Sabtu, 02 Januari 2016

Tugas 2 - Solusi UNJ Untuk Pariwisata Indonesia


Meningkatkan Sumber Daya Manusia pada sektor Pariwisata

Masalah Sumber Daya Manusia Pariwisata Indonesia

Indonesia negeri dengan sejuta pesona. Memiliki banyak keindahan alam yang sangat mengagumkan. Dengan gugusan pulau-pulau berjumlah belasan ribu yang menghampar di atas luas birunya lautan. Kekayaan alam itu merupakan komponen terpenting dalam pariwisata Indonesia yang menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa. Pentingnya pengembangan pariwisata yang meliputi sarana dan prasarana, akses menuju destinasi hingga peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

                Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk meningkatkan pariwisata sangatlah penting, karena menurut Nunung, “peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu kunci dalam pengelolaan maupun dalam perencanaan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta, agar bisa memenangkan persaingan” Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat. Ia juga mengatakan pariwisata merupakan kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat dan berdampak pada masyarakat setempat. Pariwisata dikatakan mempunyai dampak luar biasa, yang membuat masyarakat mengalami perubahan secara signifikan.

                Dalam pariwisata banyak sekali yang membuka  lapangan pekerjaan. Karena parwisata bersifat fleksibel. Pariwisata mencakup banyak sektor lapangan pekerjaan dimulai dari transportasi, akomodasi, pedagang kaki lima hingga pegawai yang nantinya akan di rekrut untuk bekerja di destinasi tersebut. Dengan banyaknya jumlah penduduk Indonesia seharusnya kita dapat memaksimalkan tenaga kerja dalam sektor pariwisata. Sumber Daya Manusia merupakan salah satu yang dapat menentukan dalam pengembangan pariwisata. Karena Sumber Daya Manusia yang profesional akan menciptakan citra Indonesia yang lebih baik lagi.

Dalam setiap destinasi wisata tentu memerlukan pramuwisata (Tour Guide)  yang berkualitas untuk memperkenalkan destinasinya kepada wisatawan, baik kepada wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Pramuwisata berperan penting dalam hal ini, Ia harus terampil dalam berbahasa  selain itu diperlukan wawasan yang luas yang mencakup destinasi wisata tersebut. Wawasan yang luas terdiri dari informasi umum, sejarah, budaya hingga kuliner atau makanan khas dari tempat destinasi wisata tersebut. Selain itu pramuwisata juga diperlukan memiliki sikap yang ramah dan santun terhadap wisatawan. Pada kenyataannya peran ini belum sepenuhnya dimiliki oleh seorang pramuwisata, karena menurut pengalaman saya pramuwisata yang ada di Indonesia saat ini belum terorganisir dengan baik. Sedikitnya pramuwisata yang memiliki sertifikasi profesi yang menjadi salah satu kendala saat ini.

Selain itu pekerjaan yang setingkat diatas dari pramuwisata diatas adalah sebagai Tour Leader. Pekerjaan ini mencakup perjalanan wisatawan dari daerah asal hingga destinasi yang akan dituju. Sebagai tour leader kita harus budayakan untuk tepat waktu. Karena semua perjalanan telah terjadwal. Tidak beda jauh dengan pramuwisata lokal, tour leader juga dituntut untuk memiliki wawasan yang luas dan juga sikap yang bersahabat. Tetapi perbedaannya adalah tour leader dituntut untuk mengetahui jalan yang dilalui, apa saja tempat-tempat yang bersejarah, dan tour leader harus memiliki inisiatif jika terjadinya masalah selama perjalanan.

Masih banyak peluang kerja lainnya seperti halnya bekerja pada travel agensi. Dalam pekerjaan ini SDM minimal mengerti tentang wisata perjalanan seperti halnya memesan tiket secara online, tidak lupa pelayanan yang ramah terhadap pelanggannya. Untuk divisi lain yaitu bagian dalam pembuatan paket tour. Dan divisi terakhir yang paling menarik adalah bagian MICE. Dalam divisi ini kita hanya menyediakan dan menjalankan apa yang pelanggan inginkan. Pekerjaan MICE ini belum mendukung secara maksimal karena masih banyak pekerja yang belum memiliki sertifikasi, padahal jika kita ingin menggelar event internasional sangatlah dibutuhkan tenaga ahli tentu kita harus memiliki sertifikasi untuk membuktikan bahwa tenaga ahli kita adalah tenaga ahli yang professional dan berkualitas.

Pada era modern saat ini pariwisata bukan hanya bertujuan untuk refreshing semata, pariwisata kini memiliki banyak macam seperti wisata religi seperti halnya umroh dan haji. Kemudian wisata kuliner, yaitu wisatawan pergi ke suatu tempat hanya untuk mencoba ragam makanan. Wisata kuliner dapat dijumpai pada objek-objek wisata. Selanjutnya adalah wisata kesehatan. Wisata kesehatan adalah wisata yang bertujuan untuk kesehatan melalui kegiatan fisik dan spiritual. Contoh wisata ini seperti relaksasi dan spa yang biasanya berada di hotel tertentu.

Adapun beberapa hal yang dapat menjadi peluang bagi pengembangan pariwisata saat ini, antara lain adalah: pertama, turunnya nilai mata uang rupiah terhadap dollar, dapat memicu meningkatnya jumlah wisatawan (Kedaulatan Rakyat, 6 Agustus 1998:5). Pernyataan ini  dapat dibenarkan karena dengan turunnya nilai mata uang rupiah memungkinkan biaya-biaya yang dikeluarkan wisman jauh lebih rendah dibanding sebelumnya. Dengan demikian hal ini merupakan peluang yang akan dimanfaatkan oleh wisman maupun penyelenggara pariwisata untuk mengembangkan pariwisata dengan lebih mudah.

Kedua, adanya kecenderungan pihak wisatawan asing dewasa ini untuk berwisata dalam dimensi tradisonal, seperti mengunjungi desa-desa yang memiliki keunikan baik untuk sekedar mengunjungi maupun untuk wisata ilmiah (Suara Pembaruan, 30 Januari 1999). Kecenderungan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Indonesia yang masih memiliki banyak desa tradisonal serta berbagai obyek penelitian. Peluang ini selain kurang membutuhkan modal yang besar, wisata ilmiah juga dapat memberikan kontribusi ilmiah bagi Indonesia.  

Ketiga, jumlah penduduk Indonesia yang jumlahnya lebih dari 200 juta, juga merupakan peluang pasar yang baik selain para wisatawan asing. Hal ini didukung oleh data dari hasil Sensus Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS menunjukkan adanya peningkatan wisatawan dalam negeri dari 1991 hingga 1994 sebesar 22,8%, pada tahun 1991 sebanyak 64,5 juta orang pada tahun 1994 menjadi 83,9 juta orang (Kedaulatan Rakyat, 21 Agust. 1998:5)

Keempat, data yang diperoleh dari BPS (1999) menunjukan bahwa jumlah angkatan kerja di Indonesia pada tahun 1999 adalah 94.847.178 orang, jumlah yang bekerja: 88.816.859 orang dan yang tidak bekerja: 6.030.319 orang. Angkatan kerja yang belum bekerja ini  diharapkan dapat terserap dalam sektor pariwisata.

Kelima, adanya kecenderungan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), transportasi, komunikasi dan informasi yang terus meningkat dapat membuka peluang bagi pengembangan pariwisata. Walaupun mungkin kondisi Iptek, transportasi, dan lain-lain tersebut, saat ini belum memadai tetapi kecenderungan kemajuan telah memberikan kemungkinan bahwa di waktu yang akan datang, akan lebih baik. Dengan kemajuan komunikasi, transportasi dan informasi serta semakin maraknya pembangunan lembaga-lembaga pendidikan pariwisata di seluruh Inodensia, diharapkan dapat mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik serta membuka peluang yang luas untuk bekerjasama dengan berbagai pihak di dalam dan di luar negeri, terutama antara antara DTW dengan negara-negara yang potensial.

Masalah yang kini terjadi di Indonesia yaitu kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia dalam berperan aktif terhadap pengembangan pariwisata. Seperti yang sudah dijelaskan Indonesia memiliki potensi alam yang sangat mendukung, hanya saja masyarakat kurang menyadarinya. Masih banyak tempat wisata yang masih bisa dikembangkan, bukan hanya Bali, Jogja, atau Jakarta saja yang memiliki potensi. Hampir setiap daerah memiliki keunikannya masing-masing yang dapat menarik wisatawan. Budaya kita, suku dan bahasa begitu beragam. Sangatlah mengundang daya tarik wisatawan tetapi sayangnya tenaga ahli kita belum teroganisir secara baik. Kurangnya tenaga ahli yang berkualitas pun menjadi masalah yang terus berlanjut. Daya saing kita semakin banyak dengan dibukanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Di negara lain, bukan menjadi hal yang tabu jika mereka lebih mengerti bahasa asing dibanding tenaga ahli di negeri sendiri. Mereka akan mendapatkan peluang setingkat lebih tinggi dengan kita. Kita dituntut minimal menguasai satu bahasa asing karena sangatlah penting, dalam pariwisata kita akan bertemu dengan wisatawan yang bukan hanya dari wisatawan lokal semata tetapi dari mancanegara. Untuk menciptakan tenaga ahli yang profesional selanjutnya adalah memiliki sikap yang santun. Dalam pelayanan hingga komplain sekalipun harus kita hadapi dengan senyuman. Dan yang terakhir adalah wawasan yang luas. Wawasan yang luas sangatlah diperlukan untuk menguasai pekerjaan yang kita pilih.





Solusi  untuk Indonesia

 

Indonesia memiliki keunggulan yang terkenal akan keramahan yang dikenal oleh penjuru dunia. Dari sisi sumber daya manusia, usaha untuk melakukan sertifikasi pun terus dilakukan terhadap sumber daya manusia di sektor pariwisata. Pembangunan sumber daya manusia pariwisata yang unggul terus dilakukan seperti halnya menambahkan program studi pariwisata di seluruh Indonesia. Tujuan tersebut agar lulusan dari sekolah tinggi pariwisata maupun perguruan tinggi pariwisata di Indonesia memiliki standar yang setara dengan lulusan dari negara lain.

Seperti pada industri pariwisata, dimana memiliki hubungan langsung yang bersifat intangible (tak berwujud) dengan pengunjung yang sangat bergantung pada kemampuan individu karyawan itu sendiri dalam pelayanan yang profesional dengan berstandar internasional. Serta memberikan pengalaman yang tak terlupakan dalam membangkitkan minat dan menciptakan kesenangan serta kenyaman kepada para konsumennya. Demikian juga atraksi wisata di suatu destinasi wisata yang dapat memebuat daya tarik wisatawan. Daya tarik wisata meliputi wisata alam, selain itu daya tarik wisata seperti museum,peninggalan sejarah, seni dan budaya serta wisata alam dan taman rekreasi. Pada intinya merupakan faktor manusia yang akan menentukan apakah para pengunjung (wisatawan) akan memperoleh pengalaman yang menakjubkan dan akan berkunjung kembali.

Pembangunan sumber daya manusia pada sektor pariwisata dapat dilalui dengan dua jalur yaitu lewat pendidikan formal dan pendidikan non formal. Dalam pendidikan formal telah tersedia beberapa lembaga pendidikan tinggi kepariwisataan, seperti misalnya Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung. Untuk pendidikan non formal pemerintah telah bekerjasama dengan instansi terkait dalam sertifikasi sumber daya manusia berstandar ASEAN.

Dengan peluang karir yang sangatlah berlimpah pada akhirnya beberapa universitas pun membuka prodi baru yaitu Usaha Jasa Pariwisata. Prodi ini akan menumbuhkan bibit unggul yang nantinya akan menjadi tenaga ahli khususnya dalam dunia pariwisata. Mahasiswa akan dididik secara mendasar mengenai pengetahuan dasar kepariwisataan. Seperti misalnya tekhnik dalam pemanduan, mata kuliah ini mempelajari tentang pemanduan yang baik. Dasar-dasar manajemen pun turut dipelajari dalam prodi ini. Kemudian dasar akomodasi dan restoran yaitu mata kuliah yang mempelajari tentang pengenalan macam-macam penginapan seperti hotel, motel dan sejenisnya.

Mata kuliah yang mendukung lainnya adalah ekonomi pariwisata, tidak lupa mempelajari geografi dalam pariwisata, pemasaran hingga pengetahuan mengenai manajemen perhotelan. Dalam perhotelan pun banyak sekali prospek kerja yang sangat menarik. Pengetahuan lainnya meliputi manajemen perjalanan wisata seperti mempelajari ticketing, pasasi, biro perjalanan, cara membuat paket perjalanan hingga MICE.

Kepanjangan MICE sebagai meeting, insentive, conference, and exhibition yng telah dikenal secara luas di dunia dan menjadi istilah umum dalam industri pariwisata. Kegiatan ini merupakan bagian dari pariwisata karena banyak sekali menggunakan fasilitas pariwisata dalam pelaksanaannya sehingga memberikan kontribusi baik dari sisi penyediaan tenaga kerja maupun dalam memberikan devisa negara. Peserta kegiatan MICE adalah yang melakukan perjalanan dan menghadiri suatu kegiatan atau event yang berhubungan dengan bisnisnya sambal menikmati kegiatan wisata secara bersama-sama. Biasanya kegiatan MICE ini berada di hotel yang dekat dari destinasi wisata yang eksotis. Pemerintah berusaha untuk meningkatkan kegiatan MICE ini agar memiliki sertifikasi yang bertaraf internasional. Dengan begitu akan banyak wisatawan atau peserta MICE yang datang dari berbagai mancanegara. Kegiatan MICE ini telah membuka lapangan kerja baru, tidak hanya menciptakan tenaga kerja musiman saja, tetapi juga menciptakan pekerjaan yang tetap bagi banyak masyarakat yang memiliki kemampuan ini khususnya diciptakan bagi negara yang masih berkembang.

Dalam pariwisata tak luput dari mata kuliah sejarah. Dengan mempelajari sejarah kita akan lebih mencintai negara kita sendiri. Mahasiswa akan mempelajari berbagai macam sejarah, mulai dari sejarah Indonesia hingga kebudayaan Indonesia itu sendiri. Peradaban dunia dari masa pra sejarah hingga kemerdekaan. Tujuan dari pembelajaran ini adalah sebagai bekal untuk mengenal lebih dalam mengenai sejarah yang ada di Indonesia. Mata kuliah ini sangat efektif sebagai wisata sejarah yang mengedukasi.

                Salah satu universitas yang membuka prodi ini adalah Universitas Negeri Jakarta. Dengan standar kompetensi, universitas ini akan mencetak tenaga ahli yang berkualitas yang nantinya akan bekerja khususnya di bidang pariwisata. Dengan banyaknya universitas yang membuka prodi ini akan menambah peluang sumber daya yang ahli dan bersertifikasi. Dengan pengembangan sumber daya yang berkualitas akan meningkatkan pariwisata Indonesia yang lebih baik lagi.

Pariwisata dapat menjadi solusi untuk menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Dengan potensi wisata di Indonesia kita dapat menarik pengunjung bagi para pecinta travelling lokal maupun mancanegara. Banyak tempat pariwisata yang menarik baik pantai, keindahan alam di kaki gunung, tempat bersejarah, ragam kebudayaan dan masih banyak lagi yang dapat dikunjungi. Dengan begitu kita dapat bekerja sama dengan masyakarat untuk berperan aktif dalam meningkatkan wisata daerah. Dengan masyarakat yang menyadari peran, fungsi dan manfaat pariwisata untuk memanfaatkan peluang-peluang yang tercipta yang dapat mendatangkan keuntungan secara ekonomi. Masyarakat diberikan kesempatan untuk memasarkan produk-produk lokal sera membantu mereka untuk meningkatkan keterampilan dan pengadaan modal bagi usaha-usaha yang mendatangkan keuntungan. Dengan wisata daerah kita akan mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Indonesia. Masyarakat tidak perlu khawatir akan adanya MEA, karena justru dengan adanya MEA akan lebih menguntungkan bagi kita untuk meningkatkan peluang datangnya wisatawan.

Kemampuan berbahasa pun menjadi syarat utama untuk sumber daya manusia pariwisata. Bahasa inggris masih menjadi prioritas utama. Peranan bahasa asing sangat diperlukan untuk berkomunikasi dengan wisatawan yang berasal dari negara lain. Oleh karena itu tenaga ahli yang bekerja pada sektor pariwisata harus menguasai bahasa asing sehingga dapat berkomunikasi dan melayani tamu dengan baik. Pelaku wisata yang membutuhkan kemampuan bahasa asing diantaranya adalah pegawai travel agent, pegawai hotel, pelayanan saat guiding, komunikasi wisata dengan masyarakat dan sebagainya. Untuk mengenalkan pariwisata dalam negeri ke mancanegara banyak cara yang ditempuh dengan kemajuan teknologi yang canggih. Tentu saja website yang digunakan untuk promosi tersebut minimal harus menggunakan bahasa inggris. Dengan kemampuan bahasa asing, diharapkan bisa memberikan pelayanan yang maksimal dan mampu menimnbulkan kesan serta citra yang baik untuk Indonesia khususnya pada sektor pariwisata.

 Pemerintah terus berupaya untuk menciptakan tenaga ahli tersebut dengan menyediakan berbagai macam pelatihan seperti misalnya balai latihan kerja khusus mempelajari bahasa asing. Untuk saat ini telah tersedia balai latihan kejuruan bahasa inggris dan bahasa korea. Selain itu pemerintah berusaha untuk membenahi masalah ini dengan fokus dalam pembelajaran bahasa asing di setiap daerah. Fokus pelatihan terhadap  bahasa asing lainnya pun terus dikembangkan sesuai dengan negara asal wisatawan mancanegara karena setiap wisatawan asing yang datang ke Indonesia minimal kita harus mengerti bahasa asing dasar, kosakata sederhana dalam berkomunikasi atau hanya sekedar menyapa para wisatawan.

Pengetahuan budaya asing juga bisa menjadi bekal penting bagi SDM pariwisata. Karena kebudayaan di setiap negara berbeda-beda. Pengetahuan budaya asing meliputi kebiasaan atau kesukaan wisatawan. Dengan pengetahuan sebagai nilai plus tersendiri bagi tenaga ahli, pengetahuan ini bertujuan agar kita bisa memahami lebih baik lagi dalam berkomunikasi tanpa adanya kesalahpahaman yang berarti. Untuk meningkatkan pengetahuan ini hendaknya diberikan pelatihan yang mendasar tentang budaya asing. Atau jika ingin belajar sendiri dapat dipelajari pada situs internet.

Itulah beberapa solusi yang dapat dikembangkan demi terciptanya SDM yang berkualitas dan menjadi Indonesia lebih baik lagi. Dengan pengemasan yang lebih menarik lagi pariwisata akan lebih dikenal di semua penjuru dunia karena Indonesia memiliki kekayaan alam yang begitu eksotis yang tidak kalah dengan negeri asing lainnya. Semoga pariwisata Indonesia bisa lebih banyak menambahkan devisa untuk negara demi memajukan kesejahteraan bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

"Analisis Pengembangan Pariwisata". Analisispengembanganpariwisata.blogspot.com. (Diakses pada tanggal 29 Desember 2015).

Kurnia Kiki, " SDM Pariwisata berkualitas berdampak perkembangan Pariwisata". m.galamedianews.com/daerah/16783/sdm-pariwisata-berkualitas-berdampak-perkembangan-wisata-daerah.html. (Diakses pada tanggal 28 Desember 2015).

"Masalah SDM Jadi Kendala Pariwisata Hadapi MEA". waspada.co.id/medan/masalah-sdm-jadi-kendala-pariwisata-hadapi-mea/. (Diakses pada tanggal 30 Desember 2015).

" Pengertian Karakteristik Masyarakat Ekonomi ASEAN". seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/08/pengertian-karakteristik-masyarakat-ekonomi-asean.html (Diakses pada tanggal 1 Januari 2016).

Rosyidi Ahmad, "Cara menjadi Tour Guide di Indonesia". studipariwisata.com/refrensi/cara-menjadi-tour-guide-di-indonesia-8-langkah/. (Diakses pada tanggal 28 Desember 2015).


Nama : Muthia Amelinda
NIM : 4423155594
Kelas : Usaha Jasa Pariwisata B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar