ASAM MANIS 18 TAHUN YANG KUALAMI
Nama saya Endra
Purnawan biasa dipanggil dengan Endra. Saya adalah anak ke tiga dari empat
bersaudara, dari pasangan Sutino dan Wiji hastuti. Mereka berdua berasal dari
daerah provinsi Jawa Tengah tepatnya di kota Wonogiri desa Tukulrejo dan desa
Baturetno. Mereka tinggal di Jakarta sudah cukup lama sekitar 31 tahun lamanya,
mereka berdua bekarja sebagai wirausaha. Saya
juga memiliki dua orang kakak dan satu orang adik. Kakak pertama saya bernama Eko Heru Setiawan,
saat ini dia telah bekerja di sebuah bank swasta di Jakarta dan memiliki
seorang istri yang bernama Reiny. Kakak kedua saya bernama Erni Purwasih,saat
ini dia sudah bekarja di perusahaan swasta di Jakarta dan baru saja
menyelesaikan study S1 nya di ISTN, sebelumnya
dia kuliah hingga D3 di Politeknik Negeri Jakarta yang terdapat di daerah Depok
Jawa Barat dengan jurusan elektro. Dan saya memiliki satu orang adik yang
bernama Tina Hastuti, sekarang dia masih bersekolah di SMPN 227 jakarta, pada
saat ini dia kelas 9. Saya biasa memanggil kedua kakak saya dengan sebutan ‘mas’dan ‘mba’ karena saya mingikuti adat bahasa Jawa. Sedangkan adik saya
bisa saya panggil dengan ‘gendut’
karna dia memiliki postur badan yang agak besar dan gemuk.
Pada tanggal 7
Mei 1997 saya dilahirkan di sebauah
bidan yang tak jauh dari rumah saya,bidan tersebut bernama BIDAN EEN.Menurut
cerita dari ibu, Saya lahir dengan proses normal,namun ketika itu kelahiran
saya dibantu dengan sebuah alat vakum. Pada saat ibu saya tidak sadarkan diri
karena terlalu lelah. Alhamdulillah,proses tersebut berjalan dengan sukses ibu
saya selamat dan saya pun lahir dengan selamat. Ketika berumur dua tahun saya
mempunyai kakak pengasuh yang bernama Dian. Saya di asuh olehnya selam 2 tahun.
Ketika saya berumur 4 tahun saya lebih sering di asuh oleh ‘lek’ dari ibu saya yang bernama Suryani.’lek’ merupakan sebuah panggilan dari Bahasa Jawa yang berarti
paman atau bibi. Pada saat itu, ketika semua anak yang berumur sama seperti
saya masuk ke taman kanak kanak (TK). Saya hanya bermain dirumah, dikarenakan
semua anak dari kedua orang tua saya tidak ada yang masu kedalam taman
kanak-kanak (TK). Karena menurut orang tua saya taman kanak-kanak tidak telalu
penting. Pada saat itu saya hanya bermain masak-masakan dengan teman perempuan
saya yang bernama Sasa dan Rian yang memiliki umur di bawah saya. Terkadang
saya juga sering berkunjung kerumah ‘pakdeh’
saya yang rumahnya tidak jauh dari rumah saya. Terkadang ketika berada disana
saya sering kali dibelikan buah-buah dan terkadang jajanan/kue-kue basah.
Sepulang dari sana saya juga sering sekali beri uang jajan. Saya juga memiliki
mainan kesayangan yaitu sebuah mobil jeep mainan berwarna biru dan sepeda roda
3.Mobil jeep mainan tersebut sering sekali saya bersikan ketika saya mandi
sore. Selain itu pada saat itu saya juga suka menonton tv, khususnya program
anak seperti teletubis,shincan dan masih banyak lagi program tv yang saya suka.
Ketika berumur 6
tahun orang tua saya, memasukan saya ke sebuah sekolah dasar yang terletak
tidah jauh dari rumah yaitu SDN Jatipadang 06 Pagi. Kedua kakak saya juga
berasal dari sekolah dasar tesrebut. Hari pertama sekolah saya diantar oleh
bapak menggunakan sepeda motor dan saya di antar hingga depan gerbang saja, itu
juga adalah pertama dan terakhir kali saya di antar oleh bapak ,karena kedua
orang tua saya ingin membiasakan hal-hal yang bersifat mandiri terhadap saya.
Ketika saya masuk ke dalam ruang kelas, ternyata banyak orangtua yang mengantar
hingga dalam kelas.Bel masukpun berbunyi, ibu gurupun masuk dan para orangtua
di persilakan untuk menunggu di luar. namun ketika para orangtua meninggalkan ruang kelas ada 2
orang anak yang menangis karena mungkin takut dan kurang terbiasa dengan ruang
kelas baru. Ibu gurupun langsung menenangkan anak tersebut dan memulai hari pertama pembelajaran. Pada saat
itu saya berkenalan dengan teman teman baru saya. Ternyata dari semua teman
yang saya baru kenal, rumah mereka saling berdekatan dari rumah saya. Dan rumah
yang palind dekat dengan rumah saya adalah rumah amar. Saya sering sekali
dengan Amar, dari bermain layang-layang, bersepeda bersama, memanjat pohon dan
masih banyak sekali yang sering kita lakukan bersama. Hingga ada sebuah
kejadian dimana ketika kami berdua ingin mengambil buah jambu di pohon yang
berada di samping saluran air yang cukup besar. Amar terpeleset dan terjatuh ke
saluran air tesebut, saya langsung membantunya naik dan saya langsung membawa
amar ke kamar mandi musolah dekat dari situ. Amar merasa ketakutan untuk pulang
dengan keadaan basah, kotor dan bau.
Lalu saya mencoba untuk membantu Amar membersihkan dirinya. Namun ketika
beberapa menit kemudian bibi Amar pun datang, karena ketika kami masuk kedalam
kamar mandi tersebut kami bertemu dengan tetangga kami. Kemungkinan orang
tersebut yang mengadukan kepada bibinya. Amar pun di antar pulang sambal di
beri nasihat oleh bibinya. Ketika SD saya termasuk anak yang cukup nakal namun sering
menangis juga. Kenakalan yang pernah saya alami seperti memanjat tiang listrik,
bertengkar dengan teman, suka bermain api ,bermain di rawa dan juga pernah
merusakan mainan orang. Saya juga sering menangis karena pada saat itu bapak
saya terkenal dengan tegas dan kedislilpan. Terkadang bila saya berbuat perlakuan
yang sudah diluar batas di bisa berlaku kasar kepada saya. Terkadang saya juga
merasa tak suka perlakuannya terhadap saya. Di sekolah, setiap kenaikan kelas
selalu mengadakan studytour ke
museum-museum ataupun ketempat rekrasi juga. Studytour yang paling berkenang ketika kenaikan ke kelas 6. Pada
waktu itu sekolah saya mengadakan studytour
ke daerah Sukabumi. Disana kita melakukan banyak hal,seperti membajak
sawah, membuat gula aren, menagkap ikan, memeras susu sapi, memetik buah
stroberi dan menaiki flyingfox. Pada waktu kelas 6 ibu dan bapak guru melarang
saya untuk bermain atau melakuakn kegiatan yang cukup melelahkan, karena dapat
mengganggu dalam pelaksanaan ujian nasional. Dan pada akhirnya saya lulus dari
sekolah dasar dengan nilai ujian 22,75. Setelah pengumuman orang tau saya
membawa saya kedokter untk melakukan sunat atau khitanan. Beberapa hari setelah
saya di sunat atau khitan, saya mendftarkan diri ke sekolah menegah pertama.
Sekolah yang waktu itu saya pilih adalah SMPN 107,SMPN 227 dan SMPN 218.
Setelah tiga hari pendaftaran ditutup, saya pun melihat hasil pengumuman dan
ternyata saya terdaftar di SMPN 218 Jakarta. Saya pun merasa senang karena di
sekolah tersebut saya dapt bertemu dengan beberapa teman saya di sekolah dasar,
dan ternyata amar juga masuk di sekolah tersebut.
Hari pertama
saya di SMPpun dimulai, pertama-pertama masuk ke sekolah kami mengikuti masa
orientasi siswa. Disitu kita di beri tantangan dengan memberikan klu-klu yang
aneh-aneh, menyuruh kita memakai atribut yang cukup membingungkan. saya
berangkat kesekolah selalu bersama dengan amar, dan pulang juga bersama tapi
pada saat itu kami tidak pernah satu kelas. Pada saat itu saya masuk ke kelas
7-6, di kelas tersebut tidak ada yang saya kenal sebelumnya, setelah berkenalan
kami pun akbrab. Bila ada jam pelajaran kosong kami selalu bermain di kelas,
seperti bermain bola dalam kelas, bermain kuda tomplok bahkan bermain perang
dasi. Setahun di kelas 7, kamipun naik ke kelas 8. Saat itu saya masuk ke kelas
8-4, ternyata kelas tersbut adalah kelas favorite. Disini sya merasa bangga
dapat masuk ke kelas favorite. Di kelas ini saya mendapatkan teman baru lagi
dan cerita baru,tapi dikelas ini banyak sekali teman-teman yang pintar saya pun
merasa tersaingi. Namun pada saat awal
masuk ke kelas 8 ini, terjadi mengalami kehilangan dan kesedihan yang
cukup mendalam, di karenakan bapak saya meninggal. Pada saat itu memang bapak
saya sedang sakit cukup parah, bapak saya selalu keluar masuk ke rumah sakit
dan melakukan cuci darah. Pada waktu itu ketika sedang sakit bapak saya pernah
menghilang di suatu malam dan keadaan hujan. Keluarga saya merasa khawatir dan
semua mencarinya. Ketika 30 menit kemudian ada tetangga yang mengantar bapak
saya kerumah, ternyata bapak saya berada di luar masjid, ntah apa yang sedang
bapak saya lakukan. Selang beberpa hari kemudian bapak saya di rawat di rumah
sakit JMC. Pada saat itu saya merasa sedih dan selalu terpikiran di dalam
kepala saya.menurut dokter bapak saya mengidap penyakit liefer yang sudah parah. Pada saat itu pula di rumah kami sedang di
renofasi, karena penyakit bapak sudah parah, renofasi pun di hentikan semetara.
Namun beberapa hari setelah dirawat di rumah sakit tepatnya pada hari kamis, Takdir
telah menjemputnya,tetes air mata bermunculan, bendera-bendera kuning
dipasang. Pada itu Ibu saya menangis hingga tersedu-sedu, dalam hati saya merasakan
rasa bersalah yang paling besar, karena saya adalah anak yang nakal. Pada saat
itu teman-teman sekolah saya menelfon dan menyemangatkan diri saya. Dan banyak
saudara dan kerabat yang datang ke rumah untuk mengantarkan bapak ketempat
peristirahatan terakhirnya. Pada saat itu pembelajaran saya kurang fokus dan
agak tertinggal. Namun banyak temanku yang menyemangatkan ku, tapi pada saat
itu saya juga semakin nakal. Pada saat di kelas delapan saya pernah mengikuti
tawuran dan dalam satu kelas itu hanya saya seorang yang mingikuti tawuran. Dan
ibu saya di panggil ke sekolah dan pada saat itu saya merasa malu dan tidak
ingin melakukannya lagi. Untung saja ketika itu saya tidak dikeluarkan oleh
sekolah, karena saya di anggap anak rajin dalam pembelajaran. Selang waktu
berjalan saya pun naik ke kelas 9, di kelas baru ini saya diangkat sebagai ketua kelas. Di kelas Sembilan saya
bertemu denga sahabat-sahabat baru yang kita berinama dengan ‘tiga serangkai’
tiga serangkai ini terdiri dari saya, Adhi Satria Ramadhan dan Muhammad Nur Arifin.
Kita sering sekali kumpul bareng sebelum pulang kerumah terkadng kita main
kerumah ipin dan sering membeli makanan bersama seperti mie ayam, rujak potong
dan ayam bakar Masmono. Tapi pada semester kedua tiga serangkai bertambahkan
dua orang yaitu Mahardian dan Tripujian Wisesa. Berjalannya waktu tak terasa
ujian sekolah, ujian peraktik dan unjian nasional telah terlewatkan kami berlima
pun telah lulus dan di terima di SMA yang berbeda. Saya di terima di SMAN 104
jakarta, Adhi di terima di SMAN 49 Jakarta, Arifin di terima di SMK yapimda,
Mahar di terima di SMAN 79 Jakarta dan Wisesa
di terima di SMAN 38 Jakarta. Walau kita berbeda sekolah namun kita
selalu bertemu di setiap waktu libur atau waktu luang.
Hari pertama
saya di SMA, saya bertemu dengan teman baru dan saya pun menemukan seorang
teman yang rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah saya yang bernama Wasis Wiryadi.selain
bertemu dengan Wasis saya juga bertemu dengan temn saya yang bernama Adriel,
rumahnya berada di daerah Cibubur. Dan di kelas sepuluh ini saya terdaftar di
kelas sepuluh G. dikelas ini saya betemu dengan temen-teman yang asik dan ramah
lainnya. Di kelas ini saya duduk bersama Syaugi Saleh,dia seorang keturunan Arab
yang pintar namun agak pemalas. Terkadang setiap malam minggu kita sering
mebuat acara di daerah Condet tepatnya di Confest. Disana kita biasanya bermain
kartu sambil memesan makanan dan minuman. Pada kelas sepuluh juga saya dan wasis
mencari tempat sebagai tongkrongan dan kita berdua menemukan sebuah warung kopi
yang sangat strategis dan juga sangat ramah. Sering kali saya juga menginap di
rumah wasis, bahkan kedua orang tuanya sudah menganggap saya sebagai saudaranya
sendiri.namun pada akhir semester genap, beberapa teman saya ada yang pindah
sekolah, seperti Adriel,Junistian,Rizky dan syaugi. Walupun begitu kami tidak
pernah memutuskan hubungan pertemanan. Setelah setahun lamanya , saya naik ke
kelas 11 jurusan ilmu pengetahuan sosial. Saya masuk ke kelas 11-IPS bersama
beberapa teman saya di kelas 10, saharusnya saya satu kelas bersam Adriel namun
dia telah pindah sekolah ke daerah bandung. Di kelas 11 saya mandapatkan teman
baru dan wali kelas yang cukup disiplin. Dikelas ini saya merubah sikap saya
agar mendapat prestasi yang baik di kelas. Pada saat itu juga teman-teman saya
mengajak saya mendaki gunung. Gunung yang kami akan daki adalah Gunung Gede
Pangrango di Cibodas daerah Jawa Jarat. Di kelas sebelas ini saya juga mendapat
prestasi yang cukup baik, pada semester ganjil saya mendapat peringkat 7 dan
pada semester genap saya mendapat peringkat 8 walapun peringkat saya turun di
semester genap tapi nilai rata-rata saya tetap naik. Setelah itu saya naik ke
kelas 12, di kelas ini saya masuk di kelas 12- IPS1. Di dalam kelas ini hampir
semua muridnya adalah murid 11-IPS1, jadi kami sudah saling akrab dan tidak
perlu membaur satu sama lain. Awal masuk kelas 12, saya di daftarkan les oleh kakak
saya di NURUL FIKRI yang berada di daerah mampang. Saya di masukan kan ke
tempat les tersebut untuk persiapan ujian nasional dan tes mandiri ke perguruan
tinggi. Di kelas12 ini saya juga membentuk kelompok bermain yang bernama ‘anak
komplek’. Kelompok tersebut terdiri dari saya, Abby, Ilham, Izzar,Dwian,dan Fahmi.
Terkadang setiap malam minggu kita berkumpul di suatu tempat untuk shareing
bersama tentang pengalaman hidup kita masing-masing. Di kelas 12 ini peringkat
saya turun drastis hingga peringkat 18 dari 38 orang siswa. Di kelas 12 ini
saya juga memiliki guru favorit yang bernama ibu indra dan bapak subana. Meraka
guru yang sangat akrab dan juga menyemangati diri saya. Pada saat ujian
nasional saya mendapat kendala dalam mengerjakan soal bahasa Indonesia dan
geografi, pada saat itu saya hanya bisa berdoa agar saya lulus Ujian Nasional. Setelah
Ujian Nasional saya mendaftakan diri saya ke snmptn. Saya mendftarkan diri di
UI jurusan managemen,UNDIP jurusan geografi dan UPN veteran Jakarta jurusan managemen,namun
sayangnya saya tidak di terima di salah satu perguruan tinggi tersebut. Saya
pun merasa kecewa,tapi saya tetap optimis dengan ujian mandiri lainnya .saya
sering sekali kerumah wasis untuk belajar bersama untuk persiapan sbmptn dan
ujian mandiri. Pada saat itu pada ujian sbmptn saya memilih SBM ITB, managemen
UNJ dan Managemen UPN veteran Jakarta dan saya juga mengikuti ujian mandiri UI.
Saya belajar dengan wasis hingga jam 2 pagi. ketika pengumuman sbmptn di
umumkan, ternyata saya dan Wasis tidak lulus juga. Dan kami berdua pun semakin
bersemangat untuk belajar dengan keras. Saya dan Wasis mengikuti SIMAK UI,Wasis
mengikuti 8 pilihan sedangkan saya 6 pilihan. Pengumuman SIMAK UI dapat dilihat
pada bulan puasa. Wasis test SIMAK di SMP 166 jakarta sedangkan saya test di
SMP 11 di daerah Kebayoran Lama. Pada saat pengumuman SIMAK UI di buka saya dan
Wasis membuka bersama di rumahnya. Pada saat itu pengumuman di buka pada bulan
puasa. Ketika saya dan Wasis membuka pengumuman tersebut, ternyata Wasis lulus
dan masuk di UI jurusan hukum ,sedangkan saya tidak lulus. Saya pun merasa
kecewa dan saya ingin menangis namun saya ingat pada saat itu sedang puasa. Ketika
orangtua Wasis melihat saya gagal, saya di tawar kan untuk mendaftarkan diri di
penmaba UNJ. Saya tertarik dan biaya pendaftarannya di tanggung oleh orang tua
wasis. Saya pun tidak menyia-nyiakan kesempan itu lagi. Saya pun belajar dengan
giat dan tak ingin main-main, pada saat itu saya hanya memilih 2 jurusan yaitu
jursan managemen dan usaha jasa pariwisata. Saya selalu memilih managemen
karena saya ingin menjadi bisnisman yang sukses. Dan pada saat hasil test
tersebut di buka saya ragu untuk membukanya pada akhirnya saya di terima di UNJ
jurusan usaha jasa pariwisata.
FOTO PADA SAAT SEKOLAH MENEGAH PERTAMA
PADA SAAT BERADA DI GUNUNG GEDE PANGRANGO
FOTO MASA SEKOLAH MENENGAH ATAS
ANAK KOMPLEK
MASUK KE UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PROGRAM JURUSAN USAHA JASA PARIWISATA
ENDRA PURNAWAN
USAHA JASA PARIWISATA
KELAS B
4423155141
Coba di rapihkan lg tulisannya, kalo habis titik dan koma tolong di spasi ✌✌✌
BalasHapusCoba di rapihkan lg tulisannya, kalo habis titik dan koma tolong di spasi ✌✌✌
BalasHapusPenulisannya masih ada yg salah huruf, sisanya sih gak masalah
BalasHapussudah bagus penyusunan alurnya
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus