Kurangnya kepedulian terhadap obyek
wisata PANTAI SENDANG BIRU MALANG

Assalamu’alaikum,wr,wb.
Perkenalkan nama
saya ACHMAD ZUHAL UJP 2015 kls B. Saya ingin memberikan informasi dan masalah
apa yang harus di lakukan oleh seorang pramuwisata di saat obyek wisata yang
tidak di anggap lagi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan internasional . oke kalo gitu saya akan memberikan informasi
tentang PANTAI SENDANG BIRU.
Introduksi
Pulau Sempu
(Segara Anakan), mungkin belum banyak wisatawan mengetahui mengenai pulau ini,
bahkan masih asing di telinga wisatawan sekalian. Namun, bagi wisatawan yang
pernah datang ke kota Malang akhir-akhir ini, maka nama tersebut tidak akan
asing lagi. Karena, bisa dikatakan bahwa pulau tersebut saat ini merupakan
primadona baru tempat wisata di kota Malang. Pulau Sempu bisa dikatakan sebuah
laguna yang tersembunyi dibelakan sebuah tebing diseberang pantai Sendag Biru,
Malang. Pulau yang sangat eksotik ini, menawarkan keindahan alam yang sangat
mempesona.
Pantai
berpasir putih yang indah, air yanga bening berwarna biru yang sangat
mempesona, ditambah ribuan ekor ikan kecil-kecil berenang kesana-kemari dan
disempuranakan dengan keeksotikan bukit-bukit hijau yang mengelilingi pantai
ini seakan-akan mejadikan pantai bak surga dunia. Untuk dapat mencapai lokasi
wisata ini, pengunjung harus bersiap-siap menghadapi perjalanan yang panjang
dan melelahkan. Perjalanan di mulai dari pusat kota Malang dengan jarak tempuh
sekitar 2-3 jam perjalanan menggunakan kendaraan pribadi maupun sewaan. Untuk
kendaraan sewaan, biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp 400.000,-
(Pulang-Pergi) dengan kapasitas 7 penumpang + 1 Supir.
Jika
pengunjung hanya ingin menikmati keindahan pulau Sempu dalam sehari, maka
bersiaplah untuk memulai perjalanan pukul 03.00 atau pukul 04.00 dinihari WIB.
perjalanan selama 3 jam tersebut tidak akan pengunjung rasakan, karena selama perjalanan
Anda akan menjumpai keindahan kota Malang. Dari mulai pasar tradisional, desa
yang masih sangat sepi, pohon-pohon jati yang tumbuh subur di kanan-kiri
perjalanan hingga bukit-bukit yang sangat mempesona. Sangat disarankan saat
diperjalanan usahakan berhenti untuk sekedar sarapan dan membeli beberapa liter
air minum dan makanan, karena di dalam pulau Sempu tidak akan ada penjual
makanan dan minuman.
Perjalanan
akan berhenti disebuah pantai, yakni pantai Sendang Biru. Retribusi sekali
masuk di pantai ini dipatok dengan biaya sebesar Rp 5.000 perorangnya. Di
lokasi wisata Pantai Sendang Biru ini Pengunjung akan menyaksikan banyaknya
perahu yang tertata rapi di sepanjang bibir pantai maupun yang berada di tengah
lautan. Bahkan, pengunjung juga dapat menyaksikan beberapa nelayan sedang
memperbaiki atau membuat perahu baru. Perahu-perahu tersebut digunakan oleh
para nelayan selain untuk mencari ikan juga digunakan sebagai alat
penyeberangan bagi pengunjung yang ingin ke pulau Sempu.
Dari pantai
tersebut jika pengunjung ingin menyeberang ke Pulau Sempu (Segara Anakan), maka
harus meminta izin terlebih dahulu di Resort Konservasi Wilayah Pulau Sempu,
yang lokasinya tidak begitu jauh dari tempat penitipan kendaraan. Biaya untuk
pengurusan surat izin ini sebesar Rp 20.000,- untuk satu kali jalan. Bagi
pengunjung yang belum pernah sama sekali mengunjunggi pulau ini, sangat
disarankan untuk menyewa seorang Guide, yang akan menuntun hingga ke Segara
Anakan. Biaya untuk seorang Guide (PP) yakni sebesar Rp 70.000,- hingga Rp
100.000,-.

