Pengembangan Kebudayaan dan Bahasa
Indonesia
Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat
ini sedang ditingkatkan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan pariwisata
mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan Indonesia khususnya sebagai
penghasil devisa negara di samping sektor migas. Tujuan pengembangan pariwisata
di Indonesia adalah untuk memperkenalkan dan membudidayakan keindahan alam dan
kebudayaan Indonesia. Selain itu juga pegembangan pariwisata di Indonesia dapat
memperluas lapangan kerja.
Pariwisata berasal dari dua kata yaitu “pari” yang berarti
banyak/berkeliling, sedangkan perngertian “wisata” berarti pergi. Pengertian
Pariwisata secara luas adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan berpergian
atau perjalanan rekreasi, yang dilakukan untuk sementara waktu dan
diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan meninggalkan tempat
semula untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. Bisa dikatakan juga,
segala usaha yang berhubungan dengan kepariwisataan merupakan suatu usaha yang
bersifat komersial dengan tujuan utama yaitu untuk mendatangkan devisa negara.
Disamping itu, dari pengertian itu juga diketahui bahwa orang
yang melakukan perjalanan akan memerlukan berbagai barang dan jasa sejak mereka
pergi dari tempat asalnya sampai di tempat tujuan dan kembali lagi ke tempat
asalnya. Munculnya produk barang dan jasa ini disebabkan adanya aktivitas
rekreasi yang dilakukan oleh wisatawan yang jauh dari tempat tinggalnya. Dalam
hal ini mereka membutuhkan pelayanan transportasi, akomodasi, restoran, atraksi
atau hiburan, cindera mata dan pelayanan lainnya. Jadi, produk industri
pariwisata adalah keseluruhan pelayanan yang diterima oleh wisatawan, mulai
meninggakan tempat tinggal aslinya (asal wisatawan) sampai pada tujuan (daerah
tujuan wisata) dan kembali lagi ke daerah asalnya.
Banyak negara yang mengantungkan pendapatan pada sektor
pariwisata karena industri pajak merupakan sumber pajak dan pendapatan. Adapun
definisi yang berkaitan dengan pariwisata adalah sebagai berikut:
1.
Visitor
atau pengunjung adalah seseorang yang melakukan perjalanan ke suatu negara yang
bukan tempat negara yang mereka tinggal, karena suatu alasan yang bukan
pekerjaannya sehari-hari.
2.
Tourist
atau wisatawan adalah pengunjung yang tinggal sementara disuatu tempat paling
sedikit 24 jam di tempat yang dikunjungi dengan motivasi perjalanannya adalah:
-
Berlibur
(bersenang-senang, liburan, kesehatan, studi, alasan keagamaan dan olahraga).
-
Berdagang,
kunjungan keluarga, misi dan pertemuan-pertemuan.
3.
Excursionist
(pelancong) : pengunjung sementara di suatu negara tanpa menginap atau disebut
pergi-pulang.
Indonesia memiliki keragaman budaya yang sangat menarik,
dilatari oleh adanya agama, adat istiadat, ras dan kesenian yang dimiliki oleh
setiap suku yang ada di Indonesia. Di samping itu, alamnya yang indah akan
memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik itu alam pegunungan,
pedesaan, alam bawah laut, maupun pantai.
Pariwisata sebagai suatu fenomena yang terdiri dari berbagai
aspek tentu akan berpengaruh terhadap aspek-aspek tersebut, termasuk kebudayan
yang merupakan salah satu aspek pariwisata. Apalagi pengembangan pariwisata di
Indonesia bertumpu pada kebudayaan nasional Indonesia, tentu perkembangan
pariwisata akan berdampak bagi kebudayaan nasional Indonesia.
Kebudayaan sebagai salah satu aspek dalam pariwisata dapat
dijadikan sebagai suatu potensi dalam pengembangan pariwisata itu. Hal ini
disebabkan, dalam pengembangan pariwisata pada suatu negara atau suatu daerah
sangat terkait dengan potensi yang dimiliki oleh suatu daerah atau suatu
negara. Indonesia, misalnya dengan bermodalkan kekayaan kebudayaan nasional
yang dilatari oleh keunikan berbagai kebudayaan daerah bisa menggunakan
kebudayaan sebagai salah satu daya tarik bagi wisatawan.
Kebudayaan dalam arti luas berarti hasil cipta, rasa dan
karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup
pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan dan
kebiasaan yang akan berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia
dan perkembangan zaman. Sebagai suatu sistem, kebudayaan perlu dilihat dari
perwujudan kehidupan manusia yang terkait dengan ide, perilaku dan materi yang
dipengaruhi oleh berbagai aspek. Hal ini lebih ditegaskan pada kenyataan bahwa
manusialah yang mampu menghasilkan kebudayaan, karena manusia merupakan makhluk
hidup yang mempunyai akal dan budi. Oleh karena itu, pesatnya perkembangan
pariwisata di Indonesia juga membawa pengaruh terhadap perkembangan kebudayaan
Indonesia termasuk perkembangan bahasa Indonesia sebagai sarana pengungkap
kebudayaan Indonesia.
Kebudayaan Indonesia agar dapat dinikmati sebagai daya tarik
bagi wisatawan memerlukan sarana pengungkap. Agar orang lain dapat memahami
kebudayaan Indonesia diperlukan suatu alat pengungkap yang mampu mendeskripsikan
kebudayaan itu secara utuh. Alat pengungkap kebudayaan itu tiada lain adalah
bahasa, yang dalam hal ini adalah bahasa Indonesia.
Kebudayaan dan bahasa mempunyai hubungan sangat erat.
Kebudayaan dan bahasa dalam hal ini dibatasi pada kebudayaan nasional Indonesia
dan bahasa Indonesia. Hubungan diantara keduanya tidak hanya sebatas bahasa
Indonesia adalah bagian dari kebudayaan nasional Indonesia, tetapi juga
terlihat dari fungsi bahasa sebagai pengungkap, pelestari dan pewaris budaya
bangsa Indonesia. Bahasa sebagai suatu sistem komunikasi adalah bagian dari
sistem kebudayaan. Bahasa terlibat dalam semua aspek kebudayaan, karena
kebudayaan manusia tidak akan dapat terjadi tanpa adanya bahasa. Bahasa inilah
memungkinkan terbentuknya suatu kebudayaan. Inilah salah satu hubungan antara
kebudayaan dan bahasa. Hubungan antara kebudayaan dan bahasa juga dapat dilihat
pada sisi yang lain, yaitu bahasa merupakan kunci bagi pengertian yang mendalam
atas suatu kebudayaan. Oleh karena itu, dalam mempelajari suatu kebudayaan
diperlukan juga mempelajari bahasanya.
Bahasa sebagai salah satu unsur kebudayaan mempunyai peranan
yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari yang memungkinkan seseorang
untuk melakukan komunikasi dengan orang lain dalam memeuhi kebutuhan hidupnya.
Dengan demikian, dapat dikatakan fungsi utama bahasa adalah sebagai alat
komunikasi atau untuk berinteraksi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran,
gagasan, konsep atau perasaan. Hal ini tidak berarti bahwa bahasa hanya
memiliki satu fungsi. Fungsi yang lain adalah sebagai alat untuk menyatakan
ekspresi diri atau sikap, menjalin hubungan bersahabat atau solidaritas sosial,
imajinatif dan membicarakan objek yang ada dalam budaya pada umumnya.
Berdasarkan dari beberapa pengertian, jelaslah yang
dimaksudkan bahasa dalam tulisan ini adalah alat komunikasi yang dihasilkan
oleh alat ucap manusia yang mempunyai lambang, sistem, arti, serta bersifat
sosial kultural. Setiap bahasa mempunyai lambang. Dengan adanya lambang akan
memudahkan terjadinya komunikasi, walaupun tidak langsung berhadapan dengan bendanya.
Hal ini disebabkan setiap lambang sudah mengandung suatu konsep atau pengertian.
Agar arti lambang-lambang tersebut dapat
dipahami, setiap yang memakai bahasa harus mengerti dan menuruti sistem
bahasa yang digunakan. Sistem bahasa mengandung kaidah atau aturan yang harus
dipatuhi oleh yang memakai bahasa itu. Apabila tidak dipatuhi, penyampaian
informasi akan kacau atau mungkin komunikasi bisa tidak terlaksana.
Dari paparan yang sudah dijelaskan diatas dapat dikatakan
yang dimaksud dengan bahasa Indonesia disini adalah bahasa yang digunakan
sebagai alat komunikasi oleh penduduk Negara Kesatuan Republik Indonesia baik
sebagai bahasa nasional maupun sebagai bahasa resmi. Sebagai bahasa nasional
maksudnya bahasa Indonesia diakui dan dipakai secara resmi oleh bangsa
Indonesia dalam berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi, teknologi,
administrasi, politik dan bidang kebudayaan.
Disini juga akan terjadi akulturasi kebudayaan, karena adanya
interaksi masyarakat lokal dengan wisatawan. Disamping itu, kebudayaan-kebudayaan
daerah yang merupakan bagian dari kebudayaan nasional Indonesia akan terus
berkembang. Ini disebabkan oleh adanya wisatawan (orang asing) yang datang
berkunjung untuk melihat dan mengenal lebih dekat kebudayaan asli tersebut. Hal
ini tentunya juga menyebabkan terjadinya penggalian nilai-nilai budaya asli
untuk dikembangkan dan dilestarikan. Dengan demikian pola kebudayaan
tradisional seperi tempat-tempat bersejarah, monumen-monumen, kesenian dan adat
istiadat akan tetap terpelihara dan lestari.
Masalah
Masalah yang terjadi saat ini kurangnya kesadaran akan
kebudayaan Indonesia yang sangat beragam. Setiap manusia di negara ini maupun
manusia diluar negeri yang mendengar kata Indonesia pasti sudah mengetahui
bahwakata ini adalah suatu nama negara di Asia Tenggara yang didalamnya
terdapat banyak penduduk dan terdapat banyak kebudayaan yang beragam. Tetapi
diantara pengetahuan itu, mungkin banyak juga yang mengatakan bahwa di Negara
Indonesia banyak sekali masalah-malasah kebudayaan yang sampai saat ini mungkin
belum bisa terpecahkan secara menyeluruh. Inilah anggapan-anggapan miring yang
memang benar terjadi. Sebuah negara yang didalamnya terdapat banyak
kebudayaan-kebudayaan yang indah akan tercoreng namanya hanya dengan anggapan
buruk yang memang benar terjadi tersebut. Seperti budaya Reog dan Batik yang
diklaim bangsa lain. Banyak sekali masalah-masalah kebudayaan Indonesia yang lainnya,
seperti: Banyak budaya Indonesia yang di klaim bangsa lain sehingga hampir
hilangnya suatu kebudayaan Indonesia dan semakin terkikis oleh perkembangan
zaman teknologi yang semakin canggih. Penyebabnya adalah dari sektor pemerintah
yaitu pemerintah kurang memperhatikan budaya-budaya Indonesia. Dalam arti,
pemerintah tidak langsung membuatkan Undang-Undang perlindungan untuk setiap
budaya yang ada. Dan dalam sektor penduduknya yaitu kita sebagai penduduk
Indonesia kurang memperhatikan budaya Indonesia juga, tidak mau melestarikan
budaya negara sendiri, hampir seluruh generasi muda lebih menyukai budaya barat
dari pada budayanya sendiri.
Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa
sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu
negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai
dengan kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai
mendominasi sehingga budaya lokal mulai terlupakan. Faktor lain yang menjadi
masalah pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa.
Sehingga identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun
kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian,
tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian
negara karena suatu negara juga membutuhkan masukan-masukan dari negara lain
yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya.
Selain budaya juga terdapat masalah bahasa, sehubungan dengan
masalah yang dibahas adalah pengaruh perkembangan pariwisata terhadap Bahasa
Indonesia yang merupakan bagian dari kebudayaan nasional Indonesia. Pengaruh ini
apabila dilihat dari segi bahasa nasional yang mengatur perkembangan dan
pembinaan Bahasa Indonesia dapat dilihat dari dua sisi, yaitu pengaruh positif
dan pengaruh yang bersifat negatif. Pengaruh yang bersifat positif ini dapat
dilihat dari data berupa munculnya kata-kata dan istilah yang berhubungan
dengan kepariwisataan. Contoh kata dan istilah yang digunakan dalam bahasa
Indonesia yang berhubungan dengan kepariwisataan yaitu : usaha perjalanan
wisata, agrowisata, destinasi, objek wisata, hotel, reservasi, restoran,
pramuwisata dan lain-lain. Disamping dapat memperkaya kosa kata dan istilah,
dampak positif perkembangan pariwisata tehadap Bahasa Indonesia juga ditemukan
dalam fungsi bahasa Indonesia sebagai alat untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan. Demikian juga dalam pengembangan pariwisata di Indonesia disamping
berdampak positif terhadap Bahasa Indonesia juga terdapat pengaruh negatifnya.
Pengaruh negatif yang dimaksudkan disini lebih ditekankan pada masalah belum
memaksimalnya fungsi bahasa Indonesia sebagai pengungkap produk-produk industri
pariwisata. Pengembangan pariwisata berdasarkan kebudayaan mestinya semua aspek
kebudayaan termasuk produk yang dihasilkan dari industri pariwisata menggunakan
Bahasa Indonesia sebagai sarana pengungkapnya, kecuali produk industri
pariwisata yang memang berasal dari luar negeri. Akan tetapi, dalam
kenyataannya fenomena ini belum terlaksana secara maksimal. Buktinya di
Indonesia banyak komponen industri pariwisata justru menggunakan bahasa asing
atau pola penyusunannya adalah pola bahasa asing. Padahal itu adalah produk
lokal. Misalnya, nama hotel dan restoran, serta nama produk makanan dan minuman
di Indonesia. Selain itu juga, seiring dengan perkembangan zaman dan peradaban
manusia. Perkembangan ini sudah pasti diikuti oleh adanya perubahan akibat
pergaulan manusia satu dengan yang lainnya dalam suatu tatanan kemasyarakatan.
Sehubungan dengan ini, dapat diberikan sebagai contoh misalnya munculnya
istilah komputer, kamera, televisi dan diikuti oleh hadirnya produk fisik.
Kemudian dari produk fisik ini akan hadir kosa kata dan istilah yang
berhubungan dengannya sebagai sarana pengungkapnya. Misalnya, dari istilah
komputer muncul istilah terkait seperti printer, monitor, mouse, flashdisk dan
yang lainnya. Munculnya kata dan istilah baru dalam Bahasa Indonesia juga
diakibatkan adanya perkembangan kebudayaan nasional yang didukung oleh
kebudayaan daerah dengan bahasa daerahnya masing-masing. Misalnya, dalam bidang
seni muncul kata barong, reog, gandrung dan wayang orang. Efek negatifnya
justru terlihat kepada keterbatasan Bahasa Indonesia untuk mewahanai
kebudayaan-kebudayaan yang diserap dari hasil pergaulan masyarakat Indonesia
dengan masyarakat Internasional. Artinya, ada istilah kebudayaan yang diserap
dari luar belum ditemukan kosa kata yang pas dalam Bahasa Indonesia. Ini akan
menimbulkan penggunaan istilah asingnya dalam Bahasa Indonesia.
Adapun juga masalah kurangnya penerapan bahasa Indonesia di
negara kita sendiri. Seperti di Indonesia banyak sekali wisatawan asing yang
datang ke Indonesia, tetapi kita sebagai orang Indonesia berbicara dengan
wisatawan asing dengan menggunakan bahasa mereka. Padahal negara yang mereka
tuju adalah Indonesia. Ini adalah Indonesia dan Indonesia adalah negara kita,
budaya dalam berbahasa di Indonesia adalah menggunakan bahasa Indonesia, jadi
seharusnya merekalah yang beradaptasi dengan negara kita salah satunya dengan
menggunakan bahasa Indonesia. Bukan malah sebaliknya, orang Indonesia yang
menggunakan bahasa asing.
Solusi
Menurut saya, solusi untuk pemerintah dalam mempertahankan
kebudayaan di Indonesia adalah pemerintah harus lebih memperhatikan
perkembangan budaya kita. Dan juga pemerintah harus segera membuatkan
Undang-Undang perlindungan untuk semua budaya yang ada di Indonesia. Dan untuk
warga negara Indonesia, harus ditanamkan rasa memiliki dari dalam diri sendiri
karena kita orang Indonesia harus mempunyai rasa kepemilikan atas budaya kita
sendiri. Selain mempunyai rasa memiliki, kita sebagai bangsa Indonesia juga
harus mencintai budaya kita sendiri, untuk apa mempunyai rasa kepemilikan
tetapi tidak mencintai budayanya sendiri?. Dan juga untuk generasi muda, kita
harus melestarikan budaya kita sendiri agar tidak terjadi pengklaiman seperti
kejadian waktu lalu.
Dan bisa juga memasukan salah satu budaya Indonesia kedalah
film layar lebar atau televisi. Salah satu hobi anak-anak muda sekarang adalah
menonton film di bioskop, mulai dari film Barat hingga film Indonesia. Karena
film-film Indonesia yang sering masuk ke bioskop adalah film horror dengan
kualitas dan jalan cerita yang kurang diminati. Dan film-film di televisi yang
mengajarkan kepada anak-anak generasi penerus untuk melakukan hal yang tidak
ada pembelajarannya, seperti film-film yang mengandung mistis atau
kebinatang-binatangan yang tidak ada manfaatnya. Ini adalah salah satu
kesempatannya, film yang dibuat tidak harus 100% membicarakan tentang budaya
Indonesia, tetapi budaya Indonesia bisa menjadi bagian didalam cerita,
contohnya sang tokoh utama adalah seorang penari tradisional atau tokoh utama
meninggal lalu dimakamkan dengan adat pengawetan jenazah di Tana Toraja.
Walaupun sebenarnya tidak terlalu banyak masuk didalam inti cerita, tetapi yang
penting adalah kebudayaan itu ada dan merupakan sesuatu yang aneh dalam sisi
positif, sehingga penonton pun akan membicarakannya dan mulai mencari lebih
dalam tentan kebudayaan itu sendiri, sehingga kebudayaan tersebut tidak akan
hilang dan dengan hal ini juga bisa menjadi pembelajaran akan pengenalan
budaya-budaya di Indonesia yang belum diketahui sebelumnya.
Mulai berani mengekspor batik, batik merupakan salah satu
ciri khas negara Indonesia. Penjualan batik didalam negeri sudah meningkat
secara pesat. Tidak ada salahnya untuk mencoba hal baru yaitu untuk mengekspor
batik secara besar-besaran. Selain namanya yang sudah terkenal di dunia,
motif-motif dari batik sangatlah unik sehingga akan menarik perhatian
orang-orang asing. Selain membuat warga Indonesia lebih bangga dengan batik,
hal ini dapat memberi banyak keuntungan sekaligus memberi tahu kepada dunia
bahwa batik adalah produk asli Indonesia.
Selain itu juga, kita harus mengembangkan bahasa Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari dengan tidak menggunakan istilah-istilah asing. Hal
ini akan menimbulkan kebiasaan dalam diri masyarakat menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Dan jika sudah terbiasa, maka jati diri dari
bahasa Indonesia tidak akan hilang oleh zaman. Dan jika sudah menerapkan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar, maka jika ada warga negara asing yang datang
ke Indonesia (terutama untuk para pramuwisata), kita terapkan bahasa Indonesia
atau kita ajarkan kepada warga negara asing untukberbahasa Indonesia agar
bahasa Indonesia juga dikenal oleh budaya asing dan semakin berkembang agar
menjadi bahasa Internasional. Jadi agar menghilangnya perlahan-lahan kebiasaan
kita sebagai warga negara Indonesia beradaptasi dengan warga negara asing
dengan menggunakan bahasa yang asing. Jadi terapkanlah kebiasaan tersebut agar
bahasa Indonesia tidak menjadi bahasa yang dijauhkan oleh bahasa-bahasa yang
lain. Bisa dimulai dari diajarkannya warga negara asing yang datang ke
Indonesia menggunakan bahasa Indonesia dengan perlahan-lahan. Demikian juga
orang yang belajar Bahasa Indonesia secara tidak langsung juga mempelajari
kebudayaan nasional Indonesia. Jadi, dengan demikian bahasa Indonesia merupakan
sarana pengungkap kebudayaan nasional Indonesia yang digunakan sebagai dasar
pengembangan pariwisata di Indonesia.
Tujuan pembangunan pariwisata nasional adalah mewujudkan
pariwisata berkesinambungan. Oleh karena itu, pengembangan pariwisata di
Indonesia yang berlandaskan kebudayaan harus benar-benar di cermati. Artinya,
kebudayaan Indonesia jangan sampai menjadi korban akibat pengembangan
pariwisata, justru sebaliknya pariwisata harus memberikan kontribusi yang
positif terhadap kebudayaan dalam arti luas, termasuk bahasa Indonesia yang
berfungsi sebagai sarana pengungkap kebudayaan Indonesia. Dalam hal ini, agar
pariwisata Indonesia benar-benar bercermin pada kebudayaan Indonesia perlu
dipikirkan kemungkinan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa asing (Inggris)
secara bersama-sama.
Daftar Pustaka
Nama : Sarah Amalia
UJP B 2015
semoga kedepannya pariwisata indonesia bisa maju dan meningkatkan devisa untuk negara. Dan juga melestarikan budaya2 indonesia. Nice artikel. I proud of you my beloved friend 😀😙😙
BalasHapusSolusi untuk indonesia kedepannya bagus. Semoga aja pemerintah dan warga negara indonesia bisa menerapkan solusi itu kedepannya. Good artikel (y)
BalasHapussemoga bangsa indonesia kedepan bisa lebih baik lagi di industri pariwisatanya dan juga bisa mengenalkan berbagai macam kebudayan di indonesia. good laah sist
BalasHapusartikel yang bagus sar, untuk solusi ditambahin pengembangan dibidang kuliner, karena akan membantu meningkatkan minat wisatawan yang akan berkunjung, untuk kedepannya semoga semakin maju ya pariwisata di Indonesia
BalasHapusSemoga kedepannya masyarakat Indonesia dapat tetap menjaga dan melestarikan keragaman budaya yang sudah ada.
BalasHapusArtikelnya bagus, good job kawan! :)