Selasa, 10 November 2015

Tugas 1- Autobiografi Debby Dianasari

18 Tahun Yang Berwarna


Debby Dianasari, ya itu lah nama yang di berikan orang tua saya ketika saya lahir. Saya lahir di Bekasi pada tanggal 30 Desember 1996 dari pasangan Uud Suhud dan Titin Suhyati. Saya memiliki 3 kaka laki laki dan 1 kaka perempuan. Alhamdulilah mereka semua sudah menikah dan sudah di karuniai anak. Kaka laki laki pertama saya bernama Andri Hendriyanto , dia sudah menikah dan sudah di karuniai dua orang anak yang bernama Arfa Valerian Al-Ratand dan Arsya Shaumira Putri Al-Ratand. Kaka laki laki saya yang kedua yaitu Feri Feriyanto dia sudah menikah juga tetapi ia belum di karuniai anak. Kaka ketiga saya perempuan yaitu bernama Widiya Merliyanti ia sudah menikah dan di karunai satu orang anak yang di beri nama Aqila Al-Khalifi dan kaka laki laki saya yang terakhir bernama Diki M Ramdani, ia juga sudah menikah dan di karuniai satu orang anak yang ia beri nama Athar Al-Zafran.  Saya sangat dekat dengan ke empat kaka saya dan kaka ipar saya dan tentunya dengan keponakan-keponakan yang saya sayangi.




bersama keluarga
             Ketika ibu saya hamil dan mengandung saya, seluruh kelurga kaget karna tidak tahu akan hadirnya saya di dunia karena terpaut usia yang sangat jauh dengan kaka kaka saya. Pada saat ibu mengandung saya, ia sangat menjaga kehamilannya dengan baik, selain memakan makanan yang bergizi juga dengan berolahraga secara rutin agar pada saat melahirkan nanti bisa mendapat kelancaran. Alhamdulilah saya lahir secara normal dan keluarga saya sangat antusias dengan kehadiran saya ke dunia ini. Dari kecil saya di didik dengan penuh kasih sayang oleh kedua orang tua saya dan sangat disayang oleh ke empat kaka saya. Dari kecil kami di didik untuk saling menyayangi, saling menghargai dan tentunya saling menghormati. Orang tua kami sangat sayang ke pada kami dan rela melakukan apapun agar anak anaknya bisa bahagia. Saya bangga dengan mereka. Mereka sudah mengeluarkan tenaga dan kasih sayangnya hanya untuk kami anak anaknya. Jujur saya malu karena belum bisa membahagiakan kedua orang tua saya. Beda dengan kaka kaka saya yang mungkin sudah membuat mereka bahagia.


foto ketika bayi


Saya pun tumbuh dan berkembang menjadi anak yang aktif dan lincah. Memasuki dunia sekolah, saya di daftarkan oleh orang tua saya ke Taman Kanak Kanak yang berada dekat dengan tempat tinggal saya, yaitu di Taman Kanak Kanak Dewi Sartika. Saya memasuki tahun ajaran 2001/2002. Di taman kakak kakak ini saya diajarkan bagaimana bersosialisasi dengan dunia luar yaitu berinteraksi dengan teman, para guru dan orang yang berada di sekitar saya. Selain orang tua, guru pun sangat berpengaruh dengan tumbuh kembangnya saya. Jika di rumah kita di ajarkan dan di sayang dengan kedua orang tua kita maka jika di sekolah guru pun menjadi orang tua kedua kita, sehingga sayang nya pun sama dengan orang tua ketika di rumah. Di taman kanak kanak ini saya di ajarkan menyanyi, menari, berhitung, bermain dan melakukan hal yang menyenangkan lainnya. Disini saya di ajarkan untuk menjadi pemberani dan mengeluarkan bakat yang saya punya, saya banyak mendapatkan trophy karena sering mengikuti lomba lomba yang di adakan di tk tersebut. Banyak teman-teman saya yang tidak berani untuk menunjukan kemampuannya, tetapi karena di dukung oleh guru dan orang tua saya, saya mampu melakukannya dengan baik.

ketika berusia 4tahun
foto bersama ayah

 Setelah lulus TK, pada tahun ajaran 2004/2005  saya pun melanjutkan bersekolah di Sekolah Dasar yang letaknya juga tidak jauh dari rumah yaitu Sekolah Dasar Margahayu 5.  Dari kelas 1 sampai kelas  6 alhamdulilah saya selalu mendapatkan peringkat pertama.  Dari kelas 1 sampai  3 SD saya sudah di percaya menjadi ketua kelas dan saya juga dipercaya untuk mewakili sekolah dalam perlombaan CALISTUNG (Baca, Tulis , Hitung) di kelas 4 sampai 6 saya aktif ikut mengikuti ekstrakulikuler disekolah yaitu ekstrakulikuler Pramuka dan sudah mengikuti lomba lomba yang di adakan di luar sekolah  dan saya pernah mengikuti Lomba MIPA tingkat Sekolah Dasar. Dan tentunya itu menjadi suatu pengalaman saya sendiri. Itu semua karena dorongan keluarga , guru dan tentunya teman teman saya.  Sebagai hadiahnya saya dan keluarga sering  berlibur keluar kota, seperti bandung, garut, jogja dan kota kota lainnya untuk berlibur menghilangkan rasa penat di segala aktivitas yang telah kita lakukan setiap harinya. Cara itu ampuh untuk membuat saya semangat beraktivitas kembali. Di akhir menndekati kelulusan saya menghadapi ujian nasional pertama saya atau biasa di sebut UASBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional)  hasil dari UASBN tersebut untuk menentukan kita bisa masuk untuk meneruskan sekolah jenjang yang lebih tinggi yaitu ke tingkat Sekolah Menengah  Pertama. Detik detik ujian nasional saya giat sekali belajar untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, saya mendaftarkan diri di sebuah bimbingan belajar untuk menghadapi ujian nasional tersebut dan alhamdulilah hasilnya memuaskan, nilai uasbn saya menjadi paling tinggi pada saat itu. Untuk masuk ke SMP Negeri sangat lah susah karena harus bersaing secara ketat dengan nilai uasbn tersebut, saingan bukan hanya berada di dalam kota tetapi dari luar kota pun bebas bersaing untuk masuk ke SMPN favorite nya  dan saya snagat bersyukur karena berhasil masuk sekolah menengah pertama negeri yang saya inginkan selama ini yaitu SMPN 3 Bekasi, karena tidak semua orang dapat bersekolah disana, harus melewati seleksi yang sangat ketat untuk dapat masuk ke smp tersebut, banyak sekali  siswa yang nilainya terlempar ke sekolah lain. Dari teman sd saya hanya satu orang yang lolos juga ke SMPN 3 Bekasi. Awal memasuki sekolah menengah ini saya merasa berbeda sekali ketika masih di sekolah dasar, dengan lingkungan yang berbeda dan jauh dari rumah membuat saya merasa tidak nyaman dengan lingkungan baru ini, terlebih lagi saya disini tidak memiliki teman karena teman saya dari sekolah sebelumnya hanya satu orang dan ia berbeda kelas dengan saya. Saya tidak termasuk anak yang aktif dalam berorganisasi tetapi saya aktif dalam mengikuti ekstrakulikuler yang ada disekolah khususnya dalam bidang kesenian seperti Seni Angklung dan Seni Tari Tradisional. Saya sangat senang sekali jika itu berhubungan dengan kesenian. Jika di bandingkan di bidang akademik saya bukan orang yang selalu mendapatkan nilai bagus, terkadang saya mendapatkan nilai yang jauh di bawah rata –rata teman teman saya, mungkin karena saingannya begitu ketat dan teman teman saya berasal dari sekolah negeri ternama di daerahnya. Mulai memasuki kelas 2 SMP, disini saya mulai menemukan mana teman yang selalu ada buat saya dan mana teman yang hanya memanfaatkan saya saja, ya di sini saya menemukan sahabat sahabat saya yang selalau ada buat saya, yang selalu menemani di kala sedih dan senang. Setiap hari kita melewati hari hari dengan penuh canda dan tawa, karena merekalah saya semangat untuk sekolah disana. Terimakasih Sara,Nadilah, Erina, Donna, Intan, Regita, Bila , Rina dan Gita sudah menemani hari hari saya disekolah ini.  Mereka seperti kelurga kedua saya di sekolah. Ya sampai sekarang pun kami masih menjaga tali persahabatan kita. Di kelas 3 smp kita sibuk mempersiapkan ujian nasional untuk melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas yang kami inginkan. Ujian Nasional pun selesai dan kita masing masing meneruskan sekolah menengah atas yang berbeda beda. Dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan. Jujur berat sekali untuk berpisah sekolah dengan mereka, karena kita tidak bisa bersama sama lagi melewati hari demi hari setiap harinya.
 
bersama sahabat SMP

Setelah lulus SMP saya meneruskan untuk bersekolah di  salah satu sekolah swasta  terbaik di Kota Bekasi yaitu di SMA KORPRI . Awal bersekolah disini menurut saya sangat berat dan berbeda sekali dengan jenjang SMP karena di sekolah ini memiliki kedisplinan dan aturan yang sangat ketat. Sekolah ini juga merupakan sekolah terbersih di JABODETABEK dan biasa disebut dengan sekolah hijau karena memang di sekolah ini banyak sekali pepohonan yang sangat ribun yang membuat betah para anak muridnya. Disini saya dituntut untuk selalu menjaga kebersihan dan kediplinan, selain itu di sekolah ini pula saya mencoba memberanikan diri untuk aktif berorganisasi. Saya aktif dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah atau biasa disebut dengan OSIS dan saya di amanahkan untuk mendapatkan jabatan sebagai bendahara, tentu saja menjadi hal yang berat karena harus menjaga amanah yang telah di berikan sekolah untuk saya. Di dalam osis ini saya banyak sekali mendapatkan pelajaran yang berharga dan berkesan. Kita semua yang menjadi anggotanya bekerjasama untuk menjalan kan program program yang sudah dibuat sendiri oleh OSIS dan sekolah. Sangat banyak sekali acara yang di adakan di sekolah sehinga melatih kita sebagai anggotanya untuk bekerjasama dengan baik dan menjalankan kewajibannya dalam tugas masing masing anggotanya. Banyak seklai kenangan kenangan yang sudah terlewati selama saya menjabat menjadi osis. Saya menemukan banyak sekali sahabat sahabat yang selalu ada buat saya. Buat saya anggota osis ini menjadi keluarga kedua saya di sekolah. Selain anggota osis saya juga mempunyai banyak sahabat lainnya. Mereka selalu ada buat saya kapan pun dan dimanapun, saya merasa beruntung mempunyai sahabat seperti mereka. Terimakasih untuk Ester,Nira, Kinan, Adi,Abi,Rio dan Firhand  yang sudah ada di dalam kehidupan saya dan menambah hari hari saya menjadi menyenangkan.

bersama sahabat SMA

OSIS 18

XII.IS 3

EDELWEISS '18

 Sebelum ujian nasional tiba, allah menguji kesabaran dan keikhlasan saya dengan memanggil ayah saya untuk kembali kepadanya, memang sudah takdir Allah swt jika semua manusia akan balik kepangkuannya. Hari itu menjadi hari terburuk yang pernah saya alami yaitu pada tanggal 11 Maret 2015. Saya kehilangan sosok ayah yang saya sayangi  dan saya cintai. Saya kehilangan sosok pahlawan di hidup saya. Beliau yang selama ini menjadi panutan, tulang punggung keluarga, dan menjadi ayah yang terbaik yang saya punya. Sedih, hancur rasanya ketika kita kehilangan salah satu orang saya cintai, tetapi saya percaya itu yang terbaik buat ayah saya. Beliau sudah sakit bertahun tahun dan tahun ini lah saatnya merelakannya pergi karena saya tidak ingin melihatnya merasakan rasa sakitnya lagi. Sekarang tugas saya tetap mendoakannya dari jauh agar ia bisa tinggal di surga dengan tenang. Saya kuat karena orang-orang sekitar saya yang selalu mendukung saya, memberi dukungan dan kasih sayangnya terhadap saya. Saya merasa beruntung sekali memiliki mereka. Keluarga dan sahabat lah yang selalu ada di setiap keadaan yang saya alami, ntah itu dalam keadaan senang ataupun sedih. Setelah kepergiannya, saya berusaha menjalani hari demi hari dengan penuh ceria kembali karena orang yang sudah meninggal tidak boleh di tangisi dan disedihi secara berlarut larut.
Ujian Nasional semakin dekat, saya giat untuk belajar dan berusaha sekeras mungkin untuk mendapatkan nilai yang terbaik. Selain nilai akademik, nilai ujian nasional menjadi salah satu pertimbangan untuk masuk ke perguruan tinggi negeri.  Karena salah satu syarat masuk di perguruan tinggi juga di lihat dari nilai ujian nasionalnya. Semua orang berlomba- lomba untuk masuk ke perguruan tinggi yang mereka impikan. Saya pun juga mengharapkannya. Alahmdulilah dari nilai akademik saya cukup memuaskan, saya selalu mendapatkan mendapatkan peringkat 5 besar di kelas. Ujian Nasional pun di mulai, saya mencoba menjawab semuanya dengan penuh harap. Setelah terlaksana ujian nasional, saatnya saya menunggu hasil tersebut. Setelah nilai ujian nasional tersebut keluar, saya pun dengan segera mendaftarkan diri ke Universitas Negeri impian saya.

Pada waktu itu system masuk perguruan tinggi negeri ada 3 macam. Yaitu SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri ) dan juga UM ( Ujian Mandiri) di Universitas yang bersangkutan. Pada tahap awal yaitu SNMPTN, saya mendaftarkan diri  masuk ke Univeritas pilihan pertama saya yaitu Universitas Pendidikan Indonesia dengan pilihan program studi Psikologi, dan pilihan kedua saya yaitu Universitas Negeri Jakarta dengan pilihan program studi Psikologi. Tetapi bukan disini lah rezeki saya. Saya di tolak oleh kedua Universitas tersebut. Saya pun berusaha mencoba dengan tahapan yang kedua yaitu melewati jalur SBMPTN, di SBMPTN ini berbeda dengan seleksi SNMPTN karena disini kami di uji kembali kemampuannya dan bersaing secara ketat dengan puluhan ribu siswa lainnya yang ingin masuk ke perguruan tinggi negeri. Disini lah hal tersulit untuk memasuki perguruan tinggi negeri karena pesaingnya yang berasal dari seluruh pelosok Indonesia. Siapapun berhak menentukan pilihannya ingin masuk ke ptn mana sajakah yang mereka inginkan. Pada saat SBMPTN saya memutuskan untuk memilih pilihan perguruan tinggi negeri yang sama  dengan SNMPTN yaitu di pilihan pertama saya memilih Universitas Pendidikan Indonesia dengan program studi yang sama pula yaitu Psikologi dan Komunikasi, di pilihan kedua saya memilih Universitas Negeri Jakarta dengan program studi Psikologi. Sayangnya di kesempatan kedua ini pun saya harus menerima dengan lapang dada, saya kembali di tolak di perguruan tinggi negeri tersebut. Harapan saya satu satunya adalah dengan mengikuti tahapan yang terakhir yaitu dengan Ujian Mandiri. Di Ujian Mandiri ini saya harus mengikuti test di Universitas yang saya ingin ikuti. Di sini pula kita bebas untuk mengikuti Ujian Mandiri manapun yang ingin kita ikuti. Pada kesempatan kali ini saya tidak gampang menyerah untuk masuk ke universitas impian saya, akhirnya saya pun mendaftarkan ke Universitas yang sama dengan SNMPTN dan SBMPTN yang terdahulu. Saya mengikuti tes Ujian Mandiri Universitas Pendidikan Indonesia dengan tetap dengan pilihan program studi yang sama yaitu Psikologi dan Komunikasi, tes Ujian Mandiri di Universitas Diponegoro dengan pilihan program studi yang sama pula yaitu Psikologi dan Komunikasi dan yang terakhir saya mengikuti tes Ujian Mandiri di Universitas Negeri Jakarta dengan pilihan program studi Psikologi dan Usaha Jasa Pariwisata. Saya mengikuti ujian satu persatu. Dan hasil di umumkan pada saat yang berbeda beda. Ketika itu hasil yan di umumkan terlebih dahulu hasil ujian mandiri dari Universitas Diponegoro dan hasilnya tidak memuaskan, saya kembali ditolak dengan universitas negeri pilihan saya. Pengumuman yang kedua yaitu hasil dari Universitas Pendidikan Indonesia, universitas ini menjadi salah satu Universitas impian saya selama ini, tapi allah berkehendak lain, saya pun kembali di tolak di Universitas ini. Harapan saya sudah mulai pupus, hanya tinggal menunggu hasil pengumuman dari Universitas Negeri Jakarta dan saya tidak mengharapkan lebih pada keputusannya nanti karena saya sudah merasa hilang harapan untuk masuk ke perguruan tinggi negeri. Disaat saat terakhir penguman ujian mandiri UNJ di umumkan saya sudah ikhlas  dengan hasil apapun yang akan terjadi. Ternyata Allah mendengarkan doa saya, kali ini usaha saya tidak sia sia, memang sebuah usaha yang di lakukan tidak ada yang sia sia. Alhamdulilah saya di terima menjadi Mahasiswa Baru Universitas Negeri Jakarta dengan pilihan program studi Usaha Jasa Pariwisata. Awalnya saya tidak mengira akan mendapatkan program studi yang sebenarnya tidak saya kuasai sebelumnya. Masuk ke dunia Pariwisata, karena dari awal saya memimpikan menajdi seorang Psikolog, namun saya percaya Allah mempunyai rencana yang lebih indah daripada yang saya bayangkan. Mungkin  sukses bukan melalui impian yang saya ingin-inginkan selama ini tetapi disinilah saya berjuang untuk mencapai kesuksesan saya.



Debbby Dianasari
UJP A 2015 - Universitas Negeri Jakarta 

17 komentar:

  1. Keren deb.. Gue masuk unj aja ga dapet-_-

    BalasHapus
  2. Pipi gak berubah ya, deb. 18 tahun yang berwarna, Sukses terus lah pokoknya

    BalasHapus
  3. Wiih deb.. Hebat euy.. Sukses terus ya

    BalasHapus
  4. Sukses sygg!!!! Semangat terus yaaa

    BalasHapus
  5. Mau dong deb tugas kaya gini:)

    BalasHapus
  6. Keren autobiografinya.����

    BalasHapus
  7. Widih nemu biografi kak alumni gw nih...... keren keren. Sukses yaa kak jangan lupain gw

    BalasHapus
  8. Ihhh bagus banget autobiografinya. Ada akunya😊😊😊

    BalasHapus
  9. Life is struggle. Keep moving on,Debby!❤️

    BalasHapus
  10. See u on top debs! Smg kita semua sukses yaaap.

    BalasHapus
  11. ih bagus autobiografinya, sukses terus ya ka debby! :)

    BalasHapus
  12. Pegel ga deb nulis sepanjang ini? Ahahah

    But anw, nice autobiography deb :)

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus