Mengingat Kembali 19 Tahun ke Belakang
Nama saya Soraida Shabrina. Saya lahir
di Jakarta tanggal 22 Juni 1996. Ayah saya bernama Husni Umar, beliau bekerja
sebagai PNS dan ibu saya bernama Asnawati, beliau tidak bekerja alias ibu rumah
tangga. Saya anak ke dua dari tiga bersaudara. Kakak saya bernama Habil Ahmad
Isnaini dan adik saya bernama Anne Anisa. Kakak saya lahir pada tahun 1993 dan
adik saya lahir tahun 1998. Jarak umur antara kami tidak jauh berbeda sehingga
kami sangat dekat. Sejak kecil sampai sekarang saya tinggal di daerah Bekasi
bersama orang tua, kakak dan adik saya.
![]() |
foto bersama ayah saya, ibu saya dan kakak saya |
Periode Balita
Ketika umur saya 1 tahun 9 bulan
adik saya lahir. Menurut cerita dari ibu saya, beberapa tahun setelah adik saya
lahir, tepatnya ketika saya berumur 4 tahun, saya tidak mau makan selama
beberapa hari. Lalu, saya dibawa ke dokter oleh ayah saya naik motor. Setelah pulang
dari dokter, obat yang diberikan dokter belum diminum, nafsu makan saya sudah
kembali lagi. Mungkin ketika itu saya merasa perhatian kedua orang tua saya
terfokus pada adik saya, sehingga saya mencari perhatian orang tua saya dengan
tidak mau makan selama beberapa hari. Sejak kecil saya sudah sering ditinggal
oleh ayah saya kerja ke luar kota. Sehingga sejak kecil saya cukup dekat dengan
ibu saya. Pernah sekali saya dan kakak saya main di luar rumah saat hujan, lalu ketika saya pulang ke rumah saya dimarahi oleh ibu saya. Kami berdua tidak
boleh masuk ke dalam rumah dan pintu depan rumah ditutup oleh ibu saya. Lalu saya
dan kakak saya menangis dalam waktu yang cukup lama karena pintu rumah tidak kunjung dibuka oleh ibu saya. Kemudian ibu saya membuka pintu depan rumah, dan
mulut saya dan kakak saya di jejel cabai. Saat itu saya merasa ibu saya
sangat jahat. Setelah mulu kami di jejel cabai, kami diperbolehkan masuk ke
dalam rumah. Kejadian tersebut kalau di ingat dewasa ini sangat lucu. Karena waktu
kecil di jejel cabai, sekarang saya sangat suka makanan pedas.
Karena adik saya masih bayi,
sehingga saya sering main bersama kakak saya. Ketika bermain bersama, ayah saya
suka mengabadikan dengan foto. Tapi, ketika difoto saya dan kakak saya
malu-malu sehingga kami bergaya ketawa karena tidak bisa bergaya seperti model anak
kecil yang ada di majalah. Walau tidak bisa bergaya layaknya model di majalah,
saya tetap senang. Bahkan kalau diingat-ingat lagi menjadi kenangan yang tidak
akan terlupakan.
Sejak kecil saya dan kakak memang
sangat suka makan. Ibu sering membelikan kami jelly. Saya dan kakak saya
sering rebutan jelly tersebut. Saya sangat suka karena rasanya manis. Walau sejak
kecil sangat suka makan, badan saya dan kakak saya tidak gemuk-gemuk. Saya
ingat betul waktu itu ayah saya pulang tugas dari Semarang membawa banyak buah
longan (kelengkeng), karena saya dan kakak saya sangat suka makan dan tidak
berhenti-henti makan kelengkeng saya dan kakak saya dimarahi ibu.
Periode TK
TK tempat saya belajar dulu
terletak di dalam komplek tempat saya tinggal. TK tersebut bernama TK Islam
Soraya. Jarak dari rumah ke TK tersebut sekitar 500 meter. TK tersebut juga
tempat kakak saya belajar. Saya berada di kelas A4 ketika itu. Wali kelas saya
bernama Ibu Imah. Beliaulah yang mengajarkan saya menulis, membaca dan
menghitung pada saat itu. Pada saat saya TK saya mempunyai teman sekelas
bernama Ulfah Syafira. Ulfah nama panggilannya, tinggal di komplek di samping
komplek saya tinggal. Saya sangat berteman baik dengan Ulfah.
Ada kejadian lucu saat saya duduk
di TK dulu. Waktu itu, salah satu gigi saya goyang, saat itu memang banyak
gigi susu yang copot. Kalau ada gigi yang goyang saya sangat suka memainkan
lidah saya untuk menggoyang- goyangkan gigi saya. Saat waktunya makan, saya
membawa bekal mi. Lalu ketika bekal saya sudah hampir habis, saya iseng ingin
memainkan lidah saya menggoyang-goyangkan gigi, namun yang saya rasakan adalah
gigi saya hilang. Lalu saya bilang kepada Ibu Imah selaku wali kelas saya. Saat
itu saya menangis, dan Ibu Imah mencoba menenangkan saya. Saya sangat takut
kalau gigi saya yang copot itu tertelan. Ketika pulang, saya dijemput ibu saya
dan Ibu Imah bercerita apa yang telah terjadi pada saya. Lalu saya pulang
bersama ibu saya. Sesampainya di rumah, ibu saya tertawa karena mendengar
cerita dari Ibu Imah. Karena bekal saya yang saya bawa belum habis maka ibu
saya memakan bekal saya. Dan ibu saya menemukan gigi saya di antara mi
yang saya bawa. Saat saya tahu bahwa gigi saya ternyata tidak tertelan oleh
saya, saya merasa lega.
Satu tahun kemudian, TK saya
pindah komplek tidak lagi berada di komplek tempat saya tinggal. Letak TK
berjarak sekitar 3 kilometer dari komplek tempat saya tinggal. Karena jaraknya
yang cukup jauh, kalau pulang sekolah saya naik jemputan yang diadakan oleh TK.
Tapi, kalau pergi saya diantar oleh ayah saya. Saya sangat suka dengan lokasi
di TK baru, karena banyak pohon. Di tengah-tengah lapangan TK terdapat pohon
rambutan, kalau pohon rambutan tersebut sedang berbuah saya bisa mengambil buah
rambutan tersebut dengan menaiki puncak prosotan. Di TK ini saya kembali lagi
sekelas dengan Ulfah Syafira. Kami duduk dikelas B2. Wali kelas kami saat itu
ada Ibu Tuti. Saya juga punya lebih banyak teman baru di kelas B2. Salah satunya
adalah Bunga Aulia Alyka. Bunga begitu panggilannya adalah teman saya saat saya
ingin menambah makan siang. Makan siang favorit kami adalah sayur sop dan
kerupuk.
Periode SD
Setelah lulus dari TK Soraya
tahun 2003 saya melanjutkan pendidikan saya di SDN Jati Asih III Kota Bekasi.
Bunga dan Ulfah juga bersekolah di sana. Kami kembali sekelas lagi di kelas 1B.
Wali kelas kami waktu itu adalah Ibu Baya. Pada saat itu, Ibu Baya terkenal
sebagai guru yang galak di kalangan murid-murid. Lalu, saya naik ke kelas 2,
wali kelas saya pada saat itu adalah Ibu Ida. Pada saat saya kelas 2, saya
sering mendapat nilai jelek di pelajaran matematika. Tapi saya selalu berusaha
belajar yang giat agar saya tidak sering mendapatkan nilai yang jelek. Lalu,
pada saat saya duduk di kelas 3, wali kelas saya bernama Ibu Titin. Menurut saya
di kelas 3 ini adalah masa masa tersulit, karena saya belajar perkalian,
pembagian dan peribahasa Indonesia. Walau saya merasa cukup sulit, saya tetap
bisa masuk 10 besar di kelas. Ketika di rumah saya mengulang kembali pelajaran
di sekolah bersama ibu saya. Setelah itu saya naik ke kelas 4. Wali kelas saya
waktu itu adalah Ibu Ira. Suara beliau sangat lembut, sehingga terkadang saya
tidak mendengar apa yang beliau ucapkan di kelas. Saat kenaikan kelas 5, Bunga
pindah ke Bandung, ibunya bertugas di Bandung. Sedih rasanya waktu itu. Lalu pada
saat kelas 5, wali kelas saya bernama Ibu Murti. Inilah wali kelas favorit
saya. Pelajaran favorit saya waktu itu adalah IPS. Karena beliaulah, saya bisa
masuk empat besar di kelas. Pada kenaikan kelas tiba-tiba kelas diacak oleh
kepala sekolah. Maka dari itu sebelum pisah, kami mengadakan acara tukar kado
di kelas. Ternyata pada saat saya kelas 6 saya sekelas kembali dengan Ulfah,
itu berarti saya sejak TK-SD satu kelas dengan Ulfah. Pada saat kelas 6,
merupakan saat-saat yang cukup menegangkan karena saya akan menghadapi UN untuk
pertama kalinya. Untuk menghadapi UN saya mengikuti tambahan belajar yang di
adakan oleh wali kelas saya. Tidak sia-sia, saya mendapatkan nilai UN yang
cukup memuaskan untuk melanjutkan ke jenjang SMP. Saya lulus dari SDN Jati Asih III tahun 2009.
Periode SMP
Setelah saya lulus dari SDN Jati
Asih III saya melanjutkan pendidikan di SMPN 9 Bekasi. SMPN 9 Bekasi merupakan
salah satu sekolah favorit di Kota Bekasi. Saya sangat bersyukur diterima di
sekolah tersebut. Bukan hanya saya yang diterima di sekolah tersebut tetapi
juga Ulfah dan beberapa teman saya lainnya. Pada saat kelas 7, saya tidak sekelas
dengan Ulfah. Walaupun tidak sekelas, kami sering main bersama ketika jam
istirahat. Wali kelas saya pada saat kelas 7 bernama Ibu Swarni. Beliau adalah
guru IPS. Pada saat itu buku IPS yang dibawa kesekolah sangat tebal. Sehingga saya
sering tidak membawa buku IPS karena saya tidak kuat membawa banyak buku di tas
saya. Lalu, naik ke kelas 8. Kelas dipisah berdasarkan hasil tes. Saya masuk
ke kelas unggulan, yang dimana cara belajar mengajar di kelas unggulan tersebut
untuk beberapa pelajaran menggunakan Bahasa Inggris. Di kelas 8 saya mengenal
Zamharira, Tri Mufthyastuti, Hafiza Muslimah, Hilda Rahmani, Cindya Verent dan Putri Nur Prasetia. Kami
menjalin persahabatan hingga sekarang. Kami masih sering berkomunikasi lewat media
sosial, walaupun untuk bertemu tatap muka sudah sangat sulit karena kesibukan
masing-masing. Setelah itu, naik ke kelas 9. Saya kembali sekelas dengan Zamharira dan Putri Nur Prasetia. Wali kelas saya pada saat itu
adalah guru Bahasa Indonesia yang terkenal cukup tegas dalam cara mengajar, beliau bernama Ibu Sri. Walau
beliau sangat tegas dalam mengajar, kini saya merasakan dampak dari cara beliau
mengajar. Kelas 9 cukup menegangkan karena saya sebentar lagi akan menghadapi
UN. Dan untuk menghadapi UN saya mengambil tambahan belajar di tempat bimbel
yang letaknya tidak jauh dari sekolah. Pada saat kelas 9 saya merasa sangat
senang belajar matematika dan Bahasa Indonesia. Bahkan, saya kehabisan
soal-soal UN matematika karena seringnya saya mengisi soal matematika
dibandingkan pelajaran yang lain. Tidak sia-sia pada UN SMP saya mendapatkan
nilai 9,75 untuk pelajaran matematika. Saya
lulus dari SMPN 9 Bekasi tahun 2012. Untuk merayakan kelulusan sekolah
mengadakan acara perpisahan di Pantai Anyer.
![]() |
![]() |
foto bersama saat kelas 9 |
Periode SMA
SMA merupakan masa yang paling
indah menurut kebanyakan orang. Begitu juga menurut saya. Saya merasakan banyak
hal-hal baru saat saya SMA. Saya melanjutkan sekolah saya di SMAN 3 Bekasi. Sahabat
saya seperti Putri Nur Prasetia, Zamharira, Tri Mufthyastuti, Hafiza, Hilda dan Verent berbeda
sekolah dengan saya. sehingga saya harus beradaptasi dengan orang baru. Saya senang,
saat mendapatkan banyak teman baru di SMA. Saat kelas 10, saya merasakan bahwa
kelas 10 adalah masa-masa paling indah, teman-teman di kelas 10 sangat
menyenangkan, rasanya kalau tidak masuk satu hari saya akan ketinggalan banyak
cerita di kelas. Wali kelas saya saat kelas 10 bernama Ibu Ayu, beliau guru
olahraga. Beliau masih tergolong guru muda, sehingga saat semester terakhir
kelas 10, beliau melahirkan sehingga tidak bisa mengajar, saya dan teman-teman
yang lain merasa terlantar karena ketika kelas kami ada masalah, ada kegiatan
tidak bisa didampingi oleh wali kelas. Walau begitu, ada salah satu guru
pelajaran lain yaitu pelajaran Bahasa Indonesia beliau bernama Ibu Kori yang
berperan menggantikan Ibu Ayu sebagai wali kelas. Kami merasa peran Ibu Kori
lebih banyak ketimbang peran Ibu Ayu. Kelas 10 adalah masa-masa galau
menentukan jurusan antara IPA atau IPS. Sekolah memfasilitasi muridnya untuk
memilih jurusan dengan mengadakan psikotes. Pada saat kelas 10, saya bercita-cita
menjadi sarjana ekonomi. Setelah hasil psikotes saya keluar, ternyata saya dianjurkan untuk mengambil jurusan IPA. Dan akhirya saat kenaikan kelas 11 saya
masuk jurusan IPA. Pada saat hari pertama masuk sekolah, saya melihat papan
pengumuman kelas, ketika saya mencari nama saya di bagian kelas IPA saya tidak
menemukan nama saya. Ternyata nama saya ada dibagian kelas IPS. Lalu, guru BK
memberikan pengumuman bahwa kalau ada murid yang salah masuk jurusan segera lapor
ke BK. Saya langsung menuju ruang BK untuk laporan bahwa saya salah masuk
jurusan yang harusnya IPA bukan IPS. Keesokan harinya, nama saya berada di
jurusan IPA. Ternyata saya sekelas dengan banyak teman dari kelas 10. Ada Hana,
Indan, Dhean, Avi, dan Noni. Kami berada di kelas 11 IPA 6 dengan wali kelas yang bernama Ibu Niken.
Pada saat kelas 11 saya menjadi perwakilan sekolah
untuk PASKIBRAKA Kota Bekasi tahun 2013. Sehingga, selama seminggu saya izin
tidak sekolah untuk mengikuti pengasramaan. Saya sangat bangga menjadi
perwakilan sekolah untuk PASKIBRAKA Kota Bekasi.
![]() |
PASKIBRAKA Kota Bekasi Tahun 2013 |
Setelah pengasramaan
PASKIBRAKA saya kembali belajar di sekolah seperti biasa. Walaupun kadang-kadang
saya harus dispensasi karena ada upacara hari-hari besar di Pemkot Bekasi. Saya
merasa kelas 11 merupakan masa-masa tersulit di SMA, karena banyak tugas yang
diberikan. Walau begitu saya tetap mengerjakan tugas dengan senang hati. Kenaikan
kelas 12, saya kembali sekelas dengan Indan, kami berada di kelas 12 IPA 2. Wali kelas kami adalah seorang guru biologi, beliau bernama Ibu Dede. Kelas 12 adalah tahap terakhir
menjadi siswa sekolah dan adalah awal menjadi mahasiswa. Kelas 12 semester
terakhir pelajaran sudah tidak ada, yang ada hanyalah ujian praktek, tryout UN,
ujian sekolah dan puncaknya adalah UN. Untuk menghadapi UN saya mengikuti
tambahan belajar di bimbel dekat sekolah. Setiap hari saya rajin datang untuk
mengikuti tambahan belajar walau kadang datang terlambat karena harus kerja
kelompok untuk menyelesaikan tugas ujian praktek.
![]() |
Ujian Praktek Tarian Nusantara |
Ujian nasional berlangsung
selama tiga hari. Cukup menakutkan karena memang saya kurang perbekalan untuk
latihan soal-soal. Alhamdulillah saya lulus dari SMA walaupun dengan nilai yang
kurang memuaskan menurut saya. Sekolah mengadakan acara perpisahan di Bandung
beberapa hari setelah UN. Saya lulus dari SMA pada tahun 2015.
Setelah lulus SMA saya mengikuti
SBMPTN, pilihan universitas saya adalah UNPAD, IPB dan UNSOED. Sebelumnya, saya mendaftar sebagai peserta SNMPTN pilihan saya pada saat itu adalah IPB.Tetapi saya
tidak lulus pada SNMPTN maupun SBMPTN tersebut. Sempat bingung apa yang akan saya lakukan setelah dinyatakan tidak lulus SBMPTN. Awalnya saya tidak berminat mengikuti ujian mandiri , saya
berpikir saya akan ikut SBMPTN tahun depan. Lalu, saat saya melihat web UNJ,
ternyata saya disuruh oleh orang tua saya ikut penmaba. Akhirnya pada hari
terakhir pendaftaran saya mendaftar dengan pilihan pertama yaitu Sastra
Indonesia, pilihan ke-2 yaitu Usaha Jasa Pariwisata dan pilihan ke-3
Matematika. Dan tanpa saya duga sebelumnya, saya lulus ujian penmaba prodi
Usaha Jasa Pariwisata.
Periode Kuliah
Saya lulus dan diterima di
Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2015 di prodi Usaha Jasa Pariwisata. Saya
memilih bidang pariwisata karena saya ingin pergi ke luar negeri dengan biaya
murah karena sudah memiliki pengetahuan tentang pariwisata. Disini saya memulai
perjalanan hidup saya yang baru sebagai mahasiswa. Saya berharap saya bisa
mendapatkan banyak ilmu di periode kuliah ini dan dapat lulus tepat waktu agar
bisa cepat mengabdi untuk negara.
Sekian cerita 19 tahun kehidupan
saya. Mohon maaf apabila ada salah kata-kata. Semoga kita semua menjadi pribadi
yang lebih baik kedepannya. Terima kasih
Kelas B - Soraida Shabrina
Pokoknya gw gamau komen di post ini karena:
BalasHapus1. nama gw ga ada
2. lo ngumbar aurat gw
3. pemakaian kata depan dan awalannya masih salah
kalo kekorea ajak ajak ya soor^.^
BalasHapusLika liku perjalanan hidup sora❤️
BalasHapusCie ada nama gue cieee
BalasHapusKok gaada kisah sama doi sor?
BalasHapusgapunya doi
HapusW00000W. Ada nama gueeeee! Biarpun salah...
BalasHapusKurang asik ah, ngga ada foto gue HAHAHA
iya nanti tugas selanjutnya pake foto lu
HapusGreat story soraa:)
BalasHapusKok gaada kisah sama doi sor? (2)
BalasHapus:(
HapusSor kok mirip lu udah mirip tomingse sih masih kecil?
BalasHapusTK Islam soraya pindah kemana y sekarang?
BalasHapus