TUGAS-2
: “SOLUSI UNJ UNTUK PARIWISATA INDONESIA”
BUDAYA
ITU KEBANGGAAN, JANGAN CEMARKAN !
A.
SEPUTAR
PELESTARIAN PARIWISATA INDONESIA
Kita mengetahui bahwa Indonesia adalah negeri yang sangat
kaya akan budaya, terdapat ratusan bahkan lebih suku bangsa dan bahasa yang
mendiami wilayah nusantara dengan ribuan budaya yang beraneka ragam. Namun
keaneka ragaman budaya tersebut justru seringkali diremehkan oleh warga
negaranya sendiri. Budaya bangsa Indonesia perlahan mulai menghilang karena
tidak diimbangi dengan kecintaan dan kesadaran masyarakat terutama generasi
muda untuk ikut berpartisipasi melestarikan budaya bangsanya sendiri.
Generasi muda lebih beranggapan bahwa budaya bangsa tidak
mengikuti perkembangan zaman atau ketinggalan zaman, tidak sedikit generasi
muda yang menganggap budaya bangsa “kurang gaul”. Contohnya saja wayang yang
menjadi salah satu warisan budaya bangsa Indonesia. Wayang pada zaman dahulu
digunakan sebagai syiar agama dan hiburan oleh masyarakat. Namun sekarang
wayang menjadi salah satu budaya yang tersingkirkan. Terdapat banyak sekali
anak-anak muda zaman sekarang yang sudah melupakan kesenian wayang. Bahkan,
mereka cenderung memilih budaya pop dibandingkan budayanya sendiri
Adanya perubahan pola pikir masyarakat seperti pergantian
generasi baru juga ikut mempengaruhi hilangnya budaya bangsa Indonesia itu
sendiri. Kebudayaan kita seakan mengalami kehilangan kontak (miss
communication) budayanya dengan generasi muda, saat generasi baru telah
bermunculan. Selain itu kurangnya perhatian pemerintah terhadap budaya bangsa
Indonesia juga menyebabkan banyaknya klaim dari negara lain sebagai pemilik sah
kebudayaan tersebut.
Ada beberapa masalah pokok yang mendasar terkait dengan
kebudayaan antara lain: (1) sejatinya apa yang dimaksud dengan budaya atau
kebudayaan suatu bangsa, (2) mengapa budaya Indonesia perlu dilestarikan, dan
(3) bagaimana cara melestarikan budaya Indonesia itu sendiri.
Kebanyakan orang mengartikan kebudayaan adalah hasil seni,
keindahan, warisan leluhur, tari-tarian, musik, bahasa, kebiasaan (folkways)
yang dilakukan suatu daerah, dan lain-lain. Hal tersebut sejalan dengan
pemikiran E.B. Taylor yang menyatakan bahwa kebudayaan itu adalah seluruh yang
kompleks yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan serta kebiasaan yang didapat oleh
manusia sebagai anggota masyarakat.
Terdapat 3 (tiga) perwujudan budaya antara lain yang pertama
adalah perwujudan ideal kebudayaan yang berfungsi mengatur.
Dalam bentuk jamak kebudayaan ideal disebut sebagai tata
kelakuan. Yang kedua adalah kebudayaan sering disebut sebagai sistem sosial.
Dan yang ketiga adalah kebudayaan disebut sebagai kebudaan fisik Selain itu
norma dan nilai sebagai unsur kebudayaan merupakan pedoman dalam kehidupan
bermasyarakat. Sebab unsur kebudayaan tersebut merupakan alat dan rujukan
terhadap tindakan anggota dan masyarakat itu sendiri secara keseluruhan
Sejatinya kebudayaan tidak dapat terlepas dari masyarakat.
Masyarakat adalah suatu sistem. Masyarakat seperti organisme
hidup. Ini berarti, didalam dinamika hidup, tumbuh dan berkembangnya masyarakat
itu berlaku konsep sistem sehingga masyarakat itu terus berlangsung dan dapat
bertahan sebagaimana kelangsungan hidup organisme. Setiap bagian unsur akan
saling memerlukan, mengisi, dan melengkapi dalam satu kesatuannya menyatakan
bahwa masyarakat adalah suatu kesatuan yang berfungsi sebagai alat kontrol
terhadap anggota-anggotanya, sedemikian rupa agar seluruh anggotanya
menghormati dan menjalankan kegiatan sesuai norma-norma budaya yang
diciptakannya sendiri.
Masyarakat ada dari masa lalu sampai masa mendatang.
Kebudayaan datang dari kalangan masyarakat itu sendiri dan digunakan oleh
masyarakat itu sendiri. Kebudayaan Indonesia ya datang dari masyarakat
indonesia itu sendiri, serta digunakan atau dimanfaatkan oleh masyarakat
Indonesia sendiri.
Seharusnya masyarakat Indonesia-lah yang harus faham betul
mengenai kebudayaan indonesia. Namun, sering kali masyarakat indonesia malah
tidak mengetahui apa saja budaya-budaya yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia
itu sendiri.
Dari penjabaran-penjabaran yang telah disampaikan diatas
kita tidak boleh gegabah dan dengan segera menyimpulkan bahawa masyarakat Indonesia
tidak dapat melestarikan kebudayaan-kebudayaan negaranya. Maka didalam artikel
ini akan dibahas apa sebenarnya yang menjadi penyebab budaya Indonesia mulai
terbengkalai dan perlu dilestarikan oleh masyarakatnya sendiri.
mengapa kebudayaan tersebut mulai
diabaikan ?
Indonesia memiliki banyak sekali
ragam budaya, dan hal tersebut tidak dapat terlepas dari kemajemukan masyarakat
Indonesia. Nasikun, menyatakan bahwa masyarakat majemuk merupakan suatu
masyarakat yang menganut sistem nilai yang berbeda di antara berbagai kesatuan
sosial yang menjadi anggotanya. Para anggota masyarakat tersebut kurang
memiliki loyalitas terhadap masyarakat sebagai suatu keseluruhan, kurang
memiliki homogenitas kebudayaan, atau bahkan kurang memiliki dasar untuk mengembangkan
sikap saling memahami Sejalan dengan pemikiran tersebut, keragaman budaya yang
ada di Indonesia disebabkan karena keberagaman suku bangsa, agama, dan
bahasa. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa kebudayaan tidak pernah
dapat terlepas dari masyarakat. menyatakan bahwa kebudayaan tercipta karena
keberadaan manusia. Manusialah yang menciptakan kebudayaan dan manusia pula
menjadi pemakainya, sehingga kebudayaan akan selalu ada sepanjang keberadaan
manusia.
Ada beberapa fungsi pokok kebudayaan
nasional. menyatakan bahwa fungsi kebudayaan nasional adalah sebagai pedoman
membina persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, serta sebagai pedoman dalam
pengambilan ilmu dan teknologi modern (modernisasi).
Kebudayaan Indonesia memang
diciptakan oleh masyarakat Indonesia dan dipakai oleh masyarakat itu sendiri
serta akan tetap ada di dalam masyarakat. Namun, tanpa adanya usaha untuk
melestarikan, serta mengenalkan budaya-budaya Indonesia, dapat menyebabkan
budaya tersebut hilang secara perlahan. Apa lagi kebudayaan yang dimiliki
bangsa Indonesia banyak macamnya.
Seperti tarian tradisional yang ada
di setiap pulau, provinsi, bahkan setiap daerah di Indonesia, musik
tradisional, bahasa tradisionnal yang digunakan, tradisi-tradisi yang ada di
masyarakat dan peninggalan benda-benda kuno yang tersebar di seluruh wilayah di
Indoneisa.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya perubahan budaya pada masyarakat Indoneisa. Yaitu faktor internal
atau faktor dari dalam masyarakat itu sendiri contohnya adalah pergantian
generasi yang terjadi di dalam masyarakat, kemajuan dalam bidang ilmu dan
teknologi (iptek), serta pertentangan dalam masyarakat. Dan faktor yang kedua
adalah faktor eksternal atau faktor dari luar masyarakat itu sendiri seperti
pengaruh budaya lain, globalisasi, westernisasi, menolak perubahan yang
terjadi, dan lain-lain.
Selain faktor-faktor tersebut,
kebudayaan dapat hilang jika tidak adanya pelestarian serta pengenalan kepada
generasi muda tentang budaya bangsa Indonesia. Selain itu akan bermunculan
berbagai macam kasus tentang kebudayaan Indonesia. Salah satunya adalah tentang
klaim budaya indonesia oleh negara lain. Ada sekitar 32 budaya indonesia yang
telah di klaim oleh negara lain. Baik itu tari, lagu, penggalan sejarah, dan
lain-lain kasus klaim artefak Indonesia oleh pihak asing mencapai 500 kasus
Kasus klaim tersebut angka yang sedikit bukan.
Daftar klaim budaya tersebut jauh
berbanding dengan daftar kebudayaan yang sudah diakui oleh UNESCO (lembaga
kebudayaan PBB). Kebudayaan yang telah dinyatakan benar-benar milik bangsa
Indonesia hanya terdiri dari 3 daftar kebudayaan indonesia yang diakui oleh
UNESCO antara lain: (1) warisan alam yang didalamnya meliputi Taman Nasional
Ujung Kulon, Banten, yang diakui pada tahun 1991. Taman Nasional Komodo, di
Nusa Tenggara Timur, yang diakui pada tahun 1991. Taman Nasional Lorentz di
Papua yang diakui tahun 1999. Hutan tropis Sumatera yang mencakup Taman
Nasional Gunung Leuser, Kerinci Seblat, dan Bukit Barisan, yang diakui tahun
2004. (2) warisan berupa bangunan cagar alam yang meliputi dua candi terbesar
di pulau Jawa yaitu Candi Borobudur dan Candi Prambanan dicatat oleh UNESCO di
tahun 1991 dan Situs Manusia Purba Sangiran, tahun 2004. (3) warisan budaya tak
benda yang meliputi wayang, tahun 2003. Keris, tahun 2005. Batik, tahun 2009.
Angklung, tahun 2010. Tari Saman, tahun 2011 lalu dan Subak di Bali, Juni 2012.
2012). Dari daftar-daftar yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa selain
masyarakat indonesia sendiri, pemerintah juga ikut berperan terhadap
pelestarian kebudayaan bangsa.
Pemerintah berperan untuk
mempromosikan kebudayaan Indonesia mungkin hal tersebut dapat dilakukan dengan
cara membuat pergelaran-pergelaran kebudayaan indonesia. Menjalin kerjasama
atau hubungan baik dengan negara lain diseluruh bidang baik dibidang
pariwisata, politik, pengetahuan dan lain-lain. Selain itu dapat juga dengan
cara mendaftarkan kebudayaan ke UNESCO agar semua kebudayaan negara Indonesia
terlindungi dan kasus tentang pengklaiman budaya dapat diminimalisir.
Upaya-upaya pemerintah lainnya antara lain mengoptimalisasi
peran forum-forum yang telah terbentuk di daerah dan mendorong
sinergisitas antara Pemerintah, Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam pelestarian
kebudayaan, mendorong peran serta ormas/LSM bidang kebudayaan, keraton, lembaga
adat, dan tokoh masyarakat dalam melestarikan kebudayaan, mengoptimalisasi
alokasi anggaran dan fasilitasi dalam rangka penguatan kapasitas dan
kelembagaan Pemerintah, Provinsi dan Kabupaten/Kota melalui
penyusunan Permendagri sebagai pedoman bagi kepala daerah dalam bidang
pelestarian kebudayaan, mendorong peran aktif masyarakat melalui
pelaksanaan program kerjasama dengan ormas/LSM bidang kebudayaan dan lembaga
nirlaba lainnya dalam pelestarian kebudayaan, dan mendorong terciptanya
Ketahanan Kemasyarakatan melalui penguatan nilai-nilai sosial budaya Selain
itu, pemerintah juga berperan dalam merancang Undang-undang tentang kebudayaan.
Agar kebudayaan tetap terlindungi. Sebagaimana telah dituangkan dalam UU No. 5
Tahun 1992 tentang Benda dan Cagar Budaya
“Bahwa
benda cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa yang penting artinya bagi
pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, sehingga
pcrlu dilindungi dan dilestarikan demi pemupukan kesadaran jatidiri bangsa dan
kepentingan nasional”
Selain pemerintah, kita sebagai
masyarakat khususnya generasi penerus bangsa juga sangat berperan penting dalam
pelestarian budaya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mencintai kebudayaan
dan melindungi kebudayaan supaya kebudayaan-kebudayaan tersebut dapat
berkembang.
Mempelajari dan mengenal berbagai
macam kebudayaan yang ada di Indonesia agar timbul didalam diri seseorang untuk
menjaga kebudayaan Indonesia dari pengaruh kebudayaan luar yang negatif juga
dapat diupayakan. Selain itu kita dapat melakukan dengan cara lebih mengenal
budaya setelah itu mendalami budaya indonesia itu sendiri.
Perlu diketahui bahwa generasi muda
jaman sekarang mulai enggan untuk mengenal budaya mereka. Mereka cenderung
menyukai budaya-budaya barat. Hal tersebut terjadi karena adanya arus budaya
yang masuk tanpa batas ke wilayah Indonesia. Padahal, sejatinya pelestarian
budaya bangsa saat ini bertumpu pada generasi muda
STUDI
KASUS BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI !
ONDEL-ONDEL
Terdapat suatu permasalahan
yang menyangkut pariwisata khususnya dalam bidang pelestariannya. Suatu tempat
diberbagai belahan bumi ini dipastikan terdapat berbagai atau beragam ciri khas
budaya dan sosial yang dapat mengidentifikasikan daerah tersebut. Biasanya suatu
ciri khas tersebut merupakan kebanggaan suatu daerah tujuan tersebut. Misalnya
Jakarta. Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia. Jakarta merupakan sorotan
Indonesia kepada dunia selain Bali. Di Jakarta apapun bisa kita temukan, mulai
dari segi pemerintahan, hiburan, kuliner dan objek wisata lengkap ada di
Jakarta. Tak hanya itu, Jakarta juga memiliki sosial budaya ciri khas
kebanggaan. Betawi, itu lah nama suku khas yang berdiam diri di Jakarta. Betawi
yaitu masyarakat keturunan campuran dari ras dan suku yang berbeda-beda, yang
menjadikan Jakarta menjadi rumahnya. Termasuk masyarakat yang terbiasa bicara
terang-terangan dan demokratis, masyarakat Betawi menerima dan memahami baik
budaya yang berbeda-beda dalam kesehariannya, sampai seni, musik dan tradisi.
Bahasa Betawi tampak seperti campuran dari bahasa Malay asli dengan pemakaian
beberapa kata-kata dari bahasa Sunda, bercampur lagi dengan kata-kata dari
bahasa Jawa, Cina, India, Arab bahkan juga dari bahasa Belanda. Salah satu
bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering tampil dalam pesta-pesta rakyat.
Permainan boneka khas masyarakat Betawi ini berupa boneka raksasa yang
dimainkan oleh seseorang yang masuk ke dalam boneka tersebut sambil menari-nari
menurut irama musik pengiringnya. Dalam menari biasanya ondel-ondel ini berpasangan, boneka laki-laki dan boneka wanita,
tetapi ada juga ondel-ondel anak-anak.
Tampaknya Ondel-ondel memerankan leluhur
atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya. Oleh karena itu, Ondel-ondel dapat dikatakan sebagai dayang
desa.Ondel-ondel adalah semacam boneka besar yang terbuat dari bilah-bilah bambu yang diberi pakaian dan perhiasan seperti pengantin. Ukurannya ada yang besar dan ada yang sedang, umpamanya tinggi sekitar 5 meter dengan diameter 80 cm. Wajah ondel-ondel berupa topeng (kedok) sepasang, laki-laki dan perempuan bermuka seram. Menurut kepercayaan masyarakat Betawi ondel-ondel berfungsi sebagai penolak bala atau gangguan ketentraman manusia dan juga sebagai kelengkapan ritual sesudah musim memotong padi. Namun dalam perkembangannya, ondel-ondel sekarang digunakan untuk menambah semarak pesta-pesta rakyat atau penyambutan tamu-tamu terhormat. Ondel-ondel selalu ditampilkan berpasangan, kadang kala beberapa pasang sehingga merupakan barisan Ondel-ondel. Tidak ada musik khusus yang dipergunakan untuk mengiringi pertunjukan ondel-ondel, ada yang menggunakan gendang pencak Betawi, musik ningnong, tanjidor, gambang kromong, dan rebana ketimprung. Biasanya terdiri dari ondel-ondel laki-laki (wajahnya dicat merah) dan ondel-ondel perempuan (wajahnya dicat putih). Bentuknya ringan sehingga mudah dalam membawanya di mana orang yang membawa masuk ke dalamnya. Ondel-ondel ini sudah diwariskan secara turun-menurun sejak lima generasi yang lalu.
Menurut kisahnya, diduga permainan ondel-ondel berusia lebih tua daripada permainan kedok atau topeng. Permainan' ondel-ondel berasal dari pengaruh Hindu yang membuatnya sebagai lambang dewa-dewa penyelamat. Pada awalnya permainan ini digunakan untuk pemujaan arwah nenek moyang atau tokoh yang dihormati. Namun sekarang ini ondel-ondel lebih mengarah ke segi hiburan, seperti pada pesta panen, penyambutan tamu atau pesta khitanan. Bahkan berbagai tempat hiburan, misalnya Dunia Fantasi, menyediakan beberapa pasang ondelondel, biasanya bersama badut, untuk menghibur pengunjungnya. Dalam pementasannya ondel-ondel diiringi alat musik berupa kendang, kenong dan terompet.
Ondel-ondel ditampilkan pada berbagai perayaan desa seperti pesta panen, penyambutan tamu serta berbagai perayaan resmi lainnya. Di daerah lain di Jawa boneka raksasa seperti itu dikenal juga dengan bentuk yang berbeda, antara lain di sekitar Gresik dan Madura. Maksud dan tujuan sebenarnya mengadakan arak-arakan Ondel-ondel ternyata masih bertahan hingga saat ini, dan menjadi penghias wajah kota metropolitan Jakarta.
Konon, ondel-ondel telah ada sebelum
Islam tersebar di Jawa. Para ahli memperkirakan ondel-ondel ada di Jakarta
sejak berabad lalu. Seorang pedagang asal Inggris, W. Scot, mencatat dalam
bukunya jenis boneka seperti ondel-ondel sudah ada tahun 1605. Dahulu,
fungsinya sebagai penolak bala atau semacam azimat.
Ondel-ondel dijadikan personifikasi
leluhur penjaga kampung yang tujuannya untuk mengusir roh-roh halus yang
bergentayangan mengganggu manusia. Oleh karena itu tidak heran kalau wujud
ondel-ondel pada saat itu menyeramkan.
Lantas ondel-ondel mulai dibuat
untuk keperluan upacara. Bentuknya yang raksasa dianggap memiliki kekuatan
gaib. “Dulu dipercayai ondel-ondel itu ada ‘isinya’. Dulu juga disebutnya bukan
ondel-ondel, tapi barongan,” Ocol memberitahu saya.
Turun-temurun kisah kekuatan gaib
ondel-ondel ini diwariskan. Sebab mitos inilah, orang Betawi jadi mengantepi
bahwa kekuatan ondel-ondel akan menjaga keselamatan kampung beserta isinya dari
roh jahat. Upacara bersih desa atau sedekah bumi selalu menampilkan
ondel-ondel.
Sekarang, ondel-ondel sudah berubah
memakai topeng atau kedok, dan wujudnya pun sudah tidak menyeramkan lagi.
Ondel-ondel dimunculkan untuk berbagai acara. Saat mengarak pengantin khitan,
perkawinan, peresmian, pawai, dan sebagainya. Gambar foto dari sejarawan Rushdy
Hoesein yang dilansir dari milis Historia Indonesia membuktikan hal itu:
pergeseran fungsi seiring perjalanan waktu.
Dikemukakan pula bahwa begitu masa
Ali Sadikin menjabat Gubernur DKI Jakarta (1966-1977), ondel-ondel menjelma
seni pertunjukkan rakyat yang menghibur. Biasanya disajikan dalam acara hajatan
rakyat Betawi, penyambutan tamu kehormatan, dan penyemarak pesta rakyat.
Permasalahan
Saya mahasiswi bertempat tinggal di
Kemayoran yang merupakan mayoritas penduduknya adalah orang betawi asli, karena
itu di Kemayoran banyak sekali dijumpai atraksi ondel-ondel. Hamper setiap hari
saya selalu melihat ondel-ondel tetapi saya kecewa. Mengapa ? karena kebanyakan
orang-orang yang tinggal disana memanfaatkan ondel-ondel sebagai ajang untuk
meminta minta atau selalu diprasaranakan untuk kepentingan pribadi sampai saya
berfikir “apakah serendah itukah kegunaan atraksi onde-ondel di masyarakat ?” .
walaupun saya pernah berdiskusi kepada dosen yang menyatakan sah-sah saja itu
terjadi karena memang pariwisata memang untuk dijual tetapi tidak untuk
dijadikan ajang untuk meminta minta
SOLUSI
Banyak cara yang dapat kita lakukan
untuk melestarikan budaya Indonesia. Contohnya pelestarian budaya juga dapat
dilakukan dengan cara lebih menyaring atau memfilter budaya luar yang
masuk ke wilayah indonesia dengan banyak membaca. Mungkin dengan membaca
buku-buku tentang kebudayaan. Atau dengan cara berjalan-jalan melihat alam indonesia
di sekitar kita
Hal lain yang dapat dilakukan adalah
mengapresiasikan batik sebagai warisan budaya dengan peringatan hari batik
nasional. Hari Batik Nasional adalah hari
perayaan nasional Indonesia untuk memperingati
ditetapkannya batik sebagai Warisan
Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi
oleh UNESCO. Pada tanggal ini, beragam lapisan masyarakat dari
pejabat pemerintah dan pegawai BUMN hingga pelajar disarankan untuk mengenakan
batik
Kita juga dapat melestarikan
kebudayaan Indonesia dengan cara mengkombinasikan kebudayaan bangsa dengan
modernisasi. Contohnya alternatif mengenalkan budaya Indonesia yang terjadi di
sebuah mall di Tanggerang, Banten. Mereka mengadakan sebuah lomba membuat komik
dengan mengkombinasikan tokoh komik manga dengan kebudayaan Indonesia Sebagai
generasi muda sebenarnya banyak hal yang dapat kita lakukan untuk turut serta dalam
melestarikan budaya Indonesia. Hal yang terpenting untuk berpartisipasi dalam
melestarikan kebudayaan adalah menumbuhkan rasa nasionalisme pada diri kita
terlebih dahulu. Dengan tumbuhnya sikap nasionalisme yang tinggi, secara
otomatis sikap kita dalam menghargai kebudayaan akan berbeda. Kita akan lebih
baik dalam mengapresiasi beragam kebudayaan-kebudayaan yang ada di negara kita
sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Pelly, U., Menanti, A. 1994.
Teori-Teori Sosial Budaya. Jakarta: B3PTKSM.
·
Salim, A. 2002. Perubahan Sosial.
Yogyakarta: PT Tiara Wacana.
·
Sztompka, P. Sosiologi Perubahan
Sosial. Edisi 1. Jakarta: Prenada.
·
Berdasarkan pengalaman penulis
selama 3 bulan yang lalu hingga sekarang.
TUGAS-2 ANISA RIZKI PUTRI
pengen donk jd duta budaya, seru bgt pastinya deh!!! baiknya lgsg join duta pariwisata indonesia, jd bs bnyk keliling dan nambah wasasan, tulisan yg bagus!!!
BalasHapusNtap👍
BalasHapusNtap👍
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusInget banget ke pantai padang waktu itu wkwkwk
BalasHapuspenulisan yang bagus dan bermanfaat
BalasHapusSaya setuju dengan pendapat anda
BalasHapusDeaallll
BalasHapusSuka banget pendapat anda
BalasHapus