18 Tahun Warna-Warni Pelangiku
Nama saya Mehita
Rahayu, seorang anak perempuan bungsu yang lahir pada hari Senin tanggal 12 Mei
1997 di RS. Muhammadiyah Jakarta dari pasangan Bapak Wagiman yaitu karyawan
swasta serta seorang seniman musik (gamelan) dan Ibu Mulyatni seorang ibu rumah
tangga dengan bisnis kecil-kecilan yaitu menjahit. Lahir di bulan Mei dan
karena ketertarikan bapak saya dengan film India, maka muncullah ide memberi
nama ‘Mehita’ dan karena nama merupakan sebuah doa dari orang tua yang
diharapkan akan terjadi pada anaknya, ditambahkanlah ‘Rahayu’ yang berarti ‘selamat’
dalam bahasa Jawa.
![]() |
foto sewaktu bayi |
Meskipun di akte
kelahiran tertulis bahwa saya anak keempat namun pada kenyataannya saya hanya
memiliki seorang kakak perempuan bernama Dyah Murbarani yang lahir pada 17 Juni
1987. Mengapa bisa demikian? Dahulu ibu saya pernah bercerita bahwa saat beliau
melahirkan anak kedua yang berjenis kelamin laki-laki pada tanggal 26 Mei 1994,
keesokan harinya bayi yang baru lahir itu meninggal karena mengalami kesulitan
bernafas. Akhirnya kakak saya itu dikuburkan dan diberi nama Raven Wicaksono.
Lalu kakak saya yang selanjutnya juga sudah meninggal karena saat ibu saya
mengandung, beliau mengalami keguguran pada usia kandungan memasuki umur tiga
bulan. Janin kakak ketiga saya pun diberi nama Setu dan dimakamkan bersama Mas
Raven di pemakaman Taman Asri. Itulah mengapa di akte saya adalah anak keempat.
![]() |
bersama keluarga sewaktu bayi |
Sejak lahir saya
tinggal di sebuah rumah yang beralamat di Jalan Saman no.15 RT.003/07 Gaga,
Larangan, Tangerang, Banten. Dengan kondisi gang kecil dan rumah menempel satu
sama lain, membuat kami para penghuninya sangat dekat dan sangat terasa suasana
kekeluargaan. Ada satu kejadian yang tak terlupkaan oleh saya saat berumur
sekitar dua tahun, saya mengendarai sepeda roda tiga dan saya nyebur ke got
hahahaha. Hari-hari terisi dengan kegiatan bermain, selaaalu bermain. Gang
rumah saya sangat ramai karena banyak anak kecilnya. Pagi hingga siang hari
saya dan teman-teman habiskan untuk bermain sepeda, rumah-rumahan, main petak
umpet di kebun sebelah rumah, dan yang tak ketinggalan adalah kegiatan jajan
bersama. Selain bermain, kami juga melakukan kegiatan positif yaitu mengaji
baca Iqra setiap sore setelah ashar. Ternyata masa-masa balita sebelum mengenal
sekolah adalah masa yang paling menyenangkan, karena kami tidak perlu repot
memikirkan PR, tugas sekolah haha.
![]() |
saya( baju kuning) dan teman bermain di rumah |
Memasuki usia lima tahun, pada bulan Juni
tahun 2002 saya didaftarkan ke TK Islam Amanah. Berlokasi tidak jauh dari
rumah, setiap harinya saya berangkat bersama bapak-ibu, dan saya selalu
ditunggui oleh ibu. Hingga pada suatu saat TK saya mengalami renovasi dan kami
dipindahkan ke gedung baru yang berjarak hanya longkap dua rumah dari gedung
lama. Di TK saya belajar membaca, menulis, mewarnai, dan banyak lagi kegiatan
lainnya. TK saya sering mengadakan jalan-jalan ke luar sekolah. Pernah ada
kegiatan lomba mewarnai di Taman Mini Indonesia Indah, dan tidak saya sangka
saya menjadi juara di lomba tersebut, saya mendapatkan sebuah piala. Lalu ada
juga lomba memindahkan air di Ancol dan saya menjadi juara lagi. Setelah dari
Ancol, kami menuju Sea World, di sana kami melihat banyak jenis ikan di sebuah
akuarium raksasa. Selain itu, TK saya pernah mengadakan acara ke Masjid Raya Al
Azhom di Tangerang untuk melakukan praktek ibadah haji.
![]() |
foto sewaktu TK |
TK saya juga
pernah merayakan Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April. Hari itu saya
dan anak perempuan lainnya dandan menggunakan kebaya atau baju adat dari daerah
kami masing-masing. Karena saya berasal
dari Jawa, saya mengenakan kebaya hitam khas Jawa dan konde ala kadarnya karena
saat TK rambut saya sangat sedikit, bahkan cenderung bisa disebut “tidak punya
rambut” untuk kalangan anak kecil perempuan. Namun dengan keahlian perias
salon, akhirnya konde ala kadarnya pun jadi ahahhaha. Di hari itu saya bete
karena saya malu mengenakan make-up dan harus keluar rumah dan saat di foto pun
saya jadi cemberut. Tidak terasa
satu tahun sudah saya jalani dengan penuh kegembiraan dan canda tawa, bermain
bersama teman-teman semua. Sampai tiba suatu masa perpisahan TK, saya berpidato
di depan semua murid dan orang tua murid serta para guru, karyawan dan kepala
yayasan. Pada akhir acara, saya diberikan piala “Murid Berprestasi” yang
mungkin semua murid juga diberikan piala itu agar kami terus semangat memasuki
sekolah dasar hahahaha.
![]() |
saat perpisahan TK |
Setelah lulus dari TK, ibu saya mencoba
memasukkan saya ke SDN Larangan 03 yang berlokasi tidak jauh dari TK saya.
Setelah mencari informasi tanggal test masuk sekolah tersebut, saya dan
beberapa teman saya serta ibu kami berangkat bersama untuk test. Alhamdulillah
banyak lulusan dari TK Amanah yang bisa lolos test dan masuk ke SD tersebut. Memulai sekolah dengan suasana baru meski
banyak teman lama dari TK, membuat saya mudah beradaptasi. Menjadi anak yang
cenderung cerewet membuat saya dikenal oleh para guru. Kehadiran ibu saya dan
ibu teman-teman saya dari zaman TK juga sudah membuat suasana ramai di sekolah
ketika jam pulang. Ibu saya dan teman-temannya adalah penggerak perkumpulan
makan bareng di bawah pohon rindang dengan membawa masakan yang telah di
rencanakan sebelumnya sembari menunggu anak pulang sekolah. Dari situlah para
guru mulai akrab dengan suasana kekeluargaan orang tua murid. Terlihat aktif
dengan kegiatan di sekolah, ibu saya pun dipilih untuk menjadi anggota komite
sekolah dan hal itu membuat saya semakin dekat dengan ibu saya karena kegiatan
di SD banyak sekali yang ikut melibatkan komite dan termasuk ibu saya.
![]() |
foto sewaktu SD |
Kelas
satu saya akhiri tanpa prestasi yang memuaskan. Lalu kelas dua saya berakhir
dengan mendapatkan juara tiga, di bawah perolehan sahabat kecil saya bernama
Dini. Hingga pada kelas enam ada lomba try out tingkat SD se-Kecamatan Larangan
yang diselenggarakan di An Nurmaniyah dengan peserta sejumlah 600 orang. Dari
sekolah saya terpilih dua puluh orang untuk mengikuti lomba tersebut. Dengan
persiapan yang seadanya karena pemberitahuan mendadak, saya dan teman saya
lainnya mengerjakan soal dengan semampu kami. Setelah usai menegerjakan
soal-soal try out, kami hanya bisa tertawa karena banyak sekali soal yang kami
tidak mengerti, terutama soal agama islam, bahasa Arab, dan biologi. Namun
tanpa diduga-duga, saya, dan dua teman saya dipanggil lagi untuk pemberian
hadiah, ternyata saya mendapat urutan ke-14. Kami mendapatkan sejumlah uang,
program beasiswa untuk bersekolah di An Nurmaniyah dan sertifikat.
Setelah
usai melaksanakan UN, ujian praktek, ujian sekolah, dan segala macam ujian
lainnya, sekolah saya mengadakan acara perpisahan di puncak. Acara yang
berlangsung selama dua hari satu malam itu sangat berkesan bagi saya. Di malam
itu saya dan lima teman saya menampilkan suatu karya tarian daerah, adapula
teman saya dengan penghayatan yang luar biasa membacakan puisi untuk guru-guru
kami. Ada juga renungan malam, acara yang membuat kami semua menangis mengingat
semua jasa guru-guru kami serta merenungi kesalahan yang telah kami perbuat
kepada orang tua kami dan semua pengajar serta staff yang ada di SD. Dari
kegiatan itulah yang mempererat rasa persatuan kami semua. Beruntung setelah
kelulusan kami saat ini masih dapat berkumpul walaupun tidak lengkap.
Mendapatkan hasil nem yang cukup bagus,
membuat saya percaya diri untuk mendaftar ke SMP negeri di SMPN 206 Jakarta
Barat. Setelah sekian lama menunggu hasil pengumuman, ternyata saya di terima
di sekolah tersebut bersama dengan sahabat saya yang bernama Novi. Masuk di
sekolah baru dan dengan jarak rumah ke sekolah cukup jauh, membuat saya harus
diantarkan oleh orang tua saya. Berbeda dengan semasa TK-SD, saat SMP saya
lebih sering diantar-jemput oleh bapak saya. Bapak sayalah yang selalu memenuhi
kehadiran undangan rapat, pengambilan rapot, dan selalu menemani kegiatan saya
di luar sekolah. Pada tahun pertama di SMP, saya menjadi siswa yang cukup aktif
dengan mengikuti ekstrakurikuler paskibra. Jadwal latihan yang padat membuat
saya harus pulang lebih malam, namun momen seperti itulah yang membuat saya dan
bapak saya semakin dekat.
Singkat
cerita kelas tujuh telah berlalu yang terisi dengan prestasi mendapat juara 3
saat kenaikan kelas. Kelas delapan pun dimulai, saya mendapatkan kelas 8.4 yang
lagi-lagi saya terpisah dengan Novi. Meskipun beda kelas, tetapi kami sering
pulang bareng naik angkot karena rumah kami berdekatan. Selama kelas dua saya
lebih memilih untuk fokus les sekaligus mempersiapkan UN. Dengan jerih payah
datang pagi pulang malam, akhirnya usaha saya membuahkan hasil, nilai saya
meningkat. Hasil paling manis dari les selama setahun itu adalah ketika
kenaikan kelas tiga pada bulan Juni 2011, saya mendapatkan juara 1 untuk
pertama kalinya dalam hidup. Kebahagian saya sangat memuncak pada saat itu,
orang tua dan keluarga pun ikut bahagia. Naik ke kelas Sembilan, ada hal tidak
menyenangkan yang terjadi dalam hidup saya. Hari Selasa 20 Desember 2011 pukul
03.45 dini hari bapak saya sudah pergi untuk selama-lamanya di usia 49 tahun.
Beliau meninggal karena diabetes, serangan jantung dan komplikasi akibat
merokok selama sekitar 28 tahun. Untuk itu, bagi perokok yang membaca tulisan
ini saya mohon sayangilah tubuh dan keluarga Anda untuk berhenti merokok serta
yang bukan perokok jauhilah rokok sejak sekarang.
![]() |
Foto terakhir lebaran th.2011 sebelum bapak meninggal |
Mungkin hikmah yang dapat diambil dari
kejadian ini adalah untuk membuat saya menjadi pribadi yang mandiri dan dewasa
serta bertanggung jawab. Sebagai pekerja seni gamelan, keluarga saya memang
sudah sering ditinggal pergi menginap oleh bapak terutama hari Sabtu dan
Minggu. Mengingat hal itu, saya merasa bapak saya hanya pergi menginap
sementara lalu pasti akan pulang. Beruntungnya dengan mindset seperti itu, saya
lancar dalam menghadapi segala jenis ujian termasuk UN dan lulus dengan hasil
memuaskan. Hasil UN memuaskan membuat saya keterima di
sekolah favorit SMAN 90 Jakarta Selatan. Tanpa disadari, sejak TK, SD, SMP dan
SMA saya kembali satu sekolah dengan Novi membuat saya dengannya semakin
nempel. Kami selalu berangkat dan pulang bersama. Sejak masuk SMA, kemandirian
saya meningkat pesat. Karena akses menuju sekolah sulit dicapai dengan angkot,
saya dan Novi bergantian membawa motor untuk ke sekolah.
![]() |
perpisahan kelas |
Banyak kisah menarik saya di SMA, salah
satunya tentang percintaan. Awal bulan September kelas sepuluh, entah mengapa saya
jatuh cinta pada pandangan pertama dengan kakak kelas beda setahun dengan saya.
Meski saya tidak tau namanya, saya sangat senang bila bertemu dengannya.
Akhirnya setelah sekian lama, tanggal 20 Desember 2012 saya tau nama dia karena
dia juga ikut menjadi panitia acara Ninety
Paskibra Competition X. Kedekatan kami dimulai setelah pembubaran panitia NPC X bulan Maret 2013 yang membuat saya
semakin semangat bersekolah hahaha. Kelas sepuluh saya lalui dengan hati yang
berbunga karena jatuh cinta dan membuat nilai saya meningkat. Hampir setiap
hari chattingan membuat saya semakin nyaman.
Kesibukan yang
saya jalani di kelas 11 sekaligus sebagai panitia NPC XI dan kesibukan “si dia”
yang sudah kelas dari situlah hubungan semakin tidak jelas serta adanya
konflik, hingga akhirnya bulan Februari 2014, saya dan “si dia” mulai terpisah perlahan-lahan dan hati saya pun sangat
hancur hingga saya lebih suka untuk menyendiri. Beruntung saya masih punya
banyak teman yang dapat merangkul saya melewati kesedihan.
![]() |
bersama calvin jeremy di NPC XI |
Maret 2014 saya mengikuti kegiatan Goes to Campus, banyak hal menyenangkan
yang saya lakukan dengan teman seangkatan. Kami berkeliling ke Unpad lalu
menuju Dieng, Wonosobo lanjut lagi ke UGM Jogja setelah itu Candi Borobudur,
Malioboro, pusat kesenian sendra tari Ramayana dan terkhir kami menuju ke Undip
Semarang. Kegiatan yang berlangsung selama lima hari empat malam itu membuat
saya dan teman sekelas saya semakin dekat dan makin terasa seperti keluarga
sendiri.
Senin,
12 Mei 2014 tepat di hari ulang tahun saya yang ke-17 saya diberi kejutan
diberi kue ulang tahun oleh kakak dan ibu saya sebelum berangkat ke sekolah. Saat
di kelas banyak teman yang mengucapkan selamat kepada saya, tapi anehnya saya
dijauhi dan dikacangin teman-teman ekskul paskib. Bahkan Novi pun yang selalu
pulang bareng tidak mengucapkan ulang tahun ke saya. Saya sedih dan bertanya-tanya
di dalam hati apa yang sebenarnya terjadi. Hari Selasa sekolah berjalan dengan
biasa saja dan tanpa ada reaksi dari teman-teman paskib.
Saat saya sedang
solat magrib, ada tamu dan ternyata anak paskib yaitu Novi, Heidy, Syifa,
Liana, Della, Megasel yang datang untuk memberi surprise. Tanpa diduga-duga
mereka membawa tamu spesial yaitu “si
dia” yang di atas telah saya ceritakan. Yeaaaayyyy!!! Kebahagiaan saya tak
terukur saat itu, terima kasih banyak untuk kalian semua telah membantu
mempertemukan saya dan diaJ. Setelah kejadian malam itu, hubungan saya dan “si dia” itu semakin membaik sebagai adik-kakak. Berkat “si dia” saya belajar bahwa arti cinta
sesungguhnya bukanlah harus untuk memiliki namun cinta itu adalah kasih sayang
yang dengan ikhlas kita berikan tanpa mengharapkan pamrih. Naik ke kelas 12, saya berusaha
meningkatkan nilai yang sempat menurun di kelas 11. Beruntung guru-guru sangat
efektif dalam mengajar, jadi saya mampu sedikit memperbaiki nilai. Ikut bimbel
membuat saya banyak teman dan banyak info dari sekolah lain. Saya sangat
menyukai pelajaran kimia, biologi dan matematika karena guru-guru yang mengajar
sangat baik dan tegas. Walaupun saya menyukai ketiga pelajaran tersebut, nilai
UN matematika dan biologi saya sangat jauh di bawah harapan. Tetapi alhamdulillah
Neunzig 2015 (nama angkatan saya) berhasil lulus 100%.
![]() |
foto dengan kelas 10 |
![]() |
foto dengan kelas 11 - 12 |
![]() |
foto wisuda perpisahan kelas |
Dengan melalui berbagai
jalur, banyak dari teman-teman saya yang berhasil masuk perguruan tinggi negeri
ataupun ikatan dinas. Saya yang tidak mendapat PTN melalui jalur undangan,
berjuang di test ujian tulis. Merasa tidak ada hasil yang menggembirakan
membuat saya introspeksi diri dan pada tanggal 15 Juni 2015 tepat di ulang
tahun alm. Bapak saya, saya memutuskan untuk (belajar) berhijab. Ternyata rezeki saya berada di akhir,
Alhamdulillah tanggal 10 Agustus 2015 saya mendapatkan kabar gembira bahwa saya
berhasil masuk Universitas Negeri Jakarta melalui jalur penmaba di jurusan
Usaha Jasa Pariwisata. Tanpa pernah menyangka akan memiliki keluarga baru, pada
tanggal 26 September 2015 ibu saya menikah lagi dengan pria yang pernah menjadi
temannya semasa SD.
Walaupun saya
banyak terpisah dengan teman-teman SMA, Alhamdulillah saya, Reyhan dan Heidy
teman seperjuangan sejak kelas 10 masih sering berkumpul. Mereka adalah tempat
sharing hidup, ilmu, dan pengalaman.
![]() |
dengan karang taruna |
![]() |
dengan sahabat kecil (Anis,Saya,Dini) |
![]() |
Heidy dan Reyhan saat bertemu |
![]() |
foto bersama UJP A 2015 |
Demikianlah warna-warni
pelangi dalam delapan belas tahun hidup saya, semoga bisa ikut memberi warna
bagi pembaca. Terima kasihJ.
KelasA-Mehita
Rahayu
Hmm sangat inspiratif hmmmm
BalasHapusMenarik, menyenangkan, memotivasi, menbanggakan, mengharukan, mantap!!!!👍👍👍👍
BalasHapusTetep semangaaat😊 jadi kangen masa SMA!!!
BalasHapusWAH ada aku disana!! Semangat Miiit!!! terharu :" ga cerita ih pas ada "si dia". parah!!
BalasHapusMenarik sekali cerita lika-liku kehidupannya. Tetap semangat ya!♡
BalasHapusMuy bonito mehita!!:)
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusGoodjob sis! Semoga makin berwarna ya kehidupanmu ke depannya :)
BalasHapusSEMANGAT KULIAHNYAAAA
cerita yang sangat menarik, mengharukan, dan inspiratif💜💜 harus diberi nilai 100
BalasHapusCeritanya sangat menarik, mudah dipahami, alur ceritanya baguss. Ada beberapa kata yang typo. Goodjob!😊
BalasHapusCerita yg sangat menarik penuh lika liku dan konflik kehidupan, sangat inspiratif
BalasHapusBiografinya bagus, menarik dan ga terkesan dibuat-buat. Semangat dan sukses kuliahnya memeh:*
BalasHapusTuhan tidakkan berikan cobaan melebihi kemampuanmu. Ketika putus asa, ingatlah, jika Tuhan memberinya padamu, Dia akan membantumu melewatinya.
BalasHapusBiografi yang sangat menarik, sangat mengagumkan. Keren Mehita
BalasHapusYayyy
BalasHapusYeaaahh ceritaa yang menarikk;)
BalasHapus