HILANGNYA KESADARAN PENGUNJUNG DALAM
PENGEMBANGAN DESTINASI
Indonesia
merupakan sebuah negara dengan berbagai macam budaya dan kesenian yang sangat
mempesona mata dunia. Salah satu kota tujuan pariwisata di Indonesia adalah
kota Yogyakarta. Kota yang di identikkan dengan kota yang penuh kenangan akan
sejarah dan budaya ini senantiasa mengundang wisatawan tiap tahunnya. Baik dari
wisatawan lokal maupun wisatawan asing.
![]() |
museum Benteng |
Objek
wisata yang di tawarkan oleh kota Yogyakarta ini banyak mendapat perhatian dan minat
dari para pengunjung yang juga menimbulkan geliat dan gairah kehidupan
masyarakat sekitarnya. Saya akan menceritakan tentang destinasi wisata yang ada
di Yogyakarta yaitu Museum Vredenburg dan Taman Pintar. Musium Benteng
Vredeburg dulunya merupakan tangsi militer Belanda yang mulai dibangun pada
tahun 1760. Benteng ini terletak di Jl. A. Yani, tepatnya di depan Gedung Agung
Yogyakarta. Lokasinya sangat dekat dengan Malioboro. Benteng ini dulunya
bernama Rustenburg yang berarti 'Benteng Peristirahatan'. Kemudian diganti nama
menjadi Vredeburg yang berarti 'Bentang Perdamaian' setelah selesai dibangun
kembali karena rusak akibat gempa besar yang melanda kota Yogyakarta pada tahun
1867.
![]() |
Taman Pintar |
Sementara
itu, Taman
Pintar adalah tempat wisata untuk anak-anak Yogya ataupun
anak-anak Indonesia agar tumbuh ketertarikan untuk belajar dan kreatif dalam
bidang sains dan teknologi. berlokasi di jalan P. Senopati, Yogyakarta. Begitu
memasuki pintu gerbang, kita langsung disambut oleh area yang disebut sebagai
Playground Arena. Jalan masuk dari pintu gerbang terpecah menjadi 2 oleh sebuah
koridor yang terdiri atas 3 tiang berbentuk segitiga di masing-masing sisinya.
Air akan menyembur dari masing-masing tiang tersebut hingga membentuk sebuah
koridor air. Namun sayang, koridor ini hanya dioperasikan pada saat-saat
tertentu saja. Di ujung koridor ada sebuah gong bertuliskan "Gong
perdamaian Nusantara (sarana persaudaraan dan pemersatu bangsa)". Di
sekeliling gong tersebut nampak logo dari semua propinsi dan kabupaten yang ada
di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam setiap destinasi wisata pasti memiliki permasalahan seperti adanya kerusakan ulah manusia dari sisi ekonomi fasilitas dan lain sebagainya. saya akan menjelaskan permasalahan destinasi wisata beserta solusinya :
a. Lahan Parkir
Dalam setiap destinasi wisata pasti memiliki permasalahan seperti adanya kerusakan ulah manusia dari sisi ekonomi fasilitas dan lain sebagainya. saya akan menjelaskan permasalahan destinasi wisata beserta solusinya :
a. Lahan Parkir
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di
sela-sela ramah tamah dengan Paskibraka di Bangsal Kepatihan, Senin(18/8/2014).
Sultan mengindentifikasi kemacetan tinggi itu hampir merata di seluruh wilayah
DIY, baik jalur lingkar (ring road) ataupun perkotaan seperti Gejayan, dan
terutama Malioboro. Destinasi Museum Vredenburg
dan Taman Pintar ini berada di Jalan Malioboro. Pada saat musim Liburan pun telah tiba semakin banyak seseorang
yang liburan di Yogyakarta semakin banyak juga pengunjung yang ingin berliburan
di destinasi wisata. Pengunjung tersebut biasanya ingin berliburan menggunakan
kendaran seperti Mobil pribadi , Bus Pariwisata , Motor dan ada yang
menggunakan angkotan umum. Jika pengunjung mulai kepadatan lahan Parkir atau
kurangnya lahan parkir tersebut para pengunjung yang menggunakan Kendaran Pribadinya tersebut di Parkirkan di tempat yang lumayan jauh dari destinasi
wisata tersebut. Kepadatan lalu
lintas di Jogja dinilai sudah overload sehingga membuat pengendara tidak
memiliki pilihan lain.
“Makanya, saya minta Dinas Pekerjaan Umum untuk segera lelang tempat parkir Ngabean dan Abu Bakar Ali,” ujarnya. Ia juga minta kepada Dinas PU untuk melakukan studi di wilayah jalur lingkar terhadap kemungkinan menambah jembatan layang (fly over) atau jalan bawah tanah (underpass). Menurut dia, dengan ditetapkannya DIY sebagai heritage city, semestinya tidak ada keluhan soal semrawutnya lalu lintas dengan masuknya bus-bus besar di wilayah perkotaan. Ia pun sudah melarang truk- truk bertonase tinggi yang masuk ke wilayah DIY akibat diperbaikinya Jembatan Comal, Pemalang, Jawa Tengah.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Rani Sjamsinarsi mengatakan lelang untuk parkir portable untuk Taman Parkir Ngabean sudah dilakukan. Berdasarkan data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) DIY, lelang itu telah memasuki masa sanggah yang berakhir pada 21 Agustus mendatang. Selanjutnya, pengumuman pemenang lelang dan penandatangan kontrak dilakukan sehari setelahnya. Anggaran membangun parkir portable tersebut menghabiskan Rp13,2 miliar yang diambil dari dana keistimewaan 2014.
Sedangkan untuk lelang
parkir portable di Taman ABA, Rani mengatakan hal itu tidak mungkin dilakukan.
Alasannya, saat ini baru dilakukan tahap sosialisasi dengan para pemangku
kepentingan, dari pedagang kaki lima dan juru parkir.“Makanya, saya minta Dinas Pekerjaan Umum untuk segera lelang tempat parkir Ngabean dan Abu Bakar Ali,” ujarnya. Ia juga minta kepada Dinas PU untuk melakukan studi di wilayah jalur lingkar terhadap kemungkinan menambah jembatan layang (fly over) atau jalan bawah tanah (underpass). Menurut dia, dengan ditetapkannya DIY sebagai heritage city, semestinya tidak ada keluhan soal semrawutnya lalu lintas dengan masuknya bus-bus besar di wilayah perkotaan. Ia pun sudah melarang truk- truk bertonase tinggi yang masuk ke wilayah DIY akibat diperbaikinya Jembatan Comal, Pemalang, Jawa Tengah.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Rani Sjamsinarsi mengatakan lelang untuk parkir portable untuk Taman Parkir Ngabean sudah dilakukan. Berdasarkan data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) DIY, lelang itu telah memasuki masa sanggah yang berakhir pada 21 Agustus mendatang. Selanjutnya, pengumuman pemenang lelang dan penandatangan kontrak dilakukan sehari setelahnya. Anggaran membangun parkir portable tersebut menghabiskan Rp13,2 miliar yang diambil dari dana keistimewaan 2014.
“Belum semua masyarakat menerima,” katanya. Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional DIY Direktorat Jendral Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Agung Sutarjo mengatakan perbaikan pada titik-titik jalan nasional akan diusulkan ke pusat, karena bangunannya relatif tua. Misalnya, Jembatan Pelem Gurih, Denggung, Bantar lama, dan lain- lain. “Kondisi aspal di DIY ini juga tak cocok untuk truk karena hanya berkelas medium. Di jalur utara saja sudah high level cloud saja kalah,” ujarnya.Setiap ada permasalahan pasti ada yang namanya solusi. Solusi yang kurangnya lahan parkir menurut “The Karma “ mengatakan solusinya di media sosial yaitu : Solusi parkir semoga hanya bersifat temporary dan segera dibongkar lagi , kenapa nggak bikin solusi jangka panjang yang comprehensif ? Biarkan Bus2 hanya boleh drop disekitaran pojok2 benteng dan tidak terkonsentrasi di ngabean saja bisa di THR dll karena mengandalkan lahan ngabean saja sangat kecil. Drop Bus wisata selama ini di ngabean juga sudah dibuat lahannya dan kurang laku bayangkan misal lahan stasiun ngabean PJKA ingin menghidupkan jalur Bantul stasiun Tugu gimana? Jalur tersebut sangat cocok untuk dimanfaatkan sebagai sarana angkutan masal seperti railbus tourism transport bisa2 kepadatan lalulintas Bantul dari parangtritis lewat bantul dan kasongan terus samping kawasan wisata Kraton tamansari sampai malioboro bisa teratasi secara menyeluruh untuk itu lingkungan sekitar kraton memperkuat jaringan tranportasi feeder wisata seperti tradisional andong yang lebih panjang lagi kuda 4 misalnya atau odong2 yang menariklah nggak ecek2 atau becak2 juga dikelola maksimal sekitar dalam kraton sedikitnya ada 4 obyek yang mana mereka tersebar disekitaran kraton. Ada museum sonobudoyo, mesjid kauman, museum kereta, kraton sendiri dan komplek tamansar. idealnya wisatawan menggunakan feeder wisata tanpa dipungut biaya lagi menggunakan kupon yg semua sudah termasuk harga paket wisata kraton secara menyeluruh transport wisata dilingkungan sekitar kraton idealnya dibikin profesional terjadwal dan bisa menjangkau semua obyek di sekitaran kraton dalam benteng sehingga obyek2nya jadi hidup sebaran pengunjung merata karena semua angkutan lingkungan sudah terakomodasi atas dasar itu peraturan untuk kendaraan wisata tidak boleh masuk lingkungan kraton bisa ditegakkan karena sudah ada solusinya semua obyek wisata bisa dikunjungi transport feeder wisata tradisional hidup, lalulintas diluar kraton bus2 juga bisa tersebar tidak menumpuk dan kawasan kraton menjadi kawasan bebas tanpa kendara2an besar dengan sebaran kawasan wisata yang semua hidup.
B. Kerusakkan Ulah Manusia
Sekitar
30 persen alat peraga di beberapa wahana yang ada di Taman Pintar dalam kondisi
rusak. Kerusakan ini lebih diakibatkan ulah pengunjung yang kurang bisa
menggunakan dengan benar alat peraga yang sebagian besar komputerize tersebut.
Akibat penggunaan alat peraga yang tidak sesuai dengan aturan banyak alat
peraga yang error.
Kondisi
taman pintar sangat memprihatikan karena sebagian alat peraga rusak sehingga
anak-anak tidak bisa memperagakan alat yang ada dan kurangnya pemandu wisata
sehingga anak-anak kurang untuk melakukan apa yang ad di taman pintar.
Sebaiknya perlu adanya penambahan
pemandu wisata di Taman Pintar tersebut agar tidak menambahkan kerusakkan dalam
alat peraga dan sebaiknya pengunjung harus bertanya kepada pemandu wisata yang
ada disekitar taman pintar jika ingin meragakan alat di taman pintar tersebut
agar mengurangi hal kerusakkan ataupun eror. Dari pihak Taman Pintar tersebut
menempelkan tata cara untuk menggunakan alat peraga apabila tidak ada pemandu
wisata.
C. Pelayanan
Yang tidak Selayaknya atau Sewajarnya.
Ada
beberapa perilaku yang perlu dihindari oleh pegawai museum agar tidak
menghambat kemajuan yaitu antara lain perilaku negative Bounded Rationality
atau memeprtahankan status quo dan menolak perubahan. Perilaku yang kedua
adalah Opprtunistic Behavior yaitu perilaku yang hanya mengejar keuntungan sendiri
dengan kecurangan. Jika perilaku ini masih banyak dilakukan oleh pegawai
musueum maka besar kemungkinan museum akan maju dan dikenal baik oleh
masyarakat. Ada dua pilihan yaitu mau maju atau mundur. Ada kebiasaan bangsa
Indonesia yang salah satu membenarkan yang biasa artinya segala sesuatu
walaupun salah jika dilakukan oleh banyak orang dianggap sebagai sesuatu yang
benar. Pola tersebut harus diubah menjadi membinasakan yang benar. Artinya
walaupun perilaku itu banyak dilakukan oleh banyak orang tetapi jika hal itu
salah sebaiknya jangan ditiru. Biasakanlah segala sesuatu yang benar..
Sebaiknya
dari Pihak Museum Banteng Ini harus merecruitmen pegawai yang ingin bekerja
dengan memilih sifat , akhlaq yang baik agar tidak merugikan, apabila sudah
melakukan hal seperti itu harus ditindak lanjuti seperti SP3 yaitu keluarkan
pegawai yang melakukan seperti itu. Pegawai harus melakukan pelayanan prima
kepada pelanggan agar pelanggan merasa nyaman saat berada di museum maupun
taman pintar. Kunci terakhir kemajuan adalah tidak ada kemajuan tanpa perubahan
tanpa perbuatan, serta tidak ada perbuatan tanpa kemajuan. Intinya untuk maju
adalah mau berbuat perubahan untuk kemajuan
D. Permasalahan Ditinjau dari sudut pandang
Ekonomi
Benteng ini kini
telah beralih fungsi menjadi sebuah museum yang memiliki arti sajarah yang
sangat tinggi. Sayangnya, tidak ada geliat ekonomi yang berarti di sekitar
benteng ini. Tetapi, kegiatan ekonomi lebih terasa di daerah pasar Beringharjo
yang memang tidak terlalu jauh dari museum Vredeburg. Begitu pula kegiatan
ekonomi yang muncul di sekitar taman pintar dan jalan keluar kompoleks
tersebut.
Hanya saja, jika di
bandingkan dengan harga yang di tawarkan di Malioboro ataupun pasar yang ada di
candi Borobudur, di pasar Beringharjo ini menawarkan harga yang sedikit lebih
mahal. Sehingga di butuhkan kesabaran dan kejelian dalam menawar dan memilih
kualitas barang yang akan di beli.
Sebaiknya penjual
jangan menjual barang dengan harga yang mahal agar barang yang dijualkan laku
atau dibeli oleh pengunjung. Apabila penjual menjual barang dengan harga yang
mahal maka pengunjung tidak akan membelinya dan jangan mengambil untung terlalu
besar.
E. Ketinggalannya Rombongan
Museum
Benteng dan Taman Pintar ini merupakan destinasi wisata untuk umum. Di Museum
dan taman Pintar ini menerima kunjungan untuk para rombongan Sekolah ,
Universitas , untuk liburan keluarga dan rombongan Para Perusahaan. Tapi lebih
sering kunjungan yang datang Romobongan anak Sekolahan yang mengunjungi
tersebut pasti banyak anak-anak yang datang bukan hanya 1 sekolah saja bahkan
lebih dari 2 sekolah ada yang berkunjungan. Lahan Museum Benteng dan Taman
Pintar ini sangat luas karena Luasnya terkadang dari salah satu yang kunjungan
seperti Rombongan anak sekolahan ada yang hilang atau ketinggalan sama temannya
saling cari mencari ditempat tersebut dan tidak mendapatkan ilmu dari pemandu
wisata yang sudah menjelaskan yang ada di destinasi wisata tersebut.
Sebaiknya
Pihak sekolah Harus mengihitung jumlah anaknya agar tidak ketinggalan rombongan
dan pulang dengan jumlah yang sama, harus diingatkan kembali kepada anak-anak
atau pelajar agar jangan pernah ketinggalan sama rombongan. Apabila terjadi
kehilangan sebaiknya langsung ke pusat Informasi untuk diberi tahu anak Hilang
tersebut dengan menggunakan ciri-ciri maka dari itu yang di panggil dengan
ciri-ciri trsebut akan ke pusat Informasi.
F.
Dalam bidang Sosiologi dan Antropologi
Pengelolaan dibawah Museum Benteng Vredeburg kurangnya fasilitas yang ditawarkan, sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang. Dalam bidang sosiologi dan antropologi, museum ini memberikan kesan yang cukup berbeda. Karena di museum ini, seorang tour Guide akan memandu para pengunjung dan menjelaskan hal yang ada dalam museum ini. Dalam hal ini, muncullah interaksi yang dilakukan antara individu dengan kelompok. Hanya saja, budaya mencintai dan menghargai sejarah memang masih sulit di tumbuhkan di masyarakat, walaupun itu di kalangan mahasiswa. Hal ini terbukti dengan sikap mahasiswa yang terkesan acuh tak acuh dalam mengikuti kegiatan yang ada di museum ini dan panduan atau penjelasan yang dilakukan oleh tour guide.
Sebaiknya Museum Perjuangan hendaknya menambah fasilitas yang diberikan kepada pangunjung museum agar pengunjung merasa lebih nyaman dan tertarik untuk mengunjungi Museum Perjuangan. Memaksimalkan fasilitas yang sudah ada juga merupakan salah satu usaha untuk lebih bisa menarik minat pengunjung. Selain fasilitas, Museum Perjuangan juga harus menggencarkan promosi agar semakin dikenal secara luas. Salah satunya bisa dengan cara menyebar leaflet,sticker, dan yang pasti membuat website khusus Museum Perjuangan karena sebagian besar pengunjung yang berasal dari luar daerah mengetahui keberadaan Museum Perjuangan melalui internet. Masyarakat sebagai sasaran wisata Museum Perjuangan hendaknya menghilangkan budaya yang memandang museum sebagai tempat yang kurang menarik dan membosankan. Masyarakat harus menyadarkan diriagar wisata museum tersebut merupakan wisata yang bisa membawa banyak manfaat karena selain sebagai tempat untuk berwisata, museum juga bisa mempunyai fungsi untuk belajar. Sebagai museum yang memiliki koleksi perjuangan Indonesia, masyarakat seharusnya lebih bisa menghayati bagaimana pada jaman dahulu dalam memperjuangakan negara Indonesia.
