Senin, 09 November 2015

Tugas 1 - Autobiografi Arnaqa Kukuh



18 tahun hidup di dunia ini yang membanggakan

Perkenalkan nama saya Arnaqa Kukuh Rachmanda. Saya biasa dipanggil Oka oleh teman-teman saya. Saya tinggal di jl. Mustika Jaya V no.4 RT.007 RW.011 Rawamangun Jakarta Timur. Saya tinggal bersama kedua orang tua saya beserta 2 adik saya dan juga kakek nenek saya. Saya dilahirkan di Jakarta pada tanggal 2 Agustus 1997, tepatnya pada hari sabtu pagi sekitar jam 02.56 di rumah bersalin Rawamangun. Tetapi, rumah bersalin tempat saya dilahirkan sudah dibongkar untuk keperluan Negara. Nama ‘arnaqa’ ini diberikan oleh ayah saya lalu ibu saya menambahkan ‘kukuh rachmanda’ sehingga jadilah nama ‘Arnaqa Kukuh Rachmanda’. Nama ayah saya adalah Denny Arfandi dan ibu saya bernama Dewi Prasetijowati. Ayah saya asal Bukit Tinggi dan ibu saya asal Tegal. Orang tua saya sudah mengajarkan kepada saya sejak kecil untuk selalu ingat kepada Tuhan, sebab semua yang ada dunia ini adalah titipan Tuhan. Maka dari itu orang tua saya selalu menyuruh saya untuk beribadah dan beramal.

Saya mempunyai 2 adik laki – laki yang bernama Ikhsan Lazuardi Rachmansyah dan Alfarizki Nurachman. Ikhsan adik saya kelahiran tahun 2000 dan sekarang sudah sekolah di SMA N 36 Jakarta. Sedangkan Alfarizki kelahiran tahun 2003 dan sekarang sekolah di SMP N 92 Jakarta. Saya juga mempunyai 3 saudara laki-laki dan 3 saudara perempuan dari adik – adik ibu saya. Jadi, tepatnya kakek nenek dari ibu saya mempunyai 9 cucu termasuk saya dan adik – adik saya.

Pada umur 3 tahun saya sudah mulai bisa berjalan sendiri. Bermain adalah hal yang selalu saya jalankan selama masih menjadi ‘balita’ sehingga banyak sekali mainan yang saya punya pada waktu itu. Pada umur 5 tahun, saya mulai memasuki dunia taman kanak kanak (TK). Tetapi, saat itu saya langsung masuk ke TK B karna masalah umur. Dari situ saya mulai berkenalan dengan banyak orang yang sebaya dengan saya. Disitu saya juga mulai belajar berbagai macam hal yang biasa diterima anak – anak TK seperti menggambar, menulis, membaca, menghitung, mewarnai, mengaji dan juga bermain dengan teman sebaya saya. Pada saat itu saya termasuk orang yang bisa langsung beradaptasi dengan lingkungan TK sehingga saya jarang sekali menangis ketika ditinggal orang tua dan tidak seperti kebanyakan orang yang jika ditinggal bisa langsung menangis. Saya juga termasuk orang yang rajin belajar karna sejak kecil saya sudah ditekankan oleh orang tua saya untuk selalu menuntut ilmu dan bisa membanggakan orang tua saya.
Masa – masa TK pun berakhir dan saya akhirnya melanjutkan sekolah di SDN Rawamangun 01 Pagi. Disitu saya mendapatkan teman – teman baru lagi. Saya ingat teman pertama saya waktu itu adalah Renaldi Setiawan Nugroho dan sampai saya kuliah saat ini saya masih berteman baik. Di sd, saya mendapat ilmu yang lebih banyak lagi ketimbang saat di TK. Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa inggris, PLKJ, Agama Islam, PPKN, Seni budaya adalah beberapa pelajaran yang saya enyam saat duduk di bangku sd. Saat kelas 1 saya hanya mendapat uang saku sebesar Rp.2000,00 karena saat itu saya hanya membeli mainan saja. Waktu berlalu dan akhirnya saya naik kekelas 4. Disitulah saya mulai berani menyalurkan bakat saya di ekskul futsal. Latihan dan latihan, itulah yang saya jalani karna saya ingin menjadi orang yang berguna bagi tim, seperti idola saya, Ronaldinho. Dan pada akhirnya, saya terpilih masuk tim untuk ikut kejuaraan futsal antar SD di SDN Muhammadiah rawamangun. Saya sangat senang sekali karna akhirnya kerja keras saya terbayar dengan terpilih untuk masuk tim untuk membanggakan nama sekolah saya. Saat itu saya sukses mencetak satu gol saat melawan SD Kuda Laut dan kami menang dengan skor telak 7-1. Tetapi, pada pertandingan selanjutnya yaitu melawan SDN 13 Rawamangun kami kalah dengan skor 2-0. Saya sangat kecewa dengan hasil itu tapi saya sadar, itu merupakan awal dari suatu keberhasilan.
 
Waktu berlalu dan akhirnya saya naik kekelas 6. Ibu saya selalu mengingatkan untuk selalu belajar agar bisa diterima di SMPN terbaik di Jakarta. Pada awalnya, saya hanya bermain saja dan tidak menuruti nasihat ibu saya. Tapi akhirnya saya sadar dan mulai belajar untuk menjadi yang terbaik di tingkat SD. Orang tua saya juga selalu menekankan saya untuk belajar. Tak lama kemudian, ujian praktik pun dimulai. Walaupun agak sedikit kesulitan saya bisa menyelesaikan ujian praktik. Lalu ujian sekolah. Saya pun dengan mudah bisa melewati itu karena saya sudah menyiapkannya dengan selalu belajar. Dan akhirnya ujian nasional. Lagi – lagi saya bisa melewatinya dengan mudah karna saya sudah belajar untuk menghadapi ujian nasional. Libur panjang pun diberikan pihak sekolah dan saya sudah sedikit ‘santai’ dan tinggal menunggu hasil akhirnya. Akhirnya, saya diberitahu oleh guru saya bahwa saya menjadi siswa terbaik dengan nilai tertinggi di ujian sekolah. Saya sangat senang dan bangga sekali karna berhasil menjadi siswa terbaik di SD saya. Hasil ujian nasional saya juga lumayan bagus dengan mendapat nilai rata – rata 25,85. 

Akhirnya saya melanjutkan sekolah saya di SMP N 92 Jakarta. saya sekolah di SMP ini atas saran ibu Hetty, guru saya saat SD kelas 6. Saya masuk SMP pada tahun 2009 dan lulus pada tahun 2015. Pelajaran di SMP hampir sama dengan SD. Saat SMP, angkatan saya sering sekali bermain bola dilapangan saat jam istirahat. Itulah saat dimana semua anak laki-laki berkumpul untuk bermain bola. Kadang saya ikut bermain tapi kadang juga saya tidak ikut bermain karna banyaknya anak – anak yang ingin bermain. Karna saya tidak ikut bermain, saya hanya ikut menonton atau pergi kekantin untuk makan. Saya ikut ekskul futsal di SMP, mengikuti kata hati saya karna saat SD saya juga ikut ekskul futsal. Tapi, pada saat SMP saya tidak terpilih masuk tim karna lebih banyak saingan dan saya juga jarang sekali latihan. Di masa SMP ini saya mulai tidak diingatkan oleh orang tua saya untuk belajar agar saya bisa sadar sendiri untuk belajar. Oleh karena itu, nilai saya saat SMP agak sedikit menurun dibanding saat SD karna saya malas belajar. Saya pun sempat dimarahi oleh ibu saya. Tapi saya mulai sadar dan sedikit demi sedikit saya mulai belajar kembali. saat kelas 8 saya juga wajib mengikuti ekskul pramuka. Saat awal – awal saya semangat mengikuti ekskul tersebut. Tapi, pada akhirnya muncul juga rasa jenuh mengikuti ekskul tersebut dan akhirnya bolos semakin sering saya lakukan. Tapi, di masa SMP saya termasuk anak yang pendiam, jika diajak oleh teman saya barulah saya ikut. Karna sifat pendiam itulah saya kurang banyak teman di SMP, hanya sebatas kenal dan menyapa. Saya naik kendaraan umum ke SMP N 92, tepatnya naik metro mini 46. Terkadang saya naik metro mini bersama teman saya yang bernama Firdiawan. Guru saat di SMP yang selalu saya ingat sampai sekarang ini adalah ibu Gultom. Dia adalah guru yang galak. Akan tetapi dia sangat baik dan selalu memberikan saran kepada saya agar menjadi lebih baik lagi. Dia juga selalu membimbing saya selama di SMP. Dia adalah guru seni musik saya. Suaranya sangat bagus sekali. Dia adalah guru favorit saya saat masa SMP. Tapi akhirnya masa – masa SMP pun berakhir. Ujian nasional pun datang. Saya lumayan bisa mengerjakan soal tersebut walaupun agak sedikit tersedat. Nilai rata – rata ujian nasional pun keluar. Dan nilai rata- rata saya sekita 31,60. Saya sangat kecewa sekali. Saya sangat menyesal karna lebih sering bermain daripada belajar. Saya pun agak kesulitan mencari SMA. Berkali – kali saya terlempar dari SMA yang saya pilih. Hingga akhirnya ibu saya menyarankan agar di SMA N 30 Jakarta. Ibu saya yakin bahwa saya bisa masuk ke SMA tersebut. Karna takut tidak bisa sekolah, akhirnya saya meng’iya’kan nasihat ibu saya dan memilih SMA N 30 Jakarta. Dan pada akhirnya saya pun diterima di SMA tersebut. Saya sebenernya sedikit kecewa karna sebenernya saya berhasrat untuk masuk SMA N 36 Jakarta. Tapi mau apalagi, nasi sudah menjadi bubur. Tinggal bagaima caranya menjadikan bubur tersebut menjadi enak.

Libur sehabis UN SMP pun diberikan sekitar kurang lebih 2 bulan. Dan akhirnya tiba juga untuk mengikuti MOS di SMA N 30 Jakarta. Kesan pertama saya terhadap sekolah tersebut adalah negatif. Lapangan yang buruk, tanaman yang tidak terjaga, cat gedung yang sudah mulai terkelupas, kolam ikan yang tidak terurus, kelas yang tidak adanya AC nya, adalah gambaran sekolah saya saat pertama kali masuk. Tapi seiring waktu berjalan, sekolah ini pun menjadi sangat bagus. Tidak menyesal saya sekolah di SMA N 30 Jakarta. Masa – masa saat di SMA yang kata orang – orang sangat indah pun terbukti. Saya pun juga merasakannya. Saya masuk di kelas X.5. pada saat kelas X saya hanya bergaul dengan teman – teman dikelas saja. Tapi itu sangat seru. Dari kejadian konyol dan seru pun ada dikelas X. benar – benar suatu kenangan yang tidak terlupakan saat dikelas X. Wali kelas saya saat itu adalah ibu Cholida Desnayanti. Beliau merupakan wali kelas yang sangat baik dan juga menyayangi anak didiknya. Saya juga sering membawa gitar kesekolah untuk bernyanyi bersama dikelas. Benar – benar kenangan yang tak terlupakan. Tapi akhirnya masa – masa dikelas X pun berakhir. Saya pun mencanangkan untuk mengadakan makan – makan dikelas saat pembagian raport. Dan anak anak dikelas saya pun setuju. Kami pun memesan makanan ‘ayam goreng tulang lunak’ dan makan bersama dikelas. Itu merupakan saat kebersamaan kelas X.5 yang terakhir. Saat penjurusan antara IPA dan IPS, saya masuk di kelas XI IPS 3. Itulah awal untuk berkenalan dengan teman baru karna saat kelas X saya hanya bergaul dengan teman sekelas saja. Saya pun sekelas lagi dengan sahabat saya yang bernama Alvin Fajar Sugesta. Dia merupakan sahabat saya dari kelas X sampai saat ini. Kami berdua masih sering bertemu hanya untuk bermain rental PlayStasion karna kesibukan masing – masing. Dikelas XI ini, saya merupakan siswa yang cukup rajin karna saya tidak mau mengulang kejadian saat SMP. Kelas XI ini juga merupakan kenangan yang tak terlupakan. Susah senang saya alami bersama teman – teman saya dikelas XI. Saat jam istirahat tiba, anak – anak laki dikelas saya sering bermain bola bersama anak – anak kelas yang lain. Karna itulah saya juga mulai mengenal anak – anak kelas yang lain dan juga mulai bergaul dengan anak kelas yang lain. Saya juga sering menyapa teman – teman saya saat dikelas X. Suatu ketika, sekolah mengadakan Trip Observasi ke Bali dan Yogyakarta. Itu merupakan salah satu kenangan yang tak terlupakan di SMA. Satu bus dengan teman kelas XI dan saya duduk dengan sahabat saya, Alvin Fajar. Sebenernya pengalaman di bus lebih terkenang daripada saat kami istirahat di hotel. Itu karena kami kurang lebih 3 hari tidur di bus bersama teman – teman kelas XI. Benar – benar pengalaman yang tidak akan terlupakan. Hal – hal konyol, tertawa bersama, bernyanyi bersama, berfoto bersama, berbagi sama, itulah yang kami lakukan saat di bus. Saat tiba tiba Banyuwangi, kami menyebrang dengan kapal. Dan tibalah kami di kota Bali. Foto bersama kami lakukan. kami pun menginap di Fave Hotel selama 2 hari. Kami pun melanjutkan perjalanan meninggalkan bali dan menuju Yogyakarta. Di Yogyakarta, kami menginap di POP Hotel selama 2 hari. Lebih banyak di perjalanan karena kami naik bus untuk Trip Observasi ini. Di Yogyakarta, kami mengunjungi Universitas Gadjah Mada dan Malioboro untuk membeli oleh – oleh untuk orang – orang dirumah. Kami pun melanjutkan perjalanan dan kembali menuju Jakarta. XI IPS 3, dikelas ini banyak kenangan yang tak akan terlupakan. dan pada akhirnya saya naik kelas dan mendapat kelas XII IPS 3. Tidak banyak kenangan dikelas ini karna kami diburu untuk lulus dengan nilai terbaik, Ujian Nasional pun tiba. Angkatan saya mengerjakan UN itu dengan sistim CBT atau ujian online. Saya pun dengan lancar mengerjakan soal UN tersebut dan mendapat nilai rata – rata 44.50.

Memasuki masa kuliah, saya berjuang untuk masuk universitas negeri. Saya ingin sekali masuk UNJ. Pada awalnnya, jalur undangan dan SBMPTN saya memilih UNJ sebagai pilihan pertama dan mengambil jurusan Akuntansi. Tetapi, hasilnya adalah tidak diterima. Tapi saya tidak menyerah dan mencoba jalur mandiri UNJ dengan mengambil jurusan Akuntansi dan Usaha Jasa Pariwisata. Saya hanya mengharapkan hasil mandiri UNJ. Dan Alhamdulillah, saya diterima di Universitas Negeri Jakarta dengan jurusan Pariwisata. Walaupun tidak berhasil masuk jurusan Akuntansi, itu merupakan karunia terbesar Tuhan yang saya terima. Saya sangat senang, begitu juga orang tua saya. Saya pun mendapat teman – teman baru lagi, seperti Firhan, Rifan, Jehan, Zuhal, Afi, Kasyful dan masih banyak lagi. Sekian dari biografi saya, mohon maaf bila ada kesalahan kata. Semoga bermanfaat bagi pembaca.

Assalamualaikum wr. wb. 


Berikut saya sertakan beberapa foto saya









1 komentar: