18 Tahun Yang
Berwarna
Debby Dianasari, ya itu lah nama yang di berikan orang tua saya ketika
saya lahir. Saya lahir di Bekasi pada tanggal 30 Desember 1996 dari pasangan
Uud Suhud dan Titin Suhyati. Saya memiliki 3 kaka laki laki dan 1 kaka
perempuan. Alhamdulilah mereka semua sudah menikah dan sudah di karuniai anak.
Kaka laki laki pertama saya bernama Andri Hendriyanto , dia sudah menikah dan
sudah di karuniai dua orang anak yang bernama Arfa Valerian Al-Ratand dan Arsya
Shaumira Putri Al-Ratand. Kaka laki laki saya yang kedua yaitu Feri Feriyanto
dia sudah menikah juga tetapi ia belum di karuniai anak. Kaka ketiga saya perempuan
yaitu bernama Widiya Merliyanti ia sudah menikah dan di karunai satu orang anak
yang di beri nama Aqila Al-Khalifi dan kaka laki laki saya yang terakhir
bernama Diki M Ramdani, ia juga sudah menikah dan di karuniai satu orang anak
yang ia beri nama Athar Al-Zafran. Saya
sangat dekat dengan ke empat kaka saya dan kaka ipar saya dan tentunya dengan
keponakan-keponakan yang saya sayangi.
bersama keluarga |
foto ketika bayi |
Saya pun tumbuh dan berkembang menjadi anak yang aktif dan lincah.
Memasuki dunia sekolah, saya di daftarkan oleh orang tua saya ke Taman Kanak
Kanak yang berada dekat dengan tempat tinggal saya, yaitu di Taman Kanak Kanak
Dewi Sartika. Saya memasuki tahun ajaran 2001/2002. Di taman kakak kakak ini
saya diajarkan bagaimana bersosialisasi dengan dunia luar yaitu berinteraksi
dengan teman, para guru dan orang yang berada di sekitar saya. Selain orang
tua, guru pun sangat berpengaruh dengan tumbuh kembangnya saya. Jika di rumah
kita di ajarkan dan di sayang dengan kedua orang tua kita maka jika di sekolah
guru pun menjadi orang tua kedua kita, sehingga sayang nya pun sama dengan
orang tua ketika di rumah. Di taman kanak kanak ini saya di ajarkan menyanyi,
menari, berhitung, bermain dan melakukan hal yang menyenangkan lainnya. Disini
saya di ajarkan untuk menjadi pemberani dan mengeluarkan bakat yang saya punya,
saya banyak mendapatkan trophy karena sering mengikuti lomba lomba yang di
adakan di tk tersebut. Banyak teman-teman saya yang tidak berani untuk
menunjukan kemampuannya, tetapi karena di dukung oleh guru dan orang tua saya,
saya mampu melakukannya dengan baik.
ketika berusia 4tahun |
foto bersama ayah |
Setelah lulus TK, pada tahun ajaran
2004/2005 saya pun melanjutkan
bersekolah di Sekolah Dasar yang letaknya juga tidak jauh dari rumah yaitu
Sekolah Dasar Margahayu 5. Dari kelas 1
sampai kelas 6 alhamdulilah saya selalu
mendapatkan peringkat pertama. Dari
kelas 1 sampai 3 SD saya sudah di
percaya menjadi ketua kelas dan saya juga dipercaya untuk mewakili sekolah
dalam perlombaan CALISTUNG (Baca, Tulis , Hitung) di kelas 4 sampai 6 saya
aktif ikut mengikuti ekstrakulikuler disekolah yaitu ekstrakulikuler Pramuka dan
sudah mengikuti lomba lomba yang di adakan di luar sekolah dan saya pernah mengikuti Lomba MIPA tingkat
Sekolah Dasar. Dan tentunya itu menjadi suatu pengalaman saya sendiri. Itu
semua karena dorongan keluarga , guru dan tentunya teman teman saya. Sebagai hadiahnya saya dan keluarga sering berlibur keluar kota, seperti bandung, garut,
jogja dan kota kota lainnya untuk berlibur menghilangkan rasa penat di segala
aktivitas yang telah kita lakukan setiap harinya. Cara itu ampuh untuk membuat
saya semangat beraktivitas kembali. Di akhir menndekati kelulusan saya
menghadapi ujian nasional pertama saya atau biasa di sebut UASBN (Ujian Akhir
Sekolah Berstandar Nasional) hasil dari
UASBN tersebut untuk menentukan kita bisa masuk untuk meneruskan sekolah
jenjang yang lebih tinggi yaitu ke tingkat Sekolah Menengah Pertama. Detik detik ujian nasional saya giat
sekali belajar untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, saya mendaftarkan diri
di sebuah bimbingan belajar untuk menghadapi ujian nasional tersebut dan
alhamdulilah hasilnya memuaskan, nilai uasbn saya menjadi paling tinggi pada
saat itu. Untuk masuk ke SMP Negeri sangat lah susah karena harus bersaing
secara ketat dengan nilai uasbn tersebut, saingan bukan hanya berada di dalam
kota tetapi dari luar kota pun bebas bersaing untuk masuk ke SMPN favorite
nya dan saya snagat bersyukur karena
berhasil masuk sekolah menengah pertama negeri yang saya inginkan selama ini
yaitu SMPN 3 Bekasi, karena tidak semua orang dapat bersekolah disana, harus
melewati seleksi yang sangat ketat untuk dapat masuk ke smp tersebut, banyak
sekali siswa yang nilainya terlempar ke
sekolah lain. Dari teman sd saya hanya satu orang yang lolos juga ke SMPN 3
Bekasi. Awal memasuki sekolah menengah ini saya merasa berbeda sekali ketika
masih di sekolah dasar, dengan lingkungan yang berbeda dan jauh dari rumah
membuat saya merasa tidak nyaman dengan lingkungan baru ini, terlebih lagi saya
disini tidak memiliki teman karena teman saya dari sekolah sebelumnya hanya satu
orang dan ia berbeda kelas dengan saya. Saya tidak termasuk anak yang aktif
dalam berorganisasi tetapi saya aktif dalam mengikuti ekstrakulikuler yang ada
disekolah khususnya dalam bidang kesenian seperti Seni Angklung dan Seni Tari
Tradisional. Saya sangat senang sekali jika itu berhubungan dengan kesenian.
Jika di bandingkan di bidang akademik saya bukan orang yang selalu mendapatkan
nilai bagus, terkadang saya mendapatkan nilai yang jauh di bawah rata –rata
teman teman saya, mungkin karena saingannya begitu ketat dan teman teman saya
berasal dari sekolah negeri ternama di daerahnya. Mulai memasuki kelas 2 SMP,
disini saya mulai menemukan mana teman yang selalu ada buat saya dan mana teman
yang hanya memanfaatkan saya saja, ya di sini saya menemukan sahabat sahabat
saya yang selalau ada buat saya, yang selalu menemani di kala sedih dan senang.
Setiap hari kita melewati hari hari dengan penuh canda dan tawa, karena
merekalah saya semangat untuk sekolah disana. Terimakasih Sara,Nadilah, Erina,
Donna, Intan, Regita, Bila , Rina dan Gita sudah menemani hari hari saya
disekolah ini. Mereka seperti kelurga
kedua saya di sekolah. Ya sampai sekarang pun kami masih menjaga tali
persahabatan kita. Di kelas 3 smp kita sibuk mempersiapkan ujian nasional untuk
melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas yang kami inginkan. Ujian Nasional pun
selesai dan kita masing masing meneruskan sekolah menengah atas yang berbeda
beda. Dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan. Jujur berat sekali untuk
berpisah sekolah dengan mereka, karena kita tidak bisa bersama sama lagi melewati
hari demi hari setiap harinya.
Setelah lulus SMP saya meneruskan untuk bersekolah di salah satu sekolah swasta terbaik di Kota Bekasi yaitu di SMA KORPRI .
Awal bersekolah disini menurut saya sangat berat dan berbeda sekali dengan
jenjang SMP karena di sekolah ini memiliki kedisplinan dan aturan yang sangat
ketat. Sekolah ini juga merupakan sekolah terbersih di JABODETABEK dan biasa
disebut dengan sekolah hijau karena memang di sekolah ini banyak sekali
pepohonan yang sangat ribun yang membuat betah para anak muridnya. Disini saya
dituntut untuk selalu menjaga kebersihan dan kediplinan, selain itu di sekolah
ini pula saya mencoba memberanikan diri untuk aktif berorganisasi. Saya aktif
dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah atau biasa disebut dengan OSIS dan saya di
amanahkan untuk mendapatkan jabatan sebagai bendahara, tentu saja menjadi hal
yang berat karena harus menjaga amanah yang telah di berikan sekolah untuk
saya. Di dalam osis ini saya banyak sekali mendapatkan pelajaran yang berharga
dan berkesan. Kita semua yang menjadi anggotanya bekerjasama untuk menjalan kan
program program yang sudah dibuat sendiri oleh OSIS dan sekolah. Sangat banyak
sekali acara yang di adakan di sekolah sehinga melatih kita sebagai anggotanya
untuk bekerjasama dengan baik dan menjalankan kewajibannya dalam tugas masing
masing anggotanya. Banyak seklai kenangan kenangan yang sudah terlewati selama
saya menjabat menjadi osis. Saya menemukan banyak sekali sahabat sahabat yang
selalu ada buat saya. Buat saya anggota osis ini menjadi keluarga kedua saya di
sekolah. Selain anggota osis saya juga mempunyai banyak sahabat lainnya. Mereka
selalu ada buat saya kapan pun dan dimanapun, saya merasa beruntung mempunyai sahabat
seperti mereka. Terimakasih untuk Ester,Nira, Kinan, Adi,Abi,Rio dan Firhand yang sudah ada di dalam kehidupan saya dan
menambah hari hari saya menjadi menyenangkan.
bersama sahabat SMA |
OSIS 18 |
XII.IS 3 |
EDELWEISS '18 |
Sebelum ujian nasional tiba,
allah menguji kesabaran dan keikhlasan saya dengan memanggil ayah saya untuk
kembali kepadanya, memang sudah takdir Allah swt jika semua manusia akan balik
kepangkuannya. Hari itu menjadi hari terburuk yang pernah saya alami yaitu pada
tanggal 11 Maret 2015. Saya kehilangan sosok ayah yang saya sayangi dan saya cintai. Saya kehilangan sosok
pahlawan di hidup saya. Beliau yang selama ini menjadi panutan, tulang punggung
keluarga, dan menjadi ayah yang terbaik yang saya punya. Sedih, hancur rasanya
ketika kita kehilangan salah satu orang saya cintai, tetapi saya percaya itu
yang terbaik buat ayah saya. Beliau sudah sakit bertahun tahun dan tahun ini
lah saatnya merelakannya pergi karena saya tidak ingin melihatnya merasakan
rasa sakitnya lagi. Sekarang tugas saya tetap mendoakannya dari jauh agar ia
bisa tinggal di surga dengan tenang. Saya kuat karena orang-orang sekitar saya
yang selalu mendukung saya, memberi dukungan dan kasih sayangnya terhadap saya.
Saya merasa beruntung sekali memiliki mereka. Keluarga dan sahabat lah yang
selalu ada di setiap keadaan yang saya alami, ntah itu dalam keadaan senang
ataupun sedih. Setelah kepergiannya, saya berusaha menjalani hari demi hari
dengan penuh ceria kembali karena orang yang sudah meninggal tidak boleh di
tangisi dan disedihi secara berlarut larut.
Ujian Nasional semakin dekat, saya giat untuk belajar dan berusaha
sekeras mungkin untuk mendapatkan nilai yang terbaik. Selain nilai akademik,
nilai ujian nasional menjadi salah satu pertimbangan untuk masuk ke perguruan
tinggi negeri. Karena salah satu syarat
masuk di perguruan tinggi juga di lihat dari nilai ujian nasionalnya. Semua
orang berlomba- lomba untuk masuk ke perguruan tinggi yang mereka impikan. Saya
pun juga mengharapkannya. Alahmdulilah dari nilai akademik saya cukup
memuaskan, saya selalu mendapatkan mendapatkan peringkat 5 besar di kelas.
Ujian Nasional pun di mulai, saya mencoba menjawab semuanya dengan penuh harap.
Setelah terlaksana ujian nasional, saatnya saya menunggu hasil tersebut. Setelah
nilai ujian nasional tersebut keluar, saya pun dengan segera mendaftarkan diri
ke Universitas Negeri impian saya.
Pada waktu itu system masuk perguruan tinggi negeri ada 3 macam. Yaitu
SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). SBMPTN (Seleksi
Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri ) dan juga UM ( Ujian Mandiri) di
Universitas yang bersangkutan. Pada tahap awal yaitu SNMPTN, saya mendaftarkan
diri masuk ke Univeritas pilihan pertama
saya yaitu Universitas Pendidikan Indonesia dengan pilihan program studi
Psikologi, dan pilihan kedua saya yaitu Universitas Negeri Jakarta dengan
pilihan program studi Psikologi. Tetapi bukan disini lah rezeki saya. Saya di
tolak oleh kedua Universitas tersebut. Saya pun berusaha mencoba dengan tahapan
yang kedua yaitu melewati jalur SBMPTN, di SBMPTN ini berbeda dengan seleksi SNMPTN
karena disini kami di uji kembali kemampuannya dan bersaing secara ketat dengan
puluhan ribu siswa lainnya yang ingin masuk ke perguruan tinggi negeri. Disini
lah hal tersulit untuk memasuki perguruan tinggi negeri karena pesaingnya yang
berasal dari seluruh pelosok Indonesia. Siapapun berhak menentukan pilihannya
ingin masuk ke ptn mana sajakah yang mereka inginkan. Pada saat SBMPTN saya
memutuskan untuk memilih pilihan perguruan tinggi negeri yang sama dengan SNMPTN yaitu di pilihan pertama saya
memilih Universitas Pendidikan Indonesia dengan program studi yang sama pula
yaitu Psikologi dan Komunikasi, di pilihan kedua saya memilih Universitas
Negeri Jakarta dengan program studi Psikologi. Sayangnya di kesempatan kedua
ini pun saya harus menerima dengan lapang dada, saya kembali di tolak di
perguruan tinggi negeri tersebut. Harapan saya satu satunya adalah dengan
mengikuti tahapan yang terakhir yaitu dengan Ujian Mandiri. Di Ujian Mandiri
ini saya harus mengikuti test di Universitas yang saya ingin ikuti. Di sini
pula kita bebas untuk mengikuti Ujian Mandiri manapun yang ingin kita ikuti.
Pada kesempatan kali ini saya tidak gampang menyerah untuk masuk ke universitas
impian saya, akhirnya saya pun mendaftarkan ke Universitas yang sama dengan
SNMPTN dan SBMPTN yang terdahulu. Saya mengikuti tes Ujian Mandiri Universitas
Pendidikan Indonesia dengan tetap dengan pilihan program studi yang sama yaitu
Psikologi dan Komunikasi, tes Ujian Mandiri di Universitas Diponegoro dengan
pilihan program studi yang sama pula yaitu Psikologi dan Komunikasi dan yang
terakhir saya mengikuti tes Ujian Mandiri di Universitas Negeri Jakarta dengan
pilihan program studi Psikologi dan Usaha Jasa Pariwisata. Saya mengikuti ujian
satu persatu. Dan hasil di umumkan pada saat yang berbeda beda. Ketika itu
hasil yan di umumkan terlebih dahulu hasil ujian mandiri dari Universitas
Diponegoro dan hasilnya tidak memuaskan, saya kembali ditolak dengan
universitas negeri pilihan saya. Pengumuman yang kedua yaitu hasil dari
Universitas Pendidikan Indonesia, universitas ini menjadi salah satu
Universitas impian saya selama ini, tapi allah berkehendak lain, saya pun
kembali di tolak di Universitas ini. Harapan saya sudah mulai pupus, hanya
tinggal menunggu hasil pengumuman dari Universitas Negeri Jakarta dan saya
tidak mengharapkan lebih pada keputusannya nanti karena saya sudah merasa
hilang harapan untuk masuk ke perguruan tinggi negeri. Disaat saat terakhir
penguman ujian mandiri UNJ di umumkan saya sudah ikhlas dengan hasil apapun yang akan terjadi.
Ternyata Allah mendengarkan doa saya, kali ini usaha saya tidak sia sia, memang
sebuah usaha yang di lakukan tidak ada yang sia sia. Alhamdulilah saya di
terima menjadi Mahasiswa Baru Universitas Negeri Jakarta dengan pilihan program
studi Usaha Jasa Pariwisata. Awalnya saya tidak mengira akan mendapatkan
program studi yang sebenarnya tidak saya kuasai sebelumnya. Masuk ke dunia
Pariwisata, karena dari awal saya memimpikan menajdi seorang Psikolog, namun saya
percaya Allah mempunyai rencana yang lebih indah daripada yang saya bayangkan.
Mungkin sukses bukan melalui impian yang
saya ingin-inginkan selama ini tetapi disinilah saya berjuang untuk mencapai
kesuksesan saya.
Debbby Dianasari
UJP A 2015 - Universitas Negeri Jakarta
Debbby Dianasari
UJP A 2015 - Universitas Negeri Jakarta
sama sama deby :)
BalasHapusKeren deb.. Gue masuk unj aja ga dapet-_-
BalasHapusPipi gak berubah ya, deb. 18 tahun yang berwarna, Sukses terus lah pokoknya
BalasHapusWiih deb.. Hebat euy.. Sukses terus ya
BalasHapusSukses sygg!!!! Semangat terus yaaa
BalasHapusMau dong deb tugas kaya gini:)
BalasHapusKeren autobiografinya.����
BalasHapusWidih nemu biografi kak alumni gw nih...... keren keren. Sukses yaa kak jangan lupain gw
BalasHapusIhhh bagus banget autobiografinya. Ada akunya😊😊😊
BalasHapusSukses yaa debby! :*
BalasHapusLife is struggle. Keep moving on,Debby!❤️
BalasHapusSee u on top debs! Smg kita semua sukses yaaap.
BalasHapusih bagus autobiografinya, sukses terus ya ka debby! :)
BalasHapussukses terus ya debby! :-)
BalasHapusPegel ga deb nulis sepanjang ini? Ahahah
BalasHapusBut anw, nice autobiography deb :)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSukses deeeb :)
BalasHapus