Sebelum
mendapatkan surat izin, maka pengunjung akan sedikit mendapat gambaran mengenai
pulau Sempu dan saran dari kepala bagian perizinan. Setelah mendapatkan izin,
pengunjung lalu menyewa sebuah perahu dengan biaya pulang pergi sebesar Rp
100.000,-. Perahu ini berkapasitas 10-12 penumpang, jadi kalau ingin lebih
hemat bisa mencari penumpang lain yang ingin melakukan penyeberangan juga.
Perjalanan antara Pantai Sendang Biru-Pulau Sempu (lokasi penurunan penumpang)
menempuh perjalanan selama 15-20 menit perjalanan. Selama perjalanan pengunjung
akan disuguhi pemandangan yang sangat menakjubkan antar keindahan pantai yang
sangat bening (ikan dan karang didasarnya dapat dilihat dengan mata) dan tebing
atau bukit yang ditumbuhi pepohonan. Setibanya di pulau Sempu, nelayan kapal akan sedikit
memberitahukan mengenai jam penjemputan yang tidak boleh melebihi pukul 17.00
sore, bukan karena apa-apa namun apabila melebihi jam tersebut maka akan ada
tambahan biaya lagi. Sangat disarankan bagi seluruh wisatawan memiliki nomer
telepon dari nelayan tersebut. Agar mempermudah untuk komunikasi dengan nelayan
saat penjemputan. Dari pulau Sempu inilah perjalanan panjang kedua dimulai.
Pengunjung akan menempuh perjalanan sejauh 10-15 km atau dengan kata lain 2-3
jam perjalanan. Perjalanan ini akan lebih lama apabila pengunjung datang disaat
musim hujan, karena tanah untuk berpijak akan berubah menjadi lumpur.
Perjalanan
menyusuri hutan di pulau Sempu ini sangatlah menantang, terutama bagi para
pecinta alam. Meskipun rute perjalanan telah dibuat oleh pengunjung sebelumnya,
namun sangat diwajibkan untuk tetap mengikuti arahan dari Guide atau yang telah
berpengalaman di pulau tersebut. Sangat diwajibkan pula jangan sampai ada salah
satu pengunjung dari rombongan terpisah, karena pulau ini masih sangat alami
jadi ditakutkan akan tersesat nantinya.
reward...
Seperti
sebuah pepatah mengatakan “Berakit-rakit ke hulu, Berenang-renang Ketepian,
Bersakit-sakit dahulu, Bersenang-senang Kemudian”. Mungkin pepatah inilah yang
pantas setelah kita tiba di Segara Anakan. Hanya keindahan dan keeksotikan yang
akan pengunjung temui di lokasi wisata ini. Pantai dengan pasir putih bersih,
air pantai berwarna biru yang sangat jernih, ombak yang tidaklah besar ditambah
dengan banyaknya ikan-ikan kecil yang berlalu-lalang disekitar pantai tersebut.
Belum lagi disempurnakan dengan bukit-bukit yang mengelilingi pantai ini
menjadikan pantai ini semakin indah dan eksotik. Ada berbagai macam kegiatan
yang dapat pengujung lakukan di lokasi pantai Segara Anakan ini, diantaranya:
Berenang, Memancing dan Berkemah.
Struktur
pasir pantai yang cukup landai, ombak yang tidak terlalu besar dan keindahan
pantainya banyak dimanfaatkan oleh pengunjung untuk menyegarkan diri sekaligus membersihkan
badan dari lumpur. Satu lagi keindahan alam yang dapat pengunjung saksikan di
sekitar lokasi ini. apabila pengunjung sedikit naik di atas bukit, maka
pengunjung akan mendapati pemandangan laut lepas Samudra Hindia yang sangat
menawan dan indah.
Namun,
sangatlah wajib bagi para pengujung sekalian untuk tetap menjaga kondisi alam
disekitar Konservasi ini. Jangan pernah meninggalkan apapun terutama sampah.
Angkutlah kembali sampah buangan pengujung sekalian. Selain itu jangan pernah
merusak apapun yang ada di dalam ekosistem alam tersebut, karena sangat
disayangkan apabila terjadi pengerusakan.
Dikarenakan
perjalanan kembali yang cukup panjang (melalui rute sama saat berangkat) oleh
karena itu pengunjung hanya diberikan sedikit waktu saja menikmati keindahan
pantai yang eksotik ini. Sekitar 1,5-2 jam saja. Meskipun hanya sebentar saja,
akan sangat menyenangkan sekali berada di pantai Segara Anakan tersebut. Sebuah
pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan. Perjalanan kembali sama seperti
saat perjalanan berangakat yakni sekitar 2,5-3 jam perjalanan hingga sampai ke
pulau Sempu dan menyebrang ke pantai Sendang Biru.
Masalahnya
adalah ketidakpedulian penduduk terhadap pantai sendang biru yang berada di
MALANG, seandainya penduduk peduli terhadap alam saya yakin wisatawan akan
berkunjung ke pantai sendang biru yang terletak di jawa timur tepatnya di kota
malang. Kalau saya lihat pantai sendang biru itu sebenarnya indah tetapi ya
begitu kayak tidak di rawat oleh penduduk. Padahal itu menguntungkan jika
wisatawan mengunjungi pantai sendang biru tersebut. Jadi siapa yang salah atas
masalahnya objek yang satu ini ? apakah pemerintahkah atau pendudukkah ? kalau
menurut saya objek wisata yaitu pantai sendang biru ini adalah tempat wisata
alam, jadi pemerintah hanya mengasih fasilitas agar wisatawan bakal berkunjung
kembali ke pantai sendang biru ini kelak nanti . nah sekarang tergantung
penduduknya saja apakah mereka peduli dengan alam apa tidak . yang saya benci
adalah mengapa di tempat objek terebut kurangnnya petunjuk atau informasi ,
padahal itu sangat berguna bagi wisatawan sebab mereka akan merasakan keindahan
di pantai tsb tapi ini tidak. Jika ada wisatawan yang mengunjungi ke hutan atau
ke gunung pasti mereka harus butuh informasi sebab itu berharga bagi mereka.
Walaupun kurangnya informasi tetapi kan bahaya bagi wisatawan jika mereka tidak
tahu apa saja yang dilarang dan yang tidak dilarang.
TUGAS
PARIWISATA LOKAL :
Pariwisata
Lokal (Local Tourism) Yaitu pariwisata setempat yang mempunyai ruang lingkup
relative sempit dan terbatas dalam tempat-tempat tertentu saja.
sistem
transportasi yang belum memadai seringkali menjadi kendala dalam pariwisata
yang perlu ditinjau kembali, untuk meningkatkan pelayannya dari segi kualitas
maupun kuantitasnya .
pengelolaan
pariwisata yang bersifat top-down merupakan salah satu kendala yang banyak
menghambat pariwisata, terutama pada masa Orde Baru yang terlalu otoriter dan
sentralistis .
apa saja
yang dilarang di tempat objek wisata pantai sendang biru ?
menurut mitos Jawa, ada beberapa tempat wisata
yang tak boleh dikunjungi pasangan kekasih. Konon, apabila pasangan kekasih
nekat mengunjungi tempat tersebut, maka hubungan asmaranya akan segera putus,
entah bagaimana caranya. Buang Sampah di Tempatnya
Minimalkan
penggunaan makanan atau minuman kemasan sekali pakai. Jika sulit menemukan tong
sampah, seperti di wilayah pantai atau pegunungan, bawalah kantong plastik
khusus untuk sampah. Simpan di dalam tas hingga menemukan tempat sampah.
Awasi
Anak-anak
Bepergian
membawa anak-anak pasti menjadi pengalaman seru bagi mereka. Namun, jangan
biarkan anak bermain-main di tepi pantai dan berenang atau menjelajahi taman
sendirian. Selalu temani dan awasi mereka. Jangan sampai anak-anak mengganggu
pengunjung lain atau justru tersasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar