Rabu, 11 November 2015

tugas 1 - autobiografi endra purnawan

ASAM MANIS 18 TAHUN YANG KUALAMI

Nama saya Endra Purnawan biasa dipanggil dengan Endra. Saya adalah anak ke tiga dari empat bersaudara, dari pasangan Sutino dan Wiji hastuti. Mereka berdua berasal dari daerah provinsi Jawa Tengah tepatnya di kota Wonogiri desa Tukulrejo dan desa Baturetno. Mereka tinggal di Jakarta sudah cukup lama sekitar 31 tahun lamanya, mereka berdua bekarja sebagai wirausaha. Saya  juga memiliki dua orang kakak dan satu orang adik.  Kakak pertama saya bernama Eko Heru Setiawan, saat ini dia telah bekerja di sebuah bank swasta di Jakarta dan memiliki seorang istri yang bernama Reiny. Kakak kedua saya bernama Erni Purwasih,saat ini dia sudah bekarja di perusahaan swasta di Jakarta dan baru saja menyelesaikan study S1 nya di ISTN, sebelumnya dia kuliah hingga D3 di Politeknik Negeri Jakarta yang terdapat di daerah Depok Jawa Barat dengan jurusan elektro. Dan saya memiliki satu orang adik yang bernama Tina Hastuti, sekarang dia masih bersekolah di SMPN 227 jakarta, pada saat ini dia kelas 9. Saya biasa memanggil kedua kakak saya dengan sebutan ‘mas’dan ‘mba’ karena saya mingikuti adat bahasa Jawa. Sedangkan adik saya bisa saya panggil dengan ‘gendut’ karna dia memiliki postur badan yang agak besar dan gemuk.
Pada tanggal 7 Mei 1997  saya dilahirkan di sebauah bidan yang tak jauh dari rumah saya,bidan tersebut bernama BIDAN EEN.Menurut cerita dari ibu, Saya lahir dengan proses normal,namun ketika itu kelahiran saya dibantu dengan sebuah alat vakum. Pada saat ibu saya tidak sadarkan diri karena terlalu lelah. Alhamdulillah,proses tersebut berjalan dengan sukses ibu saya selamat dan saya pun lahir dengan selamat. Ketika berumur dua tahun saya mempunyai kakak pengasuh yang bernama Dian. Saya di asuh olehnya selam 2 tahun. Ketika saya berumur 4 tahun saya lebih sering di asuh oleh ‘lek’ dari ibu saya yang bernama Suryani.’lek’ merupakan sebuah panggilan dari Bahasa Jawa yang berarti paman atau bibi. Pada saat itu, ketika semua anak yang berumur sama seperti saya masuk ke taman kanak kanak (TK). Saya hanya bermain dirumah, dikarenakan semua anak dari kedua orang tua saya tidak ada yang masu kedalam taman kanak-kanak (TK). Karena menurut orang tua saya taman kanak-kanak tidak telalu penting. Pada saat itu saya hanya bermain masak-masakan dengan teman perempuan saya yang bernama Sasa dan Rian yang memiliki umur di bawah saya. Terkadang saya juga sering berkunjung kerumah ‘pakdeh’ saya yang rumahnya tidak jauh dari rumah saya. Terkadang ketika berada disana saya sering kali dibelikan buah-buah dan terkadang jajanan/kue-kue basah. Sepulang dari sana saya juga sering sekali beri uang jajan. Saya juga memiliki mainan kesayangan yaitu sebuah mobil jeep mainan berwarna biru dan sepeda roda 3.Mobil jeep mainan tersebut sering sekali saya bersikan ketika saya mandi sore. Selain itu pada saat itu saya juga suka menonton tv, khususnya program anak seperti teletubis,shincan dan masih banyak lagi program tv yang saya suka.
Ketika berumur 6 tahun orang tua saya, memasukan saya ke sebuah sekolah dasar yang terletak tidah jauh dari rumah yaitu SDN Jatipadang 06 Pagi. Kedua kakak saya juga berasal dari sekolah dasar tesrebut. Hari pertama sekolah saya diantar oleh bapak menggunakan sepeda motor dan saya di antar hingga depan gerbang saja, itu juga adalah pertama dan terakhir kali saya di antar oleh bapak ,karena kedua orang tua saya ingin membiasakan hal-hal yang bersifat mandiri terhadap saya. Ketika saya masuk ke dalam ruang kelas, ternyata banyak orangtua yang mengantar hingga dalam kelas.Bel masukpun berbunyi, ibu gurupun masuk dan para orangtua di persilakan untuk menunggu di luar. namun ketika  para orangtua meninggalkan ruang kelas ada 2 orang anak yang menangis karena mungkin takut dan kurang terbiasa dengan ruang kelas baru. Ibu gurupun langsung menenangkan anak tersebut dan  memulai hari pertama pembelajaran. Pada saat itu saya berkenalan dengan teman teman baru saya. Ternyata dari semua teman yang saya baru kenal, rumah mereka saling berdekatan dari rumah saya. Dan rumah yang palind dekat dengan rumah saya adalah rumah amar. Saya sering sekali dengan Amar, dari bermain layang-layang, bersepeda bersama, memanjat pohon dan masih banyak sekali yang sering kita lakukan bersama. Hingga ada sebuah kejadian dimana ketika kami berdua ingin mengambil buah jambu di pohon yang berada di samping saluran air yang cukup besar. Amar terpeleset dan terjatuh ke saluran air tesebut, saya langsung membantunya naik dan saya langsung membawa amar ke kamar mandi musolah dekat dari situ. Amar merasa ketakutan untuk pulang dengan keadaan basah, kotor dan bau.  Lalu saya mencoba untuk membantu Amar membersihkan dirinya. Namun ketika beberapa menit kemudian bibi Amar pun datang, karena ketika kami masuk kedalam kamar mandi tersebut kami bertemu dengan tetangga kami. Kemungkinan orang tersebut yang mengadukan kepada bibinya. Amar pun di antar pulang sambal di beri nasihat oleh bibinya. Ketika SD saya termasuk anak yang cukup nakal namun sering menangis juga. Kenakalan yang pernah saya alami seperti memanjat tiang listrik, bertengkar dengan teman, suka bermain api ,bermain di rawa dan juga pernah merusakan mainan orang. Saya juga sering menangis karena pada saat itu bapak saya terkenal dengan tegas dan kedislilpan. Terkadang bila saya berbuat perlakuan yang sudah diluar batas di bisa berlaku kasar kepada saya. Terkadang saya juga merasa tak suka perlakuannya terhadap saya. Di sekolah, setiap kenaikan kelas selalu mengadakan studytour ke museum-museum ataupun ketempat rekrasi juga. Studytour yang paling berkenang ketika kenaikan ke kelas 6. Pada waktu itu sekolah saya mengadakan studytour ke daerah Sukabumi. Disana kita melakukan banyak hal,seperti membajak sawah, membuat gula aren, menagkap ikan, memeras susu sapi, memetik buah stroberi dan menaiki flyingfox. Pada waktu kelas 6 ibu dan bapak guru melarang saya untuk bermain atau melakuakn kegiatan yang cukup melelahkan, karena dapat mengganggu dalam pelaksanaan ujian nasional. Dan pada akhirnya saya lulus dari sekolah dasar dengan nilai ujian 22,75. Setelah pengumuman orang tau saya membawa saya kedokter untk melakukan sunat atau khitanan. Beberapa hari setelah saya di sunat atau khitan, saya mendftarkan diri ke sekolah menegah pertama. Sekolah yang waktu itu saya pilih adalah SMPN 107,SMPN 227 dan SMPN 218. Setelah tiga hari pendaftaran ditutup, saya pun melihat hasil pengumuman dan ternyata saya terdaftar di SMPN 218 Jakarta. Saya pun merasa senang karena di sekolah tersebut saya dapt bertemu dengan beberapa teman saya di sekolah dasar, dan ternyata amar juga masuk di sekolah tersebut.
Hari pertama saya di SMPpun dimulai, pertama-pertama masuk ke sekolah kami mengikuti masa orientasi siswa. Disitu kita di beri tantangan dengan memberikan klu-klu yang aneh-aneh, menyuruh kita memakai atribut yang cukup membingungkan. saya berangkat kesekolah selalu bersama dengan amar, dan pulang juga bersama tapi pada saat itu kami tidak pernah satu kelas. Pada saat itu saya masuk ke kelas 7-6, di kelas tersebut tidak ada yang saya kenal sebelumnya, setelah berkenalan kami pun akbrab. Bila ada jam pelajaran kosong kami selalu bermain di kelas, seperti bermain bola dalam kelas, bermain kuda tomplok bahkan bermain perang dasi. Setahun di kelas 7, kamipun naik ke kelas 8. Saat itu saya masuk ke kelas 8-4, ternyata kelas tersbut adalah kelas favorite. Disini sya merasa bangga dapat masuk ke kelas favorite. Di kelas ini saya mendapatkan teman baru lagi dan cerita baru,tapi dikelas ini banyak sekali teman-teman yang pintar saya pun merasa tersaingi. Namun pada saat awal  masuk ke kelas 8 ini, terjadi mengalami kehilangan dan kesedihan yang cukup mendalam, di karenakan bapak saya meninggal. Pada saat itu memang bapak saya sedang sakit cukup parah, bapak saya selalu keluar masuk ke rumah sakit dan melakukan cuci darah. Pada waktu itu ketika sedang sakit bapak saya pernah menghilang di suatu malam dan keadaan hujan. Keluarga saya merasa khawatir dan semua mencarinya. Ketika 30 menit kemudian ada tetangga yang mengantar bapak saya kerumah, ternyata bapak saya berada di luar masjid, ntah apa yang sedang bapak saya lakukan. Selang beberpa hari kemudian bapak saya di rawat di rumah sakit JMC. Pada saat itu saya merasa sedih dan selalu terpikiran di dalam kepala saya.menurut dokter bapak saya mengidap penyakit liefer yang sudah parah.  Pada saat itu pula di rumah kami sedang di renofasi, karena penyakit bapak sudah parah, renofasi pun di hentikan semetara. Namun beberapa hari setelah dirawat di rumah sakit tepatnya pada hari kamis, Takdir telah menjemputnya,tetes air mata bermunculan, bendera-bendera kuning dipasang. Pada itu Ibu saya menangis hingga tersedu-sedu, dalam hati saya merasakan rasa bersalah yang paling besar, karena saya adalah anak yang nakal. Pada saat itu teman-teman sekolah saya menelfon dan menyemangatkan diri saya. Dan banyak saudara dan kerabat yang datang ke rumah untuk mengantarkan bapak ketempat peristirahatan terakhirnya. Pada saat itu pembelajaran saya kurang fokus dan agak tertinggal. Namun banyak temanku yang menyemangatkan ku, tapi pada saat itu saya juga semakin nakal. Pada saat di kelas delapan saya pernah mengikuti tawuran dan dalam satu kelas itu hanya saya seorang yang mingikuti tawuran. Dan ibu saya di panggil ke sekolah dan pada saat itu saya merasa malu dan tidak ingin melakukannya lagi. Untung saja ketika itu saya tidak dikeluarkan oleh sekolah, karena saya di anggap anak rajin dalam pembelajaran. Selang waktu berjalan saya pun naik ke kelas 9, di kelas baru ini saya diangkat  sebagai ketua kelas. Di kelas Sembilan saya bertemu denga sahabat-sahabat baru yang kita berinama dengan ‘tiga serangkai’ tiga serangkai ini terdiri dari saya, Adhi Satria Ramadhan dan Muhammad Nur Arifin. Kita sering sekali kumpul bareng sebelum pulang kerumah terkadng kita main kerumah ipin dan sering membeli makanan bersama seperti mie ayam, rujak potong dan ayam bakar Masmono. Tapi pada semester kedua tiga serangkai bertambahkan dua orang yaitu Mahardian dan Tripujian Wisesa. Berjalannya waktu tak terasa ujian sekolah, ujian peraktik dan unjian nasional telah terlewatkan kami berlima pun telah lulus dan di terima di SMA yang berbeda. Saya di terima di SMAN 104 jakarta, Adhi di terima di SMAN 49 Jakarta, Arifin di terima di SMK yapimda, Mahar di terima di SMAN 79 Jakarta dan Wisesa  di terima di SMAN 38 Jakarta. Walau kita berbeda sekolah namun kita selalu bertemu di setiap waktu libur atau waktu luang.
Hari pertama saya di SMA, saya bertemu dengan teman baru dan saya pun menemukan seorang teman yang rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah saya yang bernama Wasis Wiryadi.selain bertemu dengan Wasis saya juga bertemu dengan temn saya yang bernama Adriel, rumahnya berada di daerah Cibubur. Dan di kelas sepuluh ini saya terdaftar di kelas sepuluh G. dikelas ini saya betemu dengan temen-teman yang asik dan ramah lainnya. Di kelas ini saya duduk bersama Syaugi Saleh,dia seorang keturunan Arab yang pintar namun agak pemalas. Terkadang setiap malam minggu kita sering mebuat acara di daerah Condet tepatnya di Confest. Disana kita biasanya bermain kartu sambil memesan makanan dan minuman. Pada kelas sepuluh juga saya dan wasis mencari tempat sebagai tongkrongan dan kita berdua menemukan sebuah warung kopi yang sangat strategis dan juga sangat ramah. Sering kali saya juga menginap di rumah wasis, bahkan kedua orang tuanya sudah menganggap saya sebagai saudaranya sendiri.namun pada akhir semester genap, beberapa teman saya ada yang pindah sekolah, seperti Adriel,Junistian,Rizky dan syaugi. Walupun begitu kami tidak pernah memutuskan hubungan pertemanan. Setelah setahun lamanya , saya naik ke kelas 11 jurusan ilmu pengetahuan sosial. Saya masuk ke kelas 11-IPS bersama beberapa teman saya di kelas 10, saharusnya saya satu kelas bersam Adriel namun dia telah pindah sekolah ke daerah bandung. Di kelas 11 saya mandapatkan teman baru dan wali kelas yang cukup disiplin. Dikelas ini saya merubah sikap saya agar mendapat prestasi yang baik di kelas. Pada saat itu juga teman-teman saya mengajak saya mendaki gunung. Gunung yang kami akan daki adalah Gunung Gede Pangrango di Cibodas daerah Jawa Jarat. Di kelas sebelas ini saya juga mendapat prestasi yang cukup baik, pada semester ganjil saya mendapat peringkat 7 dan pada semester genap saya mendapat peringkat 8 walapun peringkat saya turun di semester genap tapi nilai rata-rata saya tetap naik. Setelah itu saya naik ke kelas 12, di kelas ini saya masuk di kelas 12- IPS1. Di dalam kelas ini hampir semua muridnya adalah murid 11-IPS1, jadi kami sudah saling akrab dan tidak perlu membaur satu sama lain. Awal masuk kelas 12, saya di daftarkan les oleh kakak saya di NURUL FIKRI yang berada di daerah mampang. Saya di masukan kan ke tempat les tersebut untuk persiapan ujian nasional dan tes mandiri ke perguruan tinggi. Di kelas12 ini saya juga membentuk kelompok bermain yang bernama ‘anak komplek’. Kelompok tersebut terdiri dari saya, Abby, Ilham, Izzar,Dwian,dan Fahmi. Terkadang setiap malam minggu kita berkumpul di suatu tempat untuk shareing bersama tentang pengalaman hidup kita masing-masing. Di kelas 12 ini peringkat saya turun drastis hingga peringkat 18 dari 38 orang siswa. Di kelas 12 ini saya juga memiliki guru favorit yang bernama ibu indra dan bapak subana. Meraka guru yang sangat akrab dan juga menyemangati diri saya. Pada saat ujian nasional saya mendapat kendala dalam mengerjakan soal bahasa Indonesia dan geografi, pada saat itu saya hanya bisa berdoa agar saya lulus Ujian Nasional. Setelah Ujian Nasional saya mendaftakan diri saya ke snmptn. Saya mendftarkan diri di UI jurusan managemen,UNDIP jurusan geografi dan UPN veteran Jakarta jurusan managemen,namun sayangnya saya tidak di terima di salah satu perguruan tinggi tersebut. Saya pun merasa kecewa,tapi saya tetap optimis dengan ujian mandiri lainnya .saya sering sekali kerumah wasis untuk belajar bersama untuk persiapan sbmptn dan ujian mandiri. Pada saat itu pada ujian sbmptn saya memilih SBM ITB, managemen UNJ dan Managemen UPN veteran Jakarta dan saya juga mengikuti ujian mandiri UI. Saya belajar dengan wasis hingga jam 2 pagi. ketika pengumuman sbmptn di umumkan, ternyata saya dan Wasis tidak lulus juga. Dan kami berdua pun semakin bersemangat untuk belajar dengan keras. Saya dan Wasis mengikuti SIMAK UI,Wasis mengikuti 8 pilihan sedangkan saya 6 pilihan. Pengumuman SIMAK UI dapat dilihat pada bulan puasa. Wasis test SIMAK di SMP 166 jakarta sedangkan saya test di SMP 11 di daerah Kebayoran Lama. Pada saat pengumuman SIMAK UI di buka saya dan Wasis membuka bersama di rumahnya. Pada saat itu pengumuman di buka pada bulan puasa. Ketika saya dan Wasis membuka pengumuman tersebut, ternyata Wasis lulus dan masuk di UI jurusan hukum ,sedangkan saya tidak lulus. Saya pun merasa kecewa dan saya ingin menangis namun saya ingat pada saat itu sedang puasa. Ketika orangtua Wasis melihat saya gagal, saya di tawar kan untuk mendaftarkan diri di penmaba UNJ. Saya tertarik dan biaya pendaftarannya di tanggung oleh orang tua wasis. Saya pun tidak menyia-nyiakan kesempan itu lagi. Saya pun belajar dengan giat dan tak ingin main-main, pada saat itu saya hanya memilih 2 jurusan yaitu jursan managemen dan usaha jasa pariwisata. Saya selalu memilih managemen karena saya ingin menjadi bisnisman yang sukses. Dan pada saat hasil test tersebut di buka saya ragu untuk membukanya pada akhirnya saya di terima di UNJ jurusan usaha jasa pariwisata.


FOTO PADA SAAT SEKOLAH MENEGAH PERTAMA

PADA SAAT BERADA DI GUNUNG GEDE PANGRANGO

FOTO MASA SEKOLAH MENENGAH ATAS

ANAK KOMPLEK

 MASUK KE UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PROGRAM JURUSAN USAHA JASA PARIWISATA



ENDRA PURNAWAN
USAHA JASA PARIWISATA

KELAS B
4423155141


5 komentar:

  1. Coba di rapihkan lg tulisannya, kalo habis titik dan koma tolong di spasi ✌✌✌

    BalasHapus
  2. Coba di rapihkan lg tulisannya, kalo habis titik dan koma tolong di spasi ✌✌✌

    BalasHapus
  3. Penulisannya masih ada yg salah huruf, sisanya sih gak masalah

    BalasHapus
  4. sudah bagus penyusunan alurnya

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus