Perjalanan Hidup Selama 18 Tahun Yang Tidak Terduga
(Latar Belakang)
(Latar Belakang)
Aku Mempunyai kedua orang tua yang sampai sekarang masih
berada didekat ku, Mama ku bernama Robiantinah dan Papa bernama Parsono. Orangtua
ku berasal dari Jawa Tengah Mama ku dari
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Papa ku dari Cilacap. Papa meneruskan Pendidikan
Sarjananya di Yogya. Suatu hari Papa sedang KKN
(Kuliah Kerja Nyata) dan ditugaskan oleh salah satu dosen untuk
berkunjung ke suatu Desa yang bernama “Piyungan”. Dari Tugas KKN terdapat
tersebut mengadakan bermacam – macam kegiatan diantaranya kerja bhakti, membuat
saluran air dan penampungan bak air serta kesenian.
Di Desa Piyungan terdapatan perkumpulan Muda Mudi (Karangtaruna) yang bernama “Cakra Jaya”. Didalamnya terdapat banyak Seksie atau kepengurusan, salah satunya mama. Mama terpilih menjadi Seksie Kesenian. Pada saat KKN berlangsung kegiatan yang dilakukan didalam Desa tersebut adalah Kesenian, seperti bernyayi, menari, memainkan alat musik. Sebelum acara dimuali, mama, papa dan anggota yang lainnya saling memperkenalkan diri pada saat briefing. Dari sinilah mama dan papa saling kenal dan semakin hari semakin akrab menjalin pertemanan.
Di Desa Piyungan terdapatan perkumpulan Muda Mudi (Karangtaruna) yang bernama “Cakra Jaya”. Didalamnya terdapat banyak Seksie atau kepengurusan, salah satunya mama. Mama terpilih menjadi Seksie Kesenian. Pada saat KKN berlangsung kegiatan yang dilakukan didalam Desa tersebut adalah Kesenian, seperti bernyayi, menari, memainkan alat musik. Sebelum acara dimuali, mama, papa dan anggota yang lainnya saling memperkenalkan diri pada saat briefing. Dari sinilah mama dan papa saling kenal dan semakin hari semakin akrab menjalin pertemanan.
6 tahun
terlah berlalu, mama dan papa akhirnya menikah. Pernikahan ini berlangsung pada
tanggal 15 Januari 1997 dan sangatlah meriah.
(Foto Pernikahan Mama dan Papa)
(Foto Pernikahan Mama dan Papa)
Setelah mama dan papa menikah, mama langsung dibawa ke
Bekasi oleh papa karena tututan Pekerjaan papa sebagai Guru. Mama yang awalnya
bekerja sebagai Pegai Swasta diPindahkan Tugas Kerjanya diCabang Bekasi.
Sebulan
dari pernikahannya mama pergi ke dokter kandungan untuk memeriksakan kondisinya
dan ternyata Dokter menyatakan Mama Hamil. Setelah memasuki bulan ke-7, mama
mengajukan cuti dari pekerjaannya dikarenakan semakin besarnya kandungan dan
merasa lelah. Sebelumnya mama sudah mempunyai planning bahwa akan melahirkan
diKampung Halaman yaitu Yogyakarta. Namun mama merasa sakit perut, bayi dalam
kandungan berkontraksi. Selama 3hari bertrut – turut mama mengalami sakit perut
yang berkelanjutan dan mengeluarkan bercak darah. Karena belum adanya
pengalaman mama memanggil tukang urut untuk membenahi saraf otot bagian perut
dan tukang urut berkata bahwa tidak lama lagi akan melahirkan, maksimal satu
minggu yang akan datang itu sudah paling lama. Pada waktu itu papa berencana
sehabis pulang kerja langsung ingin membeli tiket untuk ke Yogya. Namun di
cancel karena mama sudah semain sakit perutnya dan disarankan oleh papa untuk
periksa diBidan yang tempat mama biasa mengontrol kandungan.
Sore hari itu awan sudah mendung, mama ingin
mengontrol kandungan. Sebelumnya mama sudah mengubungin Dokternya, namun
setelah mama ketempat praktiknya Tempat tersebut tutup. Lalu mama pulang
kembali kerumah dan dijalan mama kehujanan. Hujan sangat deras hingga
menyebabkan banjir, baju yang mama kenakan pun basah kuyub sehingga membuat
mama kedinginan. Sesampai dirumah, listrik diperumahan mati membuat keadaan
sekitar menjadi gelap dan perasaan mama pun campur aduk tidak karuan karena
papa belum pulang kerja dan mama sendiri dirumah tidak ada teman. Setelah hujan
mereda barulah Saudara dari papa datang menanyakan kondisi mama. Lalu mama
diantar ke Bidan oleh Saudara papa dan tetangga menggunakan Kendaraan Umum.
Sesampainya
dibidan lalu diperiksa dan mama sudah dinyatakan pembukaan dua. Tetapi bidan
itu tidak sanggup menangani karena keadaan gelap tanpa penerangan (mati listri).Tiba dibidan lansung ditangani dan
diperiksa keadaan mama dan ternyata sudah pembukaan 7. Tidak lama kemudian
sekitar 30 menit papa datang dari tempat kerja untuk menunggu mama melahirkan,
dan pada saat itu pula mama langsung melahirkan.
(Aku)
Petir menyambar -
nyambar, suara gemuruh hujan terdengar sangat jelas, air hujan perlahan – lahan
naik kepermukaan tanah dan membahasi hingga lutut orang dewasa. Kedua mata indah
mama seketika membinar mendengar suara
tangisan ku yang baru lahir, mama bersyukur karena melahirkan aku dengan normal
dan sehat. Hari Rabu tepatnya tanggal 18 November 1997 aku lahir. Setelah itu
suster langsung membersihkan aku dari sisa – sisa darah yang masih menempel
dibadanku. Tidak lama kemudian, mama menyusui ku dengan ASI nya.
Setelah umurku 35
hari orang tua ku mengadakan syukuran dan pemberian nama atas kelahiran anak
peramanya. Mereka memilih nama Inez untuk nama depan atau nama panggilan ku.
Lalu mereka memberi ku nama lengkap yaitu Inez Wahyu Rosalia yang artinya Anak
Perempuan yang anggun atau lemah gemulai yang diberi Wahyu bagaikan Sekuntum
Bunga Ros.
(Foto akta
kelahiran)
-Balita-
Hari demi
hari mama disibukkan karena adanya aku didalam kehidupan barunya. Setiap bulan
mama selalu mengkontrol kondisi ku mulai dari panjang badan, berat badan sampai
imunisasi ke Posyandu. Untuk imunisasi bermacam – macam setiap bulannya.
Kegiatan Posyandu ini rutin mama ikuti sampai aku memasuki usia 5 tahun.
(Foto balita)
(Foto balita)
-TK-
Belum
genap usai 5 tahun, aku sudah mulai bersekolah di Taman Kanak – Kanak Pertiwi
(Kota Bekasi). Hal yang paling menyenangkan pada saat itu ialah saat bermain
dan bernyanyi bersama teman – teman yang lain. Belajar hitung menghitung
menggunakan sempoa, dibimbing untuk menulis huruf hijaiyah, tidak lupa pula
belajar membaca dan menuliskan huruf sesuai dengan abjad. Dahulu aku sangat
senang jika belajar menggambar, mewarnai, menari dan yang paling aku gemari
adalah senam.
Mama ku
selalu bertanya sewaktu aku kecil cita – cita ku kelak sudah besar nanti ingin
menjadi apa? Dan aku menjawab “Ingin Menjadi Guru Gambar”, tetapi setiap kali
aku menggambar selalu saja menggambar pemandangan diantaranya Gunung, sawah,
jalanan, rumah, pohon, burung – burung, langit, matahari, pelangi dan selalu
itu saja yang aku gambar, sampai mama menertawai ku sambil meledek dan berkata
“Mau jadi guru gambar kok yang digambar pemandanga terus?”.
(Foto TK)
(Foto TK)
-SD-
Setelah
aku lulus dari TK aku mulai duduk di Sekolah Dasar tepatnya SDN Mustika Jaya V
(Kota Bekasi). Aku mempunyai teman baru kembali, aku termasuk orang yang mudah
berinteraksi dengan orang yang baru aku kenal dan supel (mudah bergaul).
(Foto SD)
Kelas 4
SD aku mengikuti Ekstrakulikuler Pramuka. Pada saat itu, Pramuka adalah Ekskul
Wajib dan satu – satunya Ekskul terbaik di SD ku. Kemudian aku naik ke kelas 5 aku
masi bertahan di Ekskul Pramuka. Suatu hari Pelatih Pramuka ku (sebut saja Ka
Agung) mengadakan latihan PBB (Peraturan Baris Berbaris) dan aku terpilih
menjadi Tim Inti untuk mengikuti suatu perlombaan antar Sekolah Dasar. Aku
bersama teman ku adalah orang yang terpilih menjadi Tim Inti tersebut dan kami
hanya berdua yang Junior, sisanya Senior. Dari sinilah aku menyukai PBB.
Kemudian
aku naik kelas 6 SD, aku sudah vakum dari Ekskul tersebut dikarenakan harus
fokus untuk Ujian Nasional. Sewaktu aku kelas 6, aku mendapat Wali Kelas
bernama Bu Susi, beliau orangnya care dan pengertian terhadap anak muridnya,
yang ku tahu Bu Susi sangat menyukai anak – anak, dahulu kita diperlakukan
seperti anaknya sendiri. Beliau juga suka mengadakan les dirumahnya.
Senin, 11
Mei 2009 adalah Ujian Nasional pertama ku di Sekolah Dasar. Semua materi dan
soal – soal Ujian mulai dari Ujian Harian, Try Out, UTS sampai US ku pelajari.
Hari Pertama Ujian cukup menegangkan karena Pengawas yang tidak ku kenal dan
itu dari Sekolah lain. Hari – hari berikutnya ku lewati secara tenang. Hingga
keluar Hasil Ujian Nasional, ya... tidak terlalu zonk lah.
Yang
paling aku kagumi dari Bu Susi adalah, beliau sibuk dan masi menyempatkan
waktunya untuk mendaftarkan anak – anak didiknya ke jenjang Sekolah Menengah
Pertama.
-SMP-
Kata
orang masa paling santai yaitu masa - masanya dimana kita menjadi Anak SMP.
Bagaimana tidak? Ada tugas dari Guru kalo nggak dikerjain paling diomelin atau
disuruh keluar kelas, dan biasanya anak – anak bukannya pada mikir atau ada
rasa penyesalan di raut wajah mereka tetapi malah sebaliknya, mereka senang
berada diluar kelas.
Aku diterima
disalah satu Sekolah Negeri di Bekasi yaitu SMPN 40. Sebelum Sekolah ku
diresmikan SMPN 40, dahulu SMP ku bernama SMPN 37 lalu berubah lagi menjadi
SMPN 39. Dan dulu SMPN 40 kelas jauh dari SMPN 8 (masih di daerah Bekasi).
3 tahun
lamanya ku menuntut ilmu di SMP tercinta, banyak kejadian yang ku alami suka maupun
duka. Aku mempunyai Guru Favorit di SMP ku yaitu Ibu Cipta Dwi Jayanti. Beliau
adalah Guru Bahasa Indonesia dan kebetulan Wali Kelas ku sewaktu kelas VII.
Cara mengajarnya yang tegas dan memaparkan suatu penjelasan secara sistematis
yang mudah dicerna otak ku.
(Foto smp)
(Foto smp)
Sewaktu
Demo Ekskul aku tertarik pada satu Ekskul yang menurut ku itu bagus, disiplin,
kreatif, dan aku ingin mencoba hal yang baru dalam hidup ku. Yang membuat ku
tertarik untuk menjadi bagian dari Paskibra adalah saat melakukan gerakan
Variasi dan Formasi, Variasi dan Formasi dalam Paskibra merupakan nilai plus
untuk keindahan gerakan itu sendiri. Pada saat itu mereka menampilkannya sangat
indah dan berhasil mengrekrut ku menjadi Anggota Pakibra.
Sekarang
aku kelas 2 SMP, pelajaran disekolah dan banyaknya tugas membuat ku merasa
lelah dan suntuk tapi beruntunglah aku karena pada hari sabtu selalu dilakukan
latihan rutin Paskibra. Kami dilatih oleh seorang pelatih yang bernama Anjar
Fajriana Saleh atau yang akrab disapa Kang Anjar. Beliau adalah Perintis
pertama yang melatih Paskibra dari awal dibangunnya Sekolah ku.
Suatu
hari Kang Anjar menginfokan bahwa kami akan mengikuti suatu Ajang Perlombaan
yang bergengsi pada saat itu, kami pun senang mendengarnya, dari sinilah kami
berfikir bahwa kami bisa menganggkat nama baik Sekolah kami dan menjadi murid
teladan. Aku diberi kepercayaan untuk menjadi Komandan Pasukan (Danton). Hari
demi hari kami berlatih tanpa henti, semangat kami berkobar dalam hati
bagaimana tidak? Ini adalah Lomba perdana kami dan saingannya pun bisa
dikatakan lumayan berat yang diikuti 3 Provinsi meliputi Banten, DKI – Jakarta
dan Jawa Barat tingkat SMP dengan kuota 50 peserta.
Tepat
pada Hari Hajatnya kami mengikuti lomba tersebut, semangat kami mulai menggebu
– gebu ingin cepat tampil. Kami mempersiapkan diri mengunakan kostum Paskibra
dan tidak lupa untuk touch up (agar tidak terlihat hitam nan dekil). Kami
mendapatkan nomor peserta 32, sekitar jam 13.00 WIB kami tampil tidak lupa
untuk berdoa agar diberi kelancaran pada saat tampil. Kami berusaha untuk
menapilkan yang terbaik didepan para Juri terutama Pelatih dan Pembina Paskibra
kami.
Setelah
tampil kami menunggu hasil rekap nilai tersebut. Kami disugestikan oleh Kang
Dadan (adik Kang Anjar) untuk tetap tenang, apapun hasilnya nanti harus terima
dan ini harus dijadikan pelajaran dan dari kata – kata Kang Dadan yang masih ku
ingat adalah “Kalian jangan Khawatir, kalian pasti menang karena setiap anak
didik Kang Anjar selma dilatihnya selalu menang”, itu yang membuat kami semua
optimis menang.
Jam menunjukkan
pukul 17.00 WIB. Pengumuman hasil kejuaraan pun diumumkan, ini yang kami tunggu
– tunggu sedari tadi. Jantung kami pun berdetak tidak karuan. Sewaktu nomor
urut kami terpanggil kami sangat senang, kami mendapat juara Bina 3 yang besar
pialanya hingga 2 meter. Aku maju untuk mewakili Pasukan ku untuk mengambil
Piala tersebut. Kami merasakan hal yang menakjubkan dalam hidup kami dan kami
merasa latihan berhari – hari ini tidak sia – sia. Piala ini kami tunjukkan
kepada sekolah tercinta kami dan guru – guru pun merasa bangga terhadap kami
semua. Dilanjut dengan lomba – lomba lainnya yang tidak kalah menarik dan
alhamdulillah perjuangan kami benar – benar tidak sia – sia. Rasa lelah kami
selama latihan terselimuti oleh rasa senang kami yang amat mendalam.
Aku mulai
vakum dalam kegiatan Ekskul tersebut karena ingin lebih fokus terhadap UN.
Sesekali aku masih membimbing Junior ku berlatih. Kegiatan ku diluar sekolah
maupun disekolah dipadatkan karena adanya Pendalaman Materi.
Senin
sampai Kamis UN berlangsung dengan tenang. Setiap kali ku mulai mengerjakan,
aku selalu berdoa meminta kemudahan dan kelancaran dalam mengerjakan soal –
soal UN tersebut. Setelah UN selesai, aku tinggal menunggu hasilnya dan tetap
selalu berdoa.
Lalu aku melanjutkan
Hobby ku yaitu Paskibra dengan selalu latihan bersama Juniorku dan Kang Anjar
sambil mengisi waktu luang. Aku dipercayai oleh Kang Anjar untuk menjadi
Komandan kembali. Pada saat hari Hajatnya kami mendapatkan Juara Harapan I dan
Komandan Terbaik. Kami sangat senang dan air mata ini mengalir karena
kemenangan kami.
(Foto penghargaan berupa piala)
(Foto penghargaan berupa piala)
(Foto Bersama Pelatih Paskibra)
(Foto Paskibra SMP 40 Bekasi)
(*) Foto diatas adalah foto pada saat Demo Ekskul
Pada waktu itu pengambilan Surat Kelulusan dan NEM, hari itu aku tidak dapat menghadiri karena ada urusan pribadi tetapi Alhamdulillah aku lulus dengan NEM yang tinggi. Sujud syukur aku mendengar kabar tersebut. Dan dilanjut dengan mengurus Ijazah dan SKHUN. Aku juga harus meneruskan kejenjang selanjutnya dengan mengurus persyaratan masuk SMA.
(Foto Graduation SMPN 40 - IX - 1 - Dahsyat)
-SMA-
Sekarang
aku sudah mulai SMA. Aku bersekolah di SMA Negeri 9 Bekasi. Banyak pembelajaran
yang aku ambil dari SMP untuk lebih baik lagi di SMA. Salah satunya yaitu
Akhlak dan Prilaku. Pada awal masuk sekolah, ada kegiatan yang diselenggarakan
disetiap sekolahnya yaitu MOS (Masa Orientasi Siswa). Hal ini yang membuat para
siswa – siswi sangat berkesan dan tidak bisa dilupakan dimana selama 3 hari
untuk masa pengenalan.
Pada
kelas 6 SD aku mempunyai cita – cita untuk menjadi seorang Polisi, lalu aku
kembangkan di SMP dan tekat ku semakin kuat di SMA untuk bisa menjadi Polisi,
kami sebut diri kami sebagai Casis (Calon Siswa). Hari demi hari aku latihan
fisik, satu hari sangatlah berarti bagi ku. Aku latihan bersama teman – teman
ku di Armed (Batalyon Artileri Medan) yang berada di Bantargebang. Aku dilatih
oleh salah satu TNI – AD yang bernama Praka Kasim.
Kami
dilatih dengan sabar olehnya, walaupun santai tapi harus tetap serius pada saat
latihan. Dan yang
membuat ku teringat sampai sekarang adalah sewaktu kami berenang bersama –
sama, pelatih kami bercerita bahwa dulu beliau latihan renang militer sampai
berkeringat di dalam air karena saking lelahnya.
(Foto saat latihan berenang)
(Foto saat latihan berenang)
Waktu itu
aku sudah persiapan yang matang dan akan mengurus persyaratan yang sudah
ditentukan oleh POLRI. Dari mulai surat legalisir, fisik sampai body. Setelah
semua clear, aku bersama teman ku yang ingin mendaftarkan diri menjadi Polisi
pada saat itu, kami berjalan menuju Polres Bekasi. Disana banyak orang yang
ingin mendaftarkan diri juga untuk bisa menjadi seorang Polisi, namun sangat
disayangkan aku gagal dikarenakan kurangnya tinggi badan. Lalu Polisi itu
berkata “Coba lagi ya dik tahun depan”. Dari situ aku merasa harapan ku menjadi
seorang Polisi telah GAGAL.
Mungkin
semua orang pernah merasakan hal yang sama seperti ku. Aku merasa ini bukan
sebuah akhir dari segalanya. Aku harus bangkit dari keterpurukan ku. Aku
disuruh mencoba ikut Ujian Mandiri oleh Kakak Sepupu ku dengan tujuan agar bisa
keterima di PTN (Perguruan Tinggi Negeri). Dan Alhamdulillah aku bisa keterima
PTN di UNJ, awalnya aku tidak percaya kalau keterima tapi aku cek berulang kali
dan memang benar aku keterima. Dari situlah aku percaya bahwa Allah mempunyai
rencana yang sangat luar biasa bagi hambanya. Inilah takdir Allah yang
diberikan dari – Nya untuk ku dan ini adalah perjalanan hidup ku selama 18
tahun yang tidak terduga.
(Foto pengumuman hasil penerimaan UMPTN UNJ)
(Foto Keluarga)
(Foto pengumuman hasil penerimaan UMPTN UNJ)
(Foto Graduation SMAN 9 - XII IPS 5 - TeenWolf)
Very nice, lebih ditingkatkan lagi dalam segi pembahasaan dan penjelasan mengenai bagian bagian yang penting ya neng, tengkyu.
BalasHapusPerjalanan yang panjang bagi ibunya inez,harus sering bersyukur yah nez sama kedua orang tua lo 😄
BalasHapusSemangat teh :*({}) smga cepet tinggi ya ,biar thun dpn bsa lulus jdi polisi (amin) :D ..
BalasHapusNice semangat inez
BalasHapusPembukaannya udah bagus pembahasan dari awal sampai akhir juga bagus tapi kalau bisa lebih teliti dengan pengunaan huruf kapital dan ada beberapa bagian yang masih harus diperbaiki. Semoga kritiknya bisa membangun hehe sukses dan semangat terus ya Nez!!!
BalasHapusUdah bagus kok nes, catatan bio dari awal sampe skrg udh lumayan lengkap, kenapa, soalnya foto2nya hampir ada semua pas dari kecil..
BalasHapusGak smua org punya memori itu loh hehe. Intinya semangat terus nes, semoga sukses jd mahasiswi terbaik di jurusannya ya ;-)
Semangat de
BalasHapusBanyak orang yang harus kamu buat bangga
Bagus sekali ka☺️ gak nyangka ih kaka bisa buat sebagus ini😍 good luck ya kaaa😘 semangat terus🙏
BalasHapusSudah bagus. Tapi lebih bagus pergunakan bahasa yang baku, agar terkesan lebih dewasa nez. Pendewasaan berbahasa itu penting, kan udah jadi mahasiswa. Hehe
BalasHapusKereeeeen inezzzzz. Semangat terus buat bahagiain dan banggain mama papa nya yahh
BalasHapusoverall alurnya udah bagus ya. cuma penempatan huruf kapital masih ada yang kurang tepat. selanjutnya diperbaikin yaps
BalasHapusBagus bgt nez penuh perjuangan bgtt terharu gua bacanyaa ����
BalasHapusSemangat ya inez, selalu berfikir positif dan yakin cita2nya bakal bisa tercapai sukses buat kamu de
BalasHapuskeren
BalasHapusbagus teh autobiografinya, sangat mengesankan dan bisa dijadiin inspirasi perjalanan hidupnya.
BalasHapusoverall alurnya udah bagus ya. cuma penempatan huruf kapital masih ada yang kurang tepat. selanjutnya diperbaikin yaps
BalasHapusBagus nez . Semangat terus ya sahabat kecil ,sukses selalu buat inez amiiin
BalasHapusKisah yg luar biasa 👍👏
BalasHapusBagus neng, uda lengkap semua, apapun yg terjadi tetep bahagiain org tua, semangat terus cantik😍
BalasHapus