jakarta, dia murid baru tahun 2015. Adik saya yang
kedua berumur 8 tahun yang menduduki bangku Sekolah Dasar di SDS Muhammadiyah
24 Rawamangun Jakarta.
Saya terlahir dari rahim seorang Ibu, yang bernama
Dede Lina dan Ayah saya bernama Chairul Kamal. Mama saya berumur 42 tahun, Ayah
saya berumur 47 tahun. Mama dan Ayah saya menikah sudah selama 19 tahun
menikah. Mama saya asli orang Bandung, Ayah saya orang Betawi asli. Mama saya
bekerja sebagai Guru TK di TK Aisyiah 21 Rawamangun Jakarta, Ayah saya bekerja
Wirauswasta.
Sudah lahir seorang anak Perempuan pada Tanggal 24
Juli 1997 pada jam 04:30 pagi di Klinik Bersalin Keluarga Pisangan Baru Jakarta,
yang diberi nama Vidya Nurul Aini anak pertama dari pasangan Dede Lina dan
Chairul Kamal. Saya dan Orang Tua saya tinggal dirumah Nenek dari Ayah di
Prumpung. Saya dimanja saat itu karna saya cucu pertama yang tinggal dirumah
tersebut karna ayah saya anak terakhir dari 6 bersaudara dan saya juga anak
pertama saya merasa dimanja saat itu.
Pada saat Nenek dan Kakek yang dari Ayah wafat,
warisan rumah dan tanah-tanah disekitar rumah tersebut jatuh ditangan Ayah
saya, karena disaat Nenek dan Kakek saya sakit dirawat dirumah sakit, Ayah saya
anak bontot yang setia menemani dan merawat beliau sampai akhir hidup nya.
Rumah tersebut di Renovasi pada saat adik saya yang pertama lahir, dan sampai
sekarang bangunan nya masih sama seperti pertama rumah Orang Tua saya di
Renovasi.
Periode TK
Saya masuk TK aisyiah dimana tempat mama saya
mengajar, saya dulu kelas A4. Saya mempunyai sahabat TK yang sampai sekarang
masih bersahabat dan berhubungan baik. Sahabat saya bernama Siti Zahira
Ismiwati, anak perempuan dari kerabat mama saya yang bernama Ibu Ayu. Sahabat
saya biasa dipanggil Ira, dia berparas cantik, mungil, putih, baik hati dan
pengertian. Saya dengan Ira sewaktu kelas A kita sekelas dan kelas B pun kita
sekelas. Mama Ira juga mengajar di TK Aisyiah 21.
Pada saat itu saya mengikuti Ekskul Melukis dan
Menari, guru Melukis saya adalah Ayah saya sendiri dan guru Menari saya bernama
Bu Riri. Saya saat itu diajarin nari padang yaitu ding ding pading ding bersama
anak-anak tari lain nya. Saya juga mengkuti lomba kejuaraan menari TK Aisyiah
se-Jakarta. Alhamdullillah TK saya mendapat juara menari tersebut, dan
lomba-lomba menari seterusnya saya selalu ikut serta didalam nya. Sampai
sekarang saya masih mewariskan kesenian untuk menari.
Periode SD
Tamatlah TK, saya masuk dunia Sekolah Dasar. Saya SD
di SD Muhammadiyah 24 Rawamangun Jakarta Timur, sebutan nya Doski 24, dan masih
satu komplek sekolah sama TK saya, TK Aisyiah 21 Rawamangun. Sekolah tersebut
Sekolah yang berbau ketal dengan Agama Islam nya. Sekolah swasta yang
berakredetasi A. Saya masuk SD dikelas 1B, yang diwali kelaskan oleh Bu Euis,
Ibu Euis yang lembut, baik, cantik, dan bersahabat. Dan ternyata saya satu SD
lagi dengan sahabat TK saya yang bernama Ira.
Nah, kita main bareng lagi sewaktu kita sudah masuk
SD. Singkat saja, sewaktu saya kelas 5 dan 6 saya sekelas dengan Ira, saya
sangat senang karena menemukan teman yang benar-benar menjadi teman bahkan
sekaligus menjadi sahabat dari TK. Pada kelas 4,5, dan 6 saya mengikuti ekskul
Menari dan Seni Musik Angklung. Ekskul menari saya ikut dengan tekun, karna
saya melanjutkan bakat saya dari TK dan disaat SD saya menari Nelayan, saya
menampilkan Nari Nelayan di acara pensi Muhammadiyah Rawamangun.
Agenda sekolah ada Study Tour, yaitu ke Bandung. Ke
Bandung banyak ketempat Wisata salah satu nya ke Saung Angklung, disana belajar
tentang Angklung, cara memainkan Angklung, nada-nada Angklung, saya sangat
antusias karna saya juga mengikuti Ekskul Angklung, saya ingin belajar dan
mengetahui banyak tentang Angklung. Sampai pada akhirnya saya dan teman-teman
Angklung saya mengikuti lomba Angklung, dan meraih kejuaraan kembali untuk SD
Muhammadiyah 24. Karna saya ada darah sunda jadi saya tertarik dengan Angklung,
mengesankan pernah bergabung diekskul Angklung SD Muhammadiyah 24.
Kelas 6, akhir perjalanan di masa-masa Sekolah
Dasar. Saat itu di sibukkan oleh kegiatan-kegiatan Pendalaman Materi selama
beberapa bulan mendekati UASBN, di sibukkan dengan Buku Tahunan Angkatan 2009,
mensurvey SMP yang ada di Jakarta, dan UASBN sebut saja Ujian saya pada saat
itu, perasaan saya gak karuan, walaupun saya sudah mempersiapkan semuanya untuk
menghadapi UASBN tetapi itu untuk pertama kalinya saya mengikuti Ujian
Nasional. Setelah selama 3 hari menjalani UASBN saya menikmati liburan-liburan
panjang. Setelah melewati masa-masa liburan, hari yang ditunggu-tunggu yaitu
Pelulusan dan Perpisahan. Pengumuman Pelulusan dilaksanakan di Aula SD
Muhammadiyah 24. Kertas Pelulusan masing-masing murid dipegang oleh wali kelas
nya, tidak lama pengarahan di Aula tersebut lalu masing-masing kelas dan wali
kelas nya membentuk sebuah lingkaran, saat itu saya hanya berdo’a supaya saya
lulus dan mendapatkan nem tinggi supaya bisa masuk SMP Negeri impian saya.
Alhasil, setelah dibagikan kertas Pelulusan nya ke masing-masing murid, lalu
dibuka, dan….. “LULUS” kata tersebut yang terdapat di kertas saya, saya senang,
saya nangis haru, saya bersyukur, Alhamdulillah saya telah tamat di Sekolah
Dasar, walaupun saya kurang puas dengan hasil nem saya, hanya 22,10. Tetapi
saya tetap bersyukur dengan hasil yang saya Raih pas saat ujian atau selama
saya berada di SD Muhammadiyah 24 Rawamangun Jakarta Timur.
Lalu, saya menikmati Liburan kembali. Tetapi liburan
saat itu sangat berbeda karna saya merasa saya beranjak remaja, memasuki
masa-masa Sekolah Menengah Pertama. Saya sibuk mencari SMP Negeri di Jakarta
walaupun saya sedikit pesimis karna nem saya kecil pada saat itu, sedangkan
saya harus bersaing dengan murid-murid SD lain nya. Kalau mama dan ayah saya
memberi saran untuk daftar di SMP Muhammadiyah 31 Rawamangun Jakarta Timur,
masih satu komplek sekolah dengan TK dan SD saya. Saya sempat menolak karna
saya fikir, saya dari TK dan SD selalu disitu, tapi setelah saya fikir-fikir
lagi, nem saya kecil dan tidak ada salahnya kalau saya mengikuti saran orang
tua saya, karna orang tua pasti ingin yang terbaik buat anak nya dan saya fikir
mungkin karna mama saya juga bekerja di komplek sekolah tersebut, mama saya
kenal dengan semua guru-guru SD, SMP, maupun SMA Muhammdiyah Rawamangun karna
itu mama saya lebih gampang menjaga, memantau dan menanyakan saya bagaimana
kalau disekolah karna mama saya sudah mengenali guru-guru nya terlebih dahulu.
Lalu saya menyetujui apa yang orang tua saya saran kan, saya mendaftarkan diri ke
SMP Muhammadiyah 31, ada sesi test masuk nya. Saat saya daftar gelombang
pertama di SMP tersebut dengan tidak sengaja bertemu dengan sahabat saya yang
bernama Ira, yang berteman dengan saya dari TK dan SD, lalu saya fikir dia cuma
mensurvey SMP terserbut tapi ternyata tidak, dia juga ingin mendaftarkan diri
untuk bersekolah di SMP Muhammadiyah 31 Rawamangun. Saya kaget, kalau kita
keterima disesi test masuk di SMP tersebut pasti saya sama Ira akan bertemu
kembali di SMP, mungkin karna mama nya juga berfikiran sama dengan mama saya.
Tapi tidak masalah, justru saya senang karna saya ada teman yang dari sejak TK.
Periode SMP
Lalu, saya mengikuti sesi test masuk SMP pada
gelombang pertama, saya beda ruangan dengan Ira, dengan persiapan yang sudah
matang, saya siap mengikuti test, beberapa menit didalam ruangan test, saya
selesai mengerjakan saya lega keluar dari ruangan tersebut dan dengan seribu
harapan dengan apa yang saya sudah kerjaan tadi. Saya menunggu Ira di depan
ruangan nya, tidak lama kemudian dia keluar dari ruangan nya, lalu kita jalan
menuju gerbang sambil ngobrol tentang kita berdua, dengan satu kalimat yang
saya kutip “mungkin vi kita udah jalan nya ketemu terus sebagai sahabat”.
Sahabat adalah orang kedua yang saya butuhkan disekolah selain pertama Guru. Respect
bangetlah saya untuk masuk Sekolah Menengah Pertama pada saat itu.
Dan, waktu pun terus berjalan. Saat nya pengumuman
lulus atau tidak nya test untuk bisa masuk di SMP tersebut, YA! “LULUS” untuk
kedua kalinya saya melihat kata tersebut disebuah kertas. Bersyukur kembali
dengan usaha saya juga walaupun banyak yang bilang kalau masuk sekolanh swasta
pasti keterima, tapi tetap saya selalu bersyukur dengan apa yang sudah saya
capai. Karna semata-mata yang saya lakuin untuk Orang Tua saya yang sudah member
saran dan membiayai sekolah saya dari TK sampai SMP pada saat itu, pasti saya
ingin melakukan yang terbaik dan memberi yang terbaik untuk kedua Orang Tua
saya.
“MOS” Masa Orientasi Siswa, masa-masa dimana siswa
baru dikerjain oleh Senior-senior atau disebut OSIS, masa-masa dimana siswa
baru diberi materi tentang SMP tersebut untuk lebih mengetahui apa saja yang
ada di sekolah tersebut. MOS berlangsung selama 3 hari. Saya melihat anak-anak
Osis terpintas fikiran saya untuk mengikuti Osis. Selesai sudah masa-masa
orientasi, saya sangat antusias disaat saya pertama kali memakai baju seragam
putih-biru. Saya menempati kelas baru, sekolah baru, guru-guru baru dan
teman-teman baru. Tetapi ada satu yang beda yaitu teman saya yang bernama Ira
tersebut tidak sekelas sama saya, saya kelas 7B dia kelas 7A. tapi, setiap
istirahat dan pulang kita selalu bareng dengan teman-teman baru juga.
Beberapa bulan sekolah di SMP Muhammadiyah 31 saya
sudah menemukan sekelompok teman-teman main disekolah dan diluar sekolah, satu
kelompok itu terdiri dari 13 orang. Saya, Devi, Yosi, Natasyah, Ira, Desy,
Nadia, Alya, Nabilla, Dinda, Haliza, Disa, Bianca, mereka teman-teman terdekat
saya saat SMP. Kita dulu berencana bareng-bareng untuk mengikuti ekskul
Marching Band dan beberapa yang ingin mengikuti Osis termasuk saya. Disaat
ekskul untuk murid-murid baru dimulai, saya dan teman-teman saya mengikuti
latihan ekskul Marching Band, nama pelatihnya ada kak Ican dan kak Dede,
kakak-kakak kelas kita juga ikut melatih kita sebagai anak baru yang mengikuti
latihan. Beberapa bulan latihan juga kita dipercayai mengisi acara Muktamar
Muhammadiyah 1 Abad di Yogyakarta saat itu sebagai tuan rumahnya.
Dan orang tua wali murid dipersilahkan ikut bagi
yang ingin ikut dengan persayaratan bayar dua kali anak dan orang tua tersebut,
dan mama saya sendiri pun ikut ke Yogyakarta karna mama saya juga bagian dari
keluarga besar Muhammadiyah, jadi mama saya ingin tau kegiatan Muktamar
Muhammadiyah di Yogyakarta dan karna sekaligus saya ikut dalam acara tersebut.
Tibalah dimana pasukan Marching Band Muhammadiyah 31 berangkat ke Yogyakarta,
kumpul di SMP Muhammadiyah 31, lalu seharian dijalan menuju ke Yogyakarta.
Keesokan hari nya kita latihan sekali lg, lalu esok hari nya lagi kita gladi
kotor di stadion, lusa kita gladi bersih, dan hari yang ditunggu-tunggu esok
harinya Muktamar Muhammadiyah. Kita tampil memakai baju HW, HW adalah pramuka
nya Muhammdiyah yaitu Hizbul Wathan. Setelah beberapa tahap kita lewati, kita
tampil di stadion Yogyakarta dihadapan Bapak/Ibu yang berpengaruh besar
terhadap seluruh Muhammadiyah yang ada di Indonesia, dan seluruh Marching Band
Muhammadiyah se-Indonesia juga berpatisipasi dan antusias di stadion tersebut.
Setelah tampil distadion seluruh Marching Band Muhammadiyah mengelilingi daerah
disekitar stadion sejauh 8km. “yang tidak kuat boleh kepinggir” itu salah satu
ucapan setiap pelatih Marching Band, termasuk saya, saya dan teman-teman saya
sebagian Cuma setengah jalan dan kepinggir lgsg menaiki becak untuk diantar ke
Bus masing-masing.
Setelah acara inti dari Muktamar Muhammadiyah
selesai, beberapa hari untuk menikmati pariwisata di Yogyakarta kita langsung
pulang ke Jakarta, itu menjadi pengalaman yang tidak akan saya lupakan. Setelah
naik kelas 2 SMP saya mengikuti kegiatan Osis, saya melewati beberapa sesi
untuk menjadi Osis. Saya pertama, mendaftarkan diri, kedua wawancara, ketiga
menunjukan bakat dan kelima promosi di Aula SMP Muhammadiyah 31 di hadapan
Murid-murid, Guru-guru, dan Kakak-kakak Osis. Lalu saya mengikuti kegiatan LDKS
selama 3 Hari, dan saya menunjukan bakat saya dengan menyanyi, dan
mempromosikan diri dengan menyebutkan Visi dan Misi saya. Selama 2 hari setelah
semua proses seleksi tersebut saya menunggu keputusan dari Ketua Osis dan
Pembina Osis, dan hasil dari keputusan tersebut saya diterima sebagai Anggota
Osis Baru Angkatan 2010/2012. Tetapi kalau di Muhammadiyah Osis sendiri diberi
nama IPM “Ikatan Pelajar Muhammadiyah”. Saya sebagai Osis baru selalu antusias
ikut serta dalam kegiatan-kegiatan Osis disekolah maupun luar sekolah, seperti
Pensi, Classmeeting, Seminar, Buka Puasa Bersama, Baksos, dll.
Lalu, saya naik kelas 3 SMP waktunya untuk pemilihan
Osis kembali, dan mendekati Ujian Nasional. Semua persiapan untuk semua sudah
saya siapkan mau itu untuk penyaringan Osis baru, atau persiapan menghadapi UN.
Salah satunya UN, saya menghadapi Ujian Nasional untuk kedua kalinya setelah
melaksanakan Ujian waktu SD. Tetapi bedanya SMP dilaksanakan selama 3 Hari
kalau SD dilaksanakan selama 4 Hari. Setelah selama 3 hari saya melaksakan
Ujian Nasional SMP saya berlibur dan beberapa hari saya datang kesekolah untuk
latihan Tari Piring, Paduan Suara, Dance dan Menyanyi solo untuk mengisi acara
di acara Pelepasan SMP Muhammadiyah 31 Angkatan 2010/2012 di Puncak Gunung Emas
Bogor. Mama dan Ayah saya bagian dari Panitia Pelaksana Pelepasan SMP
Muhammadiyah 31 Rawamangun Jakarta Timur.
Acara Pelepasan, dilaksanakan selama 2 Hari 1 Malam.
Hari Sabtu berangkat dari SMP Muhammadiyah 31, lalu menuju ke Puncak Gunung
Emas, hari pertama disana menempati akamar masing-masing, makan siang, melihat
cara pembuatan Teh dari pucuk Teh, lalu melaksanakan permainan/games sesuai
kelas dan individu. Saya ikut serta dalam permainan Tarik Tambang untuk kelas
9B dan Balap Karung untuk Individu, dan saya dan teman-teman saya menjuarai
lomba-lomba tersebut maupun lomba saya yang individu. Lalu ada lomba Tarik
Tambang antar guru dan panitia wali murid. Setelah acara permainan tersebut, sore nya mandi dan istirahat, dan abis
maghrib sholat, makan malam dan Api Unggun, didalam Api Unggun tersebut ada
permainan dan tuker kado yang sudah disiapkan oleh masing-masing murid dan
diakhir acara terkhusus untuk saya tidak ikut karena saya dipanggil oleh guru
seni saya dan mama saya dan panitia-panitia lainnya untuk Gladi Bersih menyanyi
untuk esok harinya.
Keesokan harinya, acara inti pelepasan, saya dan
teman-teman Tari Piring bangun lebih awal daripada teman-teman yang lain,
karena Tari Piring akan jadi pembuka acara pelepasan tersebut dan akan mengiri
Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan Guru-guru untuk masuk ke dalam ruangan
pelepasan. Lalu setelah semua masuk kedalam ruangan saya dan teman-teman saya
masih terus menari, lalu sambutan-sambutan pembagian piagam dan Buku Tahunan. sampai
acara akhir saya dance dan menyanyi solo. Keesokan hari nya kembali ke Jakarta
dan tinggal menunggu hari kelulusan, pas hari kelulusan pengumuman diumumkan
lewat online dan melalui pos diantar kerumah, setelah melihat di salah satu
situs internet “LULUS” kata itu lagi yang saya lihat, Alhamdulillah, kali ini
dengan nem yang memuaskan yaitu 34,10.
Periode SMA
Saya mendaftar SMA di SMAN 53 Cipinang Jaya Jakarta,
SMAN 36 Rawamangun Jakarta, SMAN 100 Cipinang Indah Jakarta. Saya daftar
melalui online, pertama saya daftar di SMAN 53 dengan saingan yang ketat,
sampai pendaftaran online ditutup Alhamdulillah saya masih bertahan di SMAN 53
di nomer urut 200. Setelah itu verifikasi,dan melalui masa-masa orientasi
kembali, setelah resmi jadi Murid SMAN 53 Jakarta saya dapat kelas di 10-1 dan
di 10-1 tersebut saya mempunyai sekelompok teman cewek-cewek yang diberi nama
“Kebili” yang sampai sekarang masih terikat. Di SMAN 53 saya sempat
pindah-pindah Ekskul, mulai dari Ekskul Cheerleaders FTC 53, Modern Dance 53
dan Saman 53. Sampai akhirnya saya diputuskan untuk pindah sekolah di Palabuhan
Ratu, di SMAN 1 Palabuhan Ratu, saya disana tinggal bersama nenek dari kelas 2
SMA sampai lulus SMA. Saya di SMA Palabuhan Ratu lebih mendunia di Musik,
sempat membuat Band, ikut serta dalam Festival Band, Pengisi Acara, Panitia
Lomba Vocal antar SMA. Dan sampai lulus SMA saya mengikuti test masuk UNJ Jalur
Penmaba dengan jurusan Tata Boga dan Usaha Jasa Pariwisata, test Penmaba saya
dapat di Sekolah SMPN 77 Cempaka Putih Jakarta Pusat, hasil nya saya lulus test
dan diterima di UNJ dengan Jurusan Usaha Jasa Pariwisata 2015.
VIDYA
NURUL AINI
Usaha
Jasa Pariwisata UNJ 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar