18
Tahun Melaju Seperti Roller Coaster
(Foto saya dari bayi sampai dengan sekarang)
Nama
saya Rhea Sari Puspita, saya lahir di Bogor yang sering di juluki sebagai “Kota
Hujan” atau “Kota Seribu Angkot” tempatnya
di Rs. Salak, saya lahir pada tanggal 21 Oktober 1997 tepatnya pada hari
Selasa. Nama ayah saya Ahmad Sofyan dan nama ibu saya Mamnunah. Saya mempunyai
seorang adik laki-laki yang bernama Muhammad Rayhan Rizki Fadhillah. Saya dan
keluarga saya tinggal di Jalan Pembangunan No.1 Rt02/05 Kedung Halang Bogor,
Bogor Utara. Saya sedikit ingin bercerita masa dimana ibu saya berjuang untuk
melahirkan saya. Pada saat ibu saya mengalami kontraksi perut, ia langsung
bergegas menuju rumah sakit terdekat yang diantarkan oleh ibunya ibu saya
tepatnya yang sekarang menjadi nenek saya, keluarga yang dirumah langsung
menghubungi ayah saya yg sedang bekerja di Jakarta. Pada saat itu ibu saya
masuk ke RS sekitar pukul 5 sore, banyak rintangan yang ia hadapi saat
melahirkan saya. Leher saya pada saat itu kelilit ari-ari, dokter yang
menangani ibu saya langsung memberitahukan keluarga bahwa ibu saya harus
melakukan operasi caesar namun ibu
saya berusaha sekuat tenaga untuk melahirkan saya secara normal, dengan
usahanya akhirnya saya lahir dengan normal pada pukul 10 malam. Tanpa disadari
ternyata kelahiran saya berbarengan dengan tetangga ibu saya, namun pada saat
itu dia lahir lebih dulu dari ibu saya. Tetangga
ibu saya lahir dengan seorang anak laki-laki dan ibu saya melahirkan dengan
seorang anak perempuan yaitu saya.
(Foto saat saya bayi)
Saat
saya bayi kata ibu saya, saya tidak menyukai susu formula tetapi saya lebih
suka “ASI”. Susu dan botol dot dari rumah sakit yang diberikan kepada ibu saya
diberikan kembali ke tetangga ibu saya untuk anaknya yang lahir bareng dengan
saya. Saya adalah seorang bayi perempuan yang sangat lucu (menurut tante saya)
dengan rambut yang sangat tebal dan berkulit putih banyak orang yang ingin
menggendong saya. Saya sempat ingat masa lalu saya, saat saya berulang tahun yang
ke-2 dengan menggunakan dress bermotif
kotak-kotak warna kuning pada saat itu saya merayakan ulang tahun pada malam
hari bersama keluarga saya, pada saat saya ingin meniup lilin yang tertancap di
kue dengan tiba-tiba listrik di rumah saya padam, saya merasa takut dengan
kegelapan sehingga saya menangis, itu adalah kejadian yang tak terlupakan.

(Foto saat kelas III SD) (Foto saat kelas I SD)
Pada
saat umur 7 tahun kurang saya memasuki SD kelas I. Saya sekolah di SDN Kedung
Halang 3 Bogor Utara. Sejak kelas I SD saya sangat suka bermain sepeda, sepeda
siapaun selalu saya pinjam ketika yang punya nya sedang tidak menggunakan. Sampai suatu hari
saya pernah mengikuti lomba balap sepeda dengan teman-teman saya dan pada saat
itu saya terjatuh dari sepeda sehingga dagu saya terluka, padahal keesokan
harinya saya tampil kesenian tari dengan menggunakan dua buah batok kelapa di
sekolah sebagai acara penglepasan siswa-siswi kelas VI, saat saya ingin naik ke
panggung saya diledeki oleh guru saya, ia berkata “rhea punya jenggot ya?
(sambil memegang dagu)” dan saya pun hanya menunduk malu. Sebenarnya saya tidak
ingin tampil dalam acara tersebut namun saya tetap dipaksa tampil oleh
guru-guru. Saya sangat malu sekali pada saat itu, untung tidak ada
dokumentasinya. Jika ada dokumentasinya mungkin saat ini saya sedang tertawa
karena melihat foto itu. Ketika saya kelas II
SD waktu itu saya sedang jalan pulang ke rumah bersama teman-teman saya
ada seorang ibu hamil mendakati saya dan dia berkata “de ibu boleh pegang
rambutnya ga?” saya melihat wajah ibu nya dan merasa takut, akhirnya ibu hamil
itu mengusap rambut saya dan dia ingin rambut anaknya yang akan lahir nanti
seperti saya dengan rambut yang tebal dan hitam. Masa saya kelas II SD adalah
masa yang paling saya ingat dan paling saya takuti karena dulu saya pernah
hampir mau diculik oleh dua orang bapak-bapak yang mengendarai mobil jeep, dia merayu saya dengan memberikan
saya coklat dan permen lalu dia mengajak saya untuk ikut dengan nya, untungnya
pada saat itu saya tidak menerima nya dan saya langsung lari pulang kerumah
sambil menangis di jalan dan sampainya dirumah saya langsung ditanya oleh ibu
saya mengapa saya menangis, saya pun menjelaskan kepada ibu saya sambil
tersedu-sedu karena takut, semenjak itu saya di antar jemput oleh ibu saya ya
walaupun sekolah dan rumah saya sangat berdekatan agar kejaadian tersebut tidak
terulang kembali. Ini bagaikan cerita di televisi. Saat saya kelas V SD saya sudah
mulai menyukai lawan jenis hanya sekedar suka-sukaan selayaknya anak SD zaman
dulu, ya bisa dibilang saya mulai centil pada saat itu. Saat itu saya menyukai
teman sekalas saya yang berinisial “A”. Masa centil itu hanya berlangsung
sebentar. Saat itu saya mulai memfokuskan belajar untuk Ujian Nasional nanti dengan
mengikuti les di wali kelas saya, walaupun Ujian Nasional akan dilaksanakan 1
tahun lagi saya tetap semangat belajar.
