Minggu, 03 Januari 2016

Solusi UNJ untuk Pariwisata Indonesia



    HILANGNYA KESADARAN PENGUNJUNG DALAM PENGEMBANGAN DESTINASI


     Indonesia merupakan sebuah negara dengan berbagai macam budaya dan kesenian yang sangat mempesona mata dunia. Salah satu kota tujuan pariwisata di Indonesia adalah kota Yogyakarta. Kota yang di identikkan dengan kota yang penuh kenangan akan sejarah dan budaya ini senantiasa mengundang wisatawan tiap tahunnya. Baik dari wisatawan lokal maupun wisatawan asing.

museum Benteng

     Objek wisata yang di tawarkan oleh kota Yogyakarta ini banyak mendapat perhatian dan minat dari para pengunjung yang juga menimbulkan geliat dan gairah kehidupan masyarakat sekitarnya. Saya akan menceritakan tentang destinasi wisata yang ada di Yogyakarta yaitu Museum Vredenburg dan Taman Pintar. Musium Benteng Vredeburg dulunya merupakan tangsi militer Belanda yang mulai dibangun pada tahun 1760. Benteng ini terletak di Jl. A. Yani, tepatnya di depan Gedung Agung Yogyakarta. Lokasinya sangat dekat dengan Malioboro. Benteng ini dulunya bernama Rustenburg yang berarti 'Benteng Peristirahatan'. Kemudian diganti nama menjadi Vredeburg yang berarti 'Bentang Perdamaian' setelah selesai dibangun kembali karena rusak akibat gempa besar yang melanda kota Yogyakarta pada tahun 1867.

Taman Pintar
     Sementara itu,  Taman Pintar adalah tempat wisata untuk anak-anak Yogya ataupun anak-anak Indonesia agar tumbuh ketertarikan untuk belajar dan kreatif dalam bidang sains dan teknologi. berlokasi di jalan P. Senopati, Yogyakarta. Begitu memasuki pintu gerbang, kita langsung disambut oleh area yang disebut sebagai Playground Arena. Jalan masuk dari pintu gerbang terpecah menjadi 2 oleh sebuah koridor yang terdiri atas 3 tiang berbentuk segitiga di masing-masing sisinya. Air akan menyembur dari masing-masing tiang tersebut hingga membentuk sebuah koridor air. Namun sayang, koridor ini hanya dioperasikan pada saat-saat tertentu saja. Di ujung koridor ada sebuah gong bertuliskan "Gong perdamaian Nusantara (sarana persaudaraan dan pemersatu bangsa)". Di sekeliling gong tersebut nampak logo dari semua propinsi dan kabupaten yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
     Dalam setiap destinasi wisata pasti memiliki permasalahan seperti adanya kerusakan ulah manusia dari sisi ekonomi fasilitas dan lain sebagainya. saya akan menjelaskan permasalahan destinasi wisata beserta solusinya : 

a. Lahan Parkir
     Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di sela-sela ramah tamah dengan Paskibraka di Bangsal Kepatihan, Senin(18/8/2014). Sultan mengindentifikasi kemacetan tinggi itu hampir merata di seluruh wilayah DIY, baik jalur lingkar (ring road) ataupun perkotaan seperti Gejayan, dan terutama Malioboro. Destinasi Museum Vredenburg dan Taman Pintar ini berada di Jalan Malioboro. Pada saat musim Liburan pun telah tiba semakin banyak seseorang yang liburan di Yogyakarta semakin banyak juga pengunjung yang ingin berliburan di destinasi wisata. Pengunjung tersebut biasanya ingin berliburan menggunakan kendaran seperti Mobil pribadi , Bus Pariwisata , Motor dan ada yang menggunakan angkotan umum. Jika pengunjung mulai kepadatan lahan Parkir atau kurangnya lahan parkir tersebut para pengunjung yang menggunakan Kendaran Pribadinya tersebut di Parkirkan di tempat yang lumayan jauh dari destinasi wisata tersebut. Kepadatan lalu lintas di Jogja dinilai sudah overload sehingga membuat pengendara tidak memiliki pilihan lain. 
     “Makanya, saya minta Dinas Pekerjaan Umum untuk segera lelang tempat parkir Ngabean dan Abu Bakar Ali,” ujarnya. Ia juga minta kepada Dinas PU untuk melakukan studi di wilayah jalur lingkar terhadap kemungkinan menambah jembatan layang (fly over) atau jalan bawah tanah (underpass). Menurut dia, dengan ditetapkannya DIY sebagai heritage city, semestinya tidak ada keluhan soal semrawutnya lalu lintas dengan masuknya bus-bus besar di wilayah perkotaan. Ia pun sudah melarang truk- truk bertonase tinggi yang masuk ke wilayah DIY akibat diperbaikinya Jembatan Comal, Pemalang, Jawa Tengah.
     Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Rani Sjamsinarsi mengatakan lelang untuk parkir portable untuk Taman Parkir Ngabean sudah dilakukan. Berdasarkan data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) DIY, lelang itu telah memasuki masa sanggah yang berakhir pada 21 Agustus mendatang. Selanjutnya, pengumuman pemenang lelang dan penandatangan kontrak dilakukan sehari setelahnya. Anggaran membangun parkir portable tersebut menghabiskan Rp13,2 miliar yang diambil dari dana keistimewaan 2014.
Sedangkan untuk lelang parkir portable di Taman ABA, Rani mengatakan hal itu tidak mungkin dilakukan. Alasannya, saat ini baru dilakukan tahap sosialisasi dengan para pemangku kepentingan, dari pedagang kaki lima dan juru parkir.
     “Belum semua masyarakat menerima,” katanya. Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional DIY Direktorat Jendral Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Agung Sutarjo mengatakan perbaikan pada titik-titik jalan nasional akan diusulkan ke pusat, karena bangunannya relatif tua. Misalnya, Jembatan Pelem Gurih, Denggung, Bantar lama, dan lain- lain. “Kondisi aspal di DIY ini juga tak cocok untuk truk karena hanya berkelas medium. Di jalur utara saja sudah high level cloud saja kalah,” ujarnya.Setiap ada permasalahan pasti ada yang namanya solusi. Solusi yang kurangnya lahan parkir menurut “The Karma “ mengatakan solusinya di media sosial yaitu : Solusi parkir semoga hanya bersifat temporary dan segera dibongkar lagi , kenapa nggak bikin solusi jangka panjang yang comprehensif ? Biarkan Bus2 hanya boleh drop disekitaran pojok2 benteng dan tidak terkonsentrasi di ngabean saja bisa di THR dll karena mengandalkan lahan ngabean saja sangat kecil. Drop Bus wisata selama ini di ngabean juga sudah dibuat lahannya dan kurang laku bayangkan misal lahan stasiun ngabean PJKA ingin menghidupkan jalur Bantul stasiun Tugu gimana? Jalur tersebut sangat cocok untuk dimanfaatkan sebagai sarana angkutan masal seperti railbus tourism transport bisa2 kepadatan lalulintas Bantul dari parangtritis lewat bantul dan kasongan terus samping kawasan wisata Kraton tamansari sampai malioboro bisa teratasi secara menyeluruh untuk itu lingkungan sekitar kraton memperkuat jaringan tranportasi feeder wisata seperti tradisional andong yang lebih panjang lagi kuda 4 misalnya atau odong2 yang menariklah nggak ecek2 atau becak2 juga dikelola maksimal sekitar dalam kraton sedikitnya ada 4 obyek yang mana mereka tersebar disekitaran kraton. Ada museum sonobudoyo, mesjid kauman, museum kereta, kraton sendiri dan komplek tamansar. idealnya wisatawan menggunakan feeder wisata tanpa dipungut biaya lagi menggunakan kupon yg semua sudah termasuk harga paket wisata kraton secara menyeluruh transport wisata dilingkungan sekitar kraton idealnya dibikin profesional terjadwal dan bisa menjangkau semua obyek di sekitaran kraton dalam benteng sehingga obyek2nya jadi hidup sebaran pengunjung merata karena semua angkutan lingkungan sudah terakomodasi atas dasar itu peraturan untuk kendaraan wisata tidak boleh masuk lingkungan kraton bisa ditegakkan karena sudah ada solusinya semua obyek wisata bisa dikunjungi transport feeder wisata tradisional hidup, lalulintas diluar kraton bus2 juga bisa tersebar tidak menumpuk dan kawasan kraton menjadi kawasan bebas tanpa kendara2an besar dengan sebaran kawasan wisata yang semua hidup. 

