Assalamu’alaikum
wr.wb
Nama saya Inez Wahyu Rosalia,
mahasiswi Universtitas Negeri Jakarta jurusan Usaha Jasa Pariwisata. Pertama –
tama saya ucapkan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunianya
saya dapat menyelesaikan Tugas ini sesuai yang diharapkan. Kali ini saya akan
membahas tentang Solusi UNJ untuk Pariwisata Indonesia dengan Tema “Pelestarian
Cagar Budaya Sebagai Objek Wisata”, berikut
adalah ulasannya
Latar belakang permasalah :
Pariwisata merupakan sektor
penting di dunia yang saat ini telah menjadi
kebutuhan bagi masyarakat sehingga dalam
penanganannya harus dilakukan
secara serius melibatkan industri lainnya yang
terkait. Pengenalan potensi
objek dan daya tarik merupakan suatu hal terpenting
agar objek dapat dikenal
jauh oleh wisatawan dan mampu menggerakkan calon
wisatawan untuk
mengunjungi dan menikmati keindahan alam budaya dan
adat istiadat yang
beranekaragam.
Jakarta adalah ibukota Indonesia.
Sebagai Ibukota Negara, Jakarta
merupakan pusat pemerintah, perekonomian,
perdagangan, serta mempunyai
berbagai macam potensi wisata, diantaranya adalah
objek wisata peninggalan
sejarah seperti Museum Fatahillah, Museum Bahari,
dan Museum Wayang. Museum merupakan institusi
permanen yang melayani kebutuhan publik melalui usaha pengoleksian dan
memamerkan benda-benda serta aset-aset bersejarah dan sumber pengetahuan bagi
masyarakat. Jakarta memiliki kawasan yang terkenal yaitu Kawasan Kota
Tua yang identik dengan keindahan Batavia dengan bangunan-bangunan bergaya
arsitektur Eropa (Belanda). Dalam kesempatan kali ini saya mengangkat tema
Pelestarian Cagar Budaya sebagai Objek Wisata. Tujuannya agar kita semua
mengetahui bahwa Museum Fatihallah merupakan cagar budaya yang perlu
dilestarikan dan diangkat menjadi objek wisata yang lebih luas lagi. Dengan
begitu akan menambah minat pengunjung yang datang dari berbagai daerah hingga
mancanegara.
Museum
Fatahillah telah banyak mengalami perkembangan dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan
kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun. Kenaikan jumlah pengunjung yang
signifikan menjadi suatu ukuran bahwa
suatu museum telah berhasil mempengaruhi minat masyarakat untuk datang
berkunjung. Lebih jauh lagi, hal ini juga dapat memberikan suatu asumsi bahwa
museum telah menjadi satu alternatif baru bagi masyarakat untuk menghabiskan
waktu luangnya, sekaligus sebagai tempat dimana mereka
dapat memperoleh pengalaman baru. Kenaikan jumlah
pengunjung yang dialami oleh Museum Fatahillah harus tetap dipertahankan agar
wisatawan tetap datang ke Museum Fatahillah. Museum Fatahillah membutuhkan
strategi pemasaran untuk dapat meningkatkan kunjungan wisatawan karena Museum
Fatahillah kini bukan sebagai gudang tempat menyimpan barang-barang antik
tetapi pengelola Museum Fatahillah berusaha menjadikan museum sebagai tempat
dimana pengunjung dapat merasakan suatu suasana dan pengalaman bersejarah yang
berbeda, yang hanya akan mereka dapatkan jika mereka berkunjung ke museum.
Strategi
pemasaran museum dapat menjadi jalan keluar dari permasalahan
yang dihadapi oleh museum yaitu untuk mempertahankan
museum di
masyarakat berkaitan dengan upaya membuka akses
kepada masyarakat luas
untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman di
museum, sekaligus
memenuhi kebutuhan pengunjung.
Permasalahan
:
Upaya yang dilakukan Cagar Budaya Museum Fatahillah Kota Tua dan apa saja yang
harus di benahi agar menjadi Objek Wisata
Pembahasan
:
Gedung
Museum Sejarah Jakarta mulai dibangun pada tahun 1620 oleh Gubernur Jendral Jan
Pieterszoon Coen sebagai gedung balai kota kedua pada tahun
1626 (balai kota pertama dibangun pada tahun 1620 di dekat Kalibesar Timur).
Menurut catatan sejarah, dahulu gedung ini hanya bertingkat satu dan
pembangunan tingkat kedua dilakukan kemudian. Selain digunakan sebagai
stadhuis, gedung ini juga digunakan sebagai ‘’Raad van Justitie'’ (dewan
pengadilan). Pada tahun 1925-1942 setelah aktivitas Balai Kota dipindahkan ke Koningsplein
Zuid (Sekarang Jl. Medan Merdeka No. 8-9, Jakarta
Pusat), gedung ini dimanfaatkan sebagai Kantor Pemerintah Provinsi
Jawa Barat dan pada tahun 1942-1945 dipakai untuk kantor
pengumpulan logistik Dai Nippon. Tahun 1952 gedung ini menjadi markas Komando
Militer Kota (KMK), lalu diubah kembali menjadi KODIM 0503 Jakarta Barat. Pada
tahun 1968, gedung ini diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta, lalu diresmikan menjadi Museum Sejarah Jakarta pada tanggal 30 Maret 1974.
Di Eropa, gedung
balai kota dilengkapi dengan lapangan yang dinamakan ‘’stadhuisplein'’. Menurut
sebuah lukisan yang dibuat oleh pegawai VOC ‘'’Johannes Rach”’ yang berasal
dari '’Denmark”, di tengah lapangan tersebut terdapat sebuah air mancur yang
merupakan satu-satunya sumber air bagi masyarakat setempat. Air itu berasal
dari Pancoran Glodok yang dihubungkan dengan pipa menuju stadhuiplein. Pada tahun 1972, diadakan penggalian terhadap lapangan
tersebut dan ditemukan pondasi air mancur lengkap dengan pipa-pipanya. Maka
dengan bukti sejarah itu dapat dibangun kembali sesuai gambar Johannes Rach,
lalu terciptalah air mancur di tengah Taman Fatahillah. Pada tahun 1973 Pemda
DKI Jakarta memfungsikan kembali taman tersebut dengan memberi nama baru yaitu
‘'’Taman Fatahillah”’ dengan tujuan untuk mengenang panglima Fatahillah pendiri
kota Jakarta.
Deskripsi mengenai fungsi museum
Fatahillah, secara tidak langsung memberikan gambaran
mengenai kekejaman penjajah di era kolonialisme.
Penindasan, pemiskinan, penyiksaan, eksploitasi
kekuasaan, pergeseran budaya, dan dominasi penjajah
dalam hal perekonomian dan sumber daya
adalah hal-hal yang timbul akibat kolonialisme.
Hal-hal tersebut juga yang terjadi ketika mempelajari
fungsi museum Fatahillah pada masa itu, sehingga
keindahan dan kemegahan bangunannya seolah
berbanding terbalik dengan peristiwa-peristiwa yang
terjadi di dalamnya. Dengan kata lain, museum
Fatahillah dengan fungsi-fungsinya pada masa itu,
seolah menjadi representasi dominasi kolonial yang jelas-jelas merugikan bangsa
Indonesia sebagai pihak terjajah.
Menurut Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu
Kota Jakarta, telah menetapkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Cagar budaya
berupa bangunan ini memiliki keindahan dan kemegahan bangunan museum
Fatahillah sehingga menyiratkan perkembangan desain arsitektur modern di
Indonesia. Konsep yang diterapkan dalam arsitektur museum Fatahillah dan
bangunan – bangunan lain pada masa kolonial mencakup aspek fungsi, struktur,
dan estetika yang menjadikan desain menjadi utuh, integral, dan kontekstual.
Hal tersebut menjadi bukti bahwa keterlibatan arsitek Belanda dalam pembangunan
kota dan bangunan di Indonesia memberi kontribusi tidak hanya dalam bentuk
pengolahan potensi budaya lokal, yaitu pada perkembangan selanjutnya secara
aktif membangun dan menerapkan akulturasi dan pendekatan alam serta budaya
lokal pada arsitektur. Kontribusi tersebut juga memberikan wacana tentang perkembangan arsitektur pada
masa tersebut.
Berdasarkan survei yang telah
dilakukan sebelumnya, saya melihat bahwa kebanyakan pengunjung lebih cenderung
bermain - main, foto - foto, dan hanya melihat - lihat dari pada belajar
sejarah. Ini dapat disimpulkan bahwa Museum Sejarah Jakarta (Fatahillah) memiliki
potensi yang kuat sebagai tempat wisata edukasi sejarah Jakarta. Namun sangat
disayangkan bahwa Museum Sejarah Jakarta yang merupakan aset wisata dan situs
sejarah tidak terlalu diperhatikan oleh para pengunjung. Untuk itu, Museum
membutuhkan sebuah media komunikasi untuk mengubah keadaan ini, media yang
dapat memandu pengunjung mempelajari sejarah di museum dan agar masyarakat
dapat kembali menyadari akan peran dan pentingnya aset sejarah ini. Dan agar
meningkatkan minat masyarakat untuk datang dan belajar sejarah di Museum
Sejarah Jakarta.
Cagar
Budaya Museum Fatahillah agar menjadi Objek Wisata, perlu mencanangkan adanya
upaya – upaya yang dilakukan diantaranya ; Pembenahan intrastruktur. Dalam hal
ini berkaitan dengan tempat parkir, yang mana perlu di perhatikan bahwa tempat
parkir harus tetap dijaga dan ditambahkan lahan untuk parkir agar tetap terlihat
rapih dan tidak menggangu kondisi para pengunjung. Lalu lintas yang perlu juga
diperhatikan. Karena kita sendiri mengetahui bahwa di Jakarta pada zaman
sekarang sudah banyak kemacetan dimana – mana yang tak terkendali sehingga
menyebabkan ketergangguannya jalan. Disamping itu pula, adanya pemandu wisata
yang berkompeten dan mempunyai kualitas dan kuantitas tinggi atas kerjanya,
lalu mampu bertanggung jawab. Pusat informasi (tourism center), karena tidak
hanya dari berbagai daerah saja yang berkunjung ke tempat ini, bahkan sampai
warna negara asing pun berdatangan untuk menyaksikan langsung sejarah dan
peninggalan – peninggalan yang ada di dalamnya sehingga bisa Membimbing
pengunjung yang datang ke Museum Sejarah Jakarta.
Promosi museum dapat dilakukan dari dalam
atau dari luar museum. Promosi dari dalam mencakup semua tindakan promosi yang
dilakukan oleh pihak museum, sedangkan dari luar adalah kegiatan promosi yang
dilakukan oleh pihak lain diluar museum. Disisi lain, cara
mempromosikan dan mengenalkan kepada orang – orang mengenai Cagar Budaya Museum
Fatahillah ini melalui berbagai macam seperti media sosial, maupun elekronik. Dengan begitu, orang –
orang lebih mudah mengetahui tempat bersejarah tertua di Jakarta ini. Dari mana
itu pula kualiatas kariawan yang memiliki kecintaannya terhadap kebersihan
bangunan museum dengan cara mengajarkan kita cara memasuki museum bersejarah.
Kita tidak diperkenankan masuk secara tiba – tiba dengan alas kaki yang kita
kenakan sedari tadi, kita diberi alas kaki berupa sandal jepit dengan tulisan
“Museum Sejarah Jakarta”, dengan tujuan untuk menjadikan museum selalu terawat
kebersihannya.
Daya
Tarik Wisata atau "tourism attraction" yaitu segala sesuatu yang
menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu. Daya
tarik wisata adalah sebagai segala
sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat. Daya
tarik budaya ialah alat yang efektif dalam menciptakan pandangan yang baik
untuk tujuan pariwisata. Pandangan ini
tidak hanya dapat digunakan dalam meningkatkan promosi pariwisata, tetapi juga
dapat menarik wisatawan menjadi penetap atau penghuni, baik penghuni tetap atau
sementara, terutama dari negara penghasil kepariwisataan. Wisata berbasis budya adalah salah satu jenis daya tarik
kegiatan yang menggunakan kebudayaan sebagai objeknya. Pariwisata jenis ini
dibedakan dari minat-minat khusus lain, seperti wisata alam, dan wisata
petualangan. Dibalik itu bermanfaat
apabila mampu mengajak orang - orang
menjadi lebih peduli dan tertarik untuk mengunjungi dan belajar sejarah di
Museum Sejarah Jakarta. Semua itu agar Menambah pengetahuan orang - orang
tentang sejarah Jakarta, dan meningkatkan kesadaran orang - orang tentang
peranan penting dari pada sejarah.
Museum pada intinya memberikan pelayanan yang
didasarkan pada koleksi, walaupun mereka juga memiliki posisi yang tepat untuk
menciptakan sebuah suasana. Suasana ini bisa menjadi alat untuk berkompetisi,
karena bagi banyak museum, struktur fisik dan lokasi museum dapat mempengaruhi
tingkat suasana yang dapat diciptakan. Fasilitas ini pula yang dapat mendukung
dan menjadi nilai tambah bagi museum ketika mereka mengemas produknya, dan
harus dapat diakses oleh seluruh pengunjung yang datang ke museum. struktur fisik pendukung yang dapat
memberikan suasana atau atmosfer yang berbeda dengan museum-museum lain adalah
bangunan museum dan lokasinya yang berada di wilayah Kota Tua Jakarta. Bangunan
ini pula yang menjadi keunggulan dikota Jakarta, dan hal ini diakui oleh
sebagian besar pengunjung. Ketika mereka memasuki wilayah kota tua, mereka
disuguhi nuansa masa lalu yang kental, yang tercipta dari bangunan-bangunan
kuno di kanan-kiri jalan. Suasana inilah yang dapat dijadikan alat untuk
berkompetisi, dan dapat menjaga suasana ini tetap terjaga. Selain bangunan
utama, tentunya masih ada struktur fisik pendukung lain yang diperlukan untuk
mendukung maksimalnya pelayanan bagi pengunjung. Sarana pendukung tersebut
antara lain toilet, tempat parkir, perpustakaan, toko suvenir, area istirahat,
kafe museum, dan lainnya. Fasilitas pendukung lainnya yang dapat diperbaiki
bahkan dikembangkan antara lain fasilitas toilet, area parkir, perpustakaan,
area istirahat (rest area), toko suvenir, fasilitas makan, petunjuk arah
(directory), dan mushollah.