(Foto saya bersama Adinda Siti Maulida, Syifa Herliani, Kharisma Destia, Putri Adekayanty)
Tahun
2009 saya mulai memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 19 Bogor
tempatnya di Villa Bogor Indah. Saya masuk SMPN 19 melalui jalur tes. Dulu saat
saya sedang mengikuti tes SMP ayah saya pernah berjanji jika saya keterima di
SMP Negeri, ia akan membelikan saya sebuah handphone
berkamera. Alhamdulillah saat itu saya keterima di SMP Negeri 19 dan saya
keterima di kelas unggulan. Masa SMP adalah masa yang sangat saya rindukan. Masa
dimana saya sudah mulai pacaran, mulai jatuh cinta. Tak hanya mempunyai seorang
pacar saya pun mempunyai 3 orang sahabat saat SMP yang bernama Adinda Siti
Maulida, Putri Adekayanty, dan Syifa Herliani. Kita berempat sangat menyukai
pelajaran Matematika. Saya ingat dulu guru matematika saya pernah membuat
perjanjian “Jika kalian mendapatkan nilai ulangan matematika 3 terbesar dikelas
akan ibu kasih voucher jajan gratis
di kantin” pada saat itu saya semangat belajar untuk mendapatkan nilai ulangan
matematika yang besar. Jika saya mendapatkan nilai matematika yang besar pasti
orang tua saya bangga dan dapat hadiah dari guru. Akhirnya, saya berhasil
memperoleh itu semua. Nilai ulangan saya termasuk ke dalam 3 terbesar di kelas.
Saya pun mendapatkan selembar kertas kecil yang bertuliskan “Selamat anda mendapatkan voucher jajan gratis di kantin sebesar
Rp 10.000,-“. Saat istirahat tiba saya langsung menukarkan voucher tersebut dengan sebungkus batagor dan segelas es teh manis
yang ada di kantin. Saya sangat merasa bangga. Sebenarnya itu adalah motivasi
yang diberikan oleh guru agar siswa-siswa nya semangat dalam belajar karena
saat itu Ujian Nasional akan segera tiba. Ya tepat pada bulan April tahun 2012,
rasa nya deg-degan menghadapi itu semua. Namun, waktu pun terus berputar dan
Ujian Nasional pun telah saya lalui dengan memperoleh Nem 35,90.
Tahun
2012 saya memasuki Sekolah Menengah Akhir (SMA) bisa dibilang ini adalah tahap
akhir sekolah menuju kesuksesan. Jika yang ingin melanjutkan bisa dilanjutkan
ke Perguruan Tinggi. Lagi-lagi ayah saya berjanji jika saya keterima di SMA
Negeri, ia akan membelikan sebuah smartphone
untuk saya. Saya pernah mengikuti tes di SMA Negeri 2 Bogor, dulu sekolah
tersebut adalah Sekolah Bertaraf Internasional, namun saat pengumuman tiba dengan
selembar kertas yang dilapisi dengan amplop ternyata kertas tersebut
tertuliskan “Maaf anda tidak diterima” saat membaca surat itu rasanya seperti
kehilangan masa depan saya, saya sangat kecewa sekali dengan hasilnya. Seiring
berjalan nya waktu saya mencoba melupakan kejadian itu dan move on dengan
mencoba mengikuti tes di SMA Negeri, yang saya pilih adalah SMA Negeri 8 Bogor.
Alhamdulillah pada saat pengumuman saya diterima di SMA Negeri 8 Bogor
tempatnya di Btn Ciparigi Kedung Halang, lagi-lagi sekolah saya dekat dengan
rumah dan saya diberikan hadiah oleh ayah. Sebenarnya saya masuk Negeri bukan
karena mengincar hadiah dari ayah, saya ingin membanggakan kedua orang tua
saya. Masa SMA adalah masa yang paling indah seindah-indahnya, ya sedikit
lebay. Sejak kelas X saya mempunyai seorang pacar yang bernama Krisna Rizki, hingga sekarang saya masih menjalin hubungan dengan nya. Oh iya saat saya kelas X saya pernah dimusuhi oleh teman saya cowo tapi
sedikit kemayu, hanya gara-gara maslah sepele dan saya tidak tahu masalah itu
apa. Dan akhirnya tiba-tiba dia meminta maaf kepada saya karena sudah memusuhi
saya dengan masalah sepele entah sampai
saat ini saya tidak tahu masalah nya apa. Kelas XI saya mempunyai teman baru
karena saat itu mulai pembagian jurusan ipa/ips. Saya masuk di jurusan ipa ya
sesuai dengan cita-cita saya yang ingin menjadi guru kimia. Karena saya ingin
menjadi guru kimia akhirnya saya mencoba untuk menyukai pelajaran kimia
walaupun saat kelas XI guru kimia nya tidak detail
menjelaskan nya. Saya mencoba untuk menjawab soal-soal yang diberikan nya
dengan menjawab di papan tulis. Saya sering sekali menjawab pertanyaan yang ia
berikan namun saat pembagian raport
saya sangat kecewa sekali dengan nya karena teman saya yang jarang mengerjakan
soal diberikan nilai yang cukup besar sedangkan nilai saya dibawah teman saya.
Ini semua berasa tidak adil. Semenjak itu saya sedikit benci dengan pelajaran
kimia. Berjalan nya waktu saat kelas XII saya berusaha untuk menyukai kembali
pelajaran tersebut bahkan semua pelajaran yang di UN kan pun saya berusaha
untuk menyukainya. Untuk UN apapun kan saya lakukan hehe. Saat mendekati Ujian
Nasional banyak sekali orang-orang yang menjual kunci jawaban dan lumayan
banyak pula orang-orang yang membeli kunci jawaban, saya heran dengan
orang-orang yang membeli kunci jawaban UN memangnya semua jawaban itu benar?
Belum tentu. Saya sempat berfikir siapakah pelaku dibalik kecurangan itu semua.
Saat itu saya di tawarkan oleh teman saya untuk patungan membeli kunci jawaban
dan harganya pun cukup mahal. Saat Ujian Nasional pun tiba saya sempat pesimis
karena sebagian besar teman-teman saya memegang kunci jawaban, namun saya hanya
mengandalkan ingatan rumus-rumus yang tersimpan di sebagian otak saya. Kita
sebagai manusia hanya berusaha dan berdoa, selanjutnya hanya Allah yang tahu
mana yang baik untuk umatnya.
(Foto saya saat ini)
Kelulasan
SMA pun di umumkan...alhamdulillah berkat doa kedua orang tua saya, akhirnya
saya lulus ya walaupun hasilnya tidak cukup memuaskan setidaknya tahun depan
saya tidak mengulang UN. Setelah lulus saya langsung mencari informasi tentang
Perguruan Tinggi Negeri. Oh iya sebelum saya daftar ke UNJ saya sempat di tolak
oleh 4 PTN, 1 diantaranya kedininasan. Sebelum UN dilaksanakan saya mencoba
ikut jalur SNMPTN di Universitas Soedirman dan Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati namun saya gagal, tahap selanjutnya saya mencoba daftar lewat
jalur raport di Institut Pertanian Bogor, karena saya sangat menyukai pelajaran
kimia maka saya memilih prodi Kimia (diploma) dan mencoba di Akademik Kimia
Analisis namun saya gagal lagi. Dari situ saya pasrah sampai-sampai saya
melewatkan kesempatan lewat jalur SBMPTN. Setelah SBMPTN saya bangkit kembali
dan mencoba daftar PENMABA UNJ. Saya tak berharap banyak, saya pasrah. Saya
hanya meminta yang terbaik kepada Allah. Tak disangka-sangka ternyata yang
daftar PENMABA sangat banyak. Dari situ saya merasa pesimis karena saingan nya
sangat banyak. Allah berkata lain alhamdulillah akhirnya saya diterima di UNJ
dengan jurusan Pariwisata. Dan...saya kini resmi menjadi mahasiswi UNJ. Oh iya
tanggal 21 Oktober nanti saya akan memasuki usia 18 tahun hehehe, tidak terasa
kini saya sudah dewasa.
Rhea Sari Puspita - A UJP
Tetaplah jadi rhea yang saya kenal dari SD-sekarang.. Walaupun nama saya tidak tercantumkan sebagai teman rhea��
BalasHapusSemangat terus teh,,, doa ibu sllu buat kmu
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSangat menarik, inspiratif, dan tetap semangat untuk mengejar kesuksesan.
BalasHapus"Tanpa sebuah proses hal yang kita inginkan tidak akan menjadi apa-apa"
semangat terus rhea,semangat pantang menyerahnya jangan diilangin yah,dewasanya lebih bisa banggain orang tua amiinn..ciyeee yang besok ultah
BalasHapus