B. Kerusakkan Ulah Manusia
     Sekitar 30 persen alat peraga di beberapa wahana yang ada di Taman Pintar dalam kondisi rusak. Kerusakan ini lebih diakibatkan ulah pengunjung yang kurang bisa menggunakan dengan benar alat peraga yang sebagian besar komputerize tersebut. Akibat penggunaan alat peraga yang tidak sesuai dengan aturan banyak alat peraga yang error.
Kondisi taman pintar sangat memprihatikan karena sebagian alat peraga rusak sehingga anak-anak tidak bisa memperagakan alat yang ada dan kurangnya pemandu wisata sehingga anak-anak kurang untuk melakukan apa yang ad di taman pintar.
          Sebaiknya perlu adanya penambahan pemandu wisata di Taman Pintar tersebut agar tidak menambahkan kerusakkan dalam alat peraga dan sebaiknya pengunjung harus bertanya kepada pemandu wisata yang ada disekitar taman pintar jika ingin meragakan alat di taman pintar tersebut agar mengurangi hal kerusakkan ataupun eror. Dari pihak Taman Pintar tersebut menempelkan tata cara untuk menggunakan alat peraga apabila tidak ada pemandu wisata. 

C. Pelayanan Yang tidak Selayaknya atau Sewajarnya.
     Ada beberapa perilaku yang perlu dihindari oleh pegawai museum agar tidak menghambat kemajuan yaitu antara lain perilaku negative Bounded Rationality atau memeprtahankan status quo dan menolak perubahan. Perilaku yang kedua adalah Opprtunistic Behavior yaitu perilaku yang hanya mengejar keuntungan sendiri dengan kecurangan. Jika perilaku ini masih banyak dilakukan oleh pegawai musueum maka besar kemungkinan museum akan maju dan dikenal baik oleh masyarakat. Ada dua pilihan yaitu mau maju atau mundur. Ada kebiasaan bangsa Indonesia yang salah satu membenarkan yang biasa artinya segala sesuatu walaupun salah jika dilakukan oleh banyak orang dianggap sebagai sesuatu yang benar. Pola tersebut harus diubah menjadi membinasakan yang benar. Artinya walaupun perilaku itu banyak dilakukan oleh banyak orang tetapi jika hal itu salah sebaiknya jangan ditiru. Biasakanlah segala sesuatu yang benar..
Sebaiknya dari Pihak Museum Banteng Ini harus merecruitmen pegawai yang ingin bekerja dengan memilih sifat , akhlaq yang baik agar tidak merugikan, apabila sudah melakukan hal seperti itu harus ditindak lanjuti seperti SP3 yaitu keluarkan pegawai yang melakukan seperti itu. Pegawai harus melakukan pelayanan prima kepada pelanggan agar pelanggan merasa nyaman saat berada di museum maupun taman pintar. Kunci terakhir kemajuan adalah tidak ada kemajuan tanpa perubahan tanpa perbuatan, serta tidak ada perbuatan tanpa kemajuan. Intinya untuk maju adalah mau berbuat perubahan untuk kemajuan

D. Permasalahan Ditinjau dari sudut pandang Ekonomi
Benteng ini kini telah beralih fungsi menjadi sebuah museum yang memiliki arti sajarah yang sangat tinggi. Sayangnya, tidak ada geliat ekonomi yang berarti di sekitar benteng ini. Tetapi, kegiatan ekonomi lebih terasa di daerah pasar Beringharjo yang memang tidak terlalu jauh dari museum Vredeburg. Begitu pula kegiatan ekonomi yang muncul di sekitar taman pintar dan jalan keluar kompoleks tersebut.
Hanya saja, jika di bandingkan dengan harga yang di tawarkan di Malioboro ataupun pasar yang ada di candi Borobudur, di pasar Beringharjo ini menawarkan harga yang sedikit lebih mahal. Sehingga di butuhkan kesabaran dan kejelian dalam menawar dan memilih kualitas barang yang akan di beli.
Sebaiknya penjual jangan menjual barang dengan harga yang mahal agar barang yang dijualkan laku atau dibeli oleh pengunjung. Apabila penjual menjual barang dengan harga yang mahal maka pengunjung tidak akan membelinya dan jangan mengambil untung terlalu besar. 

E. Ketinggalannya Rombongan
          Museum Benteng dan Taman Pintar ini merupakan destinasi wisata untuk umum. Di Museum dan taman Pintar ini menerima kunjungan untuk para rombongan Sekolah , Universitas , untuk liburan keluarga dan rombongan Para Perusahaan. Tapi lebih sering kunjungan yang datang Romobongan anak Sekolahan yang mengunjungi tersebut pasti banyak anak-anak yang datang bukan hanya 1 sekolah saja bahkan lebih dari 2 sekolah ada yang berkunjungan. Lahan Museum Benteng dan Taman Pintar ini sangat luas karena Luasnya terkadang dari salah satu yang kunjungan seperti Rombongan anak sekolahan ada yang hilang atau ketinggalan sama temannya saling cari mencari ditempat tersebut dan tidak mendapatkan ilmu dari pemandu wisata yang sudah menjelaskan yang ada di destinasi wisata tersebut.
          Sebaiknya Pihak sekolah Harus mengihitung jumlah anaknya agar tidak ketinggalan rombongan dan pulang dengan jumlah yang sama, harus diingatkan kembali kepada anak-anak atau pelajar agar jangan pernah ketinggalan sama rombongan. Apabila terjadi kehilangan sebaiknya langsung ke pusat Informasi untuk diberi tahu anak Hilang tersebut dengan menggunakan ciri-ciri maka dari itu yang di panggil dengan ciri-ciri trsebut akan ke pusat Informasi.

F. Dalam bidang Sosiologi dan Antropologi 
     Pengelolaan dibawah Museum Benteng Vredeburg kurangnya fasilitas yang ditawarkan, sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang. Dalam bidang sosiologi dan antropologi, museum ini memberikan kesan yang cukup berbeda. Karena di museum ini, seorang tour Guide akan memandu para pengunjung dan menjelaskan hal yang ada dalam museum ini. Dalam hal ini, muncullah interaksi yang dilakukan antara individu dengan kelompok. Hanya saja, budaya mencintai dan menghargai sejarah memang masih sulit di tumbuhkan di masyarakat, walaupun itu di kalangan mahasiswa. Hal ini terbukti dengan sikap mahasiswa yang terkesan acuh tak acuh dalam mengikuti kegiatan yang ada di museum ini dan panduan atau penjelasan yang dilakukan oleh tour guide. 
Sebaiknya Museum Perjuangan hendaknya menambah fasilitas yang diberikan kepada pangunjung museum agar pengunjung merasa lebih nyaman dan tertarik untuk mengunjungi Museum Perjuangan. Memaksimalkan fasilitas yang sudah ada juga merupakan salah satu usaha untuk lebih bisa menarik minat pengunjung. Selain fasilitas, Museum Perjuangan juga harus menggencarkan promosi agar semakin dikenal secara luas. Salah satunya bisa dengan cara menyebar leaflet,sticker, dan yang pasti membuat website khusus Museum Perjuangan karena sebagian besar pengunjung yang berasal dari luar daerah mengetahui keberadaan Museum Perjuangan melalui internet. Masyarakat sebagai sasaran wisata Museum Perjuangan hendaknya menghilangkan budaya yang memandang museum sebagai tempat yang kurang menarik dan membosankan. Masyarakat harus menyadarkan diriagar wisata museum tersebut merupakan wisata yang bisa membawa banyak manfaat karena selain sebagai tempat untuk berwisata, museum juga bisa mempunyai fungsi untuk belajar. Sebagai museum yang memiliki koleksi perjuangan Indonesia, masyarakat seharusnya lebih bisa menghayati bagaimana pada jaman dahulu dalam memperjuangakan negara Indonesia.
                                                                                                            
G. Dalam bidang Geografi
Museum Benteng ini terdapat di lokasi yang tidak strategis. Satu hal yang muncul dan patut di pertanyakan adalah, mengapa letak museum selalu di tempatkan di pojok dari sebuah kompleks objek wisata. Hal ini mungkin bisa menjadi salah satu alasan mengapa museum di Indonesia menjadi terkesan di anaktirikan. Atau mungkin, hal ini bukan karena faktor tata letak, melainkan keadaannya yang sepi sehingga membuat museum ini terkesan terpojok. . Kelemahan dan ancaman yang dimiliki oleh Museum Perjuangan merupakan faktor penghambat pelaksanaan proses strategi untuk menarik minat pengunjung museum.
Sehingga faktor penghambat akan mempersulit Museum Perjuangan dalam melaksanakan strategi tersebut.
Sebaiknya,  Kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh Museum Perjuangan merupakan faktor pendukung dan dapat membantu untuk melakukan strategi dalam menarik minat pengunjung. Sebaiknya Museum Benteng Vredeburg hendaknya disamakan pelayanan yang diberikan kepada pengunjung museum agar pengunjung Museum Perjuangan lebih tertarik untuk berkunjung. Walaupun startegi yang dilakukan sama akan tetapi Museum Benteng Vredeburg seharusnya berupaya lebih untuk mempromosikan Museum Perjuangan karena jika dibandingkan dengan Museum Benteng Vredeburg sendiri, Museum Perjuangan memiliki lebih banyak kekurangan. berkunjung agar bisa menghayati bagaimana dahulu para pejuang bangsa memperjuangkan negara.