Pengelolaan dibawah Museum Benteng Vredeburg kurangnya fasilitas yang ditawarkan, sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang. Dalam bidang sosiologi dan antropologi, museum ini memberikan kesan yang cukup berbeda. Karena di museum ini, seorang tour Guide akan memandu para pengunjung dan menjelaskan hal yang ada dalam museum ini. Dalam hal ini, muncullah interaksi yang dilakukan antara individu dengan kelompok. Hanya saja, budaya mencintai dan menghargai sejarah memang masih sulit di tumbuhkan di masyarakat, walaupun itu di kalangan mahasiswa. Hal ini terbukti dengan sikap mahasiswa yang terkesan acuh tak acuh dalam mengikuti kegiatan yang ada di museum ini dan panduan atau penjelasan yang dilakukan oleh tour guide.
Sebaiknya Museum Perjuangan hendaknya menambah fasilitas yang diberikan kepada pangunjung museum agar pengunjung merasa lebih nyaman dan tertarik untuk mengunjungi Museum Perjuangan. Memaksimalkan fasilitas yang sudah ada juga merupakan salah satu usaha untuk lebih bisa menarik minat pengunjung. Selain fasilitas, Museum Perjuangan juga harus menggencarkan promosi agar semakin dikenal secara luas. Salah satunya bisa dengan cara menyebar leaflet,sticker, dan yang pasti membuat website khusus Museum Perjuangan karena sebagian besar pengunjung yang berasal dari luar daerah mengetahui keberadaan Museum Perjuangan melalui internet. Masyarakat sebagai sasaran wisata Museum Perjuangan hendaknya menghilangkan budaya yang memandang museum sebagai tempat yang kurang menarik dan membosankan. Masyarakat harus menyadarkan diriagar wisata museum tersebut merupakan wisata yang bisa membawa banyak manfaat karena selain sebagai tempat untuk berwisata, museum juga bisa mempunyai fungsi untuk belajar. Sebagai museum yang memiliki koleksi perjuangan Indonesia, masyarakat seharusnya lebih bisa menghayati bagaimana pada jaman dahulu dalam memperjuangakan negara Indonesia.
G. Dalam bidang Geografi
Museum
Benteng ini terdapat di lokasi yang tidak strategis. Satu hal yang muncul
dan patut di pertanyakan adalah, mengapa letak museum selalu di tempatkan di
pojok dari sebuah kompleks objek wisata. Hal ini mungkin bisa menjadi salah satu
alasan mengapa museum di Indonesia menjadi terkesan di anaktirikan. Atau
mungkin, hal ini bukan karena faktor tata letak, melainkan keadaannya yang sepi
sehingga membuat museum ini terkesan terpojok. . Kelemahan dan ancaman yang dimiliki oleh Museum Perjuangan
merupakan faktor penghambat pelaksanaan proses strategi untuk menarik minat
pengunjung museum.
Sehingga
faktor penghambat akan mempersulit Museum Perjuangan dalam melaksanakan strategi
tersebut.
Sebaiknya, Kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh
Museum Perjuangan merupakan faktor pendukung dan dapat membantu untuk melakukan
strategi dalam menarik minat pengunjung. Sebaiknya Museum Benteng Vredeburg
hendaknya disamakan pelayanan yang diberikan kepada pengunjung museum agar
pengunjung Museum Perjuangan lebih tertarik untuk berkunjung. Walaupun startegi
yang dilakukan sama akan tetapi Museum Benteng Vredeburg seharusnya berupaya
lebih untuk mempromosikan Museum Perjuangan karena jika dibandingkan dengan
Museum Benteng Vredeburg sendiri, Museum Perjuangan memiliki lebih banyak
kekurangan. berkunjung agar bisa menghayati bagaimana dahulu para pejuang
bangsa memperjuangkan negara.
H. Dalam bidang Politik
Dan ancaman yang dimiliki oleh
Museum Perjuangan adalah kondisi sosial politik yang masih di bawah Kesultanan
Yogyakarta, kondisi sosial budaya masyarakat yang menilai wisata museum tidak
menarik, dan banyak objek wisata yang lebih menarik. Benteng vredeburg
dibangun sebagai benteng untuk mempertahankan keraton, padahal alasan
sebenarnya benteng tersebut didirikan adalah untuk mengawasi gerak-gerik
keraton agar tidak melakukan gerakan atau kegiatan yang dianggap mengancam
keberadaan kolonial Belanda. Ini merupakan salah satu taktik politik yang di
gunakan oleh Belanda untuk melemahkan lingkungan keraton.
Sebaiknya , Museum Perjuangan
merupakan salah satu wisata museum yang ada diKota Yogyakarta hendaknya lebih
memperhatikan usahanya dalam menarik pengunjung agar wisatawan berminat untuk
berkunjung di Museum Perjuangan karena museum tersebut merupakan museum yang
memiliki koleksi benda perjuangan bangsa Indonesia, sehingga masyarakat atau
pengunjung seharusnya tertarik untuk.
Dari
pembahasan diatas Saya sudah menjelaskan beberapa permasalahan beserta
solusinya yang berada di Taman Pintar Dan Museum Benteng dari segi pengamatan
saya dan saya membaca jurnal dari orang-orang. Saya berharap agar pengembangan
belajar sambil bermain di taman pintar dan membaca perjuangan di museum benteng
tersebut terus meningkat, hal yang perlu ditingkatkan yaitu tentang pengetahuan
dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengetahuan , kebersihan bersejarah
dan menjaga lingkungan serta ramah tamah disekeliling destinasi wisata.
Sehingga dapat diharapkan partisipasi mereka dalam menjaga kebersihan di
destinasi wisata tersebut agar tetap terpelihara.
Untuk mengukur daya tarik
wisata Museum Benteng Vredeburg dalam konteks Bangunan-Benda Cagar Budaya. Dilakukan
dengan melihat daya tarik fisik dan non fisik yang ada, faktor-faktor yang
berpengaruh pada pengungkapan daya tarik itu, dan cara-cara mengembangkan daya
tarik itu. Tujuannya untuk mengetahui kedudukan Benteng Vredeburg dalam
kaitannya dengan pengembangan kepariwisataan Kota Yogyakarta dan cara-cara
mengembangkannya sebagai ODTW. Sumber data primer berupa temuan di lapangan serta
bahwa daya tarik yang ada di Benteng Vredeburg tergolong sangat unik, tetapi
kurang beragam dan kurang menunjukkan nilai-nilai yang terkandung dalam Benteng
Vredeburg sebagai sebuah bangunan yang bersejarah tinggi. Dalam pengungkapan
daya tarik ini, faktor-faktor transportasi/aksesibilitas, amenitas, pelayanan
wisata, infrastruktur, dan elemen institusi sangat berpengaruh. Dari analisis
aspek yang mendukung dan kurang mendukung terhadap faktor-faktor itu, dapat
ditemukan upaya-upaya pengembangan lebih lanjut yang dapat dilakukan oleh
pengelola Museum Benteng Vredeburg.
Taman Pintar yang memiliki
fasilitas pendukung yang terdapat di taman ini adalah laboratorium,
perpustakaan, mushola, toilet, ruang pertunjukkan (indoor dan outdoor), ruang
pertemuan, toko suvenir, toko buku, dan halaman parkir yang luas. Dari segi
luar dan dalam taman pintar ini memiliki daya tarik pelajar untuk mengasah
pengetahuan dengan cara belajar sambil bermain atau sambil di praktekkan di
taman pintar tersebut. Kembangkan lah Pengetahuan anda dengan cara berkunjung
ke destinasi wisata.
Daftar
Pustaka
http://eprints.undip.ac.id/26802/ di akses tanggal 18 desember 2011
http://eprints.ums.ac.id/1234/1/4-FG-23-1-2009-baiquni.pdf di akses tanggal 18 desember 2011
http://www.harianjogja.com/baca/2014/08/19/keistimewaan-diy-jogja-overload-sultan-lelang-tempat-parkir-dipercepat-527784 http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?s=1d62b7e4ffa8848316a4299e5432c7db&p=116478280#post116478280
http://tourjogjamasjo.com/index.php/taman-pintar/
https://starwoss.wordpress.com/software/wisata/objek-wisata-jogja/museum/
Nur Fitri ana - Kelas B
Nur Fitri ana - Kelas B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar