18 tahun lika-liku kehidupan ku
PerkenalkanNama
saya Usman Syahputra aku terlahir
dari pasangan orang tua yang bersuku Gayo yaitu dari pasangan Bapak M.Nasir, HN dan Ibu Halimatussakdiyah
anak ke 5 dari 6 bersaudara dan aku adalah anak
laki-laki sendiri
foto ketika umur 5 tahun
dari enam
bersaudara. Aku di besarkan di keluarga yang sangat menekan kan kedisiplinan
yang di tanam kan sejak dini oleh bapak ku dan ibu ku juga sangat mengedepan
kan disiplin dan yang terpenting adalah nilai nilai islam yang tidak boleh di
hilangkan di dalam kehidupan kata orang tua ku
Sejak kecil aku sudah
diajari akan kemandirian yang ditekankan oleh bapakku mungkin karena aku adalah
anak laki laki sendiri di keluarga ku , umur 5 tahun aku di masukkan ke taman kanak kanak
yang berlokasi di kota dan TK tersebut
jarak nya agak jauh dari rumah yang aku tinggali waktu tersebut, hari pertama
masuk TK aku diantar oleh kedua orang tua ku tetapi untuk hari selanjutnya aku
di suruh pergi sendiri dan dari itu aku belajar akan kemandirian yang di tempah
sejak dini ,setelah takhmat dari taman kanak kanak aku di masukkan ke Sekolah Dasar
05 atau di sebut di tempat ku yaitu SD Kampung Jawa, sebetulnya aku ingin masuk
ke SD tempat ibuku mengajar, ibuku adalah seorang guru SD di kampung nya
kakekku, tetapi ibu ku menolak keinginan ku tersebut karena beliau takut kalau
aku akan manja jika bersama beliau sekolah dan akupun di masukkan ke sekolah
tempat kakak ku yang ke 4 sekolah pada masa itu ,dan kami bertepat tinggal di Gayo lues salah satu kota di provinsi Nanggroe atceh darussalam ketika aku
mengenyam pendidikan sekolah dasar aku berpindah-pindah sekolah sedikit nya 4
kali di masa sd aku merupakan murid yang selalu masuk 3 besar dalam kelas mulai
dari kelas 3 aku terus juara kelas sampai takhmat tetapi orang tuaku melarang
ku untuk bersifat sombong dan aku juga pernah menjadi utusan kota ku untuk
mengikuti olimpiade sains di banda aceh di samping aku harus belajar aku juga
harus membantu orang tua ku ngurus kolam ikan, kerbau,ladang dan sawah yang
biasa aku membantu setelah pulang sekolah waktu sd adalah waktu yang
menyenangkan , setelah mengenyam pendidikan sekolah dasar
dalam 6 tahun orang tua ku berencana akan memasukkan ku ke salah satu pondok
pesantren modern Arraudhatul hasanah yang terletak di kota Medan sumatra utara
,aku bersikeras menolak untuk untuk di masukkan ke pondok tersebut karena takut
harus pindah dan jauh dari orang tua , tetapi bapak ku terus memaksa ku untuk terus
masuk ke pondok tersebut dan terus memotivasi ku untuk masuk pondok tersebut
meski berat tapi aku memenuhi permintaan orang tua ku tersebut, tepat nya pada
tahun 2009 aku dan orang tua ku berangkat ke kota medan untuk mendaftarkan diri
ku ke pondok tersebut setelah aku di daftar dan hari itu juga orang tua ku
meninggalkan ku dan balik ke kota ku dengan alasan pekerjaan, meski aku tau itu
hanya alasan beliau karena hari itu adalah hari sabtu yang semua pegawai libur
niat nya untuk meninggalkan ku sendiri
di pondok tersebut tanpa harus di dampingi orang tua , bapak ku adalah salah
satu pns di kantor keuangan di gayo lues dan aku tau dia libur pada hari itu
,selama masa calon santri aku terus belajar agar lulus masuk pondok tersebut dan
harus beradaptasi dengan lingkungan pondok yang dominan di huni oleh orang
batak yang di kenal keras aku terus belajar agar tidak mengecewakan kedua orang
tua ku dan tibalah waktu dimana aku harus bertarung dengan ribuan calon santri
untuk lulus pondok tersebut , dan tiba akhirnya waktu waktu yang di nanti
pengumuman hasil ujian untuk kelulusan santri di pondok tersebut dan aku
dinyatakan lulus alhamdulillah dan kami juga di beri gelar yaitu (al judad)
yang artinya anak baru yang di ambil dari kata bahasa arab , ketika santri baru lain pada bersiap siap
untuk membeli keperluan dengan orang tua nya aku hanya menunggu datang nya
orangtua ku dari gayo untuk membeli keperluan yang di butuhkan untuk keperluan
mondok nanati nya aku bisa membeli keperluan setelah 2 hari ketika orang tua ku
sampai ke kota medan , di tahun pertama mondok aku harus bisa terbiasa pisah
dari orang tua mandiri dalam segala hal harus mampu mengurus dari yang terkecil
ke yang terbesar muali dari harus mencuci pakaian sendiri yang biasa nya
pakaian di cucikan sendiri di rumah , di tahun pertama kami santri baru banyak
mengalami banyak cobaan yang harus membiasakan diri memakai bahasa resmi pondok
yaitu bahasa arab inggris atau arab bukan lagi pelajaran di kelas yang dominan
memakai bahasa arab yang sebelum nya kami di sd hanya di ajarkan dasar dasar
dari bahasa arab dan makan kami yang harus tertib dan teratur yang biasanya
kalau di rumah sendiri bisa makan kapan aja dan di siap kan eh tiba di pondok
di atur oleh kakak nya yang organisasi yang senior jika ketahuan tidak makan di
hukum dan jika terlambat juga disiplinbagian (dapur) di hukum kami juga harus
memaki bahasa resmi di setiap kegiatan dan itupun diatur minggu nya kadang
bahasa arab kadang bahasa inggris dan jika ketahuan memaka bahasa indonesia
akan di hukum menurut ketetapan yang telah di setujui oleh ustad nya dari di push upsampai di botak dan kalau
keseringan dalam melanggar akan di skor atau di keluarkan dari pondok disiplin
dari (bagian bahasa) , belum lagi kami harus memakai papan nama kemanapun kami
pergi memasukkan pakaian ke celana dan rambut harus rapi menurut ketentuan dan
jika tidak sampai standar mau tidak mau rambut akan dicukur hbis sampai botak
dan jika kami ada keperluan keluar pondok kami harus ijin sesuai ketentuan dan
jika lebih dari waktu akan di hukum dan itu pun kalau mau keluar harus memenuhi
kriteria yang sudah di tetapkan dan masih banyak lagi disiplin disiplin dari
setiap bagian organisasi (OPRH) organisasi pesantren arraudhatul hasanah yang
mana pengurus nya adalah abang abang dan kakak kakak kelas 5 dan 6 atau setara
dengan kelas 2 dan 3 sma kalau di luar ,di kelas satu kami sudah di beri 21
mata pelajaran di kelas yang menurut saya itu sangat banyak yang saya
bandingkan dengan teman teman saya yang belajar di smp atau mtsn yang di luar
yang hanya di beri mata pelajaran 11 atau 12 pelajaran meski di pondok walau
pun belajar pelajaran agama tetapikami juga mempelajari mata pelajaran eksak
seperti biologi, matematika, grammar,kimia, bahasa indonesia ,bahasa inggris
dan fisika dan di tambahi lagi dengan pelajaran pelajaran yang bernilai islam
seperti bahasaarab, tafsir, fikih, hadis sejarah islam ,mahfuzot , imla ,
nahwu,sharaf,mustulahul hadis , perbandingan agama , balaghah, insya, muthalaah
dll yang semua pelajaran tersebut memakai bahasa arab dan inggris kecuali
bahasa indonesia ,
Kegiatan kami selain
belajar mengajar juga kami di haruskan mengikuti muhadharah (belajar
pidato)yang mana di wajibkan 3 kali dalam seminggu yaitu pada malam senin
memakai bahasa inggris kamis siang memakai bahasa indonesia dan malam minggu
memakai bahasa indonesia di samping itu kami juga di wajibkan mengikuti
mufrodat setiap pagi nys ysitu bahasa arab minggu pertama dan bahasa inggris
minggu selanjutnya yang mana di beri oleh bagian bahasa dan di koordinir oleh
pengurus rayon (mudabbir)selesai mengikuti kegiatan mufrodat kami harus bersiap
siap masuk kelas mandi, dan menyusun
roster pada hari itu memasuki jam 07 00 kami di haruskan sudah berada di dapur
untuk sarapan pagi setelah kami sarapan kami bergegas menuju ke kelas ,dalam
sehari kami di beri 8 pelajaran yang dimana pelajaran ke 8 di adakan setelah
makan siang atau pelajaran sore kecuali pada hari kamis hanya di beri 4
pelajaran di karenakan kami harus mengikuti kegiatan pramuka pada saat itu yang
mana kami kelas satu sudah di beri pangkat ramu terap , kegiatan pramuka adalah
salah satu kegiatan yang wajib di ikuti oleh semua santri baik itu santri lama
maupun santri baru , dan juga di pudok kami memiliki organisasi khusus yang
menangani pramuka itu sendiri yaitu koordinator yang juga di urus oleh kakak
kelas 5 dan 6 di pondok kami juga ada mengikuti ujian semester seperti sekolah
– sekolah luar tetapi beda nya kami mengikuti ulangan umum yang di
selenggarakan secara serentak dari kelas satu sampai kelas enam yang jarak
antara ulangan dan ujian adalah satu bulan , itu membantu kami dalam persiapan
menghadapi ujian pertengahan tahun , yang kami sendiri santri baru belum
terbiasa mempelajari pelajaran nya yang sampai 21 pelajaran , aku sendiri pada
saat itu mendapat kelas pertengahan yang teman teman ku rata rata susah dalam
berbahasa arab dan inggris , dan pembagian kelas tersebut menurut karakter
nilai yang kami dapatkan ketika ujian saringan masuk santri dan ketika aku mendapat
kelas 1I yang mana kami pada tahun
itu santri baru berjumlah sampai 800 santri yang terbagi menjadi 14 kelas ,
ketika itu aku harus berusaha keras belajar agar mendapat nilai yang baik pada
ulangan tersebut yang kata wali kelas kami berpengaruh akan nilai ujian semester pertengahan kami dan belum
lagi aku mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yaitu silat yang mana pada saat itu
kami terus latihan walau
pun pada saat masa masa ulangan umum ,
dan itu pun aku harus belajar satu persatu pelajaran meski itu susah kupahami
di sebabkan bahasa yang harus di pahami dan masa ulangan pun tiba dan
alhamdulillah aku mendapat nilai baik dan selang satu bulan selang kami
punmulai menghadapi ujian pertengahan tahun dan jika nilai pada ujian tersebut
di bawah 5 maka orang tua dari santri tersebut di panggil (muddif massal) oleh
wali kelas dari santri tersebut untuk di beri tahu bahwa anak nya kurang dari
segala aspek dan alhamdulillah nya nilai ku pada masa itu baik atau di atas
5 dan aku
pun mulai terbiasa dengan kegiatan kegiatan yang ada dalam pondok meskipun aku
sangat jauh dari orang tua 1 tahun aku jalani di pondok tidak terasa ujian
kenaikan kelas pun akan di lakukan dan aku pun terus belajar agar bisa naik kelas ke kelas yang
lebih tinggi di samping kami harus belajar dan nilai rata2 pada saat itu harus
di atas 5 dan kami harus di wajib kan menghapal juz 30 Al-Quran jika ingin bisa naik kelas, aku
pun terus manghapal di samping belajar yang jumlah pelajaran sampai 21
pelajaran
Ujian pun di mulai yang
di bagi menjadi dua tahap yang pertama ujian syafahi (ujian lisan) dan ujian
tahriri (ujian tulisan ) dan ujian pun di selenggarakan selama 3 minggu yang
dimana 1 minggu ujian lisan dan 2 minggu untuk ujian tulisan dan kami semua santri berusaha keras belajar untuk bisa menjawab semua pertanyaan agar bisa
naik kelas ,dan jika aku mulai malas
belajar aku hanya mengingat kedua orang
tua untuk memotivasi agar terus semangat dan membahagiakan dan tidak membuat
mereka berdua kecewa dan keinginan kedua orangtua ku setidak nya aku bisa
takhmat atau menjadi alumni dari pondok tersebut itu lah yang selalu aku ingat
jika aku malas dalam belajar dan aku jalani ujian tersebut dengan penuh harap
agar bisa menjawab semua soal yang di berikan , setelah kami melewati ujian
kenaikan kelas kami di beri masa libur oleh pondok yang di tetap kan oleh
direktur yaitu 1 bulan dan pengumuman hasil ujian di umumkan ketika masa masa
libur nya santri santri wati , dan ketika santri santri lain di jemput oleh
orang tua masing maing aku hanya termenung di depan rayon yang aku tau bahwa
aku harus pulang sendiri dengan bekal uang yang telah di kirim oleh orang tua
ku di awal bulan , sambil menunggu waktu maghrib karena waktu berangkat ke Gayo
lues hanya ada mobil yang beroperasi pada malam hari aku dan kawan kawan ku
bermain sepak bola hingga sore dan kami pun balik dengan menggunakan salah satu
mobil yang telah kami pesan pada hari itu dan ongkos pada saat itu sebesar
100.000 dan perjalanan yang kami tempuh memakan waktu mencapai 12 jam dan kami
sampai ke Gayo lues pada waktu pagi hari , ketika sampai nya di rumah aku pun
langsung memberi salam kepada bapak dan ibu ku dan mereka berdua sangat senang
aku pulang dengan selamat terutama ayah ku sehingga ada yang membantu beliau
dalam mengurus kerbau karena aku sendiri anak laki laki di dalam keluarga ku setelah
sekian lama menunggu pengumuman kenaikan kelas akhirnya pondok pun mengumumkan
kenaikan kelas lewat surat kabar , dan alhamdulillah aku di nyatakan naik kelas
setelah menikmati liburan yang di berikan oleh pondok selama 1 bulan aku pun
kembali ke pondok , setelah satu tahun aku pun menjalani kehidupan di pondok
sampai aku duduk di kelas 3 mtsn yang di sana aku sangat berkeinginan keluar
dari podok karena banyak dari teman2 ku untuk pindah dari pondok dan akupun
memberi tahu orang tau orang tua ku akan keinginan ku tersebut dan orang tua ku
pun marah ke padaku akan keinginanku terkhusus nya bapak ku yang langsung
datang ke podok pada hari itu pun dia tidak memarah hi ku tetapi dia
memotivasiku dan menceritakan kisah dia yang mana pada saat itu susah
bersekolah dia bilang kepadaku kamu beruntung masih bisa sekolah , masih banyak
yang belum beruntung mengenyam pendidikan karena masalah ekonomi ,dan karena
itu aku terus bertekad harus bisa takhmat dari pondok tersebut dan bertahun
tahun aku terus belajar di pondok sampai aku kelas 5 yang menerima amanah
menjadi pengurus rayon dan selanjutnya menjadi pengurus pusat anggota oprh (organisasi pesantren raudhatul hasanah )
Dan aku di kasih menjadi bagian dapur dan menjabat sebagai bagian dapur dan menjabat selama satu tahun yang mengurus si seluruh makan semua santri dari kelas 1 sampai kelas 6 sampai lah di akhir2 aku menjadi santri yaitu pada tahun 2015 dengan segala ujian yang di berikan oleh pondok dan akhirnya aku menjadi alumni pada tahun 2015
Ketika menjadi alumni aku bingung di antara mengabdi menjadi ustad atau menjadi mahasiswa setelah aku membicarakan dengan orang tua ku aku pun di suruh untuk langsung menjadi mahasiswa dan akhinya aku sekarang menjadi salah satu aku menjadi salah satu mahasiswa unj prodi usaha jasa pariwisata
Sekian biografi dari saya terima kasih
Wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh......
Nama : Usman syahputra (442 31 555 44)
Kelas : ujp (B)
Krenn.... usman kisah masa kecil yang membuat saya salut. Sukses terus buat usman syahputra
BalasHapusYaa..pengalaman hidup yang menginspirasi..
BalasHapusSemangat yah usman..masih panjang perjalanan hidup ne..
Yaa..kisah hidup yg menginspirasi..
BalasHapusSemangat terus usman..masih panjang perjalanan hidup ini.
Keren dah ceritanya👌👌
BalasHapusSukses trus di unj nya
good job dh
Semoga kisah kamu bisa mengispirasi banyak kalangan muda......amin
BalasHapusSukses slalu buat usman.... ttp kejar impianmu...
BalasHapusKisah yang menginspirasi banyak orang banget, good luck buat usman yah...salam anak perantauan!!👌
BalasHapusMemang cerita usman syahputra menariklah...haha...cerita mu akan menginspirasi pemuda/i penerus bangsa...salam sukses tiada henti dari saya...
BalasHapusLuar biasa yah....pengalamannya...
BalasHapusSemangaattt trussss usman sukses slalu.....😊👍🏻👍🏻
Bangga sama usman 🤗🤗🤗🤗... Baca blognya jadi semangat skripsian
BalasHapus