H. Dalam bidang Politik
Dan ancaman yang dimiliki oleh Museum Perjuangan adalah kondisi sosial politik yang masih di bawah Kesultanan Yogyakarta, kondisi sosial budaya masyarakat yang menilai wisata museum tidak menarik, dan banyak objek wisata yang lebih menarik. Benteng vredeburg dibangun sebagai benteng untuk mempertahankan keraton, padahal alasan sebenarnya benteng tersebut didirikan adalah untuk mengawasi gerak-gerik keraton agar tidak melakukan gerakan atau kegiatan yang dianggap mengancam keberadaan kolonial Belanda. Ini merupakan salah satu taktik politik yang di gunakan oleh Belanda untuk melemahkan lingkungan keraton.
Sebaiknya , Museum Perjuangan merupakan salah satu wisata museum yang ada diKota Yogyakarta hendaknya lebih memperhatikan usahanya dalam menarik pengunjung agar wisatawan berminat untuk berkunjung di Museum Perjuangan karena museum tersebut merupakan museum yang memiliki koleksi benda perjuangan bangsa Indonesia, sehingga masyarakat atau pengunjung seharusnya tertarik untuk.
Dari pembahasan diatas Saya sudah menjelaskan beberapa permasalahan beserta solusinya yang berada di Taman Pintar Dan Museum Benteng dari segi pengamatan saya dan saya membaca jurnal dari orang-orang. Saya berharap agar pengembangan belajar sambil bermain di taman pintar dan membaca perjuangan di museum benteng tersebut terus meningkat, hal yang perlu ditingkatkan yaitu tentang pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengetahuan , kebersihan bersejarah dan menjaga lingkungan serta ramah tamah disekeliling destinasi wisata. Sehingga dapat diharapkan partisipasi mereka dalam menjaga kebersihan di destinasi wisata tersebut agar tetap terpelihara.
     Untuk mengukur daya tarik wisata Museum Benteng Vredeburg dalam konteks Bangunan-Benda Cagar Budaya. Dilakukan dengan melihat daya tarik fisik dan non fisik yang ada, faktor-faktor yang berpengaruh pada pengungkapan daya tarik itu, dan cara-cara mengembangkan daya tarik itu. Tujuannya untuk mengetahui kedudukan Benteng Vredeburg dalam kaitannya dengan pengembangan kepariwisataan Kota Yogyakarta dan cara-cara mengembangkannya sebagai ODTW. Sumber data primer berupa temuan di lapangan serta bahwa daya tarik yang ada di Benteng Vredeburg tergolong sangat unik, tetapi kurang beragam dan kurang menunjukkan nilai-nilai yang terkandung dalam Benteng Vredeburg sebagai sebuah bangunan yang bersejarah tinggi. Dalam pengungkapan daya tarik ini, faktor-faktor transportasi/aksesibilitas, amenitas, pelayanan wisata, infrastruktur, dan elemen institusi sangat berpengaruh. Dari analisis aspek yang mendukung dan kurang mendukung terhadap faktor-faktor itu, dapat ditemukan upaya-upaya pengembangan lebih lanjut yang dapat dilakukan oleh pengelola Museum Benteng Vredeburg.
Taman Pintar yang memiliki fasilitas pendukung yang terdapat di taman ini adalah laboratorium, perpustakaan, mushola, toilet, ruang pertunjukkan (indoor dan outdoor), ruang pertemuan, toko suvenir, toko buku, dan halaman parkir yang luas. Dari segi luar dan dalam taman pintar ini memiliki daya tarik pelajar untuk mengasah pengetahuan dengan cara belajar sambil bermain atau sambil di praktekkan di taman pintar tersebut. Kembangkan lah Pengetahuan anda dengan cara berkunjung ke destinasi wisata.


Daftar Pustaka
http://eprints.undip.ac.id/26802/ di akses tanggal 18 desember 2011
http://tourjogjamasjo.com/index.php/taman-pintar/
https://starwoss.wordpress.com/software/wisata/objek-wisata-jogja/museum/


Nur Fitri ana - Kelas B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar