Senin, 09 November 2015

tugas-1 autobiografi Usman syahputra

         18 tahun lika-liku kehidupan ku
     

     PerkenalkanNama saya Usman Syahputra aku terlahir dari pasangan orang tua yang bersuku Gayo yaitu dari pasangan Bapak M.Nasir, HN dan Ibu Halimatussakdiyah
anak ke 5 dari 6 bersaudara dan aku adalah anak laki-laki sendiri
                                                                         foto ketika umur 5 tahun


dari enam bersaudara. Aku di besarkan di keluarga yang sangat menekan kan kedisiplinan yang di tanam kan sejak dini oleh bapak ku dan ibu ku juga sangat mengedepan kan disiplin dan yang terpenting adalah nilai nilai islam yang tidak boleh di hilangkan di dalam kehidupan kata orang tua ku
Sejak kecil aku sudah diajari akan kemandirian yang ditekankan oleh bapakku mungkin karena aku adalah anak laki laki sendiri di keluarga ku , umur 5 tahun aku di masukkan ke taman kanak kanak




yang berlokasi di kota dan TK tersebut jarak nya agak jauh dari rumah yang aku tinggali waktu tersebut, hari pertama masuk TK aku diantar oleh kedua orang tua ku tetapi untuk hari selanjutnya aku di suruh pergi sendiri dan dari itu aku belajar akan kemandirian yang di tempah sejak dini ,setelah takhmat dari taman kanak kanak aku di masukkan ke Sekolah Dasar 05 atau di sebut di tempat ku yaitu SD Kampung Jawa, sebetulnya aku ingin masuk ke SD tempat ibuku mengajar, ibuku adalah seorang guru SD di kampung nya kakekku, tetapi ibu ku menolak keinginan ku tersebut karena beliau takut kalau aku akan manja jika bersama beliau sekolah dan akupun di masukkan ke sekolah tempat kakak ku yang ke 4 sekolah pada masa itu ,dan kami bertepat tinggal di Gayo lues salah satu kota di provinsi Nanggroe atceh darussalam ketika aku mengenyam pendidikan sekolah dasar aku berpindah-pindah sekolah sedikit nya 4 kali di masa sd aku merupakan murid yang selalu masuk 3 besar dalam kelas mulai dari kelas 3 aku terus juara kelas sampai takhmat tetapi orang tuaku melarang ku untuk bersifat sombong dan aku juga pernah menjadi utusan kota ku untuk mengikuti olimpiade sains di banda aceh di samping aku harus belajar aku juga harus membantu orang tua ku ngurus kolam ikan, kerbau,ladang dan sawah yang biasa aku membantu setelah pulang sekolah waktu sd adalah waktu yang menyenangkan   , setelah mengenyam pendidikan sekolah dasar dalam 6 tahun orang tua ku berencana akan memasukkan ku ke salah satu pondok pesantren modern Arraudhatul hasanah yang terletak di kota Medan sumatra utara ,aku bersikeras menolak untuk untuk di masukkan ke pondok tersebut karena takut harus pindah dan jauh dari orang tua , tetapi bapak ku terus memaksa ku untuk terus masuk ke pondok tersebut dan terus memotivasi ku untuk masuk pondok tersebut meski berat tapi aku memenuhi permintaan orang tua ku tersebut, tepat nya pada tahun 2009 aku dan orang tua ku berangkat ke kota medan untuk mendaftarkan diri ku ke pondok tersebut setelah aku di daftar dan hari itu juga orang tua ku meninggalkan ku dan balik ke kota ku dengan alasan pekerjaan, meski aku tau itu hanya alasan beliau karena hari itu adalah hari sabtu yang semua pegawai libur niat nya   untuk meninggalkan ku sendiri di pondok tersebut tanpa harus di dampingi orang tua , bapak ku adalah salah satu pns di kantor keuangan di gayo lues dan aku tau dia libur pada hari itu ,selama masa calon santri aku terus belajar agar lulus masuk pondok tersebut dan harus beradaptasi dengan lingkungan pondok yang dominan di huni oleh orang batak yang di kenal keras aku terus belajar agar tidak mengecewakan kedua orang tua ku dan tibalah waktu dimana aku harus bertarung dengan ribuan calon santri untuk lulus pondok tersebut , dan tiba akhirnya waktu waktu yang di nanti pengumuman hasil ujian untuk kelulusan santri di pondok tersebut dan aku dinyatakan lulus alhamdulillah dan kami juga di beri gelar yaitu (al judad) yang artinya anak baru yang di ambil dari kata bahasa arab  , ketika santri baru lain pada bersiap siap untuk membeli keperluan dengan orang tua nya aku hanya menunggu datang nya orangtua ku dari gayo untuk membeli keperluan yang di butuhkan untuk keperluan mondok nanati nya aku bisa membeli keperluan setelah 2 hari ketika orang tua ku sampai ke kota medan , di tahun pertama mondok aku harus bisa terbiasa pisah dari orang tua mandiri dalam segala hal harus mampu mengurus dari yang terkecil ke yang terbesar muali dari harus mencuci pakaian sendiri yang biasa nya pakaian di cucikan sendiri di rumah , di tahun pertama kami santri baru banyak mengalami banyak cobaan yang harus membiasakan diri memakai bahasa resmi pondok yaitu bahasa arab inggris atau arab bukan lagi pelajaran di kelas yang dominan memakai bahasa arab yang sebelum nya kami di sd hanya di ajarkan dasar dasar dari bahasa arab dan makan kami yang harus tertib dan teratur yang biasanya kalau di rumah sendiri bisa makan kapan aja dan di siap kan eh tiba di pondok di atur oleh kakak nya yang organisasi yang senior jika ketahuan tidak makan di hukum dan jika terlambat juga disiplinbagian (dapur) di hukum kami juga harus memaki bahasa resmi di setiap kegiatan dan itupun diatur minggu nya kadang bahasa arab kadang bahasa inggris dan jika ketahuan memaka bahasa indonesia akan di hukum menurut ketetapan yang telah di setujui oleh ustad nya dari di      push upsampai di botak dan kalau keseringan dalam melanggar akan di skor atau di keluarkan dari pondok disiplin dari (bagian bahasa) , belum lagi kami harus memakai papan nama kemanapun kami pergi memasukkan pakaian ke celana dan rambut harus rapi menurut ketentuan dan jika tidak sampai standar mau tidak mau rambut akan dicukur hbis sampai botak dan jika kami ada keperluan keluar pondok kami harus ijin sesuai ketentuan dan jika lebih dari waktu akan di hukum dan itu pun kalau mau keluar harus memenuhi kriteria yang sudah di tetapkan dan masih banyak lagi disiplin disiplin dari setiap bagian organisasi (OPRH) organisasi pesantren arraudhatul hasanah yang mana pengurus nya adalah abang abang dan kakak kakak kelas 5 dan 6 atau setara dengan kelas 2 dan 3 sma kalau di luar ,di kelas satu kami sudah di beri 21 mata pelajaran di kelas yang menurut saya itu sangat banyak yang saya bandingkan dengan teman teman saya yang belajar di smp atau mtsn yang di luar yang hanya di beri mata pelajaran 11 atau 12 pelajaran meski di pondok walau pun belajar pelajaran agama tetapikami juga mempelajari mata pelajaran eksak seperti biologi, matematika, grammar,kimia, bahasa indonesia ,bahasa inggris dan fisika dan di tambahi lagi dengan pelajaran pelajaran yang bernilai islam seperti bahasaarab, tafsir, fikih, hadis sejarah islam ,mahfuzot , imla , nahwu,sharaf,mustulahul hadis , perbandingan agama , balaghah, insya, muthalaah dll yang semua pelajaran tersebut memakai bahasa arab dan inggris kecuali bahasa indonesia ,
Kegiatan kami selain belajar mengajar juga kami di haruskan mengikuti muhadharah (belajar pidato)yang mana di wajibkan 3 kali dalam seminggu yaitu pada malam senin memakai bahasa inggris kamis siang memakai bahasa indonesia dan malam minggu memakai bahasa indonesia di samping itu kami juga di wajibkan mengikuti mufrodat setiap pagi nys ysitu bahasa arab minggu pertama dan bahasa inggris minggu selanjutnya yang mana di beri oleh bagian bahasa dan di koordinir oleh pengurus rayon (mudabbir)selesai mengikuti kegiatan mufrodat kami harus bersiap siap masuk kelas  mandi, dan menyusun roster pada hari itu memasuki jam 07 00 kami di haruskan sudah berada di dapur untuk sarapan pagi setelah kami sarapan kami bergegas menuju ke kelas ,dalam sehari kami di beri 8 pelajaran yang dimana pelajaran ke 8 di adakan setelah makan siang atau pelajaran sore kecuali pada hari kamis hanya di beri 4 pelajaran di karenakan kami harus mengikuti kegiatan pramuka pada saat itu yang mana kami kelas satu sudah di beri pangkat ramu terap , kegiatan pramuka adalah salah satu kegiatan yang wajib di ikuti oleh semua santri baik itu santri lama maupun santri baru , dan juga di pudok kami memiliki organisasi khusus yang menangani pramuka itu sendiri yaitu koordinator yang juga di urus oleh kakak kelas 5 dan 6 di pondok kami juga ada mengikuti ujian semester seperti sekolah – sekolah luar tetapi beda nya kami mengikuti ulangan umum yang di selenggarakan secara serentak dari kelas satu sampai kelas enam yang jarak antara ulangan dan ujian adalah satu bulan , itu membantu kami dalam persiapan menghadapi ujian pertengahan tahun , yang kami sendiri santri baru belum terbiasa mempelajari pelajaran nya yang sampai 21 pelajaran , aku sendiri pada saat itu mendapat kelas pertengahan yang teman teman ku rata rata susah dalam berbahasa arab dan inggris , dan pembagian kelas tersebut menurut karakter nilai yang kami dapatkan ketika ujian saringan masuk santri dan ketika aku mendapat kelas 1I yang mana kami pada tahun itu santri baru berjumlah sampai 800 santri yang terbagi menjadi 14 kelas , ketika itu aku harus berusaha keras belajar agar mendapat nilai yang baik pada ulangan tersebut yang kata wali kelas kami berpengaruh akan nilai  ujian semester pertengahan kami dan belum lagi aku mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yaitu silat yang mana pada saat itu kami terus latihan walau  




pun pada saat masa masa ulangan umum , dan itu pun aku harus belajar satu persatu pelajaran meski itu susah kupahami di sebabkan bahasa yang harus di pahami dan masa ulangan pun tiba dan alhamdulillah aku mendapat nilai baik dan selang satu bulan selang kami punmulai menghadapi ujian pertengahan tahun dan jika nilai pada ujian tersebut di bawah 5 maka orang tua dari santri tersebut di panggil (muddif massal) oleh wali kelas dari santri tersebut untuk di beri tahu bahwa anak nya kurang dari segala aspek dan alhamdulillah nya nilai ku pada masa itu baik atau di atas 5    dan aku pun mulai terbiasa dengan kegiatan kegiatan yang ada dalam pondok meskipun aku sangat jauh dari orang tua 1 tahun aku jalani di pondok tidak terasa ujian kenaikan kelas pun akan di lakukan dan aku pun terus  belajar agar bisa naik kelas ke kelas yang lebih tinggi di samping kami harus belajar dan nilai rata2 pada saat itu harus di atas 5 dan kami harus di wajib kan menghapal juz 30      Al-Quran jika ingin bisa naik kelas, aku pun terus manghapal di samping belajar yang jumlah pelajaran sampai 21 pelajaran
Ujian pun di mulai yang di bagi menjadi dua tahap yang pertama ujian syafahi (ujian lisan) dan ujian tahriri (ujian tulisan ) dan ujian pun di selenggarakan selama 3 minggu yang dimana 1 minggu ujian lisan dan 2 minggu untuk ujian tulisan  dan kami semua santri berusaha keras belajar  untuk bisa menjawab semua pertanyaan agar bisa naik kelas ,dan jika   aku mulai malas belajar aku hanya  mengingat kedua orang tua untuk memotivasi agar terus semangat dan membahagiakan dan tidak membuat mereka berdua kecewa dan keinginan kedua orangtua ku setidak nya aku bisa takhmat atau menjadi alumni dari pondok tersebut itu lah yang selalu aku ingat jika aku malas dalam belajar dan aku jalani ujian tersebut dengan penuh harap agar bisa menjawab semua soal yang di berikan , setelah kami melewati ujian kenaikan kelas kami di beri masa libur oleh pondok yang di tetap kan oleh direktur yaitu 1 bulan dan pengumuman hasil ujian di umumkan ketika masa masa libur nya santri santri wati , dan ketika santri santri lain di jemput oleh orang tua masing maing aku hanya termenung di depan rayon yang aku tau bahwa aku harus pulang sendiri dengan bekal uang yang telah di kirim oleh orang tua ku di awal bulan , sambil menunggu waktu maghrib karena waktu berangkat ke Gayo lues hanya ada mobil yang beroperasi pada malam hari aku dan kawan kawan ku bermain sepak bola hingga sore dan kami pun balik dengan menggunakan salah satu mobil yang telah kami pesan pada hari itu dan ongkos pada saat itu sebesar 100.000 dan perjalanan yang kami tempuh memakan waktu mencapai 12 jam dan kami sampai ke Gayo lues pada waktu pagi hari , ketika sampai nya di rumah aku pun langsung memberi salam kepada bapak dan ibu ku dan mereka berdua sangat senang aku pulang dengan selamat terutama ayah ku sehingga ada yang membantu beliau dalam mengurus kerbau karena aku sendiri anak laki laki di dalam keluarga ku setelah sekian lama menunggu pengumuman kenaikan kelas akhirnya pondok pun mengumumkan kenaikan kelas lewat surat kabar , dan alhamdulillah aku di nyatakan naik kelas setelah menikmati liburan yang di berikan oleh pondok selama 1 bulan aku pun kembali ke pondok , setelah satu tahun aku pun menjalani kehidupan di pondok sampai aku duduk di kelas 3 mtsn yang di sana aku sangat berkeinginan keluar dari podok karena banyak dari teman2 ku untuk pindah dari pondok dan akupun memberi tahu orang tau orang tua ku akan keinginan ku tersebut dan orang tua ku pun marah ke padaku akan keinginanku terkhusus nya bapak ku yang langsung datang ke podok pada hari itu pun dia tidak memarah hi ku tetapi dia memotivasiku dan menceritakan kisah dia yang mana pada saat itu susah bersekolah dia bilang kepadaku kamu beruntung masih bisa sekolah , masih banyak yang belum beruntung mengenyam pendidikan karena masalah ekonomi ,dan karena itu aku terus bertekad harus bisa takhmat dari pondok tersebut dan bertahun tahun aku terus belajar di pondok sampai aku kelas 5 yang menerima amanah menjadi pengurus rayon dan selanjutnya menjadi pengurus pusat anggota oprh                                                       (organisasi pesantren raudhatul hasanah )



Dan aku di kasih menjadi bagian dapur dan menjabat sebagai bagian dapur dan menjabat selama satu tahun yang mengurus si seluruh makan semua santri dari kelas 1 sampai kelas 6 sampai lah di akhir2 aku menjadi santri yaitu pada tahun 2015 dengan segala ujian yang di berikan oleh pondok dan akhirnya aku menjadi alumni pada tahun 2015

                                                                                                                               


Ketika menjadi alumni aku bingung di antara mengabdi menjadi ustad atau menjadi mahasiswa setelah aku membicarakan dengan orang tua ku aku pun di suruh untuk langsung menjadi mahasiswa dan akhinya aku sekarang menjadi salah satu aku menjadi salah satu mahasiswa unj prodi usaha jasa pariwisata








Sekian biografi dari saya terima kasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh......


Nama : Usman syahputra (442 31 555 44)

Kelas : ujp (B)












10 komentar:

  1. Krenn.... usman kisah masa kecil yang membuat saya salut. Sukses terus buat usman syahputra

    BalasHapus
  2. Yaa..pengalaman hidup yang menginspirasi..
    Semangat yah usman..masih panjang perjalanan hidup ne..

    BalasHapus
  3. Yaa..kisah hidup yg menginspirasi..
    Semangat terus usman..masih panjang perjalanan hidup ini.

    BalasHapus
  4. Keren dah ceritanya👌👌
    Sukses trus di unj nya
    good job dh

    BalasHapus
  5. Semoga kisah kamu bisa mengispirasi banyak kalangan muda......amin

    BalasHapus
  6. Sukses slalu buat usman.... ttp kejar impianmu...

    BalasHapus
  7. Kisah yang menginspirasi banyak orang banget, good luck buat usman yah...salam anak perantauan!!👌

    BalasHapus
  8. Memang cerita usman syahputra menariklah...haha...cerita mu akan menginspirasi pemuda/i penerus bangsa...salam sukses tiada henti dari saya...

    BalasHapus
  9. Luar biasa yah....pengalamannya...
    Semangaattt trussss usman sukses slalu.....😊👍🏻👍🏻

    BalasHapus
  10. Bangga sama usman 🤗🤗🤗🤗... Baca blognya jadi semangat skripsian

    BalasHapus