Disamping
itu juga, museum ini pula banyak kekurangannya untuk mendorong melakukan
pembenahan. Salah satu alasan terkuatnya adalah museum yang tiap tahunnya
semakin menua sehingga mengharuskan melakukan perbaikan atau renovasi. Seiring
berjalannya waktu tempat bersejarah ini jika ditelaah secara jelas, terlihat
sangat kumuh. Apalagi jika pendatang memasuki penjara bawah tanah yang dahulu
untuk menyekap para wanita. Disana terlihat sangat ketidak layakan tempat
tersebut. Bisa digambarkan suasananya sangat kotor, bau dan lembab bahkan ada
kotoran yang tidak selayaknya ada disana.
Kepala Museum Sejarah Jakarta,
Enny Prihantini menjelaskan ada tiga tahapan renovasi yang akan dilakukan
pihaknya, di renovasi tahap pertama ini pihak museum akan melakukan pembenahan
di bagian tengah gedung."Kita juga memperbaiki atap, talang air yang sudah
rusak. Dinding juga kita perbaiki, kusen jendela, itu juga banyak yang keropos.
Kusen pintu juga, dan instalasi listrik," katanya. Itu
semua bertujuan untuk menambah pengunjung dan membuat para pengunjung merasa
nyaman dan terbawa kedalam suasana sejarah pada masa dahulu kala. Ini adalah
salah satu cara pengembangan bangunan sejarah jakarta sebagai objek wisata.
Solusi :
Dalam
sebuah aspek kehidupan kota tua yang mengandung berbagai unsur bersejarah ini
sangatlah penting untuk kita lestarikan dari pada bangunan yang indah ini. Kita
mengetahui bahwa museum fatahillah yang berada dipusat jantung ibu kota ini memiliki
nilai estetika yang masih sangat asri budi dayanya. Solusi yang tepat untuk
menangani studi kasus diatas adalah dengan cara meningkatkan kinerja para calon
pekerja yang mana nantinya akan siap bersaing di lapangan. Kemudian meningkatkan
infrastruktur.
Aspek permasalahan dari potensi wisata budaya diatas
adalah keamanan, kebersihan dan ketertiban. Masyarakat lokal masih
belum sadar akan kebersihan, keamanan disana belum maksimal, dan juga kurangnya
ketertiban para PKL (Pedagang Kaki Lima). Solusinya adalah pemerintah menegakkan lagi
petugas keamanan sekitar agar tidak lagi terjadi hal-hal yang merugikan dan
tidak diinginkan oleh wisatawan, seperti pencurian, pencopetan atau
penjambretan. Begitu pula dengan kebersihan dan ketertiban, dinas kebersihan
bekerjasama dengan masyarakat agar kebersihan lingkungan tetap terjaga dan
penataan ulang secara tertib para PKL di taman museum. Pemerintahan setempat
seharusnya menegakkan hukum yang lebih tegas lagi kepada para pengunjung agar
tidak terjadi penyalah gunaan pada tempat bersejarah ini. Dan ini juga menjadi
pr untuk kita dimana kmita harus membantu mencapainya pelestarikn cagar budaya
yang ada di indonesia khususnya museum fatahillah ini.
DAFTAR PUSTAKA :
https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Fatahillah
http://news.liputan6.com/read/739393/renovasi-museum-fatahillah-pemprov-dki-gelontorkan-rp-22-miliar
http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/siteregnas/uploads/file_dokumen/440621125-20140904-121701.pdf
http://news.liputan6.com/read/739393/renovasi-museum-fatahillah-pemprov-dki-gelontorkan-rp-22-miliar
http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/siteregnas/uploads/file_dokumen/440621125-20140904-121701.pdf
Inez Wahyu Rosalia
Usaha Jasa Pariwisata – A 2015
4423154715
Usaha Jasa Pariwisata – A 2015
4423154715
Tidak ada komentar:
Posting Komentar