Senin, 09 November 2015

Tugas 1 - Autobioggrafi Annisa Tsani Nabila


                                                    PELANGI DI 18 TAHUNKU


Nama saya Annisa Tsani Nabila, yang merupakan anak ke-dua dari pasangan Okto Hendyarso dan RR Malahayati. Saya lahir pada tanggal 29 November 1997 bertempat di Rumah Sakit Jakarta. Sebagai anak dari mantan karyawan Pegawai Negeri Sipil dan Karyawan BUMN saya dididik untuk terbiasa hidup sederhana dan selalu mensyukuri apa yang saya dapat. Dikarenakan saya lahir sebagai ana ke-dua, maka orang tua saya menyelipkan kata “tsani” pada nama saya yang berarti kedua. Saya dan keluarga saya tinggal dibilangan Alam Sutera, Tangerang yang pada jaman saya semasa kecil lingkungan rumah saya masih terbilang cukup asri dan nyaman dikarenakan jauh dari pusat kota

                                                                Saya dan keluarga besar dari keluarga Ayah

Perbedaan umur saya dengan kakak saya adalah 4 tahun. Dengan perbedaan umur yang cukup jauh, itulah mengapa sewaktu kecil saya sering ditindas oleh kakak saya. Namun begitu, terkadang dia juga bisa menjadi pribadi yang dewasa. Kakak saya baru saja menikah pada tanggal 11 oktober 2015. Saya merasa bahagia karena kakak saya telah memiliki keluarga baru yang bahagia.

Saya, Kakak dan Adik saya saat hari pernikahan kakak saya


            Saya dan kakak saya saat saya berumur 7 bulan
3 tahun setelah saya lahir, lahirlah adik saya yang bernama Achmad Nouval Averdi. Perbedaan usia yang cukup dekat membuat saya dan adik saya seringkali bertengkar karena hal-hal sepele

        Saya dan adik saya saat wisuda smp adik saya
Terlepas dari itu semua, kami bertiga sangat kompak jika memiliki suatu keinginan yang sama. Namun karena kesibukan yang kami miliki membuat kami jarang berkomunikasi dan memanfaatkan waktu yang ada untuk sekedar bercakap-cakap seperti misalnya saat kami berangkat beraktifitas. Sejak sd kelas 4, sekolah saya dipindahkan oleh orang tua saya ke daerah Jakarta selatan. Semua itu dikarenakan orang tua saya ingin sekolah anak-anaknya berada dekat dari kantor mereka supaya mereka dapat memantau langsung perilaku dan perkembangan kami di sekolah. Orang tua saya merasa dengan menyekolahkan saya dan kakak-adik saya di dekat rumah membuat kami lepas dari pantauan orang tua saya secara langsung. Itulah mengapa saya hanya merasakan sekitar 5 tahun sekolah berada didekat rumah (2 tahun TK dan kelas 1-3 SD). Hal serupa juga dialami oleh kakak saya yang juga dipindahkan sekolahnya saat kelas 3 SD ke sekolah yang sama dengan saya dan adik saya.
Menjadi anak baru saat kelas 4 SD membuat saya harus berani beradaptasi karena lingkungan sekolah yang baru dan jauh dari SD saya sebelumnya. Saat pertama kali masuk ke SD baru saya yaitu SDN Gunung 05 atau yang lebih dikenal dengan SD mexico, saya duduk di pojok belakang kelas sendiri dikarenakan jumlah murid yang ganjil. Namun 2 minggu kemudian datanglah anak baru yang menjadi teman sebangku saya selama kelas 4 SD lalu di minggu berikutnya datang juga siswi pindahan yang membuat jumlah murid dikelas kami kembali ganjil. Saya cukup aktif mengikuti berbagai kegiatan pada saat SD diantaranya: Marching Band, Pramuka, Dokter kecil dsb yang membuat masa SD saya sangat berwarna dikarenakan mengikuti berbagai kegiatan yang sangat menyenangkan.

                                                            Saya dan sahabat-sahabat saya semasa SD

Saat kelas 6 SD, sekolah memaksa saya untuk mengurangi berbagai kegiatan ekstra kulikuler seperti marching band dan pramuka. Hal ini dilakukan agar kami siswa-siswi kelas 6 lebih siap untuk menghadapi berbagai ujian sebagai syarat kelulusan diantaranya Ujian Akhir Semester, Ujian Sekolah, Ujian Praktek dan Ujian Nasional. Namun saya bersyukur karena sekolah sangat peduli dengan nilai akademik kami, maka dari itu saya berhasil mendapat nilai akhir ujian yang cukup memuaskan. Namun impian saya untuk bersekolah di SMPN 19 Jakarta pudar dikarenakan nilai saya yang kurang 0,35 point tetapi saya berhasil diterima di SMPN 11 Jakarta pada program RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional).
Masa SMP merupakan salah satu masa-masa terbaik saya. Dimana saya selalu melakukan hal dengan sepenuh hati. Mulai dari kegiatan-kegiatan wajib sampai ekstrakulikuler. Pada saat kelas 7, saya sudah mulai disibukan dengan berbagai program dari RSBI diantaranya adalah outing class. Outing class merupakan keiatan outbond satu angkatan RSBI yang bertujuan untuk membangun solidaritas dan keakraban antar siswa.

                                                                Saya dan tim sewaktu outing class
Selain itu, sewatu kelas 7 saya juga berangkat ke Pare, Kediri untuk belajar bahasa inggris selama 2 minggu. Disana kami tinggal bersama warga lokal, jadi kami harus menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan warga sekitar agar kami bisa diterima dengan baik disana. Di Kediri, lingkungannya masih sangat asri dan banyak sekali sawah-sawah yang luas di sekitar tempat tinggal kami disana. Setidaknya kami masih bisa merasakan nikmatnya tinggal jauh dari keramaian ibu kota.

      Saya dan sahabat-sahabat saya bermain di gubuk sawah
Selain kegiatan-kegiatan dari program RSBI, saya juga aktif dalam ekstrakulikuler tari Saman. Saya dan teman-teman saya sering kali memenangkan berbagai kejuaraan tari saman. Itulah yang membuat saya semakin bersemangat untuk melanjutkan ekstrakulikuler ini hingga saya lulus smp. Saat naik kelas 8 kegiatan saya pun semakin dipadati lagi-lagi dengan program dari RSBI salah satunya adalah kegiatan pertukaran pelajar. Kegiatan ini merupakan salah satu agenda wajib dari RSBI dimana siswa-siswi dari sekolah kami bertukar sekolah dengan sekolah-sekolah yang berada di daerah luar Jakarta. Kebetulan saya mendapat sekolah di kota Pati, Jawa Tengah. Kota ini berada disebelah utara kota Semarang dan berkendara sekita 14 jam dari Jakarta. Pada program ini saya tinggal bersama salah satu siswi dari SMPN 1 Juwana, Pati yang bernama Lala. Lala merupakan anak dari seorang kepala sekolah dan bidan. Dirumah lala, ia memiliki tempat praktek bidan milik ibunya dan juga kandang sapi. Maka dari itu, setiap pagi saya selalu mendengar bunyi dari kandang ternak milik keluarga Lala yang selalu menjadi kenangan manis saya karena saya tidak akan menemukan itu di Jakarta. Untuk berangkat sekolah yang berjarak 6km dari rumah lala kami bisa untuk bersepeda sampai balai desa untuk menitipkan sepeda kami dan melanjutkan perjalanan dengan naik angkot.
Kegiatan ini berlangsung selama seminggu. Dan selama satu minggu itulah saya belajar banyak dari pengalaman saya yang tidak akan terulang kembali ini. Disana kami belajar banyak hal, diantaranya “membatik” yang merupakan salah satu mata pelajaran wajib disana.

Hasil membatik murid SMPN 1 Juwana, Pati
Selain diberi pelajaran mengenai cara membatik, saya dan teman-teman saya diajak jalan-jalan ke berbagai taman dan pantai yang ada di kota pati


Saat berada di salah satu taman di Pati
Setelah seminggu akhirnya tiba pada acara pelepasan. Pada acara pelepasan kami memberikan persembahan berupa drama yang juga ditonton oleh orang tua angkat saya yang merupakan orang tua dari teman saya selama home stay yaitu Lala.
                                                

                                                    Bersama orang tua asuh dan Lala
Sepulangnya ke Jakarta, giliran Lala yang bertukar sekolah dengan sekolah saya yaitu SMPN 11 Jakkarta. Selama satu minggu pula Lala menginap dirumah saya. Keluarga saya pun menyambut kedatangan Lala dengan penuh kegembiraan. Masa-masa penuh dengan pengalaman itupun akhirnya berakhir ketika Lala kembali ke Pati. Teman-teman saya tidak hanya bertukar pelajar ke Pati, melainkan ke beberapa kota seperti Denpasar dan Malang. Karena itulah saya memiliki sahabat dari berbagai daerah di Indonesia yang berasal dari suku yang beragam. Dengan kelebihan itu kami dpat sharing berbagai pengalaman dan keunikan dari kejadian-kejadian yang kami miliki. Setelah kelas 9 seperti biasa menjelang berbagai ujian yang akan saya hadapi, sekolah mulai mengurangi berbagai program yang kegiatannya berada cukup jauh dari Jakarta.

Saya dan sahabat-sahabat saya semasa SMP
Meskipun begitu saya masih saja memforsir diri saya untuk tetap aktif di kegiatan ekstrakurikuler walaupun saya sudah mulai dipadati dengan kegiatan lain seperti les privat, bimbel dan saya mulai mencoba untuk bermain olahraga Softball. Dikarenakan saya kurang serius menekuni belajar akhirnya saya gagal masuk SMA yang saya inginkan sehingga saya harus masuk ke sekolah yang nilainya sesuai dengan nilai saya,  Alhamdulillah saya diterima di SMAN 24 Jakarta. Selama di SMAN 24 saya sangat akrab dengan teman-teman satu kelas saya walaupun kami berasal dari SMP dari daerah yang berbeda namun kami bisa dapat kompak dan akrab satu sama lain.

saya dan sahabat-sahabat saya saat kelas 10 di SMAN 24



Saya dan sahabat-sahabat saya di SMAN 24
Namun karena letak SMAN 24 yang cukup jauh, orang tua saya memutuskan untuk memindahkan sekolah saya ke SMAN 82 Jakarta. Karena letak SMAN 82 yang cukup dekat dengan SMP saya maka saya mudah menemukan teman-teman saya semasa SMP dulu sehingga tidak terlalu sulit untuk beradaptasi disana. Senaiknya saya dikelas 11 saya masuk jurusan IPA namun pada saat kelas 11 dan 12 saya sulit sekali memahami pelajaran Kimia sehingga guru kimia sangat hafal akan tingkah, perilaku, nilai hingga hasil belajar saya pada mata pelajaran kimia. Dan guru kimia pun sering kali menegur saya jika saya asyik ngobrol dan bercanda dengan teman-teman saya.

saya dan sahabat-sahabat saya di SMAN 82


            Saya dan sahabat-sahabat saya saat ulang tahun saya yang ke 17

Disamping kegiatan sekolah, saya masih aktif dalam kegiatan Softball baik turnamen dalam negeri maupun luar negeri. Selain seru, Softball juga membuka dunia baru bagi saya. Dari Softball saya mendapatkan teman-teman baru dari berbagai daerah di Indonesia maupun luar negeri. Salah satu turnamen yang saya ikuti di luar negeri ialah SEAYBST ( South East Asia Youth Baseball Softball Turnament) pada tahun 2014 di kota Clark, Phillipine. Disana saya bertanding dengan berbagai tim dari sekolah-sekolah internasional di Asia Tenggara dan Australia diantaranya: Singapore, Phillipine, Perth, Bangkok dan HongKong. Kami berhasil meraih juara 3 dari turnamen SEAYBST.

Saya dan tim saat berada di Clark, Phillipine


Saya dan tim saat turnamen di Jakarta
Dari turnamen itu saya mulai dekat dengan teman-teman saya diantaranya Arini, Laras dan Riva yang berasal dari Kota Bandung dan juga Maci,Kristyn dan Matti. Mereka adalah warga Amerika yang sempat tinggal dan bersekolah di Jakarta. Tetapi, 3 bulan setelah tournament Maci dan Matti harus kembali ke Negara asal mereka dikarenakan masa tugas ayahnya, Wayne Holt telah habis di Jakarta. Sementara itu, Kristyn pun pindah juga ke kota Bangkok,Thailand karena alasan serupa dengan Matti dan Maci
saya dan kristyn saat farewell party


saya, matti dan maci saat farewell party

   Saya dan Wayne Holt yang merupakan ayah dari maci dan matti dan juga orang tua angkat saya

             
Saya dan tim saat Farewell party



Akhirnya saya dinyatakan lulus dari SMA walaupun saya tidak mendapat kuliah melalui jalur SNMPTN tetapi saya masih bersemangat dan berusaha agar saya dapat masuk ke perguruan tinggi negeri tahun ini.
Saya saat wisuda SMA


Walaupun kembali gagal pada jalur tulis atau yang lebih dikenal dengan SBMPTN, saya masih belum menyerah dan kembali mencoba seleksi mandiri di berbagai PTN di Indonesia tanpa mengambil cadangan perguruan tinggi swasta manapun. Dan Alhamdulillah berkat kerja keras belajar dan berdoa akhirnya saya diterima di UNJ melalui jalur Penmaba di Jurusan Priwisata. Seusai dengan apa yang saya inginkan. Saya sangat bersyukur dengan apa yang saya miliki saat ini karena saya paham betul bagaimana rasanya gambling saat belum mendapatkan kuliah. Demikian Autobiografi yang dapat saya buat. Lebih kurangnya mohon maaf dan semoga bermanfaat.  

                                                                                                            ANNISA TSANI NABILA
                                                                                                            UJP A 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar