Perjalanan 19 Tahun Menikmati Dunia
Perkenalkan
nama saya Citra Ayu Lusiana, saat ini saya tinggal
di kosan bersama sahabat saya yang bernama Vevy, kosan kami terletak di
Jakarta Timur dekat dengan Universitas Negeri Jakarta. Sedangkan
keluarga saya tinggal di Bekasi. Saya dilahirkan di kampung tercinta Sukabumi
pada tanggal 19 Mei 1996. Saya anak kedua dari lima bersaudara. Keluarga saya
terdiri dari papa, mama, kakak perempuan dan tiga adik laki-laki.
Nenek
pernah bercerita, saat saya
dilahirkan papa sedang bertugas ke luar kota. Yang menemani mama saat
melahirkan adalah almarhum kakek. Kakek sangat bahagia melihat saya dan mengucap syukur
karena saya sehat.
Kakek menggendong-gendong tanpa rasa lelah. Tak luput dengan ciuman hangat dari
beliau yang tidak dapat saya rasakan
lagi kehangatannya sekarang.
Karena beliau telah pulang ke peristirahatan terakhir.
Dua
hari setelah saya lahir,
papa datang membawa tempat tidur bayi yang sengaja beliau beli untuk saya. Papa menggendong dengan
penuh kasih sayang. Saat
umur saya masih
seminggu, Mama dan papa berencana membawa saya ke
Jakarta Selatan. Saat mama dan papa pamit untuk pergi, kakek menangis. Beliau tidak mau saya pergi, beliau
menginginkan saya untuk
tinggal di Sukabumi bersamanya. Tapi orang tua saya
menolak karena saya masih
bayi. Dan mama memutuskan untuk mengajak kakek pergi ke Jakarta bersama kami.
Kakek tinggal bersama kami selama sebulan penuh. Karena beliau bosan tidak ada
yang bisa dilakukan di Jakarta, tidak seperti di Sukabumi beliau bisa
melakukan banyak hal, sehingga
kakek memutuskan untuk kembali ke Sukabumi.
Mama
juga bercerita, saat perencana nama saya, mama memberikan nama Lusiana Citra.
Tapi papa tidak setuju, beliau menambahkan nama ‘ayu’. Sehingga menjadi Citra
Ayu Lusiana. Mama dan papa memberikan nama dengan diselipi doa. Saya sangat bersyukur memiliki
nama yang saat ini. Mengapa saya
menyimpulkan bahwa nama ku diselipi doa? Karena Citra memiliki arti beraneka warna, Ayu
memiliki arti cantik dan Lusiana memiliki arti
cahaya. Jika digabung memiliki arti beraneka warna cantik dan bercahaya. Mama
dan papa berharap luar dan dalam diri
saya memiliki beraneka warna cantik yang bercahaya. AMINNN…
Kakak
saya bercerita, bahwa dulu saat saya masih kecil, badan saya tidak
kurus seperti sekarang. Saya memiliki pipi yang chubby. Bisa dilihat
pada foto
di samping, foto ini saat saya baru saja bisa tengkurap. dan kaos kaki
yang saya kenakan saat itu, masih disimpan oleh mama sebagai kenangan
semasa kecil ku.
Kakak juga berkata saat saya memasuki umur 1,5 tahun saya imut dan lucu saat
itu, tapi sekarang sudah tidak. Banyak orang yang bilang kalau wajah saya mirip sekali dengan mama.
Saat
usia 1.5 tahun itu lah saya sudah mulai bisa berjalan dan berbicara tapi belum
begitu jelas. Kami sekeluarga pergi ke ragunan bersama paman dan bibi tercinta.
Mama dan papa memperkenalkan binatang-binatang yang ada disana kepada saya.
Di ragunan itu juga lah, papa menggandeng saya
untuk berjalan sendiri. Seperti terlihat pada foto di bawah ini. Saat papa
mengajak saya ke kandang jerapah, mama bilang saya sangat senang dan tidak mau
meninggalkan kandang jerapah. Bahkan hingga sekarang saya menyukai jerapah.
sampai-sampai papa membelikan ku boneka-boneka jerapah dan mama membelikan ku
miniatur-miniatur jerapah.
Tahun demi tahun berlalu,
menginjak usia 4 tahun saya sudah masuk ke
sekolah Taman Kanak-kanak. Disana saya belajar mengenal
huruf dan angka. Belajar membaca dan menghitung. Juga belajar nama-nama hewan,
buah-buahan, warna dan lain-lain dengan menggunakan Bahasa inggris. Saya juga belajar menyanyi dan menari. Sebelum dan sesudah masuk
sekolah kami juga bernyanyi dan berbaris di depan kelas. Sebelum makan pun kami
bernyanyi. Hal itu membuat saya suka bernyanyi
sehingga saya sangat antusias ketika bernyanyi, meskipun
suara saya tidak bagus.
Saya ingat sekali, saya duduk dengan anak
perempuan yang nakal. Ia pernah mencubit saya tanpa sebab.
Karena saya kesal, saya melempar dia dengan tempat pensil. Kami pun berkelahi. Kemudian
guru kami menasihati kami dan meminta kami untuk meminta maaf satu sama lain. Saya tidak mau meminta maaf padanya karena dia yang lebih dulu
mencubit saya tanpa sebab. Ia
memandangi saya dengan rasa kesal,
saya juga tidak kalah kesalnya dengan dia. Karena kami saling
menolak untuk meminta maaf, ibu guru kami menceritakan suatu kisah tentang dua
teman yang selalu berkelahi, tapi pada akhirnya mereka bersahabat. Mungkin karena teman saya sudah tidak mau dengar kelanjutannya, ia langsung meminta maaf pada saya sebelum
cerita selesai dan berjanji tidak akan mengulanginya, saya pun menjabat tangan dia.
Lalu saya juga memiliki sahabat laki-laki, saya memanggilnya Ali. Itu hanya sebutan
kecil saja, karena nama asli dia adalah Fahrizal. Kami lahir di tanggal yang sama dan kami sering merayakan ulang tahun
bersama. Meskipun kami
sudah beranjak dewasa dan semenjak naik ke jenjang SD kami bersekolah di
tempat yang berbeda, kami tetap menjaga komunikasi. Chatting dan video call adalah cara lain kami
selain bertemu. Ia kuliah di universitas Bandung.
Saya juga pernah memenangkan lomba melukis
juara satu tingkat TK-SD. Saya ingat
sekali ada
teman-teman yang dibantu oleh orang tua nya, sedangkan saya tidak. Karena saya berangkat sekolah sendiri,
tidak diantar atau ditunggui oleh mama ataupun bibi. Sejak saat itulah mama dan
papa sering membelikan saya cat,
crayon, pensil warna dan alat pendukung melukis dan
menggambar lainnya.
Menginjak
usia 5 tahun saya masuk
ke sekolah dasar dan mempelajari banyak hal yang lebih rumit. Beradaptasi
dengan lingkungan baru tidaklah mudah untuk saya. Saya berangkat sekolah
bersama kakak saya yang
sama dengan saya
sekolahnya. Di bangku sekolah dasar, sering sekali ada imunisasi atau
semacamnya. Saat disuntik, wali kelas
kami membiarkan kami memeluknya selama proses penyuntikan. Jika di kelas beliau
sangat galak, sampai-sampai saat ia meminta saya untuk
memeluknya, saya ragu.
Tapi saat saya
dipeluk oleh beliau, saya merasa
nyaman. Lalu setelah
disuntik, kami diberi susu hangat.
Sama
hal nya di TK, ada saja teman nakal yang membuat saya geram.
Tapi bedanya, yang ini laki-laki. Jadi saat saya jalan
ingin mengumpulkan tugas, ia menyelengkat
saya hingga terjatuh. Karena saya tidak
terima, saya bangun
dan meninjunya dengan kekuatan penuh. Menurut saya itu
sudah maksimal pukulan saya. Lalu
teman kami yang perempuan mengadukan kelakuansaya dan
teman saya yang
nakal itu. Guru saya
memanggil kami, dan menyetrap kami di depan anak-anak.
Seiring
berjalannya waktu, memasuki kelas dua saya
mengikuti lomba-lomba menggambar tingkat SD. Dan saat kelas 4 saya mulai aktif di kegiatan
pramuka. Saya juga
selalu menggunakan waktu istirahat ku dnegan bermain lompat tali, kelereng,
demprak, galaksi dan mainan tradisional lainnya. Berbeda dengan jaman sekarang,
karena tekhnologi yang begitu canggih, anak-anak kecil sudah bermain handphone,
memainkan berbagai games di alat komunikasi itu.
Tontonan jaman say kecil
dan yang sekarang juga sudah berbeda jauh. Dulu banyak sekali tontonan anak
kecil, sedangkan sekarang banyak film
cinta-cintaan. Bahkan ada anak kecil yang beradegan pacaran di film itu. Saya ingin berbagi foto saat saya SD. Di foto ini saya
memeluk mama. Kenapa foto di fujifilm? Karena saat kami ingin mencuci foto,
masih ada sisa foto, jadi abang penjaga toko bilang, dipakai saja dan foto
langsung.
Memasuki
usia 12 tahun, saya
terdaftar sebagai siswi di Sekolah Menengah Pertama.
Tapi
sebelumnya saya
melewati MOS, disinilah kali pertama saya
mengenal kata MOS, yang berarti Masa Orientasi Siswa. MOS nya tidak terlalu
parah, kami tidka dibentak-bentak. Hanya saja kami disuruh membawa
makanan-makanan dan minuman, tapi sebelumnya kami harus menjawab tebak-tebakan
tersebut terlebih dahulu. Tapi jika kami salah membawa makanan atau minuman,
kami tidak dihukum. Sejak
kecil saya tidak
suka berjalan-jalan, saya lebih
suka menghabiskan waktu di balkon dengan menggambar dan melukis apa saja yang
ada di pikiran saya. Tapi
memasuki SMP saya mulai
melakukan perjalanan-perjalanan kecil yang membuat saya menyukai jalan-jalan. saya mempunyai banyak teman
yang sangat peduli.
Ini adalah salah satu foto saat saya masih SMP, kami
sedang berada di pantai Ujung Genteng, Sukabumi. Disana saya bermalam di saung
yang tepat sekali di depan pantai. Sehingga udara dingin tidak
tanggung-tanggung menusuk tulang. Kami hanya memakai jaket dan membuat api
unggun kecil untuk membantu menghangatkan tubuh. Dan kami juga membeli ikan segar yang dijual nelayan dipinggir pantai dengan harga yang cukup murah, untuk kami bakar di api unggun itu. Pemandangan yang sangat indah saya nikmati di pantai Ujung Genteng, saya bisa melihat ikan-ikan kecil, bintang laut, rumput laut dan karang-karang dengan jelas karena air nya begitu bening. Saat saya mengunjungi tempat itu, belum banyak sampah, sehingga air tidak tercemar.
Karena saya mulai suka berjalan-jalan, saya pun mengambil
SMIP untuk melanjutkan jenjang pendidikan berikutnya. Saya mengambil
pariwisata, dan kelas saya hanya berisikan 18 murid. 15 siswi dan 3 siswa.
Karena sedikitnya murid di kelas kami, jadi rasa solidaritas dan kekeluargaan
kami tinggi. Selain belajar, saya juga menyibukan diri dengan menjadi anggota OSIS. Dan saya menjabat sebagai
bendahara. Dari OSIS lah saya
mempelajari hal-hal yang tidak saya dapat
di pelajaran sekolah. Bagaimana cara memimpin, mengatur waktu, bersosialisasi
dan sebagainya.
Selama sekolah di SMIP, saya melakukan banyak perjalanan
bersama teman-teman. Tapi saya hanya ceritakan saat perjalanan ke Bali dan
Yogyakarta saja. Saat menyebrang dari dari pelabuhan ke Bali menggunakan kapal,
terdapat orang-orang yang berenang-renang menunggu koin. Saat itu saya
melemparkan uang koin untuk mereka, aku mengeluarkan sekitar 10.000.
sesampainya di Bali, tempat yang pertama kami kunjungi adalah tanah lot.
Sungguh sangat disayangkan, karena air pasang jadi kami tidka bisa menyebrang
ke Pura Tanah Lot.
Foto disamping ini diambil di Pura Besakih. Terlihat pemandangan
Pura yang indah. Saat saya mengunjungi tempat ini, saya dihampiri oleh anak
kecil yang menjual bunga, saya pun membelinya dan memakai di telinga. Tetapi saat
saya berjalan menyusuri Besakih, bunga itu jatuh tanpa saya sadari. Dan disana
ada beberapa tempat yang sedang digunakan untuk ibadah.
Banyak sekali tempat-tempat yang kami kunjungi, dan yang
pasti kami tidak mau melewati kesempatan melihat pertunjukan Tari Kecak dan
Reog Ponorogo. Juga tidak mau ketinggalan minum air dan membasuh diri di Pura
Tirta Empul Tampaksiring. Foto yang ada di samping ini, adalah momen dimana saya menikmati pantai Kuta bersama teman-teman saya.
Saat liburan sekolah, saya dan kakak saya memutuskan
untuk pergi berlibur ke pulau Semak Daun. Di sana kami menginap satu malam
dengan menggunakan tenda. Di Semak Daun, saya hanya menemukan 2 pedagang saja.
Itu sebabnya kami membawa sayur-sayuran dan bahan masakan lain untuk dimasak.
Di hari pertama, setelah selesai memasang tenda, kami bermain air dan
berfoto-foto. Bisa dilihat di bawah ini beberapa foto yang kami ambil saat
bermain air.
Lulus dari SMIP, saya mengikuti PENMABA UNJ. Pilihan
pertama saya adalah pariwisata dan puji syukur saya keterima di UNJ. Teman
pertama yang saya kenal adalah Vevy yang sekarang menjadi teman sekamar kosan.
Kami saling mengingatkan satu sama lain. Biasanya setiap hari libur saya dan
Vevy menghabiskan waktu bersama. Kegiatannya seperti mencuci baju, lari pagi
atau pergi belanja bulanan. Tapi kami lebih sering mengisi waktu luang dengan berbagi
cerita.
Senin malam lalu, karena kami merasa suntuk kami pergi
menonton bersama Ayu. Kami berangkat menggunakan taxi, tapi saat pulang kami
berpencar dengan Ayu karena arah pulang kami berbeda. Ini adalah foto saya
bersama Vevy, teman sekamar saya. Karena lapar, setelah menonton kami makan bersama sebelum pulang.
Saya juga dekat dengan Annisa, teman sekelas saya. Kami
berdua mengikuti kegiatan mendaki bersama Group dari Tanjong Periok. Kami
mendaki gunung Guntur, butuh perjuangan untuk sampai ke puncak. Jalanan nya
begitu terjal dan berbatu. Sehingga saat mendaki, beberapa kali merosot karena
kemiringan yang terjal dan berbatu kecil-kecil. Karena berdebu, kami
menggunakan masker, dan selama mendaki saya mengemuti madu. Ini adalah foto
ketika saya ada di puncak.
3 hari setelah pulang dari gunung Guntur, saya pergi
bersama best bestie saya dan teman-teman lainnya ke Singapore – Thailand. Di Singapore kami mengunjungi
banyak tempat, dan kami tidak mau melewatkan pertunjukan di Garden By The Bay
dan beautiful light di Marina Bay Sands.
Dan foto yang ada disamping adalah foto yang diambil di Hong Island, Thailand.
Dan foto yang ada disamping adalah foto yang diambil di Hong Island, Thailand.
Setelah puas menghabisi dua malam di Singapore, kami melanjutkn perjalanan ke Krabi Island, Thailand. Sesampainya disana, kami ditawarkan paket untuk mengunjungi beberapa pulau. kami mengambil paket ke 3 pulau untuk keesokannya.
Sekian cerita perjalanan saya selama 19 tahun ini.
Nama : Citra Ayu Lusiana (4423155002)
Kelas : Usaha Jasa Pariwisata B 2015
Wihh bagus mba :) lanjutkan dan sukses terus mba :)
BalasHapusWaw!!! Menarik sekali cerita hidupmu ya cit. Hehe semoga kedepannya akan bisa lebih baik lagi dengan hal-hal positif yang pastinya berguna untuk diri sendiri dan orang banyak yang dapat membanggakan keluarga. Sukses untuk kuliah dan karirnya ya cit. Aamiin ya robb 😇👼😊😁
BalasHapusGood job :)
BalasHapusVevy aku udah komentar yaa
Good Story :D ditunggu story perjalan selanjutnya ya :D
BalasHapusDahsyat! Teruskan perjalanan dan sukses selalu
BalasHapusCeritanya menarik banget ka. Enak ya udh bisa jalan" ke singapore sama thailand, semoga aja bisa nyusul jalan" ke eropa hehe sukses terus ka
BalasHapusDahsyat!! sukses terus ya!!
BalasHapusHai teman SD sekaligus SMIP hehe.. ngeliat jelas banget metamor~nya Citra wkwk.. sukses terus cit!! ❤
BalasHapusCerita yang cukup menarik.semoga seiring berjalannya waktu bisa bertambah lagi kualitas isi tulisannya.sukses selalu,gbu
BalasHapuswahh keren yah ceritanya , lanjutin terus deh, sampai nanti nikah , punya anak, punya cucu, punya cicit:)
BalasHapusNice story.. Btw, where's pulau Semak Daun ? Its look beautiful as you 😊
BalasHapusIts one of a thousand islands, jakarta ci..
HapusHaha ci, no, its more beautiful. But thanks my gorgeous cici
Terharu deh cittt �� sukses ya buat dirimu ��
BalasHapusceritanya asik banget .. jalan"nya lebih jauh dan berbagi cerita lagi yaaa ~
BalasHapusceritanya asik banget .. jalan"nya lebih jauh dan berbagi cerita lagi yaaa ~
BalasHapuswahh temen SD gw dah hebat yah, Sukses selalu ya cit?
BalasHapusgmna dah dapet calon blum?
ohh iya klo liburan kapan-kapan ajak gw dong!
wahh ceritanya bagus.
BalasHapustapi gak sebagus cerita ane. :v
oke dehh sukses selalu yah mba citra moga jangan cuman bisa jalan-jalan aja tapi bisa pergi haji juga bareng orang tuanya.
cihuuuuuuuuy gue baru sadar yang dari SD sampe kuliah yang ngikutin jejak gue hahaha gluck eaaa dedek emesssh yang songong :*
BalasHapusNice story
BalasHapusAlhamdulillah selesai juga ceritanya.
BalasHapusWhat the mean with "setrap" ? Wehehehehe.
Hmm, cerita yang bagus kak.
Bagus autobiografinya:)
BalasHapusBagus autobiografinya:)
BalasHapusBagus cerita nya,trlihat bgt perkembangan dari kecil sampe skr ..
BalasHapusIyah itu masi pake bahasa setrap. :D
BalasHapusBtw, good critanya.
hai citra temen smp. ternyata sekarang kuliah di UNJ yaaa, sukses terus kuliah dan pendidikannya yaaa..
BalasHapusHalo citra! Sng bisa baca cerita semenarik dan seseru ini! Mksh yah ud bagi pnglamanmu ditunggu cerita berikutnya sayang!
BalasHapusSeru ceritanya, kocak. Bagian pas ngetrip kali ya yg gokil. Next nya ditunggu story trip nya. Haha
BalasHapusMenarik sekali ceritanya. Banyak kenangan dan pengalaman yang menyenangkan..
BalasHapusNext, ceritain kebersamaan di eka citra yaaa :)
Sukses ya, Citra...
Salam lestari bang ketu!
HapusMasuk ceritanya haha
BalasHapusWahh ceritanya menarik cit.. Semoga next time kita bisa liburan bareng lagi yaa. Hehe
BalasHapusSukses terus ya kuliah dan karirnya :)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusUnknown12 November 2015 03.52
BalasHapusaaa seru banget ceritanyaa ,sukses terus ya citraaaa ;;)